Category: Beritajatim.com

  • Ungkap Kecelakaan Maut di Exit Tol Purwodadi, Polda Jatim Pakai Teknologi TAA

    Ungkap Kecelakaan Maut di Exit Tol Purwodadi, Polda Jatim Pakai Teknologi TAA

    Pasuruan (beritajatim.com) – Kecelakaan tragis yang terjadi di traffic light Exit Tol Purwodadi, Desa Parerejo, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan kini masuk tahap penyelidikan mendalam. Ditlantas Polda Jatim bersama Satlantas Polres Pasuruan telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) secara menyeluruh.

    Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Jules Abraham Abast mengatakan bahwa pihaknya menggunakan metode Traffic Accident Analysis (TAA) berbasis teknologi 3D. Teknologi ini dinilai mampu memberikan gambaran akurat tentang kronologi kecelakaan dari berbagai sudut pandang.

    “Dengan TAA, kami bisa merekonstruksi momen sebelum, saat, dan sesudah kejadian dengan sangat detail,” ujar Kombes Abast saat konferensi pers di Mapolda Jatim, Rabu (4/6/2025). Menurutnya, alat ini memakai sensor laser dan kamera resolusi tinggi untuk mendeteksi jejak kendaraan, titik tabrakan, hingga kecepatan benturan.

    Kecelakaan ini terjadi pada Selasa (3/6/2025) sekitar pukul 15.30 WIB dan menyebabkan tiga pengendara sepeda motor meninggal dunia. Selain itu, enam korban lain mengalami luka-luka dan telah dirawat di beberapa fasilitas kesehatan terdekat.

    “Korban luka saat ini dirawat di Lawang Medika, PKM Purwodadi, PKM Purwosari, dan RSPH Sukorejo,” terang Kasatlantas Polres Pasuruan, AKP Derie Fradesca. Sementara korban meninggal telah diserahkan kepada keluarga masing-masing dan dimakamkan.

    Derie menyebutkan, truk wing box bernopol B-9495-UEU yang dikemudikan pria berinisial AT (43) asal Surabaya, melaju dari arah selatan menuju utara. Saat melintasi traffic light, truk tersebut tiba-tiba menabrak sejumlah kendaraan di depannya.

    “Total ada sembilan kendaraan yang tertabrak, termasuk dua mobil Avanza, satu Elf, dan enam sepeda motor,” tambahnya. Seluruh kendaraan kini telah diamankan di Gudang Barang Bukti Laka Pos Lantas Purwosari.

    Polisi juga telah berkoordinasi dengan Jasa Raharja untuk memastikan santunan segera diberikan kepada para korban meninggal. Pihak keluarga akan menerima santunan sesuai dengan prosedur yang berlaku.

    “Santunan sedang dalam proses, kami pastikan hak-hak para korban dipenuhi,” tegas Derie. Ia menambahkan, pihaknya masih menunggu hasil resmi dari Tim TAA Ditlantas Polda Jatim sebagai dasar gelar perkara.

    Hingga kini, pengemudi truk masih dalam pemeriksaan untuk mendalami kemungkinan kelalaian atau faktor teknis lainnya. “Kami masih mendalami keterangan sopir sebagai bagian dari proses penyidikan,” tutup Derie. (ada/but)

  • Tragis! Balita di Tulungagung Tewas Tertabrak KA Saat Bermain di Bantaran Rel

    Tragis! Balita di Tulungagung Tewas Tertabrak KA Saat Bermain di Bantaran Rel

    Tulungagung (beritajatim.com) – Seorang balita di Tulungagung tewas usai tertemper kereta api Gajayana relasi Jakarta-Malang. Korban diketahui berinisial MF (3) warga Desa/ Kecamatan Rejotangan. Saat kejadian diketahui korban sedang bermain kerikil di bantaran rel. Rumah korban sendiri hanya berjarak 50 meter dari rel kereta api tersebut.

    Kapolsek Rejotangan, AKP Kasyanto menerangkan peristiwa kecelakaan ini terjadi sekitar pukul 05.30 WIB. Saat itu kereta api Gajayana melaju dari arah barat menuju timur. Sedangkan korban bermain kerikil di bantaran rel sisi utara. Karena posisi korban terlalu dekat sehingga tertemper kereta api dan terpental hingga sejauh 10 meter. “Korban sedang bermain kerikil di bantaran rel dan tertemper kereta api yang melintas, ” ujarnya, Rabu (4/6/2025).

