Category: Beritajatim.com

  • Dua Pengendara Tewas dalam Kecelakaan Maut Libatkan Tiga Motor di Diwek Jombang

    Dua Pengendara Tewas dalam Kecelakaan Maut Libatkan Tiga Motor di Diwek Jombang

    Jombang (beritajatim.com) – Kecelakaan lalu lintas tragis kembali terjadi di wilayah Kabupaten Jombang. Dua orang pengendara sepeda motor dilaporkan meninggal dunia dalam insiden yang melibatkan tiga kendaraan roda dua di Jalan Raya Desa Bandung, Kecamatan Diwek, Selasa (2/6/2025) sekitar pukul 16.00 WIB.

    Kanit Gakkum Satlantas Polres Jombang, Ipda Siswanto, membenarkan adanya peristiwa laka lantas tersebut. Berdasarkan informasi yang dihimpun dari petugas dan para saksi di lokasi, kecelakaan ini melibatkan tiga sepeda motor dengan rincian sebagai berikut:

    “Kendaraan pertama adalah sepeda motor Suzuki Satria dengan nomor polisi S-5429-OAC. Identitas pengendaranya belum diketahui karena masih menunggu hasil identifikasi dari tim Inafis Polres Jombang. Pengendara tersebut meninggal dunia di tempat kejadian perkara (TKP),” kata Siswanto.

    Kendaraan kedua adalah sepeda motor Honda PCX Profit yang dikendarai oleh Moh. Ali Fikri Amrulloh (19), seorang karyawan swasta asal Dusun/Dusun Menganto, Kecamatan Mojowarno, Jombang. Pengendara ini juga meninggal dunia di lokasi kejadian akibat luka serius.

    Sementara itu, kendaraan ketiga adalah sepeda motor Yamaha Jupiter dengan nomor polisi S-5285-OCJ yang dikendarai oleh Farid Reivan Suhartono (18), seorang pelajar asal dusun yang sama dengan korban kedua. Dalam insiden ini, Farid dilaporkan tidak mengalami luka.

    Adapun kronologi kecelakaan, menurut keterangan saksi dan pihak kepolisian, bermula saat pengendara Suzuki Satria melaju dari arah timur ke barat. Ketika hendak berbelok ke kanan, diduga pengendara tidak memperhatikan situasi di belakang, sehingga ditabrak oleh sepeda motor Honda PCX yang datang dari arah yang sama.

    Tabrakan ini menyebabkan Honda PCX terdorong ke kanan dan langsung tertabrak oleh sepeda motor Yamaha Jupiter yang melaju dari arah berlawanan.

    Kecelakaan tersebut juga disaksikan oleh dua orang warga, masing-masing bernama Ardiansyah (22), seorang mahasiswa asal Desa Cukir, Kecamatan Diwek, serta Desi (56), seorang warga Desa Bandung, Kecamatan Diwek.

    Pihak kepolisian juga mencatat kerugian material akibat insiden ini ditaksir mencapai Rp 2 juta. Kasus ini masih dalam penanganan Unit Gakkum Satlantas Polres Jombang untuk proses lebih lanjut. Petugas tengah melakukan identifikasi terhadap korban yang belum diketahui identitasnya serta mendalami kronologi melalui keterangan saksi-saksi. [suf]

  • RSUD Mardi Waluyo Kolaps, Wali Kota Blitar Lakukan Operasi Besar-Besaran

    RSUD Mardi Waluyo Kolaps, Wali Kota Blitar Lakukan Operasi Besar-Besaran

    Blitar (beritajatim.com) – Wali Kota Blitar, Syauqul Muhibbin terjun langsung menyelamatkan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mardi Waluyo. Pria yang akrab disapa Mas Ibin itu kini telah menunjuk dr. Bernard menggantikan dr. Muhammad Muchlis sebagai direktur RSUD Mardi Waluyo.

    Pergantian direktur ini juga sebagai penanda akan adanya perbaikan menajemen RSUD Mardi Waluyo Blitar. Dengan adanya perbaikan manajemen ini diharapkan RSUD Mardi Waluyo Blitar bisa bangkit dari keterpurukan.

    “Jadi catatannya lumayan banyak Mardi Waluyo ini, mulai dari manajemen yang perlu ditata ulang, juga penataan kelola keuangan,” ucap Mas Ibin, Senin (2/06/2025).

