Category: Beritajatim.com

  • Anggota DPR RI Khozin Minta Pemkab Jember Tidak Tutup Mata Soal PPPK

    Anggota DPR RI Khozin Minta Pemkab Jember Tidak Tutup Mata Soal PPPK

    Jember (beritajatim.com) – Muhammad Khozin, anggota DPR RI Komisi II dari Partai Kebangkitan Bangsa, meminta pemerintah daerah untuk memikirkan nasib pegawai honorer yang tidak lolos seleksi penerimaan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK).

    Pemkab Jember telah menyelenggarakan dua tahap seleksi penerimaan PPPK. Seleksi tahap pertama diikuti 6.643 orang peserta dan meluluskan 1.851 orang peserta. Seleksi tahap kedua diikuti 2.662 orang peserta yang memperebutkan 148 formasi.

    “Memang antara minat dan ketersediaan formasi agak jomplang. Ketersediaan formasi tahap kedua hanya 148,” kata Khozin di sela-sela kegiatan meninjau lokasi tes PPPK di gedung Balai Serba Guna Jember, Senin (12/5/2025) bersama Bupati Muhammad Fawait.

    Menurut Khozin, peserta yang tidak lolos seleksi akan diangkat menjadi PPPK paruh waktu atau dengan skema lain yang bisa diakomodasi pemerintah daerah. “Tapi dengan tetap mengacu pada ruang fiskal yang ada,” katanya.

    Pemkab Jember tidak boleh lagi merekrut pegawai honorer dengan berakhirnya tes PPPK tahap kedua ini. “Tapi di sisi yang lain, secara kemanusiaan, pemda tidak boleh tutup mata. Karena ada lapangan pekerjaan yang kemudian tertutup. Mereka punya keluarga,” kata Khozin.

    “Dengan ekonomi seperti saat ini yang tidak menentu, ketersediaan lapangan kerja juga tidak cukup mudah ditemui. Ini apa menjadi pekerjaan rumah bersama,” kata Khozin.

    Sementara itu, Bupati Fawait berkomitmen untuk memperjuangkan dan menyuarakan nasib para pegawai PPPK Pemkab Jember. “Saya ingin yang ikut seleksi diterima semua. Tapi kan kewenangan sekali lagi ada di pemerintah pusat,” katanya.

    Sebelumnya, Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Jember Suko Winarno, mengatakan, peserta yang tidak lulus tes karena keterbatasan formasi, masih berpeluang menjadi PPPK paruh waktu. Ini sesuai dengan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara-Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2025.[wir]

  • Bupati Fawait Ingin Semua Peserta Tes PPPK Pemkab Jember Diterima

    Bupati Fawait Ingin Semua Peserta Tes PPPK Pemkab Jember Diterima

    Jember (beritajatim.com) – Bupati Muhammad Fawait berkomitmen untuk memperjuangkan semua peserta tes penerimaan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) tahap kedua untuk penempatan di Pemerintah Kabupaten Jember, Jawa Timur.

    “Karena ini jadi kewenangan pusat, kami akan terus menyampaikan aspirasi. Saya ingin yang ikut seleksi diterima semua. Tapi kan kewenangan sekali lagi ada di pemerintah pusat,” kata Fawait, usai meninjau pelaksanaan tes seleksi PPPK di gedung Balai Serba Guna, Senin (12/5/2025).

    “Namun komitmen saya sebagai bupati, akan terus menyuarakan dan memperjuangkan,” tambah Fawait yang meninjau kegiatan seleksi itu bersama Muhammad Khozin, anggota DPR RI Komisi II dari Daerah Pemilihan Jember dan Lumajang.

    Fawait senang karena Khozin juga berkomitmen untuk menyuarakan dan memperjuangkan nasib tenaga honorer yang menjadi peserta seleksi PPPK di Jember.

