Category: Beritajatim.com

  • Dua Pelajar Terluka dalam Kecelakaan Adu Banteng di Mojoagung Jombang

    Dua Pelajar Terluka dalam Kecelakaan Adu Banteng di Mojoagung Jombang

    Jombang (beritajatim.com) – Kecelakaan lalu lintas kembali terjadi di wilayah Kabupaten Jombang. Kali ini, insiden adu banteng melibatkan dua sepeda motor di Jalan Raya Desa Betek, Kecamatan Mojoagung, pada Sabtu malam (17/5/2025) sekitar pukul 22.30 WIB. Dua pengendara yang masih berstatus pelajar mengalami luka dan saat ini tengah dirawat di RSU PKU Muhammadiyah Jombang.

    Kanit Gakkum Satlantas Polres Jombang, Ipda Siswanto, saat dikonfirmasi membenarkan peristiwa tersebut. Ia menjelaskan bahwa kecelakaan bermula saat sepeda motor Kawasaki Ninja tanpa pelat nomor polisi yang dikendarai Rafa Arya Pratama (18), pelajar asal Dusun Jungkir, Desa Watudakon, Kecamatan Kesamben, melaju dari arah selatan.

    “Sesampainya di lokasi kejadian, dalam berkendara terlalu ke kanan sehingga menabrak sepeda motor Honda CB dengan nomor polisi W 4612 RI yang melaju dari arah berlawanan. Maka terjadilah kecelakaan itu,” terang Ipda Siswanto.

    Akibat tabrakan keras tersebut, baik Rafa maupun pengendara Honda CB, Wibisono Aditya Nugroho (17), pelajar asal Dusun Mentoro, Desa Mentoro, Kecamatan Sumobito, sama-sama mengalami luka dan langsung dilarikan ke RS PKU Jombang untuk mendapatkan perawatan medis.

    Dalam kejadian ini, tidak ada korban jiwa. Kedua korban hanya mengalami luka-luka. Berdasarkan keterangan dua saksi mata di lokasi, yakni Jumain (45) dan Sutomo (46), keduanya warga Desa Betek, kecelakaan terjadi cukup cepat dan mengundang perhatian warga sekitar.

    Petugas kepolisian langsung melakukan olah TKP dan mengamankan kendaraan yang terlibat kecelakaan. Kasus ini kini dalam penanganan Unit Gakkum Satlantas Polres Jombang untuk pendalaman lebih lanjut.

    Ipda Siswanto juga mengimbau kepada masyarakat, khususnya para pelajar dan pengendara muda, agar selalu berhati-hati dalam berkendara dan mematuhi aturan lalu lintas. “Keselamatan adalah yang utama. Pastikan kondisi kendaraan lengkap dan layak jalan, serta jangan melampaui batas jalur yang semestinya,” pesannya. [suf]

  • ASN Kota Malang Janji Tingkatkan Kinerja Pelayanan Publik Usai Jalani Retret

    ASN Kota Malang Janji Tingkatkan Kinerja Pelayanan Publik Usai Jalani Retret

    Malang (beritajatim.com) – ASN di lingkungan Pemerintah Kota Malang mulai dari sekretaris daerah, staf ahli, asisten, kepala perangkat daerah, direktur BUMD, camat hingga lurah telah menjalani Pelatihan Leadership dan Penguatan Teamwork Building. Kegiatan semacam retret ini dilakukan di Politeknik Angkatan Darat (POLTEKAD) Malang.

    Retret secara resmi ditutup oleh Wali Kota Malang Wahyu Hidayat, Sabtu (17/5/2025). Retret sendiri dilakukan sejak 15 hingga 17 Mei 2025. Para ASN tidak hanya ditempa secara fisik dan mental saja, tetapi juga dibekali dengan nilai-nilai kepemimpinan, kolaborasi, serta semangat melayani. Dengan berakhirnya pelatihan, seluruh peserta diharapkan dapat menerapkan ilmu dan pengalaman yang diperoleh untuk memperkuat pelayanan publik, tata kelola pemerintahan, good and clean government, dan percepatan reformasi birokrasi.

