Category: Beritajatim.com

  • Iduladha Berkesan, Lapas Mojokerto Gelar Nyatee Bareng 6.000 Tusuk Sate

    Iduladha Berkesan, Lapas Mojokerto Gelar Nyatee Bareng 6.000 Tusuk Sate

    Mojokerto (beritajatim.com) – Suasana Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah terasa berbeda di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Mojokerto. Dalam rangka mempererat kebersamaan, digelar kegiatan Nyatee Bareng dengan membakar dan menyantap 6.000 tusuk sate bersama warga binaan, Sabtu (7/6/2025).

    Kegiatan ini mendapat apresiasi dari Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) Jawa Timur, Kadiyono. Ia menyebut acara ini sebagai langkah positif dalam membangun suasana kekeluargaan di dalam Lapas khususnya di Lapas Kelas IIB Mojokerto.

    “Bagaimana Kalapas dan seluruh petugas memperlakukan warga binaan sebagai satu keluarga besar, ini sangat baik dan mulia. Semangat Idul Adha tidak hanya dirasakan oleh masyarakat di luar Lapas, tetapi juga harus hadir di dalam Lapas sebagai bentuk silaturahmi dan kepedulian,” ungkapnya.

    Per tanggal 7 Juni 2025, ada sebanyak 980 warga binaan di Lapas Kelas IIB Mojokerto. Menurutnya jumlah tersebut sudah over kapasitas, namun Kalapas Kelas IIB Mojokerto berinisiatif menghadirkan nuansa Idul Adha di dalam Lapas untuk mengobati kerinduan para warga binaan terhadap keluarga.

    “Kegiatan di Lapas Kelas IIB Mojokerto ini bisa dipraktekkan di Lapas lain sehingga warga binaan ini seolah-olah berada di tengah-tengah keluarganya. Dengan suasana kekeluargaan, warga binaan akan lebih mudah menyadari kesalahan dan termotivasi untuk memperbaiki diri,” harapnya.

    Warga Lapas Mojokerto gelar Nyatee Bareng.

    Kepala Lapas (Kalapas) Kelas IIB Mojokerto, Rudi Kristiawan menyebut kegiatan tersebut sebagai bentuk kepedulian pihaknya terhadap para warga binaan. “Meski mereka berada di dalam tembok Lapas, kami ingin mereka tetap merasakan kehangatan Idul Adha, seperti di rumah sendiri,” ujarnya.

    Hal tersebut merupakan bentuk kepedulian Lapas Kelas IIB Mojokerto dan berkolaborasi dengan pemerintah daerah dalam rangka memberikan pelayanan yang terbaik, pembinaan dan juga mengoptimalkan pelayanan. Kegiatan serupa sudah beberapa kali digelar selama dirinya menjabat sebagai Kalapas Kelas IIB Mojokerto dalam empat bulan terakhir.

    “Kita sudah empat kali makan bersama. Makan bareng pertama dengan menu nasi padang, kedua opor ayam, ketiga nasi pecah dan keempat hari ini sate. Ini menjadi semacam terapi kebersamaan agar mereka lebih tenang dan ikhlas menjalani masa pidana,” urainya.

    Salah satu warga binaan, Asyedi (41) mengaku sangat bahagia dengan kegiatan ini. Menurutnya, suasana Idul Adha kali ini jauh lebih terasa dibandingkan tahun sebelumnya. “Tahun lalu tidak ada acara seperti ini. Sejak Pak Kalapas baru, kami sering diajak makan bersama. Rasanya seperti di rumah, meski kami berada di dalam,” paparnya.

