Category: Beritajatim.com

  • Berangkat 30 April, Kuota CJH Asal Tulungagung Belum Diketahui Pasti

    Berangkat 30 April, Kuota CJH Asal Tulungagung Belum Diketahui Pasti

    Tulungagung (beritajatim.com) – Ratusan Calon Jemaah Haji (CJH) asal Kabupaten Tulungagung dijadwalkan akan diberangkatkan pada 30 April mendatang. Mereka akan tergabung dalam kelompok terbang (kloter) awal pemberangkatan haji tahun 2025. Namun hingga saat ini, jumlah pasti kuota CJH yang akan berangkat dari Tulungagung masih belum diketahui.

    Ketidakpastian tersebut disebabkan oleh perpanjangan masa pelunasan biaya haji tahap kedua yang kini ditetapkan hingga 25 April 2025. Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Tulungagung, Suryani, menjelaskan bahwa kuota resmi untuk setiap kabupaten dan kota belum diumumkan secara detail oleh pemerintah pusat.
    “Yang ada saat ini baru kuota haji Jawa Timur, belum diturunkan ke Kabupaten,” ujarnya pada Senin (21/04/2025).

    Sementara itu, berdasarkan data pelunasan tahap pertama, terdapat sekitar 800 CJH dari Tulungagung yang dipastikan akan berangkat ke tanah suci tahun ini. Namun, angka tersebut masih bisa berubah tergantung hasil pelunasan tahap kedua.

    Ketidakpastian ini berdampak pada persiapan teknis yang dilakukan oleh pihak terkait, terutama dalam pemeriksaan kesehatan dan pemberian vaksinasi kepada jemaah. Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, Desi Lusiana Wardani, menyatakan bahwa stok vaksin meningitis hanya disiapkan untuk CJH yang sudah dipastikan berangkat.

    “Waktunya sudah sangat mepet karena jemaah kita berangkat tanggal 30 April dan hingga saat ini belum ada data pasti jumlah yang berangkat,” tuturnya.

    Meski demikian, Kemenag Tulungagung tetap melaksanakan manasik haji sebagai bagian dari persiapan. Dalam kegiatan tersebut, para CJH diberikan pembekalan mengenai hal-hal teknis dan fisik yang perlu dipersiapkan, mengingat keberangkatan mereka termasuk kloter awal dan durasi tinggal di tanah suci cukup lama.

    “Apalagi jumlah petugas haji tahun ini berkurang, harus memperhatikan kebutuhan air agar tidak dehidrasi,” pungkasnya. [nm/aje]

  • Pemkab Mojokerto Berdayakan Perempuan Lewat Pelatihan Ekonomi di Momen Hari Kartini

    Pemkab Mojokerto Berdayakan Perempuan Lewat Pelatihan Ekonomi di Momen Hari Kartini

    Mojokerto (beritajatim.com) – Momentum Hari Kartini dimanfaatkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto untuk menguatkan peran perempuan dalam peningkatan ekonomi keluarga. Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) menggelar penguatan kapasitas perempuan melalui pelatihan ketrampilan.

    Bertempat di Pendopo Graha Maja Tama (GMT), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto, pelatihan keterampilan tersebut digelar untuk kader PKK dari empat kecamatan. Mereka mengikuti pelatihan membuat tas goni kombinasi sulam pita, tas anyaman plastik dengan teknik decoupage, serta olahan makanan berbahan dasar tape dan singkong.

    Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Mojokerto, Yudha Akbar Prabowo, menjelaskan bahwa pelatihan dilaksanakan dalam dua tahap. Tahap pertama dimulai pada April 2025, fokus pada pelatihan pembuatan tas untuk peserta dari Kecamatan Pacet dan Jatirejo. Sedangkan tahap kedua akan dilaksanakan pada Juli mendatang.

