Category: Beritajatim.com

  • Razia Malam di Pacitan: Satpol PP Temukan Pelajar Menginap dengan Wanita Dewasa

    Razia Malam di Pacitan: Satpol PP Temukan Pelajar Menginap dengan Wanita Dewasa

    Pacitan (beritajatim.com) – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Pacitan kembali melakukan razia kos-kosan dan penginapan, Sabtu malam (17/5/2025), menyisir sejumlah titik di wilayah Kecamatan Pacitan.

    Razia yang menyasar kawasan Kelurahan Sidoharjo, Pucangsewu, dan Pacitan itu berhasil mengamankan tujuh pasangan bukan suami istri yang kedapatan berada dalam satu kos.

    Dari hasil pemeriksaan identitas, petugas menemukan satu pasangan yang cukup mencengangkan: seorang siswa kelas 3 SMA sedang menginap bersama wanita dewasa yang diketahui bekerja di pabrik rokok. Pasangan ini diamankan bersama enam pasangan lainnya yang juga tidak dapat menunjukkan bukti hubungan sah.

    Kepala Satpol PP Pacitan, Ardiyan Wahyudi, mengatakan bahwa seluruh pasangan yang terjaring langsung dibawa ke kantor Satpol PP untuk pendataan dan pembinaan. Mereka juga diminta menandatangani surat pernyataan agar tidak mengulangi perbuatan serupa. Pihak keluarga serta perangkat desa masing-masing turut dihubungi untuk pembinaan lebih lanjut di tingkat keluarga dan lingkungan.

    “Ini sebagai upaya menjaga ketertiban serta norma sosial yang berlaku. Ke depan, razia akan kami intensifkan tidak hanya di wilayah kota, tetapi juga di kecamatan lainnya,” tegas Ardiyan ditulis Senin (19/5/2025).

    Ia menambahkan, keberadaan pasangan-pasangan tidak sah di tempat penginapan maupun indekos kerap meresahkan warga. Karena itu, Satpol PP akan terus berupaya mencegah praktik-praktik serupa demi menjaga moralitas dan kenyamanan masyarakat. (tri/ted)

  • Tragis! Pemuda di Malang Tewas Ditikam Teman Sendiri di Warung Kopi

    Tragis! Pemuda di Malang Tewas Ditikam Teman Sendiri di Warung Kopi

    Malang (beritajatim.com) – Seorang pemuda berinisial Ahmad Husaini (25), warga Desa Kademangan, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang, meregang nyawa setelah ditikam oleh temannya sendiri dalam insiden berdarah di sebuah warung kopi sekaligus tempat pencucian mobil di Jalan Raya Bureng, Desa Bulupitu, Kecamatan Gondanglegi.

    Kejadian memilukan ini berlangsung pada Jumat malam (16/5/2025), sekitar pukul 23.30 WIB. Pelaku diketahui bernama Muhammad Fikri (26), warga desa setempat. Ia menyerahkan diri tak lama setelah kejadian dan kini telah diamankan di Rutan Polres Malang.

    Menurut AKP Bambang Subinajar, Kasihumas Polres Malang, kejadian bermula ketika korban dan pelaku sedang nongkrong bersama beberapa teman sambil mengonsumsi minuman keras.

    “Awalnya pelaku hendak ke kamar mandi, namun korban langsung menyelonong masuk lebih dulu. Setelah keluar, korban menarik kerah baju pelaku dan memukulnya hingga jatuh,” jelas AKP Bambang, Minggu (18/5/2025).

    Tak terima dipukul, Fikri yang tersulut emosi langsung mencabut pisau dari pinggangnya dan menusuk perut korban. Husaini sempat melarikan diri, namun pelaku mengejarnya dan kembali menghujani tubuh korban dengan tusukan di kaki, punggung, dan kepala. Total ada sekitar 10 tusukan yang menyebabkan korban tewas di tempat.

    “Pelaku menusuk korban berkali-kali. Korban mengalami luka fatal dan meninggal di lokasi kejadian,” ungkap Bambang.

    Jenazah korban kemudian dievakuasi ke Instalasi Forensik RSSA Malang untuk keperluan visum. Sementara itu, polisi mengamankan sejumlah barang bukti, termasuk pisau sepanjang 30 cm, pakaian pelaku dan korban, empat botol arak Bali, serta barang pribadi korban seperti kalung, rokok, dan uang tunai.

    Setelah kejadian, pelaku sempat pulang ke rumah sebelum akhirnya menyerahkan diri ke Mapolsek Gondanglegi.

