Category: Beritajatim.com

  • Kasus MERS Meningkat di Arab Saudi, DPR Imbau Jemaah Haji Perketat Prokes

    Kasus MERS Meningkat di Arab Saudi, DPR Imbau Jemaah Haji Perketat Prokes

    Jakarta (beritajatim.com) – Kasus corona di kawasan Timur Tengah (Middle East Respiratory Sindrome Coronavirus (MERS-CoV) meningkat. Tercatat antara 1 Maret hingga 21 April 2025, dilaporkan ada sembilan kasus positif MERS berdasarkan data Kementerian Kesehatan Arab Saudi.

    “Ada peningkatan jumlah kasus jemaah haji yang terkena penyakit MERS ini,” ujar Anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Mahdalena, Senin (26/5/2025).

    Dia pun meminta agar jamaah haji meningkatkan protokol kesehatan selama di tanaha suci. “Saya himbau jemaah haji benar-benar waspada dengan penyakit MERS dan menjaga diri dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat,” kata Mahdalena.

    Dia pun meminta petugas haji juga secara intens memberikan himbauan agar jemaah haji meningkatkan kewaspadaan serta benar-benar menerapkan protokol kesehatan agar terhindari dari penyakit MERS. Menurut Mahdalena, kewaspadaan ini harus ditingkatkan melalui sosialisasi secara terus menerus sehingga Jemaah haji semakin waspada dan menjaga diri agar tak terpapar penyakit MERS.

    “Saya berharap petugas haji memberikan sosialisasi secara terus menerus kepada jemaah haji untuk menggunakan masker sehingga meminimalisir terpapar penyakit,” ujar Mahdalena.

    Sekitar 80 persen kasus MERS pada manusia dilaporkan berasal dari Arab Saudi. “Penyakit MERS ini ditularkan dari hewan ke manusia melalui kontak langsung atau tak langsung. Jemaah haji diharapkan tidak terlalu berdekatan atau berkontak langsung dengan hewan seperti unta untuk meminimalisir terkena virus MERS,” kata Mahdalena lagi.

    Seperti diketahui, MERS merupakan penyakit yang menginfeksi saluran pernapan yang disebabkan oleh subtipe baru dari virus corona yang belum pernah ditemukan menginfeksi manusia sebelumnya.

    Virus ini pertama kali menyerang manusia di Jordan pada April 2012 namun kasus yang pertama kali dilaporkan adalah kasus yang muncul di Arab Saudi pada September 2012. Jemaah haji yang terkena penyakit MERS akan mengalami gejala awal seperti demam, batuk dan sesak napas. Bahkan beberapa mengalami gejala gastrointestinal seperti diare dan mual/muntah. [kun]

  • DPRD Pamekasan Apresiasi Langkah Pemkab Larang PKL Buka Lapak di Kawasan Arek Lancor

    DPRD Pamekasan Apresiasi Langkah Pemkab Larang PKL Buka Lapak di Kawasan Arek Lancor

    Pamekasan (beritajatim.com) – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pamekasan, mengapresiasi langkah tegas Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat, yang melarang Pedagang Kaki Lima (PKL) membuka lapak di kawasan Arek Lancor Pamekasan.

    Terlebih langkah tersebut selaras dengan regulasi penataan dan pemberdayaan PKL, seperti tertuang dalam Peraturan Daerah (Perda) Nomor 4 Tahun 2021, serta Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 101 Tahun 2022. Di mana kawasan Arek Lancor menjadi sarana publik dan tidak masuk dalam kawasan buka lapak PKL.

    “Kami rasa langkah pemkab (Pamekasan) sudah sangat benar (melarang PKL membuka lapak di kawasan Arek Lancor), karena memang sejalan dengan regulasi yang berlaku, yakni perda dan perbup,” kata Sekretaris Komisi II DPRD Pamekasan, Moh Faridi, Selasa (27/5/2025).

    Terlebih pelarangan tersebut juga dilengkapi opsi dan solusi konkrit dengan menyediakan lokasi representatif bagi para PKL, seperti di kawasan Food Colony, Sae Rassa, Sae Salera hingga Sentra PKL Eks PJKA, termasuk beberapa titik lain yang diperkenankan bagi para PKL membuka lapak dagangan.