    Lapas Kelas IIB Mojokerto tahun ini menyembelih tiga ekor sapi dan 12 ekor kambing. Dagingnya diolah dan dibagikan, sebagian besar dijadikan sate untuk dinikmati bersama. Kegiatan Nyatee Bareng ini juga dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, di antaranya Ketua DPRD Kabupaten Mojokerto dan Ketua DPRD Kota Mojokerto. [tin/beq]

  • Abdul Qodir Terpilih sebagai Ketua Pansus RPJMD Kabupaten Malang 2025–2029

    Abdul Qodir Terpilih sebagai Ketua Pansus RPJMD Kabupaten Malang 2025–2029

    Malang (beritajatim.com) – Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Malang, Abdul Qodir, resmi terpilih sebagai Ketua Panitia Khusus (Pansus) RPJMD Kabupaten Malang 2025–2029 dalam sidang paripurna yang berlangsung sejak 3 Juni dan disahkan pada Jumat, 6 Juni 2025.

    Proses pemilihan berlangsung nyaris tanpa gesekan. Nama Abdul Qodir, yang akrab disapa Adeng, pertama kali diusulkan oleh Fraksi Golkar. Dukungan pun menguat saat Fraksi PKB menyatakan dukungan penuh, sementara internal PDI Perjuangan langsung mengunci arah suara.

    Hanya Fraksi Gerindra yang sempat mengajukan kandidat lain, yakni Zia Ulhaq. Namun, suara dari internal Gerindra dan dua anggota Fraksi NasDem tak cukup menandingi dukungan mayoritas untuk Adeng, yang dikenal vokal dan kritis dalam mengawal pelayanan publik dan pengawasan anggaran.

    “RPJMD bukan sekadar dokumen. Ini pedoman ideologis. Kita bicara arah pembangunan, bukan hanya target indikator,” tegas Adeng, Sabtu (7/6/2025).

    Adeng menyatakan akan memimpin Pansus dengan pendekatan progresif dan inklusif. Ia menekankan bahwa jabatan ini bukan sekadar kebanggaan, melainkan tanggung jawab besar yang memerlukan keberpihakan nyata kepada rakyat.

    “Kalau dihitung, tanggung jawab itu terdiri dari 70 persen keteguhan memanggul amanah, 25 persen keprihatinan, dan 5 persen kebanggaan. Kebanggaan itu baru pantas jika diikuti kerja nyata yang berpihak kepada kepentingan rakyat,” jelasnya.

    Ia menegaskan bahwa proses penyusunan RPJMD tidak akan hanya menjadi urusan birokrasi dan narasi indah semata. “Kita akan menyerap langsung aspirasi warga. Pansus ini akan mendatangi titik-titik terdampak pembangunan, bukan hanya memoles angka dan narasi indah,” lanjutnya.

    Dukungan kepada Adeng dari Fraksi Golkar dan PKB disebut sejumlah pengamat sebagai sinyal terbentuknya poros strategis baru di legislatif. Sebaliknya, Fraksi Gerindra dinilai belum sigap membaca arah koalisi dan manuver internal.

    RPJMD Kabupaten Malang 2025–2029 akan menjadi dokumen sentral yang menentukan arah pembangunan daerah lima tahun ke depan. Adeng menyebut akan memfokuskan kebijakan pada sektor pendidikan, kesehatan, infrastruktur, perlindungan sosial, dan optimalisasi pendapatan asli daerah (PAD).

    “Jangan sampai arah pembangunan hanya ideal di atas kertas, tetapi juga harus bisa menjawab kebutuhan rakyat secara nyata hingga ke tapal batas desa,” pungkasnya. [yog/beq]

  • Gunung Raung Erupsi Tiga Hari Berturut-Turut, Pendakian Ditutup Sementara

    Gunung Raung Erupsi Tiga Hari Berturut-Turut, Pendakian Ditutup Sementara

    Lumajang (beritajatim.com) – Gunung Raung yang berada di perbatasan tiga kabupaten di Jawa Timur kembali menunjukkan aktivitas erupsi pada Sabtu pagi, 7 Juni 2025, pukul 07.19 WIB. Kolom abu teramati setinggi ±400 meter di atas puncak atau sekitar 3.732 meter di atas permukaan laut, dengan warna abu kelabu dan intensitas tebal mengarah ke barat laut.

