Category: Beritajatim.com

  • BMKG Juanda Rilis Cuaca Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik Hari Ini 2 Juni 2025

    BMKG Juanda Rilis Cuaca Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik Hari Ini 2 Juni 2025

    Surabaya (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda kembali merilis prakiraan cuaca untuk wilayah Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik pada Senin, 2 Juni 2025.

    “Hari ini cuaca di Surabaya cenderung berawan, tapi tidak ada tanda akan diguyur hujan. Sedangkan Sidoarjo dan Gresik diprediksi turun hujan di sejumlah wilayah dan pada jam-jam tertentu,” ujar Prakirawan BMKG Juanda, Oky Sukma Hakim, S.Tr., Senin (2/6/2025).

    Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini

    BMKG memprediksi hari ini cuaca di Surabaya cenderung berawan, tapi tidak ada tanda akan diguyur hujan, termasuk Kecamatan Bubutan, Kenjeran, Tambaksari hingga Semampir .

    Suhu udara: 25°C – 32°C
    Kelembapan: 66% – 93%
    Kecepatan angin: 17,1 km/jam dari arah Barat Daya.

    Prakiraan Cuaca Sidoarjo Hari Ini

    Hampir sama seperti Kota Pahlawan, hari ini cuaca di Sidoarjo juga cenderung berawan, tapi tidak ada tanda akan diguyur hujan, termasuk di antaranya seperti Kecamatan Sedati, Sidoarjo, Taman, Tanggulangin, Waru, Gedangan, Candi, dan Buduran.

    Suhu udara: 24°C – 33°C
    Kelembapan: 65% – 92%
    Kecepatan angin: 16,9 km/jam dari arah Barat.

    Prakiraan Cuaca Gresik Hari Ini

    Sempat cerah di pagi hari ini. Kemudian cuaca di Gresik diprediksi akan berawan hingga malamnya. Meski begitu tidak ada tanda akan diguyur hujan, termasuk di Kecamatan Gresik, Kebomas, Manyar, Dukun, Bungah, Panceng, dan Sidayu.

    Suhu udara: 26°C – 33°C
    Kelembapan: 75% – 89%
    Kecepatan angin: 20,2 km/jam dari arah Timur.

    Meski cuaca berawan mendominasi, masyarakat disarankan untuk membawa payung atau jas hujan sebagai langkah antisipatif. Mengingat cuaca di wilayah tropis seperti Jawa Timur dapat berubah dalam waktu singkat, penting bagi warga untuk selalu memantau pembaruan informasi cuaca melalui aplikasi resmi BMKG atau layanan cuaca daring lainnya.

    Dengan memahami prakiraan cuaca secara detail, masyarakat di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik dapat menjalani aktivitas hari ini dengan lebih aman dan nyaman, termasuk saat memulai aktivitas tempat. (fyi)

  • Sapi Masbro Seberat 1,14 ton Asal Mojokerto Jadi Hewan Kurban Presiden Prabowo Tahun Ini

    Sapi Masbro Seberat 1,14 ton Asal Mojokerto Jadi Hewan Kurban Presiden Prabowo Tahun Ini

    Mojokerto (beritajatim.com) – Seekor sapi simmental berbobot 1,14 ton bernama Masbro terpilih menjadi hewan kurban Presiden Prabowo Subianto. Sapi raksasa itu dibeli seharga Rp120 juta dari peternakan Berkah Wafa Farm (WFM) yang berlokasi di Dusun Dateng, Desa Watesnegoro, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto.

    Masbro memiliki bulu dominan cokelat dengan corak putih di bagian kepala, perut, dan kaki. Sapi jantan ini juga tidak bertanduk. Rencananya, Masbro akan disembelih di Masjid Dusun Glatik, Desa Watesnegoro. Karena jaraknya tidak sampai satu kilometer dari kandang, sapi akan dikarak atau diarak dengan berjalan kaki pada H-1 Idul Adha.

    Pengawas kandang Berkah Wafa Farm, Mochammad Zaini (50) mengatakan, pemilihan sapi banpres (bantuan Presiden) diawali dengan survei dari Dinas Peternakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto dan Pemprov Jawa Timur. Proses seleksi meliputi pengukuran tinggi, panjang tubuh, lingkar badan, penimbangan bobot, hingga pemeriksaan kesehatan.

