Category: Beritajatim.com

  • Wakil Ketua DPRD: Komunitas Senam Ibu-Ibu Kunci Surabaya Sehat dan Bahagia

    Wakil Ketua DPRD: Komunitas Senam Ibu-Ibu Kunci Surabaya Sehat dan Bahagia

    Surabaya (beritajatim.com) – Wakil Ketua DPRD Surabaya, Arif Fathoni, menyebut pentingnya komunitas senam ibu-ibu sebagai kekuatan sosial dan kesehatan masyarakat. Dia menilai aktivitas tersebut bukan sekadar olahraga, tetapi juga bagian dari strategi pembangunan kota yang humanis dan berkelanjutan.

    Fathoni mengajak para ibu untuk menjadi pelopor gaya hidup sehat di lingkungannya. Dia menyebut peran ibu-ibu sangat vital dalam membentuk keluarga dan masyarakat yang tangguh.

    “Ibu-ibu adalah motor keluarga. Kalau mereka sehat, keluarga ikut kuat. Dari sinilah kita bisa membangun Surabaya yang lebih sehat dan bahagia,” ujar Fathoni dalam pertemuan bersama komunitas senam di Surabaya, Kamis (15/5/2025),

    Masalah kesehatan, kata dia, tidak cukup hanya dibahas di balik meja rapat atau dalam forum resmi. Dia menilai gerakan kesehatan harus menyentuh langsung akar rumput agar perubahan benar-benar terjadi.

    “Senam bukan sekadar bergerak, tapi juga wadah untuk saling menyapa, bertukar pikiran, dan merawat semangat kebersamaan. Ini kekuatan sosial yang sering kali luput dari perhatian,” kata Fathoni.

    Ketua DPD Partai Golkar Surabaya itu juga menegaskan dukungannya terhadap pengembangan ruang publik yang layak dan mudah diakses oleh masyarakat. Menurutnya, pembangunan kota tak boleh hanya berorientasi pada beton dan jalan, tapi juga pada pembangunan manusia dan relasi sosial.

    “Kalau masyarakatnya sehat, kotanya pasti lebih kuat. Karena itu, kami akan terus mendorong lahirnya lebih banyak ruang olahraga komunitas seperti ini,” tutur politisi eks jurnalis ini.

    Fathoni juga menilai komunitas senam adalah aset sosial yang perlu diperhatikan pemerintah, terlebih di tengah tekanan ekonomi dan psikis yang dialami banyak warga kota. Aktivitas seperti ini, menurutnya, menjadi oase yang menyegarkan dan mempererat solidaritas sosial di tengah kehidupan urban.

    “Dengan penguatan komunitas dan penambahan fasilitas olahraga publik, saya berharap Surabaya bisa menjadi kota yang tak hanya maju secara infrastruktur, tapi juga sehat secara mental dan sosial,” pungkasnya. [asg/ian]

  • Khofifah Serahkan Bansos dan BKK Desa Senilai Rp4,7 M di Ponorogo

    Khofifah Serahkan Bansos dan BKK Desa Senilai Rp4,7 M di Ponorogo

    Ponorogo (beritajatim.com) – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyerahkan bantuan sosial (bansos) dan Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Desa senilai total Rp4.769.000.000 kepada masyarakat Ponorogo. Penyerahan dilakukan di Pendopo Agung Kabupaten Ponorogo, Kamis (15/5/2025), dengan berbagai jenis bantuan untuk meningkatkan kesejahteraan sosial dan kemandirian desa.

    Bantuan yang disalurkan meliputi Bansos Asistensi Sosial Penyandang Disabilitas (ASPD), Bansos Lansia melalui Program Keluarga Harapan (PKH) Plus, bantuan operasional pendamping PKH, tali asih bagi TKSK dan Tagana, serta bantuan pemberdayaan Bumdes, Program Desa Berdaya, dan Program Jatim Puspa. Anak-anak juga menerima bantuan sepatu sekolah menjelang tahun ajaran baru.

    Gubernur Khofifah menegaskan agar seluruh bantuan dimanfaatkan secara bijak untuk kebutuhan yang bermanfaat, terutama kebutuhan pokok dan pendidikan anak-anak.

