Category: Beritajatim.com

  • Pemkab Pasuruan Tambah Anggaran, Targetkan Seluruh Puskesmas Induk Layani 24 Jam

    Pemkab Pasuruan Tambah Anggaran, Targetkan Seluruh Puskesmas Induk Layani 24 Jam

    Pasuruan (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Pasuruan berkomitmen memperkuat layanan kesehatan di tingkat kecamatan dengan menambah alokasi anggaran. Fokus utama kebijakan ini adalah memastikan seluruh Puskesmas induk dapat memberikan pelayanan selama 24 jam penuh.

    Bupati Pasuruan, Rusdi Sutejo, menyatakan bahwa layanan 24 jam baru bisa dijalankan jika tersedia fasilitas rawat inap. Saat ini, masih ada beberapa Puskesmas induk yang belum memiliki fasilitas tersebut.

    “Kita ingin semua Puskesmas induk bisa melayani 24 jam. Tapi untuk itu, syaratnya harus ada fasilitas rawat inap yang memadai,” ujar Mas Rusdi, sapaan akrab Bupati Pasuruan.

    Langkah strategis ini juga mencakup pengadaan unit ambulans tambahan, peningkatan fasilitas laboratorium, serta penguatan promosi kesehatan. Pemerintah daerah menilai upaya tersebut penting untuk mendorong pelayanan kesehatan yang lebih cepat, efektif, dan merata di seluruh kecamatan.

    Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Pasuruan, Andre Wahyudi, menyambut baik inisiatif penambahan anggaran oleh Pemkab. Ia menilai langkah tersebut penting dalam rangka penguatan Universal Health Coverage (UHC) di daerah.

    “Saat ini dari total 33 Puskesmas, baru 22 yang beroperasi 24 jam. Itu artinya masih ada kekurangan yang harus segera ditangani,” terang Andre.

    Tak hanya soal jam operasional, Andre juga menyoroti kurangnya tenaga medis, terutama dokter spesialis, sebagai kendala penting yang harus segera diselesaikan. Menurutnya, keberadaan instalasi gawat darurat (IGD) tidak akan maksimal tanpa dukungan tenaga profesional yang memadai.

    “IGD-nya sudah ada, tapi kita masih kekurangan dokter spesialis. Harapannya, ini bisa segera dieksekusi dengan cepat,” tambahnya.

    Pemkab dan DPRD Kabupaten Pasuruan sepakat bahwa pembangunan sektor kesehatan merupakan prioritas utama. Keduanya berkomitmen bersinergi untuk memastikan seluruh masyarakat, terutama di wilayah pelosok, dapat mengakses layanan kesehatan yang aman, nyaman, dan terjangkau sepanjang waktu. [ada/beq]

  • Toko Retail di Blitar Menggurita, Kelontong Kian Tercekik

    Toko Retail di Blitar Menggurita, Kelontong Kian Tercekik

    Blitar (beritajatim.com) – Toko retail modern di Kabupaten Blitar kian menggurita. Data Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) memperlihatkan bahwa jumlah toko retail di Kabupaten Blitar telah mencapai 284 unit usaha.

    Ratusan toko retail modern ini tersebar di 22 kecamatan yang ada di Kabupaten Blitar. Jumlah ini pun akan terus bertambah seiring dengan bertambahnya tahun. Kondisi tentu membuat toko kelontong atau toko tradisional milik warga lokal terancam.

    Kondisi ekonomi toko kelontong di Kabupaten Blitar pun kian tercekik. Keterbatasan modal yang dimiliki oleh para pemilik toko kelontong membuat mereka tak mampu menyaingi toko retail yang modalnya tak terbatas.

