Category: Beritajatim.com

  • Sidoarjo Berduka, Kiai Muda dan Kiai Sepuh Wafat saat Ibadah Haji

    Sidoarjo Berduka, Kiai Muda dan Kiai Sepuh Wafat saat Ibadah Haji

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Kabar duka datang dari tanah suci Makkah Al-Mukarromah. Dua tokoh penting Nahdlatul Ulama (NU) Sidoarjo wafat di hari yang sama, Jumat (6/6/2025), dalam momen yang penuh kemuliaan: puncak pelaksanaan ibadah haji.

    Tokoh pertama yang wafat adalah KH M Syafi’ Misbah Ahmad, Wakil Rais PCNU Sidoarjo sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Al Hidayah Ketegan Tanggulangin. Beliau menghembuskan napas terakhir di Mina, usai melaksanakan lempar jumrah aqabah, salah satu rukun utama dalam ibadah haji.

    “Sebelum wafat, Gus Syafi’ masih tampak segar dan bahkan membantu mendorong kursi roda jemaah lain. Namun setelah melempar jumrah aqabah, beliau tampak kelelahan, lalu dibaringkan dan langsung ditangani dokter. Tapi rupanya beliau telah dipanggil Allah SWT,” ujar KH M Syihabuddin Sholeh Qoshim, Katib Syuriah PCNU Sidoarjo, menirukan kabar dari rombongan jemaah di Mina.

    Wafatnya Gus Syafi’ juga dibenarkan oleh rombongan KBIHU Rahmatul Ummah yang mendampinginya dalam ibadah haji tahun ini.

    Kabar Duka Kedua

    Duka belum usai, karena di hari yang sama, KH Abu Hamid, Mustasyar PCNU Sidoarjo dan Ketua KBIHU Rahmatul Ummah An-Nahdliyah, juga berpulang ke rahmatullah. Kiai sepuh tersebut wafat saat dalam perawatan di RS Arofah Sukodono, Sidoarjo.

    Kepergian dua tokoh besar NU ini menjadi kehilangan besar, tidak hanya bagi keluarga besar NU Sidoarjo, namun juga masyarakat luas yang selama ini mengenal mereka sebagai kiai yang visioner, bersahaja, dan penuh dedikasi dalam pelayanan umat.

    Tanda Husnul Khatimah

    Meninggal dunia di tanah suci, terlebih saat melaksanakan ibadah haji, diyakini sebagai tanda husnul khatimah dan mendapat keutamaan luar biasa dalam Islam.

    Sebagaimana dijelaskan dalam kitab Ihya’ Ulumuddin karya Hujjatul Islam Imam Al-Ghazali, Rasulullah SAW bersabda:

    “Barang siapa yang berangkat haji dan umrah, lalu meninggal (dalam perjalanan), Allah akan membalasnya berupa pahala haji dan umrah sampai hari kiamat. Dan siapa yang mati di salah satu tanah haram (Makkah atau Madinah), maka dia tidak akan dimintai pertanggungjawaban, lalu dikatakan kepadanya: ‘Masuklah ke surga’.” (HR. Al-Baihaqi)

    Semoga amal ibadah KH M Syafi’ Misbah Ahmad dan KH Abu Hamid diterima Allah SWT dan keduanya mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya. Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un. (isa/but)

  • Ziarah Megawati ke Makam Ayahanda, Said: Renungkan Kembali Nilai Perjuangan Bung Karno

    Ziarah Megawati ke Makam Ayahanda, Said: Renungkan Kembali Nilai Perjuangan Bung Karno

    Surabaya (beritajatim.com) – Pas di momen peringatan Hari Lahir Presiden pertama RI Ir Soekarno yang bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha 1446 H, Jumat (6/6/2025), Ketua Umum PDI Perjuangan, Prof. Dr. (H.C.) Hj Megawati Soekarnoputri melakukan ziarah ke makam Bung Karno di Kota Blitar.

    Megawati tiba di Kompleks Makam Bung Karno, di Kota Blitar, bersama jajaran pengurus DPP PDI Perjuangan, pengurus DPD PDIP Jawa Timur, serta sejumlah kepala daerah dan kader partai dari berbagai daerah. Presiden ke-5 RI itu tampak khusyuk memanjatkan doa di pusara Bung Karno, ayahandanya.

    Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, MH Said Abdullah, menyampaikan, bahwa ziarah ini adalah bentuk penghormatan mendalam kepada Bung Karno yang tidak hanya mewariskan kemerdekaan, tetapi juga nilai-nilai perjuangan yang hidup di dalam jiwa setiap kader PDI Perjuangan.

    “Kami, seluruh kader PDI Perjuangan di Jawa Timur, hadir bersama Ibu Ketua Umum dan jajaran DPP PDI Perjuangan untuk mendoakan almarhum Bung Karno. Tepat di hari lahir beliau yang tahun ini bersamaan dengan Hari Raya Idul Adha, kami tidak hanya berziarah, tapi juga merenungkan kembali nilai-nilai perjuangan yang diwariskan beliau kepada bangsa ini,” terang Said Abdullah.

    Pada hari yang sama, di Pendopo Kabupaten Blitar, keluarga besar Bung Karno juga menyerahkan dua ekor sapi kurban berukuran jumbo, masing-masing seberat satu ton, kepada dua masjid di Blitar. Satu ekor disalurkan ke Masjid Agung Kabupaten Blitar dan satu ekor lainnya ke Masjid di wilayah sekitar makam Bung Karno.

    “Mewakili Ketua Umum PDI Perjuangan Ibu Megawati Soekarnoputri, kami menyalurkan dua ekor sapi kurban masing-masing seberat satu ton. Ini bentuk nyata komitmen sosial dan keteladanan dari beliau Ibu Megawati dalam mengamalkan nilai-nilai pengorbanan, seperti yang diajarkan agama dan juga dicontohkan oleh Bung Karno dalam perjuangannya,” ungkap politisi senior yang juga Ketua Banggar DPR RI itu.

    Dia juga menyampaikan, bahwa penyaluran hewan kurban ini adalah bentuk cinta kasih dari keluarga Bung Karno, terutama Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, kepada masyarakat yang selama ini menjadi bagian penting dari sejarah dan perjuangan keluarga besar Proklamator Indonesia tersebut.

    Bagi PDI Perjuangan, imbuh Said Abdullah, Idul Adha bukan sekadar seremoni religius, tetapi juga momentum penting untuk menguatkan komitmen pengabdian kepada rakyat.

    Menurutnya, penyaluran hewan kurban setiap tahun oleh keluarga besar Bung Karno dan struktur PDIP bukanlah hal baru, tetapi tradisi yang terus dijaga sebagai bentuk tanggung jawab moral dan ideologis.

    Sementara, Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jawa Timur Sri Untari Bisorwano mengatakan, rangkaian ziarah Ketua Umum Megawati ini bukan agenda seremonial, tetapi bentuk konkret bagaimana partai memelihara akar sejarahnya.

    “Ziarah ke makam Bung Karno adalah napas ideologis bagi kami. Ini bukan hanya soal mengenang, tetapi menghidupkan nilai-nilai Bung Karno dalam laku politik hari ini. Kami ingin kader di seluruh tingkatan meneladani semangat pengabdian beliau,” terang Untari.

    PDI Perjuangan sebagai partai ideologis, imbuhnya, terus menegaskan diri sebagai partai pelopor yang tak hanya mengejar kekuasaan, tetapi juga menanamkan nilai dan visi kebangsaan dalam setiap langkah politiknya.

    “Ziarah ini juga sebagai pengingat, bahwa tugas kita belum selesai. Indonesia yang dicita-citakan Bung Karno masih harus diperjuangkan. Melalui pendidikan politik, keberpihakan ekonomi, dan solidaritas sosial, kita terus menapaki jalan panjang menuju Indonesia Raya,” pungkas perempuan yang juga Ketua Komisi E DPRD Jatim itu. (tok/but)

     

  • Usai Wukuf di Arafah: Khofifah ke Muzdalifah, Lempar Jumrah Aqobah di Mina dan Thowaf Ifadhah

    Usai Wukuf di Arafah: Khofifah ke Muzdalifah, Lempar Jumrah Aqobah di Mina dan Thowaf Ifadhah

    Surabaya (beritajatim.com) – Usai menjalankan prosesi wukuf di Padang Arafah, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa bersiap melangsungkan lempar Jumrah Aqabah di Mina, yang akan dimulai tanggal 10 sampai 13 Zulhijjah.

