Category: Beritajatim.com

  • Puluhan Warga Gresik Protes Gudang Solar Berbau Menyengat

    Puluhan Warga Gresik Protes Gudang Solar Berbau Menyengat

    Gresik (beritajatim.com) – Puluhan warga Desa Pongangan, Kecamatan Manyar, Gresik, melakukan protes terhadap bau menyengat yang berasal dari sebuah gudang BBM solar di Jalan KH. Syafi’i. Gudang tersebut memunculkan keluhan warga karena mengeluarkan aroma tak sedap dan debu yang mengganggu aktivitas sehari-hari.

    Aksi protes warga yang terjadi pada Minggu malam (18/5/2025) direkam oleh salah satu warga dan menyebar luas di media sosial. Dalam video tersebut, tampak sejumlah warga memasuki area gudang dan mengelilingi truk tanki solar yang ditinggal pemiliknya.

    Keberadaan gudang tersebut ditengarai menjadi sumber bau mencurigakan, yang diduga kuat berasal dari aktivitas pengoplosan solar.

    Gudang yang digeruduk itu memang sudah lama dipermasalahkan warga karena dianggap menyebabkan polusi udara. Kepala Desa Pongangan, Aan Chunaifi, membenarkan bahwa lokasi gudang tersebut berada di wilayahnya, tepatnya di area perbatasan desa.

    “Memang benar lokasinya ada di wilayah kami. Tempatnya di area perbatasan,” ujarnya, Senin (19/5/2025).

    Menurut Aan, aksi warga sudah dilakukan dua kali namun belum mendapatkan respon dari pemilik gudang BBM tersebut.

    “Warga saya sempat protes akibat bau yang menyengat saat malam hari. Baunya seperti gas LPG bocor, tidak enak. Kalau sudah masuk rumah baunya tidak hilang-hilang,” imbuhnya.

    Ia menambahkan, dirinya telah melaporkan kejadian ini ke Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Gresik untuk dilakukan pemeriksaan lapangan. DLH pun telah turun ke lokasi dan memberikan surat peringatan kepada pemilik gudang.

    Sayangnya, aktivitas yang sama kembali terulang. “Setelah dilaporkan, petugas DLH turun ke lokasi, pemilik gudang tersebut diberi surat peringatan. Namun kenyataannya diulangi lagi,” paparnya.

    Aan juga mengungkapkan bahwa saat pertama kali mengurus izin, tempat itu hanya diajukan sebagai parkiran truk. Namun, dalam perkembangannya, penggunaan lahan tidak sesuai dengan izin awal.

    “Dulu sewaktu mengurus mengaku dari PT LBB. Saya lupa kepanjangannya untuk dibuat gudang truk dan lahannya sewa. Namun, hingga sekarang pemilik gudang belum memberikan klarifikasi saat diprotes warga,” tandasnya. [dny/suf]

  • Fakta-Fakta Tragis KA Tabrak 7 Motor di Magetan, KAI Merasa Rugi

    Fakta-Fakta Tragis KA Tabrak 7 Motor di Magetan, KAI Merasa Rugi

    Magetan (beritajatim.com) –Sebanyak tujuh kendaraan tertabrak Kereta Api (KA) Malioboro Express sekaligus, di Jalan Perlintasan Langsung (JPL) 08, Kelurahan Mangge, Kecamatan Barat, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Senin (19/5/2025) pukul 12.49 WIB. Empat orang tewas di lokasi kejadian, dan lima orang terluka. Berikut ini sejumlah fakta penting dari peristiwa memilukan tersebut:

    Ada penjaga palang pintu di JPL 08 Kecamatan Barat

    JPL 08 terdapat palang pintu yang dijaga. Ketika kejadian, petugas yang menjaga adalah Agus Supriyanto (49) warga Desa Lebak Ayu, Kecamatan Sawahan, Kabupaten Madiun. Diduga, Agus lalai dalam menjalankan tugas.

    Kemudian, dugaan lain adalah adanya miskomunikasi sehingga palang pintu langsung dibuka usai KA Matarmaja Relasi Malang-Jakarta melintas, padahal KA Malioboro Express juga langsung melintas seketika. Hal inilah yang membuat pengendara 7 kendaraan itu langsung tertabrak KA relasi Purwokerto-Malang itu sekaligus.