    “Sulit ekonomi sekarang, dimana-mana ada toko berjejaring disana lengkap, kalau kita disuruh bersaing pasti tidak mampu, belum lagi generasi sekarang lebih segan untuk berbelanja ke toko tradisional seperti ini,” ucap Ririn, pemilik toko kelontong di Kecamatan Wates Blitar, Selasa (10/6/2025)

    Kondisi ini menarik perhatian dari DPRD Kabupaten Blitar. Wakil Sekretaris Fraksi Partai Golkar DPRD Kabupaten Blitar, Ismail Namsa mengatakan, kemudahan investasi memang penting bagi pembangunan daerah. Namun, investasi itu tidak boleh melanggar aturan yang telah ditetapkan. Salah satu yang disorot adalah keberadaan toko modern yang dianggap belum sesuai dengan ketentuan yang ada dalam peraturan daerah (perda).

    “Perda tentang toko modern sudah jelas mengatur jarak minimal 1 kilometer dari pasar tradisional. Tapi di lapangan masih banyak pelanggaran. Contohnya kondisi di Kecamatan Srengat, di mana jarak antara toko modern dan pasar tradisional sangat berdekatan,” ujar Namsa, yang ditemui di kantornya beberapa waktu lalu.

    Tak hanya soal jarak, jumlah toko modern dari satu merek juga dibatasi maksimal tiga di setiap kecamatan. Namun, realisasi di lapangan dinilai belum sesuai, bahkan menurut Namsa ada tiga hingga empat toko modern dengan brand sama dalam satu kecamatan.

    Ismail Namsa menyebut butuh ketegasan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blitar untuk menertibkan maraknya toko modern. Tentu dia berharap satpol PP atau dinas terkait menata toko modern agar realisasinya bisa sesuai dengan aturan yang ada.

    “Perda sudah ada. Tinggal ditegakkan saja dan ditertibkan oleh satpol PP untuk perizinan DPMPTSP dan dinas teknis lainnya,” ungkapnya.

    Sementara itu, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Blitar, Puguh Imam Santoso menjelaskan, hingga Mei 2025 terdapat 284 toko modern yang tersebar di seluruh kecamatan. Pihaknya berkomitmen tidak akan mengeluarkan izin jika tidak ada rekomendasi dari dinas teknis terkait.

    “Kalau secara teknis dari dinas perindustrian dan perdagangan (disperindag) tidak merekomendasikan, kami juga tidak akan keluarkan izinnya. Proses perizinan tetap berpatokan pada pemenuhan syarat teknis, seperti zonasi tata ruang dan jarak dari pasar tradisional,” kata Puguh, sapaan akrabnya.

    Terkait maraknya praktik toko modern berjejaring yang menggunakan nama pribadi atau nama baru untuk menghindari pembatasan jumlah toko, Puguh mengaku hal itu menjadi tantangan tersendiri. Memang banyak ditemui manajemennya tetap sama, tapi namanya beda. Secara aturan tidak bisa ditolak perizinannya.

    Puguh menambahkan, masyarakat kini cenderung memilih toko modern karena pertimbangan kenyamanan seperti ruangan ber-AC, fasilitas parkir, dan kebaruan produk. Meski begitu, pemerintah tetap akan mengedepankan keseimbangan antara kebutuhan investasi dan perlindungan terhadap pelaku usaha kecil.

    “Kami tidak bisa menolak investasi begitu saja. Tapi kalau memang melanggar aturan, ya tidak bisa kami izinkan. Kalau ada penolakan, kami pelajari dulu alasan masyarakat. Jika memang memenuhi syarat aturan, kami bantu fasilitasi komunikasi antara investor dan warga,” pungkasnya. [owi/beq]

  • Fraksi Nasdem Sodorkan Kriteria Kepala BPBD Jember

    Fraksi Nasdem Sodorkan Kriteria Kepala BPBD Jember

    Jember (beritajatim.com) – Fraksi Partai Nasional Demokrat (Nasdem) DPRD Kabupaten Jember, Jawa Timur, menyodorkan kriteria Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kepada Bupati Muhammad Fawait untuk memperkuat penanganan bencana.

    “Kita punya potensi bencana, yang insyallah di Jember ini ada 12 potensi bencana yang harus dipetakan serius untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat. BPBD harus turun. Saya lihat hari ini kita stagnan di urusan itu,” kata Ketua Fraksi Partai Nasdem David Handoko Seto, Selasa (10/6/2025).

