Category: Beritajatim.com

  • Ratusan Driver Online Malang Raya Konvoi ke Surabaya, Suarakan Protes ke Perusahaan Aplikasi

    Ratusan Driver Online Malang Raya Konvoi ke Surabaya, Suarakan Protes ke Perusahaan Aplikasi

    Malang (beritajatim.com) – Ratusan pengemudi ojek online dari berbagai komunitas di Malang Raya memulai unjuk rasa bertajuk Aksi Nasional Kebangkitan Driver Online pada Selasa (20/5/2025). Mereka bergerak konvoi menuju Surabaya untuk menyampaikan protes terhadap kebijakan sejumlah perusahaan aplikasi transportasi daring.

    Sebanyak 230 driver yang tergabung dalam Front Driver Online Tolak Aplikator Nakal (Frontal) memulai perjalanan dari titik kumpul Wisata Petik Madu, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang. Massa terdiri dari komunitas One Peace Ngalam, TRC PDOI, Sindrom Malang, DOC Malang, GARASI, serta pengemudi dari Gojek, Grab, dan Shopee.

    Kasihumas Polres Malang, AKP Bambang Subinajar, mengatakan aksi keberangkatan dimulai sejak pukul 05.30 hingga 06.45 WIB. Sedikitnya 120 unit sepeda motor terlibat dalam aksi ini dan seluruh peserta dikawal oleh personel Satlantas Polres Malang hingga perbatasan Kabupaten Pasuruan.

    “Kami mengawal keberangkatan peserta aksi hingga ke wilayah perbatasan. Tujuan pengamanan ini agar kegiatan tetap tertib, tidak mengganggu ketertiban umum, dan menjamin keselamatan baik peserta aksi maupun masyarakat lain di jalan,” ujar AKP Bambang Subinajar saat dikonfirmasi, Selasa (20/5/2025).

    Pengawalan selanjutnya dilanjutkan secara berjenjang oleh personel dari Polres Pasuruan dan polres lain sepanjang rute menuju Surabaya.

    Sebelum konvoi dimulai, Kapolsek Lawang AKP Moh. Lutfi turut memberikan pesan langsung kepada peserta aksi agar tetap menjaga keselamatan, tertib berlalu lintas, dan tidak mudah terprovokasi selama aksi berlangsung.

    AKP Bambang menambahkan, pihak kepolisian memberikan ruang kepada masyarakat untuk menyampaikan aspirasi dengan tetap menjamin keamanan dan ketertiban umum.

    “Peserta telah diingatkan agar mengikuti rute yang telah ditentukan serta berhati-hati saat berkendara selama perjalanan. Kami harap aksi berjalan damai hingga kembali ke daerah masing-masing,” tegasnya.

    Setibanya di Surabaya, massa dijadwalkan menggelar aksi di tujuh titik, termasuk kantor Dinas Perhubungan Jawa Timur, Dinas Kominfo Surabaya, Mapolda Jatim, dan kantor perwakilan sejumlah aplikator. Polres Malang juga mengerahkan personel untuk mendukung pengamanan hingga titik akhir konvoi. [yog/beq]

  • Pemkab Magetan Matangkan Koperasi Merah Putih

    Pemkab Magetan Matangkan Koperasi Merah Putih

    Magetan (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magetan mempercepat pembentukan Koperasi Merah Putih di seluruh desa dan kelurahan sebagai langkah strategis memperkuat ekonomi kerakyatan. Upaya ini sejalan dengan instruksi pemerintah pusat yang menargetkan penguatan kelembagaan koperasi berbadan hukum di tingkat akar rumput.

    Penjabat Sekretaris Daerah Magetan, Winarto, menyampaikan bahwa Pemkab Magetan telah menjalin koordinasi lintas sektor demi mempercepat realisasi program ini. “Kita kerja sama dan kolaborasi dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD), Dinas Koperasi, dan seluruh potensi yang ada. Sosialisasi juga sudah dilakukan sampai ke tingkat desa,” ujarnya.

    Koperasi Merah Putih diharapkan menjadi wadah pengembangan potensi desa, seperti penguatan UMKM, sektor pertanian, hingga pengolahan produk lokal. “Tujuannya jelas untuk kesejahteraan masyarakat. Skema bisnisnya nanti disesuaikan dengan potensi lokal masing-masing desa,” tambahnya.

