Category: Beritajatim.com

  • Remaja di Ponorogo Meninggal Dunia Usai Latihan Silat

    Remaja di Ponorogo Meninggal Dunia Usai Latihan Silat

    Ponorogo (beritajatim.com) – Latihan pencak silat berujung duka. Seorang remaja di Kabupaten Ponorogo, meninggal dunia. Peristiwa ini mengejutkan keluarga korban dan lingkungan sekitar.

    Korban berinisial MA (17), salah satu siswa sebuah perguruan silat di Bumi Reog. Korban dilaporkan meninggal dunia, usai latihan silat, pada Selasa (20/5) malam. Jenazahnya langsung dibawa ke RSUD dr Harjono Ponorogo.

    Pihak rumah sakit melakukan visum luar. Hasilnya, ditemukan luka di beberapa bagian tubuh. Hal ini memunculkan pertanyaan soal penyebab luka.

    “Ada sedikit luka di telinga kiri, kemudian ada luka di kaki kiri,” ungkap Humas RSUD dr Harjono, Sugianto, saat ditemui di depan kamar jenazah, Rabu (21/5/2025).

    Meski demikian, Sugianto belum bisa menyimpulkan penyebab luka. Pihak rumah sakit hanya menjalankan visum luar, bukan autopsi. Jenazah juga telah diserahkan kembali ke keluarga.

    “Dari pihak keluarga juga menyampaikan jika korban ini mempunyai riwayat sesak napas,” tambahnya.

    Sementara itu, Polsek Jetis mulai menelusuri kronologi. Kapolsek Jetis, AKP Marjono, menjelaskan bahwa korban ikut latihan silat malam itu. Sekitar pukul 23.00 WIB, korban dibawa ke Puskesmas Jetis.

    Dari puskesmas, korban lalu dirujuk ke RSUD dr Harjono. Namun, nyawa korban tak tertolong. Latihan rutin tersebut digelar tiga kali dalam sepekan.

    “Informasi yang kita peroleh, latihan rutin malam Rabu, Jumat, dan malam Minggu,” terang Marjono.

    Marjono menegaskan pihaknya belum mengetahui penyebab luka korban. Penyelidikan kini dilimpahkan ke Polres Ponorogo. Termasuk pengumpulan keterangan dari saksi-saksi.

    “Kita tidak bisa menyimpulkan lukanya kena apa karena itu kan ranahnya visum. Penyelidikan dilakukan oleh Polres,” pungkasnya. [end/aje]

  • Fakta Baru Kecelakaan KA Malioboro Ekspres di Magetan, CCTV Tak Fungsi Hingga 7 Saksi Diperiksa

    Fakta Baru Kecelakaan KA Malioboro Ekspres di Magetan, CCTV Tak Fungsi Hingga 7 Saksi Diperiksa

    Magetan (beritajatim.com) – Sejumlah fakta baru ditemukan saat Polres Magetan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi kejadian tujuh sepeda motor yang tertabrak KA Malioboro Ekspres, yakni di Jalan Pelintasan Langsung (JPL) 08 Kelurahan Mangge Kecamatan Barat, Magetan.

    Tak hanya polisi, insiden yang terjadi pada Senin (19/5/2025) itu jadi atensi Dirjen Kereta Api Kementerian Perhubungan. Tim dari Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Kelas 1 Surabaya juga meninjau sarana prasarana di Pos penjagaan JPL 08.

    Berikut sederet temuan fakta baru dari kejadian tragis yang menewaskan empat orang pengendara motor itu:

    1. Kamera CCTV di POs Penjagaan Tak Berfungsi Sejak 2023
    Sekitar tiga kamera CCTV di sekitar Pos JPL 08 ternyata tidak berfungsi sejak 2023 lalu. Hal ini diungkapkan oleh Kepala BTP Kelas 1 Surabaya Denny Michels Adlan. Menurut hasil tinjauannya di lokasi, dia menemukan bahwa kamera CCTV tidak berfungsi atau tidak beroperasi. Artinya, kamera tersebut tidak merekam seluruh kejadian apapun sejak mati pada 2023 lalu.

    “Ada CCTV tapi tidak beroperasi. Kami sudah tanyakan pada rekan-rekan PT KAI, ternyata memang tidak berfungsi,” terang Denny.