    “Petugas juga melakukan penggeledahan dan menemukan pisau yang digunakan untuk menghabisi korban,” tambah Bambang.

    Saat ini, Muhammad Fikri dijerat Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dan/atau Pasal 351 ayat (3) tentang penganiayaan yang menyebabkan kematian. Polisi terus mendalami kasus ini dengan memeriksa pelaku serta sejumlah saksi.

    “Pemeriksaan lanjutan masih kami lakukan untuk mengungkap motif sebenarnya. Kami juga mengimbau masyarakat agar menjauhi miras karena sering menjadi pemicu tindak kekerasan,” pungkasnya. (ted)

  • Perkoperasian di Blitar Krisis, Pembentukan 248 Koperasi Merah Putih Justru Dikebut

    Perkoperasian di Blitar Krisis, Pembentukan 248 Koperasi Merah Putih Justru Dikebut

    Blitar (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blitar tengah mengebut pembentukan koperasi Merah Putih di 220 desa dan 28 kelurahan. Pemkab Blitar memang memiliki target 1 desa, 1 koperasi merah putih.

    Sosialisasi tentang pembentukan koperasi Merah Putih itu pun langsung dilakukan oleh Dinas Koperasi dan UKM (usaha kecil menengah) Kabupaten Blitar.

    Bahkan kini beberapa desa telah melakukan musyawarah khusus pembentukan Koperasi Merah Putih dengan pendampingan dari Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Blitar.

    Pembentukan koperasi Merah Putih ini memang jadi program prioritas pemerintah pusat, sehingga Pemerintah Kabupaten Blitar bergegas merealisasikannya.

    Targetnya pada akhir bulan Juni sudah ada koperasi Merah Putih yang diresmikan beroperasi.

    “Progresnya di kecamatan mulai mengundang kami tim kabupaten dalam rangka percepatan pembentukan koperasi merah putih, tiap hari ada 2 atau 3 yang melakukan pendampingan,” ungkap Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Blitar, Sri Wahyuni, Minggu (18/05/2025).

    Upaya percepatan pembentukan koperasi Merah Putih ini sebenarnya terasa cukup janggal. Pasalnya pada tahun 2024 kemarin Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Blitar telah merilis bahwa ada 446 koperasi yang kondisinya tidak aktif dan terancam dibubarkan.

    Bahkan pada tahun 2024 kemarin, Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Blitar telah membubarkan 70 koperasi. Penyebabnya tentu karena koperasi tersebut tidak sehat hingga pailit alias merugi.

    Kondisi itu tentu menjadi kekhawatiran tersendiri untuk eksistensi koperasi Merah Putih yang akan dibentuk oleh Pemerintah Kabupaten Blitar di 248 desa/kelurahan. Namun Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Blitar optimis bahwa koperasi Merah Putih ini bisa eksis dan berjalan.

    “Harapan kami kalau sudah terbentuk (Koperasi Merah Putih) juga bisa berjalan sesuai yang diharapkan pemerintah,” imbuhnya.

    Sebanyak 248 unit koperasi Merah Putih yang ada di Kabupaten Blitar ini pun masih harus bersaing dengan 620 unit koperasi swasta. Bukan hanya itu sejatinya masih ada KUD (koperasi unit desa) yang juga akan menjadi pesaing koperasi Merah Putih tersebut.

    Saat ini tercatat masih ada 29 KUD yang aktif di Kabupaten Blitar. Namun, Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Blitar memandang itu bukan sebagai saingan, namun justru jadi peluang untuk kolaborasi.

    “Itu nanti memang kalau koperasi Merah Putih sudah berjalan akan kami sandingkan bisa juga kerja sama kerana kan sama-sama punya badan hukum nanti bisa dikerjasamakan, misal KUD itu punya gudang bisa dikerjasamakan dengan koperasi Merah Putih,” tegasnya.

    Bentuk koperasi Merah Putih sendiri mencakup bidang yang luas, mulai dari sembako, kesehatan hingga pendanaan. Dengan dengan bidang usaha yang cukup variatif tersebut persaingan dengan koperasi swasta maupun KUD akan berjalan seru.

    “sesuai dengan Inpres (Instruksi Presiden) ada gerai sembako, apotek desa, klinik desa, kantor koperasi, food storage, maupun logistik,” bebernya.

    Di Tengah kekhawatiran dan tantangan tersebut, Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Blitar dengan tegas mewajibkan pada awal Juli 2025 ini sudah harus ada koperasi Merah Putih yang terbentuk. Sehingga pada pertengah Juli 2025, koperasi Merah Putih tersebut bisa dilaunching sesuai dengan arahan pemerintah pusat.