    “Masbro akan dikarak agar masyarakat bisa melihat langsung. Ini bentuk syukur kami karena tahun ini sapi dari kandang kami dipercaya menjadi banpres (bantuan presiden). Tahun ini menjadi kali pertama, sapi dari Berkah Wafa Farm dipilih langsung oleh Presiden,” ungkapnya, Senin (2/6/2025).

    Tahun sebelumnya, sapi dari peternakan ini dipilih oleh Kementerian Dalam Negeri di bawah kepemimpinan Tito Karnavian. Berkah Wafa Farm merupakan peternakan besar milik Faisal Efendi yang berdiri di atas lahan seluas sekitar 400 x 300 meter. Peternakan ini memelihara berbagai jenis sapi seperti limousin, simmental, peranakan ongole (PO), dan belgian blue.

    “Masbro merupakan sapi jenis simmental. Nama tersebut diberikan secara spontan oleh para karyawan kandang. Setiap karyawan memiliki sapi pegangan masing-masing. Tidak ada perawatan khusus, sejak terpilih menjadi banpres, hanya mulai mendapat tambahan asupan dan suntikan vitamin, termasuk obat cacing. Sapi diberi makan tiga kali sehari, pagi, sore, dan malam,” katanya.

    Pakan utamanya terdiri dari rumput hijau, rumput gajah, dan bonggol jagung giling. Sementara minumannya berupa comboran dari campuran poral, dedak, tetes tebu, bonggol jagung, bubuk kopra, dan bubuk kopi. Menjelang Idul Adha 2025, penjualan sapi di Berkah Wafa Farm mengalami lonjakan signifikan.

    “Meningkat 50 persen karena didukung dengan pembukaan tiga lapak baru di Jakarta, sebelumnya hanya satu. Sebanyak 70 ekor sapi telah dikirim ke Jakarta. Jumlah ini belum termasuk stok yang masih tersedia maupun yang dibeli dari petani mitra. Di sini ada sapi jenis limousin, simmental, peranakan PO dan belgian blue,” jelasnya. [tin/aje]

  • Cuaca Bojonegoro Hari Ini 2 Juni 2025 Cerah Berawan: Bengawan Solo, Status Normal

    Cuaca Bojonegoro Hari Ini 2 Juni 2025 Cerah Berawan: Bengawan Solo, Status Normal

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Cuaca di Kabupaten Bojonegoro pada Senin, 2 Juni 2025 diperkirakan berlangsung cerah berawan sepanjang hari. Berdasarkan laporan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) serta pantauan visual BPBD Bojonegoro, tidak terdapat potensi cuaca ekstrem atau bencana yang perlu diwaspadai hari ini.

    Sejak pagi, kondisi langit diperkirakan berawan dengan suhu sekitar 26 derajat Celsius dan kelembapan udara tinggi di angka 87 persen. Angin bertiup dari arah timur dengan kecepatan 2 km/jam. Memasuki siang hari, suhu meningkat hingga 30 derajat Celsius dengan cuaca cerah dan angin timur berhembus lebih kencang mencapai 14,2 km/jam.

    Kelembapan udara menurun menjadi 67 persen, menandakan cuaca yang cukup panas di tengah hari. Menjelang malam, cuaca kembali berawan dengan suhu yang menurun ke angka 26 derajat Celsius. Arah angin bergeser dari timur laut dengan kecepatan 4,8 km/jam dan kelembapan kembali naik hingga 92 persen.

    Pada dini hari, kondisi cerah berawan diprediksi akan terus berlanjut dengan suhu minimum 24 derajat Celsius dan kelembapan mencapai 91 persen. Angin bertiup dari arah timur dengan kecepatan sekitar 6,1 km/jam.

    Hasil pantauan visual cuaca di seluruh wilayah Bojonegoro, baik di kota maupun bagian timur, barat, dan selatan, menunjukkan kondisi cerah berawan secara merata. Hal ini mendukung kegiatan masyarakat yang akan beraktivitas di luar ruangan sepanjang hari.

