Category: Beritajatim.com

  • Hari Lahir Pancasila! Berikut Cuaca Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik 1 Juni 2025

    Hari Lahir Pancasila! Berikut Cuaca Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik 1 Juni 2025

    Surabaya (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda kembali merilis prakiraan cuaca untuk wilayah Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik pada Hari Kelahiran Pancasila, tepatnya Minggu, 1 Juni 2025.

    “Cuaca di Surabaya diprediksi berawan sepanjang hari ini. Begitu juga dengan Sidoarjo dan Gresik, tidak ada tanda akan turun hujan,” ujar Prakirawan BMKG Juanda, Oky Sukma Hakim, S.Tr., Sabtu (31/5/2025).

    Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini

    BMKG memprediksi hari ini cuaca Kota Pahlawan diprediksi berawan sepanjang hari ini. Adapun beberapa daerah saja yang tampak hujan ringan sekitar pukul 9.00 WIB, seperti Kecamatan Bulak, Mulyorejo, dan Sukolilo.

    Suhu udara: 24°C – 30°C
    Kelembapan: 66% – 96%
    Kecepatan angin: 13,3 km/jam dari arah Selatan.

    Prakiraan Cuaca Sidoarjo Hari Ini

    Hampir sama seperti Surabaya, cuaca di Sidoarjo cenderung berawan pada Hari Kelahiran Pancasila ini. Adapun Kecamatan Sukodono dan Taman diprakirakan turun hujan dengan intensitas ringan sekitar pukul 9.00-11.00 WIB.

    Suhu udara: 24°C – 31°C
    Kelembapan: 63% – 97%
    Kecepatan angin: 14,7 km/jam dari arah Barat.

    Prakiraan Cuaca Gresik Hari Ini

    Pada pagi hari, Kecamatan Sangkapura dan Tambak terjadi hujan petir. Kemudian sekitar pukul 12.00—14.00 WIB kembali hujan, tapi dengan intensitas ringan. Selebihnya, cuaca tampak berawan.

    Suhu udara: 25°C – 28°C
    Kelembapan: 78% – 93%
    Kecepatan angin: 15,3 km/jam dari arah Barat.

    Meski cuaca berawan mendominasi, masyarakat disarankan untuk membawa payung atau jas hujan sebagai langkah antisipatif. Mengingat cuaca di wilayah tropis seperti Jawa Timur dapat berubah dalam waktu singkat, penting bagi warga untuk selalu memantau pembaruan informasi cuaca melalui aplikasi resmi BMKG atau layanan cuaca daring lainnya.

    Dengan memahami prakiraan cuaca secara detail, masyarakat di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik dapat menjalani aktivitas hari ini dengan lebih aman dan nyaman, termasuk saat memulai aktivitas tempat. [fyi/aje]

  • Pengendara Honda Scoopy Tewas Tertabrak Avanza di Jalan Raya Mlirip Mojokerto

    Pengendara Honda Scoopy Tewas Tertabrak Avanza di Jalan Raya Mlirip Mojokerto

    Mojokerto (beritajatim.com) – Kecelakaan lalu-lintas terjadi di Jalan Raya Desa Mlirip, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto, Sabtu (31/5/2025). Seorang pengendara sepeda motor tewas di lokasi kejadian setelah tertabrak sebuah mobil dari arah berlawanan.

    Korban diketahui berinisial ARA (16) tersebut mengendarai sepeda motor Honda Scoopy nopol S 6869 SS berwarna merah dari arah barat ke timur. Korban yang merupakan pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) swasta di Kota Mojokerto ini hendak mendahului kendaraan.

    Namun tiba-tiba korban terjatuh. Sepeda motor korban jatuh ke kiri, sementara tubuh korban jatuh ke kanan. Di saat yang bersamaan melintas dari arah berlawanan mobil Avanza nopol S 1732 QN warna silver langsung menabrak korban.

