Category: Beritajatim.com

  • Bupati Tuban Bocorkan Proyek Tol Gresik-Tuban Akan Dilanjutkan

    Bupati Tuban Bocorkan Proyek Tol Gresik-Tuban Akan Dilanjutkan

    Tuban (beritajatim.com) – Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky mengungkapkan bahwa proyek jalan tol Gresik-Tuban kemungkinan besar akan dilanjutkan, sementara proyek tol Demak-Tuban belum menjadi prioritas.

    Mas Lindra, sapaan akrab Bupati Tuban, menyebut bahwa isu efisiensi anggaran di masa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto berdampak pada sejumlah proyek strategis, termasuk proyek tol. Namun, ia mendapat informasi tidak resmi bahwa dana yang sempat dipangkas berpotensi akan dikembalikan.

    “Ini masih statement saya sendiri ya, kemarin ada slentingan dari sosok yang berpengaruh juga, konon katanya yang kemarin dipangkas atau efisiensi akan dikembalikan lagi,” ujar Mas Lindra, Selasa (13/5/2025).

    Ia menjelaskan, proyek tol yang mengarah ke Tuban lebih memungkinkan jika dikoneksikan dari wilayah Gresik, bukan melalui jalur Jawa Tengah seperti rencana Demak-Tuban.

    “Jadi kemungkinan informasinya kita koneksikan di Gresik sampai dengan di Tuban, tidak di Jawa Tengahnya,” ungkapnya.

    Kendati demikian, Mas Lindra menegaskan bahwa informasi tersebut masih bersifat awal dan belum final. Pemerintah Kabupaten Tuban masih menunggu kepastian dari pemerintah pusat terkait kelanjutan pembangunan tol tersebut.

    Rencana pembangunan tol Gresik-Tuban dinilai strategis karena mendukung aksesibilitas ke Kilang Minyak Tuban milik PT Pertamina Rosneft, yang saat ini menjadi salah satu proyek strategis nasional di wilayah tersebut.

    “Ini informasi dari sepihaknya saya, nanti saya akan mendalami kalau ada kepastian tentang efisiensi tadi dan akan saya sampaikan ke teman-teman media semua,” pungkasnya. [dya/beq]

  • Hingga Selasa, Lebih dari 81 Ribu Jemaah Diterbangkan ke Saudi

    Hingga Selasa, Lebih dari 81 Ribu Jemaah Diterbangkan ke Saudi

    Madinah (beritajatim.com) – Hingga Selasa (13/5/2025), lebih dari 81 ribu jemaah haji reguler tahun 2025 telah diberangkatkan ke Arab Saudi (Madinah). Jemaah haji ini masuk gelombang pertama.

    Direncanakan mulai 17 Mei 2025, jemaah haji gelombang kedua mulai diterbangkan dengan tujuan Bandar Udara King Abdul Aziz Jeddah, lalu langsung masuk Kota Makkah.

    Berdasar data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kementerian Agama, hingga Selasa (13/5/2025) pukul 06.00 waktu Arab Saudi (WAS), sebanyak 210 kelompok terbang (kloter) atau 81.632 jemaah telah tiba di Madinah, Arab Saudi. Sebanyak 17.684 di antaranya adalah jemaah lansia. Demikian dilansir website Kemenag.go.id.

    Para jemaah haji gelombang pertama ini berada di Kota Madinah sekitar 8 atau 9 hari. Setelah itu, mereka bergeser ke Kota Makkah. Pergeseran jemaah haji dari Madinah ke Makkah berlangsung sejak 10 Mei 2025. Hingga pukul 06.00 WAS, tercatat sebanyak 13.655 jemaah telah tiba di Makkah. Mereka terbagi dalam 35 kloter.