    Rekrutmen PPPK tahap kedua Pemkab Jember diselenggarakan pada 12-16 Mei 2025, yang diikuti 2.662 orang peserta. Mereka bersaing memperebutkan 148 formasi. Sementara itu untuk tahap pertama diikuti 6.643 orang peserta, dan 1.851 orang di antaranya dinyatakan lolos seleksi.

    Sementara itu Muhammad Khozin hadir untuk melakukan pemantauan dan evaluasi, karena Jember menjadi tuan rumah bagi penyelenggaraan tes PPPK empat pemerintah kabupaten, yakni Pemkab Jember sendiri, Pemkab Lumajang. Pemkab Bondowoso, dan Pemkab Situbondo.

    “Memang antara minat dan ketersediaan formasi agak jomplang. Ketersediaan formasi tahap kedua hanya 148. Possibility lolosnya satu berbanding 30-40,” kata Khozin.

    Di tengah efisiensi anggaran, Khozin menilai, perlu banyak kreativitas antara pemerintah pusat dan daerah untuk mengakomodasi tenaga honorer yang berstatus PPPK penuh waktu dan paruh waktu. [wir]

  • 364 ASN Bakal Terima SK, Pemkab Pacitan Anggarkan Rp20 Miliar untuk Gaji

    364 ASN Bakal Terima SK, Pemkab Pacitan Anggarkan Rp20 Miliar untuk Gaji

    Pacitan (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Pacitan mengalokasikan anggaran sebesar Rp20 miliar dari APBD untuk membiayai gaji ratusan aparatur sipil negara (ASN) baru yang akan segera mulai bekerja.

    Total sebanyak 364 ASN yang terdiri dari 87 Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan 277 Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) akan menerima Surat Keputusan (SK) pengangkatan pada 22 Mei 2025.

    Kepala Badan Keuangan Daerah (BKD) Pacitan, Daryono, menyatakan bahwa anggaran tersebut telah dialokasikan dalam komponen belanja wajib dan rutin sebagai bagian dari total belanja pegawai tahun 2025 yang mencapai Rp786 miliar.

    “Anggaran ini dipersiapkan untuk memenuhi hak pegawai yang akan mulai aktif bekerja pada bulan depan. Kami pastikan alokasinya sesuai porsinya,” ujarnya ditulis Senin(12/5/2025)

    Saat ini, para ASN baru telah menerima Nomor Induk Pegawai (NIP) dari Badan Kepegawaian Negara (BKN). Setelah penyerahan SK oleh Bupati Pacitan pada 22 Mei mendatang, mereka akan langsung menempati formasi-formasi yang selama ini kosong, terutama di sektor kesehatan, pendidikan, dan tenaga teknis.

    Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Pacitan, Rudy Haryanto, menyampaikan bahwa pengangkatan ASN baru ini merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah untuk memperkuat pelayanan publik.

    “Dengan bergabungnya ratusan ASN baru, kami berharap dapat meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat, terutama di sektor-sektor vital,” ujarnya. [tri/aje]

  • Penyisiran Amunisi Sisa Truk TNI Terbakar di Tol Gempol Resmi Dihentikan, Warga Diminta Tetap Waspada

    Penyisiran Amunisi Sisa Truk TNI Terbakar di Tol Gempol Resmi Dihentikan, Warga Diminta Tetap Waspada

    Pasuruan (beritajatim.com) – Proses pencarian dan penyisiran serpihan amunisi sisa truk TNI yang terbakar di Tol Gempol Km 774 arah Pandaan telah resmi dihentikan. Truk tersebut sebelumnya diketahui pulang dari tugas di Papua menuju markas Yonif 509 Jember saat insiden terjadi pada Senin (5/5/2025) malam.

    Penyisiran berlangsung selama enam hari di lokasi sekitar tol serta lahan persawahan milik warga di Dusun Grogolan, Winong, dan Kemranggeng, Desa Winong, Kecamatan Gempol. Proses dilakukan secara intensif guna memastikan tidak ada sisa amunisi berbahaya yang tercecer.