    “Tapi tanggal 12 Juli tetap ada yang bisa di launching koperasi Merah Putihnya,” imbuhnya.

    Kini patut dinanti akankah target 248 koperasi Merah Putih tersebut bakal terbentuk semua pada tahun ini. Serta akankah koperasi Merah Putih yang terbentuk itu akan bisa eksis dan terus berjalan. (owi/ted)

  • Kecelakaan di Gudo Jombang, Satu Keluarga Kehilangan Sosok Ayah Usai Silaturahmi

    Kecelakaan di Gudo Jombang, Satu Keluarga Kehilangan Sosok Ayah Usai Silaturahmi

    Jombang (beritajatim.com) – Minggu malam, 18 Mei 2025, seharusnya menjadi momen hangat bagi keluarga kecil asal Kediri usai bersilaturahmi ke rumah mertua di Keboan, Ngusikan, Kabupaten Jombang. Namun perjalanan pulang yang mereka tempuh justru berakhir tragis di ruas jalan Desa Gempol Legundi, Kecamatan Gudo, Kabupaten Jombang.

    Sekitar pukul 21.00 WIB, dua sepeda motor terlibat dalam tabrakan hebat. Motor Honda Beat yang dikendarai seorang pelajar berusia 15 tahun, Moch Aditya Pratama, melaju dari arah selatan menuju utara.

    Saat mencoba menyalip kendaraan di depannya, laju motornya melebar ke jalur kanan. Di saat bersamaan, dari arah berlawanan datang motor Honda Vario yang ditumpangi Jaswadi (42), istrinya Siti Zumaroh (52), dan putra mereka Iqbal Fitri Nur Rohman Ibnu Zaid (12).

    Benturan pun tak terhindarkan. Tubuh para korban terpental, dan suara jeritan mengoyak sunyi malam desa. Beberapa warga sekitar yang mendengar benturan keras langsung berlari menuju lokasi. Rino (21) dan Rilo (26), warga setempat, menjadi saksi pertama di tempat kejadian.

    “Motor Beat terlalu ke kanan saat nyalip, dari arah berlawanan muncul motor Vario, langsung tabrakan,” kata Rilo.

    Keempat korban segera dievakuasi. Jaswadi, kepala keluarga dari Desa Kapi, Kecamatan Kunjang, Kediri, sempat dilarikan ke RSUD Jombang namun nyawanya tak tertolong. Siti Zumaroh mengalami luka lecet, sementara sang anak Iqbal menderita patah tulang kaki kiri dan masih dalam perawatan medis. Aditya, pengendara motor Beat, juga mengalami luka dan tengah dirawat.

    Kanit Gakkum Satlantas Polres Jombang, Ipda Siswanto, membenarkan insiden tersebut. Ia menegaskan bahwa kecelakaan terjadi akibat manuver mendahului yang membahayakan.

    “Faktor utama kecelakaan karena pengendara Beat terlalu ke kanan saat menyalip kendaraan di depannya,” ujar Siswanto.

    Kerugian materiil akibat insiden ini diperkirakan sebesar satu juta rupiah. Namun duka yang dirasakan keluarga korban tentu jauh lebih besar dan tak ternilai. Satu sosok ayah, suami, dan kepala keluarga terenggut nyawanya akibat sekejap kelalaian di jalan raya.

    Kisah ini menjadi peringatan keras bagi semua pengguna jalan. Bahwa keselamatan bukan hanya soal diri sendiri, melainkan juga tanggung jawab terhadap nyawa orang lain. Satu detik kelalaian bisa mengubah jalan pulang menjadi jalan duka. [suf]

  • Pemkot Mojokerto Teken Pakta Integritas dan Perjanjian Kinerja

    Pemkot Mojokerto Teken Pakta Integritas dan Perjanjian Kinerja

    Mojokerto (beritajatim.com) – Seluruh Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto resmi menandatangani Pakta Integritas dan Perjanjian Kinerja bersama Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari. Kegiatan ini digelar di Ubaya Training Center, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto, dalam rangka retreat dan penguatan sinergi tim.

    Wali Kota yang akrab disapa Ning Ita ini menegaskan bahwa dokumen yang ditandatangani memiliki makna mendalam. Ia menyebutnya sebagai bentuk komitmen moral antara pimpinan dan perangkat daerah, bukan sekadar formalitas. “Semua yang Bapak-Ibu tandatangani hari ini adalah kontrak moral antara pemberi amanah dan penerima amanah,” ungkapnya, Minggu (18/5/2025).