    Dari keterangan sejumlah saksi, korban dirumah hanya dengan kakaknya saja. Sedangka kedua orang tua korban sedang bekerja di pasar. Diduga korban bisa membuka pintu rumah sendiri dan berjalan ke arah rel kereta api. “Saat kejadian kedua orang tua korban sedang bekerja di pasar, ” tuturnya.

    Pihak keluarga menolak dilakukan visum terhadap jenazah korban. Mereka langsung membawa jenazah korban ke rumah dan membersihkan lokasi kejadian. Keluarga juga menandatangani surat pernyataan penolakan visum dan menerima kejadian ini sebagai musibah. “Keluarga sudah menerima kejadian tersebut musibah, ” pungkasnya. [nm/kun]

  • Revisi UU Sisdiknas Diharap Hadirkan Rasa Keadilan untuk Guru dan Anak Didik

    Revisi UU Sisdiknas Diharap Hadirkan Rasa Keadilan untuk Guru dan Anak Didik

    Jakarta (beritajatim.com) – Revisi Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) harus mampu menjawab persoalan mendasar di dunia pendidikan. Terutama mewujudkan pendidikan yang inklusif, adil, dan berorientasi pada perlindungan guru serta peserta didik.

    Menurut Anggota Komite III DPD RI, Lia Istifhama, pemerintah lebih peka terhadap kebutuhan dan keadilan bagi sekolah dan perguruan tinggi swasta. Ia mengapresiasi langkah Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menjaga pagu penerimaan sekolah negeri, tapi mendorong agar prinsip serupa diterapkan di jenjang pendidikan tinggi.

    “Perguruan tinggi negeri bisa seenaknya menambah pagu. Ini tentu tidak adil bagi kampus swasta. Kalau ingin adil, harus ada keseimbangan,” katanya.

    Dia juga menyoroti masih banyaknya celah dalam pelaksanaan pendidikan inklusif, terutama bagi penyandang disabilitas.

    “Contohnya di Surabaya, kelas inklusif hanya tersedia kalau ada laporan resmi soal siswa difabel. Kalau tidak ada laporan, ya tidak ada kelas. Padahal tidak semua orang tua tahu atau paham cara melapor,” ujar Lia.

    Lia juga menekankan pada persoalan kesejahteraan guru dan beban administratif yang kerap kali membebani mereka. Pengalaman pribadi sebagai mantan dosen membuatnya paham betul kondisi di lapangan.

    “Saat Covid-19, saya kehilangan tunjangan profesi guru selama 10 bulan. Banyak guru dan dosen mengalami hal serupa karena beban laporan administratif yang luar biasa. Mereka kehilangan waktu untuk mengajar dan membina siswa secara utuh,” ungkap Lia.

    Dia menegaskan bahwa profesi guru perlu mendapat perlindungan hukum yang kuat dalam UU Sisdiknas yang baru. Jangan sampai, katanya, guru justru mudah disalahkan atau dipecat hanya karena persoalan administratif atau kesalahan yang tidak proporsional.

    “Kita tidak sedang melegalkan kesalahan guru. Tapi guru harus diberi ruang aman agar bisa fokus pada peran utamanya: mendidik. Jangan sedikit-sedikit dilaporkan dan langsung diberhentikan,” tegasnya. [hen/but]

  • Pastikan Hewan Kurban Sehat, Bupati Jombang Turun Langsung ke Kandang Jelang Iduladha

    Pastikan Hewan Kurban Sehat, Bupati Jombang Turun Langsung ke Kandang Jelang Iduladha

    Jombang (beritajatim.com) – Menjelang Hari Raya Idul Adha 1446 H, geliat pasar hewan di Kabupaten Jombang mulai terasa. Aktivitas jual beli sapi dan kambing meningkat, seiring kebutuhan masyarakat terhadap hewan kurban. Namun, di balik semarak tersebut, perhatian terhadap kesehatan hewan menjadi prioritas utama pemerintah daerah.