    “Agar bantuan yang diterima ini dapat dimanfaatkan untuk anak-anak, jangan dibelikan untuk hal konsumtif terutama beli pulsa maupun paket internet. Kecuali bagi para penerima bantuan yang memang bekerja dan memanfaatkan usahanya mengandalkan internet,” ujarnya.

    Ia juga mengajak para orang tua penerima bantuan untuk terus mendoakan dan mengupayakan yang terbaik bagi masa depan anak-anak.

    “Mari kita ikhtiar mudah-mudahan doa kita diijabah Allah SWT memiliki putra-putri yang sholeh sholehah. Sukses dunia dan akheratnya,” tambahnya.

    Secara khusus, kepada anak-anak penerima sepatu sekolah, Khofifah memberikan motivasi agar mereka lebih semangat belajar.

    “Kejarlah ilmu setinggi-tingginya. Bung Karno berpesan, gantungkan cita-cita setinggi langit. Jika nanti terjatuh, akan berada di antara bintang-bintang,” tegasnya.

    Bansos yang disalurkan di Ponorogo tahun 2025 meliputi Rp3.494.800.000 kepada 1.276 Keluarga Penerima Manfaat PKH Plus dan Rp302.400.000 untuk 84 jiwa penyandang disabilitas melalui ASPD. Pada triwulan I, disalurkan Rp612.000.000 kepada 1.224 keluarga PKH Plus dan Rp74.700.000 kepada 83 penerima ASPD.

    Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko berharap bantuan tersebut bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan pokok masyarakat.

    “Semoga bantuan dari Ibu Gubernur ini bisa memberi keberkahan dan membantu dalam menopang kebutuhan sehari-hari,” ungkapnya.

    Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Jatim, Budi Sarwoto, menyebut kegiatan ini sebagai implementasi Asta Cita Presiden Prabowo dan Nawa Bhakti Satya Jawa Timur.

    Pada kegiatan ini, diserahkan pula bantuan zakat produktif kepada 50 penerima, KPM Lansia PKH Plus kepada 30 penerima, ASPD kepada 5 penerima, serta bantuan bagi calon siswa sekolah rakyat jenjang desil 1 kepada 10 orang.

    Bantuan juga diberikan kepada 50 calon penerima Program Kewirausahaan Inklusif Perempuan Tangguh Mandiri Jawa Timur Sejahtera, masing-masing senilai Rp3.000.000.

    Untuk BKK Desa, dialokasikan kepada 10 desa di Ponorogo, yaitu 5 desa penerima program pemberdayaan Bumdes (Rp100.000.000/desa), 3 desa penerima program Desa Berdaya (Rp100.000.000/desa), dan 2 desa penerima program Jatim Puspa (Rp249.200.000/desa). [tok/beq]

  • Polisi Sidoarjo Ajak Warga Tanam Jagung di Pekarangan, Ternyata Demi Misi Besar Prabowo

    Polisi Sidoarjo Ajak Warga Tanam Jagung di Pekarangan, Ternyata Demi Misi Besar Prabowo

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Upaya mendukung program Asta Cita Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto di sektor ketahanan pangan nasional tak hanya dilakukan oleh kementerian atau lembaga pusat.

    Di Sidoarjo, gerakan nyata datang dari jajaran kepolisian sektor. Kamis (15/5/2025), Panit Binmas Polsek Balongbendo Polresta Sidoarjo, Aiptu Armaksum, bersama Bhabinkamtibmas Desa Singkalan, Aipda Budi S, turun langsung mengecek kebun jagung milik warga.

    Kegiatan ini dilakukan di pekarangan milik Arifin, warga RT 16 RW 06 Desa Singkalan, Kecamatan Balongbendo. Lahan sempit di samping rumahnya disulap menjadi ladang jagung yang siap panen. Upaya ini merupakan bagian dari program ketahanan pangan pekarangan bergizi yang didorong kepolisian setempat.

    Aiptu Armaksum menegaskan bahwa gerakan ini bukan sekadar ajakan berkebun, tapi bagian dari pembinaan strategis untuk mewujudkan ketahanan pangan berbasis rumah tangga.

    “Kami ingin memastikan bahwa masyarakat benar-benar memanfaatkan pekarangan mereka secara optimal, tidak hanya untuk keindahan, tapi juga untuk memenuhi kebutuhan gizi keluarga,” ujarnya.

