Category: Beritajatim.com

  • Diikuti 66 Stan, PAKASI 2025 Hadirkan Inovasi Desa dan Perkuat Ketahanan Pangan

    Diikuti 66 Stan, PAKASI 2025 Hadirkan Inovasi Desa dan Perkuat Ketahanan Pangan

    Surabaya (beritajatim.com) – Pameran Kampung Kreasi (PAKASI) 2025 resmi dibuka di Royal Plaza Surabaya dan akan berlangsung hingga 1 Juni 2025. Mengusung tema ‘Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan dalam Rangka Penguatan Ketahanan Pangan’, kegiatan ini memasuki tahun ke-6 penyelenggaraan dan terus menjadi wadah strategis bagi desa-desa di Jawa Timur untuk menampilkan potensi terbaiknya.

    PAKASI 2025 menghadirkan 66 stan dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) kabupaten/kota se-Jawa Timur, serta partisipasi khusus dari Dinas PMD Kalimantan Selatan. Penyelenggara juga menggandeng perguruan tinggi sebagai mitra dalam program pendampingan dan pengembangan kapasitas desa.

    Kepala Dinas PMD Jawa Timur, Budi Sarwoto menyampaikan, bahwa PAKASI telah menjadi simbol kemandirian desa yang semakin kokoh dan terarah. “Tahun ke-6 ini menegaskan konsistensi kami dalam mendorong desa tumbuh lewat inovasi dan kolaborasi multipihak. Desa-desa di Jawa Timur kini lebih siap bersaing, bukan hanya di pasar lokal, tapi juga nasional bahkan global,” ujarnya.

    Selain memamerkan produk unggulan desa, PAKASI 2025 juga menyuguhkan sejumlah kegiatan seperti talkshow, workshop kreatif, pelatihan UMKM, serta layanan perizinan usaha gratis. Salah satu program unggulan yang menarik perhatian pengunjung adalah Borong Berkah di Panggung, yang digelar setiap sore dan menyediakan sembako murah untuk masyarakat umum. Program ini bertujuan membantu memenuhi kebutuhan pokok warga dengan harga terjangkau di tengah fluktuasi pasar.

    Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, turut hadir dan menyampaikan komitmen Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam memperkuat desa sebagai pusat ekonomi dan ketahanan pangan. Ia menyebutkan bahwa Jawa Timur kini memiliki lebih dari 4.000 desa mandiri, tertinggi secara nasional.

    Di sektor pangan, Jawa Timur mencatatkan sejumlah keunggulan signifikan, antara lain surplus 500 ribu ekor sapi potong, 526 ribu ekor kambing, dan 1.717 ekor kerbau. Selain itu, produktivitas tebu di Bondowoso mencapai 20 ton per hektare, jauh melampaui rata-rata nasional yang hanya 5 ton. Padi pun tetap menjadi komoditas unggulan dengan produktivitas tertinggi secara nasional.

    Pada misi dagang yang dilaksanakan di Balikpapan, Kalimantan Timur, 8 Mei lalu, produk desa dari Jawa Timur mencatat nilai transaksi mencapai Rp 1,04 triliun. Hal ini membuktikan potensi besar yang dimiliki desa untuk menembus pasar yang lebih luas apabila didukung oleh inovasi dan peningkatan kualitas produk.

    PAKASI 2025 kembali menegaskan perannya sebagai panggung inovasi, kolaborasi, dan pertumbuhan desa. Pemerintah Provinsi Jawa Timur berharap acara ini menjadi pendorong semangat bagi seluruh pelaku desa untuk terus meningkatkan kapasitas, kreativitas, dan kontribusi nyata terhadap pembangunan berkelanjutan. (tok/ian)

  • Siskamling Aktif Lagi, DPRD Surabaya: Harus Ada Aturan Jelas, Bukan Sekadar Seremoni

    Siskamling Aktif Lagi, DPRD Surabaya: Harus Ada Aturan Jelas, Bukan Sekadar Seremoni

    Surabaya (beritajatim.com) — Pemerintah Kota Surabaya kembali menggiatkan Sistem Keamanan Lingkungan (Siskamling) sebagai respons atas meningkatnya kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor). Namun, langkah ini dinilai belum cukup jika tidak disertai penguatan regulasi, pengawasan, dan evaluasi menyeluruh oleh Pemkot.