    Sementara itu, menurut Kepala Seksi Kegawatdaruratan dan Logistik BPBD Bojonegoro, Agus Purnomo, berdasarkan data dari Perusahaan Umum Jasa Tirta III Bengawan Solo, Tinggi Muka Air (TMA) Sungai Bengawan Solo tercatat berada pada angka 8,90 meter.

    “Status debit air dinyatakan normal dengan tren menurun, sehingga tidak terdapat potensi banjir dalam waktu dekat,” ujarnya.

    Laporan dari BPBD Bojonegoro juga menyatakan bahwa tidak ada kejadian bencana yang dilaporkan hingga saat ini. Namun, Agus Purnomo, mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap perubahan cuaca serta mengikuti informasi resmi dari instansi terkait.

    “Diharapkan masyarakat dapat menjalani aktivitas harian dengan lancar dan tetap menjaga kesehatan di tengah fluktuasi suhu dan kelembapan udara,” pungkasnya. [lus/aje]

  • Pria Muda di Jombang Tewas Disambar Petir saat Gerimis

    Pria Muda di Jombang Tewas Disambar Petir saat Gerimis

    Jombang (beritajatim.com) – Suasana tenang di Dusun Santren, Desa Jarak Kulon, Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang, berubah menjadi kepanikan pada Minggu sore, 1 Juni 2025. Seorang pria ditemukan meninggal dunia akibat tersambar petir saat hujan gerimis mengguyur area persawahan tempat ia berada.

    Korban diketahui bernama Adi Priyanto, pria berusia 28 tahun, warga Dusun Jarak, Desa Jarak Kulon. Adi merupakan seorang karyawan swasta yang sore itu berada di sawah bersama ibunya, Jamilatun, untuk suatu keperluan keluarga.

    Menurut penuturan Jamilatun, mereka tiba di lokasi sekitar pukul 15.00 WIB saat cuaca mulai mendung dan gerimis. “Saya sempat mengajak anak saya berteduh di rumah warga yang tak jauh dari sawah. Tapi dia menolak dan tetap ingin berada di sawah,” ucap Jamilatun mengenang.

    Tak lama setelah percakapan itu, suara petir menggelegar disertai kilatan cahaya yang menyambar area persawahan. Dari pandangan Jamilatun, sosok tubuh terlihat terpelanting di antara kilat tersebut. Ia mengaku panik dan memutuskan kembali ke rumah.

    Di sisi lain, seorang saksi mata, Sutrisno (68), yang merupakan pemilik lahan tempat kejadian berlangsung, melihat secara langsung detik-detik tragis itu. Sutrisno menyaksikan Adi tersambar petir dan jatuh ke aliran sungai kecil selebar satu meter yang membelah area sawah.

    Karena ketakutan, Sutrisno segera berlari ke pemukiman warga di Dusun Santren untuk meminta pertolongan. Tak lama, ia kembali ke lokasi bersama lima orang warga. Di sana, mereka menemukan tubuh Adi sudah dalam posisi telentang di aliran sungai kecil. Warga segera mengangkat tubuh korban dan membawanya ke rumah duka.

    Keluarga korban bersama warga kemudian melaporkan kejadian ini ke Polsek Jogoroto. Pihak kepolisian langsung datang ke tempat kejadian dan melakukan pemeriksaan awal. Berdasarkan hasil sementara, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan selain luka akibat sambaran petir.

    Musibah ini menjadi pengingat betapa pentingnya kewaspadaan terhadap kondisi alam, terutama saat berada di ruang terbuka seperti sawah. Kehilangan Adi Priyanto membawa duka mendalam bagi keluarga dan warga sekitar. [suf]

  • Pelatihan Juleha di Diwek Jombang: Sinau Sembelih Kurban yang Halal, Beradab, dan Thayyib

    Pelatihan Juleha di Diwek Jombang: Sinau Sembelih Kurban yang Halal, Beradab, dan Thayyib

    Jombang (beritajatim.com) – Di Masjid Besar Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, ratusan peserta tampak khusyuk mengikuti pelatihan “Sinau Bareng Sembelih Hewan Kurban” yang digelar pada Minggu (1/6/2025).