    Ia juga menekankan pentingnya pelaksanaan perjanjian dengan penuh kejujuran, integritas, dan akuntabilitas. Pakta integritas menurutnya adalah janji luhur untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih dan transparan. Ning Ita menyebut tahun 2025 sebagai momentum penting pembangunan Kota Mojokerto. Visi kota yang maju, berdaya saing, berkarakter, sejahtera, dan berkelanjutan menjadi arah utama seluruh kebijakan.

    “Program-program yang kita kerjakan harus outcome-based. Perjanjian kinerja ini menjadi dasar evaluasi, inovasi, dan percepatan program demi kesejahteraan warga Kota Mojokerto. Sinergi seluruh elemen pemerintah, instansi vertikal, dan masyarakat sangat dibutuhkan agar semua kebijakan berjalan konsisten menuju visi tersebut,” ujarnya.

    Penandatanganan ini diharapkan menjadi pondasi penguatan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance), mendukung reformasi birokrasi berkelanjutan, serta meningkatkan kualitas pelayanan publik. Ning Ita juga menyoroti pentingnya pengawasan internal dan eksternal guna menjaga integritas dalam penyelenggaraan pemerintahan.

    “Saya harap semangat ini terus menjadi pegangan dalam pengambilan keputusan dan pelaksanaan program yang berkelanjutan. Mari kita berikan yang terbaik bagi masyarakat Kota Mojokerto,” pungkasnya. [tin/but]

  • Mantan Presiden SBY Jelaskan Karya Lukisan, Musik, Puisi Hingga Novel

    Mantan Presiden SBY Jelaskan Karya Lukisan, Musik, Puisi Hingga Novel

    Surabaya (beritajatim.com) – Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) melakukan kunjungan kerja ke Cikeas Art Gallery milik Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang berlokasi di Puri Cikeas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

    Kepada Menteri Ekraf, Teuku Riefky Harsya beserta jajaran, SBY menjelaskan, per 2 Mei 2025 genap 4 tahun dirinya melukis dan lebih dari 350 lukisan telah dihasilkannya. Sebagian lukisan berada di Cikeas Art Gallery dan sebagian besar berada di Museum dan Galeri SBY-ANI di Pacitan.

    “Tempat ini saya sebut sebagai mini Gallery Cikeas Art Gallery. Sedangkan, yang utama ada di Museum dan Galeri SBY-ANI di Pacitan yang merupakan museum kepresidenan pertama di Asia. Ada sekitar 350 yang saya buat, di Pacitan ada sekitar 200, sedangkan sisanya disini,” ujarnya.

    Sambil mengajak rombongan Kemenekraf berkeliling melihat beragam jenis lukisannya di dalam galeri, beliau menjelaskan bahwa pada awal masa melukis, ia lebih banyak melukis landscape seperti laut, pantai atau pegunungan.

    Namun, pada perkembangannya, SBY mulai melukis objek lainnya seperti binatang, rumah di pedesaan, bahkan bangunan artistik. Belakangan, SBY juga banyak melukis dengan mengeksplorasi gaya abstrak atau semi abstrak.

    Lukisan yang dibuat memiliki ukuran yang variatif, dari kecil hingga panjang mencapai 3 meter, di antara lukisan besar tersebut terdapat lukisan yang berjudul “The Day God Test Our Faith and Courage” menggambarkan kejadian tsunami di Aceh yang berukuran 310 cm x 140 cm yang dilukisnya dalam 15 jam.

    “Judul lukisan ini bermakna sebuah haru ketika Tuhan menguji keimanan kita dan keberanian kita untuk dapat kembali bangkit,” jelasnya.

    Dalam melukis, SBY awalnya menggunakan cat acrylic. Seiring berjalannya waktu, beliau mulai mencoba menggunakan cat minyak dan ada beberapa lukisan yang dibuat dengan menggunakan pisau palet, bahkan dengan menggunakan teknik finger painting atau melukis dengan jari tangan.

    Dalam kunjungan tersebut, SBY menyampaikan sejumlah rencana kegiatan kesenian yang ia siapkan pada tahun 2025 ini, antara lain pada bulan Agustus beliau akan mengadakan sebuah ‘Art Movement’, yaitu melukis bersama sejumlah pelukis dari sejumlah institusi seni seperti Institut Seni Indinesia (ISI) Yogyakarta, ISI Solo, Seni Rupa ITB dan IKJ, bertemakan ‘Indonesia A Country of Peace And Hope’.