    Korban tewas di lokasi kejadian dengan luka serius di bagian kepala. Petugas Unit Laka Satlantas Polres Mojokerto Kota yang datang ke lokasi kejadian langsung melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), mengidentifikasi korban dan meminta keterangan sejumlah saksi.

    Bersama sejumlah relawan, jenazah korban ke kamar jenazah RSU Dr Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto guna penyelidikan lebih lanjut. Kasus kecelakaan lalu-lintas ini, saat ini ditangani oleh Unit Laka Satlantas Polres Mojokerto Kota untuk proses penyelidikan lebih lanjut.

    Berdasarkan keterangan saksi mata, Sugiman (46), kecelakaan lalu-lintas tersebut bermula saat korban yang melaju dari arah barat mencoba mendahului kendaraan di depannya, namun sepeda motor korban tiba-tiba oleng dan terjatuh.

    “Motornya jatuh ke kiri, tapi pengendaranya justru terpental ke kanan. Dari arah berlawanan ada mobil Avanza, karena jaraknya sudah dekat, korban langsung tertabrak. Korbannya laki-laki, langsung meninggal. Dari identitasnya, masih pelajar asal Desa Jetis,” ungkapnya. [tin/aje]

  • Undar Jombang dan Trisula Warisan Kiai Musta’in: Refleksi Alumni di Reuni Akbar 2025

    Undar Jombang dan Trisula Warisan Kiai Musta’in: Refleksi Alumni di Reuni Akbar 2025

    Jombang (beritajatim.com) – Reuni bukan sekadar ajang temu kangen. Bagi Syamsunar, tokoh gerakan mahasiswa Universitas Darul Ulum (Undar) Jombang era 1990-an, reuni adalah ruang refleksi.

    Pada acara bertajuk ‘Alumni Tilik Kampus dan Reuni Akbar 2025, Sabtu (31/5/2025), ia membagikan kisah perjuangan yang tidak hanya sarat idealisme, tapi juga dibalut kekuatan spiritual yang membentuk karakter khas aktivis Undar di masa lalu.

    Syamsunar mengawali testimoninya dengan napak tilas masa menjadi santri Pondok Pesantren Darul Ulum (PPDU) sebelum bertransformasi menjadi mahasiswa tangguh. “Kampus Undar itu rumah utama kami,” kenangnya. “Kami lebih sering di kampus ketimbang di kos. Bahkan, saya pernah tiga hari tiga malam berada di bawah tiang bendera kampus untuk aksi.”

    Menurut Syamsunar, awal 1990-an adalah titik balik bangkitnya gerakan mahasiswa Undar, bertepatan dengan meledaknya Aksi Trituma (Tiga Tuntutan Mahasiswa). Sejak itu, geliat intelektual dan perlawanan mahasiswa Undar menjadi barometer gerakan mahasiswa di Jawa Timur dan menjangkau panggung nasional.

    “Kami tidak punya banyak fasilitas, tapi semangat kami tidak bisa dibendung. Mahasiswa Undar selalu mengirimkan massa paling banyak ke Jakarta. PTN saja kalah,” tegasnya disambut tepuk tangan meriah dari peserta reuni.

    Ia juga mengingat salah satu momentum penting saat Undar menggelar seminar nasional bersama Adnan Buyung Nasution. Aksi tersebut membuat Rektor Undar kala itu, Lukman Hakim Musta’in, harus berurusan dengan pihak kepolisian.

    Namun, Syamsunar menilai peristiwa itu menunjukkan keberanian luar biasa dari sang rektor. “Beliau memberi ruang penuh kepada mahasiswa. Tanpa keberanian beliau, Undar tak akan sebesar dulu.”

    Doa Kiai, Pondasi Gerakan

    Lebih dari sekadar semangat juang, Syamsunar juga menyingkap sisi spiritual gerakan mahasiswa Undar. Ia mengenang momen saat berkali-kali meminta izin keluar pondok kepada KH Rifai Romly, pengasuh PPDU. Namun sang kiai justru berkata, “Kalau kamu tidak bisa mengaji, tidak bisa mengikuti apa-apa, tidur saja di pondok. Tidak apa-apa.”