    Setiap koperasi akan dilengkapi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) sebagai acuan operasional, disesuaikan dengan karakteristik masing-masing wilayah. Tahap awal program ini menunjuk dua desa per kecamatan sebagai proyek percontohan, lengkap dengan pendanaan awal untuk keperluan legalitas, termasuk notaris.

    “Jangan sampai salah paham, ini bukan hibah Rp3 miliar atau Rp5 miliar seperti rumor yang beredar. Pendanaan yang dimaksud adalah untuk kebutuhan awal legalitas koperasi. Dan ini yang didanai adalah dua desa dari 18 kecamatan di Magetan,” tegas Winarto. Ia juga menambahkan bahwa bentuk dukungan keuangan bukan hibah, tetapi kemungkinan akses pinjaman lunak melalui lembaga keuangan resmi.

    Pemerintah menargetkan koperasi-koperasi ini sudah berdiri dan berbadan hukum pada Juli 2025. “Pembinaan sudah dilakukan, sosialisasi terus berjalan, dan camat-camat juga sudah turun langsung. Harapannya, semua desa dan kelurahan di Magetan bisa memiliki Koperasi Merah Putih,” lanjutnya.

    Sementara itu, Kepala Bagian Tata Pemerintahan Magetan, Setiya Widayaka, menyatakan bahwa 28 kelurahan di Magetan juga akan membentuk Koperasi Merah Putih, dengan pendanaan berasal dari APBD, sedangkan untuk desa bersumber dari APBDes.

    ”Kami juga sudah memberikan sosialisasi pada kelurahan melalui kecamatan. Rencananya pembentukan Koperasi Merah Putih ini bakal serentak seluruh Indonesia pada 12 Juli atau bertepatan dengan Hari Koperasi,” ungkap Setiya.

    Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Magetan tahun 2024, terdapat 887 koperasi aktif. Sebanyak 263 merupakan koperasi wanita, 104 koperasi pertanian, 96 koperasi simpan pinjam pembiayaan syariah, dan 93 koperasi serba usaha. Dari jumlah itu, 66,67 persen bergerak di bidang konsumsi perdagangan, 19,38 persen di sektor jasa/simpan pinjam, 11,48 persen di sektor serba usaha, 1,98 persen koperasi buruh/karyawan, 0,37 persen koperasi produksi industri, dan 0,12 persen merupakan koperasi pusat non-KUD. [fiq/beq]

  • Menang Gugatan Atas Penguasaan Kantor Demokrat Jatim, Siapa Bonie Laksmana?

    Menang Gugatan Atas Penguasaan Kantor Demokrat Jatim, Siapa Bonie Laksmana?

    Surabaya (beritajatim.com) – Bonie Laksmana, mantan Sekretaris DPD Partai Demokrat Jawa Timur, baru-baru ini memenangkan gugatan hukum terkait penguasaan kantor DPD Demokrat Jatim. Pengadilan Negeri Surabaya menyatakan gedung yang terletak di Jalan Kertajaya Indah Timur No. 82, Surabaya, adalah milik pribadi Bonie, bukan aset partai.

    Putusan ini menandai akhir dari sengketa panjang antara Bonie dan DPD Demokrat Jatim yang saat ini dipimpin oleh Emil Elestianto Dardak. Dalam perkara No. 1151/Pdt.Bth/2024/PN.Sby, majelis hakim PN Surabaya menolak seluruh gugatan Partai Demokrat.

    Pria kelahiran 6 Februari 1973 ini bukanlah sosok baru dalam dunia politik. Sebagai putra sulung mantan Wali Kota Madiun dua periode, Bambang Irianto, Bonie kenyang akan pengalaman politik.

    Bonie pernah menjabat sebagai Ketua DPC Partai Demokrat Madiun dan Sekretaris DPW Partai Demokrat Jatim. Di bawah kepemimpinannya, Demokrat berhasil meraih kursi di DPRD Kota Madiun pada Pemilu 2009 dan 2 kursi DPR RI di Dapil 8 Jatim pada Pemilu 2014.

    Bonie juga menjadi konsultan politik untuk Partai Perindo dalam Pemilu 2024. Pada Pileg 2024 tersebut, Perindo menjadi partai pemenang di Kota Madiun hingga meraih Kursi Ketua DPRD.