    Selain perombakan manajemen, Mas Ibin juga telah mewacanakan untuk menata ulang keuangan RSUD Mardi Waluyo yang sebelumnya berantakan. Diketahui sebelumnya RSUD Mardi Waluyo mengalami kolaps secara keuangan.

    Rumah sakit milik pemerintahan Kota Blitar itu diketahui memiliki utang sebesar 12 miliar. Kini Wali Kota Blitar tengah berupaya untuk menata ulang keuangan RSUD Mardi Waluyo agar kembali sehat.

    “Saya itu strategi ya kami sudah punya banyak strategi marketing yang penting kami sekarang menata ulang manajemen ini kemudian memperbaiki pelayanan memperbaiki fasilitas, saya pingin Mardi Waluyo ini menjadi rumah sakit terbaik dengan pelayanan terbaik itu sangat susah tapi saya yakin bisa,” tegasnya.

    Mas Ibin pun yakin RSUD Mardi Waluyo bisa bangkit dan menjadi rujukan bagi Blitar dan sekitarnya. Tentu untuk mewujudkan hal itu, diperlukan pembenahan menajemen, fasilitas hingga pelayanan untuk pasien.

    Itu semu kini tengah dikerjakan oleh Mas Ibin, agar RSUD Mardi Waluyo bisa kembali profit serta bisa memberikan pelayanan medis terbaik untuk warga. Target itu pun telah disampaikan Wali Kota Blitar kepada Plt Direktur RSUD Mardi Waluyo yang baru.

    “Saya pingin suatu saat tidak lama-lama masyarakat bilang ingat sakit ingat Mardi Waluyo itu ukurannya. Gak terlalu lama sebulan dua bulan ini sudah terasa,” tandasnya.

    Wali Kota Blitar pun menarget perubahan manajemen, pelayanan hingga fasilitas ini bisa terjadi dalam waktu 1 hingga 2 bulan ke depan. Sehingga masyarakat bisa segera bisa merasakan pelayanan medis yang prima dari RSUD Mardi Waluyo. (owi/kun)

  • Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi Wajibkan Seluruh Tempat Usaha Sediakan Lahan Parkir Gratis

    Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi Wajibkan Seluruh Tempat Usaha Sediakan Lahan Parkir Gratis

    Surabaya (beritajatim.com) – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi berencana menerbitkan Surat Edaran (SE), yang mewajibkan seluruh tempat usaha di Kota Pahlawan menyediakan area parkir gratis.

    Selain lokasi parkir gratis, seluruh tempat usaha juga diminta menyiapkan juru parkir (jukir) untuk menata kendaraan, tanpa menarik biaya parkir ke pengunjung.

    Ketentuan tersebut dijelaskan akan diatur dalam aturan kewajiban tempat usaha yang dikenai Pajak Parkir atau Pajak Barang dan Jasa Tertentu (PBJT) atas Jasa Parkir, termasuk menyediakan minimal satu juru parkir gratis di area usaha.

    “Karena saya sudah bilang dengan formasi saya yang baru ini, maka saya berharap tidak ada lagi jukir-jukir liar itu di tempat-tempat yang bayar pajak parkir,” kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi di Balai Kota Surabaya, Senin (2/6/2025).

    Eri juga menegaskan, jukir – jukir di tempat usaha tersebut tidak boleh menarik biaya parkir sepeser pun dari pengunjung, termasuk menerima pemberian secara sukarela.

    “Rompinya (bertuliskan identitas) tempat usahanya dia dan memastikan bahwa orang yang parkir tidak membayar. Kalau tidak mau ikut aturan itu jangan buka usaha di Surabaya,” tegas Eri.

    Kebijakan tersebut bakal diberlakukan dalam waktu satu pekan ke depan, atau setelah terbitnya SE. Dan apabila pelaku usaha di Surabaya tidak mengindahkan SE tersebut, pemkot sudah menyiapkan sanksi.

    “Ketika dia (pemilik usaha) tidak ada (menyiapkan jukir) yang menjaga, saya cabut izinnya. Jadi saya cabut izinnya kalau dia tidak menyiapkan tukang parkirnya. Tak cabut izinnya, enggak usah usaha di Surabaya,” jelasnya.

    Keputusan Eri itu disampailan ke semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, dan Pemkot Surabaya akan menggandeng pihak kepolisian.