    Aipda Budi S menambahkan bahwa kepolisian tidak hanya menjaga keamanan, tapi juga menjadi motor penggerak perubahan sosial.

    “Kami selaku Polisi Cinta Petani menyemangati warga untuk menanam tanaman pangan seperti jagung, cabai, sayur-sayuran, agar kebutuhan dapur bisa dipenuhi dari pekarangan sendiri,” jelasnya.

    Langkah Polsek Balongbendo ini sejalan dengan visi Asta Cita Prabowo Subianto dalam memperkuat ketahanan pangan nasional. Pemanfaatan lahan kecil di pekarangan menjadi solusi konkret untuk mendukung swasembada pangan dari tingkat desa.

    Program ini juga menjadi bukti bahwa kolaborasi antara aparat dan warga bisa mendorong perubahan nyata di tengah masyarakat. Rencananya, kegiatan serupa akan diperluas ke desa-desa lain di wilayah Kecamatan Balongbendo, dengan dukungan penuh dari kepolisian sektor. (isa/ian)

  • Rumah Warga di Magetan Hangus Terbakar, Diduga Gara-Gara Ini

    Rumah Warga di Magetan Hangus Terbakar, Diduga Gara-Gara Ini

    Magetan (beritajatim.com) – Sebuah rumah milik warga bernama Muhidin di Desa Sumursongo, Kecamatan Karas, Kabupaten Magetan, dilanda kebakaran pada Kamis (15/5/2025). Dugaan sementara, api berasal dari obat nyamuk bakar yang merembet ke busa kasur dan memicu kobaran api.

    Informasi kebakaran pertama kali diterima oleh petugas melalui pesan WhatsApp dari warga pada pukul 09.49 WIB. Menanggapi laporan tersebut, Regu 4 dari Damkar Satpol PP Magetan bersama dua personel tambahan, langsung bergerak menuju lokasi kejadian yang berjarak sekitar 15 kilometer dari markas komando.

    Tim pemadam yang diterjunkan meliputi dua unit mobil pemadam kebakaran, satu unit kendaraan rescue, dan satu unit water supply. Mereka tiba di lokasi sekitar pukul 10.15 WIB.

    Setibanya di lokasi, tim langsung melakukan size up untuk menilai situasi. Langkah awal yang dilakukan adalah pembasahan area sekitar guna mencegah penjalaran api. Setelah itu, petugas melakukan pemadaman inti dan pendinginan di titik-titik yang terbakar.

    Berdasarkan hasil pemeriksaan di lapangan, kebakaran ini diduga kuat akibat kelalaian dalam penggunaan obat nyamuk bakar yang ditinggal menyala hingga apinya menyambar busa kasur. Meskipun tidak menimbulkan korban jiwa maupun luka, kerugian material ditaksir mencapai Rp30 juta.

    Kepala Seksi Damkar Satpol PP Magetan, Ali Sukamto, memberikan apresiasi kepada masyarakat atas pelaporan cepat yang sangat membantu proses penanganan.

    “Keselamatan warga adalah prioritas utama kami. Terima kasih atas kerja sama masyarakat yang cepat memberi informasi, sehingga api bisa kami kendalikan dengan cepat,” pungkasnya. [fiq/ian]

  • Tarif Sewa Stadion Gelora Madura Rato Pemelingan Pamekasan Turun

    Tarif Sewa Stadion Gelora Madura Rato Pemelingan Pamekasan Turun

    Pamekasan (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, berencana menurunkan harga sewa Stadion Gelora Madura Rato Pemelingan (SGMRP) Pamekasan, yang terletak di Desa Ceguk, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan.

    Sebab sejauh ini, harga sewa SGMRP Pamekasan relatif mahal dibanding stadion lain di Madura, semisal Stadion Gelora Bangkalan (SGB) Madura, yang hanya mematok harga sewa sekitar Rp 30 juta untuk setiap pertandingan.

    Sementara harga sewa Stadion Pemelingan Pamekasan (sebutan lain SGMRP) justru 100 persen lebih tinggi dibanding harga sewa di SGB Madura, yakni mencapai angka sekitar Rp 90 juta untuk setiap pertandingan.

