Category: Beritajatim.com

  • Bocah Tenggelam dalam Kubangan Bekas Tambang Pasir di Bantul DIY

    Bocah Tenggelam dalam Kubangan Bekas Tambang Pasir di Bantul DIY

    Bantul (beritajatim.com) – Peristiwa tragis terjadi pada Kamis (15/5) siang di Kubangan Wedi Kengser, bekas penambangan pasir manual di Dusun Sungapan, RT 79, Argodadi, Sedayu, Bantul.

    Seorang bocah bernama Adnan Ajit Ginanda (10) ditemukan meninggal dunia setelah tenggelam di kubangan air yang dalam.

    Melansir laporan resmi Polres Bantul, kejadian bermula ketika Adnan bersama dua temannya, Gerad Wiliam Ferdiansyah Prabowo (10) dan Havis Safaat Husni (9), pergi ke lokasi bekas tambang pasir untuk mencari ikan dengan menggunakan jaring (seser). Ketiganya masuk ke dalam kubangan tanpa menyadari adanya bagian yang dalam.

    Saat menjaring ikan, tiba-tiba Adnan dan Gerad tenggelam. Havis berhasil menyelamatkan Gerad, namun Adnan sudah tenggelam ke dasar kubangan. Havis segera memberi tahu Diki Setiawan (21) dan Supardi (47), yang langsung melakukan pencarian. Adnan akhirnya ditemukan oleh Diki dalam kondisi sudah tidak bernyawa.

    Petugas dari Polsek Sedayu, Inafis Polres Bantul, Lurah Argodadi, Babinsa Koramil Sedayu, dan PMI Bantul tiba di lokasi untuk melakukan evakuasi dan identifikasi. Berdasarkan pemeriksaan dokter dari Puskesmas Sedayu II, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Korban diduga telah meninggal sekitar 1,5 hingga 2 jam sebelum ditemukan.

    Pihak keluarga menerima kejadian ini sebagai musibah dan tidak akan menuntut secara hukum. Menurut saksi, kubangan bekas tambang tersebut memiliki kedalaman sekitar 2,5 meter dan berlumpur tebal.

    Kapolsek Sedayu, Kompol Slamet Subiyantoro, mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati di area bekas tambang, terutama yang digenangi air. Pemerintah desa juga akan berkoordinasi untuk memasang papan peringatan di sekitar lokasi demi mencegah kejadian serupa.

    Peristiwa ini menjadi pengingat agar orang tua lebih mengawasi anak-anak saat bermain, terutama di lokasi yang berbahaya seperti bekas galian tambang. [aje]

  • Eri Cahyadi Resmi Pimpin APEKSI 2025–2030, Dorong Inovasi dan Integrasi Satu Data Nasional

    Eri Cahyadi Resmi Pimpin APEKSI 2025–2030, Dorong Inovasi dan Integrasi Satu Data Nasional

    Surabaya (beritajatim.com) – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama AsosiasiPemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) sukses menggelarpelaksanaan Musyawarah Nasional (Munas) VII APEKSI 2025. Dari hasil Sidang Pleno IV Munas VII APEKSI telah ditetap, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi terpilih kembali sebagai KetuaDewan Pengurus APEKSI periode 2025-2030.

    Tidak hanya itu, hasil Sidang Pleno IV kemarin juga ditetapkan, Kota Medan sebagai tuan rumah penyelenggaraan Rapat KerjaNasional (Rakernas) XVIII APEKSI tahun 2026. SedangkanKota Singkawang dijadwalkan menjadi tuan rumahpenyelenggaraan HUT ke-25 APEKSI. Penetapan tersebutdisaksikan secara langsung oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia (KemendagriRI), Komjen Pol Tomsi Tohir Balaw, pada Jumat, (9/5/2025).

    Setelah terpilih kembali sebagai Ketua Dewan PengurusAPEKSI periode 2025-2030, Wali Kota Eri Cahyadimembeberkan beberapa target yang akan dilakukannya bersamajajaran APEKSI dalam lima tahun ke depan. Targetnya adalah, Wali Kota Eri ingin, menjadikan APEKSI sebagai wadah untukberinovasi bagi 98 kota yang tergabung di dalamnya. Selain itu, ia juga ingin, kota-kota yang tergabung di APEKSI menyelaraskan program-program yang dijalankan olehpemerintah pusat.