    Kata-kata itu menyadarkannya bahwa pesantren bukan sekadar lembaga pendidikan, melainkan pusat energi spiritual. Setiap subuh, istighasah rutin digelar untuk mendoakan para santri. “Dari sinilah saya belajar makna barokah. Doa kiai itu punya kekuatan luar biasa,” ujarnya penuh haru.

    Trisula, Jalan Kembali Menuju Kejayaan

    Menutup testimoninya, Syamsunar menyerukan pentingnya menghidupkan kembali konsep trisula: pondok pesantren, tarekat, dan kampus—tiga pilar utama Darul Ulum yang dirumuskan oleh Kiai Mustain Romly. “Cita-cita beliau: berotak London, berhati Masjidil Haram adalah kompas kami. Konsep ini harus kembali jadi jangkar agar Undar bangkit,” serunya.

    Selain Syamsunar, hadir pula tokoh-tokoh alumni lainnya seperti KH Akhmad Jazuli, alumni 1980-an yang kini menjabat Asisten Administrasi Umum Sekdaprov Jawa Timur, dan KH Ubaidillah Haris, Syuriah PWNU Jawa Barat.

    Peserta ‘Alumni Tilik Kampus dan Reuni Akbar 2025’ memadati halaman Undar

    KH Ubaidillah menggambarkan Undar sebagai kampus yang memiliki ‘kelamin NU’—berbasis nilai-nilai Nahdlatul Ulama yang kuat baik di Jawa Timur maupun nasional. Ia bahkan menyebut dirinya dibentuk oleh sosok Syamsunar saat menjadi aktivis kampus.

    Testimoni ketiga tokoh ini mengalir lancar dan penuh semangat, disambut antusias ratusan peserta reuni yang memenuhi halaman kampus Undar. Aplaus panjang menggema berkali-kali, menjadi saksi bahwa semangat Undar belum mati. Ia hanya sedang menunggu saatnya untuk bangkit kembali.

    Dari tiang bendera hingga mimbar nasional, dari doa kiai hingga barikade demonstrasi, Undar telah menulis sejarahnya sendiri. Kini, generasi berikutnya memikul tugas besar: menghidupkan kembali trisula warisan Kiai Mustain agar Undar kembali bersinar di panggung bangsa. [suf]

  • Pemkot Surabaya Lantik 223 Pejabat Baru, Posisi Sekda Masih Kosong

    Pemkot Surabaya Lantik 223 Pejabat Baru, Posisi Sekda Masih Kosong

    Surabaya (beritajatim.com) – Sebanyak 223 pejabat struktural di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya resmi dilantik hari ini, namun posisi strategis jabatan Sekertaris Daerah (Sekda) belum terisi alias kosong, Sabtu (31/5/2025).

    Pelantikan besar-besaran kali ini meliputi pejabat eselon II dan III. Termasuk sejumlah kepala bidang, kepala bagian serta pejabat kepala dinas.

    Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengungkapkan bahwa rotasi ini bukan lah formalitas, melainkan bagian dari evaluasi kinerja untuk arah yang lebih baik. “Dari 223 pejabat ini, 55 naik jabatan berdasarkan proposal dan hasil asesmen. Sisanya ini bergeser dan ber- putar, supaya tidak ada yang terlalu lama berada di zona nyaman,” ujar Eri, Sabtu (31/5/25).

    Eri juga menjelaskan, rotasi pegawai negeri lebih dari dua tahun akan digeser. Langkah ini diambil untuk memberi pengalaman baru lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD), mengasah kemampuan analisis, serta manajerial di bidang berbeda.

    “Kalau seorang pejabat terlalu lama bertahan di satu tempat, kemampuan manajerialnya ini akan stagnan. Sehingga dia juga harus bisa merasakan beban kerja di tempat lain,” terangnya.