    Rencananya, pada Selasa ini sebanyak 7.181 jemaah akan diberangkatkan dari tanah air menuju Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) di Madinah dari berbagai embarkasi di Tanah Air. Mereka terbagi dalam 18 kelompok terbang (kloter). Di antaranya, SOC-43 membawa 360 jemaah; JKS-23 membawa 442 jemaah; JKS-31 membawa 442 jemaah; JKS-24 membawa 442 jemaah; UPG-17 membawa 392 jemaah; JKG-32 membawa 382 jemaah; PLM-09 membawa 369 jemaah; 8. SUB-40 membawa 380 jemaah.

    Selanjutnya, UPG-18 membawa 393 jemaah; SOC-44 membawa 360 jemaah; LOP-10 membawa 393 jemaah; BDJ-05 membawa 423 jemaah; KJT-10 membawa 445 jemaah; BTH-12 membawa 445 jemaah; SUB-41 membawa 380 jemaah; JKG-33 membawa 393 jemaah; KNO-11 membawa 360 jemaah; dan SUB-42 membawa 380 jemaah.

    27 Rute Bus Sholawat

    Seiring dengan mulai masuknya jemaah haji reguler Indonesia ke Kota Makkah, bus sholawat yang melayani jemaah haji Indonesia dari hotel mereka menginap ke Masjidil Haram dan sebaliknya mulai operasional. Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi menyediakan sebanyak 27 rute bus sholawat. Bus ini menjadi sarana transportasi jemaah dari hotel menuju Masjidil Haram PP.

    Ada 27 rute bus sholawat yang akan mengantar jemaah dari hotel masing-masing menuju tiga terminal terdekat Masjidil Haram: Syib Amir, Ajyad, dan Jabal Ka’bah.

    Syib Amir menjadi terminal bus shalawat bagi jemaah haji yang hotel tempat tinggalnya berlokasi di wilayah Syisyah dan Raudlah. Dari terminal ini, jemaah akan menuju Masjidil Haram melalui pintu Marwah.

    Terminal Ajyad jadi terminal bus shalawat bagi jemaah haji Indonesia yang tinggal di kawasan Misfalah. Terminal ini terletak di sisi belakang kanan Zam-Zam Tower. Jemaah bisa menjadikan WC 3 sebagai patokan titik temu untuk menuju Misfalah.

    Sedangkan terminal Jabal Ka’bah jadi terminal bus sholawat bagi jemaah haji Indonesia yang tinggal di daerah Jarwal. Jemaah bisa menjadikan WC 8 atau WC 9 sebagai patokan untuk menuju terminal Jabal Ka’bah.

    Mujib Roni, Kabid Transportasi PPIH Arab Saudi, mengatakan, bus sholawat disediakan untuk melayani 203.320 jemaah haji reguler asal Indonesia yang menginap di 205 hotel yang tersebar di Syisyah, Raudlah, Jarwal, dan Misfalah. “Bus sholawat beroperasi 24 jam dan dipandu driver dan petugas, baik di halte maupun di terminal,” kata Mujib Roni di Jakarta, Senin (12/5/2025).

    Sebanyak 27 rute bus sholawat yang telah disiapkan dengan 95 halte terdekat hotel jemaah. Berikut rute jemaah bus sholawat jemaah haji Indonesia:

    1. Terminal Syib Amir
    a. Bus nomor 1: Hotel nomor 301, 302, 303, 304, 305, 306, 307, 309, 310, 311, 409, 410, 411, 412, dan 413
    b. Bus nomor 2: Hotel nomor 308, 407, dan 408
    c. Bus nomor 3: Hotel nomor 414, 415, 416, 417, dan 418
    d. Bus nomor 4: Hotel nomor 212, 213, 214, 215, 216, 217, 218, 219, 220, 221, dan 222
    e. Bus nomor 5: Hotel nomor 201, 202, 203, 204, 205, 206, 207, 208, 209, 210, 211, dan 126
    f. Bus nomor 6: Hotel nomor 101, 102, 103, 104, 105, 106, 107, 108, 109, 110, 111, 112, 113, 114, 115, 116, 117, 118, 119, 120, 121, 122, 123, 124, dan 125
    g. Bus nomor 7: Hotel nomor 127. 128, 129
    h. Bus nomor 8: Hotel nomor 130
    i. Bus nomor 9: Hotel nomor 315, 316, 317, 318, 320, 321, 322, 323, 324, 325, 404, 404, dan 406
    j. Bus nomor 10: Hotel nomor 312 dan 313
    k. Bus nomor 11: Hotel nomor 419, 420, 421, 422, 423, 424, 425, 426, 510, 511, 512, 513, dan 514
    l. Bus nomor 12: Hotel nomor 401, 402, dan 403
    m. Bus nomor 13: Hotel nomor 501, 502, 503, 504, 505, 506, dan 507
    n. Bus nomor 14: Hotel nomor 515 dan 516