    Mereka datang dari berbagai desa sekitar Diwek. Di hadapan mereka, Cholis—pengurus Juru Sembelih Halal (Juleha) Jombang—berdiri dengan semangat, membimbing para peserta agar memahami pentingnya teknik penyembelihan yang sesuai syariat.

    Dengan menggunakan boneka hewan sebagai alat peraga, Cholis mempraktikkan teknik menjatuhkan hewan secara perlahan dan tanpa menyakiti. Simulasi ini penting, mengingat proses melumpuhkan hewan adalah tahapan awal yang menentukan sah tidaknya kurban. Di sisi lain, rekan Cholis memperagakan penggunaan jenis pisau yang ideal dan memberi tutorial cara mengasah pisau secara benar.

    “Proses penyembelihan adalah titik krusial dari ibadah kurban. Kalau salah, daging bisa tak halal. Padahal ini ibadah, bukan sekadar motong,” tegas Cholis saat berbincang usai sesi praktik.

    Kegiatan ini menjadi bagian dari rutinitas tim Juleha Jombang menjelang Iduladha. Mereka berkeliling dari satu kecamatan ke kecamatan lain untuk melatih takmir masjid dan musala—kelompok yang menjadi garda depan dalam penyembelihan hewan kurban di tingkat komunitas.

    Menurut Cholis, setiap tahun muncul masalah klasik: minimnya jagal yang kompeten. “Banyak yang asal potong. Bukan hanya dari sisi teknik, tapi juga secara syariat banyak yang luput,” ujarnya.

    Melalui pelatihan ini, peserta tidak hanya dibekali teori, tapi juga diberi kesempatan praktik langsung. Mulai dari teknik menjatuhkan hewan, mengasah pisau, membaca doa, hingga memosisikan diri sesuai tuntunan Rasulullah SAW. Peserta juga diajarkan cara membersihkan hewan setelah disembelih, menjaga kebersihan tangan, serta memisahkan jeroan dan daging secara rapi.

    Sebagai bentuk apresiasi, panitia menyediakan hadiah berupa pisau sembelih untuk peserta terpilih. Di sisi lain, anggota Juleha juga memberikan layanan asah pisau gratis bagi peserta yang membawa alat masing-masing.

    Peserta dan panitia Sinau Bareng Sembelih Hewan Kurban di Masjid Besar Diwek Jombang

    Camat Diwek, Agus Sholihudin, yang turut hadir dalam kegiatan ini, menyampaikan apresiasinya. Ia menilai pelatihan semacam ini berdampak besar terhadap kualitas ibadah kurban. “Kita ingin semua penyembelihan dilakukan dengan benar, tidak hanya dari sisi agama, tapi juga kesehatan dan kebersihan,” katanya.

    Sementara itu, Ketua DMI Diwek, Ahmad Muzani atau Gus Zani, menyampaikan bahwa masjid harus menjadi pusat kegiatan umat, tak hanya tempat salat. “Masjid tidak boleh sekadar tempat salat. Harus menjadi sentrum pencerahan, termasuk dalam hal ibadah sosial seperti kurban,” tegasnya.

    Gus Zani juga menekankan bahwa menjadi jagal bukan perkara sepele. “Itu amanah berat, baik secara fikih maupun sosial. Karena di tangan jagal, ada nilai keabsahan ibadah seluruh umat.”

    Kegiatan ditutup dengan doa bersama dan semangat baru untuk menyambut Iduladha yang lebih bermakna. Harapannya, penyembelihan hewan kurban tahun ini akan dilakukan dengan lebih baik, lebih manusiawi, dan lebih sesuai dengan ajaran Islam.

    Kurban bukan sekadar potong—ia ibadah yang dimulai dengan niat suci dan berakhir dengan daging yang menyehatkan, menentramkan, dan menyatukan umat. [suf]

  • Jombang Satukan Langkah Cegah Bullying di Pesantren: Legislator, Polisi, dan Kiai Turun Tangan

    Jombang Satukan Langkah Cegah Bullying di Pesantren: Legislator, Polisi, dan Kiai Turun Tangan

    Jombang Satukan Langkah Cegah Bullying di Pesantren: Legislator, Polisi, dan Kiai Turun Tangan

  • PPPK Pemkab Jember Tanyakan Gaji ke-13 kepada Bupati Fawait

    PPPK Pemkab Jember Tanyakan Gaji ke-13 kepada Bupati Fawait

    Jember (beritajatim.com) – Pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) Pemerintah Kabupaten Jember, Jawa Timur, menanyakan gaji ke-13 kepada Bupatu Muhammad Fawait, dalam acara penyerahan surat keputusan pengangkatan pegawai, di Pantai Watu Ulo, Minggu (1/6/2025).