    Dengan menyiapkan 49 kerikil yang diambil di Muzdalifah, Khofifah bersama putra bungsunya selanjutnya melangsungkan lempar jumrah aqabah pertama, (Jumat dini hari waktu Arab Saudi)

    Diketahui, melempar Jumrah adalah bagian dari rukun wajib haji bagi para jemaah, yang merupakan simbol memerangi godaan setan dalam diri. Kegiatan melempar Jumrah ini dilakukan dengan melemparkan batu-batu kecil pada sebuah tiang yang dianggap sebagai perumpamaan setan dan hawa nafsu.

    Hari berikutnya, melempar jumrah secara berurutan dimulai dari Jumrah Ula, Jumrah Wustha, dan Jumrah Aqabah. Masing-masing Jumrah dilempari kerikil sebanyak 7 kali dan dilontarkan satu persatu. Waktu melempar jumrah pada hari Tasyrik dimulai dari setelah tergelincirnya matahari hingga terbit fajar.

    Usai melangsungkan lempar kerikil di jumrah aqabah, Khofifah bersama rombongan langsung menuju Makkah dan kembali ke Masjidil Haram untuk melaksanakan Thawaf Ifadah, yang diahiri dengan tahallul sebagai penanda berahirnya berbagai larangan saat ihram.\

    Saat menjalankan Sa’i pada rangkaian Thawaf Ifadhah Khofifah bertemu dengan Penasihat Presiden Urusan Haji Prof. Dr. Muhajir Effendy, Dubes RI untuk Saudi Arabia Dr. Abdul Aziz serta tim petugas haji KH. Said Asrori yang juga Katib Aam Syuriah PBNU.

    Dengan selesainya melempar Jumrah Aqabah dan Thowaf Ifadhah dilanjutkan melempar jumrah Ula, Wustho dan Aqabah maka selesainya syarat rukun Haji.

    “Semoga semua jamaah haji menjadi haji mabrur. Selanjutnya, jemaah haji yang belum ke Madinah akan thowaf wada’ sebelum bergerak ke Madinah untuk ziarah Rosulullah Muhammad SAW di Raudhah sebuah tempat mustajabah dan memiliki banyak keutamaan di Masjid Nabawi Madinah. Semoga yang belum pergi haji segera dipanggil Allah sebagai tamu Allah untuk berhaji melaksanakan rukun Islam kelima. Aamiin,” ujar Khofifah. [tok/aje]

  • Kala Gunung Piramid Tersenyum: 1.500 Paket Kurban untuk Warga Curahdami dan Sumbersalak

    Kala Gunung Piramid Tersenyum: 1.500 Paket Kurban untuk Warga Curahdami dan Sumbersalak

    Bondowoso, (beritajatim.com) – Udara pagi di kaki Gunung Piramid terasa berbeda pada Jumat, 6 Juni 2025. Cahaya matahari yang menembus pepohonan tampak lebih hangat.

    Warga Kelurahan Curahdami dan Desa Sumbersalak, Kecamatan Curahdami, mulai berdatangan ke titik distribusi kurban dengan wajah berbinar—seperti tengah menjemput harapan yang lama dinanti.

    Hari ini, sebanyak 112 ekor domba dan kambing disembelih dan dibagikan dalam bentuk 1.500 paket daging kurban. Jumlah yang luar biasa untuk wilayah yang selama puluhan tahun nyaris luput dari perhatian pembangunan, apalagi bantuan kurban.

    Program ini merupakan bagian dari Qurban Festival yang digagas oleh Darut Tauhid Peduli, lembaga sosial milik KH Abdullah Gymnastiar alias Ustadz Aa Gym.

    Kegiatan ini berlangsung serentak di berbagai daerah dan melibatkan kolaborasi dengan pemerintah Kecamatan Curahdami serta alumni SMAN 2 Bondowoso yang tergabung dalam IKA SMADA.

    Bukan Sekadar Seremonial, Tapi Perjuangan Distribusi hingga Wilayah Pegunungan

    “Ini bukan program biasa. Ini kolaborasi banyak pihak, dan kami ingin daging kurban benar-benar sampai ke masyarakat yang membutuhkan,” ujar Bambang Sujana, perwakilan Darut Tauhid Peduli Kantor Perwakilan Jawa Timur.

    Ia menjelaskan bahwa program ini berjalan atas dasar donasi dari para muqarribin (pekurban) yang mempercayakan kurbannya kepada lembaga.