    Pada Rabu (4/6/2025), Bupati Jombang H. Warsubi turun langsung ke lapangan untuk meninjau kondisi kandang dan kesehatan hewan kurban di tiga lokasi penjualan, yakni Denanyar, Kepatihan, dan Jogoroto. Dalam kegiatan tersebut, ia didampingi oleh Wakil Bupati Salmanudin Yazid dan Plt. Kepala Dinas Peternakan Mochammad Saleh.

    Tidak hanya memantau dari kejauhan, Warsubi menyapa para peternak, memeriksa kondisi kandang, serta mengecek langsung satu per satu hewan ternak yang akan dijual. Dalam kunjungannya, ia juga menyerahkan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) kepada para pemilik ternak yang telah memenuhi standar kesehatan.

    “Kesehatan hewan itu bukan hanya syarat sah kurban secara agama, tapi juga demi keamanan masyarakat yang akan mengonsumsi dagingnya,” tegas Warsubi.

    Surplus Ternak, Jombang Siap Sambut Iduladha

    Bupati Jombang Warsubi saat berada di kandang sapi

    Dalam kesempatan itu, Warsubi memastikan bahwa Jombang siap menyambut Idul Adha, baik dari segi kesehatan hewan maupun jumlah ketersediaannya. Berdasarkan data Dinas Peternakan, populasi hewan ternak di Jombang mencukupi, bahkan surplus.

    Tercatat ada 54.100 ekor sapi potong, 7.350 sapi perah, 99.300 kambing, dan 61.500 domba. “Kita tidak hanya siap, tapi bahkan surplus. Masyarakat tidak perlu khawatir, hewan kurban tersedia dan aman,” ungkapnya.

    Ia menambahkan bahwa hingga saat ini, tidak ditemukan kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) maupun Lumpy Skin Disease (LSD) di wilayah Jombang. Meski demikian, pihaknya tetap menerapkan langkah-langkah pengawasan secara ketat demi menjaga kondisi tersebut.

    Plt. Kepala Dinas Peternakan Mochammad Saleh menjelaskan bahwa pengawasan dan pemeriksaan kesehatan hewan telah dilakukan sejak satu bulan sebelum Idul Adha. Pemeriksaan dilakukan secara menyeluruh di seluruh kecamatan yang ada di Jombang.

    Langkah preventif yang dilakukan meliputi vaksinasi PMK, pemberian vitamin dan obat cacing, penyemprotan disinfektan, hingga penyediaan hand sanitizer bagi petugas dan pemilik kandang.
    “Kami lakukan ini secara masif di 21 kecamatan. Alhamdulillah, Jombang zero case untuk PMK dan LSD hingga saat ini,” jelas Saleh.

    Melalui rangkaian upaya yang telah dilakukan, Bupati Warsubi berharap pelaksanaan Idul Adha tahun ini dapat berlangsung dengan aman dan lancar. Ia mengimbau masyarakat untuk tidak ragu dalam membeli dan menyembelih hewan kurban karena semua hewan yang dijual telah melewati proses pemeriksaan ketat.

    “Kita ingin Idul Adha di Jombang berjalan dengan tenang. Hewan kurban harus sehat, penyembelihannya sesuai syariat, dan daging yang dikonsumsi masyarakat aman,” tutupnya. [suf]

  • Dapur Rumah dan Kandang Sapi Roboh, Tewaskan Perempuan Tua di Jember

    Dapur Rumah dan Kandang Sapi Roboh, Tewaskan Perempuan Tua di Jember

    Jember (beritajatim.com) – Kamsiah, seorang perempuan berusia 61 tahun, meninggal dunia setelah tertimpa kayu dapur rumah dan kandang sapinya yang dihantam angin kencang, di Dusun Sumber Gayam, Desa Baletbaru, Kecamatan Sukowono, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Rabu (4/6/2025).

    Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jember Widodo Yulianto mengatakan, insiden itu terjadi pada pukul tujuh pagi. “Saat itu Bu Kamsiah hendak memberi pakan ke sapi miliknya di kandang dekat dapur belakang rumah,” katanya.