    Agus Supriyanto Langsung Diamankan Polisi

    Sesaat setelah kejadian, Agus Supriyanto diamankan di Pos JPL 08 Kecamatan Barat oleh petugas PT KAI. Usai polisi melakukan olah TKP, Agus langsung diamankan di Polsek Barat dan kemudian dibawa ke Polres Magetan untuk dimintai keterangan lebih lanjut.

    Dirjen Kereta Api Kementerian Perhubungan Duga Ada Kesalahan Prosedur
    DJKA bersama PT KAI dan pihak kepolisian kini tengah melakukan investigasi menyeluruh untuk mengevaluasi prosedur pengamanan perlintasan dan mengungkap faktor-faktor penyebab kecelakaan.

    “Berdasarkan laporan awal, insiden terjadi pada Senin, 19 Mei 2025 sekitar pukul 12.49 WIB di perlintasan kereta api yang seharusnya berada dalam pengawasan petugas. Diduga terjadi kesalahan prosedur dalam pengoperasian pintu perlintasan oleh petugas penjaga,” kata Allan Tandiono, Dirjen KA Kemenhub.

    Korban Tewas Sebanyak 4 Orang

    Karena kejadian ini, empat orang meninggal dunia di lokasi kejadian. Salah satunya adalah Totok Herwanto, pegawai negeri sipil (PNS) yang bertugas di Kecamatan Barat, yang merupakan warga Desa Kenongorejo Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun.

    Kemudian, Hariyono (54) warga Desa Gunungan Kecamatan Kartoharjo Kab Magetan, Rama Zainul Fatkhur Rahman (22) warga Desa Panggung Kecamatab Barat Magetan, dan Resyka Nadya Maharani Putri (23) Desa Gemarang Kec Gemarang Kabupaten Madiun. Korban meninggal sudah dibawa ke rumah duka usai divisum di RSUD dr Sayidiman Magetan.

    Korban Luka Sebanyak 5 Orang

    Adapaun korban terluka yakni Ananda Duta Pratama (22) warga Kelurahan Mangge Kecamatan Barat Magetan, Rifkiy Hermawan (23) warga Kecamatan Prambon Kabupaten Nganjuk, Oni Handoko (35) Ds warga Desa Sidorejo Kecamatan Kendal Kabupaten Ngawi, Wendy Ardhya Novita Sari (35) warga Jl Yos Sudarso Desa Nawariti Kecamatan Wania Kabupaten Mimika, dan ⁠Fianda Septi, rawat jalan di Puskesmas Barat Magetan.

    KAI Merasa Dirugikan Atas Kejadian Ini

    Saat ini, KAI Daop 7 Madiun masih berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait dalam penanganan kejadian tersebut.

    Manajer Humas PT KAI Daop 7, Rokhmad Makin Zainul, KA Malioboro Ekspres mengalami kerusakan pada beberapa bagian sarana akibat insiden tersebut, sehingga mengakibatkan kelambatan keberangkatan di Stasiun Madiun selama 35 menit. Setelah dilakukan pemeriksaan, kondisi sarana dan prasarana dinyatakan aman, seluruh operasional perjalanan KA lainnya berjalan normal melewati lokasi kejadian tersebut.

    “Kami tegaskan kembali, sesuai aturan yang berlaku bahwa keberadaan palang pintu dan penjaga perlintasan adalah alat bantu keamanan semata. Alat utama keselamatan di perlintasan ada pada rambu-rambu lalu lintas, termasuk di antaranya rambu tanda STOP. Jadi tentunya, disiplin berlalu lintas dan kehati-hatian saat akan melewati perlintasan sebidang menjadi kunci keselamatan bagi diri kita dan perjalanan kereta api,” jelas Zainul. [fiq/ian]

  • Mbak Wali Terima Kunjungan Para Kiai, Diskusikan Gerakan Nasional Ayo Mondok

    Mbak Wali Terima Kunjungan Para Kiai, Diskusikan Gerakan Nasional Ayo Mondok

    Kediri (beritajatim.com) – Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati menerima kunjungan beberapa tokoh agama di Jawa Timur, Senin (19/5/2025). Para tokoh agama ini diterima di Rumah Dinas Wali Kota Kediri.