    Namun, meskipun ratusan pejabat telah dilantik, posisi Sekda Kota Surabaya masih kosong. Oleh karena itu, pemkot berencana segera membentuk panitia seleksi (pansel) guna membuka pendaftaran secara terbuka; dan siapa pun boleh mendaftar.

    “Siapa pun boleh mendaftar, baik dari dalam maupun luar Surabaya. Tapi harus paham visi misi kota ini dan benar-benar siap mengemban tanggung jawab,” kata Eri.

    Ia juga mengingatkan bahwa jabatan bukan hanya soal prestise, tapi juga soal kesiapan menghadapi risiko dan tanggung jawab besar.

    “Birokrasi ini adalah mesin kota. Wali kota hanya dirijen. Maka siapapun kepala daerahnya nanti, birokrasi harus tetap kuat dan berjalan dengan baik,” imbuhnya.

    Wali Kota dua periode itu mengingatkan agar penempatan pejabat berdasarkan kompetensi dan latar belakang keilmuan yang relevan. Terutama bagi jabatan teknis yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.

    Dan selain posisi sekda, ada lima jabatan kepala dinas yang juga akan segera dibuka melalui seleksi terbuka. Eri berharap proses ini bisa berjalan cepat agar roda pemerintahan dan pelayanan publik tidak terganggu.

    “Kita kejar cepat. Setelah sekda terisi, baru kita isi kepala dinas yang kosong. Mekanisme seleksinya tetap terbuka dan profesional,” ucap Eri.

    Adapun Kepala PD di lingkungan Pemkot Surabaya yang baru dilantik di antaranya adalah; Ikhsan sebagai Inspektorat yang sebelumnya menjabat Sekda, Dewi Soeriyawati sebagai Asisten Perekonomian dan Pembangunan, M Fikser sebagai Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, serta Anna Fajriatin sebagai Asisten Administrasi Umum.

    Selain itu, Kepala PD lain yang dilantik adalah R Rachmad Basari sebagai Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda), Febrina Kusumawati sebagai Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (Dinkopdag), Achmad Zaini sebagai Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (PP), Mia Santi Dewi sebagai Kepala Dinas Sosial (Dinsos), Agus Hebi Djuniantoro sebagai Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker), Irvan Widyanto sebagai Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), serta Tundjung Iswandaru sebagai Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol). [kun]

  • Lansia Tewas Tertimpa Rumah Roboh di Sidorejo Magetan

    Lansia Tewas Tertimpa Rumah Roboh di Sidorejo Magetan

    Magetan (beritajatim.com) – Seorang warga lanjut usia bernama Rukinem (70) meninggal dunia setelah tertimpa runtuhan dapur rumahnya yang roboh di Dusun Ngijo, Desa Sidomulyo, Kecamatan Sidorejo, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, pada Sabtu sore (31/5/2025) pukul 17.00 WIB. Peristiwa tragis ini terjadi setelah kayu penyangga utama bangunan yang sudah lapuk tidak mampu lagi menopang struktur, menyebabkan ambruknya atap dan dinding dapur.

    Laporan resmi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magetan menyebutkan bahwa insiden tersebut dipicu oleh hujan berintensitas ringan hingga sedang yang mengguyur wilayah Kecamatan Sidorejo pada hari yang sama. Rumah korban diketahui dalam kondisi tua dan hanya dihuni oleh korban seorang diri.

    Plt. Camat Sidorejo menyampaikan laporan kejadian kepada Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) PB BPBD Magetan pada pukul 18.47 WIB. Menindaklanjuti laporan itu, Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Magetan segera diterjunkan ke lokasi untuk melakukan asesmen serta pendataan pukul 19.00 WIB.

    Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Magetan, Eka Wahyudi, menyampaikan, “Korban langsung dievakuasi oleh warga dan telah dimakamkan oleh pihak keluarga dibantu masyarakat sekitar.”

    Sementara itu, upaya pembersihan material sisa bangunan akan dilaksanakan pada Minggu (1/5/2025) pukul 07.00 WIB. Kegiatan ini akan melibatkan berbagai unsur seperti BPBD Magetan, TNI, Polri, PMI, perangkat kecamatan dan desa, serta masyarakat sekitar.