    Selain kiprahnya di dunia politik, Bonie juga memiliki latar belakang pendidikan yang mumpuni. Bonie menempuh pendidikan dasar hingga menengah di Kota Madiun, yaitu di SDN Madiun Lor (Endrakila), SMPN 1 Kota Madiun, dan SMAN 3 Kota Madiun. Kemudian melanjutkan studi di Universitas Trisakti Jakarta jurusan Teknik Industri.

    Bonie kemudian melanjutkan pendidikan dan meraih gelar Master di bidang Keuangan dari University of Houston, Texas, Amerika Serikat, pada 1999, dan menerima penghargaan Delta Mu Delta.

    Bonie juga maju pada Pilwali Kota Madiun 2024. Bonie berpasangan dengan Bagus Rizki Dinarwan dalam Pilkada Kota Madiun 2024, dengan dukungan dari Partai Golkar dan Perindo. Namun, harus kandas oleh petahana Maidi – Bagus. [asg/beq]

  • 7 Motor Tertabrak KA Malioboro Ekspres di Magetan, Polisi Olah TKP Gunakan Teknologi TAA

    7 Motor Tertabrak KA Malioboro Ekspres di Magetan, Polisi Olah TKP Gunakan Teknologi TAA

    Magetan (beritajatim.com) – Kecelakaan yang melibatkan tujuh sepeda motor dan KA Malioboro Ekspres terjadi di perlintasan sebidang JPL 08, Kelurahan Mangge, Kecamatan Barat, Kabupaten Magetan pada Senin (19/5/2025). Satuan Lalu Lintas Polres Magetan bersama Subdit Gakkum Ditlantas Polda Jatim langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) menggunakan teknologi modern.

    Kasat Lantas Polres Magetan AKP Ade Andini menjelaskan bahwa olah TKP dilakukan dengan memanfaatkan Traffic Accident Analysis (TAA), teknologi tercanggih saat ini dalam analisis kecelakaan lalu lintas.

    “Kami melaksanakan olah TKP di lokasi tujuh kendaraan bermotor tertabrak KA Malioboro Express di JPL 08 Kelurahan Mangge, Kecamatan Barat, Kabupaten Magetan, bersama di Lantas Polda Jatim yaitu Subdit Gakkum. Ya, kami melaksanakan olah TKP menggunakan teknologi yang tercanggih pada saat ini yaitu Traffic Accident Analysis atau TAA. Metode ini ini bertujuan untuk menentukan pada saat sebelum kejadian, sesaat kejadian dan sesudah kejadian itu terjadi,” ujar AKP Ade.

    Proses olah TKP ini menghasilkan rekonstruksi visual dalam bentuk video 3D.

    “Kemudian TAA ini kemudian diproses, kemudian akan membuat suatu video, video 3D. Video 3D dan berproses selama kurang lebih dua atau tiga minggu bisa lebih tergantung kesulitan dan situasi kondisi di lapangan,” tambahnya.

    Mengenai barang bukti awal seperti rekaman CCTV, polisi masih menunggu hasil penyidikan.

    “Ya belum bisa kita belum bisa menarik kesimpulan ya nanti akan diberikan pada saat proses dan akan diberitahukan lebih lanjut ya. Karena, apa namanya itu, ini sudah masuk ke proses penyidikan ya, dan sudah penjaga palangnya sudah diamankan di Polres untuk dimintai keterangan. Nanti hasilnya akan diberitahukan lebih lanjut,” jelas AKP Ade.

    Pihak kepolisian juga menyatakan bahwa sistem pengamanan di pos perlintasan akan dievaluasi lebih lanjut, seiring dengan penyelidikan yang kini ditangani oleh Satuan Reserse Kriminal Polres Magetan. [fiq/beq]

  • KAI Daop 7 Madiun Sosialisasi Keselamatan KA di JPL 196 Blitar

    KAI Daop 7 Madiun Sosialisasi Keselamatan KA di JPL 196 Blitar

    Blitar (beritajatim.com) – Dalam momentum peringatan Hari Kebangkitan Nasional ini, KAI Daop 7 Madiun menggandeng Komunitas Pencinta Kereta Api (railfans) Blitar untuk melakukan sosialisasi keselamatan dan keamanan perjalanan KA di perlintasan sebidang (JPL), tepatnya di JPL 196 Blitar.