    “Besok saya kumpulkan. Setelah itu kita buatkan surat edaran, maka kami berikan waktu seminggu. Jadi minggu depan kalau enggak ada, saya cabut izinnya,” pungkasnya. (ted)

  • Inilah Bejo, Sapi Milik peternak Tulungagung yang Jadi Hewan Kurban Prabowo Subianto

    Inilah Bejo, Sapi Milik peternak Tulungagung yang Jadi Hewan Kurban Prabowo Subianto

    Tulungagung (beritajatim.com) – Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Tulungagung, melakukan pemeriksaan akhir terhadap kondisi sapi jumbo yang akan dijadikan hewan kurban oleh Presiden Prabowo Subianto.

    Sapi jenis limosin dengan bobot mencapai 1 ton 50 kilogram ini merupakan milik peternak Agus Prasetyo, warga Desa Padangan, Kecamatan Ngantru, Kabupaten Tulungagung. Sapi ini rencananya akan disembelih di Masjid Baitul Khoir, Kecamatan Bandung, Kabupaten Tulungagung.

    Agus mengaku senang dan bangga hewan sapi yang dirawatnya dipilih untuk menjadi hewan kurban Prabowo Subianto. Sapi berusia 4 tahun ini diberi nama Bejo. Sesuai namanya, sapi ini tergolong mudah perawatannya karena tidak pernah mengalami sakit atau kendala lainnya.

    Setiap dua bulan sekali Agus memberi vitamin agar Bejo tetap terjaga kesehatannya. “Untuk makanan seperti sapi pada umumnya, tidak ada perawatan khusus hanya vitamin rutin setiap dua bulan sekali,” ujarnya, Senin (2/6/2025).

    Kabid Keswan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Tulungagung, Tutus Sumaryani menerangkan sapi bantuan masyarakat ini dipilih sesuai kriteria diantaranya dalam kondisi sehat dan berat minimal 800 kilogram. Pihak dinas menyiapkan 5 ekor sapi yang dinilai cocok dan layak untuk menjadi hewan kurban Prabowo Subianto.

    Proses selanjutntya sapi dipilih oleh tim dari pusat. Bejo ini dibeli dengan harga Rp 99,5 juta. “Mereka melakukan negosiasi langsung dengan pemilik sapi kita hanya menyediakan pilihan saja,” tuturnya.

    Pihak Dinas sendiri terus memantau kondisi kesehatan sapi tersebut. Nantinya sapi akan dikirim ke Masjid Baitul Khoir pada hari Kamis mendatang. Dengan melihat kondisi saat ini, diperkirakan sapi ini menghasilkan daging mencapai 600 kilogram.

    “Biasanya hasil daging 60 persen dari berat total keseluruhan, jika saat ini berat mencapai 1 ton 50 kilogram, diperkirakan dagingnya mencapai 600 kilogram,” pungkasnya. [nm/kun]

  • Sidak PT Sata Tec, Wakil Ketua DPRD Bojonegoro Mual hingga Pertanyakan Izin Operasi

    Sidak PT Sata Tec, Wakil Ketua DPRD Bojonegoro Mual hingga Pertanyakan Izin Operasi

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Inspeksi mendadak (sidak) yang dilakukan Wakil Ketua DPRD Bojonegoro Mitroatin ke pabrik pengolahan tembakau PT Sata Tec Indonesia di Desa Sukowati, Kecamatan Kapas, Senin (2/6/2025), diwarnai kejadian tak biasa.

    Selain ke lokasi pabrik, sidak juga dilakukan di SDN Sukowati yang berdekatan dengan lokasi pabrik. Saat berada di lingkungan SDN Sukowati yang berdekatan dengan lokasi pabrik, Mitroatin mengaku mual akibat bau menyengat dari aktivitas produksi pabrik tersebut.

    Sidak dilakukan bersama sejumlah anggota Komisi A DPRD menyusul keluhan warga dan pelajar mengenai bau menyengat yang kembali tercium di sekitar area sekolah pasca penyegelan pabrik beberapa waktu lalu.

    “Kalau benar perizinan pabrik ini sudah keluar, sangat ironis kondisinya seperti ini. Bau menyengat masih sangat terasa, apalagi di lingkungan sekolah,” ujar Mitroatin usai sidak.