    Pertanyaan itu dilontarkan Ari Susi Nurhidayati, seorang PPPK guru. “Ini kan per 1 Juni 2025 kami semua sudah dilantik menjadi PPPK. Apa kami dapat gaji ke-13?” katanya saat diberikan kesempatan bertanya oleh Fawait.

    Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Jember Suko Winarno yang ditugaskan menjawab, mengatakan, gaji ke-13 diberikan berdasarkan awal pemberian gaji pada Mei 2025. “Panjenengan semua insyaallah gajinya per 1 Juli 2025, yang berarti sudah lewat. Belum dapat. Itu aturannya,” katanya.

    Jawaban Suko mendapat sambutan suara kecewa dari para PPPK. Namun Fawait meminta para pegawai itu tetap tenang.

    “Kalau perlu ke Jakarta untuk memastikan. Kalau memang di kabupaten lain bisa, di Jember juga harus bisa. Kalau di kabupaten lain memang tidak bisa, ya sama-sama tidak bisa. Begitu saja gampangnya,. Nanti dikonsultasikan. Pokok tidak boleh kabupaten sebelah dapat, sini (Jember) tidak dapat,” katanya.

    Masih soal gaji, Ari juga menanyakan pembayaran gaji Juni 2025. “Kemarin kami diminta untuk mengumpulkan draft gaji untuk Mei, pemberkasan Mei. Lalu kami digaji PPPK di bulan Juli. Gaji Juninya ke mana?” tanyanya.

    Fawait berjanji akan menggelar rapat untuk membicarakan masalah gaji tersebut besok. “Kalau memang ada, sekali lagi karena ini terkait kepegawaian yang harus sama di seluruh Indonesia, tidak bisa Jember beda sendiri. Harus sama sesuai dengan aturan dan sesuai dengan kabupaten-kabupaten lainnya,” katanya.

    Tak hanya soal gaji, Ratih Diah Palupi, seorang PPPK tenaga kesehatan, menanyakan soal pemakaian seragam dinas. “Apakah tetap pakaian putih hitam atau sama dengan PNS memakai pakaian khaki?” katanya.

    Kepala Dinas Keseharan Jember Hendro Soelistijono mengatakan, aturan terbaru masih menetapkan seragam PPPK berwarna putih dan hitam. Namun Fawait berjanji akan menggelar rapat untuk membahas seragam ini.

    “Kalau bisa harus sama seperti PNS. Kalau tidak bisa sekarang karena tidak ada anggarannya, berarti dialokasikan dalam Perubahan APBD 2025. Biar walaupun PPPK, rasanya kayak PNS,” kata Fawait.

    Bupati Muhammad Fawait menyerahkan surat keputusan untuk 1.847 orang pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) Pemerintah Kabupaten Jember.

    Ini pertama kalinya penyerahan SK pegawai dilakukan di Watu Ulo, sebuah pantai destinasi wisata di Kecamatan Ambulu, yang berjarak kurang lebih 40 kilometer dari alun-alun ke selatan Jember. Selain menyerahkan SK, Fawait juga melaporkan program seratus hari kerjanya yang telah berakhir. [wir]

  • Bupati Fawait Serahkan SK Ribuan PPPK Pemkab Jember di Pantai Watu Ulo

    Bupati Fawait Serahkan SK Ribuan PPPK Pemkab Jember di Pantai Watu Ulo

    Jember (beritajatim.com) – Bupati Muhammad Fawait menyerahkan surat keputusan untuk 1.847 orang pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) Pemerintah Kabupaten Jember, Jawa Timur, di Pantai Watu Ulo, Minggu (1/6/2025).