    “Kami mengajak railfans untuk melakukan kegiatan ini mengingat bahwa anggota railfans merupakan anak-anak muda sebagai generasi penerus bangsa. Banyak kegiatan positif yang dapat dilakukan untuk menularkan semangat kepahlawanan kepada anak muda. Salah satunya dengan melakukan kegiatan sosialisasi keselamatan dan keamanan perjalanan KA di perlintasan sebidang (JPL),” terang Rokhmad Makin Zainul, Manager Humas Daop 7 Madiun dalam keterangannya, Selasa (20/5/2025).

    Sosialisasi ini juga merupakan salah satu upaya KAI Daop 7 Madiun untuk mengedukasi masyarakat, khususnya para pengguna jalan raya, agar senantiasa disiplin berlalu lintas saat melintasi perlintasan sebidang.

    Zainul menambahkan bahwa sesuai UU No. 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian Pasal 124, dinyatakan kewajiban pengguna jalan sebagai berikut:

    “Pada perpotongan sebidang antara jalur kereta api dan jalan, pemakai jalan wajib mendahulukan perjalanan kereta api.”

    Selain itu, dalam UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Pasal 114, serta sanksinya yang termaktub dalam Pasal 296, disebutkan sebagai berikut:

    Pada perlintasan sebidang antara jalur kereta api dan jalan, pengemudi kendaraan wajib:

    1. Berhenti ketika sinyal sudah berbunyi, palang pintu kereta api sudah mulai ditutup, dan/atau ada isyarat lain.
    2. Mendahulukan kereta api.
    3. Memberikan hak utama kepada kendaraan yang lebih dahulu melintasi rel.

    “Keselamatan berlalu lintas di perlintasan sebidang adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya KAI dan pemerintah daerah, tetapi juga seluruh pengguna jalan raya. Mari kita bersama-sama meningkatkan kepatuhan demi keselamatan bersama,” jelas Zainul.

    Adapun kegiatan lain untuk menandai peringatan Hari Kebangkitan Nasional tahun 2025 ini adalah membersihkan los Depo Kereta Blitar sekaligus mencuci kereta dan lokomotif pada KA Brantas.

    “Makna dari kegiatan ini adalah untuk menyampaikan kepada masyarakat, khususnya pelanggan setia KA, bahwa komitmen KAI adalah terus meningkatkan pelayanan, salah satunya dengan menyediakan sarana yang andal, siap operasi, bersih, dan nyaman,” imbuh Zainul.

    KAI Daop 7 Madiun berharap momentum ini bisa menjadikan masyarakat lebih sadar tentang pentingnya lalulintas.

    “Rangkaian kegiatan Hari Kebangkitan Nasional ini diharapkan dapat merefleksikan semangat kebangkitan bangsa yang dimulai sejak berdirinya Budi Utomo 117 tahun lalu. Dengan tema ‘Bangkit Bersama Wujudkan Indonesia Kuat’, kita tidak hanya mengenang masa lalu, tetapi juga harus mewujudkannya melalui kerja nyata untuk kemajuan perusahaan dan kebermanfaatan bagi masyarakat,” tutup Zainul. [owi/beq]

  • Viral Pelaku Jaranan Tak Senonoh, Disbudpar Banyuwangi Ingatkan Jaga Marwah Kesenian

    Viral Pelaku Jaranan Tak Senonoh, Disbudpar Banyuwangi Ingatkan Jaga Marwah Kesenian

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Pemkab Banyuwangi melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) bersama Dewan Kesenian Blambangan menggelar pertemuan dengan para ketua kelompok kesenian jaranan dan barong se-Banyuwangi, Senin sore (19/5/2025). Pertemuan ini menjadi respons atas viralnya aksi tak senonoh dalam sebuah pertunjukan jaranan beberapa waktu lalu.

    Berlokasi di Pendopo Pelinggihan Disbudpar, forum ini digelar sebagai bentuk evaluasi menyeluruh dan edukasi kepada seluruh pelaku seni jaranan di Banyuwangi. Kepala Bidang Kebudayaan Disbudpar Banyuwangi, Dewa Alit Siswanto, menyebut awalnya hanya dua kelompok yang diundang, namun akhirnya diperluas untuk seluruh kelompok jaranan.

    “Sebenarnya awalnya kami hanya mengundang dua kelompok kesenian yang terlibat. Namun, pimpinan memutuskan untuk mengundang seluruh kelompok jaranan di Banyuwangi agar evaluasi ini lebih menyeluruh dan dapat menjadi pembelajaran bersama,” ujar Dewa Alit.

