Category: Beritajatim.com

  • PT Sumekar Belum Lunasi Gaji Karyawan, DPRD Sumenep Usul Jual Kapal Mangkrak

    PT Sumekar Belum Lunasi Gaji Karyawan, DPRD Sumenep Usul Jual Kapal Mangkrak

    Sumenep (beritajatim.com) – PT Sumekar, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik Pemkab Sumenep, tercatat menunggak pembayaran gaji karyawan selama 22 bulan dengan total nilai lebih dari Rp3 miliar. Kondisi ini memicu keprihatinan DPRD Sumenep, yang mendesak agar solusi konkret segera diambil, termasuk opsi penjualan aset kapal yang sudah tak beroperasi.

    Wakil Ketua Komisi II DPRD Sumenep, Irwan Hayat, mengungkapkan bahwa pihaknya telah memanggil jajaran Direksi PT Sumekar serta perwakilan dari Pemkab Sumenep. Fokus pertemuan tersebut adalah mencari jalan keluar atas krisis keuangan yang dihadapi perusahaan, khususnya terkait pembayaran tunggakan gaji karyawan.

    “Kalau saya mengusulkan supaya Kapal Dharma Bahari Sumekar (DBS) I dan DBS II dijual saja. Toh dua kapal itu sudah tidak difungsikan. Hasil penjualannya nanti digunakan untuk melunasi tunggakan gaji karyawan,” ujarnya.

    Irwan menegaskan pentingnya audit menyeluruh terhadap keuangan dan aset PT Sumekar. Ia mempertanyakan bagaimana perusahaan bisa menunggak gaji hingga hampir dua tahun, padahal Kapal DBS III tetap beroperasi dalam periode tersebut.

    “Salah satu caranya ya harus diaudit, baik keuangannya maupun kepemilikan asetnya. Kok bisa nggak dibayar sampai bertahun-tahun gitu? Padahal kan kapal DBS III tetap beroperasi?” tambahnya.

    PT Sumekar merupakan operator pelayaran rute Pelabuhan Kalianget – Pulau Kangean melalui kapal DBS I, II, dan III. Namun DBS II sudah lama tidak digunakan karena rusak, disusul DBS I yang kemudian juga berhenti beroperasi karena kerusakan. Saat ini, hanya Kapal DBS III yang melayani rute tersebut, tetapi pengoperasiannya sempat terganggu akibat perbaikan dan masalah keuangan.

    Menjelang Lebaran 2025, DBS III sempat kembali beroperasi untuk program mudik gratis. Namun kini, kapal tersebut kembali berhenti berlayar karena aksi mogok anak buah kapal (ABK) yang belum menerima gaji selama berbulan-bulan.

    Pemerintah Kabupaten Sumenep melalui bagian hukum dan keuangan tengah melakukan kajian dan analisa terhadap total tunggakan dan aset yang dimiliki PT Sumekar, sebagai dasar pengambilan kebijakan penyelamatan BUMD tersebut. [tem/beq]

  • Banjir Bandang Terjang Mojo Kediri, Lansia Hilang Terseret Arus

    Banjir Bandang Terjang Mojo Kediri, Lansia Hilang Terseret Arus

    Kediri (beritajatim.com) – Banjir bandang menerjang Dusun Tumpakbeji, Desa Blimbing, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, pada Sabtu dini hari (17/5/2025). Dua rumah warga dilaporkan rusak berat dan satu korban yang merupakan lansia dilaporkan hilang.

    Peristiwa ini terjadi akibat luapan Sungai Bruni yang berhulu di lereng Gunung Wilis dipicu hujan deras mengguyur kawasan tersebut sejak Magrib hingga tengah malam.

    Dua rumah yang terdampak milik Tekat (65) dan Hariyanto (45). Tekat dilaporkan hilang setelah terseret arus banjir bandang yang menghantam rumahnya saat ia sedang tidur di kamar.

    “Kamarnya jebol diterjang banjir bandang. Di rumah bersama dua keponakannya Putri (22) dan Nanang (25),” ujar Sirtomo, kerabat korban.