    2. Terminal Jabal Ka’bah
    a. Bus nomor 15: Hotel nomor 601, 602, 603, dan 604
    b. Bus nomor 16: Hotel nomor 605, 606, 607, 608, 609, 610, dan 611
    c. Bus nomor 17: Hotel nomor 612 dan 613
    d. Bus nomor 18: Hotel nomor 614
    e. Bus nomor 19: Hotel nomor 701, 702, 703, 704, 705, dan 706
    f. Bus nomor 20: Hotel nomor 708, 709, dan 710
    g. Bus nomor 21: Hotel nomor 711, 712, 713, 714, 715, 716, 717, 718, dan 707

    3. Terminal Jiad atau Ajyad
    a. Bus nomor 22: Hotel nomor 801, 802, 803, 804, 805, dan 806
    b. Bus nomor 23: Hotel nomor 807, 808, 809, 810, 811, 812, 813, 814, dan 815
    c. Bus nomor 24: Hotel nomor 816, 817, 818, 901, 902, 903, 904, 905, 906, 907, 908, 909, 910, dan 911
    d. Bis 25: Hotel nomor 912, 913, 914, 1001, 1002, 1003, 1004, dan 1005
    e. Bus nomor 26: Hotel nomor 1006, 1007, 1008, 1009, 1010, 1011, 1012, 1013, dan 1014
    f. Bus nomor 27: Hotel nomor 1015, 1016, 1017, 1018, 1019, 1020, 1021, dan 1022.

    [air/beq]

  • Gunung Klotok Darurat Sampah, Anak SD Ini Manfaatkan Hari Libur untuk Tanam Pohon Turunnya Memulung

    Gunung Klotok Darurat Sampah, Anak SD Ini Manfaatkan Hari Libur untuk Tanam Pohon Turunnya Memulung

    Kediri (beritajatim.com) – Tidak seperti anak seusianya, M Haidar Habibullah (12) justru memanfaatkan hari libur untuk mendaki gunung, menanam pohon, hingga memulung sampah yang ada di atas Gunung Klotok Kediri, Senin (12/5/2025) kemarin.

    Biasanya, anak seusia Haidar memanfaatkan hari libur untuk bermain atau bersantai di rumah saja, tapi siswa kelas 6 SD Mambaul Hisan itu justru memiliki kepedulian terhadap lingkungan.

    “Mending naik gunung, asyik sambil tanam pohon. Tapi banyak sampah plastik yang kata guruku terurainya lama, bisa merusak hutan,” katanya saat ditanya mengapa memilih mendaki gunung dan memulung sampah.

    Dia bersama beberapa orang yang tergabung dalam Yayasan Langkah Bumi Indonesia, sebagai kelompok masyarakat yang konsen pada lingkungan, memanfaatkan hari libur pada tanggal 12 Mei 2025 untuk menanam pohon di atas Gunung Klotok Kediri.

    Sekelompok pemuda menanam pohon trembesi di Gunung Klotok Kediri. [Isnan/Beritajatim.com]Kegiatan menanam pohon ini bukan pertama kalinya, tapi sudah sering mereka lakukan. Kali ini mereka menanam sebanyak 250 pohon trembesi yang disebar ke berbagai titik di atas gunung tersebut.