    Dalam Sidang Pleno IV Munas VII APEKSI kemarin, Wali Kota Eri menyinggung soal sistem satu data, pertumbuhan ekonomi, masalah pengentasan stunting, hingga kemiskinan. Wali Kota Eri ingin, kota yang tergabung di dalam APEKSI, harusmemiliki sistem satu data terintegrasi dengan pemerintah pusat, tujuannya agar permasalahan ekonomi, stunting hinggakemiskinan di kota seluruh Indonesia bisa cepat teratasi.

    “Saya sampaikan bagaimana wali kota ini tidak bisamenindaklanjuti ketika angka kemiskinan tiba-tiba naik di wilayah kami, atau pertumbuhan ekonomi turun di wilayahkami. Hal itu dikarenakan apa? Hasil dari survei yang dilakukanby name by address itu tidak sampai kepada tangan wali kota, sehingga kita tidak bisa membantu presiden untuk menaikkanpertumbuhan ekonomi, menurunkan stunting, karena kami tidakmendapatkan data, siapa yang seharusnya kita beri intervensi,” kata Wali Kota Eri, Minggu (11/5/2025).

    Oleh sebab itu, Ketua Dewan Pengurus APEKSI Eri Cahyadiingin, kota-kota di Indonesia menyelaraskan visi misi yang samadengan program yang dijalankan oleh Presiden RI PrabowoSubianto. Karena itu, ia menyebutkan, ketika sebuah kotamemiliki Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), maka harus selaras dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) yang dimiliki pemerintahpusat.

    Ketua Dewan Pengurus APEKSI itu berharap, ketika data by name, by address itu selaras dengan data yang dimiliki olehpemerintah pusat, maka permasalahan ekonomi, stunting, hinggakemiskinan bisa cepat teratasi ke depannya. Menurutnya, hal itujuga selaras dengan tema Munas VII APEKSI tahun ini, yakni“Dari APEKSI untuk Negeri”.

    “Bahwa kami sudah sepakat, tidak ada kota yang lebih maju, dan tidak ada kota yang tertinggal di antara kita. Jika ada kotayang lebih maju, dan ada kota yang tertinggal maka di situ adalah kegagalan APEKSi, sehingga kami akan memberikanmasing-masing kelebihan yang ada di kota kami dan disatukanagar bisa digunakan di kota-kota lainnya,” harapnya.

    Target Ketua Dewan Pengurus APEKSi Eri Cahyadi yang dibeberkan dalam Sidang Pleno IV Munas VII APEKSI kemarindirespon secara langsung oleh Sekjen Kemendagri Komjen Pol Tomsi Tohir Balaw. Sebelum menghadiri penutupan Munas VII APEKSI, ia sempat membahas soal sistem satu data bersamaKepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia AdininggarWidyasanti.

    Sekjen Kemendagri Komjen Pol Tomsi Tohir mengatakan, telahmeminta kepada jajaran BPS untuk segera melakukan pendataanwarga miskin dan pertumbuhan di seluruh daerah di Indonesia. Setelah dilakukan pendataan, kemudian akan diberikan kepadamasing-masing daerah untuk dilakukan intervensi.

    “Saya sampaikan, agar BPS mengadakan rapat membuattemplate terkait pertumbuhan ekonomi dan stunting dankemiskinan. Nah, nanti kita undang teman-teman kepala daerah, mana saja sih titik-titik warga miskin, stunting, dan indikatorekonominya mana saja, sehingga agar kita tahu yang kitakerjakan ini akan membawa dampak dan hasil, karena sekarangkita meraba-raba,” kata Tomsi.

    Di kesempatan ini, Tomsi juga mengingatkan kepada para walikota yang hadir agar berhati-hati dalam pelaksanaan anggaran. Tomsi ingin, jajaran wali kota untuk melakukan mengiringikegiatan seremonial di wilayahnya masing-masing, tujuannyaagar anggaran yang diberikan oleh pemerintah pusat bisa tepatsasaran ke depannya.