    Masih pada bulan Agustus 2025, SBY juga akan meluncurkan single album musik yang berjudul ‘Save Our World’, sebuah lagu ciptaan SBY yang aslinya berjudul ‘Untuk Bumi Kita’ dan dibawakan oleh 35 penyanyi lintas generasi di antaranya: Alm. Titiek Puspa, Vina Panduwinata, Yuni Shara, Sandi Sondoro, Rio Febrian, Cakra Khan, Saykoji, Novia Bachmid, Rizwan Fadilah (Njan) hingga penyanyi cilik berusia 7 tahun.

    Pada September 2025, SBY juga akan menggelar Pameran Lukis Tunggal yang akan memamerkan sekitar 100 lukisan terbaiknya ke hadapan publik.

    Tidak berhenti di dunia lukisan dan musik, SBY juga mempunyai bakat menulis. Hal ini diceritakannya kegiatan beliau dalam menyelesaikan edisi ke-3 Buku Kumpulan puisi dan merampungkan novel fiksi bergenre suspense.

    Di akhir pertemuan, SBY berpesan Indonesia mempunyai potensi besar dalam ekonomi kreatif menjadi mesin baru pertumbuhan ekonomi nasional.

    “Ketika saya merumuskan nomenklatur ekonomi kreatif pada 2011 (kemenparekraf), saya percaya bahwa ekonomi nasional tidak hanya bertumpu pada sektor agraria dan industri padat modal. Kita hanya perlu menyatukan seni dan teknologi, karena Indonesia kaya akan budaya dan kreativitas,” ujar SBY.

    Menteri Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya, mengapresiasi sambutan yang begitu hangat dari Presiden RI ke-6 yang memiliki multi talenta diberbagai bidang seni.

    “Penjelasan dan pesan yang Bapak SBY sampaikan tadi, membuat kami semakin yakin bahwa peran para seniman dalam mendukung bangkitnya Industri Kreatif di Indonesia sangatlah penting. Sejalan dengan penugasan dari Presiden Prabowo, Kami diamanahkan agar para pekerja seni dapat menghasilkan karya yang semakin berkualitas, sekaligus semakin sejahtera kehidupannya terutama dalam era teknologi dan digital saat ini,” tuturnya.

    Menekraf juga menyampaikan pesatnya perkembangan bisnis berbasis Kekayaan Intelektual (Intelectual Property/ IP) saat ini di Indonesia.

    “Salah satu fokus utama Kemenekraf adalah pemdampingan kepada para Pegiat Ekonomi Kreatif termasuk para seniman untuk mendaftarkan Hak Kekayaan Intelektualnya. Hal ini penting, tidak hanya untuk keperluan komersialisasi, namun juga untuk perlindungan hukum dari hasil karya yang dimiliknya,” ujarnya.

    Dalam kunjungan ini, Menteri Ekraf Teuku Riefky Harsya didampingi oleh Wakil Menteri Ekonomi Kreatif, Irene Umar; serta sejumlah pejabat eselon I dan II. (tok/but)

  • BMKG Juanda: Waspadai Hujan dan Petir di Madiun dan Pacitan

    BMKG Juanda: Waspadai Hujan dan Petir di Madiun dan Pacitan

    Surabaya (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda melalui prakirawannya, Oky Sukma Hakim, S.Tr., merilis prakiraan cuaca untuk wilayah Madiun dan Pacitan pada Senin, 19 Mei 2025.

    Berdasarkan informasi terbaru, masyarakat diimbau untuk lebih waspada terhadap perubahan cuaca yang cukup signifikan sejak pagi hingga malam hari.

    Kota Madiun Diguyur Hujan Sejak Pagi

    Kondisi cuaca di Kota Madiun diperkirakan akan diguyur hujan pada pukul 06.00 WIB. Kemudian, langit akan berubah menjadi kabur pada pukul 09.00 WIB, dan berawan dari siang hingga malam hari. Suhu udara berada di rentang 23 hingga 29 derajat Celsius, dengan kelembapan 76–95 persen dan angin bertiup dari tenggara sekitar 12,4 km/jam.

    “Di Kota Madiun, hujan diprediksi turun pada pagi hari. Setelah itu, cuaca akan cenderung berawan hingga malam. Masyarakat tetap kami imbau membawa payung atau jas hujan saat beraktivitas pagi,” ujar Oky Sukma Hakim.

    Kabupaten Madiun Berpotensi Dilanda Petir

    Kondisi cuaca di Kabupaten Madiun terpantau lebih ekstrem. Petir diperkirakan akan menyambar langit wilayah ini pada pukul 06.00 WIB, kemudian disusul hujan ringan pada pukul 09.00 WIB. Selanjutnya, langit akan terus berawan hingga malam hari.