    “Dengan materi olahan makanan, menyasar peserta dari Kecamatan Gondang dan Trawas. Total peserta sebanyak 160 orang. Tujuan dari kegiatan ini adalah menciptakan jiwa wirausaha (entrepreneur) yang tangguh bagi kader pkk. Kedua, meningkatkan kualitas produk dan kemasan produk sesuai dengan jenis dan kuantitas yang akan dikemas,” jelasnya, Senin (31/4/2025).

    Ketiga, kader PKK yang telah mempunyai usaha produk olahan dapat segera menyelesaikan legalitas produk sesuai dengan ketentuan yang berlaku (NPWP, SIUP, PIRT dan sertifikat produk) dengan standar yang telah ditentukan sehingga tidak kesulitan akan melakukan pemasaran dan yang terakhir memberikan bekal keterampilan untuk peningkatan ekonomi keluarga.

    Bupati Mojokerto Muhammad Al Barra yang hadir membuka kegiatan menyampaikan bahwa perempuan memiliki peran penting dalam pembangunan. Menurut Gus Barra,  sapaan akrab Bupati Mojokerto, semangat Kartini harus menjadi inspirasi bagi perempuan masa kini agar lebih berdaya.

    “Perempuan-perempuan ini bukan hanya pelengkap hidup, tetapi perempuan-perempuan adalah pasangan hidup yang mampu berdikari, mampu berkarir, dan mampu untuk melakukan banyak hal dalam rangka membantu keberlangsungan rumah tangga, tapi tetap ada koridor-koridor dan ketentuan yang berlaku,” jelasnya.

    Gus Barra menyampaikan bahwa kegiatan tersebut merupakan bagian dari program Perempuan Berdaya yang diusung pemerintah daerah. Tujuannya, agar para ibu rumah tangga memiliki keterampilan ekonomi tanpa harus meninggalkan peran utamanya dalam keluarga karena seorang perempuan adalah tiang satu negara.

    “Jika tiang itu berdiri maka negara ini akan kokoh berdiri dan kalau perempuan itu dihancurkan maka hancurlah sebuah negara. Jadi perempuan adalah penentu nasib bagi bangsa dan negara. RA Kartini juga tidak hanya belajar atau tidak hanya memperjuangkan harkat dan martabat perempuan-perempuan Jawa pada waktu itu. Beliau juga belajar ilmu agama dan murid dari KH Soleh Darat, Semarang,” paparnya.

    Sementara itu, Ketua TP PKK Kabupaten Mojokerto, Shofiya Hanak Al Barra, dalam sambutannya juga menekankan bahwa kegiatan tersebut bukan sekadar kegiatan simbolik memperingati Hari Kartini, melainkan langkah konkret untuk membekali perempuan dengan keterampilan yang aplikatif.

    “Kita semua mengenakan kebaya ini bukan hanya simbolis saja, namun kita buktikan dengan karya yang nyata. Artinya berkomitmen bersama untuk meningkatkan kualitas diri dan meningkatkan penguatan ekonomi keluarga. Kegiatan ini juga mendukung program Gelari Pelangi (Gerakan Keluarga Indonesia dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Pengelolaan Ekonomi), yang merupakan bagian dari 10 program pokok PKK,” tegasnya.

    Kegiatan ini diharapkan menjadi titik awal pemberdayaan perempuan Mojokerto dalam menyongsong Indonesia Emas 2045, sekaligus menegaskan bahwa perempuan masa kini bisa berkarya dan mandiri dalam bingkai keluarga yang harmonis dan sejahtera. [tin/ian]

  • Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari Buka Bimtek bagi Pengelola Dana BOSP

    Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari Buka Bimtek bagi Pengelola Dana BOSP

    Mojokerto (beritajatim.com) – Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari membuka kegiatan Bimbingan Teknis (bimtek) bagi Pengelola Dana BOSP. Bimtek ini diselenggarakan seiring dengan telah terintegrasinya aplikasi pengelolaan dana BOSP ARKAS-MARKAS milik Kemedikbudristek dengan aplikasi SIPD milik Kemendagri.

