Category: Beritajatim.com

  • Dua Pengendara Motor Bertabrakan, Warga Mojokerto Tewas di Jalan Raya Cerme Gresik

    Dua Pengendara Motor Bertabrakan, Warga Mojokerto Tewas di Jalan Raya Cerme Gresik

    Gresik (beritajatim.com)- Nasib tragis menimpa Kurnia Wisma Tirta (35), warga Desa Mojolebak, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto. Ia meninggal dunia di tempat kejadian perkara (TKP) setelah terlibat tabrakan dengan sesama pengendara motor di Jalan Raya Cerme, Kabupaten Gresik, Jumat (23/5/2025).

    Peristiwa maut ini berawal ketika Kurnia mengendarai sepeda motor Honda Supra dengan nomor polisi W 3487 WC. Saat melaju di jalan raya, ia mencoba menyalip kendaraan di depannya. Namun, tanpa disadari, dari arah berlawanan datang sepeda motor lain yang dikendarai Aditya Putra Pratama (19), seorang pelajar asal Kecamatan Manyar, Gresik.

    Tabrakan keras pun tak terelakkan karena jarak yang terlalu dekat. Kedua kendaraan bertabrakan langsung bagian depannya dan mengakibatkan Kurnia tewas seketika di lokasi kejadian.

    “Korban mencoba mendahului, namun karena kurang memperhatikan situasi lalu lintas dari arah berlawanan, tabrakan keras pun terjadi,” tutur Iptu Aswoko, Kanit Gakkum Satlantas Polres Gresik.

    Iptu Aswoko menambahkan, pihak kepolisian telah melakukan olah TKP dan mengamankan barang bukti dari lokasi kecelakaan. Selain itu, sejumlah saksi juga telah dimintai keterangan guna mendalami penyebab pasti insiden tersebut.

    “Jenazah korban langsung dievakuasi ke RSUD Ibnu Sina Gresik. Sementara Aditya mendapatkan penanganan medis karena mengalami luka lecet,” paparnya.

    Satlantas Polres Gresik mengimbau kepada seluruh pengguna jalan, khususnya pengendara roda dua, agar selalu berhati-hati saat berkendara. Terlebih saat hendak menyalip kendaraan lain, penting untuk memperhatikan situasi lalu lintas dari arah berlawanan.

    “Kami berharap pengguna jalan lebih disiplin dan mengutamakan keselamatan agar kejadian serupa tidak terulang. Sebab, sudah banyak pengendara roda dua menjadi korban sia-sia,” pungkasnya. [dny/ian]

  • DPR Desak Polri Segera Tuntaskan Kasus Pembunuhan Siswa MI di Banyuwangi

    DPR Desak Polri Segera Tuntaskan Kasus Pembunuhan Siswa MI di Banyuwangi

    Jakarta (beritajatim.com) – Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Surahman Hidayat mendesak Polri segera menuntaskan dan menangkap pelaku pembunuhan terhadap madrasah ibtidaiyah, CAN (7). Pembunuhan tersebut terjadi di sebuah kebun kosong di Desa Kalibarumanis, Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi, Jawa Timur pada 13 November 2024 silam.

    “Saya meminta pihak kepolisian untuk terus mengusut dan berupaya lebih keras lagi dalam mengungkap kasus pembunuhan CNA, siswi Madrasah Ibtidaiyah di Banyuwangi ini,” kata Surahman.

    Dia mengaku prihatin, kasus pembunuhan siswi MI di Banyuwangi yang tewas diduga akibat pukulan benda tumpul di kepala usai diperkosa, hingga lebij enam bulan belum juga menemukan titik terang dan ditemukan pelakunya.

    “Pengungkapan misteri kasus pembunuhan siswi madrasah ibtidaiyah di Banyuwangi harus terus ditindaklanjuti dengan serius oleh pihak kepolisian, jangan biarkan pelaku bebas berkeliaran dan membahayakan anak-anak lainnya” ujar Surahman.

    Surahman menambahkan, selain memberikan keadilan bagi korban, belum terungkapnya kasus ini juga telah membuat resah dan ketakutan bagi warga desa Kalibarumanis, kecamatan Kalibaru, Banyuwangi Jawa Timur akan keselamatan anak-anaknya ketika berangkat dan pulang sekolah.