    Mendadak angin kencang bertiup merobohkan dapur can kandang yang sudah lapuk. Malang tak dapat ditolak, untuk tak busa diraih. Kamsiah tertimpa material atap dapur.

    Para tetangga terkejut dengan kejadian itu. Mereka segera membawa Kamsiah ke Klinik Keluarga di Sukowono. “Namun sesampainya di klinik, korban sudah meninggal dunia,” kata Widodo.

    Angin kencang merupakan salah satu bencana yang kerap terjadi di Jember selain banjir dan tanah longsor. Berdasarkan data dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Jember 2025-2030, sepanjang 2019-2023, terjadi 289 insiden angin puting beliung.

    Seluruh kecamatan di Kabupaten Jember memiliki potensi mengalami angin kencang dan puting beliung yang dapat merusak berbagai infrastruktur dan perumahan masyarakat serta dapat menimbulkan korban jiwa. [wir]

  • Arsenal TNI AL Bagi 500 Sembako di Tengah Laut untuk Nelayan Madura

    Arsenal TNI AL Bagi 500 Sembako di Tengah Laut untuk Nelayan Madura

    Bangkalan (beritajatim.com) – Ratusan nelayan di Selat Madura mendapatkan bantuan sembako dari Arsenal TNI AL di Batu Poron. Penyerahan bantuan dilaksanakan di perairan Selat Madura di atas kapal LCU Arsenal I.

    Kepala Arsenal, Kolonel Laut (E) Kusriadi mengatakan bantuan yang disiapkan sebanyak 500 paket sembako. Bantuan ini diberikan untuk membantu nelayan dimasa sulit untuk mendapatkan tangkapan ikan. “Ada 500 paket sembako yang kami bagikan untuk nelayan yang ada di Kamal, Kesek dan Sukolilo,” ungkapnya, Rabu (4/6/2025).

    Ia mengatakan, pemberian bantuan ini sekaligus untuk memperingati HUT Arsenal ke-47 Arsenal yang jatuh pada tanggal 15 Juni. Ia berharap bantuan tersebut bermanfaat untuk nelayan. “Semoga bantuan ini bisa bermanfaat,” tuturnya.

    Sementara itu, salah satu nelayan, Samsul (57) asal Kecamatan Labang, mengaku senang mendapatkan bantuan. Apalagi, sejak 6 bulan terakhir, hasil tangkapannya cukup minim. “Alhamdulillah dapat bantuan ini diwaktu yang tepat. Ini sangat bermanfaat untuk kami yang saat ini sulit mendapatkan ikan. Semoga kedepan Arsenal semakin jaya,” pungkasnya.[sar/kun]

  • Mobil Anggota DPRD Tulungagung Tertabrak dan Tercebur Sungai

    Mobil Anggota DPRD Tulungagung Tertabrak dan Tercebur Sungai

    Tulungagung (beritajatim.com) – Sebuah mobil yang dikendari anggota DPRD Tulungagung mengalami kecelakaan dan masuk ke dalam sungai. Mobil Grand Vitara dengan nomor polisi AG 808 BNI tersebut dikendarai oleh Subani, anggota DPRD Tulungagung dari Partai Hanura.

    Mobil tersebut tertabrak oleh Honda Brio dengan nopol AG 1681 VO saat hendak keluar gang. Kerasnya benturan membuat mobil oleng dan masuk ke dalam sungai sedalam 3 meter.

    Kanit Gakkum Satlantas Polres Tulungagung, Ipda Gery Permana mengatakan peristiwa kecelakaan ini bermula saat mobil honda Brio yang dikendarai oleh Andy Prasetya Pradana (30) warga Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri melaju dari arah utara menuju selatan. Tepat di Desa Gandong, Kecamatan Bandung, mobil yang dikendarai Subani keluar dari gang.

    Mobil tersebut berjalan dari arah barat dan hendak berbelok ke arah selatan. “Diduga karena kurang konsentrasi baik itu pengendara mobil Honda Brio maupun Grand Vitara akhirnya terjadi kecelakaan,” ujarnya, Rabu (04/06/2025).

    Kerasnya benturan tersebut membuat mobil yang dikendarai Subani masuk ke dalam sungai di sisi kanan jalan. Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan ini. Subani diketahui hanya mengalami luka ringan saja.