    Selain merenggut satu korban manusia, banjir bandang juga mengakibatkan hilangnya 11 ekor kambing peliharaan milik Tekat. Sementara itu, keluarga Hariyanto, yang terdiri dari istri dan anak, sempat ikut hanyut hingga ke halaman rumah, namun berhasil menyelamatkan diri.

    Sabtu pagi, para penghuni rumah bersama kerabat dan tetangga mulai membersihkan material lumpur dan puing-puing yang terbawa banjir. Warga bekerja bergotong royong untuk mengangkat sisa-sisa banjir dari dalam rumah dan halaman.

    Banjir bandang ini bukan satu-satunya bencana yang terjadi di Kecamatan Mojo. Sejumlah titik di wilayah tersebut, termasuk Desa Pamongan, Ngetrep, dan Petungroto, juga dilaporkan mengalami longsor menyusul intensitas hujan tinggi dalam beberapa hari terakhir.

    Hingga saat ini, proses pencarian korban hilang masih terus dilakukan oleh warga bersama aparat setempat. [nm/beq]

  • Mas Ibin Merasa Malu RS di Kota Blitar Tertinggal dari Kabupaten

    Mas Ibin Merasa Malu RS di Kota Blitar Tertinggal dari Kabupaten

    Blitar (beritajatim.com) – Baru menjabat sebagai Wali Kota Blitar selama 2 bulan, Syauqul Muhibbin merasa malu rumah sakit di daerah yang dia pimpin tertinggal dari Kabupaten Blitar. Sebabnya, saat ini Kabupaten Blitar sudah memiliki rumah sakit rujukan, sementara fasilitas serupa belum ada di Kota Blitar.

    Ungkapan kekecewaan itu diluapkan Mas Ibin di depan pejabat Dinas Kesehatan Kota Blitar dalam acara workshop analisis situasi serta pendampingan penyusunan rencana strategis dan rencana kerja dinas kesehatan Kota Blitar. Bahkan rasa malu yang diungkapkan Mas Ibin itu diupload di video instagramnya @kotablitarsae.

    “Saya malu dong ada kabupaten rujukan dan kota tidak ada, kan malu, tapi tidak tahu dari dulu sampai sekarang kok tidak ada yang malu. Kalau saya sebagai kepala daerah meskipun baru 2 bulan malu sebenarnya saya,” ucap Wali Kota Blitar, Syauqul Muhibbin dalam unggahan video instagram @kotablitarsae tersebut.

    Dalam video yang diunggah pada tanggal 7 Mei tersebut, Mas Ibin seolah menyindir para pejabat yang ada di ruangan itu, agar merasa malu karena selama ini Kota Blitar justru tertinggal dari Kabupaten Blitar di sektor kesehatan. Wali Kota Blitar itu mengingatkan sudah seharusnya Bumi Bung Karno lebih maju dari Kabupaten Blitar di bidang kesehatan.

    “Kota loh kita ini, kota. Kalau sudah ngomong kota itu image kita kecil dulu itu eh mau ke warung, ke warung ke kota, mau nonton bioskop di Payana ke kota, mau bersekolah di SMP 1 dan SMA 1 di Kota. Pokoknya semua kota itu terbaik, terunggul, terkualitas dari dulu sejak kapan kota ini merosot fasilitasnya,” ungkap kekecewaan Mas Ibin.

    Melihat kondisi Kota Blitar yang tertinggal oleh Kabupaten Blitar di sektor kesehatan ini, Mas Ibin pun tidak bisa berkata apa-apa lagi. Mas Ibin pun tidak bisa terus mengeluh, ia memilih untuk mengajak semua pihak sadar dan mulai membangun kembali kualitas pelayanan kesehatan di Kota Blitar.

    “Maka secara nurani saya betul-betul melihat kondisi sekarang ini. Saya tidak bisa mengeluh kita saatnya membangun, mohon jangan kaget karena saya baru 2 bulan dilantik dan membawa semangat baru di Kota Blitar, kalau tidak baru lucu untuk apa pemuda kalau tidak bisa merubah suatu bangsa atau daerah seperti itu,” tandasnya.

    Masyarakat Kota Blitar sendiri memang sudah lama mengeluhkan ketertinggalan kualitas pelayanan kesehatan utama rumah sakit. Beberapa warga memilih berobat ke rumah sakit umum daerah di Kabupaten Blitar dari pada berobat ke rumah sakit umum daerah Kota Blitar.