    Kondisi tersebut menjadi salah satu alasan manajemen Madura United FC, PT Polana Bola Madura Bersatu (PBMB) enggan untuk menggunakan Stadion Pemelingan sebagai kandang, dan mereka justru lebih memilih SGB yang dinilai harga sewa relatif terjangkau.

    Bahkan dalam dua musim terakhir, tim berjuluk Laskar Sape Kerrab yang berlaga di kompetisi tertinggi sepakbola tanah air, Liga 1 justru lebih banyak menjamu tim lawan di SGB Madura. Sekalipun dalam beberapa tahun sebelumnya, mereka menempati Stadion Pemelingan sebagai markas.

    Kondisi tersebut disinyalir akibat adanya Peraturan Daerah (Perda) Nomor 1 Tahun 2024 yang ditanda tangani Pj Bupati Pamekasan, Masrukin tentang kenaikkan harga sewa Stadion Pemelingan. Sehingga untuk kompetisi Liga 1 2024-2025, Madura United lebih memilih fokus berkandang di SGB Madura.

    Padahal keberadaan Madura United yang menjamu tim lawan di Stadion Pemelingan, justru memberikan dampak positif bagi sektor perekonomian masyarakat Pamekasan. Bagi bagi Pemkab, perhotelan, pertokoan, UMKM hingga masyarakat Pamekasan secara umum.

    Berdasar fakta harga sewa yang relatif ketinggian berdasar Perda tersebut, Bupati Pamekasan, KH Kholilurrahman berencana untuk menerbitkan Perda seputar tarif sewa penggunaan Stadion Pemelingan Pamekasan.

    Di mana dalam penjabaran Perda tersebut, nantinya juga akan dijabarkan dalam beberapa klaster berbeda, mulai dari Liga 1, Liga 2, Liga 3, kompetisi internal ASKAB PSSI Pamekasan, ujicoba internasional, ujicoba lokal hingga kompetisi kelompok usia.

    Selain untuk pertandingan sepakbola, Stadion Pemelingan Pamekasan, juga memfasilitasi lintasan atletik di dalam stadion dan akan dibuka dengan tarif retribusi diperkirakan Rp 5 ribu untuk setiap latihan.

    Hal tersebut berdasar lampiran Perda Nomor 1 Tahun 2024 tentang Tarif Retribusi, di mana perubahan tarifnya akan ditentukan melalui Perda. “Saat ini kami sudah menandatangani peraturan, termasuk tentang harga sewa Stadion Pemelingan Pamekasan,” kata KH Kholilurrahman kepada beritajatim.com, Rabu (14/5/2025) kemarin.

    “Dalam waktu dekat, nanti akan kita sosialisasikan kepada masyarakat khususnya seputar harga sewa Stadion Pemelingan Pamekasan, bahwa harga sewa sudah relatif murah dibanding harga sewa sebelumnya,” ungkapnya.

    Saat disinggung soal tarif sewa Stadion Pemelingan Pamekasan, pihaknya belum bisa menjelaskan secara detail seputar tarif pasti. “Intinya untuk harga sewa relatif murah dibanding sebelumnya, sekitar 35 hingga 50 juta untuk pertandingan siang,” jelasnya.

    “Tidak kalah penting, juga ada beberapa poin yang perlu kita perhatikan. Semisal tribun VIP yang justru terasa tribun ekonomi ketika pertandingan digelar siang hari. Hal itu juga kita pikirkan kedepan, termasuk rekomendasi seputar status akreditasi beberapa waktu lalu,” imbuhnya.

    Tidak hanya itu, pihaknya sangat berharap musim depan Madura United kembali menempati Stadion Pemelingan Pamekasan sebagai markas. “Selain sebagai bentuk kebanggaan, tentunya juga akan berdampak pada sektor ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Pamekasan,” pungkasnya. [pin/beq]

  • KDM Kirim Anak Nakal ke Barak Militer, Khofifah Tak Setuju Sebutan Anak Nakal!

    KDM Kirim Anak Nakal ke Barak Militer, Khofifah Tak Setuju Sebutan Anak Nakal!

    Surabaya (beritajatim.com) – Gubernur Jawa Barat, Kang Dedi Mulyadi (KDM) kembali menjadi sorotan publik setelah kebijakannya yang tegas terhadap anak-anak nakal. Yakni, dengan mengirim mereka ke barak militer untuk mendapatkan pendidikan kedisiplinan.