    “Darut Tauhid Peduli menerima donasi dari para donatur. Kemudian donasi itu kami belanjakan dalam bentuk domba dan kambing. Lalu kami sebagai Lembaga Amil Zakat menyalurkan ke masyarakat yang selama ini jarang tersentuh program kurban,” kata Bambang.

    Salah satu wilayah prioritas tahun ini adalah Kecamatan Curahdami, terutama Kelurahan Curahdami dan Desa Sumbersalak.

    “Di Curahdami kami distribusikan 75 ekor, dan di Sumbersalak 37 ekor. Totalnya 112. Setiap ekor akan menjadi 15 bungkus paket kurban, jadi untuk dua wilayah itu insyaAllah akan tersalurkan 1.500 paket,” jelasnya.

    Curahdami: Satu-satunya Kelurahan yang Memiliki Gunung

    Camat Curahdami, Saudia Yourdan Islami Taufik, menyambut program ini dengan penuh rasa syukur. Baginya, program ini bukan hanya tentang jumlah kambing atau paket yang dibagikan, tapi tentang penghormatan terhadap wilayah yang selama ini sering dilupakan.

    “Awalnya saya sampaikan saat presentasi di forum, kami hanya mengusulkan 20 ekor saja. Tapi Allah memberi lebih. Naik jadi 50, lalu akhirnya bertambah hingga 112 ekor. Itu luar biasa,” ungkap Yourdan, yang siang itu tampak mendampingi proses distribusi.

    Ia menyebut bahwa Kelurahan Curahdami adalah wilayah yang sangat unik. “Kami ini satu-satunya kelurahan di Kabupaten Bondowoso yang punya gunung, yaitu Gunung Piramid yang masuk gugusan Pegunungan Argopuro. Biasanya wilayah gunung itu identik dengan desa, bukan kelurahan,” ucapnya.

    Namun status sebagai kelurahan justru menjadi tantangan. “Karena kelurahan tidak dapat Dana Desa (DD), wilayah ini seperti tertinggal dalam pembangunan. Warga kami sangat butuh akses jalan yang layak, air bersih yang memadai. Tapi bertahun-tahun tak ada anggaran pembangunan memadai. Jadi saat ada program seperti ini, kami benar-benar bersyukur,” katanya lirih.

    Gunung Piramid pun Tersenyum

    Ketika matahari mulai naik tinggi, para relawan masih sibuk membagikan daging. Beberapa anak tampak berlarian sambil membawa plastik berisi hasil kurban.

    Di kejauhan, Gunung Piramid berdiri megah, seolah ikut tersenyum menyaksikan warganya bersuka cita.

    Bukan karena kemegahan upacara. Tapi karena pada hari itu, gunung, warga, dan kemanusiaan bersatu dalam satu makna: berbagi. [awi/aje]

  • Asap Iduladha di Pesantren Tebuireng Jombang, Hangatnya Tradisi Bakar Sate di Tengah Kebersamaan

    Asap Iduladha di Pesantren Tebuireng Jombang, Hangatnya Tradisi Bakar Sate di Tengah Kebersamaan

    Jombang (beritajatim.com) – Suasana halaman asrama Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, tampak berbeda setiap kali Hari Raya Iduladha tiba. Bukan karena gegap gempita takbir yang menggema, tapi karena semaraknya asap putih yang membumbung dari kerumunan ratusan santri yang sedang sibuk menghidupkan bara api.

    Di bawah naungan langit Jombang yang cerah, Jumat (6/6/2025), para santri itu bekerja dalam kelompok kecil berdasarkan kamar masing-masing. Ada yang menata arang dalam tungku sederhana, sebagian lain mempersiapkan potongan daging kurban—ditusuk satu per satu menjadi sate siap bakar.

    “Sudah dua tahun saya ikut tradisi ini,” kata Niam (14), santri kelas VIII MTs dengan wajah berseri-seri. Tangannya cekatan membolak-balik tusukan sate di atas bara, sambil sesekali mengipasi api dengan sepotong kardus.

    Tak jauh dari Niam, Finandito—santri baru asal Sidoarjo—ikut larut dalam kegiatan yang baru pertama kali ia rasakan. “Penuh kebersamaan,” ucapnya singkat, saat ditanya soal kesan pertamanya mengikuti tradisi bakar sate bersama itu. Ia tampak serius meracik bumbu dan menusuk daging sapi berbentuk dadu.

