Category: Beritajatim.com

  • Penentuan 1 Dzulhijjah 1446 H, Hilal Tak Terlihat di Bukit Condrodipo Gresik

    Penentuan 1 Dzulhijjah 1446 H, Hilal Tak Terlihat di Bukit Condrodipo Gresik

    Gresik (beritajatim.com) – Tim Falakiyah Nahdlatul Ulama (LFNU) Gresik melakukan rukyatul hilal dalam penentuan 1 Dzulhijjah 1446 H, di Bukit Condrodipo, Desa Kembangan, Kecamatan Kebomas, Gresik. Dalam penentuan itu, tim LFNU tidak melihat hilal.

    Sekretaris LFNU Gresik, Angga Purwancara mengatakan, timnya sudah melakukan pengamatan. Baik dengan alat manual maupun teropong, teleskop binokular, dan teodolit. Tapi hilal tetap tidak terlihat.

    “Berdasarkan pantauan matahari terbenam pukul 17.28 wib. Dengan ketinggian hilal 0 derajat, 31 menit, 18 detik,” katanya, Selasa (27/5/2025).

    Dari hasil pantauan rukyatul hilal itu, lanjut dia, tinggi hilal dinyatakan belum memenuhi kriteria Inkamnur Rukyah Nahdlatul Ulama (IRNU). Sebab, berdasarkan IRNU tinggi hilal minimal 3 derajat dan elongasi hilal minimal 6,4 derajat.

    “Tidak terlihatnya hilal di Bukit Condrodipo Gresik. Timnya segera membuat laporan dan akan diteruskan ke PBNU dan Kementrian Agama (Kemenag) Gresik untuk dijadikan landasan sidang isbat bersama Kementerian Agama RI,” ungkapnya.

    Sementara itu, untuk kepastian 1 Dzulhijjah 1446 Hijriah, LFNU Gresik masih menunggu keputusan bersama Menteri Agama RI selaku pimpinan sidang isbat.

    “Kami di sini hanya pelaksana, melakukan pemantauan dan melaksanakan laporan. Untuk keputusan, kami serahkan ke Menteri Agama,” ujar Angga.

    Dalam rukyatul hilal tersebut, juga dihadiri Wakil Ketua PCNU Gresik Syifaul Qulub, Kapolsek Kebomas Kompol Gatot Setyo Budi, Perwakilan Koramil Kebomas, Kepala Kemenag Gresik Pardi, Wakil Ketua Pengadilan Agama Gresik Nahruddin. [dny/but]

  • Dukung Ketahanan Pangan, Wabup Sumenep dan Forkopimda ‘Nyemplung’ Sawah, Panen Jagung Bareng Petani

    Dukung Ketahanan Pangan, Wabup Sumenep dan Forkopimda ‘Nyemplung’ Sawah, Panen Jagung Bareng Petani

    Sumenep (beritajatim.com) – Wakil Bupati Sumenep, Imam Hasyim dan jajaran Forkopimda langsung ‘nyemplung’ sawah untuk memanen jagung bersama masyarakat di Desa Ellak Daya, Kecamatan Lenteng. Panen bersama itu merupakan upaya memperkuat ketahanan pangan nasional di daerah.

    “Momentum panen raya ini bukan sekadar ajang seremoni. Kehadiran kami dan Forkopimda di tengah petani menjadi bukti komitmen dalam mendukung swasembada pangan dan mendorong kemandirian ekonomi berbasis sektor pertanian,” kata Wakil Bupati Sumenep, Imam Fauzi, Selasa (27/05/2025).

    Ia sangat mengapresiasi para petani yang produktif dan konsisten mendukung program swasembada pangan. Pemerintah Daerah juga berkomitmen untuk terus hadir bersama masyarakat untuk memberi dukungan nyata, baik melalui bantuan teknis, sarana produksi, maupun pendampingan.