    BPBD Kabupaten Magetan mengeluarkan imbauan agar masyarakat lebih waspada terhadap bangunan tua atau yang menunjukkan tanda-tanda kerusakan seperti retakan, kemiringan struktur, atau perubahan fisik lainnya, terutama di tengah kondisi cuaca ekstrem.

    Masyarakat diimbau segera melapor ke BPBD Magetan apabila menemukan potensi bahaya bangunan atau mengalami kejadian bencana serupa. Layanan informasi dan tanggap darurat BPBD tersedia melalui berbagai kanal, termasuk telepon/ fax: 0351-891111, serta WhatsApp di +62 813-3643-0086. [fiq/kun]

  • Revitalisasi Sungai Jadi Destinasi Wisata, DPRD Jombang Angkat Sumber Biru sebagai Role Model BUMDes

    Revitalisasi Sungai Jadi Destinasi Wisata, DPRD Jombang Angkat Sumber Biru sebagai Role Model BUMDes

    Jombang (beritajatim.com) – Keberadaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) memiliki peran strategis dalam upaya meningkatkan perekonomian desa. Hal tersebut disampaikan oleh Octadella Bilyta Permatasari, Wakil Ketua DPRD Jombang, yang mendorong pemerintah setempat untuk lebih memberdayakan BUMDes agar dapat meningkatkan pendapatan asli desa (PAD).

    “Saya kemarin berkesempatan untuk keliling di beberapa tempat wisata di Wonosalam. Salah satunya Sumber Biru, Desa Wonomerto. Saya melihat Sumber Biru bisa dijadikan contoh pengelolaan BUMDes yang bagus di Jombang karena melibatkan warga sekitar dalam penjalanan usahanya,” jelas Della, panggilan akrab Octadella, Sabtu (31/5/2025).

    Menurut Della, Sumber Biru merupakan contoh konkret pengelolaan potensi desa yang berhasil dioptimalkan menjadi sumber pendapatan. Tempat wisata tersebut bukan hanya menjadi daya tarik wisatawan, tetapi juga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi warga sekitar.

    Destinasi ini dikelola secara partisipatif, di mana warga sekitar terlibat langsung sebagai pelaku usaha seperti berjualan makanan dan minuman. Hal ini dinilainya sebagai praktik pemberdayaan ekonomi lokal yang patut ditiru oleh desa-desa lain di Jombang.

    Yang menarik, lanjutnya, kawasan wisata ini sebelumnya adalah sungai yang tercemar sampah. Namun berkat inisiatif dan kerja keras para pemuda karang taruna Desa Wonomerto, sungai tersebut dibersihkan hingga kini menjadi destinasi yang asri dan berair jernih.

    “Kerja keras pemuda karang taruna tersebut juga patut diapresiasi dan cukup inspiratif karena mereka dengan sukarela membersihkan sungai setiap hari selama hampir 6 bulan. Untuk menjadikan sungai benar-benar terbebas dari limbah dan bisa kembali dialiri air yang bersumber dari kaki gunung Anjasmoro,” imbuhnya.

    Dengan contoh inspiratif tersebut, Della menegaskan perlunya sinergi lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam pengembangan BUMDes.

    “Pemerintah Kabupaten Jombang harus mendorong sinergi lintas OPD dalam pemberdayaan BUMDes. Sehingga, perekonomian masyarakat bisa meningkat. Selain itu, BUMDes ke depan bisa sekaligus berjalan sinergis dengan Koperasi Desa Merah Putih dalam mengidentifikasi potensi desa demi mengoptimalkan potensi tersebut agar dapat menjadi pendapatan asli desa,” pungkasnya. [suf]

  • Langkah Strategis NU Jombang: Hadirkan Badan Halal dan Juleha Nahdliyin

    Langkah Strategis NU Jombang: Hadirkan Badan Halal dan Juleha Nahdliyin

    Jombang (beritajatim.com) – Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Jombang melalui Lembaga Kemaslahatan Keluarga Nahdlatul Ulama (LKKNU) resmi meluncurkan Badan Halal NU Jombang. Acara launching dilaksanakan pada Sabtu (31/5/2025) di Aula Kantor PCNU Jombang.