    Setelah pelaksanaan Munas VII APEKSI 2025 ini, Tomsimenyebutkan, Kemendagri akan terus mendukung penuh KetuaAPEKSI Eri Cahyadi serta para anggotanya untuk bisamembawa perubahan besar bagi negeri ini. Maka dari itu, iaberharap ke depannya tidak ada lagi kota yang tertinggal danpaling maju di Indonesia.

    Oleh sebab itu, ia juga ingin, APEKSI bisa menjadi wadah bagikota-kota di Indonesia untuk berinovasi. Jika ada satu kota yang memiliki sebuah inovasi atau program, ia meminta program inovasi yang diterapkan bisa ditiru oleh kota-kota lainnya. “Menjiplak itu kan lebih gampang, walaupun menjiplak itu tidakmudah, tapi akan lebih cepat (menerapkan inovasinya),” katanya.

    Ia berharap, kepemimpinan Eri Cahyadi sebagai Ketua Dewan Pengurus APEKSI bisa membawa perubahan bagi kota-kotalain, khususnya bagi Indonesia ke depannya. “Mudah-mudahantugas mulia ini dapat terlaksana sebaik-baiknya,” pungkasnya.

    Diketahui, Wali Kota Surabaya sekaligus Ketua Dewan Pengurus APEKSI Eri Cahyadi telah berhasil mendukungsejumlah program yang menjadi atensi pemerintah pusat. Diantaranya, yaitu Kota Surabaya berhasil menurunkan angkastunting secara signifikan menjadi terendah se-Indonesia.

    Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2023, yang awalnya berada di level 4,8 persen, kini prevalensi stunting Kota Surabaya berada di level 1,6 persen terendah di Indonesia. Upaya penurunan stunting terus dilakukan oleh Eri Cahyadihingga mencapai target Surabaya Zero Growth Stunting kedepannya.

    Selain stunting, Eri Cahyadi juga berhasil menurunkan angkapengangguran yang semula berada di level 9,79 persen di tahun2020, kini menjadi 4,96 persen di tahun 2024. Hal inimenunjukkan, bahwa Eri Cahyadi berkomitmen mendoronginovasi dan integrasi satu data agar angka penurunan stunting dan kemiskinan di kota-kota besar dapat teratasi bersamamelalui forum APEKSI ke depannya. (ADV)

  • DAM Kedung Sapi Pacitan Ambrol, Masjid di Jetis Kidul Terancam Longsor

    DAM Kedung Sapi Pacitan Ambrol, Masjid di Jetis Kidul Terancam Longsor

    Pacitan (beritajatim.com) – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Arjosari, Kabupaten Pacitan, pada Kamis (15/5/2025) siang, menyebabkan ambrolnya bronjong dan saluran air irigasi di sekitar DAM Kedung Sapi, Dusun Madekan, Desa Jetis Kidul.

    Menurut Kapolsek Arjosari, IPDA Ferry Ardyanto, kejadian bermula saat hujan berintensitas tinggi mengguyur wilayah tersebut mulai pukul 14.00 WIB. Sekitar pukul 16.00 WIB, bronjong penahan aliran anak Sungai Grindulu sepanjang kurang lebih 15 meter mengalami longsor.

    “Longsoran sudah sangat dekat dengan pondasi bangunan Masjid Jami Madekan,” jelasnya.

    Selain mengancam tempat ibadah, ambrolnya perangkat dam pengendali ini juga mengancam tiga rumah warga. Dua rumah milik Boniyem dan Sajiatin serta satu rumah kosong nyaris ikut ambrol, dengan retakan tanah hanya berjarak sekitar satu meter dari pondasi rumah-rumah tersebut.

    Warga saat ini khawatir jika hujan kembali turun, longsor susulan bisa saja terjadi dan mengakibatkan kerusakan lebih parah, termasuk menimpa bangunan masjid.

    Pihak berwenang telah melakukan pengecekan lokasi dan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk upaya penanganan dan pencegahan bencana lanjutan. Warga diimbau untuk tetap waspada, terutama yang berada di sekitar lokasi rawan longsor.

