Category: Beritajatim.com

  • Bupati Pacitan Pimpin Aksi Bersih Sungai Cuwik

    Bupati Pacitan Pimpin Aksi Bersih Sungai Cuwik

    Pacitan (beritajatim.com) – Memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025, Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji memimpin aksi bersih-bersih sungai bersama unsur Forkopimda, ASN, TNI, Polri, relawan, dan masyarakat, Kamis (5/6/2025).

    Kegiatan sosial ini dipusatkan di bantaran Sungai Cuwik, Kelurahan Ploso, dan menjadi bentuk nyata kepedulian terhadap isu pencemaran lingkungan, khususnya polusi plastik.

    Aksi dimulai dari Dam Cuwik, dimana Bupati secara langsung turun memungut sampah. Tidak hanya sampah plastik, kegiatan juga menyasar tumpukan ranting, kayu, gulma liar, serta sedimentasi yang menghambat aliran sungai.

    “Ini adalah bentuk kampanye sekaligus sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga dan mengelola sampah, terutama dari sumbernya, yaitu rumah tangga,” tegas Bupati Aji.

    Ia menekankan pentingnya kesadaran untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. “Sebagai kota wisata, kebersihan adalah syarat utama,” tambahnya.

    Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pacitan, Cicik Roudlotul Jannah, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari keprihatinan Bupati terhadap kebiasaan warga yang masih membuang sampah ke sungai, yang berujung pada penyumbatan dan banjir di wilayah kota.

    “Selain menyebabkan banjir, sampah yang hanyut ke laut mengotori pantai dan mencemari ekosistem laut. Ini sangat ironis mengingat Pacitan punya tagline baru ‘70-Mile Sea Paradise’,” ungkap Cicik.

    Aksi bersih-bersih ini dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia dengan mengusung tema global Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025: “Ending Plastic Pollution (Hentikan Polusi Plastik)”. Tema ini dipilih sebagai respons terhadap dampak signifikan sampah plastik terhadap lingkungan, kesehatan manusia, dan keberlangsungan makhluk hidup lainnya.(tri/ted)

  • Perselisihan Buruh dan Perusahaan Meningkat di Kabupaten Pasuruan

    Perselisihan Buruh dan Perusahaan Meningkat di Kabupaten Pasuruan

    Pasuruan (beritajatim.com) – Perselisihan hubungan industrial di Kabupaten Pasuruan mengalami peningkatan signifikan sepanjang awal tahun 2025. Hingga akhir Mei, Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) telah menerima 24 laporan sengketa antara pekerja dan perusahaan.

    Sebanyak 14 dari total kasus tersebut berkaitan dengan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Sementara 10 kasus lainnya menyangkut hak-hak pekerja yang belum dipenuhi oleh pihak perusahaan.

    Sejumlah kawasan industri besar menjadi lokasi dominan terjadinya konflik, termasuk Purwosari, Sukorejo, Pandaan, Gempol, Beji, dan PIER Rembang. Perusahaan-perusahaan di lokasi tersebut tercatat beberapa kali bersengketa dengan pekerjanya.

    Kepala Bidang Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Disnaker Kabupaten Pasuruan, Achmad Imam Ghozali, menyebut tingginya angka perselisihan merupakan konsekuensi dari status Pasuruan sebagai kawasan industri. “Wajar sebagai daerah industri banyak perkara perselisihan hubungan industrial,” kata Imam Ghozali.

    Menurutnya, langkah penyelesaian selalu dimulai dari mediasi sebagai upaya damai antara dua belah pihak. Disnaker juga menerapkan mekanisme tripartit bila konflik cukup kompleks dan memerlukan campur tangan semua pihak.

    “Tiap perkara kami tangani dengan mediasi lebih dulu, di mana pihak ketiga menjadi penengah atau fasilitator,” ujar pria yang akrab disapa Ali tersebut. Proses ini diharapkan dapat mempercepat penyelesaian tanpa harus naik ke jalur hukum.