    “Panen ini adalah hasil dari kerja keras bersama dan bukti bahwa kolaborasi antar pihak mampu memperkuat ketahanan pangan di Sumenep,” tandasnya.

    Sementara Kapolres Sumenep AKBP Rivanda menekankan pentingnya pengawalan distribusi pangan agar hasil panen benar-benar sampai ke masyarakat tanpa hambatan.

    “Kami siap mendukung stabilitas dan keamanan sektor pertanian, termasuk mengawal distribusi hasil panen ini,” ujarnya.

    Sedangkan Dandim 0827 menegaskan peran strategis TNI dalam mendampingi petani, mulai dari tahap olah lahan hingga panen. Karena ketahanan pangan tidak bisa berdiri sendiri tanpa sinergi semua pihak.

    Kegiatan panen jagung ini turut melibatkan kelompok tani dan masyarakat sekitar. Para petani menyambut antusias kehadiran tiga pilar daerah tersebut, yang memberikan semangat sekaligus membuka ruang dialog soal tantangan pertanian di tingkat bawah.

    Langkah ini diharapkan menjadi pemicu semangat baru bagi petani Sumenep untuk terus produktif dan berkontribusi dalam menjaga ketersediaan pangan di Kecamatan Lenteng khususnya dan Kabupaten Sumenep umumnya. (tem/ted)

  • Tim SAR Temukan Satu ABK KM Sumber Wangi yang Tenggelam di Banyuwangi

    Tim SAR Temukan Satu ABK KM Sumber Wangi yang Tenggelam di Banyuwangi

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Tim SAR gabungan berhasil menemukan satu orang Anak Buah Kapal (ABK) KM Sumber Wangi yang tenggelam di perairan Pantai Sembulungan, Kecamatan Muncar, Banyuwangi. Korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia terapung tak jauh dari titik lokasi kapal tenggelam, Selasa (27/5/2025).

    Koordinator Pos Basarnas Banyuwangi, Wahyu Setyabudi, menyatakan bahwa korban yang ditemukan bernama Pairin (50), asal Desa Bagorejo, Kecamatan Srono.

    “Alhamdulillah, satu orang berhasil kami temukan dan teridentifikasi bernama Pairin, ABK KM Sumber Wangi asal Desa Bagorejo, Kecamatan Srono,” ujar Wahyu, Selasa (27/5).

    Wahyu menjelaskan bahwa tubuh korban ditemukan terapung di perairan dekat lokasi tenggelamnya KM Sumber Wangi, tepatnya di Pantai Sembulungan sekitar pukul 10.30 WIB.

    “Korban ditemukan di titik lokasi tenggelamnya kapal. Kami langsung melakukan proses evakuasi pada pukul 11.30 WIB menggunakan perahu karet,” tambahnya.

    Dengan ditemukannya Pairin, masih tersisa satu ABK KM Sumber Wangi yang belum ditemukan hingga saat ini, yaitu Harry (54), asal Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar. Pencarian masih terus dilakukan oleh seluruh unsur SAR yang terdiri dari Pos Basarnas, TNI, Polri, BPBD, relawan, dan nelayan setempat.

    Diketahui, KM Sumber Wangi tenggelam setelah diterpa ombak besar di Pantai Sembulungan saat kapal dalam perjalanan pulang dari melaut di Perairan Senggrong. Kapal yang bermesin gardan itu membawa 29 ABK dan hendak bersandar di Pelabuhan Muncar saat insiden terjadi. [alr/beq]

  • Begini Kronologi Lengkap Kecelakaan Maut di Probolinggo

    Begini Kronologi Lengkap Kecelakaan Maut di Probolinggo

    Probolinggo (beritajatim.com) – Kecelakaan tragis menimpa pengguna jalan di Jalan Raya Lumajang–Probolinggo, tepatnya di Desa Banjarsawah, Kecamatan Tegalsiwalan, Kabupaten Probolinggo. Insiden ini merenggut empat nyawa dan menyebabkan luka serius pada beberapa orang lainnya.