    Namun melihat banyaknya sampah yang tercecer di Gunung Klotok, mereka tergerak untuk memulungnya, meskipun sampah-sampah tersebut bukan milik mereka. Mereka berhasil mengumpulkan sekantong plastik besar sampah plastik yang tercecer di atas gunung.

    “Tadi sudah nanam pohon banyak banget, sekarang sambil pulang kita mengambili sampah. Biar gunungnya bersih,” katanya.

    Suasana Gunung Klotok saat liburan terpantau ramai pendaki yang naik ke atas gunung, baik yang bermalam di puncak maupun yang hanya tektok saja.

    Namun ramainya pengunjung dan pendaki ini justru membuat Gunung Klotok darurat sampah. Berdasarkan pantauan Beritajatim.com di lokasi, banyak sampah-sampah plastik yang ditinggalkan para pendaki.

    Utamanya sampah botol plastik bekas minuman, styrofoam bekas makanan, plastik kresek, hingga kemasan sachet camilan yang banyak berserakan di puncak dan sepanjang jalur pendakian.

    Ketua Yayasan Langkah Bumi Indonesia Yusron Khoirul Anam menyayangkan kondisi tersebut. Para pendaki yang harusnya menjadi penjaga lingkungan, malah menyumbang kerusakan Gunung Klotok.

    “Tolong kepada para pendaki untuk tidak meninggalkan sampah sekecil apa pun di atas gunung. Kalau tidak bisa, mending tidak usah naik gunung,” katanya.

    Tak hanya itu, berbagai sampah plastik tersebut juga berserakan mengotori di bawah gunung. Meskipun, sebetulnya sudah tertempel tulisan larangan untuk membuang sampah di lokasi itu. [ian/aje]

  • Wacana Sekolah Rakyat Dikritisi, DPRD Surabaya Nilai Program Pemkot Sudah Jalan

    Wacana Sekolah Rakyat Dikritisi, DPRD Surabaya Nilai Program Pemkot Sudah Jalan

    Surabaya (beritajatim.com) – Anggota Komisi D DPRD Surabaya, Imam Syafi’i mengkritisi wacana pendirian Sekolah Rakyat di kota pahlawan. Imam menilai inisiatif tersebut justru berpotensi tumpang tindih dengan program yang selama ini sudah dijalankan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya untuk warga kurang mampu.

    Menurut Imam, konsep Sekolah Rakyat sesungguhnya telah lama berjalan dalam bentuk fasilitas pendidikan berbasis asrama yang dikelola Pemkot. Dia menyebut keberadaan UPTD Kampung Anak Negeri di Wonorejo Timur sebagai salah satu contohnya, di mana pelajar SD dan SMP dari kalangan tidak mampu sudah ditampung dan disekolahkan secara penuh.

    “Ya, misalnya nanti sekolah rakyat itu modelnya yang untuk SD, SMP itu ditempatkan di asrama yang memang selama ini menampung pelajar SD dan SMP itu di Wonorejo, yaitu UPTD Kampung Anak Negeri,” ujar Imam kepada beritajatim.com, Selasa (13/5/2025).

    Program serupa juga sudah ada bagi mahasiswa. Jadi menurut Imam, sekolah rakyat yang digagas pemerintah pusat, untuk di Surabaya, cukup bagi siswa SMA yang ditempatkan di asrama dan dikelola Universitas Negeri Surabaya (Unesa) dengan anggaran dari APBN, bukan APBD Surabaya.

    Sedangkan untuk mahasiswa sudah dijalankan Pemkot Surabaya di kawasan Kalijudan bernama Asrama Bibit Unggul.

    “Yang SMA itu yang dibuat di UNESA. Yang ada asramanya. Kalau yang asrama bibit unggul tadi itu mereka ya tinggal di situ, tidur di situ,” imbuh politisi NasDem ini.