    Anggota Komisi A DPRD Surabaya, Azhar Kahfi, menyambut baik reaktivasi Siskamling di 500 RW sebagai pilot project. Namun, dia mengingatkan bahwa Pemkot Surabaya tak bisa hanya mengandalkan semangat partisipasi warga tanpa strategi keamanan yang sistematis dan berbasis data.

    “Penanganan curanmor tidak cukup hanya dengan menghidupkan kembali siskamling. Harus ada peta kerawanan wilayah, SOP yang jelas, dan sinergi kuat antara warga, perangkat RT/RW, dan aparat,” kata Kahfi saat dimintai tanggapan, Kamis (29/5/2025).

    Menurutnya, komitmen warga untuk ikut menjaga keamanan lingkungan adalah aset penting. Namun, pemerintah tidak boleh lepas tangan dan sekadar menyerahkan tanggung jawab itu ke masyarakat.

    “Jangan sampai seolah-olah warga yang disuruh jaga malam terus, sementara sistem pengamanan kota tidak diperkuat dari sisi teknologi dan regulasi,” tegas politisi Gerindra itu.

    Kahfi juga mendorong Pemkot untuk mengeluarkan peraturan wali kota (Perwali) yang mengatur teknis pelaksanaan siskamling, mulai dari manajemen keamanan, pelibatan stakeholder, hingga evaluasi kinerja RW dalam mengelola keamanan lingkungan.

    “Saya minta Pemkot tidak berhenti di seremoni. Harus ada Perwali sebagai payung hukum yang jelas. Jangan sampai pelaksanaan di lapangan tidak seragam dan hanya bergantung pada inisiatif camat atau lurah,” ujarnya.

    Dia pun menyinggung pentingnya dukungan fasilitas, seperti CCTV, pencahayaan jalan, dan sistem pelaporan cepat. Menurutnya, teknologi harus menjadi pelengkap yang memperkuat kerja komunitas dalam pencegahan kriminalitas.

    “Kita sering dengar kampung dipasangi CCTV, tapi tidak ada yang memantau. Itu mubazir. Teknologi tanpa manajemen yang benar hanya jadi pajangan,” ucap Kahfi.

    Selain itu, dia juga mendorong Pemkot untuk mengembangkan indikator keberhasilan program, agar kinerja siskamling bisa diukur secara objektif. Dia menyebut bahwa pelaporan angka kriminalitas harus transparan agar publik bisa ikut mengevaluasi.

    “Kalau memang ingin menjadikan Surabaya kota aman, harus ada transparansi data. Kami di DPRD juga perlu tahu sejauh mana efektivitas program ini,” pungkasnya.[asg/kun]

  • Gudang Pabrik di Menganti Gresik Terbakar, Api Dipicu Percikan Las

    Gudang Pabrik di Menganti Gresik Terbakar, Api Dipicu Percikan Las

    Gresik (beritajatim.com)- Kebakaran kembali terjadi di wilayah Kabupaten Gresik. Kali ini terjadi di PT Sentral Harapan Jaya yang berlokasi di area industri Jalan Raya Kepatihan Menganti Gresik. Beruntung dalam kebakaran yang menghanguskan gudang pabrik cepat ditangani. Sehingga, tidak ada korban jiwa. Petugas Damkarla Gresik dengan cepat memadamkan api yang berasal dari sisa spons yang terbakar.

    Kebakaran itu terjadi pukul 11.00 wib bermula ada dua orang pekerja sedang mengelas mesin boiler. Kemudian, mengenai spons yang ada di bawahnya. Api yang semula kecil, tiba-tiba membesar lalu dengan cepat menyambar mesin boiler pabrik.

    Kobaran api terus membesar, dalam hitungan menit terus menjalar kemana-mana. Petugas security tanpa berpikir panjang menghubungi Polsek Menganti. Usai mendapat laporan ada kebakaran, selanjutnya diteruskan ke petugas damkarla.

    Mendapat laporan ada kebakaran, petugas damkarla yang berada di pos Menganti, Gresik, bergegas ke lokasi kejadian dengan mengenakan alat perlengkapan diri (APD).