    Bahkan beberapa warga justru memilih berobat ke rumah sakit swasta yang ada di Kota Blitar, dari pada harus berobat ke RSUD Kota Blitar. Alasannya tentu faktor pelayanan medis yang lebih memuaskan.

    “Kalau saya lebih memilih berobat ke RSU Aminah atau RSUD Ngudi Waluyo ya meski saya warga Kota Blitar karena memang pelayanan medisnya saya rasa lebih baik,” ungkap Linda, warga Sananwetan Kota Blitar.

    Sebenarnya warga bukan tidak mau berobat di rumah sakit umum daerah milik Pemerintah Kota Blitar, namun pelayanan kesehatannya dianggap warga jauh tertinggal dari rumah sakit swasta maupun RSUD milik Pemerintah Kabupaten Blitar. Warga pun mengharapkan ada perubahan yang signifikan yang dihadirkan oleh Wali Kota Blitar.

    “Kita berobat itu pengen sembuh dan secara otomatis kita akan memilih tempat yang memiliki kualitas yang baik,” tegasnya. [owi/beq]

  • Kecelakaan Maut Tol Gempol-Pasuruan, 2 Warga Malang Tewas Akibat Tabrak Truk Misterius

    Kecelakaan Maut Tol Gempol-Pasuruan, 2 Warga Malang Tewas Akibat Tabrak Truk Misterius

    Pasuruan (beritajatim.com) – Kecelakaan tragis terjadi di Tol Gempol–Pasuruan (Gempas) Km 784.800 arah Malang pada Sabtu (17/5/2025) dini hari, sekitar pukul 04.00 WIB. Mobil Avanza N 1385 AAM yang dikemudikan Bayu Kristiawan, warga Samawe, Malang, menabrak truk.

    Mobil Avanza tersebut melaju dari arah Probolinggo ke Malang dengan kecepatan tinggi di lajur cepat tol. Tiba-tiba, sebuah kendaraan besar yang belum teridentifikasi berpindah jalur secara mendadak.

    “Tiba-tiba kendaraan yang tidak diketahui identitasnya itu pindah lajur dari lambat ke cepat, karena jaraknya terlalu dekat, mobil Avanza menabraknya dari belakang,” ungkap Ipda Ridho Pramana, Panit PJR Jatim 3. Akibat tabrakan itu, Avanza oleng ke kiri dan menabrak pembatas jalan.

    Benturan keras menyebabkan bagian depan Avanza ringsek parah. Dua penumpang, Winda Wulandari (29) dan seorang anak berinisial DJP (12), warga Sumber Manjing, Malang, meninggal dunia di tempat.

    Sementara itu, tiga penumpang lainnya mengalami luka-luka, baik ringan maupun berat. Seorang balita yang ikut dalam kendaraan tersebut dilaporkan selamat tanpa luka serius.

    Petugas kepolisian yang tiba di lokasi kejadian tidak menemukan kendaraan yang ditabrak oleh Avanza. Diduga kuat kendaraan besar tersebut langsung melanjutkan perjalanan usai insiden.

    “Petugas cek lokasi tidak ditemukan kendaraan yang ditabraknya, diduga kendaraan tersebut terus berjalan,” ujar Ridho menambahkan. Hal ini menyulitkan identifikasi terhadap kendaraan penyebab kecelakaan.

    Dari hasil penyelidikan sementara, diduga sopir Avanza kurang berkonsentrasi sehingga tidak dapat menghindar. Faktor perpindahan lajur mendadak dari kendaraan besar turut memperparah situasi.

    Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kendaraan misterius tersebut. “Kami akan mencari keterangan dari saksi dan rekaman CCTV tol untuk mengetahui identitas kendaraan yang terlibat,” pungkas Ridho. (ada/but)

  • Pasar Hewan Maospati Direlokasi ke Belakang Puskesmas, 17 KK Bakal Pindah

    Pasar Hewan Maospati Direlokasi ke Belakang Puskesmas, 17 KK Bakal Pindah

    Magetan (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Magetan resmi menetapkan lokasi baru untuk relokasi Pasar Hewan Maospati (Pahingan), yang sebelumnya berada di Jalan Maospati – Barat. Dari tiga opsi yang diajukan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag)—yakni barat Puskesmas Maospati, belakang Puskesmas, dan belakang SMPN 3 Maospati—Penjabat (Pj) Bupati Magetan, Nizhamul, memilih area di sisi barat Puskesmas atau kawasan Totog sebagai lokasi relokasi.