    Imam menegaskan bahwa semua kebutuhan pendidikan hingga tempat tinggal ditanggung oleh Pemkot, kendati program ini tidak diberi label “Sekolah Rakyat”. Menurutnya, esensinya sama yakni melayani warga tak mampu dengan fasilitas pendidikan gratis.

    “Pemkot sudah menjalankan itu. Ya jenenge enggak sekolah rakyat tapi isinya ya rakyat yang tidak mampu dilebokno asrama dan disekolahi semuanya dibiayai oleh Pemkot dan bantuan dari swasta,” tegasnya.

    Terkait wacana pembangunan fisik sekolah rakyat, Imam menyampaikan keraguan. Dia menyebut bahwa syarat pembangunan Sekolah Rakyat membutuhkan lahan sedikitnya lima hektare dalam satu tempat. Sesuatu yang saat ini tidak dimiliki Pemkot Surabaya.

    “Enggak usah nggawe meneh (tidak usah bikin lagi). Wis enggak duwe duit gawe tuku (sudah tidak punya uang buat beli) tanah lima hektar. Seandainya ada lahan pun ngapain juga,” katanya,

    Imam menyimpulkan bahwa Pemkot Surabaya sejatinya sudah memiliki konsep dan implementasi yang sejalan dengan gagasan Sekolah Rakyat. Oleh karena itu, dia menyarankan agar wacana tersebut tidak dilanjutkan jika hanya akan mengulang kebijakan yang sudah berjalan.

    “Sebenarnya Pemkot sudah punya konsep yang sama. Jadi enggak perlu lagi ada,” pungkasnya. [asg/aje]

  • Bupati Blitar Jamin Biaya Medis Korban Keracunan Makanan Posyandu Lansia

    Bupati Blitar Jamin Biaya Medis Korban Keracunan Makanan Posyandu Lansia

    Blitar (beritajatim.com) – Bupati Blitar, Rijanto menjamin semua biaya medis bagi para korban keracunan makanan Posyandu Lansia di Dusun Sidorejo, Desa Sidomulyo, Kecamatan Selorejo, Kabupaten Blitar. Para korban keracunan tidak perlu merogoh kocek sendiri.

    “Semua gratis, sudah saya minta ke dinas kesehatan untuk memantau kondisi warga yang terkena musibah ini,” ucap Rijanto, Selasa (13/5/2025).

    Total korban keracunan makanan sehat Posyandu Lansia di Dusun Sidorejo Desa Sidomulyo Kecamatan Selorejo Kabupaten Blitar pun terus bertambah. Hingga saat ini sudah ada 66 orang yang menjadi korban keracunan kolak kajang hijau serta buah pisang yang disediakan di Posyandu Lansia tersebut.

    Dari jumlah itu, sebanyak 27 orang masih dilakukan perawatan medis di puskesmas dan juga beberapa rumah sakit. Mayoritas mereka yang masih menjalani perawatan medis di puskesmas dan rumah sakit ini mengeluhkan sakit perut dan muntah-muntah disertai diare.

    Bupati Blitar, Rijanto meminta agar dinas kesehatan memantau kondisi para korban keracunan. Ketua DPC PDIP itu meminta agar para korban keracunan mendapatkan perawatan medis yang terbaik sehingga kondisinya bisa segera pulih.

    “Ini kejadian yang diluar dugaan kita semua, karena keracunan kan tidak hanya terjadi di daerah kita, yang terpenting ke depan kita harus lebih teliti lagi dalam memilih bumbu-bumbu masakan, makanan jangan ada lagi yang kadaluarsa,” pungkas Rijanto.

    Sementara itu para korban keracunan yang masih menjalani perawatan medis di puskesmas dan rumah sakit hingga saat ini masih mengeluhkan adanya sakit perut. Beberapa di antara juga masih mengalami diare hingga saat ini.

    “Sakit perut masihan terus diare sampai saat ini,” Juwarti, korban keracunan.