    Namun, tidak semua mediasi berhasil menyelesaikan masalah. Dari 24 kasus yang masuk, baru 11 kasus yang berhasil diselesaikan dengan perjanjian bersama antara pihak pekerja dan perusahaan.

    Tiga perkara lain terpaksa harus dilanjutkan ke Pengadilan Hubungan Industrial karena tidak menemui titik temu. Sedangkan sisanya, sebanyak 10 kasus, masih dalam proses penanganan mediasi di Disnaker.

    Ali menambahkan bahwa pihaknya juga terus memberikan edukasi kepada perusahaan dan pekerja mengenai hak dan kewajiban masing-masing. “Harapan kami, semua pihak memahami regulasi agar konflik bisa diminimalisir,” tandasnya.

    Disnaker Kabupaten Pasuruan pun berkomitmen untuk terus memfasilitasi proses penyelesaian perselisihan secara adil dan cepat. Mereka juga membuka layanan konsultasi bagi karyawan yang merasa dirugikan namun belum melaporkan kasusnya secara resmi. (ada/but)

  • Ijen Rijig Kembali Digelar, TWA Kawah Ijen Ditutup Satu Hari

    Ijen Rijig Kembali Digelar, TWA Kawah Ijen Ditutup Satu Hari

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Taman Wisata Alam (TWA) Kawah Ijen akan ditutup selama 24 jam pada Jumat (6/6/2025) dalam rangka pelaksanaan agenda rutin “Ijen Rijig.” Kegiatan ini digelar setiap Jumat pekan pertama setiap bulan untuk menjaga kebersihan lingkungan sekaligus memberikan waktu pemulihan bagi ekosistem kawasan konservasi tersebut.

    Penutupan jalur pendakian dimulai sejak pukul 00.00 WIB hingga 23.59 WIB. Selama waktu tersebut, kawasan Ijen akan dibersihkan secara menyeluruh dari puncak hingga area Paltuding. Kegiatan ini melibatkan petugas TWA Ijen, komunitas lokal, pendaki, pelaku usaha wisata, hingga para relawan.

    “Ini kegiatan rutin. Tiap Jumat awal bulan, jalur pendakian untuk wisatawan kita tutup karena kita bersih-bersih,” kata Kepala Seksi V Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Timur, Dwi Sugiarto, Kamis (5/6/2025).

    Menurut Dwi, kegiatan pembersihan meliputi pengumpulan sampah, pemeliharaan jalur pendakian, serta perawatan fasilitas umum. Selain itu, momentum ini dimanfaatkan sebagai sarana edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya pengelolaan limbah dan konservasi lingkungan.

    “H-1 biasanya kita sudah mulai dari bagian puncak. Sampah-sampahnya kita kumpulkan, selanjutnya diangkut ke bawah. Sehingga di hari Jumat kita tinggal fokus melakukan pembersihan di areal Paltuding,” jelas Dwi.

    Sampah yang terkumpul kemudian diangkut ke Tempat Pengelolaan Sampah Reduce Reuse Recycle (TPS3R) Dewi Tari di Desa Tamansari, Kecamatan Licin. Di sana, sampah akan dipilah, sebagian diolah menjadi pupuk organik, dan sisanya dikirim ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

    Dwi menambahkan bahwa kegiatan ini juga memberi kesempatan bagi satwa liar di sekitar Ijen untuk bergerak bebas tanpa gangguan dari aktivitas manusia. “Ini juga bagian dari kita memberikan waktu bagi ekosistem di sana untuk memulihkan diri,” ujarnya.

    Kawasan TWA Kawah Ijen yang dikenal dengan fenomena api biru (blue flame) dan telah ditetapkan sebagai bagian dari Unesco Global Geopark (UGG), merupakan salah satu destinasi favorit wisatawan di Banyuwangi.