    Pada kesempatan ini, Mbak Wali menjelaskan bahwa pertemuannya dengan para tokoh agama ini dalam rangka silaturahmi, sekaligus membahas terkait rencana kegiatan Gerakan Nasional Ayo Mondok yang akan dilaksanakan di tanggal 28 Mei 2025. “Ini merupakan gerakan di mana seluruh Kyai dan Ibu Nyai se Jawa Timur, berkumpul di Kota Kediri tepatnya di Pondok Al Amien Ngasinan Kediri,” jelasnya.

    Menurut Wali Kota Kediri, Gerakan Nasional Ayo Mondok merupakan kegiatan yang positif karena di kegiatan tersebut bisa digunakan sebagai sarana untuk berdiskusi terhadap tantangan yang ada, sekaligus bersama-sama mencari solusi terhadap permasalahan yang ada.

    Sementara itu, KH Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans) menuturkan Gerakan Nasional Ayo Mondok ini mendapat dukungan penuh dari Mbak Wali Kota Kediri. “Alhamdulillah nyambung apa yang digagas beliau, visi misi beliau dengan gerakan ini. Kita juga punya misi bagaimana caranya situasi pesantren itu yang ramah dan ngangeni dan bisa jadi kenangan yang lama dan indah selama hidupnya,” terangnya.

    Gus Hans melanjutkan bahwa Gerakan Nasional Ayo Mondok ini merupakan acara Muhalaqoh (Muhasabah dan Halaqoh). Karena pada kegiatan ini nanti akan membahas tentang bagaimana peran santri bisa melek media dan juga cakap terhadap media multiplatform. “Harapannya langkah atau gerakan ini bisa menjadi situasi yang ngangeni. Ketika ada pesantren yang ngangeni maka semua orang akan ingat bahwa hal ini berawal dari Kota Kediri,” tutupnya.

    Turut hadir, Wakil Wali Kota Kediri Qowimuddin Thoha, Gus Luqman Pengasuh Perguruan Islam Pondok Tremas Arjosari Pacitan, Gus Munir Pengasuh Ponpes Miftahul ‘ulum Jombangan Pare Kediri, dan ⁠Gus Farid Pengasuh Pondok Pesantren Al Amien Ngasinan Kediri. [nm/but]

  • Duet KH Salim Azhar dan Gus Syahrul Nahkodai PCNU Lamongan 2025-2030

    Duet KH Salim Azhar dan Gus Syahrul Nahkodai PCNU Lamongan 2025-2030

    Lamongan (beritajatim.com) – Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Lamongan resmi memiliki kepemimpinan baru usai Konferensi Cabang (Konfercab) XIV yang digelar di Hall Toserba Sunan Drajat pada Senin (19/5/2025). KH. Salim Azhar ditetapkan sebagai Rais Syuriah dan Dr (HC) Syahrul Munir atau Gus Syahrul sebagai Ketua Tanfidziah masa khidmat 2025-2030.

    Pembukaan Konfercab dilakukan langsung oleh Bendahara Umum PBNU, Gus Gudfan Arif, bersama 4 utusan dari PWNU Jawa Timur. Proses pemilihan Rais Syuriah dilakukan terlebih dahulu melalui mekanisme Ahlul Halli wal Aqdi (AHWA), yang diisi oleh lima kiai terpilih yaitu KH. Salim Azhar, KH. Abdul Jalil, KH. Abdullah Sidiq, KH. Faqih Aripin, dan KH. Masnur Arif.

    “Dari anggota AHWA tersebut bermusyawarah dan memilih KH. Salim Ashar pengasuh Pondok Pesantren Roudlotut Thullab Sendang Duwur Paciran Lamongan sebagai Rais Syuriah PCNU Lamongan,” ujar KH. Miftahul Huda, Ketua Tanfidziah MWC NU Kecamatan Karanggeneng.

    Setelah Rais Syuriah terpilih, pemilihan Ketua Tanfidziah dilanjutkan dan dipimpin oleh KH. Faqih Aripin. Hasilnya, mayoritas pemilik suara dari MWC NU se-Kabupaten Lamongan menyepakati pemilihan secara aklamasi kepada Gus Syahrul Munir.