    2. Sarana dan Prasarana Berfungsi Baik
    Tak hanya soal CCTV, Denny juga menilik semua sarana prasarana untuk mengamankan jalur kereta dan para pengguna jalan. Utamanya fungsi dari palang pintu, sirine, alat komunikasi dan perangkat pendukung lainnya. Dia tak menemukan satupun peralatan yang tidak berfungsi ataupun mengalami kerusakan. Menurutnya seluruh sarpras dalam kondisi baik.

    “Memang sudah kami lihat dan didampingi juga dari teman-teman dari PT. Kereta Api yang mana mereka yang melakukan penjagaan di JPL 08 ya. dari sinyal sebenarnya sudah cukup baik beroperasi dengan baik,” terangnya.

    3. Ada Empat Orang Petugas Jaga di JPL 08, Bekerja Shift
    Masih kata Denny Michels Adlan, ada empat orang yang bertugas menjaga di Pos JPL 08. Keempatnya bekerja shift. Masing-masing shift yakni sekitar 8 jam. Menurutnya, jam kerja ini masih tergolong ideal. Artinya tak sampai membuat petugas terlalu lelah. ”Jam kerja ini masih ideal. Artinya tidak sampai kelelahan,” terangnya.

    4. Polisi Periksa 7 Saksi, termasuk Kepala PT KAI Daop 7 Madiun
    Kapolres Magetan AKBP Erik Bangun Prakasa menjelaskan, pihaknya telah memeriksa sejumlah saksi. Mulai Agus Supriyanto (49) penjaga palang pintu saat kejadian, Masinis dan Asisten Masinis KA Malioboro Ekspres, Kepala PT KAI Daop 7 Madiun, Petugas Polsuska, dan sejumlah warga yang menyaksikan kejadian itu.

    ”Semua saksi sudah kami ambil keterangannya, akan kami cocokkan dengan hasil olah TKP,” terang Erik.

    5. Penyelidikan Libatkan Tim TAA Subdit Gakkum POlda Jawa Timur
    Penyelidikan diperkuat dengan penggunaan metode Traffic Accident Analysis (TAA) yang dilakukan oleh Ditlantas Polda Jawa Timur. Teknologi ini memungkinkan rekonstruksi kejadian secara tiga dimensi untuk menggambarkan posisi kendaraan, korban, dan kereta saat tabrakan.

    “Dengan scientific identification yang kita miliki di Polda Jawa Timur, kita nanti bisa menggambarkan kejadian tiga dimensi, bagaimana posisi terjadinya kecelakaan, bagaimana posisi korban dan juga bagaimana posisi akhir dari kereta yang ketika menyambar ketujuh kendaraan tersebut itu bisa tergambarkan melalui TAA yang dimiliki oleh Polda Jawa Timur yang tadi dipimpin langsung oleh Kasubdit Gakkum AKBP Septa,” jelas Kapolres.

    Hingga Rabu (21/5/2025), pihak kepolisian belum menentukan tersangka dari kejadian ini. Sekaligus, belum menyimpulkan adanya unsur kesengajaan ataupun kelalaian dari kejadian ini. [fiq/beq]

  • Arzeti: Program MBG Lahirkan Generasi Cerdas, Unggul dan Berkualitas di 2045

    Arzeti: Program MBG Lahirkan Generasi Cerdas, Unggul dan Berkualitas di 2045

    Surabaya (beritajatim.com) – Tim sosialisasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) hadir di Desa Jimbaran Wetan untuk memberikan edukasi mengenai asupan gizi yang baik bagi tubuh.

    Program MBG diharapkan dapat mendukung visi Indonesia Emas 2045 dengan menciptakan generasi yang berkualitas dan berdaya saing global.

    Kegiatan sosialisasi program MBG dilaksanakan di Balai Desa Jimbaran Wetan, Kecamatan Wonoayu, Sidoarjo. Kegiatan yang diikuti oleh 300-an peserta dari warga lokal itu dimulai pada pukul 08.00 WIB.

    Sosialisasi program MBG dihadiri oleh Anggota Komisi IX DPR RI Arzeti Bilbina, Tenaga Pakar Badan Gizi Nasional (BGN) Ikeu Tanziha, serta tokoh masyarakat setempat.

    Anggota Komisi IX DPR RI Arzeti Bilbina mengajak kepada para peserta yang hadir untuk bersama-sama peduli akan pentingnya menjaga pola makan terhadap anak-anak. Hal tersebut bisa diatasi dengan melengkapi beberapa unsur yaitu karbodidratnya, protein, dan gizi.