    Menurut Kanit Laka Satlantas Polres Probolinggo, Ipda Aditya Wikrama, kecelakaan terjadi sekitar pukul 12.50 WIB. Sebuah dump truk tanpa plat nomor melaju dari arah selatan ke utara.

    Saat tiba di tikungan kiri, truk diduga mengalami rem blong dan pengemudi kehilangan kendali. “Truk mengambil jalur terlalu ke kanan dan akhirnya menabrak mobil pickup serta sepeda motor,” ujar Ipda Aditya, Selasa (27/5/2025).

    Pickup yang ditabrak memiliki nomor polisi N-8528-EC, sementara sepeda motor tidak diketahui identitasnya karena tercebur ke sungai. Benturan keras membuat dump truk ikut terjun ke sungai.

    Empat orang dilaporkan meninggal dunia dalam kejadian ini. Tiga korban sudah berhasil dievakuasi dan dibawa ke RSUD dr. Moh. Saleh, Kota Probolinggo. “Identitas korban masih kami cocokkan dengan data yang ada. Proses identifikasi sedang dilakukan bersama pihak rumah sakit,” jelas Ipda Aditya.

    Pihak Satlantas Polres Probolinggo juga telah mengamankan lokasi untuk melakukan olah TKP. Investigasi mendalam dilakukan untuk memastikan penyebab kecelakaan.

    Dugaan sementara menunjukkan bahwa rem blong menjadi faktor utama kecelakaan. Namun, kendaraan akan diperiksa secara teknis untuk memastikan kondisi sistem rem dan lainnya. “Kami masih dalami penyebab pasti, termasuk memeriksa kondisi kendaraan sebelum kejadian,” imbuh Ipda Aditya. (ada/kun)

  • BMKG Prediksi Banjir Rob Landa Pesisir Laut Surabaya Hingga Akhir Bulan Mei

    BMKG Prediksi Banjir Rob Landa Pesisir Laut Surabaya Hingga Akhir Bulan Mei

    Surabaya (beritajatim.com) – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Maritim Tanjung Perak Surabaya memberikan peringatan potensi banjir rob di pesisir Surabaya.

    Banjir rob ini muncul dipicu oleh pasang air laut maksimum, yang diperkirakan akan terjadi mulai tanggal 25 – 30 Mei 2025. Dan melanda sebagian besar wilayah laut Surabaya, Gresik, Sidoarjo, dan Lamongan. Hingga ke perairan timur Probolinggo, Pasuruan, Sampang serta Kalianget.

    Prakirawan BMKG Maritim Tanjung Perak Ady Hermanto mengatakan, pasang air laut ini diperkirakan terjadi antara pukul 09.00 hingga 12.00 WIB. Dengan ketinggian pasang air laut mencapai 130 hingga 150 cm.

    “Ada pun fenomena pasang maksimum tersebut berkaitan dengan fase bulan baru (new moon), yang dapat menyebabkan ketinggian pasang air laut mencapai 130 hingga 150 cm,” terang Ady, Selasa (27/5/2025).

    Ady menyampaikan bahwa fenomena pasang air laut dapat memicu terjadinya banjir rob di wilayah pesisir daratan, dengan perkiraan ketinggian mencapai 20 hingga 30 cm.

    Pihaknya pun turut mengimbau kepada masyarakat pesisir agar selalu waspada. Mengingat, kata Ady, banjir rob dapat berpotensi mengganggu transportasi di sekitar pelabuhan dan pesisir, aktivitas petani garam serta perikanan darat, hingga kegiatan bongkar muat di area pelabuhan.

    “Bagi masyarakat kami imbau agar menghindari wilayah genangan banjir rob. Karena airnya bersifat korosif, rutin membersihkan drainase terutama yang tinggal di wilayah langganan banjir rob, agar aliran air lancar,” ucap dia.