    “Kami terus memantau kondisi, karena saat ini hujan intensitas ringan masih terjadi di wilayah Arjosari,” Pungkasnya [tri/aje]

  • 164 PNS Sidoarjo Masuki Masa Pensiun, Terima SK dan Uang Tabungan

    164 PNS Sidoarjo Masuki Masa Pensiun, Terima SK dan Uang Tabungan

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Sebanyak 164 Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kabupaten Sidoarjo resmi memasuki masa pensiun dan menerima Surat Keputusan (SK) Pensiun Tahun 2025 dalam seremoni yang digelar di Pendopo Kabupaten Sidoarjo, Kamis (15/5/2025).

    Penyerahan SK dilakukan langsung oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Sidoarjo, Fenny Apridawati. Dalam kesempatan tersebut, para PNS yang pensiun juga menerima tabungan hari tua sebagai hak finansial pasca tugas.

    Adapun rincian PNS yang akan purna tugas adalah sebagai berikut: 63 orang pensiun mulai Juni 2025, 54 orang mulai Juli 2025, 47 orang mulai Agustus 2025.

    Sekda Fenny menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih atas dedikasi serta pengabdian yang telah diberikan para ASN selama menjalankan tugas di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo.

    “Yakinlah, apa yang telah kita perbuat demi perbaikan Kabupaten Sidoarjo pasti dibalas Allah. Di saat kita membutuhkan pertolongan, di situlah pertolongan itu datang. Itu yang harus kita yakini,” tutur Fenny dengan penuh haru.

    Ia juga mengajak para pensiunan untuk tetap berkarya dan berkontribusi bagi pembangunan daerah meski sudah tidak lagi menjabat sebagai aparatur sipil negara.

    “Mohon panjenengan tetap memberikan kontribusi kepada Pemkab Sidoarjo, minimal melalui doa panjenengan, agar Kabupaten Sidoarjo semakin makmur,” tambahnya.

    Acara penyerahan SK pensiun ini menjadi momen reflektif sekaligus bentuk penghormatan atas jasa para ASN yang telah menunaikan tugas dengan penuh tanggung jawab selama puluhan tahun. [isa/but]

  • 95 KK di Wilayah Pengeboran Minyak EMCL Layak Terima Program Gayatri Bojonegoro

    95 KK di Wilayah Pengeboran Minyak EMCL Layak Terima Program Gayatri Bojonegoro

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Alas Institute, salah satu dari lima mitra pelaksana program pemberdayaan ayam petelur di wilayah operasi ExxonMobil Cepu Limited (EMCL), telah menyelesaikan survei calon penerima manfaat di tiga desa ring 1 Lapangan Migas Banyu Urip, Blok Cepu.

    Survei ini merupakan tindak lanjut dari peluncuran program Ayam Petelur untuk Keluarga Pra-Sejahtera Produktif oleh EMCL yang bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro melalui inisiatif Gerakan Ayam Petelur Mandiri (Gayatri). Peluncuran program ini ditandai secara simbolis oleh Bupati Setyo Wahono.

    Ketua Alas Institute, Arul Efansyah, menyampaikan bahwa survei dilakukan sejak 7 April hingga 7 Mei 2025 di Desa Bonorejo dan Sudu, Kecamatan Gayam, serta Desa Leran, Kecamatan Kalitidu. “Kami mencatat total 95 kepala keluarga calon penerima manfaat, masing-masing 35 KK di Bonorejo dan Sudu, serta 25 KK di Leran,” ujar Arul, Kamis (15/5/2025).

    Namun, data tersebut masih akan diverifikasi ulang karena ditemukan beberapa ketidaksesuaian, seperti nama calon penerima yang telah meninggal atau tidak bersedia ikut program. Data yang telah diklarifikasi akan dikoordinasikan dengan pemerintah desa sebelum diserahkan ke Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Bojonegoro.

    Survei bertujuan menilai kelayakan, kebutuhan, kesiapan, serta potensi dampak program terhadap kesejahteraan calon penerima manfaat. Setelah data final ditetapkan, tahap selanjutnya mencakup sosialisasi, pelatihan, pembangunan kandang, distribusi sarana prasarana, pemberian pakan dan ayam, serta pendampingan dan evaluasi program.