    Badan Halal NU Jombang hadir sebagai lembaga di bawah naungan PCNU Kabupaten Jombang yang bertujuan mendukung program pemerintah dalam pengembangan ekosistem produk halal, khususnya produk unggulan dari Jombang. Kehadiran badan ini juga menjadi upaya konkret NU dalam memberikan layanan pendampingan halal kepada masyarakat.

    Ketua PC LKKNU Jombang, Begum Fauziyah menyampaikan bahwa Badan Halal NU Jombang merupakan perpanjangan tangan dari PCNU Jombang untuk meningkatkan pelayanan dan pengabdian NU kepada warga.

    “Ini merupakan ikhtiar kami untuk memfasilitasi umat dalam bentuk dukungan dan pendampingan produk halal,” kata Begum Fauziyah.

    Menurutnya, selain mendukung proses sertifikasi halal, Badan Halal NU Jombang juga memberikan pendampingan terhadap penyembelihan hewan sesuai syariat Islam, hingga strategi pemasaran produk halal. Sasarannya tidak hanya pelaku usaha dan UMKM di Jombang, tetapi juga masyarakat luas.

    Dalam rangka memperkuat ekosistem halal, Badan Halal NU Jombang juga menggagas terbentuknya Komunitas Juru Sembelih Halal (Juleha) Nahdliyin. Komunitas ini dikukuhkan bersamaan dengan peluncuran Badan Halal NU Jombang.

    Ketua PBNU KH. Miftah Faqih hadir langsung dan meresmikan peluncuran tersebut. Ia menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif PCNU Jombang.

    “Pengurus NU harus bisa menyerap kebutuhan warga, dan saat ini yang dibutuhkan warga NU adalah kepastian hukum terhadap pangan, apakah halal atau tidak,” ujar Kiai Faqih.

    Turut hadir dalam acara tersebut Wakil Ketua PCNU Jombang KH Kamal Reza, Sekretaris PCNU KH Ubaidillah, perwakilan Pemkab Jombang, serta unsur dari LTMNU, LAZISNU, BAZNAS, dan Dinas Peternakan Jombang. Selain itu, hadir pula Ketua Juru Sembelih Halal Jombang dan Ketua Halal Institut Indonesia.

    Momentum penting ini juga ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara PCNU Jombang dan Halal Institut dalam upaya bersama mengawal sistem jaminan produk halal.

    Sebagai rangkaian kegiatan, seusai peresmian, digelar Pelatihan Penyembelihan Hewan yang diikuti oleh 210 peserta dari 21 Majelis Wakil Cabang (MWC) NU se-Kabupaten Jombang. [suf]

  • Makam Wali Kota Pertama Surabaya Terlupakan, DPRD: Miris di Tengah HUT ke-732!

    Makam Wali Kota Pertama Surabaya Terlupakan, DPRD: Miris di Tengah HUT ke-732!

    Surabaya (beritajatim.com) — Momentum Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-732, Anggota Komisi A DPRD Surabaya, Mohammad Saifuddin, justru mengungkap kondisi memprihatinkan makam Wali Kota pertama Surabaya, dr. Radjamin Nasution.

    Menurut Saifuddin, di tengah gelar Surabaya sebagai kota pahlawan dan rujukan nasional, perhatian terhadap tokoh pendirinya masih jauh dari layak.

    Dia mengaku sedih ketika mengunjungi makam dr. Radjamin Nasution yang tampak tak terurus dan seolah dilupakan sejarah kota Surabaya.