    “Maka dari itu fungsi dari sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis menjadi sangat penting untuk membantu anak-anak kita tumbuh sehat, cerdas, dan kuat,” tutur Arzeti Bilbina.

    Selain itu, program MBG bertujuan untuk melahirkan generasi yang cerdas, unggul dan berkualitas menuju Indonesia Emas 2045.

    Tenaga Pakar Badan Gizi Nasional, Ikeu Tanziha menambahkan, bahwa menu makanan di dalam program Makan Bergizi Gratis sudah disusun sesuai dengan Angka Kecukupan Gizi (AKG) dan standar gizi yang ditetapkan oleh Badan Gizi Nasional.

    Terkait Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur sehat yang sudah ada di Kecamatan Sidoarjo diharapkan akan terus bertambah. Sehingga, akan lebih cepat tersebar merata manfaatnya dirasakan oleh masyarakat.

    Pemerintah akan menjamin mengenai makanan yang disediakan sudah mengikuti standar gizi yang ditetapkan, termasuk kebutuhan akan protein, vitamin, mineral, dan energi yang mencukupi.

    Berdasarkan riset, Indonesia diproyeksikan akan memiliki populasi muda yang besar pada tahun 2045 dan program ini dapat menjadi pilar penting dalam mendukung generasi muda yang sehat, produktif, dan siap bersaing di masa depan. [tok/aje]

  • Cuaca Ekstrem dan Aktivitas Padat: Kasus Pneumonia Jamaah Haji Melejit Tajam, Tembus 22 Ribu

    Cuaca Ekstrem dan Aktivitas Padat: Kasus Pneumonia Jamaah Haji Melejit Tajam, Tembus 22 Ribu

    Makkah (beritajatim.com) – Lonjakan jumlah jamaah haji Indonesia yang terserang pneumonia atau radang paru-paru di Makkah menjadi perhatian serius Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi.

    Hingga Senin (19/5/2025), tercatat sebanyak 22.000 kasus pneumonia di kalangan jamaah haji.

    Kepala Bidang Kesehatan PPIH Arab Saudi, dr. Mohammad Imran melansir portal resmi Kementerian Agama, Rabu (21/5/2025), menjelaskan bahwa meningkatnya kasus ini seiring dengan terus berdatangannya jamaah dari seluruh dunia. Padatnya aktivitas, kondisi cuaca ekstrem, dan mobilitas tinggi menjadi faktor pemicu penyebaran penyakit pernapasan, khususnya di kota suci Makkah.

    “Per 18 Mei 2025 pukul 16.00 WAS, total kunjungan ke layanan kesehatan haji Indonesia sudah mencapai 25.189 kasus, dengan pneumonia sebagai kasus terbanyak, disusul ISPA, hipertensi, dan diabetes,” ujar dr. Imran di Kantor Daker Makkah.

    Selain pneumonia yang mendominasi, lebih dari 1.000 jamaah juga tercatat mengalami infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).

    93 Jamaah Dirawat di Klinik, 270 di Rumah Sakit Arab Saudi

    Data Kesehatan Haji juga mencatat bahwa sebanyak 93 jamaah saat ini tengah menjalani perawatan inap di klinik-klinik kesehatan haji Indonesia. Tiga penyakit utama yang menyebabkan rawat inap adalah diabetes, pneumonia, dan penyakit paru kronis.

    Sementara itu, jumlah jamaah yang dirawat di rumah sakit Arab Saudi tercatat sebanyak 270 orang. Kasus terbanyak meliputi pneumonia, penyakit paru kronis, serta penyakit jantung koroner.

    Tak hanya itu, hingga 18 Mei 2025, tercatat 28 jamaah haji asal Indonesia wafat di Tanah Suci. Mayoritas disebabkan oleh penyakit jantung dan infeksi sistemik (sepsis) akibat kondisi tubuh yang sudah lemah.

    PPIH Imbau Jamaah Waspada dan Terapkan Langkah Pencegahan

    Guna menekan risiko penyakit dan menjaga kesehatan jamaah selama menjalankan ibadah, dr. Imran menyampaikan empat imbauan penting:

    Istirahat cukup setelah tiba di Makkah sebelum melaksanakan umrah wajib, agar tubuh punya waktu beradaptasi.