    Suhu udara berada di kisaran 22–28 derajat Celsius, dengan kelembapan tinggi 78–96 persen. Angin bertiup dari barat laut dengan kecepatan 6,6 km/jam.

    Pacitan Hujan Ringan pada Sore Hari

    Berbeda dengan Madiun, Pacitan akan mengalami cuaca yang relatif lebih tenang. Langit diprediksi berawan sejak pagi hingga siang.

    “Di Pacitan, hujan hanya akan terjadi sesaat pada sore hari, , lalu kondisi kembali berawan pada malam, bahkan cerah berawan pada pukul 21.00 WIB,” terang Oky.

    Suhu berkisar antara 22 hingga 25 derajat Celsius, kelembapan 89–98 persen, dengan angin dari arah timur berkecepatan 6,8 km/jam.

    Dengan cuaca yang cenderung tidak stabil, BMKG Juanda mengimbau masyarakat untuk terus mengikuti perkembangan prakiraan cuaca harian, terutama bagi mereka yang berkegiatan di luar ruangan.

    “Selalu cek informasi resmi dari BMKG agar dapat mengantisipasi potensi cuaca buruk. Jangan anggap sepele perubahan cuaca, karena bisa berdampak pada keselamatan,” tutup Oky.(mnd/ted).

  • Panglima Perang 10 November Kiai Abbas Berpeluang Jadi Pahlawan Nasional

    Panglima Perang 10 November Kiai Abbas Berpeluang Jadi Pahlawan Nasional

    Surabaya (beritajatim.com) – Berkas pengusulan KH. Abbas Abdul Jamil Buntet sebagai Calon Pahlawan Nasional dinilai paling lengkap. Kiai Abbas berpeluang besar ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional tahun 2025.

    Hal ini disampaikan Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, MA. dalam acara Istighosah dan Seminar dalam rangka pengusulan Kiai Abbas Abdul Jamil sebagai Calon Pahlawan Nasional di Pendopo Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.

    Dalam sambutannya, Kiai Asep menyampaikan, bahwa dirinya takjub dan sangat mengapresiasi terhadap selesainya buku profil Kiai Abbas. “Buku profil ini sangat bernilai, karena isinya sangat lengkap dan berdasarkan sumber primer yang dapat dipertanggungjawabkan. Kalau yang membaca profil ini kaum intelek, saya yakin pasti sangat bisa memahami kualitas tulisan yang ada di dalamnya. Referensi yang digunakan sangat lengkap, dan bersumber dari dalam dan luar negeri,” kata Kiai Asep.

    Lebih lanjut Kiai Asep menyampaikan, bahwa buku profil Kiai Abbas ini adalah yang terbaik dan terlengkap sepanjang profil Calon Pahlawan Nasional yang ada. “Saya sudah pernah mengusulkan abah saya, Kiai Abdul Chalim Leuwimunding sebagai Calon Pahlawan Nasional, dan alhamdulillah berhasil. Nah, kalau saya lihat buku profil Kiai Abbas ini, saya optimistis sangat baik dan lengkap. Bahkan, seandainya ada orang diberi uang Rp 1 miliar, dan diminta menyusun buku profil semacam ini dari nol, belum tentu bisa, dan belum tentu selesai,” ungkap Kiai Asep yang dikenal dermawan ini.

    Apabila dilihat dari sisi perjuangan berdasarkan sumber primer yang ada, Kiai Abbas merupakan sosok kiai yang paling layak dijadikan Pahlawan Nasional. Kiai Asep mengisahkan bahwa perang 10 Nopember 1945 tidak akan berlangsung, seandainya Kiai Abbas tidak datang ke Surabaya.

    “Saya baca sejarah, waktu itu Kiai Hasyim Asy’ari tidak akan memulai peperangan sebelum Kiai Abbas datang. Nah, begitu Kiai Abbas datang, maka kemudian Kiai Hasyim As’ary merestui dimulainya Perang 10 Nopember dengan teriakan semangat dari Bung Tomo. Kini, Kiai Hasyim Asy’ari dan Bung Tomo sudah ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional, maka tidak berlebihan jika pada tahun ini, Kiai Abbas juga ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional,” tegas Kiai Asep.

    Nampak hadir dalam acara istighosah dan seminar tersebut, KH. Mustahdi Abdullah Abbas yang merupakan cucu dari Kiai Abbas. Dalam sambutannya mewakili keluarga, Kiai Mustahdi menyampaikan bahwa Gelar Pahlawan Nasional tidaklah penting bagi sosok Kiai Abbas.