    Sementara itu, External Engagement & Socioeconomic Manager EMCL, Tezhart Elvandiar, menegaskan bahwa penetapan calon penerima manfaat dilakukan bersama pemerintah desa sesuai arahan Bupati, dan mengacu pada Data Miskin Daerah (Damisda). “Data calon penerima manfaat mengacu pada Damisda,” tandas Etang, sapaan karib Tezhart Elvandiar.

    Program ini akan menjangkau 16 desa di sekitar wilayah operasi EMCL, meliputi 12 desa di Kecamatan Gayam, dua desa di Kalitidu, dan dua desa di Kecamatan Dander. [lus/suf]

  • Hujan Deras dan Angin Terjang Pacitan, Pohon Besar Tumbang Timpa Garasi

    Hujan Deras dan Angin Terjang Pacitan, Pohon Besar Tumbang Timpa Garasi

    Pacitan (beritajatim.com) – Sebuah pohon tumbang menimpa garasi milik warga bernama Teguh di Lingkungan Slagi, Kelurahan Sidoharjo, Kecamatan/Kabupaten Pacitan, Kamis (15/5/2025) sore. Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 15.00 WIB, setelah wilayah tersebut diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai angin.

    Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Pacitan, Radite Suryo Anggono, membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya, pohon pelindung yang sebagian batangnya telah lapuk tak mampu menahan beban saat hujan deras, hingga akhirnya tumbang.

    “Akibat hujan yang cukup deras dan kondisi pohon yang memang sudah lapuk, akhirnya pohon tumbang dan menimpa garasi milik warga,” jelas Radite saat dihubungi melalui pesan WhatsApp.

    Ia menambahkan, Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD yang menerima laporan dari perangkat kelurahan segera menuju lokasi untuk mengevakuasi dan membersihkan material pohon tumbang bersama warga sekitar.

    “Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Namun, bagian atap garasi mengalami kerusakan. Kami menghimbau warga untuk tetap waspada, mengingat cuaca masih berpotensi hujan,” tambahnya.

    Sebelumnya, BMKG Stasiun Meteorologi Juanda telah mengeluarkan peringatan dini terkait potensi hujan lebat di wilayah Pacitan dan sekitarnya.

    BPBD Pacitan juga terus memantau perkembangan cuaca dan laporan kejadian bencana, mengingat wilayah tersebut rawan bencana hidrometeorologi seperti longsor dan banjir. [tri/aje]

  • Koalisi Gerak Kota Malang Ingatkan Pemkot pada Visi Mbois Berkelas

    Koalisi Gerak Kota Malang Ingatkan Pemkot pada Visi Mbois Berkelas

    Malang (beritajatim.com) – Koalisi Gelombang Gerakan Rakyat Malang menggelar demonstrasi di depan Balai Kota Malang pada Kamis (15/5/2025). Mereka meminta Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat merealisasikan visi Mbois Berkelas agar tidak hanya menjadi slogan semata.

    “PKL ini tidak terfasilitasi oleh pemerintah Kota Malang. Kota Malang ini kalau secara visi mbois berkelas tidak menyelesaikan persoalan masyarakat kecil maka itu hanya selogan saja,” ujar perwakilan Koalisi Gerak, Ivan Ali.

    Mereka juga menyoroti maraknya pembangunan klub malam yang tidak memiliki kelengkapan izin. Bahkan ditengarai banyak tempat hiburan malam yang justru hanya memiliki izin resto namun menjual atau menyediakan layanan bak club malam.

    “Kami menyoroti perda nomor 4 tahun 2023. Kami permasalahkan itu soal perizinan kepada OPD terkait soal pendirian hotel, pendirian restoran itu harus melengkapi semua perizinannya,” ujar Ivan.

    Koalisi Gerak berharap Pemerintah Kota Malang di bawah kepemimpinan Wahyu Hidayat – Ali Muthohirin menindak OPD terkait agar bekerja sesuai aturan. Jika tidak maka OPD terkait harus diberi peringatan.