    Untuk diketahui, BMKG Maritim Tanjung Perak juga menginformasikan kepada masyarakat, untuk tetap siaga, dan selalu rutin menyimak pembaruan informasi cuaca maritim melalui kanal resmi BMKG. (ted)

  • 100 Hari Kerja, Mbak Wali Luncurkan 11 Program Strategis untuk Wujudkan Kota Kediri MAPAN

    100 Hari Kerja, Mbak Wali Luncurkan 11 Program Strategis untuk Wujudkan Kota Kediri MAPAN

    Kediri (beritajatim.com) – Tepat di momentum 100 hari kerjanya, Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati dan wakilnya KH Qowimuddin Thoha meluncurkan 11 program strategis yang menjadi tonggak awal perwujudan Kota Kediri yang Maju, Agamis, Produktif, Aman, dan Ngangeni (MAPAN).

    Peluncuran ini dimulai dengan Apel 112 Lapor Mbak Wali di depan Balai Kota Kediri, yang dihadiri oleh seluruh kepala perangkat daerah.

    Dari pelayanan masyarakat hingga pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan ekonomi, seluruh program tersebut dirancang agar menyentuh langsung kebutuhan warga. Di antaranya, ada layanan mobil pelayanan masyarakat, ATM beras untuk ketahanan pangan, serta pemberian beasiswa bagi pelajar, mahasiswa, hingga kader kesehatan.

    “Capaian 100 hari kerja ini tentulah bukan akhir dari segala upaya yang telah kita lakukan, ke depan kita memastikan bahwa program-program tersebut berjalan dengan baik, berkelanjutan dan bermanfaat bagi masyarakat,” ujar Vinanda Prameswati.

    Melalui visi Sapta Cita, Pemkot Kediri berupaya merealisasikan sejumlah program yang menyentuh berbagai aspek kehidupan warga. Di bidang sosial dan kesejahteraan, insentif untuk RT/RW, tenaga pendidikan formal dan nonformal, kader kesehatan, serta Tim Reaksi Cepat (TRC) ditingkatkan. Jaminan kesehatan gratis dan ATM Beras menjadi bagian dari upaya mewujudkan Program Merata.

    Di sektor ekonomi, diluncurkan Dana Bergulir Kredit Usaha Masyarakat Profesional Aman dan Nyaman (KUMAPAN), serta pendirian Koperasi Kelurahan Merah Putih. UMKM dan toko modern juga diberi wadah dalam program Produk Kota Kediri Mapan (PRIMA).

    Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, Pemkot menghadirkan BOSDA MAPAN bagi siswa kurang mampu, serta beasiswa S1, S2, dan S3 bagi warga berprestasi dan dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Guru PAUD pun mendapat perhatian dengan program beasiswa khusus.

    Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati meluncurkan 11 program strategis

    Identitas budaya juga diangkat melalui peluncuran pakaian khas Busana Panji dan Busana Galuh dalam program Kediri City Tourism (D’CITO). Di bidang digitalisasi dan layanan publik, hadir inovasi seperti “Lapor Mbak Wali 112” dan program All In kecamatan untuk pelayanan administrasi kependudukan di kelurahan.

    Pelayanan kesehatan diperluas dengan menjalin kerja sama rumah sakit non-JKN, seperti Rumah Sakit Bhayangkara, guna menjangkau layanan yang belum tercover oleh BPJS. Program CSR Green House dari Bank Jatim juga dihadirkan di tiga kelurahan sebagai bagian dari penguatan ketahanan lingkungan dan pangan.

    “Tidak ada kata puas, agar kami terus berbenah untuk mewujudkan Kota Kediri lebih baik dan lebih MAPAN lagi. Kami yakin dengan sinergi dan kekompakan seluruh pihak cita-cita Kota Kediri dapat terwujud,” kata Vinanda menegaskan komitmennya.

    Ia juga menyampaikan bahwa peningkatan infrastruktur, pengembangan ekonomi lokal, dan pelibatan masyarakat dalam pembangunan akan terus menjadi prioritas ke depan.