    Wahyu Hidayat mendorong para ASN untuk terus menguatkan solidaritas dan sinergisitas, serta membangun kolaborasi nyata di lingkungan Pemerintah Kota Malang. Menurutnya dengan kerja kolaboratif, Pemkot Malang bisa menyukseskan program prioritas nasional dan provinsi hingga visi Kota Malang demi tercapainya kesejahteraan masyarakat.

    Usai mengikuti penggemblengan ini para ASN harus menerapkan segala ilmu yang didapatkan dalam keseharian kerjanya. Seperti dalam memimpin tim maupun dalam mengambil keputusan yang berdampak pada pelayanan bagi masyarakat.

    “Kepemimpinan bukan hanya soal jabatan, tapi soal keteladanan, kepekaan, dan kemampuan menggerakkan potensi. Juga bagaimana membangun teamwork, ayo membentuk diri sebagai ASN yang kolaboratif, bukan kompetitif. Jadilah agen perubahan yang mampu memberi pengaruh positif di lingkungan kerja. Ajak rekan lainnya untuk bergerak bersama untuk mewujudkan birokrasi yang profesional, dinamis, dan responsif,” ujar Wahyu.

    Pasca retret, Wahyu akan melakukan monitoring ke semua unit kerja dan pelayanan di lingkungan Pemkot Malang. Harapannya akan ada peningkatan kualitas antara kinerja dan pelayanan saat praretret dan pascaretret.

    “Saya akan melihat langsung bagaimana langkah implementasi dari apa yang didapat selama mengikuti retret, baik dampaknya bagi rekan-rekan lainnya maupun masyarakat. Mari perlihatkan pada masyarakat bahwa pelayanan publik kita semakin baik. Kita harus lebih mbois lagi,” ujar Wahyu.

    Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Malang, Erik Setyo Santoso mengakui bahwa retret sebagai upaya Pemkot Malang untuk mempercepat capaian visi misi kepala daerah yang telah tertuang dalam RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) melalui penguatan kolaborasi.

    “Terasa sekali dalam retret ini, semua sekat, border, cangkang-cangkang yang selama ini ada bisa terkikis. Jadi lebih mempererat persatuan dan menipiskan keberagaman. Perbedaan pola pikir juga diselaraskan dalam retret ini. Harapannya RPJMD kita dapat tercapai, bahkan lebih cepat,” ujar Erik.

    Peningkatan kapasitas dari setiap peserta dalam hal gaya kepemimpinan dan berkoordinasi juga menjadi poin utama dalam kegiatan ini.

    “Bagaimana kita bisa mengelaborasi semua stakeholder dalam percepatan tercapainya RPJMD. Tak kalah pentingnya adalah tata kelola pemerintahan utamanya dalam layanan publik. Kita harapkan ada akselerasi, peningkatan kualitas,” ujar Erik.

    Apresiasi dan penilaian positif dari kegiatan retret ini diutarakan salah satu peserta retret, yakni Staf Ahli Pembangunan, Kesejahteraan Rakyat dan Sumber Daya Manusia Setda Kota Malang, Alie Mulyanto. Ia mengungkapkan bahwa banyak hal dan pengalaman yang didapat dari kegiatan untuk selanjutnya dapat diimplementasikan dalam pekerjaan sehari-hari.

    “Banyak ilmu, semangat, juga skill yang kita peroleh dalam bekerja dan memimpin tim. Pada dasarnya, tujuan kita adalah memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. Tidak mungkin kita bisa memberikan yang terbaik tanpa mengenali potensi, kondisi, dan kebutuhan masyarakat. Itulah yang akan terus kita kuatkan, sekaligus bagaimana membangun relasi agar pelayanan makin prima,” ujar Alie. (luc/kun)

  • Banjir Luapan Bengawan Solo di Bojonegoro, Warga Mulai Mengungsi

    Banjir Luapan Bengawan Solo di Bojonegoro, Warga Mulai Mengungsi

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Sebanyak delapan warga Kelurahan Ledokwetan Kecamatan/Kabupaten Bojonegoro mulai mengungsi. Mereka mengungsi di Gedung Serba Guna Jalan KH Mansyur Kelurahan Ledokwetan karena rumahnya tergenang banjir luapan Sungai Bengawan Solo.