    Hindari aktivitas di luar ruangan pada jam-jam terik, terutama antara pukul 10.00–16.00 waktu Arab Saudi.

    Perbanyak konsumsi air putih atau air zam-zam, minimal satu gelas setiap jam saat berada di luar ruangan.

    Gunakan masker setiap keluar hotel, terutama bagi jamaah yang mengalami batuk atau pilek, untuk mencegah penularan dan perlindungan dari debu serta virus.

    “Kesadaran menjaga daya tahan tubuh dan mematuhi imbauan kesehatan sangat penting demi kelancaran ibadah,” tegas dr. Imran.

    Peningkatan kasus ini menjadi pengingat penting bahwa ibadah haji bukan hanya membutuhkan kesiapan spiritual, tetapi juga fisik yang prima di tengah tantangan lingkungan dan keramaian jutaan manusia. [aje]

  • Wow! Momen Efisiensi, Anggaran Seragam Anggota DPRD Magetan Tembus Rp313 Juta

    Wow! Momen Efisiensi, Anggaran Seragam Anggota DPRD Magetan Tembus Rp313 Juta

    Magetan (beritajatim.com) – Di tengah seruan penghematan dan pembatasan anggaran di berbagai sektor alias efisiensi, DPRD Kabupaten Magetan tetap mengalokasikan dana besar untuk kebutuhan seragam dinas anggota dewan. Pada tahun 2025, sebanyak 45 legislator menerima seragam baru dengan total anggaran mencapai Rp313,4 juta.

    Meski terjadi pengurangan jumlah pakaian dibandingkan tahun sebelumnya, biaya pengadaan tetap tinggi. Tahun lalu, tiap anggota DPRD menerima lima stel pakaian, sementara tahun ini hanya tiga stel.

    “Dibandingkan tahun lalu yang dapat lima stel, tahun ini hanya tiga stel saja,” ujar Dwi Nur Rahmawati Solekha, Kepala Bagian Program dan Keuangan DPRD Magetan, Selasa (20/5/2025).

    Dwi menjelaskan, masing-masing anggota mendapatkan dua stel Pakaian Sipil Resmi (PSR) dan satu stel tambahan sebagai bagian dari hak kesejahteraan dewan. Selain itu, anggota baru yang ditunjuk melalui mekanisme Pergantian Antarwaktu (PAW) mendapatkan jatah sembilan stel, dengan anggaran tersendiri sesuai regulasi yang berlaku.

    Pada tahun anggaran sebelumnya, paket lengkap seragam dewan mencakup lima jenis pakaian: PSL (Pakaian Sipil Lengkap), PKJ (Pakaian Kerja Jas), PSH (Pakaian Sipil Harian), PDL (Pakaian Dinas Lapangan), dan PSR (Pakaian Sipil Resmi). Tak hanya itu, pin DPRD berbahan kuningan senilai Rp20 juta turut menjadi bagian dari atribut wajib anggota dewan.

    Pihak sekretariat DPRD Magetan memastikan kualitas seragam tetap berada pada standar premium. Penampilan dinilai sebagai bagian penting dalam menunjang fungsi dan tugas legislatif.

    Namun, di tengah terbatasnya alokasi anggaran untuk pembangunan infrastruktur, layanan pendidikan, hingga kebutuhan dasar masyarakat, pengadaan seragam dinas dengan nilai ratusan juta rupiah tetap menjadi pos belanja yang dipertahankan. Hal ini menimbulkan pertanyaan publik mengenai prioritas penggunaan dana daerah dan sensitivitas terhadap kondisi fiskal masyarakat luas. [fiq/aje]

  • Viral Dugaan Penculikan di Malang, Ternyata Dijemput Ibu Kandungnya Sendiri

    Viral Dugaan Penculikan di Malang, Ternyata Dijemput Ibu Kandungnya Sendiri

    Malang (beritajatim.com) – Dugaan kasus penculikan anak yang sempat menghebohkan warga Kabupaten Malang, dipastikan bukan tindak kriminal. Setelah dilakukan penyelidikan mendalam, Kepolisian Resor Malang mengonfirmasi bahwa bocah perempuan berusia tiga tahun tersebut dijemput oleh ibu kandungnya sendiri.