    Dewa Alit menekankan bahwa peristiwa ini harus menjadi momentum bersama untuk menjaga nama baik kesenian tradisional, apalagi saat ini Kementerian Kebudayaan tengah mengusulkan Jaranan sebagai Warisan Budaya Takbenda Kemanusiaan UNESCO.

    “Kami berharap para pelaku seni jaranan dan konten kreator dapat share hal-hal yang baik. Kita jaga bersama supaya nama jaranan Banyuwangi semakin baik,” katanya.

    Ketua Dewan Kesenian Blambangan, Hasan Basri, menyebut forum ini penting sebagai ruang refleksi dan perbaikan bersama. “Kami melihat hikmah dari kejadian ini. Dengan mendengar masukan dari para pelaku seni, kita bisa mengetahui persoalan yang mereka hadapi dan harapan mereka ke depan,” ujarnya.

    Dua kelompok kesenian yang sempat viral juga hadir dan menyatakan komitmen memperbaiki diri. Ketua Sanggar Barong Lintang Joyo Kusumo, Asis Marsuki, menyampaikan permintaan maaf dan siap mendukung surat kesepakatan bersama. Ketua Sanggar Jaranan Arum Sari, Sucipto Hadi, juga mengaku siap berbenah dan mematuhi aturan yang disepakati.

    Dalam forum tersebut, seluruh ketua kelompok menandatangani Surat Kesepakatan Bersama yang memuat enam poin penting. Di antaranya adalah kewajiban menjaga etika dan estetika pertunjukan, larangan terhadap unsur pornoaksi, SARA, pelanggaran hukum, serta komitmen menjaga ketertiban dan kerukunan antar kelompok.

    Kesepakatan tersebut akan menjadi pedoman bersama, dan setiap pelanggaran akan dikenai sanksi sesuai aturan yang berlaku. Sebagai tindak lanjut, para pelaku seni akan menggelar diskusi lanjutan guna menyusun pakem pertunjukan jaranan Banyuwangi secara lebih komprehensif. [alr/beq]

  • Sidak Jalan Rusak yang Viral di Desa Rebono, Wabup Pasuruan Janjikan Perbaikan Lewat Perubahan APBD 2025

    Sidak Jalan Rusak yang Viral di Desa Rebono, Wabup Pasuruan Janjikan Perbaikan Lewat Perubahan APBD 2025

    Pasuruan (beritajatim.com) – Wakil Bupati Pasuruan, Shobih Asrori, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke jalan rusak di Desa Rebono, Kecamatan Wonorejo. Sidak ini dilakukan menanggapi laporan warga yang sempat viral di media sosial beberapa hari terakhir.

    Setibanya di lokasi, Gus Shobih sapaan akrabnya melihat langsung kondisi jalan yang cukup parah dan mendesak untuk diperbaiki. Ia mengakui bahwa perbaikan tak bisa dilakukan instan karena keterbatasan anggaran saat ini.

    “Karena kami dilantik ketika APBD sudah berjalan. Namun ini adalah urusan publik, jadi akan menjadi prioritas untuk kami lakukan perbaikan melalui Perubahan APBD yang akan datang,” ujar Gus Shobih.

    Setelah meninjau jalan, ia juga menyempatkan diri berdialog dengan warga setempat yang mengeluhkan kondisi jalan tersebut. Ia meminta masyarakat tetap bersabar dan menyampaikan keluhan secara resmi lewat camat atau kepala desa.

    “Yang jelas akan kami catat sebagai salah satu prioritas perbaikan jalan di tahun 2025 ini. Kalau ada keluhan, silakan lapor ke Pak Camat atau Pak Kades,” imbuhnya.

    Sementara itu, Kepala Bidang Pemeliharaan Jalan Dinas PU Bina Marga dan Bina Konstruksi Kabupaten Pasuruan, Akhmad Sidik, menyampaikan bahwa perbaikan awal akan dilakukan secara rutin. Ia mengatakan, meski masuk kategori rusak berat, jalan Rebono akan ditangani secepatnya.

    “Kalau lihat kerusakannya ya pemeliharaan berkala. Mudah-mudahan melalui Perubahan APBD, maka jalan yang rusak bisa disulap kembali jadi jalan yang bagus,” jelas Sidik.