    Salah satu wisatawan asal Bali, Reza, menyampaikan kekagumannya terhadap kebersihan kawasan ini. “Saya sudah mendaki sejumlah gunung di Bali dan Jawa. Ijen menurut saya adalah yang paling bersih,” ungkapnya. [alr/beq]

  • Pegawai Dispendukcapil Ponorogo Wadul ke Bupati Sugiri, Minta Perlindungan soal Kredit Fiktif

    Pegawai Dispendukcapil Ponorogo Wadul ke Bupati Sugiri, Minta Perlindungan soal Kredit Fiktif

    Ponorogo (beritajatim.com) – Belasan pegawai Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Kabupaten Ponorogo mendatangi Rumah Dinas Pringgitan, Kamis (5/6/2026). Kedatangan mereka bukan dalam rangka urusan dinas, melainkan untuk mengadukan keresahan kepada Bupati Sugiri Sancoko terkait pemeriksaan hukum yang tengah mereka hadapi.

    Para pegawai tersebut diketahui telah diperiksa oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Ponorogo terkait dugaan keterlibatan dalam kasus kredit fiktif di BRI Unit Pasar Pon. Nama Dispendukcapil ikut terseret lantaran dokumen administrasi kependudukan disebut-sebut digunakan dalam proses pengajuan kredit fiktif yang dilakukan oleh mantan mantri salah satu bank BUMN tersebut.

    “Kami datang untuk meminta perlindungan,” ujar Sekretaris Dispendukcapil, Heru Purwanto, dengan nada bergetar di hadapan Bupati Sugiri Sancoko.

    Heru menegaskan bahwa seluruh pegawai selama ini telah menjalankan tugas sesuai prosedur operasional standar (SOP). Namun dalam praktiknya, data kependudukan yang mereka keluarkan diduga telah disalahgunakan oleh pihak lain dalam kasus yang kini diselidiki Kejari.

    “Kita bekerja sesuai protap,” tegasnya.

    Bupati Sugiri mengaku terkejut atas kedatangan mendadak para pegawai tersebut. Namun, ia menerima mereka dengan sikap terbuka dan langsung memberikan penegasan bahwa Pemkab Ponorogo akan bersikap adil dan mendukung penuh penegakan hukum yang objektif.

    “Selama bekerja dengan baik, sesuai prosedur dan tidak main-main dengan data kependudukan, saya pikir aman,” ucap Bupati Sugiri.

    Ia meminta para pegawai tetap tenang menghadapi pemeriksaan dan tidak panik selama mereka merasa tidak melakukan pelanggaran. Menurutnya, Pemkab Ponorogo menghormati proses hukum dan akan kooperatif terhadap seluruh tahapan penyelidikan.

    “Jadi tidak perlu panik, tidak perlu gelisah. Hukum akan mencari keadilan. Saya tidak akan tinggal diam, kalau ada karyawan tidak salah kok dikriminalisasi,” tegasnya.

    Sugiri juga menegaskan bahwa pihaknya tidak akan mencampuri proses penyidikan yang sedang berlangsung. Namun, ia akan memastikan seluruh ASN di lingkungan Pemkab mendapatkan perlindungan selama mereka menjalankan tugas sesuai aturan yang berlaku. [end/beq]

  • PAN Jatim Sumbang 5 Sapi Kurban untuk Ormas Islam dan Pesantren

    PAN Jatim Sumbang 5 Sapi Kurban untuk Ormas Islam dan Pesantren

    Surabaya (beritajatim.com) – Menyambut Iduladha 1446 Hijriah, DPW PAN Jawa Timur menyerahkan lima ekor sapi ke pondok pesantren dan ormas Islam. Lima ekor sapi yang masing-masing berbobot 1 ton itu merupakan sumbangan dari Ketua DPW PAN Jawa Timur, Ahmad Rizki Sadig.

    “Kami berharap dengan disumbangkan ke ormas Islam dan pondok pesantren, daging sapi tersebut akan tersalurkan lebih tepat dan lebih bermanfaat untuk masyarakat yang membutuhkan,” ucap Ahmad Rizki Sadig, Kamis (5/6/2025).

    Tiga ekor sapi berjenis limosin disumbangkan sebagai hewan kurban kepada Pondok Pesantren Amanatul Ummah, Mojokerto, Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan, dan Pondok Pesantren Syekh Abdul Qodir Jaelani Probolinggo.