    Melihat api yang terus membesar, Petugas Damkarla Gresik langsung melakukan size up lokasi, sambil mencari tampat yang aman untuk melakukan pemadaman. “Kami membutuhkan waktu 2 jam memadamkan api supaya tidak menjalar ke tempat lain,” ujar petugas piket Damkarla Gresik, Sugiono, Kamis (29/5/2025).

    Masih menurut Sugiono, ada lima personel yang dikerahkan, plus satu unit mobil pemadam kebakaran, dan satu unit mobil suplai air. Usai berjibaku menjinakkan api, kobaran yang semula membesar berhasil dipadamkan. “Titik api yang menjadi penyebab kebakaran sudah padam dan kami pastikan sudah aman,” paparnya.

    Damkarla Gresik mencatat selama bulan Mei 2025. Ada enam kejadian. Sementara rescue atau penyelamatan ada 95 kejadian. [dny/kun]

  • Seberat 1 Ton Lebih, Presiden Prabowo Subianto Beli Sapi Kurban di Gresik

    Seberat 1 Ton Lebih, Presiden Prabowo Subianto Beli Sapi Kurban di Gresik

    Gresik (beritajatim.com) – Presiden Prabowo Subianto memberi dua ekor sapi dari peternak asal Desa Kepohklagen, Kecamatan Wringinanom, Gresik. Dua ekor sapi ini, nantinya disumbangkan untuk kurban saat Hari Raya Idul Adha 1446H.

    Sapi jenis Limousin Cross itu memiliki bobot 1 ton 84 kilogram, dan telah dipelihara selama tiga tahun oleh Mardi yang berprofesi sebagai peternak sapi.

    Plt Bupati Gresik, dr. Asluchul Alif mengatakan, dirinya mengapresiasi peternak lokal asal Gresik. Ada hewan kurban yang dibeli oleh Presiden Prabowo Subianto.

    “Tahun ini ada dua sapi asli Gresik yang dibeli langsung oleh Presiden Prabowo. Ini bukan hanya bentuk penghargaan terhadap kualitas ternak lokal, tetapi juga menjadi motivasi besar bagi para peternak kita,” katanya, Kamis (29/5/2025).

    Alif menambahkan, dari dua ekor sapi itu. Satu ekor dikurbankan pada Hari Raya Idul Adha di Masjid Robbach Ma’sum. Sedangkan satu ekor lagi akan disembelih dalam peringatan Haul Habib Abu Bakar Assegaf pada pertengahan Juni 2025 mendatang.

    “Dipilihnya dua sapi asal Gresik oleh Presiden Prabowo Subianto menjadi bukti nyata bahwa sektor peternakan di Gresik mampu bersaing dan menjadi rujukan hingga di tingkat nasional,” imbuhnya.

    Terkait dengan ini lanjut dia, pemerintah daerahnya berkomitmen untuk terus mendorong peningkatan kualitas peternakan rakyat, baik dari sisi bibit, pakan, maupun manajemen pemeliharaan.

    “Capaian ini semoga menjadi inspirasi bagi para peternak lain di Gresik untuk terus meningkatkan mutu ternak, menjaga kesehatan hewan, dan membuka peluang ekonomi yang lebih luas,” ungkapnya.

    Sementara itu, Mardi peternak sapi asal Desa Kepuhklagen, Kecamatan Wringianom menuturkan, dirinya memelihara sapi limousine ini selama tiga tahun dengan diberi pakan yang berkualitas serta dijaga kesehatannya.

    “Tidak mudah memelihara sapi selama tiga tahun karena dibutuhkan ketelatenan menjaga kesehatan sapi supaya bobotnya mencapai 1 ton lebih,” pungkasnya. [dny/ian]

  • Lonjakan Pendaki Gunung Lawu saat Libur Panjang, Perhutani Waspadai Open Trip Nakal

    Lonjakan Pendaki Gunung Lawu saat Libur Panjang, Perhutani Waspadai Open Trip Nakal

    Magetan (beritajatim.com) – Jalur pendakian Gunung Lawu melalui Cemoro Sewu, Desa Ngancar, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, ramai oleh para pendaki. Kepala Resor Pemangkuan Hutan (RPH) Sarangan, BKPH Lawu Selatan, Supriyanto, menyebutkan bahwa sejak Kamis (29/5/2025) dini hari pukul 00.00 hingga pukul 12.35 WIB siang, tercatat sekitar 650 pendaki telah memasuki jalur pendakian.