    “Warga mulai mengungsi sekitar pukul 19.30 WIB, dimungkinkan masih bertambah jumlah pengungsi karena malam ini masih banyak yang jualan,” ujar Lurah Ledokwetan, Kecamatan Bojonegoro, Anton, Sabtu (17/5/2025).

    Menurutnya, pihak kelurahan sendiri telah menyiapkan dua tempat pengungsian. Selain di gedung serba guna juga di kantor Kelurahan Ledokwetan yang ada di Jalan MH Thamrin. Warga yang mengungsi adalah warga RT 21 yang rumahnya tergenang setinggi kurang lebih 70 centimeter. “Rumah mereka tergenang banjir luapan sungai Bengawan Solo setinggi kurang lebih 70 centimeter,” kata Anton.

    Sementara diketahui, banjir luapan Sungai Bengawan Solo di Kelurahan Ledokwetan menggenangi sebanyak 143 rumah dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 343 kepala keluarga. Selain di kelurahan Ledokwetan, banjir juga menggenangi Kelurahan Jetak dan Banjarejo.

    “Di Kelurahan Jetak 3 rumah terendam dengan ketinggian antara 10-30 centimeter. Sedangkan di Banjarejo ada satu rumah dengan ketinggian sekitar 50 centimeter,” ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Heru Wicaksi.

    Kemudian di Kecamatan Kalitidu, menggenangi Desa Leran dan Sukoharjo masing-masing rumah tergenang sebanyak enam rumah. Ketinggian genangan antara 30 centimeter. Sedangkan di Kecamatan Dander ada dua desa tergenang di Desa Ngulanan dan Desa Ngablak yang menggenangi jalan. [lus/kun]

  • Prabowo ke Kader Gerindra : Keinginan Dua Periode Disimpan Dalam Hati Saja

    Prabowo ke Kader Gerindra : Keinginan Dua Periode Disimpan Dalam Hati Saja

    Jakarta (beritajatim.com) – Presiden RI Prabowo Subianto menanggapi keinginan para kader Gerindra yang berharap dua periode kepemimpinan. Prabowo meminta keinginan tersebut disimpan dalam hati saja.

    “Niat itu (dua periode, red) silakan disimpan dalam hati saja,” ujar Prabowp dalam acara Kongres IV organisasi sayap Partai Gerindra, Tunas Indonesia Raya (TIDAR) di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Sabtu (17/5/2025).

    Menurutnya, yang menentukan kelanjutan kepemimpinan hanya Tuhan Yang Maha Kuasa. “Saya sudah katakan nanti yang menentukan apakah Prabowo dua periode atau tidak, selain Yang Maha Kuasa, adalah Prabowo sendiri,” katanya.

    Dia menambahkan, saat ini ia hanya menjalankan amanah sebagai seorang pejuang. Ingin berbuat terbaik untuk rakyat Indonesia.

    “Sebagai seorang pejuang, kita hanya ingin berbuat yang terbaik untuk bangsa dan negara. Pesan saya selamat berjuang Tidar terus di atas jalan yang benar, selama berjuang setia selalu kepada NKRI, merah putih, pancasila dan undang-undang dasar Republik Indonesia 1945,” kata Prabowo.

    Dia pun kembali menegaskan, jika dalam lima tahun kepemimpinannya tidak ada keberhasilan, ia tidak ingin maju kembali jadi calon presiden.

    “Kalau saya menilai bahwa diri saya tidak mencapai apa yang saya canangkan saya tidak mau maju lagi sebagai Presiden Republik Indonesia. Saya mohon dengan sangat jangan saudara harapkan saya mau maju lagi,” tegas Prabowo. [kun]

  • Warga Pulau Bawean Mengeluhkan Perbaikan Rumah Pasca Gempa Belum Tuntas

    Warga Pulau Bawean Mengeluhkan Perbaikan Rumah Pasca Gempa Belum Tuntas

    Gresik (beritajatim.com)- Warga Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, mengeluhkan perbaikan rumah pasca gempa belum tuntas semua. Perbaikan yang dikerjakan oleh aplikator masih belum bisa ditempati meski bangunannya sudah berdiri.