    Sedangkan sopir dan penumpang mobil honda brio mengalami luka sedang dan menjalani perawatan di klinik terdekat. “Baik pengemudi mobil grand vitara maupun honda brio mengalami luka ringan dan sedang,” terangnya.

    Polisi sendiri masih melakukan penyelidikan terkait kasus kecelakaan ini. Mereka menemukan bekas pengereman di lokasi kejadian. Pengereman tersebut dari mobil honda brio dan panjang bekas pengereman ini mencapai 100 meter. Polisi masih akan melihat rekaman CCTV untuk membantu proses penyelidikan kasus ini.

    “Yang jelas ada bekas pengereman dari mobil honda brio, diduga mobil ini melaju dengan kecepatan mencapai 100 KM/jam,” pungkasnya. [nm/but]

  • Bentuk Dream Team, Bupati Fawait Kocok Ulang Birokrasi Pemkab Jember

    Bentuk Dream Team, Bupati Fawait Kocok Ulang Birokrasi Pemkab Jember

    Jember (beritajatim.com) – Bupati Muhammad Fawait mengevaluasi kinerja jajaran pejabat Pemerintah Kabupaten Jember, Jawa Timur, setelah resmi menyelesaikan program seratus hari pertama kepemimpinannya.

    “Kami membutuhkan dream team. Tim yang luar biasa,” kata Fawait, saat berpidato dalam acara penutup program kerja seratus hari, di Pantai Watu Ulo, Kecamatan Ambulu, Minggu (1/6/2025).

    Selama seratus hari pertama, Fawait tidak menggeser pejabat kecuali mengangkat pelaksana tugas untuk mengisi posisi yang kosong. Semua personel birokrasi diberikan kesempatan untuk menunjukkan kinerja masing-masing.

    Fawait baru mulai menilai performa organisasi perangkat daerah selama seratus hari pertama kepemimpinannya. Bukan hanya kepala dinas dan kepala badan, namun juga camat dan kepala bidang. “Mana yang kinerjanya bagus selama seratus hari dan yang tidak bagus, kita akan kocok ulang semuanya,” katanya.

    Fawait berjanji akan profesional dan proporsional dalam menilai pejabat, termasuk dengan cara memanggil mereka ke Pendapa Wahyawibawagraha. “Saya akan lihat hasil kinerja. Ini budaya baru. Kalau dulu ada pergantian pemimpin, langsung diganti, langsung disikat. Sekarang kita bangun budaya baru,” katanya.

    “Kami akan susun ulang. Bukan berarti yang digeser jelek. (Pejabat) ini bagus, tapi bagusnya bukan di dinas A, harusnya di dinas B. Kita geser ke dinas B. Kalau (ada pejabat) gesit, tidak cocok di OPD B, harus dimasukkan OPD C,” kata Fawait.

    Fawait memandang pergeseran tersebut biasa dalam pemerintahan. “Pemerintah Kabupaten Jember akan menyusun kabinetnya dream team. Insyaallah mulai bulan depan, maksimal kita sudah ada tim yang sesuai dengan kinerja seratus hari, insyaallah akan membawa Jember baru, Jember maju,” katanya.

    Wakil Ketua DPRD Jember Widarto menghomati hak Bupati Fawait untuk merombak birokrasi. “Kami mendukung Bupati memilih the dream team untuk menopang dia dan menjalankan visi-misi dan program prioritasnya,” katanya, Rabu (4/6/2025).

    Menurut Widarto, kekompakan dan soliditas birokrasi sangat menentukan jalannya pemerintahan Jember lima tahun ke depan, untuk menentukan keberhasilan bupati. Namun dia menyarankan pemetaan mendetail tentang kelebihan, kelemahan, dan persoalan yang dihadapi birokrasi sebelum mengambil kebijakan. [wir]

  • PP Belum Terbit, Pilkades Serentak di Bondowoso Terancam Mundur ke 2026

    PP Belum Terbit, Pilkades Serentak di Bondowoso Terancam Mundur ke 2026

    Bondowoso (beritajatim.com) – Pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak di 21 desa se-Kabupaten Bondowoso terancam ditunda hingga tahun 2026.