    “Erupsi masih berlangsung saat laporan ini dibuat. Tremor menerus masih terekam di seismograf,” ujar Agung Tri Subekti, petugas Pos Pengamatan Gunungapi Raung, Sabtu pagi (7/6/2025).

    Erupsi ini menambah rentetan aktivitas vulkanik Gunung Raung selama tiga hari berturut-turut sejak 5 Juni 2025. Pada Jumat (6/6/2025), aktivitas visual menunjukkan asap putih kelabu setinggi hingga 600 meter dari kawah, dengan tekanan lemah dan intensitas sedang hingga tebal. Data dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat erupsi menerus dan dominasi tremor mikro dengan amplitudo dominan 1 mm.

    “Status Raung tetap di Level II atau Waspada. Namun dengan erupsi tiga hari berturut-turut, pendakian kami nyatakan ditutup untuk sementara. Area berbahaya berada dalam radius 3 kilometer dari kawah puncak. Masyarakat, wisatawan, dan pendaki kami imbau tidak mendekati, tidak bermalam, dan tidak menuruni kaldera,” tegas Agung.

    Berdasarkan data dari MAGMA Indonesia, selama periode 6 Juni 2025 tercatat enam kali gempa hembusan dan 20 kali gempa tektonik jauh. Aktivitas tremor juga terus berlangsung, namun belum terjadi lonjakan signifikan pada kegempaan vulkanik.

    Meski demikian, PVMBG bersama tim pengamatan tetap dalam kondisi siaga dan terus memantau aktivitas vulkanik Gunung Raung secara intensif. [awi/beq]

  • Balon Udara Berekor Petasan Jatuh di Ponorogo, Warga Panik

    Balon Udara Berekor Petasan Jatuh di Ponorogo, Warga Panik

    Ponorogo (beritajatim.com) – Tradisi bisa berujung bencana. Hal inilah yang nyaris terjadi di Kelurahan Tonatan, Kecamatan/Kabupaten Ponorogo, saat sebuah balon udara tanpa awak jatuh di pekarangan rumah warga dengan sumbu api yang masih menyala dan petasan yang menempel di bagian bawah balon.

    Meskipun insiden serupa bukan kali pertama terjadi, kehadiran balon berukuran besar yang tiba-tiba meluncur ke tanah tetap mengejutkan warga. Balon itu jatuh dengan kondisi api pada sumbu masih menyala, sehingga warga sekitar segera bertindak cepat untuk mengamankannya.

    “Saya lihat apinya masih menyala, makanya saya siram cepat-cepat. Takut rumah saya ikut terbakar,” ujar Parni, warga setempat, Sabtu (7/6/2025).

    Balon udara yang jatuh itu memiliki diameter sekitar 3 meter dan tinggi sekitar 7 meter. Di bagian bawah balon ditemukan sekitar 10 petasan kecil yang diikatkan di blengker, menambah potensi bahaya dari insiden tersebut.

    “Ada petasannya. Kalau kecil-kecil ya kira-kira jumlahnya 10 biji,” tambah Parni.

    Polisi langsung bergerak cepat setelah menerima laporan dari warga. Petugas Polsek Kota Ponorogo segera mengamankan lokasi kejadian dan menyita balon udara beserta sisa petasan untuk penyelidikan lebih lanjut.

    “Kita langsung ke lokasi begitu ada laporan. Balon udara itu langsung kita amankan,” tegas Aiptu Hartono, KSPK Polsek Kota Ponorogo.

    Pemeriksaan awal menunjukkan bahwa balon udara diterbangkan secara ilegal. Namun, hingga saat ini lokasi penerbangan dan pihak yang bertanggung jawab belum diketahui. Polisi mengimbau masyarakat agar tidak menerbangkan balon udara tanpa izin, apalagi jika menggunakan bahan peledak.