    Satu sapi lagi yang juga berjenis limosin diberikan kepada Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur. Sementara satu sapi berjenis benggala disumbangkan untuk Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur.

    Ketua Fraksi PAN DPRD Jawa Timur, Husnul Aqib, dan tim yang menyerahkan sapi-sapi tersebut mewakili Ahmad Rizki Sadig. Husnul Aqib menjelaskan, penyaluran sapi kurban merupakan tradisi DPW PAN Jawa Timur setiap menyambut Idul Adha.

    “Ini sudah menjadi tradisi kami. Alhamdulillah tahun ini bisa bertambah. Kalau tahun-tahun lalu hanya untuk PWM dan PWNU, tahun ini bertambah untuk tiga pondok pesantren,” kata Husnul Aqib saat menyerahkan sapi ke PWM Jatim, Kamis (5/6/2025).

    Politisi senior PAN Jatim itu menambahkan, penyerahan sapi kurban juga menjadi simbol terjalinnya silaturahmi antara DPW PAN Jatim dengan PWM, PWNU, dan tiga ponpes di atas. Pihaknya berharap jalinan silaturahmi tersebut akan semakin kokoh di masa mendatang.

    “Momentum Hari Raya Kurban ini menjadi saat yang tepat untuk memperkokoh silaturahmi dengan NU, dengan Muhammadiyah, dan pondok pesantren. Kami berharap jalinan silaturahmi ini akan semakin kuat ke depannya,” papar Husnul Aqib.

    Di PWM Jatim, sapi diterima oleh Wakil Ketua PWM Dr H Muhammad Sholihin Fanani dan Sekretaris PWM Ir Tamhid Masyhudi. Di PWM Jatim, sapi diterima oleh Wakil Ketua PWM Dr H Muhammad Sholihin Fanani dan Sekretaris PWM Ir Tamhid Masyhudi. Sementara di PWNU Jatim, diterima oleh Wakil Sekretaris PWNU, KH. Taufik Muqti

    Pada kesempatan tersebut, atas nama PWM Jatim, Ir Tamhid Masyhudi mengucapkan terima kasih kepada DPW PAN karena kurban juga bagian mendukung ketahanan pangan. Ia lantas mendoakan PAN semakin besar dan semakin amanah dalam berjuang untuk rakyat.

    “Terimakasih untuk PAN Jawa Timur, karena ini juga bagian dari mendukung ketahanan pangan. Semoga PAN semakin maju dan besar, dan selalu amanah dalam berjuang demi kesejahteraan rakyat Indonesia,” kata Ir Tamhid.

    Di PWNU, KH. Taufik Mugti menyebut bahwa apa yang dilakukan PAN merupakan wujud ikhtiar menguatkan nilai ukhuwah. Ia juga juga memuji sumbangan sapi dari PAN yang ukurannya sangat besar. Kebetulan di waktu bersamaan, PWNU juga menerima sumbangan sapi dari partai dan ormas lain.

    “Wah, besar banget ini. Dari PAN yang paling besar. Pasti lebih dari 1 ton bobotnya ya. Tapi yang paling penting apa yang dilakukan PAN ini adalah salah satu upaya menguatkan nilai-nilai ukhuwah,” ucap KH. Taufik Mugti. [tok/beq]

  • Mbak Wali Ajak Masyarakat Aplikasikan Prinsip 3R, Wujudkan Zero Waste di Kota Kediri

    Mbak Wali Ajak Masyarakat Aplikasikan Prinsip 3R, Wujudkan Zero Waste di Kota Kediri

    Kediri (beritajatim.com) – Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati mengajak masyarakat untuk dapat memilah sampah di tingkat rumah tangga. Serta menerapkan prinsip Reduce, Reuse, dan Recycle (3R). Hal tersebut disampaikan Wali Kota Kediri pada Sosialisasi Pengurangan Sampah Melalui Lomba Zero Waste Kelurahan dan Kebijakan Lingkungan Hidup. Acara berlangsung di Hutan Joyoboyo, Kamis (05/06/2025).