    Pasalnya, hingga awal Juni 2025 ini, Peraturan Pemerintah (PP) yang menjadi dasar hukum penyelenggaraan Pilkades belum diterbitkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

    Hal itu terungkap dalam rapat gabungan yang digelar Pemerintah Kabupaten Bondowoso bersama DPRD setempat pada Rabu (4/6/2025) di ruang paripurna DPRD.

    Rapat turut dihadiri oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD), Komisi 1, dan Komisi 4 DPRD.

    Plt Asisten I Setkab Bondowoso, Imron, menegaskan bahwa pemerintah daerah tidak bisa memulai tahapan Pilkades tanpa dasar hukum yang sah.

    “Hingga saat ini PP yang menjadi landasan pelaksanaan Pilkades serentak belum terbit. Padahal, ini sangat krusial,” katanya.

    Ia menyebut, DPMD Provinsi Jatim telah mengirimkan surat edaran kepada seluruh kabupaten/kota agar tidak menyelenggarakan Pilkades sebelum PP resmi dikeluarkan.

    “Kita siap anggaran dan sudah menyusun tahapan. Tapi kita tetap menunggu PP,” imbuh Imron.

    Jika PP tersebut tidak terbit paling lambat minggu ketiga Juni, Pemkab berpotensi besar menunda Pilkades serentak ke tahun 2026.

    “Pertimbangan teknis dan waktu tahapan membuat kita tidak mungkin memaksakan pelaksanaan di 2025 kalau PP-nya belum turun bulan Juli,” tegasnya.

    Selain Pilkades serentak di 21 desa, ada pula 5 desa yang masuk agenda pengisian jabatan kepala desa melalui mekanisme Penggantian Antar Waktu (PAW).

    Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Bondowoso, Ady Krisna, menyatakan DPRD telah membentuk Panitia Khusus (Pansus) untuk menafsirkan dan menyesuaikan teknis pelaksanaan Pilkades sesuai Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2024 tentang Perubahan atas UU Desa.

    “Kita sepakat mengikuti arahan pusat dan Pemprov. Jika PP belum keluar sampai Juli, tidak ada pilihan selain menunda ke 2026,” ujar Ady.

    Ia menekankan bahwa langkah ini bukan hanya soal waktu, tapi demi memberikan kepastian hukum kepada masyarakat dan menghindari potensi sengketa di kemudian hari.

    “Pilkades ini harus dijalani dengan damai, tidak tergesa-gesa. Masyarakat harus sabar menunggu regulasi yang sah,” pungkasnya. (awi/ted)

  • Nenek Pencari Kangkung Ditemukan Meninggal di Sawah, Diduga Alami Kematian Mendadak

    Nenek Pencari Kangkung Ditemukan Meninggal di Sawah, Diduga Alami Kematian Mendadak

    Bangkalan (beritajatim.com) – Warga Desa Kompol, Kecamatan Geger, Kabupaten Bangkalan, dikejutkan dengan kabar meninggalnya Marhamah (74), seorang nenek yang dikenal sebagai pencari kangkung. Ia ditemukan tak bernyawa di area persawahan Desa Bilaporah, Kecamatan Socah, Rabu (4/6/2025).

    Kapolsek Socah, AKP Suharijanto, menjelaskan bahwa korban memang kerap mengambil kangkung di lokasi tersebut setiap dua hari sekali untuk dijual kembali. “Menurut keluarga, tiap dua hari sekali selalu ambil kesini, laku dijual lagi,” ungkap Suharijanto.

    Tragisnya, saat kejadian korban diketahui berangkat seorang diri. Keluarga sebenarnya sudah melarangnya pergi, namun Marhamah tetap bersikeras dan menumpang angkutan umum menuju lokasi.
    “Kami juga temukan minyak angin didekat jenazah korban dan juga bekal makan korban,” imbuhnya.

    Jenazah langsung dievakuasi dan dibawa ke RSUD Syamrabu Bangkalan untuk dilakukan visum. Dari hasil pemeriksaan, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan.

    “Tidak ada tanda bekas kekerasan di tubuh korban. Dugaannya meninggal mendadak atau alami,” terang dr Edi Suharto, dokter forensik RSUD Syamrabu Bangkalan. [kun]