    Menurut David, ada sejumlah hal yang harus dimiliki seorang Kepala BPBD Jember. Kriteria ini disodorkan untuk merespons rencana Bupati Fawait menggerakkan roda birokrasi dan membentuk tim super di sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD).

    “Pertama, seorang Kepala BPBD harus peduli, karena tak hanya bekerja, tapi betul-betul murni pengabdian, memberikan pelayanan dasar kepada masyarakat yang tidak berharap imbal balik,” katanya.

    Sosok Kepala BPBD juga harus cekatan dan punya dedikasi tinggi terhadap kebencanaan. “Menangani bencana tidak bisa hanya dengan logika empat kali empat sama dengan enam belas. Tapi harus betul-betul menggunakan hati dan punya disiplin ilmu yang bisa mendiukung seluruh kegiatan kebencanaan,” kata David.

    David mengingatkan, urusan kebencanaan tak hanya pada pasca bencana. “Tapi juga pra bencana dan bagaimana mengelola manajemen logistik, manajemen manusia, manajemen alam,” katanya.

    “Terpenting adalah harus mampu menempatkan diri sebagai pejabat yang memasyarakat. Pejabat BPBD tidak boleh eksklusif. Bukan hanya Kepala BPBD, tapi seluruh pejabatnya, termasuk kepala bidang,” kata David.

    Pejabat BPBD Jember hanya menggunakan atribut jabatan untuk memgambil kebijakan. “Tapi kalau urusan pelaksanaan, harus memasyarakat dan fleksibel,” kata David yang juga Komandan Baret Rescue, tim relawan kebencanaan Partai Nasdem Jember ini. [wir]

  • Bupati Pamekasan Bertekad Bentuk Kampung Anti Narkoba di 13 Kecamatan

    Bupati Pamekasan Bertekad Bentuk Kampung Anti Narkoba di 13 Kecamatan

    Pamekasan (beritajatim.com) – Bupati Pamekasan, KH Kholilurrahman bertekad membentuk Desa Anti Narkoba di 13 kecamatan berbeda di wilayah setempat, guna mengantisipasi sekaligus memberantas peredaran narkoba.

    “Penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba ini merupakan ancaman nyata bagi kehidupan berbangsa dan bernegara, khususnya bagi generasi masa depan bangsa,” kata KH Kholilurrahman, dalam Konferensi Pers dan Deklarasi Anti Narkoba di Pamekasan, Rabu (4/6/2025) lalu.

    Karena itu pihaknya bertekad menekan kasus penyalahgunaan narkoba yang dinilai dapat melemahkan sendi kehidupan sosial, serta dapat mengancam ketahanan nasional. “Tentu kami merasa terhormat menjadi tuan rumah pemusnahan narkoba dan deklarasi anti narkoba yang dilakukan BNNP Jawa Timur,” ungkapnya.

    “Kedepan kami akan terus bergerak memerangi narkoba, sehingga dapat mewujudkan Pamekasan sebagai salah satu kabupaten yang mampu menekan pengendalian narkoba. Kebulatan tekad kami kedepan, di setiap kecamatan harus ada Desa Anti Narkoba,” tegasnya.

    Upaya pencegahan dan pemberantasan narkoba harus dilakukan secara massif seiring dengan geografis Pamekasan yang mencakup kawasan pesisir, perbatasan hingga urban yang sering menjadi lokasi penyalahgunaan narkoba. “Kasus penyalahgunaan narkoba ini harus kita sikapi dengan penuh keseriusan dan kewaspadaan,” ungkapnya.

    “Kondisi ini tentu menjadi alarm bagi kita semua bahwa pencegahan dan pemberantasan narkoba harus dilakukan secara massif, sistematis dan berkelanjutan. Kita tidak boleh memberi ruang sedikitpun kepada pelaku kejahatan narkotika,” sambung bupati yang akrab disapa Kiai Kholil.

    Terlebih dalam konteks nasional juga selaras dengan program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, di antaranya poin memperkuat ketahanan sosial dan memperkokoh karakter bangsa, termasuk melalui pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan narkotika.