    Salah satu daerah yang belum tuntas adalah Desa Suwari, Kecamatan Sangkapura. Ada empat rumah yang masuk kategori rusak berat dengan nilai perbaikan sebesar Rp 60 juta. Semua itu dikerjakan aplikator PT Guriang Manggung Padjadjaran asal Cianjur Jawa Barat.

    Rumah yang diperbaiki itu, belum layak huni. Sehingga, warga setempat mengeluh dan protes karena bantuannya tidak kunjung selesai. “Saat ini rumah saya belum bisa ditempati karena perbaikannya belum tuntas,” ujar Fatmawati warga asal Desa Suwari, Sabtu (17/5/2025).

    Imbas belum tuntasnya perbaikan lanjut dia, dirinya sementara menumpang tinggal di tempat saudaranya. “Semula dijanjikan selesai sebelum Hari Raya Idul Fitri. Tapi sampai saat ini baru bangunannya yang selesai,” ungkapnya.

    Dirinya berharap kepada pihak terkait untuk bertanggung jawab atas pelaksanaan perbaikan. Pasalnya, saat di Balai Desa Suwari telah disampaikan sebelum Hari Raya Idul Fitri rumah sudah bisa ditempati dengan layak.

    Terkait dengan ini, Kepala Desa Suwari Daifi mengatakan, bantuan rumah yang diperbaiki oleh aplikator memang masih belum selesai 100 persen. Pihaknya menyayangkan selama proses perbaikan tidak ada kordinasi. “Kami hanya sebatas mengajukan bantuan, setelahnya tidak ada koordinasi saat pelaksanaan bantuan diberikan,” urainya.

    Secara terpisah, Direktur Operasional PT Guriang Manggung Padjadjaran Rio Marcelino, melalui koordinator lapangan Sigit Sulistiyo membenarkan pekerjaan perbaikan rumah di Desa Suwari belum selesai. “Memang secara teknis, tembok masih belum dilakukan pengacian dengan cat air. Sebab, masih menunggu bangunan cor tembok kering supaya hasilnya maksimal,” paparnya.

    Sigit menambahkan, dalam pekerjaan rumah dampak gempa tidak menggandeng mitra dari Pulau Bawean. Hanya saja, pihaknya menggandeng sebagian pekerja dari masyarakat Bawean. “Selama pembangunan dilakukan langsung oleh PT Guriang Manggung Padjadjaran, tidak ada keterlibatan mitra dan kami tidak ada mitra di Pulau Bawean,” tandasnya. [dny/kun]

  • Mobil Camry Hanyut Terseret Banjir di Kecamatan Gayam Bojonegoro, Begini Ceritanya

    Mobil Camry Hanyut Terseret Banjir di Kecamatan Gayam Bojonegoro, Begini Ceritanya

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Bojonegoro mengakibatkan Sungai Kali Gandong meluap pada Sabtu (17/5/2025) malam, menyebabkan banjir di sejumlah desa di Kecamatan Gayam. Dampak paling parah terjadi di Desa Bonorejo dan Mojodelik.

    Dampak banjir tersebut, diantaranya menyeret satu unit mobil milik warga di RT 07 RW 02 Desa Bonorejo Sukijan. Mobil jenis sedan Camry tahun 2006 sebelumnya terparkir di pinggir Sungai Gandong yang melintas di Kecamatan Gayam.

    “Mobil terparkir digarasi yang ada di pinggir Sungai Gandong. Saat banjir terseret banjir karena arus deras,” ujar Kepala Desa Bonorejo Kecamatan Gayam Kabupaten Bojonegoro, Rochmad Aksan, Sabtu (17/5/2025).

    Setelah terseret arus sungai, mobil terhenti setelah tersangkut di pohon pisang. Sementara kondisi mobil belum bisa evakuasi karena kondisi arus sungai masih deras. “Kondisi belum bisa dievakuasi karena arus sungai masih deras,” tambahnya.

    Sementara Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, Heru Wicaksi, menyampaikan dampak banjir luapan Sungai Gandong di Kecamatan Gayam, selain menghanyutkan satu unit mobil, juga menggenangi rumah warga dan menyebabkan kerusakan fasilitas umum serta kerugian di beberapa titik.