    Pada Jumat (16/5/2025) Nizhamul meninjau langsung lokasi pasar lama dan lahan baru bersama tim dari Disperindag, BPKPD, dan Satpol PP. Dalam sidak tersebut, ia juga menyempatkan berdialog dengan warga yang telah menempati tanah aset pemerintah di lokasi relokasi.

    “Ini merupakan bagian dari kerja sama dengan Disperindag untuk memindahkan Pasar Hewan dari Jalan Maospati-Barat ke kawasan Totog, tepatnya di sebelah barat Puskesmas,” jelas Nizhamul.

    Dia menyebutkan bahwa dari tiga titik aset milik Pemkab di Kelurahan Maospati, lokasi di barat Puskesmas dinilai paling strategis. Namun, tantangan di lokasi tersebut adalah keberadaan rumah-rumah warga yang berdiri di atas lahan itu. Meski begitu, warga disebut hanya memiliki hak pakai. “Kami telah berdialog dengan beberapa penghuni, dan pada prinsipnya mereka tidak menolak,” ujarnya.

    Nizhamul menekankan bahwa Pemkab akan tetap memberikan bantuan pemindahan barang kepada warga sebagai bentuk tanggung jawab sosial, meskipun tidak ada kompensasi dalam bentuk uang. “Sudah ada kesepakatan bahwa tidak akan diberikan kompensasi dalam bentuk uang,” terang Nizhamul.

    Data pemerintah menunjukkan ada 17 rumah yang ditempati oleh 18 kepala keluarga, dengan catatan mereka telah menghuni lahan tersebut sejak tahun 1953 secara turun-temurun. “Relokasi Pasar Hewan dipastikan akan dilakukan di lokasi ini,” tegas Nizhamul.

    Lahan yang disiapkan mencapai 8.000 meter persegi. Dari total luas tersebut, 6.000 meter persegi bersih dari bangunan liar, sementara 2.000 meter persegi masih ditempati warga. Kebutuhan lahan untuk pasar baru hanya sekitar 3.800 meter persegi, setara dengan luas pasar saat ini. “Jadi lahannya mencukupi, dan tentu akan membawa dampak positif bagi ekonomi lokal,” tambahnya.

    Rencana relokasi ini ditargetkan rampung dalam tahun anggaran 2025. Pemerintah telah mengalokasikan dana sebesar Rp650 juta untuk relokasi pasar dan Rp570 juta untuk pembangunan foodcourt di lokasi lama.

    Alasan utama pemindahan pasar didorong oleh rencana pengembangan wilayah Kabupaten Magetan ke arah Kecamatan Barat, terutama karena keberadaan Kampus Unesa 5 Magetan dan Stasiun Magetan. Selain itu, keberadaan Pasar Hewan setiap hari Pahingan kerap menimbulkan kemacetan sepanjang 4 kilometer.

    “Dengan dipindahkannya pasar ini, selain memperlancar lalu lintas, area lama bisa dikembangkan menjadi pusat UMKM dan foodcourt karena lokasinya yang strategis dekat dengan kampus. Langkah awalnya adalah menyiapkan lokasi, baru kemudian pasar dipindahkan,” tutup Nizhamul. [fiq/beq]

  • Hendry dan Zulmansyah Sepakat Islah, Kongres Persatuan PWI Digelar Paling Lambat 30 Agustus 2025

    Hendry dan Zulmansyah Sepakat Islah, Kongres Persatuan PWI Digelar Paling Lambat 30 Agustus 2025

    Jakarta (beritajatim.com) – Dua tokoh sentral dalam konflik internal Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Hendry Ch Bangun dan Zulmansyah Sekedang, akhirnya sepakat untuk islah. Kedua pihak menyetujui penyelesaian konflik melalui Kongres Persatuan yang akan digelar di Jakarta paling lambat 30 Agustus 2025.