    Tradisi ini bukanlah hal baru di Tebuireng. Lukman Hakim, salah satu pengurus pesantren, menjelaskan bahwa bakar sate bersama menjadi kegiatan rutin setiap Iduladha. “Setiap kamar mendapat jatah daging kurban sesuai jumlah penghuninya. Ini bagian dari tradisi turun-temurun yang sudah lama dilakukan di pesantren ini,” jelasnya.

    Pesantren yang didirikan oleh Hadratussyaikh KH Hasyim Asy’ari ini memaknai Iduladha bukan sekadar ibadah kurban, tapi juga momentum pendidikan sosial dan spiritual. “Kita ingin para santri merasakan kegembiraan bersama, sekaligus belajar tentang solidaritas dan keikhlasan,” lanjut Lukman.

    Setelah sate matang, seluruh hasil bakaran dikumpulkan di tempat khusus, lalu disantap bersama dalam suasana penuh canda dan tawa. Tak ada sekat antar-kamar, tak ada hirarki. Yang tersisa hanya aroma daging panggang, kehangatan pertemanan, dan semangat kebersamaan dalam balutan semangat Iduladha.

    Di tengah riuhnya kehidupan modern yang kian individualistis, tradisi sederhana ini adalah napas segar—sebuah pengingat bahwa kebersamaan dan semangat berbagi tak pernah usang. [suf]

  • Kemeriahan Iduladha di Tebuireng Jombang, 51 Hewan Kurban dan Semangat Berbagi yang Membumi

    Kemeriahan Iduladha di Tebuireng Jombang, 51 Hewan Kurban dan Semangat Berbagi yang Membumi

    Jombang (beritajatim.com) – Suasana Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, begitu semarak pada Hari Raya Iduladha 1446 Hijriah, Jumat (6/6/2025). Sejak pagi, santri dan warga sekitar memadati area pesantren untuk mengikuti salat ied dan menyambut prosesi penyembelihan hewan kurban yang menjadi tradisi tahunan di pesantren bersejarah ini.

    Tahun ini, Tebuireng menyembelih total 51 hewan kurban. Rinciannya, 40 ekor sapi dan 11 ekor kambing yang disembelih secara bertahap selama tiga hari ke depan. Proses penyembelihan dimulai tak lama setelah salat ied usai, dengan lantunan takbir yang menggema dari masjid pesantren, menambah khidmat suasana.

    Hewan-hewan kurban tersebut berasal dari berbagai pihak, terutama para wali santri yang setiap tahunnya menjadi penyumbang utama. Selain itu, sejumlah tokoh penting dan pejabat juga berpartisipasi dalam menyumbangkan hewan kurban, di antaranya Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Kapolda Jatim, serta Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur.

    “Sapi dari PWNU Jatim yang paling besar, bobotnya mencapai satu ton,” ungkap H Lukman Hakim, salah satu pengurus Tebuireng. Ia juga menjelaskan bahwa penyembelihan dilakukan secara bergilir selama tiga hari guna memastikan proses distribusi daging berlangsung tertib dan merata.

    Lebih dari 3.000 penerima manfaat dari daging kurban tercatat tahun ini. Mereka terdiri dari para santri serta warga sekitar pondok. Selepas salat Jumat, antrean panjang mulai terlihat di area pembagian daging. Warga membawa kupon yang telah dibagikan sebelumnya. Meskipun jumlah antrean cukup besar, suasana tetap berjalan tertib dan lancar.

    Yang menarik, Tebuireng kembali menggunakan kemasan ramah lingkungan untuk membungkus daging, yaitu besek atau wadah anyaman bambu. Langkah ini tak hanya memperkuat kesan tradisional dan lokal, tetapi juga mendukung kampanye pengurangan sampah plastik di momentum keagamaan.

    Di tengah antrean itu, tampak Siti Julaikah, seorang warga sekitar, menggenggam kuponnya dengan penuh harap. Ketika tiba gilirannya, ia melangkah cepat ke depan, menukar kupon dengan sebungkus daging kurban, lalu tersenyum bahagia. “Alhamdulillah, setiap tahun saya selalu dapat bagian dari Tebuireng. Terima kasih banyak,” ucapnya tulus.