    “Pada poin ini tentunya sejalan dengan komitmen kita di daerah, bahwa melindungi masyarakat khususnya generasi muda dari bahaya narkoba adalah investasi terbesar kita untuk masa depan bangsa menuju Indonesia Emas 2045,” tegasnya.

    Pemusnahan barang bukti narkotika berupa sabu dan ganja di Pamekasan, sekaligus menunjukkan sikap pemerintah yang tidak tinggal diam dan terus bergerak memastikan Indonesia bebas dari narkoba, termasuk di Jawa Timur, khususnya di Madura.

    “Pemusnahan barang bukti sekaligus deklarasi anti narkoba ini merupakan bentuk komitmen moral kita bersama untuk menjadikan Pamekasan sebagai daerah yang golnya 100 persen bersih dari narkoba. Ini bukan hanya janji di atas kertas, tetapi tekad kuat kami yang diteruskan dalam aksi nyata,” jelasnya.

    Karena itu, sinergitas antara pemerintah, aparat dan masyarakat dapat menjadi aksi nyata memberantas peredaran gelap narkoba. “Kedepan kita gagas pertemuan rutin bersama ulama, aparat dan umaro untuk membahas komitmen ini, guna memastikan Pamekasan benar-benar bersih dari narkoba, serta maju dan berdaya saing,” pungkasnya. [pin/aje]

  • AKP Galih Yasir Jabat Kasatlantas Mojokerto Kota, Ke Mana AKP Mulyani?

    AKP Galih Yasir Jabat Kasatlantas Mojokerto Kota, Ke Mana AKP Mulyani?

    Mojokerto (beritajatim.com) – Rotasi jabatan kembali dilakukan di lingkungan Polres Mojokerto Kota. Posisi Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasatlantas) kini resmi dijabat oleh AKP Galih Yasir Mubaroq menggantikan AKP Mulyani, Selasa (10/6/2025). Serah terima jabatan (Sertijab) dipimpin langsung oleh Kapolres Mojokerto Kota AKBP Daniel S. Marunduri di Lapangan Patih Gajah Mada.

    Pergantian jabatan ini menjadi bagian dari mutasi internal Polri dalam rangka penyegaran organisasi dan promosi karier. AKP Galih Yasir sebelumnya bertugas di Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Jawa Timur, dan kini dipercaya memimpin Satlantas di wilayah hukum Mojokerto Kota.

    Sementara itu, AKP Mulyani yang sebelumnya menjabat sebagai Kasatlantas Polres Mojokerto Kota mendapat penugasan baru sebagai Kapolsek Jombang Kota. Kapolres Mojokerto Kota, AKBP Daniel S. Marunduri, menyampaikan apresiasi atas pengabdian AKP Mulyani selama bertugas di Mojokerto.

    “Kami ucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada AKP Mulyani atas dedikasi dan pengabdiannya. Selamat bertugas di tempat yang baru sebagai Kapolsek Jombang Kota,” ujar AKBP Daniel dalam sambutannya.

    Ia juga menyambut pejabat baru, AKP Galih Yasir, dengan harapan bisa membawa semangat dan inovasi dalam meningkatkan pelayanan lalu lintas kepada masyarakat Mojokerto. “Selamat datang, semoga cepat beradaptasi dan memberikan inovasi untuk peningkatan pelayanan kepada masyarakat,” tambahnya.

    Kasihumas Polres Mojokerto Kota, Ipda Slamet Haryono, menegaskan bahwa mutasi jabatan merupakan hal yang biasa dalam struktur organisasi Polri. “Mutasi adalah bagian dari dinamika organisasi untuk penyegaran, promosi, serta peningkatan efektivitas kinerja,” jelasnya.