    Kejadian ini menambah panjang daftar insiden balon udara liar di wilayah Ponorogo. Meski dianggap sebagai bagian dari tradisi, penerbangan balon udara tanpa awak dan tanpa pengawasan jelas membahayakan keselamatan umum dan dapat menimbulkan kerugian materiil maupun korban jiwa. [end/beq]

  • Temui Dewan Pers, Koalisi Cek Fakta Desak Perlindungan bagi Pemeriksa Fakta

    Temui Dewan Pers, Koalisi Cek Fakta Desak Perlindungan bagi Pemeriksa Fakta

    Jakarta (beritajatim.com) – Koalisi Cek Fakta yang terdiri dari Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI), Aliansi Jurnalis Independen (AJI), dan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO) menggelar audiensi dengan Dewan Pers pada 3 Juni 2025 untuk membahas perlindungan bagi pemeriksa fakta. Audiensi bertajuk “Dengar Pendapat dengan Pemangku Kepentingan dalam Rangka Perlindungan Pemeriksa Fakta” ini menjadi respons atas meningkatnya ancaman terhadap pemeriksa fakta di Indonesia.

    Agenda tersebut menjadi ruang diskusi terbuka untuk menyampaikan tantangan yang dialami pemeriksa fakta, mulai dari intimidasi, tekanan hukum, hingga kekerasan digital. Forum ini juga bertujuan mengidentifikasi kebutuhan perlindungan yang layak dan mendesak, serta mendorong komitmen kolaboratif untuk menjamin keamanan, kebebasan, dan independensi pemeriksa fakta dalam menjalankan tugasnya.

    Mia Delliana Mochtar dari AMSI menegaskan peran krusial pemeriksa fakta dalam melawan hoaks, namun mereka seringkali menjadi sasaran ancaman serius. Sejak dibentuk pada 2018, Koalisi Cek Fakta telah berkembang dari 25 menjadi 100 media daring anggota. Survei internal menunjukkan bahwa dari 38 responden, 10 orang mengaku pernah menerima ancaman. Sebanyak 21,05% responden mengalami intimidasi saat menerbitkan konten cek fakta, terutama soal politik, satir, kesehatan, Pemilu, dan sepak bola.

    Salah satu kasus yang disoroti adalah doxing terhadap pemeriksa fakta Liputan 6, yang menyebabkan mereka harus mengungsi ke rumah aman dan mengadu ke Komnas HAM. Ada pula pemeriksa fakta yang memilih mundur dari profesinya karena tekanan. Dampak lain dari intimidasi meliputi trauma, enggan menulis, hingga berhenti total dari kegiatan cek fakta.

    Naharin Ni’matun, Koordinator AJI Indonesia, menyatakan bahwa pemeriksa fakta terancam oleh pasal-pasal dalam Undang-Undang ITE dan memerlukan perlindungan hukum khusus. Ia mengusulkan agar pemeriksa fakta bisa dikategorikan sebagai Human Rights Defender (HRD), serta pentingnya SOP pendampingan dan kerja sama strategis dengan Dewan Pers. Ia juga mendorong agar karya cek fakta mendapat pengakuan yang setara dengan karya jurnalistik.

    Aribowo Sasmito dari MAFINDO menambahkan bahwa tren serangan terhadap jurnalis dan pemeriksa fakta kembali meningkat, termasuk ancaman somasi dan doxing nomor pribadi. Felix Lamuri, Direktur Eksekutif AMSI, mendukung penguatan status HRD bagi pemeriksa fakta dan pentingnya menjalin kemitraan lintas sektor.

    Abdul Manan, Anggota Dewan Pers periode 2025–2028, menilai bahwa status pemeriksa fakta, apakah wartawan atau bukan, akan memengaruhi mekanisme perlindungan yang tersedia. Ia menyarankan dilakukan pemetaan atau klasterisasi sebagai dasar kebijakan. Sementara itu, Erick Tanjung dari Komite Keselamatan Jurnalis (KKJ) mengusulkan jejaring pengaman bagi pemeriksa fakta non-jurnalis melalui Tim Advokasi untuk Demokrasi yang terdiri dari PBHI, YLBHI, dan lembaga pro bono lainnya. Ia juga mengingatkan bahwa dalam yurisprudensi, pembela HAM tidak bisa dipidana atas aktivitas mereka, termasuk kerja-kerja cek fakta.