    Selain jalan utama di Desa Rebono, ada pula ruas jalan sepanjang 350 meter yang menghubungkan Karangsono-Rebono yang turut menjadi target perbaikan. Ruas ini juga mengalami kerusakan cukup signifikan.

    Untuk saat ini, pihak PU telah melakukan perbaikan di sejumlah titik di wilayah Kabupaten Pasuruan. Beberapa perbaikan jalan dilakukan sebelum dan sesudah hari raya untuk menunjang aktivitas masyarakat.

    “Sekitar ada 13 ruas jalan yang sudah kami perbaiki selama tahun ini, khususnya di Kecamatan Kraton, Pohjentrek, Wonorejo, Rejoso, Winongan, Beji, Gempol dan Bangil,” pungkas Sidik. [ada/aje]

  • Harkitnas, KH Kholilurrahman: Mari Bangkit Bersama Menuju Pamekasan Maju

    Harkitnas, KH Kholilurrahman: Mari Bangkit Bersama Menuju Pamekasan Maju

    Pamekasan (beritajatim.com) – 20 Mei merupakan hari yang penting bagi Indonesia karena menandai awal dari perjuangan bangsa meraih kemerdekaan, sekaligus menandakan sebagai Hari Kebangkitan Nasional seiring dengan berdirinya organisasi Budi Utomo, pada 20 Mei 1908 silam.

    Organisasi dengan nama awal Boedi Oetomo merupakan organisasi pertama di Indonesia sebelum kemerdekaan, keberadaannya diperingati untuk dijadikan sebagai momentum membangkitkan semangat nasionalisme dan persatuan bangsa di tengah penjajahan.

    Momentum Harkitnas ke-177 Tahun 2025 mengusung tema ‘Bangkit Bersama Wujudkan Indonesia Kuat’, mencerminkan semangat kolektif seluruh elemen bangsa untuk melanjutkan perjuangan membangun Indonesia tangguh dan berdaya saing.

    “Hari Kebangkitan Nasional bukan hanya sekadar memperingati tanggal, tetapi juga untuk memotivasi semangat persatuan, kesadaran nasional, dan memperkuat jati diri bangsa,” kata Bupati Pamekasan, KH Kholilurrahman, Selasa (20/5/2025).

    Lebih lanjut disampaikan jika Hakitnas menjadi tonggak awal kesadaran nasionalisme melalui bentuk kesadaran masyarakat dalam berbangsa dan bernegara. “Keberadaan awal organisasi Budi Utomo ini menjadi awal perjuangan terorganisir, dan tentu saja pergerakan menuju kemerdekaan,” ungkapnya.

    Bahkan bupati yang akrab disapa Kiai Kholil, juga menegaskan jika kebangkitan nasional mencakup berbagai aspek dalam sisi kehidupan berbangsa dan bernegara. “Mulai dari sisi politik, kemudian sisi sosial, ekonomi, budaya dan pendidikan. Serta banyak lagi sisi lain yang harus kita bangkitkan bersama,” jelasnya.

    “Maka dari itu, kami mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama menjadikan Hari Kebangkitan Nasional sebagai titik awal kebangkitan bersama, mari kita bangkit bersama untuk Pamekasan Maju,” pungkasnya.

    Untuk diketahui, organisasi Budi Utomo didirikan oleh dr Sutono bersama rekan seperjuangannya di Sekolah Kedokteran Tinggi (STOVIA), sekaligus menjadi titik awal kebangkitan nasional, di mana rakyat Indonesia mulai aktif memperjuangkan kemerdekaan.

    Selain itu, kebangkitan nasional sekaligus menandakan bangkitnya semangat nasionalisme, persatuan dan kesatuan bangsa yang muncul dari para rakyat, terutama kalangan anak muda. Salah satunya melalui cara mengembangkan diri melalui gerakan organisasi yang sebelumnya tidak pernah muncul selama masa penjajahan.

    Kebangkitan nasional sekaligus menjadi momentum bagi seluruh rakyat Indonesia, bersatu padu mengusir penjajah dan menghapus penjajahan dari Indonesia, yang selanjutnya Indonesia berhasil mendeklarasikan diri sebagai Negera Merdeka pada 17 Agustus 1945. [pin/ted]

  • Evakuasi Longsor Trenggalek, 135 Petugas Gabungan Dikerahkan

    Evakuasi Longsor Trenggalek, 135 Petugas Gabungan Dikerahkan

    Trenggalek (beritajatim.com) – Upaya pencarian enam warga yang tertimbun tanah longsor di Dusun Kebonagung, Desa Depok, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek, terus dilakukan. Sebanyak 135 personel gabungan dikerahkan dalam operasi ini. Namun medan sulit dan akses jalan yang terputus menjadi tantangan utama di lapangan. Petugas juga mengerahkan 3 unit alat berat untuk membuka akses jalan menuju lokasi kejadian.