    “Sejauh ini Sentra PKL sudah ada dan tersedia, tinggal bagaimana Pemkab Pamekasan melakukan terobosan agar suasana di kawasan sentra PKL ramai dan tidak sepi pengunjung, sehingga perputaran ekonomi masyarakat maksimal dan semakin cepat,” ungkapnya.

    Politisi muda Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut juga meyakini jika kondisi tersebut membutuhkan penyesuaian dan adaptasi. “Kalau kita mengikuti aturan pemerintah tentang penataan dan pemberdayaan PKL, tentu tidak akan menempati lokasi yang dikarang. Kami yakin ini hanya soal pembiasaan saja, karena masih belum terbiasa di Food Colony,” jelasnya.

    “Artinya kami tidak hanya sekedar berbicara tentang penertiban semata, tetapi juga harus dibarengi dengan pemberdayaan sesuai dengan amanah perda maupun perbup seperti yang sudah kita ketahui bersama,” sambung Moh Faridi.

    Politisi muda yang juga tercatat sebagai Ketua Fraksi Kebangkitan Bangsa, juga sangat berharap agar kedepan dapat memaksimalkan berbagai ruang publik, seperti Taman Gladak Anyar, Taman Kowel, serta beberapa ruang publik lainnya.

    “Dengan begitu tentu kami harapkan nantinya juga akan lebih mendongkrak daya beli masyarakat melalui sektor UMKM, sebab jika penataannya sudah baik, maka arah ekonomi kita kedepan juga pasti berjalan baik,” pungkasnya.

    Sebelumnya Bupati Pamekasan, KH Kholilurrahman secara resmi menutup permanen kawasan Arek Lancor dari segala bentuk aktivitas jualan khusunya bagi para PKL di wilayah setempat, Jum’at (23/5/2025) lalu. Penegasan tersebut dilakukan seiring dengan adanya aksi sejumlah PKL yang memaksa kembali membuka lapak di pusat kota Pamekasan. [pin/kun]

  • BNPB : Ratusan Warga Terdampak Bencana Angin Kencang di Situbondo

    BNPB : Ratusan Warga Terdampak Bencana Angin Kencang di Situbondo

    Jakarta (beritajatim.com) – Musim pancaroba dan cuaca ekstrem yang terjadi belakangan ini menyebabkan berbagai bencana di sejumlah wilayah Indonesia. Diantaranya terjadi di Kabupaten Situbondo Provinsi Jawa Timur, ketika hujan lebat disertai angin kencang melanda wilayah tersebut pada Senin (26/5/2025).

    “Cuaca ekstrem ini mengakibatkan kerusakan 17 rumah rusak ringan, sembilan rumah rusak sedang dan satu rumah rusak berat di Desa Mlandingan Kulon, Kecamatan Mlandingan, dan berdampak pada 27 Kepala Keluarga (KK)/111 jiwa terdampak,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari, Selasa (27/5/2025).

    Sebagai bentuk respon cepat, lanjutnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan pihak terkait segera melakukan peninjauan serta penanganan awal di lokasi kejadian. Koordinasi lintas sektor dijalankan untuk memastikan seluruh proses penanganan berjalan dengan baik, termasuk pemberian imbauan agar warga tetap waspada terhadap cuaca ekstrem yang masih mungkin terjadi.

    Tidak berhenti sampai di situ, masih menurut Muhari, BPBD juga telah menyiapkan langkah lanjutan, termasuk rencana pelaksanaan Jitupasna (Pengkajian Kebutuhan Pasca Bencana) serta distribusi bantuan logistik bagi warga terdampak sebagai bagian dari upaya pemulihan awal.

    “Sebagai langkah antisipatif menghadapi peningkatan risiko bencana akibat cuaca ekstrem, BNPB mengimbau masyarakat untuk terus memantau informasi perkembangan cuaca,” kata Muhari. [kun]

  • Peluru Nyasar Lukai Warga Pasuruan, Korban Pingsan dan Dibawa ke RS

    Peluru Nyasar Lukai Warga Pasuruan, Korban Pingsan dan Dibawa ke RS

    Pasuruan (beritajatim.com) – Sebuah video di sosial media menunjukkan seorang perempuan kesakitan karena terkena peluru. Diketahui perempuan yang terkena peluru tersebut bernama Sayati, Warga Desa Pasinan, Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan.