    Audiensi ini diharapkan menjadi pijakan awal untuk merumuskan langkah perlindungan konkret bagi pemeriksa fakta di tingkat lokal dan nasional, sekaligus memperkuat kolaborasi antara organisasi media, masyarakat sipil, pemerintah, dan aparat penegak hukum dalam menciptakan ekosistem yang aman bagi kerja-kerja pemeriksaan fakta di Indonesia. [beq]

  • Warga Lamongan Korban Tabrak Lari di Jalan Daendels Pantura Gresik

    Warga Lamongan Korban Tabrak Lari di Jalan Daendels Pantura Gresik

    Gresik (beritajatim.com) – Naas dialami oleh Anas Rohman (33) karyawan swasta asal Desa Sidogembul, Kecamatan Sukodadi, Lamongan.

    Korban meninggal dunia di Jalan Daendels Pantura Gresik akibat tabrak lari dengan sesama pengendara motor. Warga Lamongan itu mengalami luka parah dibagian kepala nyawanya tak tertolong.

    Kecelakaan itu bermula, korban mengendarai motor Honda Supra X S 5347 JNE. Berjalan dari arah barat ke timur. Sewaktu melihtas di Jalan Daendels Pantura Gresik mengalami kecelakaan dengan sesama pengendara motor.

    Korban meninggal dunia di TKP dengan kondisi mengalami luka parah dibagian kepala dan kaki sebelah kanan. Jenazah korban sudah dibawa ke kamar mayat RSUD Ibnu Sina Gresik guna mendapatkan visum jenazah.

    Kapolsek Manyar AKP Dante membenarkan kejadian kecelakaan yang menyebabkan pengendara motor menjadi korban tabrak lari.

    “Ada dugaan korban tidak memperhatikan arah depan sewaktu berkendara,” ujarnya, Sabtu (7/6/2025).

    Masih menurut Dante, kejadian ini sudah diserahkan ke Unit Gakkum Satlantas Polres Gresik guna menangani kecelakaan tersebut.

    “Jasad korban sudah dievakuasi, sementara barang bukti berupa satu unit motor turut diamankan,” paparnya.

    Selain menyebabkan nyawa melayang. Kecelakaan ini juga membuat kerugian material Rp 1 juta. Pasalnya, motor milik korban bagian depannya mengakami kerusakan.

    Kecelakaan lalu lintas di Jalan Raya Daendels Pantura Gresik. Kesekian kalinya terjadi. Jalan nasional tersebut termasuk kategori ‘Blackspot’ atau rawan kecelakaan. (dny/ted)

  • Vivo X Fold 5 Siap Debut Juni 2025: Ponsel Lipat Ramping dengan Kamera Flagship

    Vivo X Fold 5 Siap Debut Juni 2025: Ponsel Lipat Ramping dengan Kamera Flagship

    Surabaya (beritajatim.com) – Vivo kembali memanaskan persaingan pasar ponsel lipat dengan memperkenalkan teaser resmi untuk flagship terbarunya, Vivo X Fold 5.

    Menjelang perilisannya di bulan Juni 2025, perusahaan asal Tiongkok ini mulai menunjukkan keunggulan desain X Fold 5, yang disebut-sebut jauh lebih ringan dan tipis dari generasi sebelumnya, Vivo X Fold 3.

    Lewat cuplikan video yang dibagikan Vivo, terlihat perbandingan langsung antara X Fold 5 dan X Fold 3 dalam hal bobot. Meski belum ada informasi resmi mengenai berat pastinya, selisihnya tampak cukup mencolok. Sebagai catatan, Vivo X Fold 3 memiliki bobot sekitar 219 gram.