    “Pelaku yang diduga telah memperkosa dan membunuh CNA masih bebas berkeliaran, hal tersebut tentunya berbahaya bagi anak-anak lainnya di desa Kalibarumanis. Karena bisa saja pelaku melakukan hal serupa dan berulang kepada anak lainnya,” ujar Surahman. [hen/ian]

  • Gandeng Belanda, Jatim Tawarkan Kawasan Industri Hijau dan Berkelanjutan

    Gandeng Belanda, Jatim Tawarkan Kawasan Industri Hijau dan Berkelanjutan

    Surabaya (beritajatim.com) – Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), kembali menunjukkan komitmennya dalam mendorong peningkatan investasi asing. Khususnya dengan menggarap peluang kerja sama strategis bersama Kerajaan Belanda.

    Komitmen tersebut tercermin dalam penyelenggaraan webinar internasional bertajuk ‘Investment Opportunity Ready to Offer – Netherlands Series’, yang digelar secara daring dengan dukungan dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Den Haag.

    Hadir dalam kegiatan ini Duta Besar RI untuk Belanda, HE Mayerfas; Kepala DPMPTSP Jatim, Dyah Wahyu Ermawati; Wakil Ketua Himpunan Kawasan Industri (HKI) Indonesia yang juga Direktur Utama PT SIER, Didik Prasetiyono; serta perwakilan dari Kementerian Investasi/BKPM, Bapperida Kabupaten Madiun, dan RSUD Kanjuruhan.

    Dalam sambutannya, Dubes Mayerfas menyampaikan apresiasi yang tinggi atas partisipasi seluruh mitra yang hadir, serta menekankan pentingnya kolaborasi strategis antara Indonesia dan Belanda. Ia mengungkapkan kebanggaannya menjadi tuan rumah pertemuan ini, yang menurutnya merupakan wujud konkret dari hubungan panjang dan erat antara kedua negara.

    Mayerfas secara khusus menyoroti peran Provinsi Jawa Timur sebagai motor penggerak perekonomian nasional dengan kawasan industri berbasis keterampilan tinggi yang menjanjikan bagi investor global. “Belanda adalah mitra yang sangat ideal bagi Indonesia, khususnya dalam sektor pertanian, pengelolaan air, kelautan, dan energi terbarukan,” ujarnya.

    Ia menambahkan bahwa keselarasan antara prioritas pembangunan di Jawa Timur dan keunggulan sektor-sektor strategis Belanda membuka ruang besar untuk kolaborasi yang saling menguntungkan. Lebih dari itu, kemitraan ini juga diharapkan menjadi platform untuk mendukung pembangunan berkelanjutan dan penguatan ketahanan iklim.

    “Kami menekankan pentingnya membangun kemitraan yang didasarkan pada pertukaran pengetahuan, transfer teknologi, dan peningkatan kapasitas. Tiga hal ini adalah kunci dalam menghadapi tantangan global dan mencapai pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan,” tegas Mayerfas.

    Untuk memperkuat kerja sama ini, KBRI Den Haag bersama Pemprov Jatim juga berupaya menciptakan iklim investasi yang kondusif melalui kebijakan yang mendukung, seperti penyederhanaan prosedur dan pemberian insentif pada sektor-sektor strategis.

    “Kami mengundang para mitra dari Belanda untuk lebih jauh mengeksplorasi potensi Jawa Timur. Hubungan historis yang telah lama terjalin menjadi fondasi kuat untuk membangun kemitraan masa depan yang lebih inklusif, berkelanjutan, dan saling menguntungkan,” tukasnya.

    Kepala DPMPTSP Jatim, Dyah Wahyu Ermawati, mengungkapkan, bahwa pada kuartal pertama tahun 2025, Jawa Timur berhasil menempati peringkat ketiga sebagai provinsi dengan realisasi investasi tertinggi di Indonesia, dengan nilai mencapai Rp36 triliun atau sekitar 7,7 persen dari total nasional. Posisi ini hanya berada di bawah DKI Jakarta dan Jawa Barat.