    “Alhamdulillah dari 15 ketua Tanfidziah MWC se-Kabupaten Lamongan, sebanyak 12 MWC memilih secara aklamasi Gus Syahrul Munir, pendidik dan keponakan KH. Abdul Ghofur Pengasuh Pondok Pesantren Sunan Drajat Paciran Lamongan,” jelasnya.

    Setelah penetapan, tim formatur beranggotakan tujuh tokoh disepakati untuk menyusun struktur kepengurusan PCNU Lamongan, yaitu KH. Salim Azhar, Dr (HC) Syahrul Munir, KH. Faqih Aripin, KH. Abdullah Sidiq Masyhur, H.M. Na’im, dan Drs. H. Soib.

    Dalam sambutannya, Syahrul Munir mengucapkan rasa syukur dan menegaskan komitmennya untuk memperkuat konsolidasi organisasi, serta mengembangkan peran Nahdlatul Ulama dalam kehidupan keagamaan, sosial, dan pendidikan.

    “Saya mengajak seluruh elemen Nahdliyyin untuk bersatu dan berkhidmat demi kemaslahatan umat,” ujarnya.

    Ia menegaskan bahwa NU harus terus hadir dan membersamai umat melalui jalur pendidikan, kebudayaan, dakwah, sosial, dan pembangunan peradaban.

    “Bukan hanya untuk kita hari ini, tapi untuk generasi yang akan datang,” pungkas Gus Syahrul. [fak/ian]

  • Dewan Kota Probolinggo Geram Panel Panjat Tebing Dibongkar Tanpa Koordinasi, FPTI dan Pemkot Saling Lempar Alasan

    Dewan Kota Probolinggo Geram Panel Panjat Tebing Dibongkar Tanpa Koordinasi, FPTI dan Pemkot Saling Lempar Alasan

    Probolinggo (beritajatim.com) – Komisi I DPRD Kota Probolinggo melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke area panjat tebing di GOR A. Yani pada Senin (19/5/2025) siang. Sidak ini dilakukan menyusul pembongkaran fasilitas oleh Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) setempat.

    Dalam sidak tersebut, anggota dewan menilai pembongkaran panel panjat tebing dilakukan tanpa koordinasi yang jelas. Mereka meminta agar fasilitas tersebut dikembalikan ke tempat semula.

    “Panel harus segera dipasang kembali karena menyangkut latihan atlet menjelang Porprov,” tegas Ketua Komisi I DPRD, Isah Junaidah. Ia menyebut pembongkaran dipicu miskomunikasi antara FPTI dan Pemkot.

    Ketua FPTI Kota Probolinggo, Iwan Rosidi, menjelaskan bahwa pembongkaran dilakukan atas dasar informasi dari Dispopar terkait rencana relokasi fasilitas. Beberapa kerangka besi bahkan telah dipindahkan ke lahan pribadinya di Kecamatan Kademangan.

    “Kami khawatir jika peralatan tidak diamankan bisa rusak atau hilang, jadi kami bongkar sebagian,” kata Iwan Rosidi. Ia mengaku informasi relokasi juga datang dari pihak Dinas PUPR-PKP yang sempat melakukan pengukuran.

    Anggota Komisi I DPRD, Zainul Fatoni, menilai bahwa pembongkaran fasilitas olahraga tidak boleh dilakukan secara terburu-buru. Ia menekankan pentingnya perencanaan yang matang sebelum melakukan tindakan seperti itu.

    “Harus jelas manfaat, dampak, status lahan, dan anggarannya. Jangan sampai main bongkar begitu saja,” tegas Zainul. Ia juga menambahkan bahwa pihaknya belum menerima kajian resmi dari Pemkot soal relokasi.

    Komisi I mendesak agar panel panjat tebing segera dikembalikan ke posisinya demi menjaga persiapan atlet. Namun FPTI menyatakan belum memungkinkan untuk melakukan pemasangan ulang dalam waktu dekat.

    “Kami fokus dulu ke persiapan Porprov. Setelah itu baru bisa pikirkan pemasangan ulang,” ujar Iwan. Ia meminta dukungan agar atlet tetap bisa latihan dengan fasilitas seadanya.