    “Permasalahan sampah ini telah menjadi tantangan serius baik secara lokal maupun global. Di Kota Kediri sampah rumah tangga ini masih mendominasi timbulan sampah. Plastik sekali pakai yang sulit terurai menjadi salah satu penyumbang terbesar pencemaran lingkungan,” ujarnya.

    Mbak Wali mengungkapkan pemerintah terus berupaya untuk mengikutsertakan seluruh elemen masyarakat. Baik di lingkungan RT, RW, kelurahan, hingga kecamatan. Agar seluruh masyarakat ini sama-sama bergotong-royong dan memiliki kesadaran bagaimana cara mengelola sampah yang baik. Tentu masyarakat harus memegang prinsip Reduce, Reuse, dan Recycle (3R).

    Diharapkan masyarakat benar-benar mengaplikasikan prinsip 3R ini dalam kehidupan sehari-hari. “Menurut kami strategi lain yang bisa dilakukan di masyarakat adalah bank sampah. Dimana anggota bank sampah bisa sosialisasi ke masyarakat. Jadi masyarakat paham dan menerapkan bagaimana pentingnya mengelola sampah di tingkat rumah tangga,” ungkapnya.

    Wali kota termuda ini menambahkan Lomba Lingkungan RT Zero Waste Kawasan ini salah satu upaya untuk mengajak masyarakat mengelola sampah dari sumbernya. Kegiatan ini tidak berdiri sendiri, ini merupakan upaya mewujudkan Kota Kediri MAPAN melalui program Sapta Cita. Khususnya cita keempat, Lingkungan Indah dan Berkelanjutan. Salah satu langkah nyata yang telah dilakukan yakni dengan kelanjutan program penanaman sepuluh ribu pohon.

    Lalu masyarakat juga harus mulai memanfaatkan lahan yang dimiliki untuk menanam. Meskipun lahan di perkotaan terbatas, bisa dilakukan penanaman menggunakan polybag. “Ini menjadi ikhtiar kita dalam menciptakan ruang hijau yang mengutangi emisi karbon sekaligus memperindah lingkungan tempat tinggal. Kebersihan lingkungan ini juga mempengaruhi kualitas kesehatan kita. Jadi sangat penting untuk menjaga lingkungan,” imbuhnya.

    Kepala DLHKP Imam Muttakin menjelaskan Lomba Zero Waste Kelurahan ini sebagai salah satu upaya memberikan edukasi kepada masyarakat secara persuasif. Bagaimana agar masyarakat bisa mulai membiasakan diri untuk memilah sampah di lingkungannya. Bahkan dapat mengelola sampah di lingkungannya untuk menjadi sesuatu yang bermanfaat dan bernilai ekonomi. Nantinya satu kelurahan mengirimkan perwakilan satu RT yang telah melakukan zero waste.

    Lomba ini diharapkan dapat mengubah mindset masyarakat selama ini yang menganggap sampah tidak ada manfaatnya. Padahal sampah bisa diolah. Kondisi saat ini timbulan sampah di Kota Kediri setiap harinya tidak berkurang. Ini sejalan dengan perkembangan perekonomian dan jumlah penduduk. Kondisi TPA Kota Kediri hampir mencapai puncak. Sementara saat ini pengurangan sampah belum maksimal. Dimana sampah yang masuk di TPA masih mencapai 150-160 ton per hari. “Kalau kita tidak segera membuat gerakan di masyarakat maka akan sulit mengatasi permasalahan sampah. Harapannya masyarakat bisa sadar untuk memilah dan mengelola sampah di tingkat rumah tangga,” jelasnya.