    Danramil Gempol Kapten Cz. Sutiyono menyatakan bahwa hari keenam sekaligus menjadi penutupan kegiatan penyisiran. “Ini hari keenam proses penyisiran dan pencarian amunisi dan serpihannya, sekaligus ini hari terakhir,” tegasnya, Senin (12/5/2025).

    Sebanyak 30 personel dilibatkan dalam proses tersebut yang berasal dari beberapa satuan TNI. “Personel lengkap dalam penyisiran amunisi di lokasi, agar bisa terdeteksi di lokasi,” lanjut Sutiyono.

    Penyisiran dilakukan oleh Tim Jihandak Yon Zipur 10 Pasuruan, Intel Kodim 0819 Pasuruan, serta personel dari Koramil Gempol. Mereka menyisir secara menyeluruh, baik di badan jalan tol maupun area persawahan.

    [irp posts=”1295889″ ]

    Selama kegiatan, tim menemukan berbagai jenis amunisi yang sempat tercecer saat truk terbakar. “Selama penyisiran berbagai amunisi kita temukan, paling banyak selongsong amunisi atau peluru,” ungkap Sutiyono.

    Temuan lainnya termasuk granat tangan dan granat lontar yang berpotensi membahayakan warga sekitar. Semua temuan langsung diamankan dan ditangani sesuai prosedur oleh tim TNI.

    Meski proses resmi dihentikan, warga tetap diminta untuk waspada. Sutiyono menegaskan bahwa masyarakat harus berhati-hati dan segera melapor jika menemukan benda mencurigakan.

    “Kalau ada warga menemukan amunisi sisa kejadian, mohon segera dilaporkan ke Koramil atau pihak berwajib,” imbaunya. Hal ini penting demi mencegah kejadian yang tak diinginkan di kemudian hari.

    Penutupan penyisiran menandai berakhirnya operasi pengamanan pasca-insiden truk TNI terbakar. Namun demikian, upaya sosialisasi kepada warga masih akan terus dilakukan oleh pihak terkait. [ada/aje]

  • Warga Klampis Anom Diduga Lompat dari Parkir TP Surabaya, Ini Faktanya

    Warga Klampis Anom Diduga Lompat dari Parkir TP Surabaya, Ini Faktanya

    Surabaya (beritajatim.com) Pihak kepolisian sudah mengidentifikasi identitas seorang pria yang diduga bunuh diri dengan cara melompat dari gedung parkir Tunjungan Plaza (TP), Minggu (11/05/2025) malam.

    “Inisial P usia 56 tahun warga Klampis Anom,” kata Kapolsek Tegalsari Kompol Risky Sentosa, Senin (12/05/2025).

    Risky menjelaskan, saat ini pihaknya masih menyelidiki lebih lanjut terkait kronologi kejadian itu. Pihaknya masih memeriksa bukti rekaman CCTV dan memeriksa saksi-saksi untuk mengungkap fakta sebenarnya.

    “Masih kami dalami untuk lengkapnya. Mohon bersabar,” pungkasnya.

    Diketahui, Seorang pria yang belum diketahui identitasnya ditemukan tewas tergeletak di akses parkir Tunjungan Plaza (TP) Surabaya, Minggu (11/05/2025) malam. Dari informasi yang dihimpun Beritajatim.com, diduga kuat pria itu bunuh diri dengan cara lompat dari gedung parkir TP Surabaya.

    Jenazah pria yang terkapar itu direkam oleh seseorang dan diunggah ke media sosial. Dalam tayangan video yang beredar, kondisi kedua kaki jenazah dalam kondisi patah.

    Salah satu pengemudi ojek online, Syarif (34) yang kebetulan sedang nongkrong di warung kopi jalan Kaliasin Pompa tepatnya di samping mall TP mengatakan kejadian itu terjadi sekitar pukul 21.30. Saat itu ia mendengar suara keras seperti benda yang terjatuh. Ketika dicek, ternyata ada tubuh seorang pria paruh baya yang mengenakan baju hem biru tergeletak.