    “Kontribusi Jatim terhadap perekonomian Pulau Jawa mencapai 25,11 persen, menjadikannya kontributor terbesar kedua setelah DKI Jakarta. Pertumbuhan ekonomi kita pada kuartal pertama 2025 tercatat sebesar 5 persen secara tahunan (year-on-year), mencerminkan iklim usaha yang sehat dan terus berkembang,” ujar Dyah.

    Ia juga mencatat bahwa Belanda merupakan salah satu investor asing terbesar di Jawa Timur. Sejak 2010 hingga kuartal pertama 2025, tercatat sebanyak 84 perusahaan asal Belanda telah berinvestasi di wilayah ini dengan total nilai mencapai USD 5,589 miliar. Investasi tersebut tersebar di berbagai sektor strategis, seperti energi dan infrastruktur, industri makanan dan minuman, serta industri kimia dan farmasi.

    Salah satu investasi terbesar adalah proyek Paiton Energy di Kabupaten Probolinggo senilai lebih dari USD 4,2 miliar di sektor kelistrikan. Di kawasan industri SIER sendiri, beberapa perusahaan Belanda seperti Unilever Indonesia Tbk, Syngenta Seed Indonesia, dan Universal Agri Bisnisindo telah menjadi bagian penting dari ekosistem industri lokal.

    “Pemprov Jatim menawarkan berbagai insentif kepada investor asing, termasuk tax holiday, tax allowance, dan super deduction tax untuk kegiatan riset dan pelatihan vokasi. Sistem layanan perizinan juga telah didigitalisasi melalui aplikasi JOSS (Jatim Online Single Submission) untuk mempercepat proses investasi,” jelas Dyah.

    Dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua HKI Indonesia sekaligus Dirut PT SIER, Didik Prasetiyono menegaskan, bahwa Jawa Timur memiliki posisi strategis sebagai pintu gerbang perdagangan dan industri ke kawasan timur Indonesia dan Asia Tenggara.

    “Jawa Timur bukan hanya wilayah dengan pertumbuhan ekonomi yang dinamis, tetapi juga katalisator investasi nasional. Pada kuartal pertama 2024, pertumbuhan ekonomi Jatim tercatat sebesar 4,81% secara year-on-year, dengan kontribusi 25,07 persen terhadap ekonomi Pulau Jawa,” papar Didik.

    Didik yang kini tengah menyelesaikan pendidikan Program Doktor PSDM Universitas Airlangga (Unair), memaparkan bahwa saat ini Jatim memiliki infrastruktur kawasan industri yang modern, terintegrasi, dan berwawasan lingkungan. Kawasan tersebut mencakup JIIPE, PT Maspion Industrial Estate, Safe’n’Lock & Halal Industrial Park Sidoarjo (HIPS), Ngoro Industrial Park (NIP), Kawasan Industri Gresik (KIG), Sidoarjo Rangkah Industrial Estate (SiRIE), serta PT SIER.

    “SIER sebagai kawasan industri yang dimiliki bersama oleh BUMN Danareksa, Pemprov Jatim, dan Pemkot Surabaya terus berinovasi dengan mengembangkan kawasan industri berkelanjutan di Surabaya, Sidoarjo, Pasuruan (PIER), serta kawasan baru di Kabupaten Ngawi seluas 2.000 hektare. Kami menerapkan prinsip zero liquid discharge, zero waste to landfill, dan integrasi energi terbarukan dalam seluruh aktivitas industri kami,” tegasnya.

    Didik juga menekankan bahwa dukungan dari pemerintah daerah, termasuk Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang juga merupakan salah satu pemegang saham PT SIER, sangat berperan dalam menciptakan iklim investasi yang kompetitif.

    “Kami menyediakan berbagai fasilitas unggulan di kawasan industri kami, mulai dari ketersediaan lahan yang siap pakai, akses logistik melalui pelabuhan dan bandara internasional, hingga sistem perizinan terpadu yang memudahkan investor. Semua ini dirancang untuk memberikan kenyamanan, efisiensi, dan kepastian hukum bagi para pelaku usaha,” pungkasnya. [tok/suf]

  • Ulat Ditemukan di Makanan Program MBG untuk Siswa SMK di Kediri

    Ulat Ditemukan di Makanan Program MBG untuk Siswa SMK di Kediri

    Kediri (beritajatim.com) – Insiden tak mengenakkan terjadi dalam pelaksanaan Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di SMK Bhakti Mulya, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri. Pada Kamis siang, 22 Mei 2025, ditemukan seekor ulat dalam satu kemasan makanan yang disediakan untuk siswa.