    “Kemungkinan jumlahnya akan meningkat menjadi 600 hingga 800 orang pada hari-hari libur berikutnya, terutama saat long weekend. Kalau di hari libur biasa paling banyak 300 orang saja,” ujarnya.

    Supriyanto juga memperkirakan jumlah pendaki bisa menembus angka 3.000 orang jika kondisi cuaca terus membaik hingga Minggu (1/6/2025). Ia menjelaskan bahwa minat pendakian sempat menurun beberapa waktu terakhir karena hujan, namun cuaca pada hari ini (29/5/2025) terpantau cukup cerah, memicu lonjakan pendaki.

    Menariknya, tren pendakian saat ini didominasi oleh sistem “tektok” — pendakian tanpa menginap yang dilakukan dalam satu hari. “Sekarang jarang yang camping. Kebanyakan pendaki naik dini hari dan langsung turun di hari yang sama,” kata Supriyanto. Beberapa juga melakukan pendakian lintas jalur, seperti naik dari Cemoro Sewu dan turun lewat Cemoro Kandang.

    Meski arus pendaki meningkat, pihak Perhutani menyatakan belum ada laporan resmi terkait blacklist terhadap rombongan open trip, meskipun ditemukan praktik yang meresahkan. Supriyanto menjelaskan, penyaring untuk para pendaki nakal berada di Paguyuban Giri Lawu (PGL), selaku bagian dari petugas SAR di Cemoro Sewu.

    “Sering kali, open trip mendaftarkan hanya sebagian dari total rombongan. Misalnya, 40 orang ikut, tapi hanya 25 yang terdaftar. Ini menyulitkan kami dalam hal tanggung jawab bila terjadi sesuatu. Nah, yang memiliki data terkait pendaki nakal ini di PGL. Kami hanya memblacklist satu nama yang kemarin bikin konten di salah satu sumber Gunung Lawu, itu saja,” ungkapnya.

    Petugas dari Perhutani dan penyaring dari PGL Cemoro Sewu terus melakukan pemantauan, terutama terhadap rombongan besar dan pendaki yang melakukan pendaftaran kolektif. Untuk saat ini, sanksi seperti blacklist masih belum diberlakukan secara tegas, kecuali untuk pelanggaran yang dilakukan oleh pendaftar individu via sistem online.

    Terkait isu lingkungan, kesadaran pendaki terhadap sampah dinilai cukup baik. “Rata-rata semua membawa sampahnya turun, terutama yang menginap. Tapi yang tektok kadang-kadang ada yang meninggalkan sampah,” tambah Supriyanto.

    Perhutani mengimbau agar para pendaki tetap mematuhi aturan, menjaga kebersihan, dan melakukan pendaftaran sesuai prosedur untuk memastikan keselamatan bersama dan kelestarian Gunung Lawu. [fiq/ian]

  • Sekretaris KONI Jember Hasyim Arif Meninggal Dunia

    Sekretaris KONI Jember Hasyim Arif Meninggal Dunia

    Jember (beritajatim.com) – Hasyim Arif, Sekretaris Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Jember, Jawa Timur, meninggal dunia dalam usia 55 tahun, Kamis (29/5/2025) pagi jelang subuh.

    Hasyim meninggal dalam usia saat dirawat di Rumah Sakit dr. Soebandi. “Dia mengalami persoalan di pencernaan,” kata Ketua KONI Jember Sutikno.

    Hasyim sebenarnya sudah mengeluhkan persoalan pencernaan ini kepada Sutikno sejak beberapa bulan silam. Sepuluh hari terakhir kondisinya semakin parah, sehingga harus dirawat di Rumah Sakit Jember Klinik. Dari sana, ia dibawa ke dr. Soebandi.

    “Saya baru kenal beliau di KONI ini. Beliau sosok yang bagus dan bertanggung jawab dalam pekerjaan. Beliau memang sosok yang saya harapkan dari sisi idealismenya,” kata Sutikno.