    “Ojo membanding-bandingkan rek, wes toh. Ya Allah, saya itu sangat tidak setuju kalau mereka disebut anak nakal. Saya selalu bilang ‘N akal’ adalah akal yang tidak terhingga. Sampeyan kan tahu kita Jatim punya sekolah-sekolah taruna untuk memberi pendidikan karakter,” kata Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa kepada wartawan usai menerima kunjungan Mr. Kwok Fook Seng, Ambassador of the Republik Singapore di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (15/5/2025).

    Khofifah tidak mau menyebut anak nakal. Ini karena bahwa pada dasarnya seorang anak itu dilahirkan putih atau fitroh.

    “Penyebutan pun menurut saya hati-hati sekali. Anak-anak itu terlahir fitroh, yang bilang siapa, yang bilang Nabi Muhammad, Rasulullah. Tapi kemudian diberi warna A, warna B, warna C itu tanggung jawab kita semua. Kalau sekolah menguatkan karakter, kita sudah mendapatkan warisan dari zaman Gubernur Pakde Karwo, yakni SMA Taruna Nala di Malang dan SMA Taruna Angkasa di Madiun. Baru kemudian, di era saya, melanjutkan SMA Taruna Brawijaya di Kediri, SMA Taruna Bhayangkara di Banyuwangi, SMA Taruna Madani Pasurian dan sekarang ini sedang menyiapkan SMA Taruna Pamong Praja, bekerja sama dengan IPDN di Bojonegoro,” jelasnya.

    Khofifah menegaskan, melalui penguatan karakter anak diharapkan seorang anak bisa menjadi speaker nasionalisme dan speaker kebangsaan. “Jadi, melalui sekolah-sekolah taruna itu tadi. Saya dengan segala permohonan maaf, jangan lagi menyebut anak itu nakal. Mereka itu terlahir putih, suci dan fitroh,” pungkasnya. (tok/ian)

  • Ratusan PNS Tenaga Pendidik di Bojonegoro Berkurang pada Tahun 2025

    Ratusan PNS Tenaga Pendidik di Bojonegoro Berkurang pada Tahun 2025

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Bojonegoro memprediksi jumlah guru berstatus pegawai negeri sipil (PNS) akan menurun pada 2025, menyusul 271 tenaga pendidik yang memasuki masa pensiun. Secara keseluruhan, Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Pelatihan (BKPP) Bojonegoro mencatat 424 PNS akan pensiun tahun ini.

    Kepala Bidang Pengadaan, Pemberhentian, dan Informasi Aparatur BKPP Bojonegoro, Daniar Surya Adi Permana, merinci bahwa selain guru, pensiun juga akan dialami oleh 26 tenaga kesehatan dan 127 pegawai teknis lain. “Kami telah menyiapkan formasi pengganti untuk menjaga kontinuitas layanan publik,” ujarnya, Kamis (15/5/2025).

    Sebagai antisipasi kekosongan kursi PNS, Pemkab Bojonegoro telah menerbitkan 3.129 Surat Keputusan (SK) pengangkatan ASN, terdiri atas 635 Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan 2.494 Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Daniar menegaskan, pengisian kursi guru akan diprioritaskan melalui jalur PPPK agar proses belajar mengajar tetap berjalan optimal.

    “Dengan kekuatan tenaga pendidik baru dari PPPK, diharapkan tidak ada gangguan pada layanan pendidikan meski terjadi pensiun massal,” kata Daniar.

    Langkah strategis ini sekaligus menjawab tantangan demografi PNS di Bojonegoro dan memastikan sektor pendidikan serta layanan publik lainnya tetap prima di tengah transisi kepegawaian. Selain itu, saat ini seleksi PPPK tahap II Pemkab Bojonegoro juga masih berjalan. Sebanyak 2.108 peserta kini mengikuti tahapan tes hari terakhir.

    Sebanyak 2.108 peserta tersebut akan memperebutkan 1.507 formasi yang tersedia dalam rekrutmen PPPK tahap II tahun anggaran 2024. [lus/kun]

  • Meski Mendukung, Ormas Ini Turut Menyoal Pembangunan Gedung Kejari Blitar

    Meski Mendukung, Ormas Ini Turut Menyoal Pembangunan Gedung Kejari Blitar

    Blitar (beritajatim.com) – Organisasi Masyarakat (Ormas) Gerakan Pembaharuan Indonesia (GPI) menyoal pembangunan gedung Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Blitar yang baru. GPI mempertanyakan mekanisme dana hibah pembangunan gedung Kejari Blitar baru dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blitar.