    Para korban ini pun sudah mendapatkan perawatan medis selama 3 hari. Meski kondisinya berangsur membaik namun keluhan perut sakit dan diare masih dirasakan oleh para korban keracunan. [owi/beq]

  • DPRD Pamekasan Dorong Empat Desa Sekitar TPAS Angsanah Segera Miliki TPS3R

    DPRD Pamekasan Dorong Empat Desa Sekitar TPAS Angsanah Segera Miliki TPS3R

    Pamekasan (beritajatim.com) – Anggota DPRD Pamekasan, Tabri, mendorong empat desa di sekitar Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Angsanah agar segera memiliki Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R). Langkah ini dinilai penting untuk menghindari pola penanganan sampah yang hanya bergantung pada sistem tumpuk-angkut ke TPA.

    “Sejauh ini terdapat sekitar empat desa yang berada di sekitar TPA Angsanah, belum memiliki TPS3R, yaitu Desa Klampar, Samatan, dan Rangperang Dhaja, Kecamatan Proppo, serta Desa Panaan, Kecamatan Palengaan,” ujar Tabri, Selasa (12/5/2025).

    Tabri menilai, ketidakhadiran TPS3R di desa-desa penyangga TPA dapat menciptakan beban lingkungan dan mempercepat penumpukan sampah. “Hal ini tentunya penting untuk kita sampaikan, sehingga keberadaan TPA benar-benar memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar,” jelasnya.

    Ia juga berharap keberadaan TPS3R dapat mengubah pola pikir dan perilaku masyarakat agar hanya membuang residu ke TPA. “Sejatinya hal itu bisa dilakukan intervensi dengan keberadaan TPS3R di empat desa penyanggah di sekitar TPA Angsanah,” tambahnya.

    Dari empat desa tersebut, tiga di antaranya yakni Klampar, Samatan, dan Panaan, tergolong sebagai kawasan padat penduduk. Oleh sebab itu, implementasi TPS3R harus dilakukan bertahap dan dimulai dengan menggugah kesadaran warga sekitar.

    Tabri mengusulkan Desa Samatan menjadi percontohan awal optimalisasi TPS3R, mengingat keberadaan Perumnas Samatan Asri di wilayah tersebut. “Kedepan bisa dilanjutkan desa lainnya, seperti Desa Panaan, dengan kondisi saat ini tercatat sebagai daerah padat penduduk,” ujarnya.

    Sebagai informasi, Tabri dikenal aktif mengkampanyekan penanganan sampah secara produktif jauh sebelum menjadi anggota legislatif. Ia juga merupakan pendiri Sungai Watch Pamekasan, yang turut mendorong lahirnya Badan Usaha Milik Desa (BUMD) Persampahan di daerah tersebut. [pin/beq]

  • DLH Kota Blitar Segera Perbaiki Pagar Taman Kehati yang Ambruk

    DLH Kota Blitar Segera Perbaiki Pagar Taman Kehati yang Ambruk

    Blitar (beritajatim.com) – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Blitar akan memperbaiki pagar Taman Kehati yang ambruk usai diterjang banjir pada Senin (12/5/2025) kemarin. Namun perbaikan pagar Teman Kehati ini akan dilaksanakan usai DLH mendapatkan izin dari Wali Kota Blitar.

    Kepala DLH Kota Blitar, Jajuk Indihartati menjelaskan bahwa anggaran untuk perbaikan pagar tersebut sudah ada yakni dari pos dana pemeliharaan taman kota. Namun demikian semua perlu persetujuan Wali Kota Blitar.

    “Nanti kita laporkan dulu ke Pak Wali Kota Blitar baru kemudian disetujui dan akan kita lakukan perbaikan pagar yang rusak itu,” ucap Jajuk, Selasa (13/5/2025).

    Jajuk pun memberikan penjelasan bahwa pagar yang ambruk ini merupakan bangunan lama. Diketahui pagar yang ambruk diterjang banjir ini sudah ada sebelum Taman Kehati dibangun dengan anggaran Rp4,8 miliar.