    Menurut keterangan dalam vidio tersebut warga bernama Sayati terkena peluru di bagian kaki sebelah kiri. Sayati terkena peluru saat sedang berjalan di kawasan latihan tembak anggota TNI. “Kena peluru, warga kena peluru waktu cari daun kelor,” ucap suara dalam vidio, Selasa (27/5/2025).

    Sementara itu saksi mata bernama Arsi yang juga berjalan dengan korban mengatakan bahwa dirinya berjalan dengan korban dan dua orang lainnya. Saat itu korban dan Arsi sedang berjalan dari selatan.

    Nanun seketika, korban berteriak histeris kesakitan pada bagian kaki sebelah kiri. Korban kemudian pingsan karena kaget dan syok karena melihat kakinya berlumuran darah. ”Saya waktu itu berdiri dan melihat korban langsung semaput terkena tembakan pada kakinya” ujar Arsi, salah satu rekannya.

    Saat dilihat, disekitaran korban terdapat satu butir peluru yang tergeletak dan kemudian diambil warga. Mendapati hal itu, arsi kemudian berteriak minta tolong untuk mengevakuasi korban. “Langsung di bawa ke RSUD Grati, dibawa sama mobil pickup milik warga. Karena lorban badannya lemas,” lanjutnya.

    Namun sampai saat ini pihak yang bersangkutan masih belum memberikan keterangan terhadap kejadian ini. (ada/kun)

  • Komunitas Cinta Bangsa Demo Depan Kejari Sidoarjo, Apresiasi Ungkap Kasus Rusunawa Tambaksawah Waru

    Komunitas Cinta Bangsa Demo Depan Kejari Sidoarjo, Apresiasi Ungkap Kasus Rusunawa Tambaksawah Waru

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Komunitas Cinta Bangsa (KCM) menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Sidoarjo, Selasa (27/5/2025). KCM memberikan apresiasi atas kinerja Kejari yang mengungkap kasus dugaan korupsi pengelolaan Rumah Susun Sewa (Rusunawa) Tambaksawah Waru yang merugikan negara lebih dari Rp 9 miliar.

    Koordinator lapangan aksi, Kholik Ferdiansyah, menyatakan bahwa meski Kejari Sidoarjo telah menetapkan empat tersangka dalam perkara tersebut, pihaknya menduga masih ada aktor lain yang belum tersentuh hukum dalam kasus pengelolaan Rusunawa Tambak Sawah sejak 2008 sampai 2022 tersebut.

    KCM sangat mengapresiasi Kejari Sidoarjo dalam menangani kasus ini. Namun dalam dakwaan hanya empat orang yang disebut. Ia menduga kuat ada pihak-pihak lain yang terlibat, seperti pimpinan Dinas P2CKTR, Inspektorat, Sekda serta bupati sekarang.

    “Karena seiring waktu kasus korupsi itu berjalan bupati sekarang menjabat sebagai wakil bupati. Saya yakin uang yang dikorupsi sebesar Rp 9,7 miliar, tidak mungkin hanya dinikmati empat orang saja. Pasti uang sebesar itu alirannya akan kemana-mana, tidak hanya pada empat tersangka itu,” ungkap Kholik.

    Masih menurut Kholik, dirinya siap jika sewaktu-waktu diminta memberikan keterangan oleh Kejaksaan. “Kami siap jika dipanggil Kejari untuk memberikan klarifikasi atas poin-poin yang kami sampaikan dalam aksi ini,” tandasnya.

    Sementara Kajari Sidoarjo Roy Rovalino Herudiansyah, S.H., M.H. didampingi Kasi Pidsus Kejaksaan Negeri Sidoarjo John Franky Yanafia Ariandi, S.H., M.H. menyampaikan apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya atas dukungan dari masyarakat melalui Komunitas Cinta Bangsa (KCB) Jawa Timur terhadap upaya penegakan hukum tindak pidana korupsi Pengelolaan Rusunawa Tambaksawah Kabupaten Sidoarjo Tahun 2008-2022 yang merugikan negara sebesar Rp 9.7 M, yang tengah berjalan.

    “Kejari Sidoarjo sangat-sangat mengapresiasi kepada masyarakat luas. Artinta ini penegakan hukum kita selama ini diperhatikan dan didukung oleh masyarakat Sidoarjo. Dengan demikian semangat kami akan tetap melaksanakan penegasan hukum tentunya dengan dasar-dasar bukti-bukti yang kuat dan bukti-bukti yang valid tidak sekedar hanya informasi-informasi yang tidak ada dukungan bukti yang kuat,” paparnya.