    Hasyim meninggal menjelang pelaksanaan Pekan Olahraga Provinsi Jawa Timur IX, akhir Juni 2025. Ini membuat KONI Jember kelabakan. “Dampaknya luar biasa, apalagi kami dalam persiapan menyelesaikan administrasi Porprov Jatim. Pintu utamanya di almarhum Mas Hasyim,” kata Sutikno.

    Sutikno mengambil keputusan cepat. Seluruh pekerjaan Hasyim ditangani Ketua Bidang Prestasi Soetriono, Bendahara Silva Dwi Lestari, dan Kepala Kesekretariatan KONI Jember Fauzi. Mereka dibantu sejumlah pengurus KONI Jember lainnya.

    “Insyaallah arahnya sudah on the track. Barangkali ada yang tercecer soal administrasi, lekas kami atasi, Sebagian data ada di laptop almarhum Mas Hasyim,” kata Sutikno.

    Sutikno menginstruksikan seluruh pengurus cabang olahraga untuk menyetorkan data kembali. Saat ini KONI Jember dalam proses seleksi akhir atlet yang akan diberangkatkan ke Porprov Jatim IX. “Long list ditutup hari ini,” katanya. [wir]

  • Sempat Terdampak Restrukturisasi, Kementerian PU Kembali Kebut Pembangunan Pasar Banyuwangi

    Sempat Terdampak Restrukturisasi, Kementerian PU Kembali Kebut Pembangunan Pasar Banyuwangi

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Kementerian Pekerjaan Umum (Kemen PU) akan kembali kebut pembangunan Pasar Induk Banyuwangi. Progres pembangunan pasar tersebut sempat tersendat, karena ada reorganisasi di seluruh kementerian, termasuk Kementerian PU.

    Proses revitalisasi Pasar Banyuwangi sendiri dilaksanakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), yang telah dimulai pada Oktober 2024. Namun dalam perjalanan waktu, terjadi reorganisasi atau perubahan nomenklatur di tubuh Kementerian PUPR, yang dipisah menjadi Kementerian PU dan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (Kementerian PKP).

    Di tubuh Kementerian PU sendiri juga terjadi perubahan. Pekerjaan revitalisasi Pasar Banyuwangi dan kawasan Inggrisan yang semula ditangani Ditjen Cipta Karya kini berubah di bawah Ditjen Prasarana Strategis.

    “Dengan adanya re-organisasi pada seluruh Kementerian, termasuk Kementerian Pekerjaan Umum, sehingga berdampak pada proses penganggaran. Dokumen-dokumen DIPA pun harus menyesuaikan, turut terjadi perubahan. Ini yang menyebabkan keterlambatan pada pekerjaan Revitalisasi Pasar Induk Banyuwangi,” kata Kepala Satker Pelaksanaan Prasarana Strategis (PPS) Jawa Timur Kementerian PU, I Gusti Agung Ari Wibawa saat meninjau Pasar Banyuwangi yang sedang dalam proses revitalisasi.

    Ari menjelaskan bahwa Kementerian PU bersama Pemkab telah menggelar pertemuan dengan para pedagang Pasar Banyuwangi yang direlokasi pada Selasa (27/5/2025) untuk menjelaskan progress pembangunan pasar. Pertemuan tersebut juga dihadiri pelaksana proyek dan Tim Pengamanan Pembangunan Strategis (PPS) Kejati Jawa Timur untuk kegiatan Kementerian PUPR di wilayah Jawa Timur.

    “Sebenarnya tidak terjadi pemberhentian total, karena pada Januari hingga Mei tetap dilakukan pengerjaan, meski memang ada perlambatan. Kemarin sudah digelar rapat koordinasi dengan berbagai pihak. Pelaksana pekerjaan akan melakukan percepatan pembangunan revitalisasi Pasar Banyuwangi mulai awal Juni 2025,” jelas Ari.

    Plt Kadis PU Banyuwangi, Suyanto Waspo Tondo, menambahkan bahwa pemkab akan terus berkoordinasi terkait percepatan proses revitalisasi pasar dengan Kementerian PU.

    “Iya, tadi kami juga rapat dengan pihak Kementerian PU apa-apa yang perlu segera kami kerjakan untuk membantu percepatan proses pembangunannya,” kata Suyanto yang akrab dipanggil Yayan.