    Kejadian bermula dari laporan seorang warga, Catur Lutvianto (26), yang melihat anak kecil dibawa masuk paksa ke dalam mobil Avanza putih oleh dua pria tak dikenal di Dusun Duren, Desa Arjowilangun, Kecamatan Kalipare, Selasa (20/5/2025) sore. Warga yang curiga sempat berupaya mengejar kendaraan itu, namun kehilangan jejak di kawasan Selorejo, Kabupaten Blitar.

    “Setelah kami telusuri rekaman CCTV dari beberapa titik di wilayah Kalipare hingga perbatasan Blitar, akhirnya kami berhasil mengidentifikasi arah dan keberadaan kendaraan yang digunakan,” kata Kasihumas Polres Malang AKP Bambang Subinajar, Rabu (21/5/2025).

    Tim kepolisian bergerak cepat menelusuri jejak kendaraan tersebut. Hasilnya, mobil Avanza putih dengan nomor polisi N-1192-ABJ ditemukan di wilayah Kecamatan Karangploso. Di dalamnya terdapat seorang perempuan bernama Septiana (42), yang ternyata adalah ibu kandung dari bocah bernama Afifah (3), serta dua pria yang merupakan sopir sewaan dan rekannya.

    “Setelah kami interogasi, diketahui bahwa anak tersebut dijemput oleh ibu kandungnya sendiri. Kondisinya dalam keadaan sehat dan tidak mengalami kekerasan,” jelas Bambang.

    Septiana diketahui datang dari luar kota dan menjemput anaknya tanpa memberitahukan terlebih dahulu kepada pihak pengasuh. Ketidaktahuan warga inilah yang kemudian memicu kesalahpahaman dan dugaan penculikan.

    Polisi telah memediasi kedua pihak dan menyepakati penyelesaian secara damai, yang dituangkan dalam surat pernyataan resmi.

    “Kami hadir bukan hanya untuk menindak, tapi juga memberi solusi terbaik bagi warga,” tegas Bambang.

    Polres Malang mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan peduli terhadap lingkungan sekitar, namun tidak terburu-buru mengambil kesimpulan sebelum informasi dikonfirmasi secara utuh. [yog/beq]

  • Pengerjaan Proyek Jalan dan Infrastruktur di Blitar Molor, Ini Penjelasan PUPR

    Pengerjaan Proyek Jalan dan Infrastruktur di Blitar Molor, Ini Penjelasan PUPR

    Blitar (beritajatim.com) – Semua proyek jalan dan infrastruktur di Kabupaten Blitar mengalami keterlambatan pengerjaan. Hingga akhir Mei tahun 2025 ini belum ada pengerjaan proyek jalan dan infrastruktur di Kabupaten Blitar.

    Hamdan Zulkifli, Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Kabupaten Blitar membenarkan jika hingga pertengahan Mei ini masih belum ada pengerjaan proyek infrastruktur, baik jalan maupun drainase. Menurutnya saat ini, Dinas PUPR Kabupaten Blitar masih menunggu instruksi lebih lanjut Kepala Daerah serta hasil update konsolidasi terkait detail anggaran yang bisa digunakan untuk proyek infrastruktur.

    “Kalau molornya sampai kapan kita belum tahu, kita menunggu petunjuk dari pimpinan yang jelas ini kan dampak dari efisiensi dari kemarin juga dan tidak hanya di PUPR semua OPD sama saja,” ungkap Hamdan Zulkifli, Rabu (21/5/2025).

    Menurut Hamdan, keterlambatan atau molornya pengerjaan proyek fisik infrastruktur ini merupakan dampak dari efisiensi. Menurutnya efisiensi membuat Dinas PUPR melakukan sinkronisasi ulang terkait proyek jalan dan infrastruktur.

    “Kalau ada yang diluncurkan di awal tahun kemarin itu karena sudah masuk dalam anggaran yang tidak terkena efisiensi,” tegasnya.

    Pengerjaan proyek infrastruktur dan jalan di Kabupaten Blitar pada tahun ini memang lebih lambat dari tahun lalu. Pada tahun 2024 kemarin proyek infrastruktur Kabupaten Blitar sudah bisa dikerjakan pada bulan April, namun kini hingga bulan Mei masih belum ada kejelasan lagi.

    Dinas PUPR Kabupaten Blitar pun belum bisa memastikan kapan proyek pengerjaan jalan dan infrastruktur bakal dijalankan. Pihaknya pun kini masih terus berkoordinasi dengan kepala daerah terkait hal itu.

    “Hampir semua proyek molor yang tidak kena efisiensi itu kan hanya beberapa saja,” tegasnya.