    Temuan tersebut langsung mengundang perhatian pihak sekolah dan penyedia bahan baku. Ulat diketahui berada di lauk tahu, dan diduga berasal dari buah salak yang busuk. Koordinator Tim Penyedia Bahan Baku MBG untuk wilayah Tulungrejo dan Pare, Zulfa Ikfina, memberikan klarifikasi dan permintaan maaf secara terbuka.

    “Kami dari tim bahan baku dari BGN Tulungrejo meminta maaf kepada pihak yang terkait. Kronologinya memang kita pembelian bahan baku dari UMKM. Jadi pindah-pindah UMKM. Tidak pasti satu orang. Ketika pembelian kita sudah pilih satu per satu. Memang buahnya bagus-bagus. Tidak ada yang busuk. Tetapi tidak tahu ternyata kok,” ujar Zulfa, Jumat (23/5/2025).

    Zulfa menegaskan bahwa semua bahan makanan yang masuk ke gudang maupun dapur telah melalui proses pengecekan dan quality control. Namun, ulat tetap ditemukan dalam salak yang secara fisik terlihat baik dari luar.

    “Ulatnya itu dari salaknya. Kelihatannya bagus, dari luar keras. Tetapi di dalamnya ada ulatnya. Kami akan memperbaiki kualitas, kami akan lebih memilih-milih,” tambahnya.

    Ia juga mengungkap bahwa ini merupakan insiden pertama sejak dua bulan terakhir dirinya bertugas sebagai penyedia bahan mentah. Buah salak yang digunakan diketahui berasal dari salah satu Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) di Kabupaten Kediri, meski Zulfa tidak menyebutkan nama Bumdes tersebut.

    “Kita pasti akan menegur untuk penyedia buahnya. Kita pasti pindah. Salak itu baru 3-4 kali. Sebelumnya kita anggur, jeruk, klengkeng, semangka. Tetapi karena ada guru sekolah yang bersangkutan bilang kadang buahnya ganti dong, misalkan salak, dan lainnya. Jadi dia menyebutkan salak, akhirnya saya beli salak. Padahal udah agak lama saya tidak menggunakan salak,” jelas Zulfa lebih lanjut.

    Program MBG tersebut, imbuh Zulfa, melayani sekitar 3.133 porsi makanan setiap hari. Makanan dikemas dalam food tray berbahan logam yang tertutup. Zulfa menduga kelembapan dalam kemasan, ditambah suhu makanan panas, bisa menyebabkan kontaminasi.

    Pihak sekolah mengonfirmasi bahwa hanya satu kemasan yang ditemukan mengandung ulat. Sementara kemasan lain dikabarkan tetap dikonsumsi oleh siswa.

    Zulfa juga menambahkan bahwa rantai distribusi bahan makanan melibatkan tim dapur yang melakukan seleksi dan quality control tambahan sebelum makanan disajikan.

    “Selama ini alhamdulillah tidak pernah ada komplain atau masalah. Cuma ini ada masalah, tetapi kok langsung dinaikkan,” ujarnya, menyayangkan penyebaran informasi sebelum ada klarifikasi menyeluruh. [nm/suf]

  • Kecelakaan Beruntun Rombongan Mobil Brimob di Surabaya, Diduga Akibat Rem Mendadak

    Kecelakaan Beruntun Rombongan Mobil Brimob di Surabaya, Diduga Akibat Rem Mendadak

    Surabaya (beritajatim.com) – Warga Jalan Gunungsari (Rolak), Surabaya, dikejutkan dengan suara benturan keras pada Jumat (23/5/2025) sore. Suara tersebut ternyata berasal dari kecelakaan beruntun yang melibatkan lima unit mobil milik Brigade Mobil (Brimob).