    “Kepada para pengelola tidak menjadikan adanya aplikasi baru ini sebagai sebuah beban. Sejatinya dengan integrasi aplikasi mestinya lebih memudahkan, mungkin tidak perlu lagi berkutat dengan kertas kertas yang banyak, sehingga lebih efisien dan efektif,” ungkapnya, Senin (21/4/2025).

    Efisiensi terkait dengan urusan keuangan dan efektivitas terkait dengan waktu. Menurut Ning Ita, sapaan akrab wali kota perempuan itu, dua-duanya bisa didapatkan jika sudah ada integrasi aplikasi. Ning Ita menambahkan dengan adanya aplikasi baru pada awalnya mungkin akan memberikan dampak yang cukup merepotkan.

    “Sebagaimana pertama kali aplikasi SIPD digunakan. Untuk belajar hal baru itu memang butuh konsentrasi dulu, Tapi nanti kalau sudah terbiasa seperti SIPD hari ini, sudah masuk tahun keempat diberlakukan bagi pemerintah daerah SIPD itu meringankan,” imbuhnya.

    Pada Bimtek yang digelar di Aula Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (P&K) Kota Mojokerto berlangsung pada 21-22 April 2025. Bimtek diikuti oleh para kepala sekolah, bendahara dan operator dana bos dari SD dan SMP negeri maupun swasta se-Kota Mojokerto dan menghadirkan tim teknisi ARKAS Kemendikdasmen. [tin/ian]

  • Pesan Reflektif Harlah ke-65 PMII, M. Syaiful Adhim Tekankan Peran Strategis Kader di Era Global

    Pesan Reflektif Harlah ke-65 PMII, M. Syaiful Adhim Tekankan Peran Strategis Kader di Era Global

    Surabaya (beritajatim.com) – Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesias (PMII) kembali menegaskan komitmennya dalam membentuk kader yang tangguh menghadapi berbagai tantangan zaman. Pada 17 April 2025 menandai peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-65, sebuah tonggak sejarah kontribusi besar terhadap dinamika intelektual, sosial, dan politik bangsa bagi PMII.

    Sebagai organisasi yang berlandaskan semangat Ahlussunnah wal Jamaah, PMII terus menanamkan nilai-nilai kebangsaan, kemanusiaan, dan keadilan sosial. Dalam refleksi harlah kali ini, M. Syaiful Adhim selaku Pengurus Koordinator Cabang (PKC) PMII Jawa Timur, Bidang Kaderisasi Penataan & Pendistribusian SDM, menyampaikan pentingnya kesiapan PMII menghadapi era baru.

    “Di tengah arus globalisasi dan transformasi digital yang semakin cepat, PMII dihadapkan pada tantangan baru yang membutuhkan adaptasi, inovasi, dan konsistensi dalam perjuangan,” ucap M. Syaiful Adhim.

    Harlah ke-65 bukan sekadar perayaan seremonial, melainkan momen reflektif untuk menilai sejauh mana PMII berperan sebagai ruang kaderisasi dan agen perubahan sosial. Ia menekankan bahwa PMII kini harus menjadi organisasi yang adaptif terhadap zaman.

    “Dari masa ke masa, PMII menjadi ruang dialektika antara pemikiran keislaman, keindonesiaan, dan semangat progresif kaum muda. Kini, dengan hadirnya era disrupsi digital, geopolitik yang dinamis, hingga krisis iklim dan kesenjangan sosial global, PMII perlu memperkuat kapasitas kader untuk menjawab persoalan-persoalan dunia masa kini,” lanjut pria asal Gresik tersebut.

    Syaiful menyoroti perlunya kader PMII mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan literasi teknologi. Ia menekankan bahwa retorika semata tidak cukup untuk menjawab kompleksitas zaman.

    “Tantangan masa depan global tidak bisa dijawab hanya dengan retorika ideologis. PMII perlu melahirkan kader-kader yang mampu berpikir kritis, memiliki literasi teknologi dan digital, serta memahami dinamika global secara utuh. Pendidikan kader harus diarahkan untuk menciptakan pemimpin masa depan yang inklusif, berwawasan global namun tetap berakar kuat pada nilai-nilai lokal dan keislaman yang rahmatan lil ‘alamin,” jelasnya.