    Pihaknya mengaku akan segera memanggil Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bojonegoro dan instansi terkait lainnya untuk mengecek kejelasan izin operasional yang dikantongi pabrik tersebut. Menurutnya, jika izin sudah diberikan, seharusnya tidak ada dampak lingkungan yang merugikan masyarakat sekitar.

    “Kami akan cari solusi terbaik. Pabrik bisa tetap beroperasi, tapi jangan sampai anak-anak sekolah terganggu kesehatannya,” tambah politisi Partai Golkar itu.

    Mitroatin juga menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Bojonegoro terbuka terhadap investasi yang masuk. Namun, ia menekankan pentingnya memperhatikan dampak lingkungan dalam setiap kegiatan usaha.

    “Investasi memang penting untuk membuka lapangan kerja, tapi tetap harus memperhatikan keselamatan dan kenyamanan masyarakat,” tandasnya.

    Hingga berita ini diturunkan, pihak manajemen PT Sata Tec Indonesia belum memberikan tanggapan resmi atas hasil sidak tersebut. Sementara itu, keluhan bau menyengat dari pelajar dan warga sekitar masih terus disuarakan. [lus/kun]

  • Bus Pahala Kencana Terbakar di Bangkalan, Diduga Angkut Rokok Ilegal

    Bus Pahala Kencana Terbakar di Bangkalan, Diduga Angkut Rokok Ilegal

    Bangkalan (beritajatim.com) – Sebuah bus Pahala Kencana mengalami kebakaran hebat di Jalan Raya Paterongan, Kecamatan Galis, Kabupaten Bangkalan, Minggu (1/6/2025).

    Insiden ini diduga disebabkan oleh korsleting listrik, dan informasi yang beredar menyebutkan bahwa bus tersebut membawa muatan rokok ilegal.

    Kasatlantas Polres Bangkalan, AKP Diyon Fitrianto, membenarkan adanya temuan rokok di dalam bus. Namun, ia menegaskan bahwa pihaknya belum dapat memastikan apakah rokok tersebut legal atau tidak.

    “Iya, ada temuan rokok. Kami sudah limpahkan ke reskrim,” ujarnya kepada wartawan.

    Saat ini, pihak kepolisian masih mendalami penyebab pasti kebakaran tersebut. Untuk dugaan muatan rokok ilegal, penanganannya kini ditangani oleh Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Bangkalan.

    “Bus sudah kami evakuasi untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut,” imbuh AKP Diyon.

    Diketahui, bus bernomor polisi B 7424 TK itu dikemudikan oleh Agus Salim (60), warga Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan. Ia didampingi dua kru, Ummu asal Kabupaten Kudus, dan Laji (37) dari Kabupaten Tuban.

    Beruntung, seluruh penumpang yang berjumlah tiga orang berhasil dievakuasi dengan selamat.

    “Ada tiga penumpang, semuanya selamat, dan sudah kami pindahkan ke bus lain dengan tujuan yang sama,” pungkasnya. (sar/ted)

  • Pastikan Hewan Kurban Sehat, DKPP Sumenep Turun Langsung ke Lapak Penjualan

    Pastikan Hewan Kurban Sehat, DKPP Sumenep Turun Langsung ke Lapak Penjualan

    Sumenep (beritajatim.com) – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Sumenep turun langsung ke lapak-lapak musiman yang menjual hewan kurban, baik kambing mapun sapi.

    Kepala DKPP Sumenep, Chainur Rasyid mengatakan, dirinya turun bersama para dokter hewan, untuk melakukan pengecekan kesehatan hewan kurban yang dijual di pasar hewan maupun di lapak-lapak musiman.

    “Kami ingin memastikan kalau hewan kurban yang dijual ini sehat dan memenuhi syarat untuk dijadikan hewan kurban,” katanya usai memeriksa hewan di lapak Pak Thoriq Jl. Urip Sumoharjo, Senin (02/05/2025).

    Menurutnya, dari hasil pemeriksaan, hewan-hewan kurban yang dijual dalam keadaan sehat dan memenuhi syarat untuk dijadikan kurban.

    Namun demikian, pihaknya akan terus melakukan pengawasan terhadap hewan-hewan kurban yang dijual di pasar dan lapak-lapak.