    “Namun, hal tersebut menjadi penting bagi kita semua sebagai ikhtiar merawat spiritnya, menjaga semangatnya, dan menumbuhkan sikap kebangsaan dan kepahlawanan beliau di dalam diri kita dan anak cucu kita generasi Indonesia, masa depan Cirebon yang akan datang,” jelasnya.

    Kiai Mustahdi menjelaskan, bahwa Kiai Abbas tidak saja berjuang dalam medan peperangan, tetapi kesehariannya sebagai pengasuh Pondok Buntet tidak bisa dilepaskan dalam perjuangan di dunia pendidikan.

    “Dalam perjuangan kemerdekaan, masyhur Kiai Abbas didapuk sebagai panglima dalam Perang 10 Nopember 1945. Dalam pendidikan, Kiai Abbas juga merupakan sosok pembaharu pendidikan dengan membentuk sistem klasikal madrasah di saat banyak pesantren yang masih belum menerapkannya. Di madrasah itu juga dimasukkan berbagai mata pelajaran umum, utamanya pelajaran bahasa Indonesia yang Kiai Abbas sendiri ikut serta menetapkannya sebagai bahasa satunya Indoensia dalam sumpah pemuda,” kata Kiai Mustahdi.

    Senada dengan Kiai Mustahdi, Penjabat Ketua Yayasan Lembaga Pendidikan Islam (YLPI) Buntet Pesantren KH. Aris Ni’matullah meyakini Kiai Abbas sendiri tidak berkenan dengan gelar Pahlawan Nasional itu. Seperti orang tua yang memberikan jiwa raganya untuk anak, tentu tidak ada harapan mendapatkan balasannya.

    “Kita sebagai santrinya, murid-muridnya, tentu saja ingin menempatkan beliau dalam posisi yang sebenarnya. Hanya itu yang bisa diberikan kepada beliau,” katanya.

    Sementara itu, H.E. Agus Ismail, S.Sos., M.Pd. analis kebijakan ahli madya, Dinas Sosial Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyampaikan bahwa secara dokumen, pengusulan Kiai Abbas sebagai Calon Pahlawan Nasional sudah memenuhi kriteria. Kontribusinya tercatat dalam berbagai dokumen. Namanya diambil sebagai nama-nama gedung, mulai masjid, mushala, perpustakaan, hingga gedung pertemuan dan Asrama Haji.

    “Seluruh kebutuhan data insyaallah sudah terpenuhi. Banyak data primer terbaru yang ditemukan untuk menambah kekayaan dokumen, seperti dokumen Belanda hingga surat kabar New York Times,” kata pria yang biasa dipanggil Agis itu.

    Sebagaimana sudah diberitakan sebelumnya, pengusulan Kiai Abbas sebagai Calon Pahlawan Nasional dari Jawa Barat telah disampaikan oleh Pemprov Jawa Barat ke Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial (Ditjen Dayasos) pada tanggal 11 April 2025. Setelah berkas diterima oleh Ditjen Dayasos, dilakukan pemeriksaan dokumen, hasilnya dinyatakan lengkap dan telah memenuhi ketentuan administrasi. Selanjutnya berkas tersebut akan diserahkan kepada Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Pusat (TP2GP) untuk dipelajari sebelum dilaksanakan rapat / sidang TP2GP.

    Sementara itu, Prof. Dr. H. Zainuddin Maliki, M.Si., anggota DPR RI Periode 2019-2024 dalam sambutannya menyampaikan, bahwa dirinya berani menggaransi kualitas buku profil Kiai Abbas karena dirinya mengetahui bahwa dalam penyusunnya mencari sumber data primer hingga negeri Belanda. “saya meyakini bahwa tulisan di buku profil kiai Abbas ini shoheh, karena saya tahu sumber data primernya didapat hingga di Belanda.” Ungkap Prof Zainuddin.

    Lebih lanjur Prof. Zainuddin menyatakan bahwa proses pengusulan gelar pahlawan nasional ini tidak akan berjalan lancar tanpa adanya inisiator dan sponsor. Maka hadirnya Kiai Asep sebagai inisiator dan sponsor utama, menjadikan proses pengusulan gelar pahlawan nasional Kiai Abbas berjalan lancar hingga tahap ini.