    Meski menyoal mekanisme hibah, GPI tetap mendukung pembangunan Gedung Kejaksaan Negeri Kabupaten Blitar yang baru. Ormas yang diketuai oleh Jaka Prasetya itu mendorong agar proses pembangunan gedung Kejari Kabupaten Blitar yang baru tersebut terus berjalan.

    “Persoalan pembangunan Kejaksaan Negeri Kabupaten Blitar bukan kami tidak setuju tapi supaya dilakukan mekanisme ulang supaya tidak menjebak pejabat-pejabat yang baru ini,” ungkap Jaka Prasetya, Kamis (15/5/2025).

    Dengan tegas, GPI menyatakan dukungan atas pembangunan gedung Kejaksaan Negeri Kabupaten Blitar. Pihaknya pun mempersilakan pembangunan gedung Kejari Blitar dilanjutkan namun mekanisme hibahnya harus ditata ulang.

    “Kami mendukung aparat penegak hukum mau mendapatkan hibah uang atau barang Kabupaten Blitar kami dukung karena itu sebagai bentuk pelayanan hukum kepada masyarakat Kabupaten Blitar namun mekanismenya harus diperbaharui atau harus dibetulkan dulu,” tegasnya.

    Saat ini Kejaksaan Negeri Kabupaten Blitar memang masih menumpang di gedung bekas Dinas Pariwisata yang berada di Jalan A. Yani Kota Blitar. Gedung tersebut merupakan aset Pemerintah Kabupaten Blitar.

    Namun pada tahun ini, Kejaksaan Negeri Kabupaten Blitar memang tengah membangun gedung baru yang berada di selatan Pasar Kanigoro Kabupaten Blitar. Tanah yang digunakan ini seluas 1 hektare merupakan aset Kejaksaan Agung. Kemudian Kejaksaan Negeri Blitar mendapatkan hibah pembangunan gedung senilai Rp4 miliar lebih dari Pemerintah Kabupaten Blitar pada tahun lalu. [owi/beq]

  • Didukung Austria dan UEA, Banyuwangi Bangun Fasilitas Pengolahan Sampah Berkapasitas 260 Ton

    Didukung Austria dan UEA, Banyuwangi Bangun Fasilitas Pengolahan Sampah Berkapasitas 260 Ton

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Komitmen Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi dalam pengolahan sampah secara sirkular kembali mendapat dukungan internasional. Melalui program Banyuwangi Hijau, tiga fasilitas pengolahan sampah dengan kapasitas total 260 ton per hari akan segera dibangun, berkat dukungan dari Austria dan Uni Emirat Arab (UEA).

    Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan perjanjian pendanaan antara Pemerintah UEA, Clean Rivers, dan pelaksana program Banyuwangi Hijau saat World Governments Summit 2025 di Dubai pada 12 Februari lalu. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto turut menyaksikan langsung penandatanganan tersebut.

    “Beberapa waktu lalu, tim dari Clean Rivers telah turun ke Banyuwangi untuk melihat program-program pengelolaan sampah yang telah berjalan sebelum memulai program mereka,” ujar Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Kamis (15/5/2025).

    Rencana pembangunan meliputi satu Tempat Pengolahan Sampah (TPS) Reduce, Reuse, Recycle (3R) di Kecamatan Purwoharjo dan dua Stasiun Peralihan Antara (SPA) di dua lokasi lainnya. Ketiganya ditargetkan mampu mengelola total 260 ton sampah per hari. Pembangunan fasilitas tersebut akan dimulai pada akhir Mei ini, dengan perwakilan dari Austria dan UEA hadir langsung di Banyuwangi.

    Kepala Dinas Lingkungan Hidup Banyuwangi, Dwi Handayani, menjelaskan bahwa program pengelolaan sampah telah dijalankan sejak 2018 melalui Project Stop. Proyek awal tersebut mendirikan dua TPS 3R di Muncar dengan kapasitas 8 dan 10 ton per hari yang melayani 10 desa.