    Sementara itu, Kepala Dispopar Kota Probolinggo, Rachmadeta Antariksa, membenarkan adanya wacana pembangunan akses jalan baru di sekitar GOR. Namun, ia menegaskan bahwa rencana tersebut masih dalam tahap awal dan belum menyentuh area panjat tebing.

    “Yang akan ditata dalam waktu dekat ini hanya area lapak sisi selatan. Arena panjat tebing dan lapangan basket belum masuk rencana perubahan,” pungkas Rachmadeta. Ia meminta FPTI fokus pada Porprov dan tidak terganggu oleh wacana tersebut. (ada/ian)

  • Mbak Wali Beri Arahan Kebijakan Strategis TPAKD Tahun 2025, Wujudkan Kota Kediri MAPAN

    Mbak Wali Beri Arahan Kebijakan Strategis TPAKD Tahun 2025, Wujudkan Kota Kediri MAPAN

    Kediri (beritajatim.com) – Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati memberikan arahan terkait kebijakan strategis program kerja Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) tahun 2025. Arahan diberikan dalam Rapat Pleno TPAKD Kota Kediri, Senin (19/05/2025). Acara bertempat di Ruang Joyoboyo Balai Kota Kediri.

    Mbak Wali menjelaskan Kota Kediri memiliki visi Kota Kediri yang MAPAN, Kota yang Maju, Agamis, Produktif, Aman dan Ngangeni. Visi tersebut dapat dicapai melalui lima misi. Kota Kediri juga memiliki program unggulan yang tertuang dalam Sapta Cita. Dimana ada beberapa program unggulan dalam Sapta Cita yang dapat didukung dengan adanya TPAKD.

    Tentunya dalam mewujudkan Kota Kediri MAPAN melalui percepatan akses keuangan daerah. Cita 2, produktif, kreatif dan inovatif. Dapat diwujudkan melalui program Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR), Gerak Syariah (Gebyar Ramadhan Keuangan Syariah), Kredit/Pembiayaan Melawan Rentenir (K/PMR), dan pengembangan galeri investasi di Kota Kediri.

    Selanjutnya, Cita 3, Kediri City Tourism atau D’CITO melalui Finansial Festival yang diselenggarakan pada saat bulan inklusi nasional. Lalu inklusi dan literasi keuangan pada kelompok usaha pertanian yang menyasar komunitas pada wisata petik buah. Serta kegiatan lain yang berkaitan dengan pertanian, peternakan, dan budidaya ikan. Cita 4, lingkungan indan dan bekelanjutan.

    Diwujudkan melalui inklusi dan literasi keuangan pada nasabah dan pengelola bank sampah yang dapat dikonversi menjadi tabungan emas dan tabungan pelajar. “Pemerintah Kota Kediri juga melakukan soft launching Lapor Mbak Wali 112. Harapannya ini bisa disinergikan dengan TPAKD karena banyak sekali tantangan yang dihadapi terkait keuangan. Kita di TPAKD punya peran penting untuk memberikan edukasi terkait literasi dan inklusi keuangan,” jelas Mbak Wali.

    Wali kota termuda ini juga mengajak seluruh anggota TPAKD untuk berkomitmen dan bersinergi dalam melaksanakan program TPAKD tahun 2025. Harapannya bisa dilaksanakan sesuai timeline dengan baik. Rakor ini akan menjadi forum yang produktif. Dimana seluruh tim dapat saling bertukat pikiran. “Mari bersama-sama mencari strategi terbaik serta memperkuat kolaborasi. Guna meningkatkan akses keuangan daerah Kota Kediri tahun 2025. Sehingga dapat mewujudkan Kota Kediri yang MAPAN,” pungkasnya.

    Kepala OJK Kediri Ismirani Saputri menambahkan program kerja yang disusun mengacu pada program nasional. Yakni SMART atau Specific, Measurable, Achievable, Realistic, dan Timely. Berdasar roadmap program tematik tahun ini adalah akselerasi pemanfaatan produk dan jasa layanan industri jasa keuangan khususnya tentang pasar modal. “Setiap tahun memang temanya berbeda-beda. Jika tahun ini terkait pasar modal contoh yang bisa kita lakukan adalah peningkatan pada galeri investasi. Di universitas Kediri dan sekitarnya ada pojok untuk galeri investasi,” imbuhnya.