    “Itu bangunan lama, dibangun pada tahun 2019 lalu sebelum Taman Kehati dibangun pada tahun 2023 lalu,” tegasnya.

    Kepala DLH Kota Blitar itu juga memastikan tidak ada tanaman langka yang rusak akibat banjir. Kerusakan hanya terjadi pada pagar serta rumput yang menurutnya bisa diperbaiki kembali.

    “Untuk pagar yang rusak itu panjangnya kurang lebih ada 20-25 meter, kita akan upayakan perbaikan,” tegasnya.

    Asesmen pun sudah dilakukan DLH Kota Blitar. Selanjutnya hasil asesmen akan dilaporkan ke Wali Kota Blitar untuk ditindaklanjuti dengan perbaikan infrastruktur yang rusak. [owi/beq]

  • Bocah Hanyut di Sungai Andong Ngawi Ditemukan Meninggal

    Bocah Hanyut di Sungai Andong Ngawi Ditemukan Meninggal

    Ngawi (beritajatim.com) – Pencarian Rifky Nur Hidayat (14), bocah asal Desa Teguhan, Kecamatan Paron, Kabupaten Magetan, yang hanyut terseret banjir bandang di Sungai Andong, Kabupaten Ngawi, berakhir duka. Rifky ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada Selasa (13/5/2025), sekitar pukul 08.30 WIB.

    Anak pertama dari pasangan Sarwono (44) dan Siti Kholifah (38) ini ditemukan mengambang oleh warga yang tengah melintas di belakang rumahnya, tepatnya di aliran sungai wilayah Desa Jambangan, Kecamatan Paron. Lokasi penemuan berjarak sekitar tiga kilometer dari titik awal korban dilaporkan hanyut, sebagaimana disaksikan oleh dua temannya yang berhasil selamat setelah diselamatkan warga.

    “Ya seluruh anggota keluarga, bapaknya, neneknya, dan ibunya menangis. Anaknya ditemukan sudah dalam kondisi meninggal dunia, ditemukan di sungai Desa Jambangan,” ujar Supriyono, Kepala Desa Teguhan.

    Petugas SAR dari Unit Siaga SAR Basarnas Bojonegoro, Novix Heryadi, menjelaskan bahwa tim baru saja menggelar apel dan membagi regu pencarian saat menerima informasi penemuan jasad dari warga.

    “Kita baru saja apel, membagi regu untuk pencarian. Setelah itu mendapat informasi dari warga, kita langsung meluncur ke lokasi. Korban kita evakuasi ke rumah duka, ditemukan berjarak 3 kilometer dalam kondisi sudah meninggal dunia,” jelas Novix.

    Evakuasi jenazah Rifky dilakukan oleh tim SAR dari lokasi penemuan ke rumah duka menggunakan mobil ambulans. Suasana haru menyelimuti rumah duka. Ayah, ibu, dan nenek korban tampak tak kuasa menahan tangis saat jasad Rifky tiba di rumah.

    Sebelumnya, pada Senin siang, 12 Mei 2025, Rifky bersama dua temannya diketahui mandi di Sungai Andong saat tiba-tiba banjir bandang datang menerjang. Dua temannya berhasil selamat, sementara Rifky terbawa arus dan sempat dinyatakan hilang. Dengan ditemukannya Rifky, operasi pencarian resmi ditutup oleh tim SAR. [fiq/beq]

  • Manfaatkan DBHCHT, Disnaker Blitar Cetak Talenta Marketing Online

    Manfaatkan DBHCHT, Disnaker Blitar Cetak Talenta Marketing Online

    Blitar (beritajatim.com) – Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) dimanfaatkan betul oleh Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Blitar untuk mencetak talenta-talenta marketing online lokal. Caranya adalah dengan menggelar pelatihan digital marketing.