    Turut hadir, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Ferry Djatmiko, Camat Kota Bagus Hermawan, Camat Pesantren Widiantoro, lurah, perwakilan bank sampah, perwakilan RT RW, pemerhati lingkungan dan tamu undangan lainnya. [nm/but]

  • Surabaya Butuh Rusunami untuk Gen Z, DPRD: Sulap Gedung Mangkrak Jadi Hunian Mandiri

    Surabaya Butuh Rusunami untuk Gen Z, DPRD: Sulap Gedung Mangkrak Jadi Hunian Mandiri

    Surabaya (beritajatim.com) – Keterbatasan lahan dan melonjaknya harga tanah di kota besar seperti Surabaya mendorong perlunya inovasi dalam penyediaan hunian.

    Anggota Komisi A DPRD Surabaya, Azhar Kahfi, menilai pembangunan rumah susun sederhana milik (rusunami) adalah solusi tepat, terutama bagi generasi muda seperti Gen Z dan kelompok sandwich generation.

    Pernyataan tersebut disampaikan Azhar usai melakukan kunjungan kerja ke Rusun Pasar Rumput Jakarta, Kamis (5/6/2025). Dalam tinjauan itu, dia melihat langsung bagaimana konsep hunian vertikal dapat menjawab kebutuhan masyarakat urban yang ingin tinggal dekat pusat aktivitas namun tetap dengan harga terjangkau.

    “Rusun itu menjadi pilihan tempat tinggal para Gen Z. Banyak yang tinggal di Rusun Pasar Rumput karena harganya terjangkau dan cukup untuk kebutuhan dasar mereka, seperti istirahat dan mobilitas kerja,” ujar Kahfi.

    Meski rusun tersebut dibangun dengan dana hibah dari pemerintah pusat, Kahfi menyebut bahwa semangat dan manfaatnya patut ditiru. Dia juga menyebutkan skema inklusif yang diterapkan di Jakarta, di mana penghuni tidak harus warga DKI, cukup dibuktikan dengan surat keterangan kerja.

    “Penghuninya boleh bukan warga Jakarta, asalkan bekerja di Jakarta. Ini langkah realistis untuk membantu pekerja muda yang ingin hidup mandiri tapi belum mampu beli rumah pribadi,” katanya.

    Politisi Gerindra ini menilai bahwa swasta perlu membaca peluang ini. Menurutnya, karakter Gen Z Surabaya yang ingin hidup mandiri dan terlepas dari beban keluarga adalah ceruk pasar yang belum banyak digarap dalam sektor perumahan.

    “Karakter anak muda sekarang itu pengen mandiri. Yang penting ada tempat tinggal cukup untuk beristirahat dan esoknya bisa lanjut kerja. Ini yang harus difasilitasi,” jelasnya.

    Dia juga mengungkapkan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama DPRD sedang menyusun regulasi yang mendukung investasi swasta dalam pembangunan rusunami, termasuk kemungkinan pemanfaatan gedung-gedung mangkrak yang tak terpakai di Surabaya.

    “Surabaya ini sebenarnya mengundang investor. Potensinya sudah ada. Tinggal bagaimana kita dorong lewat regulasi dan beri kepastian hukum agar swasta mau masuk. Sulap gedung-gedung mangkrak jadi rusunami,” kata mantan Ketua Cabang HMI Surabaya ini.

    Rusun Pasar Rumput sendiri terdiri dari 1.984 unit yang dibangun di atas pasar tradisional, dilengkapi dengan dua kamar tidur, pantry, dan ruang tamu. Konsep mixed-use development seperti ini, menurut Kahfi, bisa menjadi model percontohan untuk kota-kota besar lainnya, termasuk Surabaya.

    “Kami di komisi A berkomitmen mendorong kolaborasi multipihak demi menghadirkan hunian vertikal layak dan terjangkau, terutama bagi generasi muda yang menjadi tulang punggung masa depan kota Surabaya,” tandas Kahfi. [ADV/asg]

  • Tiga Pilar Wonoayu Sidoarjo Serahkan Bibit Jagung pada Petani

    Tiga Pilar Wonoayu Sidoarjo Serahkan Bibit Jagung pada Petani

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Tiga Pilar Kecamatan Wonoayu menyerahkan bantuan bibit jagung kepada kelompok tani dari empat desa di Pendopo Kampung Kelengkeng, Desa Simoketawang, Wonoayu, Kamis (5/6/2025).