    Melalui prosesi Iduladha tahun ini, Pondok Pesantren Tebuireng kembali membuktikan bahwa esensi kurban bukan sekadar penyembelihan hewan, melainkan juga perwujudan semangat berbagi, mempererat solidaritas, dan merawat nilai kepedulian sosial yang berakar dari tradisi dan nilai keislaman. [suf]

  • Setelah 6 Tahun, Megawati Pulang ke Blitar Peringati Hari Lahir Bung Karno

    Setelah 6 Tahun, Megawati Pulang ke Blitar Peringati Hari Lahir Bung Karno

    Blitar (beritajatim.com) – Presiden ke-5 Republik Indonesia, Megawati Soekarnoputri berziarah ke makam ayahandanya Ir. Soekarno di Blitar, Jumat (6/6/2025). Ziarah yang dilakukan oleh Megawati ini akan terasa spesial karena bertepatan dengan hari lahir Bung Karno yakni 6 Juni.

    Ziarah pada hari lahir Bung Karno ini merupakan yang pertama kali dilakukan Megawati usai pandemi covid 19. Kini setelah hampi 6 tahun, Megawati kembali pulang ke Blitar untuk memperingati hari lahir ayahandanya.

    “Setelah covid itu sudah 3-4 kali, tapi kali ini memang spesial karena bertepatan dengan hari lahir Bung Karno dan Haul ke 55 Bung Karno,” ucap Edi Wasono, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Blitar.

    Pada peringatan Haul Bung Karno, Megawati pun kini hadir dan datang langsung ke makam sang ayahanda. Megawati tidak sendiri, Presiden ke-5 Republik Indonesia itu ditemani oleh cucunya Bung Karno, Puti Guntur Soekarno.

    “Tahun kemarin kehadiran beliau sebelum haul Bung Karno, setelah itu kehadiran beliau di tahun 2025 ini sudah yang kedua kalinya,” imbuhnya.

    Pada hari spesial ini, Megawati pun juga memberikan kado spesial untuk sang ayah. Kado tersebut adalah 2 ekor sapi yang dikurbankan Megawati untuk masyarakat Kota Blitar.

    “Nanti mau ke Pendopo Ronggo Hadi Negoro untuk menyerahkan sapi kurban untuk masyarakat Blitar Raya,” tandasnya.

    Megawati sendiri ditemani seluruh kader PDIP. Pengurus DPP PDIP dan Gubernur Jakarta pun ikut menemani ibu ketua umum Megawati Soekarnoputri berziarah ke Makam Bung Karno. [owi/aje]

  • Heboh! Sapi Kurban Dispendik Jawa Timur Masuk Kolam Sebelum Disembelih

    Heboh! Sapi Kurban Dispendik Jawa Timur Masuk Kolam Sebelum Disembelih

    Surabaya (beritajatim.com) – Sapi kurban Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur lepas dan masuk kolam di Jalan Jagir Wonokromo, Surabaya, Jumat (6/6/2025) pagi, sebelum disembelih.

    Sapi itu lepas dari ikatannya dan tercebur ke dala kolam sedalam 1,5 meter di kompleks kantor Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, sekitar pukul 05.45 WIB, tepat sebelum salat Idul Adha.

    Tingkah dari sapi seberat 800 kilogram itu sontak mengejutkan seluruh jemaah salat Idul Adha yang sedang mengumandangkan takbir, sebelum akhirnya dievakuasi oleh tim pemadam kebakaran (damkar).

    Kabid Pemadam Kebakaran Surabaya, Wasis Sutikno mengatakan, proses evakuasi sapi 800 kilogram itu dilakukan dengan bantuan alat berat, untuk mengangkat tubuh sapi dari kolam.

    “Tiba di lokasi kejadian sekitar pukul 08.46 WIB, petugas melakukan koordinasi untuk langsung evakuasi,” kata Wasis.

    evakuasi sapi memakan waktu relatif lama, sekitar 1,5 jam atau lebih, karena petugas harus mengaitkan sabuk penyelamatan ke tubuh sapi.

    “Selesai evakuasi sekitar pukul 10.18 WIB,” jelasnya.

    Setelah sapi terangkat dan berhasil diselamatkan, lanjut Wasis, petugas memastikan bahwa sapi dalam kondisi sehat dan kembali diikat dalam ikatan tali yang kuat.

    “Kedalaman kolam ±1,5 meter, beruntung sapinya dalam kondisi masih sehat,” ucap Wasis. [ram/aje]

  • Lapas Mojokerto Gelar Sholat Id dan Pemotongan Hewan Kurban

    Lapas Mojokerto Gelar Sholat Id dan Pemotongan Hewan Kurban

    Mojokerto (beritajatim.com) — Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Mojokerto menggelar Sholat Idul Adha 1446 H dengan penuh khidmat pada, Jumat (6/6/2025). Kegiatan ini diikuti oleh seluruh Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) beragama Islam serta petugas lapas, sebagai bagian dari pembinaan spiritual keagamaan.