    Dari sisi ketebalan, Vivo X Fold 5 membawa pembaruan signifikan. Saat dibuka, ketebalannya hanya 4,3 mm dan menjadi 9,33 mm saat dilipat. Angka tersebut menjadikannya salah satu ponsel lipat tertipis di kelasnya, meskipun masih belum melampaui ketipisan Oppo Find N5 dan Galaxy Z Fold 7.

    Dapur pacunya mengandalkan Snapdragon 8 Gen 3, chipset flagship yang masih sangat mumpuni untuk 2025. vivo tampaknya sengaja memilih chip ini untuk menjaga keseimbangan antara performa dan harga, mengingat beberapa pesaing sudah melangkah lebih jauh dengan Snapdragon 8 Gen 3 Elite.

    Perangkat ini juga dibekali RAM hingga 16 GB dan penyimpanan internal 512 GB, yang tentunya mendukung pengalaman multitasking dan bermain game berat dengan lancar.

    Sektor kamera menjadi daya tarik utama lainnya. Vivo X Fold 5 dibekali tiga kamera belakang, yang masing-masing menggunakan sensor 50 MP. Kamera utama memakai Sony IMX921, ditemani lensa ultra-wide dengan autofocus, serta lensa periskop Sony IMX882 yang mendukung zoom optik hingga 3x.

    Untuk kamera depan, terdapat dua sensor 32 MP, satu di layar utama dan satu lagi di layar cover, untuk memenuhi kebutuhan selfie dan video call dengan hasil tajam.

    Layar internalnya tetap luas dan imersif dengan bentang 8,03 inci AMOLED 2K dan refresh rate 120Hz. Sementara layar luar menggunakan panel LTPO AMOLED 6,53 inci beresolusi Full HD, juga dengan refresh rate 120Hz.

    Daya tahannya pun tak main-main. Vivo X Fold 5 disokong baterai jumbo 6000 mAh yang mendukung pengisian cepat 90 watt via kabel dan 30 watt secara wireless. Kombinasi ini tentu menjadi nilai tambah, terutama untuk pengguna yang membutuhkan perangkat tahan lama untuk aktivitas seharian.

    Vivo X Fold 5 akan lebih dulu dipasarkan di China pada Juni 2025 dan diperkirakan mulai dijual secara global mulai Juli. Meski belum ada konfirmasi resmi terkait harga dan ketersediaan di Indonesia, minat pasar terhadap smartphone layar lipat ini diprediksi cukup tinggi.(mnd).

  • Petani Tewas Tersengat Listrik Jebakan Tikus, DTPHP Magetan Klaim Sering Beri Imbauan

    Petani Tewas Tersengat Listrik Jebakan Tikus, DTPHP Magetan Klaim Sering Beri Imbauan

    Magetan (beritajatim.com) – Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (DTPHP) Magetan, Uswatul Chasanah, angkat bicara terkait insiden meninggalnya seorang petani asal Desa Rejomulyo, Kecamatan Barat, Kabupaten Magetan, yang tersengat jebakan tikus beraliran listrik. Ia menegaskan bahwa pihaknya telah berulang kali memberikan imbauan kepada para petani terkait bahaya penggunaan listrik sebagai alat pengendali hama.

    “Imbauan dari petugas wilayah sudah sering disampaikan terkait dengan serangan tikus melalui lajakan untuk gerdal (gerakan pengendalian) melalui emposan, ada pendirian rumah burung hantu yang sebanyak 941 belum ditambah yang swadaya kelurahan. Himbauan sudah sering dilakukan,” jelas Uswatul, Sabtu (7/6/2025)

    Namun, fakta di lapangan menunjukkan bahwa pendekatan yang telah dilakukan belum cukup efektif. Ketua Komisi B DPRD Magetan, Rita Haryati, menilai perlu adanya langkah konkret dari pemerintah daerah, dinas pertanian, serta pemangku kepentingan lainnya untuk segera menghentikan penggunaan jebakan listrik. Ia menyoroti pentingnya regulasi yang tegas dan edukasi menyeluruh kepada masyarakat desa.