    Kesepakatan itu dicapai dalam pertemuan empat mata di Jakarta, Jumat malam (16/5/2025), yang dimediasi anggota Dewan Pers Dahlan Dahi. Dalam perundingan selama empat jam, Hendry—Ketua Umum PWI hasil Kongres Bandung 2023—dan Zulmansyah—Ketua Umum PWI hasil Kongres Luar Biasa (KLB) 2024—menandatangani dokumen bermaterai yang dinamakan Kesepakatan Jakarta.

    “Semua harus melihat ke depan dengan semangat persatuan,” kata Hendry. “Ini semua untuk mengembalikan PWI yang sempat tertahan program kerjanya akibat perpecahan selama setahun.”

    Zulmansyah menambahkan, “Ini hasil yang luar biasa. Sejarah untuk PWI. Semoga PWI kembali guyub dan bersatu sesuai namanya Persatuan Wartawan Indonesia, baik di PWI pusat maupun di daerah.”

    Kesepakatan Jakarta berisi komitmen kedua pihak untuk menyelesaikan konflik secara tuntas dan damai. Kongres Persatuan akan menjadi forum final untuk menentukan arah kepemimpinan PWI ke depan. Untuk itu, akan dibentuk panitia bersama, yakni organizing committee (OC) dan steering committee (SC), yang beranggotakan perwakilan dari kedua belah pihak.

    Dokumen juga menyebutkan bahwa semua anggota biasa PWI berhak mencalonkan diri sebagai Ketua Umum. Hambatan administratif akibat konflik sebelumnya akan dihapus melalui mekanisme yang disepakati demi menjaga semangat rekonsiliasi.

    “Bang Hendry dan Bang Zul tegas dan konsisten dengan prinsip masing-masing. Tapi kebesaran jiwa dan rasa tanggung jawab yang tinggi untuk pers Indonesia menjadi titik temu,” kata Dahlan.

    Dengan jumlah anggota lebih dari 30.000 orang yang tersebar di 39 provinsi, serta sekitar 20.000 wartawan bersertifikat, PWI diharapkan kembali fokus menjalankan program kerja dan meningkatkan kapasitas anggotanya tanpa dibayangi konflik internal. [beq]

  • Diguyur Hujan, Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro Siaga Banjir

    Diguyur Hujan, Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro Siaga Banjir

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Hujan yang terjadi beberapa waktu terakhir membuat debit sungai Bengawan Solo mengalami peningkatan. Intensitas hujan yang tinggi dan berlangsung cukup lama membuat debit sungai terpanjang di Pulau Jawa itu pada status siaga hijau atau siaga 1 banjir.

    Kasi Kegawatdaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Agus Purnomo, mengatakan, meningkatnya tinggi muka air (TMA) sungai Bengawan Solo yang melintas di Kabupaten Bojonegoro itu karena wilayah hulu juga tren airnya sedang tinggi.

    “Kenaikan TMA ini dipengaruhi kiriman dari hulu Jawa Timur maupun Jawa Tengah. Selain itu juga karena hujan lokal yang terjadi,” ujarnya, Sabtu (17/5/2025).

    Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, yang diperoleh dari perusahaan umum (Perum) Jasa Tirta Devisi Jasa Asa III Sungai Bengawan Solo pada Sabtu (17/5/2025) pukul 08.00 WIB, TMA di Bengawan Solo wilayah Karangnongko berada di angka 27.18 meter di atas permukaan laut (MDPL).

    Sedangkan TMA di wilayah Kota Bojonegoro pada waktu yang sama di angka 12.28 MDPL. Pihak BPBD Bojonegoro, menetapkan status sungai terpanjang di Pulau Jawa ini pada level siaga 1 atau siaga hujau bencana banjir. [lus/but]

  • Wisatawan Tanggapi Pembangunan Jalan Menuju Kawah Kelud Kediri

    Wisatawan Tanggapi Pembangunan Jalan Menuju Kawah Kelud Kediri

    Kediri (beritajatim.com) – Suasana sejuk pegunungan dan aroma tanah vulkanik kembali menarik perhatian para pencinta wisata alam. Di lereng Gunung Kelud, Kabupaten Kediri, deru alat berat menggema menyusuri jalur baru yang tengah dibuka.