    Di Desa Bonorejo, satu lokasi usaha penggergajian kayu milik Sukijan (warga RT 07/RW 02) tergenang air setinggi kurang lebih tujuh meter. Sementara, di desa Mojodelik, empat rumah warga tergenang dengan ketinggian sekitar 1 meter.

    Tak hanya itu, banjir juga mengakibatkan putusnya satu jembatan penghubung antara Desa Mojodelik (Kecamatan Gayam) dan Desa Ngrejeng (Kecamatan Purwosari), sehingga akses transportasi warga terganggu. Saat ini, banjir di wilayah tersebut sudah surut. [lus/kun]

  • Kurangi Potensi Banjir, DLH Sumenep Tanam Pohon Mahoni di Daerah Hulu

    Kurangi Potensi Banjir, DLH Sumenep Tanam Pohon Mahoni di Daerah Hulu

    Sumenep (beritajatim.com) – Banjir yang terjadi di Sumenep pada Selasa (13/05/2025) diduga salah satu penyebabnya adalah makin banyaknya penggundulan hutan dan penebangan liar untuk alih fungsi lahan.

    Karena itu, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sumenep merencanakan penanaman pohon di daerah hulu seperti di Kecamatan Batuan dan Kasengan, Manding.

    Kepala Bidang Tata Lingkungan, DLH Kabupaten Sumenep, Hasinuddin Firdaus mengatakan, penanaman pohon itu dilakukan melalui kerjasama dengan Perum Perhutani, mengingat Perhutani lah yang mengelola lahan milik pemerintah.

    “Kami sudah berkoordinasi dengan Perhutani tentang bibit dan titik-titik yang akan menjadi lokasi penanaman pohon penghijauan,” katanya, Sabtu (17/05/2025).

    Sedangkan untuk luasan lahannya, akan menyesuaikan dengan Perhutani. Yang jelas penanaman pohon tersebut akan dilakukan pada tahun ini, dimulai dengan pengadaan bibit. “Bibit pohon yang dipilih untuk ditanam adalah pohon yang mempunyai daya serap tinggi seperti pohon sukun dan mahoni,” ujarnya.

    Dengan demkian, diharapkan air hujan akan lebih cepat diserap dan mampu mengurangi potensi banjir di beberapa wilayah di Kota Sumenep, termasuk di Kecamatan Batuan.

    Pada Selasa (13/05/2025), sejumlah wilayah di Sumenep terendam banjir. Air meluap hingga ke Desa Patean Kecamatan Batuan, dan Desa Muangan Kecamatan Saronggi. Jalur utama Sumenep – Pamekasan di Nambakor Saronggi pun sempat ditutup dan dialihkan ke Kecamatan Lenteng, mengingat ketinggian air mencapai pinggang orang dewasa. Kondisi itu diperparah dengan pasangnya air laut, sehingga menambah ketinggian banjir di Sumenep. (tem/kun)

  • Pasar Pucang Banjir, PD Pasar Surya Bergerak Cepat

    Pasar Pucang Banjir, PD Pasar Surya Bergerak Cepat

    Surabaya (beritajatim.com) – Banjir yang terjadi di area Pasar Pucang Surabaya usai hujan deras beberapa hari terakhir memicu keluhan dari pedagang. Banyak yang mengeluhkan air masuk ke dalam area jualan, membuat aktivitas perdagangan lumpuh sementara, terutama di pintu utama dekat Toko Emas Gunung Mas dan area buah-buahan.

    Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama PD Pasar Surya, Agus Priyo, menegaskan bahwa pihaknya tidak tinggal diam. Dia telah menginstruksikan jajarannya untuk melakukan kerja bakti dan pembersihan menyeluruh di saluran air pasar.

    “Saya langsung kerahkan pembersihan atau kerja bakti di selokan-selokan supaya lancar airnya,” kata Agus saat dikonfirmasi, Sabtu (15/5/2025).

    Selain itu, PD Pasar Surya juga mulai menyusun langkah jangka menengah dengan melakukan pengecekan dan perbaikan talang air pasar yang sudah tidak optimal dalam mengalirkan air hujan. Talang yang bocor di area teras pasar disebut menjadi salah satu penyebab banjir lokal. “Dan akhir minggu depan sudah mulai menyasar ke perbaikan talang,” tambahnya.