    “Di ultah yang ke-732 Surabaya, saya sedih melihat makam Wali Kota pertama Surabaya ini yang sangat miris, yaitu makam dr. Radjamin Nasution. Di sana seperti tak terurus dan minimnya prasasti yang menyebutkan bahwa beliau adalah Wali Kota pertama di Surabaya ini,” ujar Saifuddin, Sabtu (31/5/2025).

    Saifuddin menegaskan bahwa penghargaan terhadap tokoh sejarah tidak boleh berhenti pada seremoni atau narasi kosong. Dia menilai, bentuk penghormatan nyata harus diwujudkan melalui perawatan makam, penyematan nama pada gedung atau jalan, serta pengenalan lebih luas terhadap sosok Radjamin Nasution kepada masyarakat.

    “Apalagi Surabaya terkenal sebagai Kota Pahlawan. Jadi saya berharap kepada Pemkot untuk tidak melupakan dr. Radjamin Nasution yang memiliki banyak jasa bagi Surabaya ini,” kata politisi Demokrat ini,

    Sebagai langkah konkret, dia menyarankan agar nama dr. Radjamin Nasution diabadikan sebagai nama jalan atau gedung pemerintahan di Surabaya. Hal ini, menurutnya, adalah cara terbaik untuk menanamkan nilai historis kepada generasi muda sekaligus menjaga identitas kota.

    “Saya berharap harus ada gedung-gedung Pemkot dan jalan di Surabaya dengan nama dr. Radjamin Nasution. Ini bentuk penghormatan kepada para pendahulu kita dan sebuah bentuk penghormatan kepada beliau,” tegasnya.

    Komisi A DPRD Surabaya juga berkomitmen untuk mendorong Pemkot agar lebih serius dalam merawat situs-situs bersejarah dan tokoh-tokoh penting kota. “Jangan sampai sejarah kota ini hanya menjadi arsip, tanpa sentuhan dalam ruang publik,” pungkas Saifuddin.[asg/kun]

  • Sekretaris Dinas Cipta Karya Jember Meninggal Dunia Tiga Hari Setelah Kecelakaan

    Sekretaris Dinas Cipta Karya Jember Meninggal Dunia Tiga Hari Setelah Kecelakaan

    Jember (beritajatim.com) – Eko Ferdianto Budiono, Sekretaris Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Kabupaten Jember, Jawa Timur, akhirnya meninggal dunia dalam usia 47 tahun, Sabtu (31/5/2025), di Rumah Sakit Umum Bangil, Pasuruan, setelah sempat dalam kondisi kritis akibat kecelakaan tiga hari sebelumnya.

    “Bapak Eko Ferdianto meninggal pada pukul 16.38 wib di RSUD Bangil. Mohon dimaafkan atas semua salah dan khilafnya dan semoga amal ibadah beliau diterima Allah SWT,” kata Kepala Dinas Cipta Karya Rahman Anda via pesan WhastApp.

    Sebelum meninggal dunia, Eko mengalami kecelakaan di tol Pasuruan, saat mengendarai mobil Agya yang dikemudikan Kepala Bidang Jasa Konstruksi Dinas Cipta Karya Jember Eko Wahyu Septantono, Rabu (28/5/2025) dini hari.

    Saat itu, mereka dalam perjalanan ke Surabaya untuk keperluan dinas. “Rencananya Pak Eko Ferdianto hendak ke Jakarta,” kata Rahman Anda.

    Di tengah perjalanan, sisi bagian kiri mobil yang dikendarai Eko Ferdianto menghantam bagian belakang truk. Eko Wahyu yang berada di belakang kemudi tidak mengalami luka serius. Namun Eko Ferdianto yang berada di kursi penumpang sisi kiri mengalami luka berat, sehingga harus dilarikan ke RSU Bangil.

    Tim dokter sudah melakukan operasi untuk menyelamatkan nyawa Eko. Namun dia tetap tak sadarkan diri setelah operasi.

    Sepanjang karirnya sebagai pejabat Pemkab Jember, Eko pernah menjadi Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Sumber Daya Air pada masa pemerintahan Bupati Hendy Siswanto.