    Ismirani Saputri juga menyampaikan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan  (SNLIK) tahun 2025. Hasilnya menunjukkan kenaikan, indeks literasi keuangan di angka 66,46% dan indeks inklusi keuangan 80,51%. Hasil SNLIK 2025 ini meningkat dibanding SNLIK 2024 yang menunjukkan indeks literasi keuangan 65,43% dan indeks inklusi keuangan 75,02%. Untuk literasi keuangan di pedesaan berada di angka 59,6% lalu di kota sebesar 70,9%.

    Berdasar gender, indeks literasi keuangan untuk laki-laki tercatat sebesar 67,32%. Adapun, indeks literasi keuangan untuk perempuan sebesar 65,58%. Ada pula informasi mengenai TPAKD Award, Indeks Akses Keuangan Daerah (IKAD), dan lainnya.

    Turut hadir, Plt Deputi Kepala Perwakilan Bidang SPPURMI Muhammad Irfan Octama, Sekretaris Daerah Bagus Alit, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Ferry Djatmiko, Pimpinan Instansi Vertikal, Kepala OPD terkait, para pimpinan cabang Lembaga Jasa Keuangan di Kota Kediri, Direktur Perumda BPR Poppy Setyaningrum, Direktur Perumda Pasar Joyoboyo Djauhari Luthfi, serta tamu undangan lainnya. [nm/ian]

  • Koper Jemaah Haji Mulai Dikumpulkan di Kemenag Tuban, Siap Dikirim ke Embarkasi Surabaya

    Koper Jemaah Haji Mulai Dikumpulkan di Kemenag Tuban, Siap Dikirim ke Embarkasi Surabaya

    Tuban (beritajatim.com) – Sebanyak 1.138 Calon Jemaah Haji (CJH) asal Kabupaten Tuban mulai mengumpulkan koper di Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Tuban, Senin (19/5/2025). Pengumpulan koper ini menjadi bagian dari persiapan menjelang pemberangkatan jemaah haji yang dijadwalkan dalam beberapa hari ke depan.

    Kepala Kantor Kemenag Tuban, Umi Kulsum, menjelaskan bahwa koper-koper tersebut akan dikirim menuju embarkasi Surabaya pada 20 Mei 2025, atau sehari sebelum keberangkatan para jemaah. Pengumpulan koper mencakup jemaah dari kloter 66, 68, 69, dan 70.

    “Adapun koper yang dikumpulkan hari ini yakni kloter 66, 68, 69 dan 70 asal Kabupaten Tuban. Nnamun untuk 10 CJH kloter 66 akan diberangkatkan besok siang dengan membawa koper masing-masing,” ujar Umi Kulsum.

    Kemenag Tuban memastikan bahwa seluruh koper milik jemaah telah memenuhi ketentuan berat maksimal, yaitu tidak lebih dari 32 kg. Selain itu, jemaah juga telah diingatkan agar tidak membawa barang-barang yang dilarang seperti rokok melebihi 200 batang, cairan dalam jumlah besar, bahan kimia, serta benda berbahaya lainnya.

    “Ketentuan barang bawaan sudah kami sampaikan saat manasik haji tahap dua kemarin. Insyaallah, para jemaah tidak ada yang melanggar,” tegas Umi.

    Menurut Umi, koper-koper yang dikumpulkan juga telah melalui proses penimbangan di masing-masing Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) di kecamatan, sehingga dipastikan memenuhi standar yang telah ditetapkan.

    Salah seorang jemaah bernama Masrokah asal Desa Tegalagung, Kecamatan Semanding, mengaku telah mengikuti seluruh arahan dan ketentuan dari Kemenag. Ia menyatakan kesiapan dirinya untuk berangkat ke Tanah Suci.

    “Insyaallah kami sudah siap berangkat. Makanya, hari ini mengumpulkan koper dan sudah sesuai yang ditetapkan oleh KBIH maupun Kemenag,” kata Masrokah.

    Masrokah menambahkan bahwa selain membawa pakaian dan kebutuhan pribadi, ia juga membawa sambel sachet dan makanan khas Tuban sebagai bekal pribadi.

    “Iya bersyukur sekali bisa berangkat tahun ini. Karena saya sudah mendaftar sejak tahun 2012. Saya ikut progam pendampingan orangtua, untuk mendampingi ibu,” ucap Masrokah.