    “Terus orang-orang pada lihat dan teriak kalau ada yang bunuh diri,” kata Syarif, Minggu (11/05/2025).

    Atas peristiwa ini, Kapolsek Tegalsari Kompol Risky Sentosa mengatakan pihaknya masih melakukan pendalaman lebih lanjut. Saat ini jenazah sudah dibawa ke rumah sakit untuk diperiksa lebih lanjut. [ang/aje]

  • Kronologi Pemusnahan Amunisi di Garut yang Tewaskan 11 Orang

    Kronologi Pemusnahan Amunisi di Garut yang Tewaskan 11 Orang

    Surabaya (beritajatim.com) – Tragedi memilukan terjadi di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut pada Senin, (12/5/2025) pagi tadi. Saat proses pemusnahan amunisi usang oleh aparat keamanan justru memakan korban jiwa. Ledakan susulan yang tidak terduga menyebabkan 11 orang tewas dan sejumlah lainnya mengalami luka serius.

    Kronologi Tragedi Pemusnahan Bom Kadaluarsa di Garut

    Peristiwa memilukan tersebit berlangsung pada Senin pagi, sekitar pukul 09.00 hingga 10.00 WIB, di pesisir Pantai Cibalong, lokasi yang dipilih untuk pemusnahan bahan peledak kedaluwarsa. Awalnya, proses pemusnahan amunisi kadaluarsa berjalan lancar dan terkendali. Namun setelah ledakan utama selesai, situasi berubah menjadi tragis.

    Sejumlah warga yang penasaran dan tidak memahami bahaya sisa bahan peledak, langsung mendekati lokasi ledakan untuk mengumpulkan selongsong peluru dan serpihan logam bekas amunisi. Diketahui, selongsong amunisi tersebut memiliki nilai ekonomi karena terbuat dari logam seperti kuningan dan besi.

    Menurut kesaksian warga yang diunggah melalui media sosial, termasuk akun Instagram @imron_maulana126, tindakan warga yang mengabaikan protokol keselamatan itu menjadi penyebab utama jatuhnya korban.

    “Sayangnya tidak mempedulikan keselamatan, begitu amunisi diledakkan warga langsung memburu pistom bekas dan kuningan. Ternyata masih ada amunisi yang telat meledak,” tulisnya.

    Ledakan kedua yang berasal dari bahan peledak yang belum sepenuhnya hancur pun tak terhindarkan. Ledakan ini lebih dahsyat karena mengenai kerumunan warga yang sedang mencari serpihan logam. Korban langsung dievakuasi ke RSUD Pameungpeuk. Dari data sementara, 13 orang menjadi korban ledakan, dan 11 di antaranya dipastikan meninggal dunia.

    Hingga kini, pihak berwenang masih melakukan identifikasi terhadap para korban. Beberapa jasad ditemukan dalam kondisi mengenaskan, menyulitkan proses pendataan. Aparat keamanan pun terus menyelidiki mengapa ledakan susulan bisa terjadi dan apakah ada kelalaian dalam pengamanan area pemusnahan. [fyi/aje]

  • Tracing 191 Pekerja Hiburan Malam di Ponorogo, 24 Orang Positif HIV

    Tracing 191 Pekerja Hiburan Malam di Ponorogo, 24 Orang Positif HIV

    Ponorogo (beritajatim.com)- Pemerintah Kabupaten Ponorogo melalui Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) bergerak cepat melakukan tracing kesehatan terhadap 191 individu yang beraktivitas di sejumlah titik rawan penularan penyakit menular seksual, termasuk Human Immunodeficiency Virus (HIV).