    Program pelatihan digital marketing ini digelar selama 10 hari. Pelatihan digital marketing ini pun dibuka secara umum dan gratis karena semua dibiayai oleh DBHCHT.

    Kepala Bidang Pelatihan Kerja, Produktivitas Tenaga Kerja, dan Transmigrasi (Latprotrans) Kabupaten Blitar, Latip Usman menjelaskan bahwa pelatihan ini adalah upaya dari pemerintah daerah untuk menekan angka pengangguran sekaligus memberikan pandangan soal peluang di dunia digital.

    “Melalui pelatihan ini, kami berharap peserta tidak hanya mendapatkan teori, tetapi juga keterampilan praktis yang dapat langsung diterapkan di dunia kerja. Dengan begitu, mereka akan lebih siap menghadapi tantangan di pasar kerja yang semakin kompetitif,” ujar Latip, Selasa (13/5/2025).

    Pelatihan yang didanai dari DBHCHT ini merupakan salah satu langkah Disnaker Kabupaten Blitar untuk memberikan peluang kepada masyarakat, khususnya pencari kerja, agar lebih siap dalam memasuki sektor digital yang berkembang pesat.

    Program pelatihan digital ini pun cukup diminati oleh warga terbukti sudah ada 383 pendaftar. Dari jumlah itu terpilih 25 orang yang bakal mengikuti pelatihan digital selama 10 hari ke depan.

    “Pelatihan ini menunjukkan bagaimana DBHCHT dapat dimanfaatkan secara langsung untuk pemberdayaan masyarakat, sehingga tidak hanya menekan angka pengangguran, tetapi juga mencetak tenaga kerja terampil di bidang yang sangat dibutuhkan saat ini,” imbuhnya. [owi/beq]

  • Gedung Terpadu Ponorogo Akan Berganti Nama Jadi Gedung Haji Amin

    Gedung Terpadu Ponorogo Akan Berganti Nama Jadi Gedung Haji Amin

    Ponorogo (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Ponorogo berencana mengganti nama Gedung Terpadu yang berada di Jalan Basuki Rahmad menjadi Gedung Haji Amin, sebagai bentuk penghormatan kepada Haji Amin, Bupati Ponorogo yang berjasa dalam pembangunan gedung tersebut. Langkah ini diambil oleh Bupati Sugiri Sancoko sebagai upaya nyata menghargai jasa pemimpin masa lalu, bukan sekadar seremoni simbolik.

    Gedung yang kini ditempati Dinas Pendidikan (Dindik), Dinas Kesehatan (Dinkes), serta Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) itu dibangun pada masa kepemimpinan Haji Amin sekitar tahun 2015.

    “Kami ingin memberikan legacy, warisan sejarah yang hidup. Bahwa gedung ini ada bukan tiba-tiba, tapi buah kerja keras pemimpin terdahulu. Sudah selayaknya mereka diberi tempat dalam ingatan masyarakat,” ujar Bupati Sugiri, Selasa (13/5/2025).

    Rencana penggantian nama ini akan diresmikan tahun ini. Namun sebelum itu, gedung enam lantai tersebut akan diperbaiki secara menyeluruh. Perbaikan akan difokuskan pada kerusakan seperti plafon jebol dan lift yang kerap bermasalah.

    “Lift itu belum pernah diganti sejak awal. Kami akan pikirkan untuk diremajakan. Yang penting sekarang dirawat dan diperbaiki dulu agar awet dan nyaman,” terangnya.

    Kang Giri juga membuka peluang untuk mengabadikan nama-nama bupati lainnya yang dinilai berkontribusi besar terhadap pembangunan daerah. Ia menegaskan, penamaan fasilitas publik dengan nama tokoh bersejarah bisa menjadi edukasi sekaligus pengingat kolektif bagi generasi mendatang.

    “Agar ada jejak yang bisa dilihat dan dipelajari. Supaya masyarakat tahu siapa yang pernah berjasa, dan kita tidak mudah lupa,” pungkasnya. [end/beq]