    “Sampai saat ini Alhamdulillah tidak ditemukan adanya hewan kurban yang sakit serius. Semuanya sehat dan memenuhi syarat. Pemantauan dan pengawasan tidak akan berhenti sampai disini. Tenaga medis dan paramedis kami setiap hari keliling melakukan pengecekan kesehatan hewan-hewan kurban,” ujarnya.

    Ia juga meminta agar para penjual hewan kurban memperhatikan kebersihan kandang, dengan rutin menyemprotkan disinfektan. Karena itu, pihaknya memberikan bantuan cairan disinfektan secara cuma-cuma kepada para pedagang hewan kurban.

    “Kami bantu cairan disinfektannya. Silahkan disemprotkan rutin ya Pak ke kandang kambingnya, biar tidak ada virus, bakteri, maupun kuman-kuman yang rentan membawa penyakit bagi hewan ternak yang dijual,” terangnya.

    Selain disinfektan, DKPP juga menyebarkan banner ke penjual hewan kurban, meminta agar banner tersebut dipasang di lapak-lapak. Banner tersebut bertuliskan ciri-ciri kambing dan sapi yang sehat dan cukup umur untuk disembelih sebagai kurban. (tem/ted)

  • Dipanggil Tak Ada Respon, Pemilik Bengkel Las di Mojokerto Ternyata Meninggal

    Dipanggil Tak Ada Respon, Pemilik Bengkel Las di Mojokerto Ternyata Meninggal

    Mojokerto (beritajatim.com) – Pemilik bengkel las ditemukan meninggal dunia di dalam bengkelnya di Desa Jatilangkung, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto, Senin (2/6/2025). Korban diketahui atas nama Mustakim (55), warga Kecamatan Dlanggu, Kabupaten Mojokerto.

    Saksi mata, Hari Sunanda mengatakan, jika awalnya ia hendak membangunkan korban yang terlihat tertidur. Namun setelah beberapa kali dipanggil tidak ada respons, sehingga ia memutuskan memanggil warga sekitar. “Tadi saya bangunin tapi nggak nyaut. Akhirnya saya keluar dan panggil orang,” ungkapnya.

    Warga yang datang kemudian memastikan kondisi korban yang setiap harinya bekerja sebagai tukang las dan juga pemilik bengkel tersebut. Warga mendapati pria paruh baya tersebut sudah dalam keadaan tidak bernyawa dalam posisi tengkurap di atas kasur yang ada di dalam bengkel.

    “Katanya memang punya riwayat sakit jantung. Barang-barangnya seperti handphone dan dompet masih ada,” tambahnya.

    Petugas Inafis dari Polres Mojokerto yang tiba di lokasi langsung melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Sementara jenazah korban dibawa ke RSUD Prof Dr Soekandar, Kecamatan Mojosari untuk dilakukan visum guna mengetahui penyebab pasti kematian. [tin/but]

  • Pekerja Bangunan di Mojokerto Tewas Tersengat Listrik saat Pasang Atap Galvalum

    Pekerja Bangunan di Mojokerto Tewas Tersengat Listrik saat Pasang Atap Galvalum

    Mojokerto (beritajatim.com) – Seorang pekerja bangunan bernama Arifin (61), warga Dusun Gayaman, Desa Blimbingsari, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, tewas tersengat listrik saat bekerja di proyek pembangunan kos-kosan di Dusun Brangkal Wetan, Desa Kintelan, Kecamatan Puri, Senin (2/6/2025).

    Korban yang sudah dua bulan bekerja di proyek milik Yanto, warga Desa Blimbingsari, tersengat aliran listrik saat memasang atap galvalum di lantai atas bangunan. Tanpa disadari, terdapat kabel listrik bertegangan tinggi melintas di atas lokasi pemasangan.

    “Korban tidak tahu kalau di atas ada kabel listrik bertegangan tinggi. Saat memasang galvalum, kabel itu tersenggol dan menyentuh logam karena tidak ada pelindung karet. Korban langsung tersengat listrik dan terjatuh dari ketinggian sekitar 4,5 meter,” ungkap Kapolsek Puri, AKP Sutakat.

    Peristiwa nahas itu terjadi saat empat orang berada di lokasi proyek. Meski tidak ditemukan luka bakar, korban mengalami luka memar akibat benturan saat jatuh. Jenazah kemudian dievakuasi ke RSU Dr Wahidin Sudiro Husodo, Kota Mojokerto untuk pemeriksaan medis lebih lanjut.