    Langkah ini merupakan bagian dari upaya preventif menjaga kesehatan masyarakat di kawasan yang teridentifikasi sebagai lokasi berisiko tinggi, khususnya warung remang-remang dan Tempat Hiburan Malam (THM).

    Dari data resmi yang diterima, tracing dilakukan di lima titik utama. Di Desa Demangan, Kecamatan Siman, terdapat 29 orang yang diperiksa. Jumlah yang sama juga ditemukan di Pasar Janti, Desa Ngrupit, Kecamatan Jenangan. Sementara di Desa Sukosari, Kecamatan Babadan, tim menyisir dua lokasi: Pasar Danyang (13 orang) dan Dusun Tular (4 orang). Di Desa Serangan, Kecamatan Sukorejo, tercatat 11 orang diperiksa.

    Tak hanya itu, sebanyak 101 orang lainnya merupakan pengunjung dan pemandu lagu di sepuluh Tempat Hiburan Malam yang tersebar di wilayah Bumi Reog. Sisanya, 4 orang berasal dari warung di sekitar Terminal Seloaji Ponorogo.

    “Jumlahnya bisa dihitung sendiri, tersebar di beberapa lokasi yang kami data, seperti Demangan, Janti, Sukosari, Serangan, dan sejumlah THM di Ponorogo,” kata Kepala Satpol PP dan Damkar Ponorogo, Eko Edi Suprapto, Senin (12/5/2025).

    Dari total 191 individu yang menjalani pemeriksaan, hasilnya menunjukkan bahwa 24 di antaranya positif HIV. Rinciannya, 13 orang berasal dari warung di Desa Demangan, 5 dari Pasar Janti, 2 dari Desa Sukosari, dan 1 orang dari area sekitar Terminal Seloaji. Sementara lokasi lain seperti Desa Serangan dan seluruh THM yang diperiksa dinyatakan nihil temuan positif HIV.

    Usai dilakukan pemeriksaan, seluruh individu yang terjaring tracing saat ini ditampung sementara di rumah singgah milik Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Ponorogo. Selanjutnya, mereka akan dipulangkan ke daerah asal masing-masing, dengan mekanisme koordinasi antar Dinsos di daerah asal pekerja.

    “Mayoritas mereka bukan warga asli Ponorogo. Dalam proses pemulangan nanti, kami akan libatkan Dinsos dari daerah asal,” jelas Eko.

    Bagi mereka yang telah terkonfirmasi mengidap HIV, langkah pemantauan kesehatan akan menjadi prioritas. Dinas Kesehatan (Dinkes) Ponorogo akan memberikan pendampingan berkelanjutan.

    Langkah tracing ini tidak hanya berhenti pada angka. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo menyadari bahwa penanganan kasus HIV tidak bisa semata dengan pendekatan represif. Perlu strategi humanis dan edukatif untuk menciptakan kesadaran kolektif tentang pentingnya hidup sehat dan aman. [end/aje]

  • Cuaca Ekstrem Rusak Rumah Warga Dabasah Bondowoso, Bantuan Logistik Disalurkan

    Cuaca Ekstrem Rusak Rumah Warga Dabasah Bondowoso, Bantuan Logistik Disalurkan

    Bondowoso, (beritajatim.com) – Hujan disertai angin kencang yang terjadi pada Senin (12/5/2025) menyebabkan kerusakan pada satu rumah warga di Kelurahan Dabasah, Kecamatan Bondowoso.

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bondowoso mencatat, bangunan milik Imam Santoso mengalami rusak sedang akibat cuaca ekstrem tersebut.

    Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bondowoso, Sigit Purnomo, menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan assessment cepat di lokasi kejadian pada pukul 11.34 WIB.

    Hasil penilaian menyebutkan bagian atap rumah seluas 3×2 meter persegi rusak parah karena terbawa angin.

    “Setelah menerima laporan, tim langsung bergerak ke lokasi untuk melakukan kaji cepat dan menyalurkan bantuan logistik,” kata Sigit Purnomo pada BeritaJatim.com, Senin (12/5/2025).