    “Itu yang kita tekankan kepada pak wali kota bahwa tindakan itu dibiarkan seolah-olah dilepaskan Malang tidak lagi Mbois Berkelas. Maka kami berharap kepada wali kota dan pak wakil wali kota segera menindak OPD nakal termasuk pelaku usaha jangan ada seperti kerjasama makanya ini pak wali kota harus memeriksa bawahanya,” ujar Ivan.

    Selain itu, Pemkot Malang diminta wajib mengkaji ulang rencana pungut pajak bagi warung yang buka malam hari. Karena hal itu adalah kebijakan yang tidak berkeadilan dan menindas masyarakat kecil yang berjuang ingin sejahtera.

    “Kebijakan itu adalah kedzaliman bagi rakyat kecil,” ujar Ivan. (luc/but)

     

  • Sanksi Tegas Menanti ASN Magetan yang Nongkrong di Warkop Saat Jam Kerja

    Sanksi Tegas Menanti ASN Magetan yang Nongkrong di Warkop Saat Jam Kerja

    Magetan (beritajatim.com) – Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) Kabupaten Magetan, Winarto, menegaskan pentingnya kedisiplinan Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam menjalankan tugas, terutama terkait larangan nongkrong di warung kopi (warkop) saat jam kerja.

    Ia mengingatkan bahwa ASN harus menjadi teladan dalam mematuhi aturan dan menjaga integritas pelayanan publik.

    “Kami sudah mengingatkan, khususnya pada teman-teman yang berstatus ASN atau PNS. Kita harus tertib dan disiplin, apalagi pada jam kerja. Nongkrong di warung kopi saat jam kerja benar-benar sangat-sangat dilarang,” tegas Winarto.

    Ia mengakui bahwa aktivitas sarapan atau singgah sejenak masih dapat ditoleransi selama tidak melanggar aturan dan tidak dilakukan berlama-lama. Namun, jika sudah berada pada jam kerja dan dengan sengaja digunakan untuk nongkrong, maka hal itu dianggap sebagai pelanggaran disiplin.

    “Kalau hanya mampir sarapan, kami rasa masih bisa ditoleransi. Tapi kalau nongkrong saat jam kerja, kami himbau kepada seluruh ASN, PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja), dan anggota Korpri untuk benar-benar membenahi diri,” ujarnya.

    Winarto juga menekankan bahwa tugas dan tanggung jawab ASN sangat banyak, dan ketidakdisiplinan dapat merugikan masyarakat serta mencederai kepercayaan publik.

    “Jangan sampai ada pandangan negatif dari masyarakat. Jalankan peraturan yang ada, bekerja dengan tertib dan disiplin. Tidak ada istilah work from anywhere di Magetan, kecuali dalam kondisi tertentu seperti libur panjang,” tambahnya.

    Terkait sanksi, Winarto menyatakan bahwa Pemerintah Kabupaten melalui Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) telah menyiapkan mekanisme penegakan aturan. ASN yang kedapatan melanggar akan dikenai sanksi bertahap mulai dari peringatan lisan hingga sanksi tertulis, yang dapat berujung pada tindakan disipliner sesuai aturan kepegawaian.

    “Kami yakin semua ASN sudah memahami aturan. Jadi kami minta kesadaran untuk benar-benar menegakkan disiplin,” pungkasnya. [fiq/aje]

  • Gagal Fokus, Pengendara Motor Tabrak Pick-Up di Jalur Pantura Tuban

    Gagal Fokus, Pengendara Motor Tabrak Pick-Up di Jalur Pantura Tuban

    Tuban (beritajatim.com) — Kecelakaan lalu lintas kembali terjadi di jalur Pantura Tuban-Gresik. Kali ini, insiden melibatkan sepeda motor Yamaha Jupiter bernopol S 2009 LH dan mobil Daihatsu Pick-Up bernopol W 8002 EF. Peristiwa itu terjadi pada Kamis (15/5/2025) siang, sekitar pukul 12.10 WIB, di Desa Gesikharjo, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban.