    Penyerahan secara simbolis dilakukan oleh Kapolsek Wonoayu AKP Sugeng Tri Hariyanto, bersama Danramil Wonoayu Kapten Inf. Sanusi dan Sekretaris Kecamatan Wonoayu, Sdr. Anwar. Turut hadir pula penyuluh pertanian wilayah setempat.

    “Program ini merupakan wujud sinergitas antara kepolisian, TNI, dan pemerintah kecamatan dalam mendukung kemandirian pangan masyarakat,” ujar AKP Sugeng Tri Hariyanto di sela kegiatan.

    Empat desa yang menerima bantuan bibit jagung beserta pupuk cair, yakni Desa Mulyodadi dari Poktan Tani Mulyo (0,25 Ha) dengan 4 kg bibit + 1 kaleng pupuk cair, Desa Simoangin-angin dari Poktan Tani Makmur (1,75 Ha): 26 kg bibit + 7 kaleng pupuk cair dan dari Desa Wonokalang – Poktan Tani Makmur (1,5 Ha): 23 kg bibit + 6 kaleng pupuk cair, serta Desa Pagerngumbuk – Poktan Sumber Maler (2 Ha): 30 kg bibit + 10 kaleng pupuk cair

    Kegiatan tersebut untuk mendukung program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dan arahan Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Christian Tobing ini diharapkan dapat mendorong optimalisasi lahan pertanian serta meningkatkan ketahanan pangan Polresta Sidoario Polda Jawa Timur.

    Selain penyerahan bantuan, acara juga diisi dengan penandatanganan berita acara sebagai bentuk transparansi dan pertanggungjawaban.

    “Semoga dengan bantuan ini, para petani semakin bersemangat dalam mengelola lahannya, dan hasil panennya bisa mencukupi kebutuhan masyarakat sekitar,” tambah Danramil Wonoayu, Kapten Inf. Sanusi. (isa/but)

  • Pemkab Kediri Susun Perbup Ubah Gaya Hidup Minim Plastik

    Pemkab Kediri Susun Perbup Ubah Gaya Hidup Minim Plastik

    Kediri (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Kediri tengah menyusun Peraturan Bupati (Perbup) yang mengatur tentang pembatasan penggunaan plastik sekali pakai. Regulasi ini untuk mengubah pola hidup masyarakat ke arah yang lebih ramah lingkungan.

    Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kediri Putut Agung Subekti mengungkapkan, Perbup tersebut kini tengah disusun dan akan menjadi landasan untuk menekan konsumsi plastik di berbagai sektor kehidupan masyarakat.

    “Saat ini masih dalam proses penyusunan, semoga segera selesai,” ungkap Putut, dalam peringatan Hari Lingkungan Hidup se-Dunia, yang berlangsung di Kawasan Taman Hijau Simpang Lima Gumul (SLG), Kamis (5/6/2025).

    Penyusunan regulasi ini menindaklanjuti arahan Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana, yang mengajak seluruh elemen masyarakat untuk lebih peduli terhadap pengelolaan sampah, terutama dengan menerapkan gaya hidup minim plastik.

    Dalam hal ini, Wakil Bupati Kediri Dewi Mariya Ulfa menyampaikan, penting mengubah pola pikir dan kebiasaan sehari-hari, seperti membiasakan membawa botol minum (tumbler) dari rumah. Sejalan dengan tema Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun ini, ‘Hentikan Polusi Plastik’.

    “Sebisa mungkin minimalisir penggunaan sampah plastik,” ajak Mbak Dewi.

    Selain itu, menurut Mbak Dewi, pola hidup ramah lingkungan perlu dimulai dari hal kecil, seperti memilah sampah, tidak membakar sampah, tidak membuang sampah sembarangan, dan ikut berperan dalam pengaktifan bank sampah di tingkat RT dan RW.