    Ini pertama kalinya penyerahan SK pegawai dilakukan di Watu Ulo, sebuah pantai destinasi wisata di Kecamatan Ambulu, yang berjarak kurang lebih 40 kilometer dari alun-alun ke selatan Jember. Selain menyerahkan SK, Fawait juga melaporkan program seratus hari kerjanya yang telah berakhir.

    “Saya ingin menunjukkan bahwa Watu Ulo salah satu destinasi wisata yang indah di Kabupaten Jember. Kalau sepuluh tahun terakhir ini Jember tidur wisatanya, hari ini waktunya bangkit kembali,” kata Fawait di hadapan ribuan orang PPPK dan pejabat.

    Ribuan PPPK itu adalah hasil seleksi tahap pertama pada akhir 2024. Mayoritas adalah guru dan tenaga kesehatan. “Kita akan selalu berusaha yang terbaik, termasuk dalam urusan kepegawaian. Kemarin kita tahu bahwa proses pengangkatan PPPK, kami tidak bisa membuat keputusan tanpa harus melihat aturan dari pemerintah pusat,” kata Fawait.

    Masa kontrak PPPK kali ini hanya berlaku dua tahun, bukan lima tahun sebagaimana PPPK yang diangkat sebelumnya. “Sebelum Anda ramaikan di medsos, saya jawab dulu kenapa SK-nya cuma dua tahun. Tadi waktu salaman sudah ada yang tanya ke saya, kenapa dua tahun,” kata Fawait.

    “Tenang saja, Saudara, kalaupun dua tahun, saya pastikan setelah dua tahun kita perpanjang lima tahun. Tidak usah khawatir panjenengan semua nanti habis dua tahun tidak dapat SK. Pokok enggak melanggar apa-apa, saya pastikan SK-nya diperpanjang berikutnya. Insyaallah setelah dua tahun nanti kita perpanjang lima tahun,” kata Fawait.

    Fawait meminta seluruh PPPK untuk membantu program pemerintah, terutama dalam hal pengentasan kemiskinan. “Kami akan berfokus untuk pengentasan masalah, khususnya kemiskinan. Tapi saya tidak bisa sendirian. Jember tidak butuh superman tapi Jember butuh super team, dan Panjenengan adalah orang-orang terpilih untuk menjadi bagian dari Pemerintah Kabupaten Jember,” katanya.

    Seragam dan Gaji ke-13
    Dalam kesempatan itu, Ratih Diah Palupi, seorang PPPK tenaga kesehatan, sempat menanyakan pemakaian seragam dinas. “Apakah tetap pakaian putih hitam atau sama dengan PNS memakai pakaian khaki?” katanya.

    Kepala Dinas Keseharan Jember Hendro Soelistijono mengatakan, aturan terbaru masih menetapkan seragam PPPK berwarna putih dan hitam. Namun Fawait berjanji akan menggelar rapat untuk membahas seragam ini.

    “Kalau bisa harus sama seperti PNS. Kalau tidak bisa sekarang karena tidak ada anggarannya, berarti dialokasikan dalam Perubahan APBD 2025. Biar walaupun PPPK, rasanya kayak PNS,” kata Fawait.

    Ari Susi Nurhidayati, seorang PPPK guru, menanyakan soal gaji ketiga belas. “Ini kan per 1 Juni 2025 kami semua sudah dilantik menjadi PPPK. Apa kami dapat gaji ke-13?” katanya.

    Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Jember Suko Winarno mengatakan, gaji ke-13 diberikan berdasarkan awal pemberian gaji pada Mei 2025. “Panjenengan semua insyaallah gajinya per 1 Juli 2025, yang berarti sudah lewat. Belum dapat. Itu aturannya,” katanya.

    Jawaban Suko mendapat sambutan suara kecewa dari para PPPK. Namun Fawait meminta para pegawai itu tetap tenang.

    “Kalau perlu ke Jakarta untuk memastikan. Kalau memang di kabupaten lain bisa, di Jember juga harus bisa. Kalau di kabupaten lain memang tidak bisa, ya sama-sama tidak bisa. Begitu saja gampangnya,. Nanti dikonsultasikan. Pokok tidak boleh kabupaten sebelah dapat, sini (Jember) tidak dapat,” katanya.