    Di tengah polarisasi sosial dan ketegangan ideologis, PMII dinilai memiliki posisi strategis untuk menjaga nilai-nilai moderasi, toleransi, dan dialog antarbudaya. Peran ini menurutnya menjadi krusial dalam menjaga keutuhan bangsa dan turut menciptakan harmoni global.

    “Di tengah ketegangan ideologi dan polarisasi sosial yang menguat di banyak belahan dunia, PMII memiliki peran strategis sebagai penjaga nilai moderasi, dialog antarbudaya, dan semangat kebersamaan. Ke depan, PMII tidak cukup hanya menjadi penonton perubahan, tetapi harus menjadi aktor utama yang turut membentuk arah masa depan Indonesia dan dunia,” tegas Syaiful.

    Ia menutup pernyataannya dengan seruan optimistis di momen harlah ke-65 PMII.

    “Dengan semangat Harlah ke-65, mari kita kuatkan tekad untuk menjadikan PMII sebagai kekuatan transformatif, yang terus hadir memberi solusi, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan berkontribusi aktif dalam menjawab tantangan global,” tutupnya. [fiq/ian]

  • Wali Kota Mojokerto Targetkan 25 Persen Warganya Bisa Akses PKG

    Wali Kota Mojokerto Targetkan 25 Persen Warganya Bisa Akses PKG

    Mojokerto (beritajatim.com) – Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari menegaskan jika Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) menjadi bagian dari upaya mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul. Sosialisasi PKG di Pendopo Kelurahan Surodinawan, Kecamatan Prajurit Kulon tersebut merupakan salah satu program quick win dalam 100 hari kerja Ning Ita–Cak Sandi.

    “PKG menjadi bagian dari upaya mempersiapkan SDM unggul dan merupakan salah satu program quick win dalam 100 hari kerja Ning Ita–Cak Sandi. Sebanyak 25 persen dari total penduduk Kota Mojokerto harus sudah melakukan pemeriksaan kesehatan gratis sampai akhir Mei 2025,” ungkapnya, Senin (21/4/2025).

    Semua kelurahan diharapkan sudah membuat breakdown target harian masing-masing agar semua terpantau kondisi kesehatannya. Ning Ita (sapaan akrab, red) mengajak masyarakat untuk mengunjungi puskesmas terdekat guna melakukan pemeriksaan kesehatan gratis. Demi memberikan kemudahan akses, Prameswari juga melakukan layanan secara door to door.

    “Hal ini dilakukan untuk menjangkau masyarakat yang tidak memungkinkan datang ke puskesmas. Kesehatan merupakan pondasi utama dalam mewujudkan Generasi Emas 2045. Pemkot mengupayakan masyarakat Kota Mojokerto minimal berpendidikan setara D3. Demi menyongsong Indonesia Emas 2045, kesehatan baik, pendidikan baik,” katanya.

    Masih kata Ning Ita, jika SDM unggul, pasti mampu menjadikan Indonesia negara maju. Pada kegiatan yang dihadiri oleh kader motivator, promkes, bidan, dan Prameswari tersebut, Ning Ita menyampaikan kemajuan sebuah negara bergantung pada SDM yang unggul, baik dari segi kesehatan maupun pendidikan. [tin/ian]

  • Deltras Siap Pindah Kandang Akibat Tarif Sewa GDS

    Deltras Siap Pindah Kandang Akibat Tarif Sewa GDS

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Manajemen Deltras FC secara terbuka menyatakan siap pindah homebase di musim 2025/2026 karena melonjaknya tarif sewa Stadion Gelora Delta Sidoarjo (GDS). Langkah konkret pun telah dilakukan dengan menjajaki sejumlah stadion di luar Kabupaten Sidoarjo.