    Rita mengusulkan solusi alternatif yang lebih aman dan modern, seperti penggunaan repelan organik, perangkap mekanis otomatis, hingga sistem pengendalian berbasis sensor dan teknologi digital.

    “Penggunaan jebakan listrik bukanlah solusi yang aman dan berkelanjutan, melainkan bentuk keputusasaan akibat minimnya akses terhadap teknologi yang lebih baik. Dan kita harus melihat bersama bahwa kejadian ini bukan hanya sekedar sebuah kecelakaan saja, melainkan sebuah self warning untuk kita bersama bahwa modernisasi pertanian semakin dibutuhkan guna mendapatkan hasil panen yang maksimal sekaligus aman bagi kelestarian lingkungan,” tambahnya.

    Selain regulasi, Rita juga menekankan pentingnya pelatihan dan subsidi alat pengendali hama ramah lingkungan kepada kelompok tani, agar ketergantungan terhadap metode berbahaya bisa dikurangi secara signifikan.

    “Kami di DPRD siap mendukung alokasi anggaran dan kebijakan yang berpihak pada keselamatan dan kesejahteraan petani. Pertanian adalah tulang punggung daerah, dan petani adalah pahlawan pangan. Sudah saatnya mereka mendapatkan perlindungan dan kemudahan dalam menjalankan usaha taninya,” ucapnya. [fiq/beq]

  • Ketua Komisi A DPRD Surabaya Rayakan Iduladha, Berkurban 15 Sapi dan 10 Kambing

    Ketua Komisi A DPRD Surabaya Rayakan Iduladha, Berkurban 15 Sapi dan 10 Kambing

    Surabaya (beritajatim.com) — Ketua Komisi A DPRD Kota Surabaya, Yona Bagus Widyatmoko atau yang akrab disapa Cak YeBe turut merayakan Iduladha 1446 Hijriah.

    Total sebanyak 15 ekor sapi dan 10 ekor kambing disembelih sebagai bagian dari wujud tanggung jawabnya sebagai seorang muslim dalam momentum Hari Raya Iduladha.

    “Ini adalah kewajiban kami sebagai umat Islam untuk berkurban. Tapi lebih dari itu, ini juga bentuk rasa syukur dan komitmen berbagi kepada masyarakat,” ujar Cak YeBe saat ditemui usai kegiatan penyembelihan di Garasi YeBe trans Jalan Mastrip 44, Surabaya, Sabtu (7/6/2025).

    Cak YeBe mengatakan daging kurban tersebut kemudian dikemas dalam 4.000 paket, masing-masing seberat 1 kilogram. Hewan kurban yang disembelih pun memiliki bobot yang tidak main-main, mulai dari 650 kilogram hingga yang paling berat mencapai 850 kilogram.

    “Distribusinya menyasar banyak kalangan. Ada pedagang kaki lima, driver ojek online, panti asuhan, hingga masjid-masjid di berbagai wilayah Surabaya,” jelasnya.

    Menariknya, Cak YeBe juga secara khusus memberikan perhatian kepada para petugas Damkar Wiyung yang tetap bertugas saat hari raya. Mereka turut menerima paket daging sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi mereka di lapangan.

    “Kemarin kami sempat kirim langsung ke petugas Damkar di Wiyung. Mereka tetap berjaga di saat yang lain bisa berkumpul dengan keluarga. Kami ingin mereka juga merasakan kebahagiaan hari kurban,” kata Cak YeBe.

    Tak hanya masyarakat umum dan petugas lapangan, kalangan jurnalis pun turut mendapat perhatian dari Cak YeBe. Sebanyak 100 paket daging sapi masing-masing 1 kilogram dibagikan kepada para wartawan yang selama ini menjadi mitra kerja di lapangan.

    “Wartawan adalah sahabat dalam perjuangan. Kami menghargai peran mereka dalam menyampaikan informasi dan mengawal aspirasi masyarakat,” tutur Cak YeBe.