    Selanjutnya, melalui Project Stop Banyuwangi Hijau fase 1, didirikan TPS 3R di Desa Balak, Kecamatan Songgon, dengan kapasitas 84 ton per hari, menjangkau 46 desa di 7 kecamatan.

    “Yang akan dilaunching selanjutnya adalah fase 2 dan 3. Fase 2 didukung oleh Borealis Austria, dan fase 3 oleh Clean Rivers Uni Emirates Arab. Launching dijadwalkan pada 22 Mei,” terang Dwi.

    Deputy Program Manager Project Stop, Prasetyo, menyebutkan TPS 3R untuk fase dua akan dibangun di Karetan, Kecamatan Purwoharjo, dengan kapasitas 160 ton per hari, menjangkau 37 desa di delapan kecamatan.

    Sementara fase tiga mencakup dua SPA, masing-masing berkapasitas 50 ton per hari, yang akan melayani wilayah belum terakomodasi oleh fase sebelumnya. SPA berfungsi sebagai titik pengumpul sementara antara asal sampah dan fasilitas pengolahan akhir.

    Dengan total kapasitas 260 ton per hari, Pemkab Banyuwangi berharap program ini dapat menjadi tonggak penting dalam pengelolaan sampah berkelanjutan di wilayahnya. [alr/beq]

  • LMI Pasuruan Gandeng Posyandu Logowok Cegah Stunting, 60 Balita Terima Asupan Gizi Tambahan

    LMI Pasuruan Gandeng Posyandu Logowok Cegah Stunting, 60 Balita Terima Asupan Gizi Tambahan

    Pasuruan (beritajatim.com) – Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS) LMI Pasuruan menunjukkan kepedulian terhadap pencegahan stunting dengan menggandeng Posyandu Desa Logowok, Kecamatan Pohjentrek. Kegiatan bertajuk “Posyandu Bersama” ini melibatkan sekitar 100 warga dari berbagai kelompok usia dan difokuskan pada peningkatan kesadaran gizi serta pemantauan kesehatan.

    Sebanyak 60 balita mendapatkan tambahan asupan gizi berupa rice bowl, susu kedelai, roti, dan buah-buahan sebagai bentuk intervensi dini untuk menekan angka stunting di wilayah tersebut.

    Kepala Puskesmas Pohjentrek, dr. Dian Megawati, mengapresiasi kolaborasi antara lembaga sosial dan masyarakat dalam mendukung layanan kesehatan ibu dan anak. “Pencegahan stunting adalah program prioritas kami, dan sinergi ini sangat efektif dalam mendukung layanan kesehatan ibu dan anak,” ungkapnya, Kamis (15/5/2025).

    Ia menegaskan pentingnya kerja sama lintas sektor dalam menciptakan generasi sehat sejak dini. “Harapannya, masyarakat semakin sadar akan pentingnya gizi dan kontrol kesehatan rutin,” ujarnya.

    Ketua Posyandu Desa Logowok, Ibu Lauraita, turut menyampaikan terima kasih atas perhatian LMI Pasuruan terhadap upaya pencegahan stunting. Ia menyebut kegiatan ini menjadi semangat baru bagi kader posyandu untuk terus bergerak aktif.

    “Kami sangat senang dan terharu, kegiatan ini sangat bermanfaat dalam upaya pencegahan stunting,” kata Lauraita. Ia juga menyatakan komitmennya untuk meningkatkan penyuluhan dan deteksi dini kasus stunting di lingkungan desa.

    Perwakilan LMI Pasuruan menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program jangka panjang dalam peningkatan kesehatan masyarakat. “Kolaborasi seperti ini adalah wujud nyata kontribusi kami terhadap generasi masa depan yang sehat,” jelasnya.

    LMI juga berencana mengembangkan program serupa di berbagai desa lain di wilayah Kabupaten Pasuruan. Mereka berharap pendekatan berbasis komunitas ini dapat memperluas dampak positif dan mempercepat penurunan angka stunting di daerah.

    Kegiatan ini menunjukkan bahwa penanggulangan stunting bukan hanya tugas pemerintah, tetapi menjadi tanggung jawab bersama. Dengan dukungan masyarakat dan semua pihak, target mencetak generasi bebas stunting diyakini bisa tercapai. [ada/beq]