    “Kita lakukan mulai dari peningkatan infrastruktur, pengembangan ekonomi, peningkatan kualitas sumber daya manusia, dan kami ajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembangunan Kota Kediri. Kami yakin dukungan masyarakat sangat penting bagi kesuksesan program-program Kota Kediri,” tegasnya. [nm/ted]

  • Listrik Pulau Giliraja Sumenep Tak Bisa 24 Jam, Ini Kendalanya

    Listrik Pulau Giliraja Sumenep Tak Bisa 24 Jam, Ini Kendalanya

    Sumenep (beritajatim.com) – Warga Pulau Giliraja Kabupaten Sumenep Madura baru saja bisa menikmati nyala listrik selama 12 jam per hari. Sebelumnya, listrik di pulau ini hanya menyala 6 jam per hari.

    Sejumlah warga Pulau Giliraja berharap agar nyala listrik 12 jam tersebut bisa dibagi beberapa jam di siang hari, dan sisanya malam hari.

    Manager PLN UP3 Madura, Fahmi Fahresi, menjelaskan bahwa jam layanan listrik di Pulau Giliraja saat ini dimulai pukul 17.00 – 05.00 WIB. Biasanya listrik hanya bisa dinikmati mulai pukul 17.00 – 23.00 WIB.

    “Waktu nyala listrik itu berkaitan dengan jam operasional ya. Jadi 12 jam sudah diatur, nyala mulai jam 5 sore sampai jam 5 pagi,” katanya menjawab keinginan warga, Selasa (27/05/2025).

    Sedangkan untuk kemungkinan bisa menyala 24 jam, Fahmi mengatakan ada beberapa kendala yang menghambat. Diantaranya kapasitas pembangkit yang belum mencukupi. Selain itu, kuota solar untuk listrik di Pulau Giliraja juga belum mencukupi.

    “Tetapi kami tetap akan sampaikan ke PLN Pusat terkait keinginan warga Pulau Giliraja agar listrik bisa nyala 24 jam. Selain itu, kami juga akan berkoordinasi dengan Pemkab Sumenep. Doakan saja. Semuanya perlu proses,” ucapnya.

    Pada Senin (26/05/2025), Wakil Bupati Sumenep, Imam Hasyim meresmikan nyala listrik 12 jam di Pulau Giliraja. Program tersebut merupakan bagian dari 100 hari kerja Bupati – Wakil Bupati Sumenep.

    Hingga saat ini, jumlah pelanggan di Pulau Gili Raja sekitar 2.400, dengan beban puncak 700 kW dari kapasitas pembangkit 1.100 kW.

    “Semoga dengan bertambahnya jam layanan listrik ini berdampak positif pada sektor pendidikan, ekonomi, hingga pelayanan publik,” ujar Fahmi. (tem/ted)

  • Tambak Tak Berkontribusi untuk PAD, Jember Butuh Perda Pesisir

    Tambak Tak Berkontribusi untuk PAD, Jember Butuh Perda Pesisir

    Jember (beritajatim.com) – Tidak ada sumbangsih usaha tambak untuk pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Jember, Jawa Timur. Parlemen mendorong pembentukan peraturan daerah pengelolaan wilayah pesisir.

    “Kita tidak anti investor. Di tengah situasi yang sulit seperti ini, kita menginginkan banyak investor yang masuk ke Kabupaten Jember untuk meningkatkan PAD dan menampung tenaga kerja. Namun, hari ini tambak sama sekali tidak memberi pemasukan untuk PAD,” kata Ketua Komisi B DPRD Jember Candra Ary Fianto, Selasa (27/5/2025).

    Sementara itu di lain pihak, usaha tambak di Jember memunculkan persoalan di masyarakat. Masalah perizinan selalu muncul. “Semua tambak di Kabupaten Jember pasti bermasalah. Makanya, penting buat kita mendorong munculnya perda seperti di Situbondo maupun di Buleleng, atau di daerah Karimun Jawa,” kata Candra.