    Pasar Banyuwangi didesain memiliki gedung utama yang terdiri dua lantai dengan arsitektur khas Osing, Banyuwangi. Pasar akan dibagi menjadi areal pasar basah, pasar kering, dan area kuliner. Juga dilengkapi dengan gedung parkir. [tar/ian]

  • Jalankan Tradisi Unik, Warga Desa Kemiren Banyuwangi Jemur Ribuan Kasur untuk Apa?

    Jalankan Tradisi Unik, Warga Desa Kemiren Banyuwangi Jemur Ribuan Kasur untuk Apa?

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Setiap memasuki bulan Dzulhijah, warga Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, Banyuwangi kembali menggelar tradisi unik yang sudah diwariskan secara turun-temurun, yakni Mepe Kasur atau menjemur kasur.

    Tradisi yang dilakukan masyarakat merupakan bagian dari rangkaian ritual bersih desa yang dilaksanakan setiap tahun, sebagai bentuk penyambutan bulan haji.

    Sejak Kamis (29/5) pagi, ribuan kasur berwarna merah dan hitam dijemur secara serempak di depan seluruh rumah warga. Warna kasur yang seragam menjadi pemandangan khas yang hanya bisa ditemui saat ritual ini berlangsung.

    Seluruh warga setempat tampak membersihkan kasur dengan cara memukulnya menggunakan penebah dari rotan untuk menghilangkan debu yang menempel.

    Salah satu sesepuh Desa Kemiren, Mbah Ani mengaku warna merah dan hitam yang ada di kasur tersebut bukan sekadar pilihan estetika semata.

    “Lebih dari itu, warna merah melambangkan keberanian, sedangkan hitam berarti kelanggengan. Ini jadi simbol bahwa dalam rumah tangga, kita harus berani dan langgeng dalam menjalaninya,” ungkapnya.

    Ketua Adat Kemiren, Suhaimi, menjelaskan bahwa kasur dianggap sebagai benda yang paling dekat dengan manusia, sehingga wajib dibersihkan secara ritual.

    “Menjemur kasur dimulai sejak matahari terbit hingga menjelang tengah hari. Saat menjemur, warga membaca doa dan memercikkan air bunga di halaman rumah, tujuannya agar dijauhkan dari bencana dan penyakit,” jelas Suhaimi.

    Uniknya, kasur harus segera dimasukkan kembali ke dalam rumah sebelum matahari terbenam. Jika tidak, dipercaya khasiatnya untuk menangkal penyakit dan membawa berkah akan hilang.

    “Kalau sampai sore ya nanti khasiatnya menurun. Apalagi kalau kemalaman. Bisa ndak sehat,” tambah Suhaimi.

    Uniknya, selain memiliki warna yang seragam, ketebalan kasur juga memiliki makna tersendiri. Semakin tebal kasur, menunjukkan bahwa pemiliknya termasuk orang yang berada di desa tersebut.

    Menariknya, setiap pasangan yang menikah akan mendapatkan kasur baru dari orang tuanya, sehingga menjadikan kasur ini sebagai simbol ikatan keluarga.

    Sebagai informasi, puncak acara berlangsung pada malam hari dengan ritual Tumpeng Sewu. Warga secara serentak mengeluarkan tumpeng khas Osing berupa pecel pitik (ayam yang di panggang) yang disajikan dengan parutan kelapa. Suasana semakin sakral dengan dinyalakannya obor di depan rumah-rumah warga, sehingga menciptakan nuansa tradisional yang penuh kekhidmatan dan kebersamaan.

    Tradisi Mepe Kasur bukan hanya sekadar kegiatan budaya, tetapi juga bentuk refleksi masyarakat Osing dalam menjaga kebersihan lahir dan batin, sekaligus mempererat tali silaturahmi antar warga. [tar/ian]

  • Libur Panjang Kenaikan Isa Almasih, Pengguna Kereta Api di Stasiun Lamongan Meningkat

    Libur Panjang Kenaikan Isa Almasih, Pengguna Kereta Api di Stasiun Lamongan Meningkat

    Lamongan (beritajatim.com) – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi (Daop) 8 Surabaya mencatat adanya peningkatan jumlah penumpang di Stasiun Lamongan, selama masa libur panjang Kenaikan Isa Almasih 2025.