    Sementara itu, Sekretaris Fraksi Gerindra DPRD Surabaya, Azhar Kahfi, mengapresiasi gerak cepat PD Pasar Surya menanggapi aduan pedagang. Dia menilai peran aktif perusahaan daerah sangat diperlukan untuk mengintervensi kondisi pasar yang sudah memprihatinkan. “Alhamdulillah respons cepat PD Pasar Surya untuk mengatasi aduan pedagang cukup sat set. Ini patut diapresiasi,” tandas Kahfi.[asg/kun]

  • Dukung Talent DNA, DPRD Jatim: Solusi Baru Pendidikan Jatim Berbasis AI

    Dukung Talent DNA, DPRD Jatim: Solusi Baru Pendidikan Jatim Berbasis AI

    Surabaya (beritajatim.com) – Ketua Komisi E DPRD Jatim, Sri Untari Bisowarno menilai penerapan metode Talent DNA yang digagas Gubernur Khofifah Indar Parawansa bisa menjadi peluang untuk memperbaiki sistem pendidikan yang terlalu terpaku pada capaian akademis. Metode ini dinilai relevan dengan kebutuhan zaman yang menuntut pendekatan lebih personal terhadap peserta didik.

    “Saya sangat mendukung jika Talent DNA benar-benar diterapkan secara sistemik di sekolah-sekolah kita. Ini terobosan penting karena memudahkan kita mengetahui karakter anak-anak secara cepat dan tepat. Apalagi sekarang sudah dibantu teknologi artificial intelligence,” ujar Sri Untari Bisowarno, Sabtu (17/5/2025).

    Sri Untari menegaskan bahwa sistem pendidikan Indonesia selama ini masih terlalu sempit dalam menilai keberhasilan siswa hanya dari nilai kognitif. Ia menggarisbawahi pentingnya pendekatan yang melihat keberagaman potensi anak, baik dalam bidang sosial, emosional, maupun kepemimpinan.

    “Anak-anak kita sekarang hidup di era informasi yang begitu deras. Mereka rentan stres, bingung memilih arah hidup, bahkan tidak sedikit yang mengalami gangguan psikologis sejak usia sekolah. Dengan Talent DNA, kita bisa intervensi lebih dini,” ujarnya.

    Namun, penerapan metode ini tidak bisa berdiri sendiri. Ia menegaskan perlunya pelatihan mendalam bagi para guru bimbingan konseling (BK) dan kepala sekolah agar tidak sekadar memetakan potensi siswa, tapi juga mampu merespons hasil tersebut secara bijak dan konstruktif.

    “Talent DNA bisa membantu kita memahami karakter siswa. Tapi lebih dari itu, sekolah harus jadi ruang aman. Kepala sekolah, guru BK, dan seluruh tenaga pendidik harus bersinergi untuk mencegah perundungan,” katanya.

    Dalam forum pelantikan tersebut, Sri Untari juga mengungkapkan kekhawatiran DPRD terhadap masih belum terisinya ratusan posisi kepala sekolah di SMA dan SMK negeri di Jatim. Ia mendorong Dinas Pendidikan untuk segera mempercepat proses rekrutmen terbuka agar tidak menghambat jalannya pendidikan.

    “Dispendik harus segera melakukan rekrutmen atau open bidding untuk mengisi kekosongan ini. Kita butuh kepala sekolah yang siap bekerja, terbuka terhadap perubahan, dan paham bahwa dunia pendidikan sedang menghadapi tantangan besar,” tegasnya.

    Terkait transparansi anggaran di sekolah, DPRD kembali mengingatkan agar kepala sekolah baru tidak terjebak pada praktik lama yang merugikan kredibilitas institusi pendidikan. Menurut Sri Untari, dugaan praktik pungutan liar yang masih terjadi harus segera diberantas dengan memperkuat sinergi antara kepala sekolah dan komite.