    Saat menjabat, Eko berhasil melaksanakan pekerjaan pengaspalan jalan di kawasan Bandealit yang terpencil. Semula pembangunan jalan dilaksanakan pada akhir 2023 sepanjang 800 meter dengan menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Jember sendiri.

    Pembangunan jalan dilanjutkan sepanjang 7,9 kilometer dengan menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp 14 miliar dari pemerintah pusat sejak Juni 2024. [wir]

  • CKG di Kabupaten Kediri, Selain Masyarakat Umum Mas Dhito Terjunkan Tim Sasar Kalangan Pelajar

    CKG di Kabupaten Kediri, Selain Masyarakat Umum Mas Dhito Terjunkan Tim Sasar Kalangan Pelajar

    Kediri (beritajatim.com) – Hingga minggu terakhir Mei 2025 ini, Pemerintah Kabupaten Kediri telah melakukan Cek Kesehatan Gratis (CKG) kepada belasan ribu penduduk. Di usia sekolah, program ini di awali dari SMA Dharma Wanita 1 Pare Boarding School.

    Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri Ahmad Khotib mengatakan, berdasarkan instruksi Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana CKG juga menyasar kalangan pelajar dengan usia 5 hingga 18 tahun. Khusus bagi kalangan pelajar ini, CKG rencananya akan dilakukan setelah memasuki tahun ajaran baru 2025/2026 mendatang.

    “Diawali dari SMA Dharma Wanita Boarding School, nanti (akan menyasar) sekolah-sekolah di tahun ajaran baru,” terang Khotib pada Selasa, 27 Maret 2025.

    Menurutnya CKG ini ditujukan untuk mendeteksi dini berbagai resiko penyakit. Mulai dari diabetes, jantung, kanker, hipertensi, sampai potensi stroke. Jika ditemukan risiko tersebut, petugas CKG akan memberikan rekomendasi kepada warga untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut dengan menggunakan jaminan kesehatan yang dimiliki.

    “Pentingnya masyarakat mempunyai jaminan kesehatan, kalau ada indikasi penyakit tertentu. Masyarakat bisa menggunakan jaminan kesehatan ke faskes sehingga ada tindakan lebih lanjut,” ujar Khotib.

    Per 27 Mei 2025, program CKG di Kabupaten Kediri berhasil menyasar sejumlah 12.189 warga. Lebih lanjut Khotib menyebut, sebagaimana harapan Mas Dhito, sapaan bupati Kediri, kegiatan deteksi dini ini diharapkan bisa meningkatkan umur harapan hidup masyarakat. Melalui CKG pula, petugas sekaligus memberikan imbauan kepada masyarakat pentingnya meningkatkan kesadaran untuk hidup sehat dan produktif.

    Sebagaimana diketahui, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) angka harapan hidup masyarakat Kabupaten Kediri tahun 2024 diangka 75,07 tahun atau meningkat 0,22 tahun dibanding tahun sebelumnya.

    Sementara itu, CKG di SMA Dharma Wanita 1 Pare dilaksanakan berbarengan dengan kegiatan seleksi penerimaan siswa baru. Dimana menjadi salah satu persyaratan bagi siswa didik yakni lolos kesehatan baik fisik maupun mental.

    Sub Koordinator Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri, menambahkan, pemeriksaan kepada pada calon siswa SMA Boarding School ini meliputi screening penyakit tidak menular.

    Hasil pemeriksaan kemudian akan dilaporkan kepada pihak sekolah sebagai rekapitulasi sekaligus data rujukan jika ditemukan resiko penyakit yang dialami calon siswa. Hal ini dinilai sangat penting mengingat para siswa nantinya akan menjalani kehidupan asrama.

    “Nantinya hasil pemeriksaan ini kalau ditemukan faktor resiko (tensi tinggi, gula darah tinggi) nanti akan kita rujuk ke Puskesmas, dan kalau memang harus ada penanganan lanjutan akan dilanjutkan ke rumah sakit,” bebernya. [ADV PKP/nm]