    Pemerintah Kabupaten Kediri melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) kembali melanjutkan pembangunan akses jalan menuju kawah Gunung Kelud.

    Proyek ini bukan sekadar membangun jalur fisik, tapi juga membangun kembali harapan akan kemudahan akses dan geliat wisata yang sempat meredup usai erupsi besar beberapa tahun silam. Jalan tersebut diperpanjang sejauh 241 meter dengan lebar 4 meter, dan kini progres pembangunannya telah mencapai 50 persen.

    “Kalau ini selesai sih harapannya sepeda bisa naik ya seperti dulu,” kenang Fenty, seorang pengunjung asal Gadungan, Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri. Ucapannya menyiratkan kerinduan akan masa-masa ketika jalur ke kawah bisa dilalui sepeda dan kendaraan ringan.

    Fenty juga berharap pengelolaan kawasan wisata Gunung Kelud bisa kembali seperti dulu, termasuk akses ke kolam air panas yang menjadi favorit pengunjung. “Fasilitas wisata Gunung Kelud bisa kembali seperti pada saat belum erupsi, seperti ada akses ke air panas,” tambahnya.

    Pembangunan jalan ini menggunakan dana APBD 2025 senilai Rp650.139.000. Pemerintah memprioritaskan jenis konstruksi rigid pavement (cor beton), sebagaimana yang digunakan dalam pembangunan jalan tahap awal tahun 2019.

    Pemilihan metode ini dinilai lebih kuat dan tahan terhadap risiko erupsi maupun kondisi cuaca ekstrem, berbeda dengan aspal yang cenderung lebih rentan rusak saat hujan deras.

    Jika sesuai rencana, proyek jalan menuju kawah ini akan rampung pada akhir Mei. Bagi masyarakat dan wisatawan, perpanjangan jalan ini membawa harapan baru, lebih dekat dengan alam, lebih nyaman menikmati pesona Kelud. [nm/but]

  • Selamatkan Anak Terkunci di Kamar, Damkar Ngadiluwih Tuai Pujian

    Selamatkan Anak Terkunci di Kamar, Damkar Ngadiluwih Tuai Pujian

    Kediri (beritajatim.com) – Sebuah insiden tak terduga terjadi di Jl. Tambangan, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, ketika seorang anak kecil secara tidak sengaja mengunci dirinya dari dalam kamar.

    Sang ibu, Dewi Masrurning, membagikan pengalaman penuh ketegangan ini melalui media sosial Facebook, seraya mengucapkan terima kasih atas tindakan cepat petugas pemadam kebakaran (Damkar) Ngadiluwih.

    “Beribu terima kasih kami ucapkan kepada tim regu penyelamat Damkar Ngadiluwih yang telah ikhlas membantu kami membuka pintu yang terkunci dari dalam kamar akibat ulah putra kami,” tulis Dewi dikutip beritajatim.com, pada Sabtu (17/5/2025).

    Menurut keterangan yang dibagikan, saat kejadian anaknya sedang bermain di dalam kamar dan tanpa sengaja mengunci pintu dari dalam. Kesulitan komunikasi terjadi karena jendela kamar terpasang teralis dan dipaku permanen, sehingga tidak memungkinkan dibuka dari luar. Anak tersebut juga belum bisa memahami arahan yang diberikan.

    Dalam kondisi panik dan tidak menemukan solusi lain, Dewi memutuskan untuk menghubungi petugas Damkar Ngadiluwih. “Solusi dari semuanya adalah memanggil Damkar, dan Alhamdulillah fast respon sekali,” tambahnya.

    Mendapat aduan dari masyarakat, Petugas Damkar Ngadiluwih langsung merespons dan tiba di lokasi dengan cepat. Proses evakuasi berlangsung hanya sekitar 10 menit. Aksi cepat ini pun menuai pujian dari warga setempat dan pengguna media sosial.

    “Langsung sigap dan meluncur ke rumah kami, evakuasi hanya butuh 10 menit saja. Terima kasih atas semua, moga bisa membantu masyarakat lebih luas lagi. Bravo Damkar Ngadiluwih,” lanjut Dewi.