    “Kita tidak bisa menutup mata. Ada praktik pungutan liar di beberapa sekolah. Maka kepala sekolah baru harus membangun kerja sama yang baik dengan komite sekolah. Semua harus transparan dan akuntabel. Kalau memang butuh partisipasi orang tua, harus dijelaskan dengan terbuka,” katanya.

    Ia menambahkan bahwa jabatan kepala sekolah bukanlah jabatan administratif semata, tetapi posisi strategis yang mempengaruhi masa depan pendidikan dan pembangunan SDM di Jatim.

    “Jangan bekerja sendirian. Bangunlah tim yang kuat dengan guru, komite, dan wali murid. Jangan sampai kepala sekolah menjadi menara gading. Harus turun tangan langsung, tahu kondisi riil anak-anak, dan mau mendengar,” tegasnya.

    Sri Untari mengajak seluruh pemangku kepentingan, baik dari DPRD, eksekutif, dunia usaha, maupun masyarakat sipil untuk ikut mendukung langkah-langkah inovatif seperti Talent DNA, sebagai upaya menyelamatkan dan membimbing generasi muda sejak dini.

    “Anak-anak kita bukan mesin nilai. Mereka adalah manusia dengan talenta luar biasa yang harus dikenali sejak dini. Kita butuh sistem yang bisa mendeteksi dan mengembangkan itu semua,” pungkasnya.[asg/kun]

  • Bupati Pasuruan Undang Investor Korea Selatan, Tawarkan Lahan Strategis dan Tenaga Kerja Siap Pakai

    Bupati Pasuruan Undang Investor Korea Selatan, Tawarkan Lahan Strategis dan Tenaga Kerja Siap Pakai

    Pasuruan (beritajatim.com) – Bupati Pasuruan, Rusdi Sutejo, menghadiri forum kerja sama bertajuk “Peningkatan Keamanan dan Investasi Korea Selatan di Jawa Timur” di Hotel Shangri-La Surabaya. Acara ini menjadi momentum penting dalam membuka peluang investasi antara Korea Selatan dan wilayah Jawa Timur, khususnya Kabupaten Pasuruan.

    Bupati menegaskan bahwa Pasuruan sangat terbuka terhadap berbagai bentuk investasi, baik di bidang industri, pariwisata, hingga pertanian modern. “Kami siapkan segala kemudahan perizinan dan dukungan penuh dari pemerintah daerah,” tambahnya.

    Salah satu keunggulan Pasuruan adalah ketersediaan tenaga kerja lokal yang banyak, terampil, dan kompetitif. “Kami memiliki SDM yang siap dilatih dan bersaing secara global,” jelas Bupati Rusdi di hadapan delegasi.

    Ia juga menyampaikan bahwa lahan untuk investasi telah disiapkan, terutama di wilayah timur Kabupaten Pasuruan. “Wilayah Kecamatan Nguling sangat strategis dan cocok untuk pengembangan industri maupun logistik,” ungkapnya.

    Letak geografis Pasuruan yang dekat dengan Pelabuhan Probolinggo dan jalur tol nasional menjadi daya tarik tambahan bagi investor asing. “Aksesibilitas adalah kekuatan kami dalam mendukung distribusi dan ekspor,” tambah Mas Rusdi.

    Bupati Rusdi juga menekankan pentingnya keamanan dan stabilitas daerah sebagai faktor penunjang investasi. “Kami menjamin lingkungan investasi yang aman, kondusif, dan bersahabat bagi pelaku usaha,” tegasnya.

    Tak hanya infrastruktur fisik, Pemkab Pasuruan juga terus mendorong kemudahan layanan digital dan sistem OSS (Online Single Submission). “Proses perizinan kami terintegrasi dan transparan demi kenyamanan investor,” katanya.

    Forum tersebut dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan dari Indonesia dan Korea Selatan, termasuk perwakilan dari KADIN, BKPM, dan para pelaku usaha. Antusiasme terhadap potensi Pasuruan dinilai tinggi oleh peserta forum.

    Bupati Pasuruan berharap kerja sama ini akan menghasilkan investasi konkret dari Korea Selatan ke wilayahnya. “Kami membuka pintu selebar-lebarnya bagi mitra strategis seperti Korea Selatan untuk tumbuh bersama di Pasuruan,” pungkasnya. (ada/ian)