    Bantuan logistik yang disalurkan meliputi sembako, makanan siap saji, kasur lipat, matras, terpal dan selimut.

    “Kemudian alat masak dan makan, air mineral, serta paket tambahan gizi dan kebersihan. Selain itu juga disalurkan paket khusus untuk lansia,” sebutnya.

    Menurut Sigit, tidak ada kebutuhan tambahan pascabencana lainnya. BPBD memastikan situasi terkini di wilayah Bondowoso dalam kondisi Amandali atau aman, terkendali, dan kondusif.

    “Dalam upaya penanganan ini, BPBD bekerja sama dengan Dinas Sosial, Pemerintah Kelurahan Dabasah, RT setempat, dan warga sekitar,” bebernya.

    Pihaknya berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu proses penanganan. Koordinasi lintas sektor terus kami lakukan untuk memastikan warga terdampak mendapatkan perlindungan dan bantuan yang layak.

    “Kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang masih bisa terjadi di wilayah Bondowoso,” imbau Sigit. [awi/aje]

  • 29 Pemuda Diamankan Usai Serang Polisi di Perbatasan Kediri-Malang

    29 Pemuda Diamankan Usai Serang Polisi di Perbatasan Kediri-Malang

    Kediri (beritajatim.com) – Sebanyak 29 pemuda diamankan aparat Polres Kediri setelah menyerang petugas yang tengah melakukan penyekatan di wilayah perbatasan Kediri-Malang, tepatnya di Desa Kacangan, Kecamatan Kandangan, pada Senin dini hari, 12 Mei 2025. Penyerangan ini nyaris memicu kericuhan besar di kawasan tersebut. Para pelaku mengaku sebagai suporter Persik Kediri dan diduga dipengaruhi minuman keras saat beraksi.

    Kapolres Kediri, AKBP Bimo Ariyanto, menjelaskan bahwa peristiwa bermula ketika pihak kepolisian melakukan penyekatan untuk mencegah pergerakan massa. Namun, kelompok pemuda tersebut justru melakukan perlawanan secara brutal.

    “Awalnya mereka kami sekat untuk mencegah pergerakan massa ke perbatasan Kediri-Malang. Namun, rombongan ini justru menyerang dan membahayakan petugas di lapangan,” ujar AKBP Bimo, Senin (12/5/2025).

    Penyerangan dilakukan dengan melempar batu, botol kaca, kayu, serta menyalakan mercon ke arah petugas. Aparat akhirnya terpaksa menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa dan mencegah eskalasi lebih jauh. Usai situasi terkendali, 29 pemuda langsung dibawa ke Mapolres Kediri untuk diperiksa intensif.

    Menurut hasil pemeriksaan awal, sebagian besar dari pelaku bukan merupakan suporter fanatik, melainkan hanya ikut-ikutan dalam kondisi mabuk.

    “Setelah kami amankan dan lakukan pemeriksaan, nyaris semuanya mengaku habis minum minuman keras. Mereka ini lebih ke arah pembuat onar, bukan suporter sejati,” tegas AKBP Bimo.

    Di antara para pelaku yang diamankan, terdapat beberapa yang masih di bawah umur dan berstatus pelajar. Mereka berasal dari berbagai wilayah di Kabupaten dan Kota Kediri. Tersangka antara lain BI (20), warga Desa Jambu, Kecamatan Kayen Kidul, DE (23), mahasiswa asal Desa Langenharjo, Kecamatan Plemahan dan AD (17), pelajar asal Desa Krandang, Kecamatan Plosoklaten.

    Selain itu, turut diamankan FA (21) dari Mojoroto, GA (24) dari Puncu, MO (22) dari Gadungan Timur, serta RA (15), pelajar asal Desa Kandangan. Barang bukti yang disita antara lain batu, kayu, sisa petasan, puluhan sepeda motor, dan 25 unit ponsel milik para pelaku.