    Menurut informasi yang dihimpun, kelima kendaraan tersebut mengalami kecelakaan beruntun dengan posisi saling menabrak bagian bodi belakang. Meski insiden ini tampak mengerikan, tidak ada korban jiwa dari pihak kepolisian maupun warga sipil. Tiga personel Brimob dilaporkan mengalami luka ringan.

    Hambali (50), warga sekitar yang menjadi saksi mata, menyebut kecelakaan ini diduga berawal dari pengereman mendadak oleh mobil paling depan dalam rombongan tersebut. “Mungkin yang depan ini ngerem mendadak, terus yang belakang menabrak,” terang Hambali kepada beritajatim.com di lokasi kejadian.

    Hambali menambahkan bahwa suara tabrakan terdengar sangat keras dan mengejutkan warga sekitar.
    “Suaranya keras, jedar jedar jedar. Iya kayak suara petasan,” jelasnya menggambarkan momen tabrakan.

    Dari pantauan di lapangan, hanya kendaraan milik kepolisian yang terlibat dalam kecelakaan ini. Hambali menegaskan tidak ada kendaraan sipil yang ikut terlibat dalam insiden tersebut.
    “Yang kecelakaan ini mobil polisi saja, dan tidak ada korban warga sipil,” urainya.

    Penyebab pasti kecelakaan masih belum diketahui. Hambali menduga mobil yang berada di depan kemungkinan melakukan pengereman mendadak untuk menghindari sesuatu, namun ia tidak dapat memastikan apakah itu orang atau kendaraan lain.

    “Apa itu ngerem karena menghindari orang atau kendaraan lain, saya tidak tahu. Di sini memang sering kecelakaan. Tadi pun kejadiannya setelah hujan,” pungkasnya.

    Insiden ini menambah daftar panjang kecelakaan lalu lintas di kawasan Gunungsari, yang dikenal rawan terutama saat kondisi jalan licin usai hujan. Pihak kepolisian diperkirakan akan melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap penyebab pasti dari kejadian tersebut. [ram/suf]

  • Dua Pelajar SMP Tewas Tenggelam di Sungai Dungpring Pacitan

    Dua Pelajar SMP Tewas Tenggelam di Sungai Dungpring Pacitan

    Pacitan (beritajatim.com) — Peristiwa tragis menimpa dua pelajar SMP Negeri 3 Bandar, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur. Keduanya ditemukan tewas tenggelam di Sungai Dungpring, Desa Jeruk, Kecamatan Bandar, pada Jumat (23/5/2025) siang sekitar pukul 13.00 WIB.

    Informasi yang dihimpun dari lokasi kejadian menyebutkan, ketiga siswa kelas 2—Dian Rizki Prasetyo, Alfian Nurizky, dan Anggi—awalnya memancing di sekitar aliran sungai tersebut. Mereka merupakan warga sekitar: Dian berasal dari Dusun Jambu, Alfian dari Dusun Watukudi, dan Anggi yang selamat dalam insiden ini.

    Menurut keterangan Kepala Desa Jeruk, Haris Kuswanto, setelah memancing, kedua korban memutuskan untuk berenang di sungai. Sementara itu, Anggi tidak ikut masuk ke dalam air.

    “Anggi yang melihat kedua temannya tenggelam, segera melaporkan kejadian tersebut kepada warga,” terang Haris saat dihubungi beritajatim.com.

    Begitu mendapat laporan, warga bersama aparat desa segera melakukan pencarian. Sekitar dua jam setelah upaya pencarian, jasad Alfian ditemukan terlebih dahulu. Tidak lama berselang, tubuh Dian Rizki Prasetyo juga berhasil ditemukan.

    Keduanya telah meninggal dunia saat dievakuasi, meskipun sempat diberikan pertolongan. “Lokasinya tidak jauh dari lokasi kejadian,” tambah Haris.

    Peristiwa ini menambah daftar panjang insiden anak-anak tenggelam di sungai yang kerap dijadikan lokasi bermain dan berenang tanpa pengawasan. Kurangnya pengamanan serta minimnya edukasi terkait bahaya bermain air di sungai menjadi sorotan dalam kasus semacam ini.