    Sebagaimana terlihat dalam setiap kegiatan seminar pengusulan Kiai Abbas sebagai Calon Pahlawan Nasional, Kiai Asep selalu hadir sebagai inisiator dan sponsor utama. Namun, Kiai Asep menolak disebut sebagai inisiator dan sponsor utama, karena ada sosok Ibu Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jawa Timur yang dipandang sebagai inisiator dan sponsor yang sesungguhnya. Khofifah selalu memantau dan menanyakan berkaitan dengan perkembangan pengusulan Kiai Abbas sebagai Calon Pahlawan Nasional hingga diterimanya buku profil ini. Seperti hal nya beliau selalu memantau beberapa Calon Pahlawan Nasional lainnya. Sebab, beliau selalu mengatakan bahwasannya Bangsa yang besar adalah Bangsa yang menghargai jasa para pahlawan. (tok/but)

  • Perempuan Lansia di Ngawi Hilang Diduga Hanyut

    Perempuan Lansia di Ngawi Hilang Diduga Hanyut

    Ngawi (beritajatim.com) – Seorang perempuan lansia bernama Parni (64), warga Desa Sawo, Kecamatan Karangjati, Kabupaten Ngawi, dilaporkan hilang pada Minggu siang, (18/5/2025).

    Ia diduga hanyut terbawa arus banjir saat menyeberangi sungai sepulang dari sawah.

    Parni, istri dari Mutkani (85), diketahui terakhir kali terlihat sedang menyemai tanaman di sawah miliknya yang berada di seberang sungai.

    Sungai tersebut mengalami banjir akibat hujan deras yang mengguyur wilayah itu sejak malam sebelumnya. Sungai ini terhubung langsung ke aliran Bengawan Madiun.

    Hingga saat ini, korban belum ditemukan. Proses pencarian terus dilakukan oleh tim gabungan dari TNI-Polri, Basarnas, BPBD, Damkar, dan relawan setempat dengan menyusuri aliran sungai hingga ke hilir.

    Kepala Desa Sawo, Widiyanto, menjelaskan, “Bermula dari warganya melihat korban di sawah siang itu, namun setelah siang korban sudah tidak ada. Pencarian dilakukan dan tidak ditemukan, hingga kini korban diduga hanyut.”

    Sementara itu, Kapolsek Karangjati, AKP Sugeng Wahyudi menyampaikan, “Mendapat informasi ada orang hanyut, kita datangi ke lokasi bersama Koramil dan relawan. Kita lakukan pencarian dan belum ditemukan. Diduga korban hanyut karena sungai banjir usai hujan deras.”

    Karno Sutikno (40), menantu korban, mengaku mengetahui Parni sedang berada di sawah pada Sabtu, 17 Mei 2025 siang. Namun hingga sore hari, korban tidak kunjung pulang ke rumah. Pihak keluarga telah melakukan pencarian di sawah hingga ke rumah saudara terdekat, namun hasilnya nihil.

    Setelah menerima laporan dari warga, pihak kepolisian segera mendatangi lokasi serta rumah korban. Tidak ada satu pun warga yang melihat langsung kejadian saat Parni diduga hanyut di sungai. [fiq/ted]

  • 752 CJH dari Kloter 57 dan 58 asal Sidoarjo Diberangkatkan Bupati H Subandi

    752 CJH dari Kloter 57 dan 58 asal Sidoarjo Diberangkatkan Bupati H Subandi

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Sebanyak 752 calon jamaah haji kloter 57 dan 58 asal Sidoarjo secara resmi dilepas oleh Bupati Sidoarjo bersama jajaran Forkopimda Kabupaten Sidoarjo dari Pendopo Delta Wibawa menuju Asrama Haji Sukolilo Surabaya Minggu (18/5/2025).

    Seluruh calon jamaah dijadwalkan akan terbang menuju Tanah Suci Mekkah pada 19 Mei 2025 melalui Embarkasi Surabaya.

    Dalam kesempatan itu Bupati Sidoarjo menyampaikan pesan kepada seluruh calon jamaah Haji. Mereka diminta untuk selalu menjaga kesehatan karena ibadah Haji memerlukan fisik yang kuat. “Jangan lepas dari rombongan, sabar serta selalu jaga sopan santun,” ucapnya.

    H. Subandi juga menyampaikan harapan agar seluruh jamaah dapat menjalankan ibadah dengan lancar dan kembali ke tanah air dalam keadaan sehat dan menjadi Haji yang mabrur.

    Pelepasan ini menjadi penanda awal perjalanan ibadah yang telah lama dinantikan oleh ratusan jamaah. Suasana haru dan linangan air mata tak terbendung dikala para keluarga turut melepas keberangkatan calon jamaah Haji. (isa/ted)