    AKP Sutakat menegaskan pentingnya memperhatikan aspek keselamatan kerja dalam setiap aktivitas konstruksi, terutama terkait keberadaan kabel listrik di sekitar area proyek. “Kami mengimbau masyarakat yang melakukan aktivitas konstruksi untuk lebih memperhatikan keselamatan kerja, terutama terkait keberadaan kabel listrik di sekitar lokasi proyek,” tegasnya. [tin/beq]

  • Wawasan Series Suara Surabaya Media Dorong Aksi Kolektif Cegah Curanmor

    Wawasan Series Suara Surabaya Media Dorong Aksi Kolektif Cegah Curanmor

    Surabaya (beritajatim.com) – Suara Surabaya Media kembali menggelar Wawasan Series sebagai bentuk kepedulian terhadap meningkatnya kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor) di Surabaya dan sekitarnya. Dengan tajuk “Curanmor Meresahkan, Aksi Kita Menentukan”, forum grup diskusi (FGD) ini akan diselenggarakan pada Rabu, 4 Juni 2025 di Hall Suara Surabaya Centre, Jl. Raya Bukit Darmo No. 22–24 Surabaya.

    Mengusung semangat kolaborasi, Wawasan Series kali ini bertujuan mendorong aksi kolektif lintas sektor untuk mencegah curanmor yang kini kian meresahkan warga. Data Radio Suara Surabaya mencatat, sebanyak 529 sepeda motor dilaporkan hilang di wilayah Surabaya Raya selama Maret hingga Mei 2025. Rata-rata lima kendaraan hilang setiap hari.

    Rinciannya, 141 unit raib pada Maret, melonjak 37,5 persen menjadi 194 unit pada April, dan stagnan di angka sama pada Mei. Malam hari masih menjadi waktu paling rawan, namun tren pencurian siang hari juga meningkat dari 20 kasus pada Maret menjadi 37 kasus pada Mei. Lokasi paling rawan adalah rumah atau kos (37–39 persen), disusul warung, kafe, atau toko (14,9–17,7 persen).

    “Angka pelaporan kehilangan kendaraan bermotor ke kami lumayan banyak. Kami tidak happy dengan fenomena ini. Harapannya dengan bertemunya sejumlah pemangku kepentingan kunci, akan dilakukan berbagai tindakan yang terkoordinasi untuk mengurangi ruang gerak pelaku,” ujar Eddy Prastyo, Editor in Chief Suara Surabaya Media.

    Forum ini akan menghadirkan berbagai pemangku kepentingan seperti Wali Kota Surabaya Dr. Eri Cahyadi ST., M.MT., Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Dr. Luthfie Sulistiawan S.I.K., M.H., M.Si., Kasubdit III Jatanras Polda Jatim AKBP Arbaridi Jumhur, Bupati Bangkalan Lukman Hakim S.Ip., M.H., dan Kapolres Bangkalan AKBP Hendro Sukmono S.H., S.I.K., M.I.K.

    Turut hadir pula perwakilan RT/RW, Ketua Karang Taruna Kota Surabaya, mantan pelaku curanmor, para korban, pemilik hunian, dan pelaku bisnis otomotif. Forum ini akan memetakan persoalan, mengevaluasi upaya penanganan, serta merumuskan strategi kolaboratif lintas sektor.

    Sih Wismanti, Ketua Panitia Penyelenggara, menjelaskan bahwa FGD ini merupakan lanjutan dari Wawasan Series edisi sebelumnya yang membahas gangguan keamanan dan ketertiban umum.

    “Pada Wawasan Series pertama, kami mengumpulkan data dari beberapa stakeholder dan masyarakat yang melaporkan kawasannya tidak aman. Wawasan Series kali ini kami akan memetakan langkah-langkah yang telah diambil dan merumuskan strategi ke depan sesuai peran masing-masing pemangku kepentingan,” jelasnya.

    Menurut Wismanti, forum ini menjadi ruang untuk mencari titik temu dan solusi konkret agar curanmor tidak lagi menjadi momok menakutkan di Kota Surabaya.

    Dalam forum tersebut, panelis akan menyampaikan data terkini, mengklarifikasi persepsi publik terkait wilayah rawan curanmor, serta mendorong keterlibatan aktif seluruh elemen masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan terlindungi dari aksi pencurian kendaraan bermotor.