    Disinggung soal kemungkinan akan bertambahnya tersangkanya kasus ini, dia menegaskan tentunya perlu pemantapan dengan adanya proses penyelidikan dan penyidikan serta pengumpulan alat-alat bukti siapa saja yang terlibat dalam kasus Rusunawa Tambaksawah Waru ini.

    “Kami tidak bisa mendzolimi orang tanpa adanya bukti-bukti yang kuat. Seperti keterangan saksi-saksi, bukti-bukti tertulis dan lainnya. Jika ada bukti-kuat yang kuat tentunya bukan tidak mungkin juga bisa menjadi tersangka,” sebutnya menutup.

    Seperti diketahui, pengelolaan pendapatan hasil kerja sama pemanfaatan aset Desa Tambaksawah itu didirikan Rusunawa bersama Dinas Perumahan, Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang (P2CKTR) Kabupaten Sidoarjo dari anggaran APBN. Namun hasil pendapatan yang mestinya juga harus disetorkan ke P2CKTR atau kas daerah, seiring waktu tidak ada kejelasan.

    Praktik korupsi diduga berlangsung sejak Rusunawa itu berdiri dan diresmikan di atas aset Desa Tambaksawah pada tahun 2008 hingga 2022. Selama periode tersebut, pendapatan dari sewa rusunawa yang seharusnya masuk ke kas Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo, justru dimanfaatkan untuk kepentingan kelompok tertentu.

    Rusunawa Tambak Sawah terdiri dari 8 unit rusun, mulai blok A hingga H dengan jumlah kamar sebanyak 384. Aset tersebut merupakan aset milik Pemkab Sidoarjo yang tercatat sebagai aset barang milik daerah berdasarkan Kartu Inventaris Barang (KIB) C Nomor Register 4 dan 6. (isa/kun)

  • Tak Menyerah Usai Gagal, Warga Blitar Akhirnya Lulus Ujian SIM

    Tak Menyerah Usai Gagal, Warga Blitar Akhirnya Lulus Ujian SIM

    Blitar (beritajatim.com) – Aqila Rafifah merupakan warga Kabupaten Blitar, Jawa Timur, yang pernah gagal saat mengurus SIM di Polres Blitar. Namun, dirinya tak putus asa dan melakukan sejumlah cara hingga dinyatakan lulus dan mendapat SIM.

    Ia menyebut, dalam pengurusan SIM ada dua syarat mutlak yang harus dikerjakan yakni mengikuti ujian teori dan praktek. Bila semua tahapan mencapai target maka petugas kepolisian akan memberikan SIM secara resmi kepada pemohon.

    “Semula saya sempat gagal saat mengurus SIM di Polres Blitar, tetapi saya diberikan pengarahan maupun pemahaman sebelum mengikuti ujian setiap tahapan. Bermodal itulah, saya bisa lulus dan mendapatkan SIM,” kata Aqila, Selasa, (27/5/2025).

    Dijelaskan, sebelumnya memang sempat dinyatakan gagal oleh petugas tetapi saat diberikan wawasan seputar ujian praktek akhirnya dapat melaksanakan ujian dengan lancar sampai memperoleh SIM.

    “Alhamdulillah setelah menanti beberapa pekan, saya dapat SIM secara resmi. Bagi masyarakat jangan takut dan minder dalam mengurus SIM, yang penting optimis InsyaAllah jadi,” imbuhnya.

    Sementara Kasat Lantas Polres Blitar, AKP A. Nasution menyebut petugas Satpas memang disiapkan untuk membantu pemohon SIM sebelum ujian praktik. Khususnya bagi pemohon SIM yang mengalami kesulitan. Petugas Satpas akan memberikan pemahaman terkait ujian praktik dan tips – tipsnya.

    “Iya memang kami sampaikan ke petugas Satpas untuk membantu pemohon SIM, misalnya saat ujian praktik. Jadi para pemohon SIM ini lebih mudah, dan lolos ujian SIM,” jelasnya.

    Menurut Nasution, latihan ujian praktek SIM memang disediakan oleh layanan Satpas. Hal itu bertujuan untuk mempermudah pemohon SIM, saat ujian praktik. Termasuk bagi pemohon SIM yang masih berstatus pelajar berusia di atas 17 tahun.