    Pihaknya menilai, ajakan ini menjadi langkah yang memiliki dampak besar. Terlebih, mengurangi penggunaan plastik sekali pakai menjadi tanggung jawab bersama dalam menghadapi tantangan global, mulai dari perubahan iklim, hilangnya keanekaragaman hayati, dan polusi.

    Data DLH Kabupaten Kediri menunjukkan bahwa timbunan sampah selama tahun 2024 mencapai sekitar 240 ton, namun hanya sekitar 10 persen dari sampah plastik yang berhasil didaur ulang.

    “Ini menunjukkan polusi plastik menjadi ancaman terhadap penurunan kualitas lingkungan hidup dan polusi plastik adalah simbol sekaligus akibat dari cara hidup yang tidak berkelanjutan,” jelasnya.

    Sebagai langkah nyata, dalam peringatan Hari Lingkungan Hidup se-dunia ini digelar aksi bersih di kawasan SLG, yang terbagi dalam delapan zona. Kegiatan ini melibatkan jajaran organisasi perangkat daerah (OPD), paguyuban pedagang kaki lima (PKL), berbagai komunitas dan pegiat lingkungan. [ADV PKP/nm]

  • Ditarget Kelar 120 Hari, Pembangunan Gudang Ketahanan Pangan Polri di Mojokerto Berkapasitas 1.000 Ton

    Ditarget Kelar 120 Hari, Pembangunan Gudang Ketahanan Pangan Polri di Mojokerto Berkapasitas 1.000 Ton

    Mojokerto (beritajatim.com) – Pembangunan Gudang Ketahanan Pangan milik Polri resmi dimulai dengan ditandai prosesi groundbreaking di Desa Pacing, Kecamatan Bangsal, Kabupaten Mojokerto. Proyek strategis ini direncanakan rampung dalam waktu 90 hari kerja, dengan target selesai pada Agustus 2025.

    Gudang ini merupakan bagian dari program ketahanan pangan Polri di wilayah hukum Polda Jawa Timur, yang diperuntukkan sebagai tempat penyimpanan logistik pangan strategis dengan kapasitas 1.000 ton. Proyek ini mencakup dua unit gudang masing-masing berkapasitas 1.000 ton, serta fasilitas pendukung seperti kantor, musala, dan dua unit pos jaga.

    Karo Rena Polda Kombes Pol Harries Budiharto dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas dukungan berbagai pihak yang telah membantu merealisasikan pembangunan ini. “Ini merupakan bukti nyata kepedulian pimpinan terhadap jajaran Polda Jatim, khususnya di wilayah hukum Polres Mojokerto,” ungkapnya, Kamis (3/6/2025).

    Kombes Pol Harries Budiharto menjelaskan, pembangunan akan dilaksanakan selama 120 hari, mulai 3 Juni hingga 30 Agustus 2025. Proyek ini dikerjakan oleh Kontraktor CV Ruas Bambu dan Konsultan Konstruksi ELEMEN 33. Ia berharap pembangunan dapat berjalan sesuai konsep.

    “Yakni tepat waktu, tepat mutu, tepat biaya, tepat administrasi, zero accident, serta tepat manfaat. Kami juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh elemen masyarakat yang telah bergotong royong menyiapkan lokasi pembangunan. Harapannya, gudang ini dapat menjadi sarana strategis dalam mendukung program ketahanan pangan nasional,” tambahnya.

    Pembangunan gudang ketahanan pangan ini menjadi bagian dari komitmen Polri mendukung pengamanan distribusi dan penyimpanan pangan yang stabil dan aman, serta menjawab tantangan rawan pangan di masa depan. Dalam kesempatan tersebut juga dilaksanakan zoom terpusat Panen Raya Jagung Serentak Kwartal II.

    Peresmian PT Pangan Merah Putih di Kalimantan dan penandatangan prasasti serta Ground Breaking serentak Gudang Ketahanan Pangan Polri sebanyak 18 gudang pada 12 polda jajaran di seluruh Indonesia. Kegiatan tersebut dihadiri langsung Presiden Indonesia Prabowo Subianto. [tin/but]