    Ia juga mengungkapkan bahwa dirinya merupakan jemaah mutasi dari Kabupaten Magetan dan merasa proses pengurusan keberangkatan haji di Tuban berlangsung dengan lancar.

    “Alhamdulilah pengurusan berkas untuk keberangkatan haji di Kabupaten Tuban tergolong sangat mudah dan cepat,” pungkasnya. [dya/suf]

  • Bupati Pamekasan Resmikan Perpusda M Tabrani

    Bupati Pamekasan Resmikan Perpusda M Tabrani

    Pamekasan (beritajatim.com) – Bupati Pamekasan, KH Kholilurrahman meresmikan gedung baru Perpustakaan Daerah (Perpusda) Pamekasan, dengan nama Perspusda M Tabrani di Jl Jokotole 55 Pamekasan, Senin (19/5/2025).

    Pada awalnya, perpusda tersebut lebih familiar dengan sebutan Perpustakaan Umum, di mana penambahan nama M Tabrani sebagai bentuk kebanggaan sekaligus penghargaan bagi putra terbaik Pamekasan, yang menjadi salah satu tokoh yang berjasa besar bagi Bangsa Indonesia.

    Terlebih M Tabrani merupakan salah satu sosok penggagas Bahasa Indonesia, sebagai bahasa persatuan yang selanjutnya dituangkan dalam Ikrar Sumpah Pemuda, pada 28 Oktober 1928 silam. Selanjutnya dikenal dengan Hari Sumpah Pemuda.

    Peresmian gedung baru (renovasi) Perspusda M Tabrani, ditandai dengan gunting pita oleh Bupati KH Kholilurrahman, didampingi Sekda Pamekasan, Masrukin, Kepala Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip, Achmad Sjaifuddin, Kepala Disdikbud Mohammad Alwi, Kepala Diskominfo Taufikurrahman, serta jajaran Forkompinda Pamekasan.

    “Sebagai bentuk kebanggaan dan penghargaan kita kepada tokoh sekaligus putra terbaik, maka perpustakaan ini diberi nama Perpusda M Tabrani,” kata Bupati Pamekasan, KH Kholilurrahman dalam peresmian perpusda.

    Keberadaan Perpusda M Tabrani, diharapkan dapat berkontribusi besar terhadap peningkatan akses pengetahuan masyarakat, termasuk meningkatkan kemampuan digital. “Artinya perpustakaan ini tidak hanya bermanfaat bagi dunia pendidikan semata, tetapi juga bisa berdampak luas. Baik untuk sektor ekonomi, kesehatan, sosial, budaya hingga spiritual masyarakat,” ungkapnya.

    “Tidak kalah penting juga kita harapkan Perpustakaan M Tabrani ini dapat menyelenggarakan berbagai program yang bisa meningkatkan kemampuan dan keterampilan masyarakat, seperti perpus keliling, kelas pelatihan life skill, kelas keterampilan multimedia, kelas inovasi literasi digital, kelas digital marketing, kelas literasi enterpreneur, galery pameran produk UMKM, pameran buku, dan pameran lukis dan berbagai program lainnya,” jelasnya.

    Selain itu, bupati yang akrab disapa Kiai Kholil juga berharap besar keberadaan Perpusda M Tabrani dapat menjadi bagian penting dalam sektor pembangunan di daerah yang dipimpinnya. “Dengan begitu, perpustakaan dapat menjadi rumah besar pengetahuan bagi semua lapisan masyarakat,” pungkasnya. [pin/kun]

  • Seorang Jamaah Haji Asal Surabaya Meninggal Dunia di Tanah Suci

    Seorang Jamaah Haji Asal Surabaya Meninggal Dunia di Tanah Suci

    Surabaya (beritajatim.com) – Kabar duka kembali menyelimuti rombongan jemaah haji asal Jawa Timur setelah seorang jemaah haji laki-laki asal Surabaya, Soesanto Soemantri Notodiarjo (73), dikabarkan meninggal dunia di Arab Saudi pada Sabtu (17/5) kemarin.

    Plh Sekretaris Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya, Sugiyo mengatakan sebelum meninggal dunia jamaah lansia bernama Soesanto Soemantri Notodiarjo sempat dirawat di rumah sakit di Madinah karena keluhan hipertensi.