    Ari juga menanyakan soal gaji untuk Juni 2025. “Kemarin kami diminta untuk mengumpulkan draft gaji untuk Mei, pemberkasan Mei. Lalu kami digaji PPPK di bulan Juli. Gaji Juninya ke mana?” tanyanya.

    Fawait berjanji akan menggelar rapat untuk membicarakan masalah gaji tersebut besok. “Kalau memang ada, sekali lagi karena ini terkait kepegawaian yang harus sama di seluruh Indonesia, tidak bisa Jember beda sendiri. Harus sama sesuai dengan aturan dan sesuai dengan kabupaten-kabupaten lainnya,” katanya. [wir]

  • Balap Liar Lamongan, Puluhan Motor Diamankan Polisi

    Balap Liar Lamongan, Puluhan Motor Diamankan Polisi

    Lamongan (beritajatim.com) – Polres Lamongan mengambil tindakan tegas terhadap aksi konvoi liar yang dilakukan oleh sekelompok pengendara motor pada Minggu (1/6/2026). Dalam operasi penertiban tersebut, puluhan sepeda motor diamankan petugas di depan Kantor Bulog Lamongan.

    Tindakan ini dilakukan setelah polisi menerima laporan dari masyarakat terkait adanya konvoi sekitar 100 kendaraan roda dua yang melintas dari arah barat ke timur. Aksi tersebut dinilai mengganggu ketertiban umum dan menyebabkan keresahan di tengah masyarakat.

    Menanggapi laporan tersebut, personel Polres Lamongan yang dipimpin langsung oleh Kabagops Kompol Budi Santoso segera melakukan penyekatan di lokasi.

    Sepeda motor dari peserta konvoi diamankan di Mapolres Lamongan, Minggu (1/6/2025).

    Hasilnya, petugas berhasil mengamankan sejumlah pengendara dan kendaraan yang tidak memenuhi standar teknis, seperti menggunakan knalpot brong, tidak memakai helm, serta tidak dilengkapi surat-surat kendaraan.

    “Para pelanggar yang terjaring akan dikenai tindakan tilang dan diberikan pembinaan. Setelah itu, mereka akan dipulangkan kepada orang tuanya,” ujar Kompol Budi Santoso.

    Kompol Budi menambahkan, langkah ini diambil sebagai bentuk komitmen Polres Lamongan dalam menjaga ketertiban lalu lintas, serta mengantisipasi potensi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) akibat konvoi yang tidak sesuai aturan.

    “Kami mengimbau masyarakat, khususnya para remaja, untuk tidak melakukan aksi konvoi yang melanggar aturan, demi menjaga keamanan dan ketertiban bersama,” ucapnya. (fak/but)

  • Bus Pahala Kencana Terbakar di Bangkalan, Seluruh Bodi Hangus

    Bus Pahala Kencana Terbakar di Bangkalan, Seluruh Bodi Hangus

    Bangkalan (beritajatim.com) – Bus Pahala Kencana terbakar di Jalan Raya Paterongan, Kecamatan Galis, Bangkalan. Kobaran api melahap seluruh badan bus.

    Kasatlantas Polres Bangkalan, AKP Diyon Fitrianto mengatakan tiga penumpang sudah dipindahkan ke bus lain yang melintas. Ketiganya penumpang selamat dan tak mengalami luka apapun.

    “Untuk tiga penumpang sudah kami pindah ke bus lain,” ujarnya, Minggu (1/6/2025).

    Ia mengatakan, bus dengan nopol B 7424 TK itu dikemudikan oleh Agus Salim (60) warga Kecamatan Cilandak, Kota Jakarta. Sopir bersama dua kru, yakni Ummu asal Kabupaten Kudus dan Laji (37) asal Kabupaten Tuban.

    Menurut Diyon, kebakaran diduga muncul akibat korsleting listrik di mesin bus pada bagian belakang. Api dengan cepat menyambar dan membakar badan bus.

    “Dugaannya korsleting listrik. Kami masih selidiki lebih lanjut,” ungkapnya.

    Akibat kejadian itu, pihak bus mengalami kerugian hingga Rp 1,2 miliar. Seluruh badan bus hangus tak bersisa. [sar/but]