    Pelaksanaan Sholat Id dimulai pukul 06.00 WIB dan berlangsung di lapangan blok hunian serta masjid Lapas. Suasana kekeluargaan terasa meski dalam pengamanan yang ketat. Bertindak sebagai imam dan khatib adalah Gus Narto dari Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Mojokerto.

    Kepala Lapas Kelas IIB Mojokerto, Rudi Kristiawan menyatakan, kegiatan keagamaan tersebut merupakan bagian penting dari program pembinaan karakter warga binaan. “Melalui momen Idul Adha, kami berharap para warga binaan dapat menumbuhkan semangat keikhlasan, kebersamaan, serta harapan untuk menjadi pribadi yang lebih baik ke depan,” ungkapnya.

    Masih dalam rangkaian Idul Adha, Lapas Kelas IIB Mojokerto juga menyelenggarakan pemotongan hewan kurban yang melibatkan warga binaan dan petugas Lapas. Bertempat di bengkel bimbingan kerja Lapas, sebanyak 12 ekor kambing dan tiga ekor sapi disembelih. Hewan kurban tersebut merupakan sumbangan dari pegawai Lapas, masyarakat, dan instansi terkait.

    Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari turut hadir dan menyerahkan secara simbolis hewan kurban dari Pemerintaj Kota (Pemkot) Mojokerto. ‘Semoga melalui kegiatan ini, kita dapat menumbuhkan rasa kepedulian sosial dan berbagi kebahagiaan di Hari Raya Idul Adha,” ujar Ning Ita (sapaan akrab, red).

    Daging kurban kemudian didistribusikan kepada warga binaan, petugas Lapas, serta masyarakat sekitar yang membutuhkan. Seluruh rangkaian kegiatan berlangsung aman, tertib, dan lancar, mencerminkan komitmen Lapas Mojokerto dalam memberikan pelayanan dan pembinaan rohani secara menyeluruh. [tin/aje]

  • Kebakaran di Maskuning Kulon Hanguskan Rumah dan Empat Motor, Kerugian Capai Rp30 Juta

    Kebakaran di Maskuning Kulon Hanguskan Rumah dan Empat Motor, Kerugian Capai Rp30 Juta

    Bondowoso (beritajatim.com) – Kebakaran hebat melanda Dusun Krajan, Desa Maskuning Kulon, Kecamatan Pujer, Kabupaten Bondowoso, Jumat (6/6/2025) dini hari sekitar pukul 02.00 WIB.

    Dalam peristiwa ini, satu rumah warga ludes terbakar bersama empat unit sepeda motor, dengan total kerugian ditaksir mencapai Rp30 juta.

    Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bondowoso, Sigit Purnomo, menyampaikan bahwa pihaknya menerima laporan dari warga pada pukul 07.00 WIB melalui pesan WhatsApp.

    “Kebakaran terjadi akibat korsleting listrik. Warga berusaha memadamkan api dengan alat seadanya dan api baru bisa dipadamkan sekitar pukul 03.00 WIB,” ujar Sigit.

    Rumah milik Nasrul Umam (45), berukuran 6×4 meter, hangus terbakar. Selain kerusakan fisik bangunan, empat unit sepeda motor di dalam rumah turut terbakar.

    Salah satu warga, Nur Fadillah (45), mengalami luka ringan di bagian tangan kiri akibat insiden tersebut.

    Tim BPBD Bondowoso langsung melakukan asesmen di lokasi kejadian pada pagi hari. Proses asesmen selesai pukul 09.46 WIB.

    Beberapa pihak turut terlibat dalam penanganan darurat ini, antara lain Satpol PP Kecamatan Pujer, perangkat desa, dan warga sekitar.

    BPBD juga telah menginventarisasi kebutuhan logistik mendesak bagi korban, meliputi sembako, terpal, selimut, paket sandang, kasur lipat, matras gulung, paket kebersihan, family kit, makanan siap saji, hingga perlengkapan sekolah.

    “Selain bantuan logistik darurat, kami juga mengusulkan bantuan material untuk perbaikan atap rumah korban, sesuai dengan ukuran bangunan yang terbakar,” tambah Sigit. [awi/aje]