    “Meskipun rute ujian praktek SIM sudah baru, tapi masih ada beberapa yang kesulitan. Nah, petugas Satpas kami sampaikan untuk membantu latihan praktik, jadi para pemohon SIM lebih mudah saat praktik. Kemudian agar pelajar ini bisa memiliki SIM sebelum berkendara,” tandasnya. [owi/beq]

  • DKPP Bojonegoro Pinjamkan Satu Drone untuk Pemupukan Modern

    DKPP Bojonegoro Pinjamkan Satu Drone untuk Pemupukan Modern

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bojonegoro mulai mengenalkan pemupukan modern dengan meminjamkan satu unit drone sprayer kepada kelompok tani. Inovasi ini ditujukan untuk mendorong adopsi teknologi pertanian presisi dan efisiensi dalam pemupukan.

    Drone pertanian yang digunakan memiliki tangki berkapasitas 30 liter dan mampu menyemprotkan pupuk organik cair (POC) serta Elisitor Biosaka—zat hayati untuk meningkatkan ketahanan tanaman terhadap hama. Dengan kemampuan menjangkau 2 hingga 3 hektare per jam, drone ini jauh lebih efisien dibanding metode manual.

    Namun, secara operasional, drone ini masih memiliki keterbatasan. Hanya tersedia dua baterai aktif, yang efektif mencakup sekitar 1 hektare sebelum pengisian ulang. Hal ini merupakan langkah awal memasyarakatkan teknologi pertanian presisi.

    “Kami mulai dengan satu unit, dan tahun depan akan ditambah lagi satu unit melalui APBD Perubahan 2025,” kata Plt Kepala DKPP Bojonegoro Zaenal Fanani.

    Sebagai simbolis, peluncuran pemanfaatan drone dilakukan di Desa Sarirejo, Kecamatan Balen, Senin (26/5/2025), dan dihadiri langsung oleh Bupati Bojonegoro Setyo Wahono. Ke depan, peminjaman alat ini ditujukan untuk mendukung pertanian berkelanjutan di berbagai wilayah.

    “Program ini diharapkan menjadi solusi modern bagi petani dalam menghemat waktu, tenaga, dan biaya, sekaligus meningkatkan hasil panen secara ramah lingkungan,” ujar Wahono. [lus/kun]

  • Bikin Resah Warga, Damkarmat Banyuwangi Evakuasi Sarang Tawon Vespa di SD Model Sobo

    Bikin Resah Warga, Damkarmat Banyuwangi Evakuasi Sarang Tawon Vespa di SD Model Sobo

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Sarang tawon vespa berukuran besar yang bersarang di aula Gedung SD Model Sobo, Kelurahan Sobo, Banyuwangi, berhasil dievakuasi oleh tim Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Banyuwangi, Senin malam (26/5/2025). Keberadaan sarang tawon tersebut sempat meresahkan warga dan mengancam keselamatan anak-anak yang beraktivitas di lingkungan sekolah.

    Evakuasi dilakukan oleh tim rescue Brama 3 setelah menerima laporan dari masyarakat. Menurut Kepala Dinas Damkarmat Banyuwangi, Yoppy Bayu Irawan melalui Humas Damkarmat, Muammar Kadhafi, sarang tawon itu sudah lama bersarang dan berukuran cukup besar. “Kalau tawonnya sangat besar dan ternyata sudah lama bersarang di situ. Laporan kami terima dari tim Dinas Kebudayaan dan Pariwisata karena gedung itu mau dipakai untuk latihan BEC,” jelasnya.

    Proses evakuasi berlangsung hati-hati dengan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) khusus, sarung tangan, senter, mobil rescue, serta alat pendukung seperti Ayaxx. Sarang yang berhasil diamankan diketahui memiliki diameter sekitar 40 cm.

    Kadhafi menjelaskan bahwa evakuasi dilakukan malam hari untuk menghindari risiko serangan tawon yang dikenal sangat agresif di siang hari. “Kami melakukan evakuasi malam hari untuk meminimalisir terjadinya hal yang tidak diinginkan. Karena kalau siang hari juga masih banyak orang, takutnya terjadi hal yang tidak diinginkan,” ungkapnya.