    Kejadian tersebut sekaligus menjadi pengingat akan pentingnya pengawasan orang tua dan edukasi keselamatan bagi anak-anak, terutama di daerah yang memiliki potensi risiko tinggi seperti aliran sungai dan waduk yang kerap dikunjungi anak-anak saat waktu luang atau hari libur. [tri/suf]

  • Pemkab Banyuwangi Luncurkan Akses Layanan Publik Anti Ribet

    Pemkab Banyuwangi Luncurkan Akses Layanan Publik Anti Ribet

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani meluncurkan Banyuwangi One ID (Banyuwangi One/Single Identity). Sebuah sistem integrasi dimana warga mengakses pelayanan publik hanya cukup dengan memasukkan NIK (Nomor Induk Kependudukan) lewat aplikasi Smart Kampung. Program ini dimasukan guna memudahkan urusan pelayanan publik bagi warga.

    Banyuwangi One ID memudahkan warga untuk mengurus layanan publik seperti adminduk dan kesehatan dengan sangat mudah. Lewat aplikasi Smart Kampung, warga yang akan mengurus seperti KTP hilang atau surat kematian bisa langsung mengurusnya tanpa mengupload berkas apapun, cukup dengan memasukkan NIK.

    “Ini bagian dari komitmen pemerintah daerah agar warga menikmati akses pelayanan publik yang lebih mudah dan cepat,” kata Ipuk saat peluncuran Banyuwangi One IDE di Pendopo Sabha Swagata Banyuwangi, Jumat (23/5/2025).

    Menurut Ipuk sistem integrasi ini bagian dari penguatan tata kelola berdasarkan data yang tepat. Dengan data yang baik dan presisi akan mewujudkan tata kelola yang tepat dan pelayanan akan semakin cepat.

    “Data adalah masa depan. Data yang semrawut dan tak akurat hanya akan menghasilkan masalah. Bantuan yang tak tepat sasaran, pelayanan yang tak efisien dan beragam problem lainnya. Nah, dengan menggunakan single ID ini secara tidak langsung memacu kami untuk terus melakukan tata kelola data yang baik,” kata Ipuk.

    Dengan Banyuwangi One ID, proses bisnis layanan menjadi lebih pendek. Contohnya penerbitan KTP baru atau KTP hilang yang semula membutuhkan 7 berkas, sekarang cukup 1 berkas; pencatatatan kematian warga dari 9 berkas menjadi 2 berkas saja.

    Banyuwangi One ID tidak hanya melayani masalah adminduk, namun juga layanan pendidikan, kesehatan, bantuan sosial, dan kepegawaian untuk ASN.

    “Warga tidak lagi repot-repot dengan urusan berkas yang banyak. Bertahap, kami akan perluas ke layanan lainnya. Ini adalah ikhtiar kami menjadikan semua urusan menjadi mudah,” kata Ipuk.

    Peluncuran tersebut juga dihadiri secara online oleh Plt Deputi Bidang Transformasi Digital Pemerintah Kemetrian PAN RB Cahyono Tri Birowo yang mengapresiasi Banyuwangi yang terus melakukan trasnformasi digital dalam pelayanan publik.

    Menurutnya, Banyuwangi tidak hanya melakukan perubahan proses bisnisnya tapi juga telah membangun mindset SDM birokrasinya untuk melakukan pondasi tata kelola yang baik.

    “Banyuwangi tidak hanya sekedar mendigitalisasi layanan, namun juga proses bisnis yang dilakukan ini tujuannya untuk mempermudah pelayanan kepada warga. Perubahan mindset semacam inilah yang bisa kita sebut transformasi digital,” kata Cahyono.

    “Kami mendukung penuh apa yang dilakukan oleh Banyuwangi. Ini akan menjadi pola yang akan kita kaji untuk dibawa ke tingkat nasional,” imbuhnya. [alr/but]

     

  • Jombang Lantik 2.480 Pengurus Koperasi Merah Putih, Dorong Kemandirian Ekonomi Desa

    Jombang Lantik 2.480 Pengurus Koperasi Merah Putih, Dorong Kemandirian Ekonomi Desa

    Jombang (beritajatim.com) — Pemerintah Kabupaten Jombang secara resmi melantik pengurus dan pengawas Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih dari 306 desa/kelurahan se-Kabupaten Jombang, Jumat (23/5/2025).