    Dengan adanya perda, semua pengusaha tambak punya kewajiban berkontribusi untuk PAD. “Hari ini kan tidak diatur. Nah, itu juga masalah. Mereka mengambil sumber daya alam dari kita, namun sama sekali tidak ada PAD. Masyarakat juga bergolak. Jadi tidak enak,” kata Candra.

    Nilam Noor Fadillah Wulandari, anggota Komisi B dari Golkar, sepakat mendorong hadirnya perda yang mengatur tambak. “Ini agar yang jadi hambatan bisa terselesaikan. Menyederhanakan persoalan perlu aturan,” katanya.

    Nurhuda Candra Hidayat, Sekretaris Komisi B, mengatakan, Pemerintah Provinsi Jawa Timur belum memiliki perda pengelolaan wilayah pesisir. “Kalau kalau kita menginisiasi itu kayaknya menarik untuk kita jalan bareng dengan pemerintah provinsi,” katanya.

    Kepala Dinas Perikanan Jember Indra Tri Purnomo membenarkan bahwa sektor tambak tidak bekontribusi untuk PAD. “Belum ada payung hukumnya,” katanya.

    Menurut Indra, sebenarnya sudah ada Peraturan Daerah Rencana Tata Ruang Wilayah yang saat ini tengah dalam proses pengesahan. “Lebih efektif masuk Perda RTRW saja, karena pesisir kita tidak melingkar seperti di Bali,” katanya.

    Namun Indra juga tidak akan mempersoalkan, jika memang Dewan akan mengusulkan Perda Kawasan Pesisir. “Tapi harus dikaji lagi, karena ada Perda RTRW. Tinggal RDTR (Rencana Detail Tata Ruang),” katanya.

    Pengaturan spesifik soal tambak, menurut Indra, bisa dimasukkan dalam RDTR. “Tapi kelihatannya kan yang diharapkan perda ini juga mengatur pemasukan untuk daerah. Kalau untuk pemasukan memang harus perda,” katanya.

    Indra mengusulkan agar Perda Nomor 1 Tahun 2024 yang mengatur pajak daerah dan retribusi daerah direvisi daripada membuat perda baru. Namun dia meminta agar aturan yang lebih tinggi diperhatikan seksama.

    “Intinya kalau ada aturan di atasnya sudah jelas soal bentuk retribusi, pendapatan, dan sejenisnya, kita bisa melaksanakan,” kata Indra.

    Salah satunya adalah pajak atau retribusi panen budidaya untuk pendapatan daerah. “Harus masuk dalam perda. Kalau peraturan bupati tidak bisa,” kata Indra.

    Indra akan berkomunikasi dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan soal pendapatan daerah dari pesisir. “Bukan hanya tambak, dari (budidaya) lobster kamii tidak dapat apa-apa. Kalau diizinkan, mungkin bisa keluar peraturan menteri dan kalau memang diperbolehkan, ya kami jalankan,” katanya. [wir]

  • Warga Pasuruan Jadi Korban Peluru Nyasar, Ini Penjelasan Kolatmar Grati

    Warga Pasuruan Jadi Korban Peluru Nyasar, Ini Penjelasan Kolatmar Grati

    Pasuruan (beritajatim.com) – Seorang warga bernama Suyati menjadi korban peluru nyasar saat berlangsung latihan menembak di kawasan Kolatmar Grati, Kabupaten Pasuruan. Insiden terjadi pada Selasa (27/5/2025) dan menyebabkan korban mengalami luka ringan di bagian paha kiri.

    Letkol Marinir Untung Subagyo, Pasintel Kolatmar Grati, mengonfirmasi bahwa latihan tersebut bukan dilakukan oleh Kolatmar, melainkan oleh satuan dari luar, yaitu Kodikmar Surabaya.