    Tindakan cepat Damkarmat ini mendapat apresiasi dari masyarakat, mengingat lokasi sarang berada di area sekolah yang sering digunakan untuk kegiatan anak-anak. Evakuasi ini juga penting dalam rangka mendukung persiapan latihan Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) yang akan dilaksanakan di gedung tersebut. [alr/beq]

  • 60 Ribu Lebih NIB Diterbitkan, Pemkab Banyuwangi Perkuat Legalitas UMKM

    60 Ribu Lebih NIB Diterbitkan, Pemkab Banyuwangi Perkuat Legalitas UMKM

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi melalui Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan (Diskopumdag) terus menunjukkan komitmen dalam memperkuat sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Hingga akhir 2024, tercatat sebanyak 60.409 Nomor Induk Berusaha (NIB) telah diterbitkan, mayoritas untuk pelaku UMKM.

    “60.409 NIB itu, sebagian besar milik pelaku UMKM,” ujar Kepala Diskopumdag Banyuwangi, Hj. RR. Nanin Oktaviantie.

    Kesuksesan ini tidak lepas dari strategi jemput bola yang dilakukan Diskopumdag. Tim secara aktif mendatangi titik-titik lokasi UMKM, bahkan hingga pelosok desa, untuk membantu proses penerbitan NIB secara gratis. Pendekatan ini terbukti efektif memangkas birokrasi dan memudahkan pelaku usaha kecil dalam mengakses legalitas.

    “Kami juga mengimbau pelaku UMKM terutama di sektor pangan, untuk mengurus izin Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) secara gratis,” tambah Nanin.

    Selain itu, Diskopumdag juga gencar melakukan sosialisasi dan pelatihan mengenai pentingnya legalitas usaha dan tata cara pengurusan izin melalui sistem Online Single Submission (OSS). Pendampingan dilakukan secara berkelanjutan untuk memastikan UMKM dapat naik kelas dan berkembang secara berkelanjutan.

    “Intinya kami terus mendorong serta mendampingi pelaku UMKM untuk mengurus izin, agar pelaku usaha dapat berkembang serta UMKM dapat naik kelas,” ujar Nanin.

    Dengan legalitas yang jelas, pelaku UMKM di Banyuwangi kini bisa mengakses program pemberdayaan, permodalan, serta membuka peluang pasar yang lebih luas. “Diskopumdag Banyuwangi berharap agar UMKM di Banyuwangi dapat terus berkembang, naik kelas dengan legalitas usaha yang jelas, serta memiliki semangat kemandirian dan inovasi dalam mengembangkan usahanya,” pungkas Nanin. [alr/beq]

  • Pemkab Bojonegoro Daftarkan 157 Ribu KK Miskin ke BPJS Ketenagakerjaan, Program Santunan Duka Di-upgrade

    Pemkab Bojonegoro Daftarkan 157 Ribu KK Miskin ke BPJS Ketenagakerjaan, Program Santunan Duka Di-upgrade

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Sebanyak 157.058 kepala keluarga (KK) miskin di Kabupaten Bojonegoro resmi didaftarkan sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro. Langkah ini menjadi bentuk transformasi dari program santunan duka yang sebelumnya diterapkan.

    Program ini menyasar pekerja rentan dan warga kurang mampu yang belum terdaftar dalam jaminan sosial ketenagakerjaan, terutama dari kalangan non formal. Data peserta diambil dari Damisda (Data Mandiri Masyarakat Miskin Daerah), P3KE (Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem), dan DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial).

    “Program santunan duka kita upgrade menjadi perlindungan jaminan sosial. Dasar hukumnya jelas, manfaatnya lebih besar. Jika terjadi risiko, ahli waris bisa menerima hingga Rp42 juta dan beasiswa untuk dua anak,” jelas Bupati Bojonegoro Setyo Wahono, Senin (26/5/2025).

    Program tersebut baru disosialisasikan kepada seluruh kepala desa dan lurah se-Kabupaten Bojonegoro di Ruang Angling Dharma Pemkab Bojonegoro. Pemkab menekankan pentingnya peran desa dalam menyampaikan informasi dan meluruskan persepsi masyarakat.

    “Ini bukan penghapusan, tapi penyempurnaan program agar lebih efektif dan berkelanjutan. Kami minta Kepala Desa aktif memastikan data warganya sesuai,” tambah Wakil Bupati Nurul Azizah.

    Program ini diharapkan tak hanya memberikan perlindungan kerja, tetapi juga menjadi intervensi sosial yang berdampak pada sektor ekonomi dan pendidikan masyarakat miskin Bojonegoro. [lus/kun]