    Kanit Penegakkan Hukum (Gakkum) Satlantas Polres Tuban, IPDA Eko Sulistiono, menjelaskan kronologi kejadian. Menurutnya, kendaraan Yamaha Jupiter yang dikendarai oleh Fathan (48), warga Desa Sedayu Lawas, Kecamatan Brondong, Kabupaten Lamongan, melaju dari arah barat ke timur.

    “Lalu Yamaha Jupiter ini gerak ke kanan atau masuk jalur kanan sehingga mengalami kecelakaan lalu lintas dengan kendaraan Daihatsu Pick-up,” terang Eko.

    Mobil Pick-Up tersebut dikemudikan oleh Muhammad Hadil Anam (28), warga Desa Cendoro, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban. Di dalam mobil juga terdapat seorang penumpang bernama Erwan (24), warga Kelurahan Kingking, Kecamatan/Kabupaten Tuban. “Kendaraan pick up ini semula berjalan dari arah timur ke barat, sehingga mengalami kecelakaan dengan pengendara motor,” tambah Eko.

    Akibat tabrakan tersebut, Fathan mengalami luka-luka dan langsung dilarikan ke RSUD dr. Koesma Tuban untuk mendapatkan perawatan medis. Kedua kendaraan pun mengalami kerusakan cukup parah. “Dari kecelakaan tersebut, kedua kendaraan mengalami rusak,” bebernya.

    IPDA Eko mengungkapkan, jenis kecelakaan tergolong tabrak depan. Dugaan awal, kecelakaan dipicu oleh kurangnya konsentrasi dari pengendara Yamaha Jupiter. “Untuk kerugian materil sebesar Rp 4 juta dan selanjutnya dilakukan penyelidikan lebih lanjut,” pungkasnya.[kun]

  • Perkuat Sinergi, Pemkot Mojokerto Gelar Retreat dan Sinergi Tim

    Perkuat Sinergi, Pemkot Mojokerto Gelar Retreat dan Sinergi Tim

    Mojokerto (beritajatim.com) – Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto menggelar kegiatan Retreat dan Sinergi Tim di Ubaya Training Center (UTC), Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto. Kegiatan yang berlangsung mulai tanggal 15–18 Mei 2025 tersebut diikuti oleh seluruh kepala perangkat daerah, camat, dan lurah se-Kota Mojokerto.

    Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk menyatukan visi dan memperkuat sinergi antar perangkat daerah demi mewujudkan Kota Mojokerto yang lebih maju, berkarakter, sejahtera, dan berkelanjutan. “Kegiatan ini menjadi momen penting untuk menyamakan persepsi dalam merancang langkah strategis,” ungkapnya, Kamis (15/5/2025).

    Hal tersebut dilakukan guna mewujudkan Panca Cita, cita-cita besar yang harus dicapai bersama dalam lima tahun ke depan. Masih kata Ning Ita (sapaan akrab, red), selama empat hari pelaksanaan, para peserta tidak hanya diajak menyelaraskan persepsi, namun juga mensinergikan program kerja perangkat daerah.

    “Dalam tiga hari pertama, masing-masing perangkat daerah memaparkan program sesuai tugas dan fungsinya yang harus selaras dengan Panca Cita, Asta Cita, dan Nawa Bhakti Satya. Target SAKIP (Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah) akan tercapai apabila ada komitmen dari seluruh perangkat daerah,” katanya.

    Oleh karena itu, lanjutnya, SAKIP akan menjadi bagian dari Perjanjian Kinerja masing-masing perangkat daerah. Orang nomor satu di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto juga mendorong agar perangkat daerah memperkuat program lintas sektor atau cross-cutting yang bersifat kolaboratif.

    “Tanggalkan ego sektoral. Perbanyak program keroyokan agar dampaknya lebih luas dan dirasakan langsung oleh masyarakat. Seluruh jajaran Pemerintah Kota Mojokerto diharapkan dapat kembali bertugas dengan lebih solid, harmonis, dan semangat untuk membawa Kota Mojokerto menuju masa depan yang berdaya saing dan berkelanjutan,” tegasnya.

    Selain pemaparan program, peserta retreat juga akan mendapatkan berbagai materi pembekalan dari Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Provinsi Jawa Timur serta Korem 082/CPYJ. [tin/aje]