    CEO Deltras FC, Amir Burhannudin, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menjalin komunikasi dan mengirim surat resmi ke beberapa stadion alternatif, seperti Stadion Gelora Joko Samudro (GJOS) Gresik dan Stadion Surajaya Lamongan. “Kami sedang melakukan penjajakan penggunaan stadion selain Gelora Delta Sidoarjo,” ujar Amir, Senin (21/4/2025).

    Amir menegaskan bahwa manajemen Deltras FC cukup realistis terhadap kenaikan biaya sewa GDS yang melonjak usai direnovasi oleh Kementerian PUPR. “Kami realistis terkait harga sewa stadion GDS. Kami sudah bersurat ke Surajaya dan sedang mencari informasi di GJOS,” jelasnya.

    Ia bahkan membeberkan perbandingan tarif sewa sebelum dan sesudah renovasi GDS. “Sebelum direnovasi kami terkena Rp 12 juta, setelah direnovasi kemarin kami kena Rp 24 juta,” ungkap Amir.

    Peluang Deltras FC untuk bermarkas di luar Sidoarjo pun kini terbuka lebar, sembari menanti keputusan akhir dari manajemen menyambut musim baru. [kun]

    Berikut rincian retribusi Stadion Gelora Delta Sidoarjo

    1. Parkir :
    Pukul 06.00 s/d18.00 Rp 8.000.
    Pukul 18.00 s/d 23.00 Rp 10.000.

    2. Untuk kegiatan bersifat /pertandingan yang bersifat komersial tingkat nasional (perjam ) Rp. 15.000.000
    3. Untuk kegiatan/pertandingan yang bersifat komersial tingkat internasional (perjam) Rp. 40.000.000
    4. Untuk kegiatan/pertandingan yang bersifar sosial/keagamaan (perjam) Rp. 2.500.000

  • PT Tjiwi Kimia Komitmen Berkolaborasi Positif dengan Media Massa

    PT Tjiwi Kimia Komitmen Berkolaborasi Positif dengan Media Massa

    Sidoarjo (beritajatim.com) – PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk memastikan komitmennya untuk terus berkolaborasi dengan media massa yang dinilai bakal membawa manfaat besar, baik bagi dunia usaha maupun masyarakat luas.

    Penegasan itu disampaikan Public Affair and License Manager PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk, Beny Haryawan saat Halal Bihalal bersama ratusan insan media yang bertugas di wilayah Sidoarjo dan Mojokerto, Senin (21/4/2025).

    Beny Haryawan mengapresiasi sinergi yang telah terjalin antara PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk dengan media massa selama ini.
    Menurutnya, kolaborasi yang positif ini akan membawa manfaat besar, baik bagi dunia usaha maupun masyarakat luas.

    “Kami percaya, awal kehancuran bangsa maupun bisnis bisa dimulai dari berita yang tidak bertanggung jawab. Maka dari itu, penting bagi kita untuk terus menjaga silaturahmi dan membangun komunikasi yang sehat,” ucapnya.

    Beny menjelaskan dunia saat ini semakin terbuka dan bahkan semakin tidak ada batas. Sebuah
    kejadian di mana tempat hari ini, bisa langsung diketahui seluruh dunia.

    “Contoh peristiwa ini menunjukkan betapa penting dan kuatnya peran media dalam membawa perubahan dan informasi,” ungkapnya.

    Selain menegaskan komitmennya untuk terus berkolaborasi dengan media massa, Beny juga memaparkan sekilas kondisi perusahaan dan kebijakan strategisnya berkaitan dengan dampak ekonomi global.

    Di antaranya, komitmen perusahaan untuk tidak melakukan pengurangan karyawan melalui Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Karena itu, PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia lebih memilih untuk melakukan penyesuaian strategi dan efisiensi operasional untuk menghadapi tantangan ekonomi saat ini.

    ‎”Kami memahami krisis ekonomi global dapat berdampak pada operasional perusahaan. Tapi, kami berkomitmen untuk tidak melakukan PHK karyawan. Kami lebih fokus pada penyesuaian strategi dan efisiensi operasional,” urai Beny di sesi diskusi dengan awak media.