    “Latihan itu berasal dari Kodikmar Surabaya, bukan dari kami,” ujar Letkol Untung. Ia menjelaskan bahwa Kolatmar Grati memang rutin digunakan untuk latihan berbagai satuan militer, termasuk latihan senjata laras pendek, panjang, hingga mortir.

    Letkol Untung menegaskan bahwa Kolatmar Grati tidak terlibat langsung dalam latihan tersebut sehingga tidak bisa memberikan keterangan detail terkait teknis kegiatan.

    “Jadi kami tidak bisa memberikan komentar gamblang karena yang latihan bukan dari Kolatmar. Namun informasi yang kami dapat, memang ada peluru yang keluar dari jalur,” tambahnya.

    Menurutnya, proyektil yang mengenai Suyati hanya menggores kulit karena panas gesekan, bukan luka tembus. “Itu bukan luka tembak tembus, hanya luka gores akibat panas dari proyektil,” katanya.

    Ia menjelaskan peluru mengenai pakaian korban, namun tidak sampai menembus tubuh. “Pelurunya tidak masuk tubuh, tapi efek panasnya menggores kulit,” tegas Letkol Untung. [ada/beq]

  • IZI bersama LAZIS PLN Nusantara Power Distribusikan 40.000 Liter Air Bersih untuk Warga Palestina di Gaza

    IZI bersama LAZIS PLN Nusantara Power Distribusikan 40.000 Liter Air Bersih untuk Warga Palestina di Gaza

    Gaza (beritajatim.com) – Di tengah krisis kemanusiaan yang terus membayangi wilayah Gaza, Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) bekerja sama dengan LAZIS PLN Nusantara Power menyalurkan bantuan berupa 40.000 liter air bersih kepada masyarakat Palestina yang terdampak, khususnya di kawasan pengungsian di Shojaia, North Gaza.

    Aksi kemanusiaan ini merupakan bagian dari program kepedulian bersama untuk menjawab salah satu kebutuhan paling mendesak masyarakat Gaza, akses terhadap air bersih dan layak konsumsi. Konflik berkepanjangan dan kerusakan infrastruktur telah menyebabkan pasokan air bersih di wilayah tersebut sangat terbatas, menjadikan setiap liter air begitu berharga untuk keberlangsungan hidup mereka.

    Sebanyak 2.500 penerima manfaat memperoleh bantuan secara langsung dari distribusi ini. Bantuan disalurkan pada Selasa, 27 Mei 2025, dengan melibatkan mitra lokal terpercaya yang telah lama bekerja di lapangan. Distribusi dilakukan secara tertib dan efisien, menyasar area pemukiman dan pengsungsian padat yang paling membutuhkan.

    “Kami percaya bahwa air adalah hak dasar setiap manusia. Melalui program ini, IZI bersama LAZIS PLN Nusantara Power berupaya menghadirkan harapan di tengah keterbatasan, serta memperkuat solidaritas kemanusiaan antara Indonesia dan Palestina,” ujar perwakilan Inisiatif Zakat Indonesia.

    Kolaborasi ini mencerminkan sinergi antara lembaga zakat dengan stakeholder terkait ang tidak hanya fokus pada pemberdayaan di dalam negeri, tetapi juga aktif berkontribusi dalam isu-isu kemanusiaan global. Bantuan air bersih ini diharapkan dapat meringankan beban warga Gaza serta menjadi pengingat bahwa dukungan dari masyarakat Indonesia terus mengalir untuk saudara-saudara kita di Palestina.

    Setetes Air, Sejuta Harapan. Program ini menjadi simbol nyata bahwa meski jarak memisahkan, kepedulian tidak pernah memiliki batas. IZI dan LAZIS PLN Nusantara Power mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus mendukung berbagai program kemanusiaan di Palestina sebagai bentuk nyata solidaritas dan kepedulian lintas bangsa. Semoga setiap tetes air yang dinikmati warga Gaza dapat menjadi pahala yang terus mengalir untuk kita. (ted)