    “Satu jemaah Embarkasi Surabaya telah wafat pada Sabtu 17 Mei 2025 malam, pukul 21.30 waktu Arab Saudi, atas nama Soesanto Soemantri Notodiarjo 73 tahun,” kata Sugiyo di Asrama Haji Embarkasi Surabaya (AHES), Senin (19/5/2025).

    Sugiyo turut menyampaikan bela sungkawa atas meninggalnya salah satu jemaah haji tersebut. Dia mendoakan agar ibadah yang tengah dijalani almarhum diterima.

    “Almarhum berasal dari Kota Surabaya yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 16. Saat ini jenazahnya telah dimakamkan di Komplek Pemakaman Baqi, Madinah,” urainya.

    Kabar duka dari tanah suci hari ini menambah jumlah jemaah haji Jawa Timur yang meninggal dunia menjadi 5 orang, setelah sebelumnya dilaporkan warga dari Tulungagung, Bangkalan, Sidoarjo, dan Kediri.

    “Dua jemaah wafat di Rumah Sakit Haji (Sukolilo, Surabay), satu jemaah wafat di pesawat, dua jemaah wafat di Arab Saudi,” ujarnya.

    Sugiyo menyebut, para jemaah haji yang meninggal akan mendapatkan asuransi senilai Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih). Selain itu, nomor keberangkatannya juga bisa digantikan oleh pihak keluarga.

    Sedangkan diketahui, sampai hari ini AHES mencatat sudah memberangkatkan sebanyak 56 kloter ke Tanah Suci. Dengan rincian, sebanyak 36.845 orang yang termasuk jemaah haji dan petugas. [ram/ian]

  • Hujan Deras Warnai Pemberangkatan Calon Jemaah Haji Asal Bojonegoro

    Hujan Deras Warnai Pemberangkatan Calon Jemaah Haji Asal Bojonegoro

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Sebanyak 120 calon jemaah haji (CJH) asal Kabupaten Bojonegoro dari kloter 63 resmi diberangkatkan menuju Tanah Suci. Proses pemberangkatan diwarnai hujan deras yang mengguyur wilayah paling barat Provinsi Jawa Timur ini, Senin (19/5/2025) petang.

    Prosesi pemberangkatan berlangsung di Pendopo Malowopati dan dipimpin langsung oleh Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono. Sebelumnya, pada Minggu (18/5/2025), sebanyak 71 CJH dari kloter 56 telah lebih dulu diberangkatkan menuju Asrama Haji Surabaya.

    Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umroh (PHU) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bojonegoro, Abdullah Hafidz, menjelaskan bahwa jemaah diberangkatkan dalam beberapa tahap.

    “Sebelumnya kita telah memberangkatkan 71 calon jamaah haji dari kloter 56 ke Asrama Haji Surabaya, dan hari ini 120 calon jamaah dari kloter 63 kembali diberangkatkan dari Pendopo Malowopati,” ujar Abdullah.

    Dalam pemberangkatan hari ini, para jamaah dibagi ke dalam tiga unit bus yang akan mengantar mereka ke Asrama Haji Surabaya. Bupati Bojonegoro Setyo Wahono turut memberikan pesan dan doa kepada para jamaah sebelum melepas para jemaah.

    “Kami berharap para tamu Allah ini dapat menjaga kesehatan selama menjalankan ibadah di Tanah Suci, serta kembali ke tanah air dalam keadaan sehat dan selamat, berkumpul kembali bersama keluarga,” ungkap Setyo Wahono.

    Rencananya, pada Selasa (20/5/2025), sebanyak empat kloter tambahan yakni kloter 64, 65, 66, dan 67 yang berjumlah 1.493 calon jamaah haji asal Bojonegoro akan kembali diberangkatkan menuju Tanah Suci.

    Meski diwarnai hujan deras, prosesi pemberangkatan berjalan khidmat. Tangis haru menyelimuti keberangkatan jemaah haji asal Bojonegoro tersebut. Para pengantar rela berhujan-hujanan agar bisa melihat langsung keluarganya yang akan berangkat menunaikan rukun Islam yang kelima itu. [lus/ian]