    Halal Bihalal diikuti ratusan wartawan media cetak, televisi, dan media online yang tergabung dalam
    Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sidoarjo, PWI Mojokerto, Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Sidoarjo, IJTI Mojokerto, dan Forum Wartawan Sidoarjo (Forwas).

    ‎Sementara Ketua PWI Sidoarjo, Mustain mengapresiasi komitmen PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk untuk terus bersinergi dengan media massa atau media pers.

    “Kami apresiasi positif untuk Tjiwi Kimia yang komitmen terus bersinergi dengan media massa di tengah arus deras informasi saat ini,” tandasnya.

    Mustain menilai dengan berkolaborasi dengan media massa atau media pers, perusahaan di antaranya bisa mengurangi risiko terkait berita palsu.

    “Media massa menerapkan proses verifikasi yang ketat. Sehingga ini bisa mengurangi risiko perusahaan terkait dengan misinformasi,” pungkasnya. (isa/ian)

  • Dosen ITS Angkat Tradisi Cukur Rambut Madura ke Panggung Dunia

    Dosen ITS Angkat Tradisi Cukur Rambut Madura ke Panggung Dunia

    Surabaya (beritajatim.com) – Dosen Departemen Desain Komunikasi Visual (DKV) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Naufan Noordyanto, sukses memperkenalkan budaya Madura ke tingkat internasional melalui karya poster bertajuk Cukur Rambut Madura. Karya ini tidak hanya menarik perhatian dunia, tetapi juga mengantongi sejumlah penghargaan bergengsi di Korea Selatan dan China.

    Naufan, yang berasal dari Pamekasan, Madura, telah menghasilkan lebih dari 200 karya desain yang telah dipamerkan di 46 negara. Ia mengangkat tema-tema sosial budaya dari berbagai daerah di Indonesia untuk memperkenalkan kekayaan lokal kepada dunia internasional.

    “Saya ingin memperlihatkan keunikan budaya Indonesia yang khas dan berbeda dari negara lain,” ujarnya, Senin (21/4/2025).

    Inspirasi poster Cukur Rambut Madura muncul dari tradisi potong rambut yang banyak ditemukan di Madura. Naufan mengungkapkan bahwa praktik ini merupakan keterampilan yang diwariskan secara turun-temurun dan menjadi bagian dari identitas masyarakat setempat.

    Proses pembuatan poster ini memakan waktu dua hari dan menggunakan elemen desain serta tipografi yang selaras dengan citra budaya tersebut, termasuk memanfaatkan foto-foto lama bertema cukur rambut.

    “Poster ini merupakan hasil eksperimentasi visual yang saya sesuaikan dengan karakter budaya Madura,” jelas alumnus Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta itu.

    Poster tersebut berhasil meraih Silver Award di Hehu International Poster Exhibition di Shenzhen, China, serta menjadi peserta pada Korean Institute of Communications and Information Science (KICS) Summer Conference and International Exhibition 2024 di Jeju, Korea Selatan. Selain itu, poster ini juga memenangkan kategori The Best Most Jamet dalam ajang typefest.id 2024 di Surakarta.

    Melalui karyanya, Naufan turut berkontribusi pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-11 tentang kota dan komunitas berkelanjutan dengan cara melestarikan warisan budaya lokal. “Ke depan, saya ingin terus memberikan kontribusi kepada masyarakat, baik melalui riset maupun karya kreatif lainnya,” tuturnya. [ipl/ian]

  • Rem Blong saat Pulang Hajatan, Pasutri Asal Pacitan Tewas Masuk Jurang

    Rem Blong saat Pulang Hajatan, Pasutri Asal Pacitan Tewas Masuk Jurang

    Pacitan (beritajatim.com) – Kecelakaan lalu lintas tunggal kembali terjadi di wilayah Kabupaten Pacitan. Kali ini, sepasang suami istri asal Dusun Jelok, Desa Kayen, Kecamatan Pacitan, meninggal dunia setelah sepeda motor yang mereka kendarai terperosok ke jurang sedalam 10 meter, Senin (21/4/2025) petang.