    Bertempat di UPT Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Banjardowo, Kecamatan Jombang, kegiatan monumental ini dihadiri sekitar 2.500 orang dari berbagai elemen pemerintahan dan masyarakat.

    Pelantikan massal ini menjadi tonggak penting dalam penguatan ekonomi desa. Hadirnya tokoh-tokoh strategis seperti Bupati Jombang H. Warsubi, Sekretaris Daerah Agus Purnomo, serta jajaran pejabat dari Kementerian Koperasi dan UKM hingga Kementerian Hukum dan HAM, mempertegas komitmen bersama dalam membangun perekonomian berbasis koperasi.

    Acara diawali sambutan virtual dari Menteri Koperasi dan UKM, Budi Arie Setiadi, yang menegaskan bahwa koperasi desa memiliki peran sentral dalam mendorong pemerataan kesejahteraan. Sekitar 2.480 pengurus resmi dilantik untuk menjadi motor penggerak program-program ekonomi kerakyatan di tingkat desa.

    “Koperasi Merah Putih hadir untuk menopang kebutuhan masyarakat desa, mulai dari sektor pertanian, perikanan, industri kecil, hingga kesehatan. Ini adalah koperasi multiusaha yang dirancang untuk mengakselerasi perputaran ekonomi desa,” ujar Adi Sulistyowati, Staf Khusus Menteri Koperasi sekaligus Komisaris Utama Independen Bank Jatim, dalam paparannya.

    Bupati Jombang, H. Warsubi, menggarisbawahi makna simbolik dari pemilihan lokasi pelantikan di TPA Banjardowo. “Kami ingin pelantikan ini menjadi momentum kesadaran terhadap lingkungan, sekaligus mengingatkan bahwa pembangunan ekonomi harus berjalan beriringan dengan kelestarian alam. Ini adalah amanah dan tantangan,” tegasnya.

    Dalam sambutannya, Bupati juga menekankan pentingnya transparansi dan profesionalisme dalam pengelolaan koperasi. “Ini bukan sekadar organisasi, tapi wadah amanah masyarakat. Pengurus harus menempatkan kepentingan bersama di atas segalanya,” ujarnya di hadapan ribuan peserta yang memadati area pelantikan.

    Pengurus koperasi desa merah putih dari 306 desa/kelururahan se-Kabupaten Jombang

    Sebagai simbol dimulainya tugas besar koperasi desa, acara dirangkai dengan penyerahan akta koperasi secara simbolis dari Bupati kepada perwakilan pengurus. Dalam implementasinya nanti, Koperasi Merah Putih ditargetkan menjadi kanal resmi distribusi berbagai program strategis pemerintah, seperti penyaluran pupuk bersubsidi, pendampingan UMKM, hingga pembiayaan mikro.

    Langkah ini menunjukkan komitmen Jombang sebagai pelopor penguatan ekonomi desa berbasis koperasi. Dengan landasan gotong royong, transparansi, dan keberlanjutan, Koperasi Merah Putih diharapkan menjadi tulang punggung ekonomi rakyat sekaligus wahana distribusi keadilan sosial di tingkat akar rumput. [suf]

  • BPBD Sumenep Keluarkan Peringatan Dini Tiga Jenis Bencana

    BPBD Sumenep Keluarkan Peringatan Dini Tiga Jenis Bencana

    Sumenep (beritajatim.com) – Kabupaten Sumenep berpotensi mengalami tiga jenis bencana alam selama masa peralihan dari musim penghujan ke musim kemarau, yaitu angin puting beliung, banjir, dan tanah longsor. Untuk itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumenep mengeluarkan peringatan dini guna meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat.

    “Peringatan ini berdasarkan pola cuaca dan catatan kejadian selama tiga tahun terakhir. Biasanya kalau masa peralihan musim, tiga jenis bencana itu selalu berulang,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Sumenep, Ach. Laili Maulidy, Jumat (23/5/2025).

    BPBD menyebarkan peringatan dini melalui berbagai saluran informasi serta melakukan edukasi kepada masyarakat agar lebih siap menghadapi potensi bencana. Beberapa wilayah di Sumenep telah terdampak bencana serupa pada tahun-tahun sebelumnya, mulai dari angin puting beliung, tanah longsor di kawasan perbukitan, hingga banjir di sejumlah titik.