    Sebenarnya Dinas PUPR Kabupaten Blitar telah melakukan perbaikan jalan di beberapa titik. Namun diketahui dana yang digunakan untuk perbaikan jalan dan infrastruktur ini menggunakan anggaran yang bersumber dari Unit Reaksi Cepat (URC). [owi/beq]

  • Sumur di Lamongan Keluarkan Bau Mirip Solar, Warga Duga Ada Kandungan Gas Bumi

    Sumur di Lamongan Keluarkan Bau Mirip Solar, Warga Duga Ada Kandungan Gas Bumi

    Lamongan (beritajatim.com) – Warga Dusun Katar, Desa Ngimbang, Kecamatan Ngimbang, Kabupaten Lamongan, dibuat penasaran dengan munculnya aroma mirip bau solar dari lokasi pengeboran sumur air. Temuan tak biasa ini memunculkan berbagai spekulasi, termasuk dugaan adanya kandungan gas bumi di bawah permukaan tanah.

    Pengeboran sumur tersebut dilakukan di lahan milik M. Eko (46) sejak Kamis, 8 Mei 2025. Pekerjaan itu dikerjakan oleh Jumani (45), Sukadi (38), dan Yusron (18) untuk mencari sumber air bersih. Namun, kejadian mengejutkan terjadi pada Senin, 19 Mei 2025 sekitar pukul 16.00 WIB, saat sumur mengeluarkan bau menyengat menyerupai solar.

    “Pengeboran tersebut bertujuan untuk mencari sumber air,” ujar Kapolsek Ngimbang IPTU I Wayan Sumantra, Rabu (21/5/2025).

    Menurut Wayan, kemunculan bau tersebut membuat para pekerja menghentikan aktivitas pengeboran. Mereka lalu melaporkan hal ini kepada pemilik lahan, kepala desa, dan akhirnya ke pihak Polsek Ngimbang. Sebagai langkah antisipasi, lokasi pengeboran kini telah dipasangi garis polisi.

    “Pekerja juga menyebut pada durasi tertentu, sumur di bagian bawah mengeluarkan gelembung,” tambahnya.

    Sampai saat ini, belum ada kepastian mengenai sumber bau mirip solar tersebut. Pihak kepolisian masih menunggu tindak lanjut dari instansi terkait untuk memastikan apakah terdapat kandungan gas bumi atau zat lain di lokasi pengeboran. [fak/beq]

  • 98 Desa dan Kelurahan di Pamekasan Gelar Musdes Khusus Bentuk Koperasi Merah Putih

    98 Desa dan Kelurahan di Pamekasan Gelar Musdes Khusus Bentuk Koperasi Merah Putih

    Pamekasan (beritajatim.com) – Sebanyak 98 desa/kelurahan di Pamekasan, dipastikan sudah melaksanan Musyawarah Desa (Musdes) Khusus untuk membentuk Koperasi Merah Putih sebagai tindak lanjut dari instruksi Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.

    “Sejak mulai membentuk tim khusus (timsus) yang memberikan pendampingan bagi aparat desa/kelurahan, bahkan per tanggal 20 Mei 2025, tercatat sebanyak 98 desa/kelurahan sudah melaksanakan Musdes Khusus untuk membentuk Koperasi Merah Putih,” kata Plt Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Pamekasan, Kusairi, Rabu (21/5/2025).

    Desa atau kelurahan yang dipastikan sudah menyelenggarakan Musdes Khusus, tersebar di 10 dari total 13 kecamatan berbeda di Pamekasan. Masing-masing 13 desa di kecamatan Batumarmar, 10 desa di Kadur, 12 desa di Larangan, 3 desa di Pademawu, 13 desa di Pagantenan, 12 desa di Pakong, 12 desa di Palengaan, 2 desa di Pamekasan (Kota), 9 desa di Pasean, serta 12 desa di Kecamatan Waru.

    “Berdasar data Dinas Koperasi UKM dan Tenaga Kerja Pamekasan, per 20 Mei 2025. Total masih ada 97 desa/kelurahan di 10 kecamatan berbeda yang sudah melaksanakan Musdes Khusus pembentukan Koperasi Merah Putih. Tiga kecamatan lainnya belum masuk, yakni Galis, Proppo dan Tlanakan,” ungkapnya.