    Peristiwa tragis tersebut terjadi sekitar pukul 18.30 WIB di RT 02 RW 10 Dusun Gunung Cilik, Desa Purwosari, Kecamatan Kebonagung. Korban diketahui bernama Endro Utomo (45) dan istrinya, Yulianti Ningsih (41). Keduanya baru saja pulang dari menghadiri acara pernikahan di wilayah Desa Karangnongko..

    Kapolsek Kebonagung, Iptu Haming Agus Purnama membenarkan kejadian tersebut. Ia menjelaskan, sepeda motor Honda Vario dengan nopol AE 6659 ZF yang dikendarai korban mengalami rem blong saat melintasi jalanan menurun dan curam.

    “Korban tidak mampu mengendalikan laju motor, kemudian terperosok ke jurang dengan kedalaman sekitar 10 meter. Keduanya meninggal dunia di tempat kejadian,” terang Kapolsek.

    Menerima laporan dari warga, anggota Polsek Kebonagung langsung menuju lokasi kejadian untuk melakukan proses evakuasi. Jenazah kemudian dibawa ke rumah duka di Desa Kayen untuk diserahkan kepada pihak keluarga.

    Kapolsek menghimbau kepada masyarakat agar lebih berhati-hati, terutama saat melintasi jalur curam dan berliku. (tri/ian)

  • ODGJ di Magetan Ditemukan Tewas Membusuk di Rumah

    ODGJ di Magetan Ditemukan Tewas Membusuk di Rumah

    Magetan (beritajatim.com) – Warga Desa Jajar, Kecamatan Kartoharjo, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, dikejutkan dengan penemuan jasad seorang pria bernama Hadi Suwito (42), yang telah membusuk di dalam rumahnya pada Senin, (21/4/2025) sekitar pukul 18.00 WIB. Korban diketahui sebagai Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ) dan selama ini tinggal bersama ibunya, Sutinem (70), yang juga merupakan ODGJ.

    Kondisi jenazah Hadi saat ditemukan sudah dalam keadaan membusuk dan dikerubungi semut. Diduga kuat, korban telah meninggal lebih dari sepekan sebelum akhirnya ditemukan. Ironisnya, sang ibu yang tinggal satu atap tidak menyadari bahwa anaknya telah meninggal dunia.

    Penemuan mengerikan ini bermula saat Sutinem meminta bantuan kepada saudaranya yang tinggal bersebelahan untuk memperbaiki genting rumah. Ia juga menyuruh saudaranya itu melihat kondisi anaknya yang dikerubungi semut. Saat itulah jenazah Hadi Suwito ditemukan dalam kondisi mengenaskan.

    “Kan ibunya juga gitu tidak pernah berkomunikasi dengan anaknya, makan ditaruh di luar jadi ndak tau kalau anaknya sudah meninggal,” kata Yuli Winarni, tetangga korban.

    Kepala Desa Jajar, Eko Suprayitno, membenarkan bahwa korban merupakan ODGJ yang tinggal berdua dengan ibunya. “Meminta bantuan pamannya untuk melihat anaknya yang dikerubungi semut, ternyata sudah tewas membusuk. Korban ODGJ juga ibunya,” ujarnya.

    Kapolsek Kartoharjo, AKP Eko Supriyanto, menyampaikan bahwa pihak kepolisian segera mendatangi lokasi setelah menerima laporan warga. “Kita datang ke lokasi melakukan olah TKP bersama Inafis, keluarga menerima, korban tewas membusuk akibat sakit,” jelasnya.

    Selama ini, kebutuhan makan sehari-hari Hadi dan ibunya sangat bergantung pada uluran tangan dari saudara maupun warga sekitar. Usai dilakukan visum di lokasi, jenazah Hadi langsung diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan. [fiq/ian]