    Laili menyoroti persoalan banjir yang diperparah oleh perilaku masyarakat yang masih sering membuang sampah sembarangan ke sungai. “Jadi banjir yang terjadi itu bukan sekadar akibat hujan deras, tapi juga disebabkan saluran air yang mampet karena sampah,” tegasnya.

    Untuk mengurangi dampak bencana, BPBD intens berkoordinasi dengan pemerintah desa dan kecamatan. Sinergi lintas sektor juga terus didorong, termasuk dengan tokoh masyarakat dan dunia pendidikan, guna menumbuhkan budaya sadar bencana.

    “Masyarakat harus mulai memiliki budaya sadar bencana. Karena keselamatan itu dimulai dari diri sendiri. Ini perlu peran semua pihak terkait. Jadi meski bencana tidak bisa dihindari, tetapi setidaknya dampaknya bisa ditekan seminim mungkin,” jelasnya.

    Laili menambahkan, saat ini terjadi fenomena kemarau basah yang menurut prakiraan BMKG berpotensi memicu bencana seperti banjir. Karena itu, ia mengimbau masyarakat untuk proaktif menghadapi potensi bencana dan mulai mengubah perilaku.

    “Bencana ini bukan soal alam yang marah, tetapi karena manusia yang lalai. Jadi mulai sekarang harus sama-sama belajar mengubah perilaku, yakni jangan buang sampah sembarangan,” pungkasnya. [tem/beq]

  • Pemkab Lamongan Komitmen Perkuat Pembangunan Kesehatan Secara Kolaboratif

    Pemkab Lamongan Komitmen Perkuat Pembangunan Kesehatan Secara Kolaboratif

    Lamongan (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Lamongan terus mendorong pembangunan sektor kesehatan secara kolaboratif untuk mewujudkan layanan kesehatan yang cepat, tepat, dan berkualitas. Bupati Lamongan Yuhronur Efendi menyampaikan, kolaborasi dengan berbagai pihak menjadi kunci keberhasilan pembangunan kesehatan di daerah.

    Salah satu keberhasilan nyata adalah penanganan stunting di Kabupaten Lamongan. Melalui kerja sama dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Lamongan, TP PKK, dan stakeholder lainnya, angka stunting berhasil ditekan dari 27,5 persen pada tahun sebelumnya menjadi 9,4 persen pada 2024.

    “Pemkab Lamongan selalu merealisasikan program pemerintah pusat dan memiliki program prioritas untuk memberikan layanan berkualitas kepada masyarakat. Semua realisasi digarap secara kolaborasi agar berlangsung cepat dan tepat,” ujar Yuhronur dalam Sarasehan Kesehatan Hari Bakti IDI Cabang Lamongan di Aula Pemkab Lamongan, Jumat (23/5/2025).

    Bupati yang akrab disapa Pak Yes itu menambahkan, indeks kesehatan Lamongan mencapai angka 0,843 pada 2024, dari skala 0 sampai 1. Sementara angka harapan hidup masyarakat Lamongan juga mengalami peningkatan menjadi 73,22 tahun.

    Komitmen pembangunan kesehatan di Lamongan diwujudkan melalui program unggulan Lamongan Sehat. Salah satu inovasinya adalah Lamongan Sehat Sejahtera dengan Kunjungan Rumah (Laserku), yang telah memberikan layanan kepada 5.131 keluarga.

    “Capaian yang sudah berhasil kita wujudkan harus terus dipertahankan dan ditingkatkan, salah satunya dengan menambah kapasitas tenaga kesehatan. Mindset yang baik dari tenaga kesehatan akan berdampak positif pada kualitas layanan,” jelasnya.

    Ketua Umum PB IDI, Adib Khumaidi, dalam kesempatan yang sama menegaskan pentingnya sinergi antara IDI dan Pemkab Lamongan. Ia mendorong penyusunan peta penugasan dokter untuk menjangkau seluruh wilayah Lamongan secara merata.

    “Sehingga di seluruh wilayah Lamongan terdapat dokter. Hal tersebut akan mendekatkan pelayanan kesehatan,” tegas Adib. [fak/beq]