    Koordinator Pos Basarnas Trenggalek, Nanang Pujo menuturkan untuk menuju lokasi terdampak, petugas harus berjalan kaki selama lebih dari 45 menit akibat tertutupnya akses utama. Material longsor diketahui menutup akses jalan di beberapa titik.

    “Akses yang bisa dilalui saat ini hanya dengan jalan kaki, itu pun memakan waktu cukup lama, sekitar 45 menit,” ujarnya, Selasa (20/05/2025).

    Menurut Nanang, tim awal sudah berhasil menjangkau titik longsor. Namun, kondisi tanah yang labil dan medan curam membuat pergerakan tim sangat terbatas. Oleh karena itu, proses evakuasi dilakukan bergantian demi keamanan personel.

    Langkah awal yang dilakukan saat ini adalah mendorong alat berat ke lokasi untuk membuka akses. Selain menggunakan alat manual, tim juga akan memanfaatkan Alkon atau alat penyemprot air guna mempercepat proses pemindahan material longsor dan lumpur.

    “Titik longsor ada tiga. Akses tertutup lumpur, batang pohon, dan ranting. Itu semua harus dibersihkan terlebih dahulu agar kendaraan operasional bisa masuk,” jelasnya.

    Dari hasil asesmen sementara, tiga rumah warga dilaporkan hilang tertimbun material longsor. Sementara itu, masih ada warga yang memilih bertahan di lokasi meski akses keluar sangat terbatas. Hingga kini, proses pencarian korban masih berlangsung. Tim gabungan dari Basarnas, TNI-Polri, BPBD, Tagana, dan relawan terus bergantian menyisir area terdampak longsor.

    “Warga yang bertahan menyampaikan harapan agar jalur segera dibuka. Saat ini mereka hanya bisa berjalan kaki untuk aktivitas sehari-hari karena jalan utama tertutup longsor,” pungkasnya. [nm/aje]

  • Tersentuh dan Miris: Wabup Sidoarjo Relokasi Mbah Tasriban dari Gubuk Dekat Lumpur Lapindo

    Tersentuh dan Miris: Wabup Sidoarjo Relokasi Mbah Tasriban dari Gubuk Dekat Lumpur Lapindo

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Keprihatinan Wakil Bupati Sidoarjo Hj. Mimik Idayana terhadap warganya yang masih bertempat tinggal di rumah tidak layak huni langsung ditunjukkan dengan aksi nyata.

    Tasriban seorang lanjut usia yang sebatang kara hidup dalam gubuk dekat tanggul kolam penampungan lumpur Lapindo di Desa Ketapang, Kecamatan Tanggulangin, dibantu untuk bersedia pindah ke tempat kos yang lebih layak.

    Hj. Mimik Idayana datang berkunjung dengan mengajak Baznas Sidoarjo. Hj. Mimik memberikan bantuan sembako dan peralatan kebutuhan sehari-hari kepada Tasriban. Selain itu Mimik juga menawarkan tempat tinggal yang lebih layak di kos milik wabup.

    “Saya menawarkan fasilitas di kos saya dan Alhamdulillah Mbah Tasriban bersedia untuk pindah. Nantinya, untuk kebutuhan sehari-harinya juga akan saya tanggung, agar bisa menjalani hidup dengan lebih tenang dan nyaman,” ujarnya Senin (20/5/2025).

    Hj. Mimik menambahkan soal kondisi warga yang ada, sebagai pemimpin daerah merasa mempunyai tanggungjawab bersama Baznas untuk membantu meringankan beban masyarakat yang kurang mampu di Sidoarjo. “Pemerintah harus hadir di tengah kehidupan masyarakat yang tidak mampu,” imbuhnya.

    Sekedar diketahui, dalam keseharian Tasriban tinggal sendirian di sana. Sebatangkara. Sehari-hari Tasriban menggantung- kan hidupnya dengan memungut botol bekas dan barang rongsok lainnya untuk dijual. Penghasilan- nya yang minim hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari . [isa/aje]