    Postingan Dewi juga memantik beragam respons dari warganet yang saling berkomentar. Salah satunya datang dari Velicya Cesa. “Dr situlah aku tidak mau mlavon kamar tur tak wei kunci nek ndwur sing skirane umur skian thun gak teko,” tulisnya.

    Menanggapi komentar tersebut, Dewi menjawab, “Velicya Cesa betul kak. Ini beruntungnya juga belum di plavon jadi bisa naik tangga masuk kamar. Bisa buat pelajaran atas kecerobohan saya,” jawabnya.

    Pengalaman serupa juga dibagikan oleh warganet lain, Nurul Chotimah. “Anakku dulu pernah terkunci d dalam kamar. Saya gak sampai panggil damkar. Tetangga ku berinisiatif naik ke atas tembok pake tangga kayu, trus tangganya di pindahin ke kamar, turun liwat tangga itu. Akhirnya bisa buka kunci,” tulisnya.

    Dewi pun membalas komentar Nurul Chotimah. “Iya kak, yang sulit nyari tangganya. Tembok 4 meteran dan gak ada laki-laki di rumah dan sekitar jadi pilihan satu-satunya panggil damkar,” jawabnya.

    Aksi sigap Damkar Ngadiluwih menjadi sorotan positif warga, dan kisah ini menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan orang tua dalam menjaga anak, terutama dalam situasi di rumah yang berpotensi berbahaya. [nm/but]

  • Rusak Jalan, Bupati Sidoarjo Hentikan Aktivitas Truk Urukan di Kalanganyar-Banjarkemuning

    Rusak Jalan, Bupati Sidoarjo Hentikan Aktivitas Truk Urukan di Kalanganyar-Banjarkemuning

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Bupati Sidoarjo, H Subandi, secara tegas menghentikan aktivitas truk pengangkut urukan yang melintas di jalan antara Desa Kalangayar dan Segoro Tambak, Kecamatan Sedati. Pemicunya, aktivitas truk-truk tersebut dinilai menyebabkan kerusakan jalan yang sangat parah.

    Keputusan penghentian operasional truk-truk besar itu dilakukan sebagai respons atas keluhan pengguna jalan dan masyarakat sekitar. Banyak warga dan pengguna jalan mengalami kesulitan saat melewati jalan tersebut. Tidak setiap jam pengendara motor yang melintas jatuh akibat kerusakan jalan yang ada.

    “Kami minta armada urukan dihentikan mulai hari ini,” kata Bupati Sidoarjo H. Subandi Sabtu (17/5/2025).

    Bupati Subandi mengatakan dirinya menerima keluhan pengguna jalan tentang kerusakan jalan di kawasan Banjarkemuning, jalan tersebut bergelombang dan berlubang. Sebagian becek dan berlumpur karena tumpahan tanah urukan yang diangkut armada truk.

    H. Subandi juga memerintahkan Dinas PU Bina Marga dan Sumber Daya Air (BM SDA) memanggil perusahaan pelaksana pengangkut urukan. Sebab, ternyata beberapa kali hujan deras masih turun. Aspal jalan rusak. Bahkan, di beberapa titik muncul lubang besar.

    “Kami tidak mau masyarakat terkena dampak kerusakan itu. Kepentingan masyarakat harus menjadi pertimbangan utama,” tegas Bupati Subandi.

    Kepala Dinas PU BM SDA Dwi Eko Saptono juga mengindahkan perintah bupati dan memanggil pelaksana urukan. “Pelaksana urukan kami panggil terkait mobilisasi armada urukan,” timpal Dwi Eko Saptono.

    Keputusannya dalam tindaklanjut ada dua. Pertama, pihak pelaksana urukan sepakat menghentikan mobilisasi angkutan urukan mulai hari ini. Penghentian pelaksanaan urukan berlangsung sampai ada pemberitahuan lebih lanjut dari Dinas PU BM SDA Sidoarjo.

    Kedua, pihak pelaksana urukan juga bersedia melakukan rekondisi jalan yang rusak akibat kegiatan mobilisasi urukan di ruas jalan antara Desa Kalanganyar dan Segoro Tambak, Kecamatan Sedati. “Rekondisi jalan dibiayai oleh pelaksana urukan,” tegas Dwi Eko. [isa/beq]