    Berdasarkan data hingga Rabu (28/5/2025), tercatat sebanyak 501 pemesanan tiket di Stasiun Lamongan, dengan 190 penumpang naik dan 311 penumpang turun. Data ini bersifat sementara dan diperkirakan masih akan bertambah seiring keberangkatan kereta api jarak jauh pada malam hari.

    Manager Humas KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif, menyampaikan bahwa peningkatan tersebut mencerminkan tingginya kepercayaan masyarakat terhadap moda transportasi kereta api.

    “Untuk mengakomodasi lonjakan penumpang selama periode ini, KAI Daop 8 Surabaya mengoperasikan 20 perjalanan KA jarak jauh yang berhenti di Stasiun Lamongan. Layanan tersebut terdiri dari 19 KA reguler dan 1 KA tambahan, dengan total kapasitas mencapai 9.944 tempat duduk per hari,” kata Luqman, Kamis (29/5/2025).

    Luqman mengungkapkan, kereta api yang berangkat dari Stasiun Lamongan melayani sejumlah rute favorit, seperti Semarang, Jakarta, Surabaya dan Banyuwangi.

    “Selama libur panjang Kenaikan Isa Almasih tahun ini, antusiasme masyarakat Lamongan untuk menggunakan kereta api sangat tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa layanan KAI tetap menjadi pilihan utama berkat kemudahan, keamanan, dan ketepatan waktunya,” ujar Luqman.

    Periode libur panjang berlangsung dari 28 Mei hingga 1 Juni 2025. Selama periode tersebut, KAI Daop 8 Surabaya mencatat total pelayanan di Stasiun Lamongan mencapai 2.033 penumpang, terdiri dari 926 penumpang naik dan 1.107 penumpang turun.

    “Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan pelayanan kepada pelanggan, termasuk dengan menambah perjalanan dan mengoptimalkan operasional selama masa liburan. Ini merupakan bentuk kesiapan KAI dalam menghadapi lonjakan mobilitas masyarakat,” tutup Luqman.

    Untuk informasi lebih lanjut mengenai jadwal perjalanan, tarif, dan pemesanan tiket, pelanggan dapat menghubungi Contact Center KAI di 121, WhatsApp 08111-2111-121, mengakses laman resmi kai.id, atau mengikuti akun media sosial resmi @kai121_. (fak/ian)

  • Nelayan Hilang di Pamekasan Ditemukan Meninggal Dunia di Perairan Sumenep

    Nelayan Hilang di Pamekasan Ditemukan Meninggal Dunia di Perairan Sumenep

    Pamekasan (beritajatim.com) – Seorang nelayan asal Desa Kaduara Barat, Kecamatan Larangan, Pamekasan, yang sebelumnya dilaporkan hilang di perairan Talang Siring, Pamekasan, akhirnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, Kamis (29/5/2025).

    Nelayan yang diketahui bernama Moh Fahral (55) dilaporkan hilang saat melakukan aktivitas melaut sejak Rabu (28/5/2025) kemarin. “Korban ditemukan oleh Tim SAR gabungan setelah melakukan pencarian di perairan setempat,” kata Kasat Polairud Polres Pamekasan, IPDA Isyrok Wahyudi.

    “Jasad korban ditemukan sekitar 10 mil dari lokasi perahu korban yang lebih dulu ditemukan, tepatnya di sisi timur perairan Talang Siring atau sekitar Prenduan, Sumenep. Saat ditemukan korban dalam kondisi meninggal dunia,” ungkapnya.

    Dalam proses pencarian, Tim SAR Gabungan juga dibantu nelayan setempat yang bekerjasama menemukan korban. “Saat ditemukan, jasad korban langsung dievakuasi dan selanjutnya diserahkan kepada pihak keluarga,” jelasnya.

    “Untuk penyebab korban mengalami laka laut, diduga kuat karena terpeleset saat hendak menjaring rajungan di tengah laut, dan akhirnya tenggelam,” pungkasnya.

    Untuk diketahui, proses pencarian korban melibatkan personil gabungan lintas instansi, meliputi personil BPBD, Basarnas, Pol Airud, TNI, Polsek Larangan, Pangkalan TNI AL Batuporon, Tagana, relawan hingga nelayan setempat. [pin/ian]