    Salah satu wartawan media lokal di Surabaya, Dimas Sila, menyampaikan apresiasinya atas perhatian yang diberikan oleh Cak YeBe kepada para jurnalis. Dimas menilai bahwa pembagian daging kurban tersebut bukan sekadar bantuan materi, tetapi juga bentuk penghargaan terhadap peran wartawan dalam menyampaikan informasi kepada publik

    “Terima kasih kepada Cak YeBe atas perhatian dan kepeduliannya kepada kami para jurnalis,” ujar Dimas Sila, wartawan media lokal di Surabaya. [asg/ted]

  • Iduladha dan Hari Lahir Bung Karno, Pro-Mega Perjuangan Salurkan Sapi Kurban ke Pandean dan Ojol Surabaya

    Iduladha dan Hari Lahir Bung Karno, Pro-Mega Perjuangan Salurkan Sapi Kurban ke Pandean dan Ojol Surabaya

    Surabaya (beritajatim.com) – Gerakan Pro-Mega Perjuangan menyalurkan dua ekor sapi kurban kepada warga Pandean dan komunitas pengemudi ojek online “ARSAS” di Kota Surabaya, bertepatan dengan Hari Raya Iduladha dan peringatan Hari Lahir Bung Karno, Sabtu (7/6/2025).

    Dua ekor sapi dengan bobot masing-masing 500 kilogram dan 650 kilogram itu merupakan hasil gotong royong kader dan simpatisan PDI Perjuangan. Hewan kurban disalurkan ke kampung Pandean, tempat kelahiran Bung Karno, dan kepada para pengemudi ojol sebagai bentuk nyata kepedulian sosial terhadap wong cilik.

    “Di tahun ini, Iduladha dan peringatan hari lahir Bung Karno dalam waktu yang sama menandakan semangat berkorban dan memberikan pencerahan adalah hal yang tidak terpisahkan,” ujar Achmad Hidayat, Koordinator Pro-Mega Perjuangan.

    Menurut Achmad, penyaluran hewan kurban ini merupakan bentuk rasa syukur karena Bung Karno dilahirkan di Surabaya, kota yang sarat akan nilai sejarah dan perjuangan rakyat kecil. Ia menegaskan bahwa gotong royong adalah roh perjuangan partai dan semangat untuk terus membersamai masyarakat, terutama kalangan akar rumput seperti pengemudi ojek online.

    “PDI Perjuangan itu bergotong royong untuk saling menguatkan, memperkuat kaum marhaen. Kita harus terus bergerak membersamai masyarakat seperti arahan Ketua Umum Ibu Megawati Soekarnoputri,” katanya.

    Ketua RW 13 Kelurahan Peneleh, Saiful Hari, menyampaikan terima kasih atas perhatian yang diberikan kepada warga. Ia juga berharap Megawati Soekarnoputri tetap diberi kesehatan dan kekuatan untuk melanjutkan kepemimpinan dalam Kongres ke-VI PDI Perjuangan.

    “Bung Karno dan Ibu Megawati Soekarnoputri bukan hanya milik PDI Perjuangan, tetapi mereka adalah tokoh bangsa milik semua rakyat dan wong cilik,” ujar Saiful.

    Sementara itu, Koordinator Pengemudi Ojol “ARSAS” Herry Bimantara turut mengapresiasi kepedulian Pro-Mega Perjuangan yang tetap hadir di tengah masyarakat meski masa pemilu telah usai.

    “Kami senantiasa diperhatikan, walaupun momen pemilihan umum sudah usai. Semoga Ibu Megawati Soekarnoputri sehat dan dapat memimpin PDI Perjuangan di periode mendatang,” kata Herry.

    Achmad menegaskan bahwa momentum sakral Iduladha dan Hari Lahir Bung Karno ini menjadi pengingat akan pentingnya semangat pengorbanan dan kebangsaan yang harus terus menyala.

    “Sebagaimana nilai-nilai yang diwariskan oleh Bung Karno, kepedulian terhadap sesama adalah bentuk tertinggi dari perjuangan,” tandas mantan aktivis GMNI itu. [asg/beq]