    Lebih lanjut disampaikan langkah tersebut dilakukan sebagai tindak lanjut dari instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2025 tentang Percepatan Pembentukan Desa atau Kelurahan Merah Putih, tertanggal 27 Maret 2025.

    Bahkan Inpres tersebut juga diperkuat melalui Surat Edaran (SE) Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Nomor 6 Tahun 2025 tentang Petunjuk Teknis Percepatan Pelaksanaan Pembentukan Koperasi Desa Merah Putih.

    “Hal ini kita laksanakan sebagai bentuk komitmen sekaligus tanggungjawab kita pada sektor pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa, apalagi dalam edaran juga dijabarkan agar pemerintah desa mengalokasikan minimal 20 persen Dana Desa (DD) untuk Koperasi Desa Merah Putih,” tegas Kusairi.

    Ketentuan minimal 20 persen sebagaimana tertuang dalam SE, dilakukan sebagai penyertaan modal untuk koperasi desa.

    “Namun penting untuk dipahami jika tugas tim yang kami bentuk dalam rangka pendampingan untuk membentuk koperasi desa,” jelasnya.

    “Artinya pendampingan ini dilakukan dengan cara memberikan arahan sesuai dengan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis yang sudah ditetapkan oleh pemerintah pusat, sehingga koperasi desa bisa terbentuk,” tegasnya.

    Tidak hanya itu pihaknya juga sangat berharap seluruh desa/kelurahan di Pamekasan, dapat segera membentuk koperasi merah putih sesuai dengan regulasi yang berlaku.

    “Tentu kita sangat berharap, keberadaan koperasi merah putih di Pamekasan, terbentuk di semua desa/kelurahan dalam waktu dekat,” pungkasnya.

    Untuk diketahui terdapat sebanyak 189 desa/kelurahan tersebar di 13 kecamatan berbeda di Pamekasan, meliputi sebanyak 178 desa, serta sebanyak 11 kelurahan berbeda di wilayah setempat. [pin/aje]

  • Jelang Idul Adha, Kolaborasi Polisi dan Desa di Sidoarjo Lakukan Pengecekan Kesehatan Hewan Ternak

    Jelang Idul Adha, Kolaborasi Polisi dan Desa di Sidoarjo Lakukan Pengecekan Kesehatan Hewan Ternak

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Menjelang perayaan Idul Adha 1446 H, berbagai persiapan terus dilakukan untuk memastikan kesehatan hewan kurban di wilayah Sidoarjo. Salah satunya dilakukan oleh Kanit Binmas Polsek Gedangan Polresta Sidoarjo AKP Muryati bersama Bhabinkamtibmas Bripka Rizky dan perangkat Desa Ganting, yang melakukan pengecekan langsung terhadap kondisi kesehatan hewan ternak kambing di desa setempat, Rabu (21/5/2025).

    Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya preventif untuk memastikan hewan-hewan kurban yang akan disembelih dalam kondisi sehat dan layak konsumsi, sekaligus mencegah penyebaran penyakit hewan menular yang dapat berdampak pada kesehatan masyarakat.

    AKP Muryati menjelaskan, selain sebagai bentuk pengawasan rutin jelang Idul Adha, kegiatan ini juga sejalan dengan program prioritas pemerintah, khususnya Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dalam bidang ketahanan dan kedaulatan pangan nasional.

    “Melalui pengecekan kesehatan hewan ternak secara rutin, kita ingin memastikan hewan kurban di wilayah Gedangan ini sehat, aman, dan sesuai syariat. Ini juga bagian dari kontribusi kami mendukung program ketahanan pangan Polresta Sidoarjo Polda Jatim,” ujar AKP Muryati di sela-sela kegiatan.

    Para peternak pun menyambut baik Langkah Polisi Cinta Petani ini, karena dapat memberikan rasa aman dan kepercayaan kepada masyarakat yang akan membeli hewan kurban. Pihak desa berharap, kegiatan serupa terus dilakukan secara berkala, tidak hanya menjelang hari raya, tetapi juga untuk memantau kondisi peternakan warga ke depannya.

    Dengan adanya kolaborasi antara aparat kepolisian, perangkat desa, dan masyarakat peternak, diharapkan ketahanan pangan di wilayah Sidoarjo bisa semakin kuat, sekaligus memastikan perayaan Idul Adha berjalan aman dan sehat. Hal ini juga sesuai yang menjadi perhatian dari Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Christian Tobing ke seluruh jajarannya. [isa/aje]