    AKBP Bimo menegaskan akan memberikan tindakan tegas terhadap pelaku penyerangan, dan mengimbau masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi.

    “Kami pastikan keamanan tetap terjaga. Bila ada yang coba-coba mengganggu ketertiban, pasti kami tindak,” ujarnya.

    Ia juga mengingatkan pentingnya pengawasan dari orang tua terhadap anak-anak mereka, terutama menjelang pertandingan sepak bola yang sering kali memicu euforia berlebihan.

    “Sebagian dari pelaku ini masih anak-anak. Kami mengimbau para orang tua agar lebih memperhatikan aktivitas dan pergaulan anak-anaknya,” pungkasnya. [nm/aje]

  • Waspada, Cuaca Ekstrem Landa Jawa Timur Termasuk Kabupaten Mojokerto Mulai 10-17 Mei 2025

    Waspada, Cuaca Ekstrem Landa Jawa Timur Termasuk Kabupaten Mojokerto Mulai 10-17 Mei 2025

    Mojokerto (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Juanda mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem di sejumlah wilayah Jawa Timur selama periode 10 hingga 17 Mei 2025. Dari 38 Kabupaten/Kota di Jawa Timur, cuaca ekstrem dipredikasi melanda 13 Kabupaten/Kota.

    Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto, Abdul Khakim, dari rilis BMKG Juanda, sebanyak 13 Kabupaten/Kota tersebut terdiri dari 12 kabupaten dan satu kota. “Salah satunya yakni Kabupaten Mojokerto,” ungkapnya, Senin (12/5/2025).

    Meski sebagian besar wilayah sudah memasuki musim kemarau, namun sejumlah daerah masih berpotensi mengalami hujan lebat disertai petir, angin kencang, hingga puting beliung. BMKG Juanda memprediksi jika kondisi tersebut disebabkan oleh dinamika atmosfer yang cukup kompleks.

    “BMKG mencatat adanya pola konvergensi di wilayah Jawa Timur yang diperkuat oleh gangguan gelombang Equatorial Rossby, gelombang Kelvin, dan gelombang Low yang akan melintas dalam sepekan ke depan. Fenomena ini memicu peningkatan pertumbuhan awan-awan hujan intens,” katanya.

    [irp posts=”1310274″ ]

    Atmosfer di wilayah Jawa Timur saat ini masih cukup labil dan lembap dari lapisan bawah hingga atas, yang sangat mendukung pembentukan awan Cumulonimbus secara signifikan. BMKG Juanda menghimbau masyarakat dan instansi terkait agar senantiasa waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi.

    “Seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, jalan licin, dan pohon tumbang. Masyarakat juga diminta untuk tidak memaksakan perjalanan ketika cuaca ekstrem berlangsung dan selalu mengutamakan keselamatan, menghindari bepergian ke gunung dan menghindari berteduh di bawah pohon,” ujarnya.

    Cuaca ekstrem di sejumlah wilayah Jawa Timur tersebut diperkirakan akan terjadi selama periode 10 hingga 17 Mei 2025. Masyarakat dapat memantau kondisi cuaca terkini melalui citra radar cuaca WOFI di https://stamet-juanda.bmkg.go.id/radar/ serta informasi peringatan dini 3 harian dan 2–3 jam ke depan. [tin]

    Wilayah yang Berpotensi Terkena Cuaca Ekstrem :

    1. Kabupaten Banyuwangi
    2. Kabupaten Nganjuk
    3. Kabupaten Jombang
    4. Kabupaten Mojokerto
    5. Kabupaten Pasuruan
    6. Kota Batu
    7. Kabupaten Malang
    8. Kabupaten Bondowoso
    9. Kabupaten Jember
    10. Kabupaten Blitar
    11. Kabupaten Kediri
    12. Kabupaten Ponorogo
    13. Kabupaten Lumajang

    [aje]