    Pergantian pimpinan di satuan lalu lintas ini diharapkan dapat memperkuat pelayanan publik, khususnya dalam bidang lalu lintas yang menjadi ujung tombak interaksi Polri dengan masyarakat di jalan raya. [tin/beq]

  • Kunjungan Wisman Meningkat, Khofifah: Destinasi Wisata Jatim Makin Dilirik Dunia

    Kunjungan Wisman Meningkat, Khofifah: Destinasi Wisata Jatim Makin Dilirik Dunia

    Surabaya (beritajatim.com) – Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Jatim terus meningkat. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur yang dirilis pada tanggal 2 Juni 2025, pada bulan April 2025 jumlah kunjungan wisman ke Jawa Timur melalui pintu masuk Juanda sebanyak 24.800 kunjungan.

    Kondisi tersebut mengalami peningkatan sebesar 58,50 persen dibandingkan dengan kondisi pada bulan Maret 2025 yang mencapai 15.647 kunjungan.

    Sementara secara kumulatif kunjungan wisman melalui pintu masuk Juanda sepanjang Januari hingga April 2025 mencapai 81.771 kunjungan.

    “Alhamdulillah, ini menunjukkan bahwa kepercayaan dunia internasional terhadap Jawa Timur sebagai destinasi wisata semakin meningkat,” kata Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di sela-sela melaksanakan ibadah haji di Madinah, Selasa (10/6/2025).

    Dilihat dari negara asalnya, dari jumlah total kunjungan wisman melalui pintu masuk Juanda berasal dari Malaysia, Singapura, Tiongkok, dan Australia sebagai penyumbang wisman terbesar.

    Pada periode April 2025 jumlah kunjungan wisman terbesar merupakan warga negara berkebangsaan Tiongkok sebanyak 8.471 kunjungan dengan peranan sebesar 34,16 persen terhadap total wisman yang masuk melalui pintu Juanda.

    “Disusul dari warga negara berkebangsaan Malaysia sebanyak 5.267 kunjungan, serta wisman warga negara yang
    berkebangsaan Singapura sebanyak 1.754 kunjungan. Kunjungan dari warga negara Thailand mengalami peningkatan terbesar dibandingkan Maret 2025 yaitu sebesar 403,82 persen atau dari 131 di bulan Maret menjadi 660 kunjungan pada April,” jelasnya.

    Ia menilai hal ini sebagai hasil nyata dari kerja keras berbagai pihak dalam menjaga kualitas layanan dan daya tarik destinasi wisata di Jawa Timur.

    “Angka ini adalah sinyal kuat bahwa promosi dan penguatan destinasi kita mulai berhasil. Brand pariwisata Jawa Timur semakin dikenal, dan ini adalah hasil kerja bersama seluruh pihak yang terus menjaga daya saing dan kualitas layanan pariwisata,” ujarya.

    Pemprov Jatim kata Khofifah, terus menggencarkan kebijakan strategis di sektor pariwisata, seperti pengembangan kawasan unggulan Bromo-Tengger-Semeru, Kawah Ijen, Pantai Selatan, hingga destinasi budaya di Madura.

    Ia menjelaskan, pembangunan sektor ini tidak hanya berfokus pada infrastruktur, tapi juga menyentuh aspek sosial, budaya, dan lingkungan.

    “Kami ingin pariwisata Jawa Timur tumbuh secara berkelanjutan, tidak hanya menarik secara visual, tetapi juga membawa dampak ekonomi bagi masyarakat lokal dan tetap menjaga nilai-nilai kearifan lokal,” katanya

    Khofifah juga menaruh perhatian besar pada konektivitas sebagai faktor penentu dalam meningkatkan jumlah kunjungan. Ia mengungkapkan bahwa saat ini Pemprov sedang aktif menjajaki kerja sama dengan berbagai maskapai untuk membuka rute penerbangan langsung ke Juanda dari sejumlah kota besar di Asia dan Timur Tengah. Sebelumnya, telah dibuka penerbangan langsung rute Thailand-Surabaya dan Guangzhou-Surabaya.

    “Konektivitas udara adalah kunci. Kita sedang aktif menjalin komunikasi dengan maskapai regional dan internasional agar semakin banyak rute direct flight menuju Surabaya. Semakin mudah aksesnya, semakin tinggi potensi kunjungan,” tegasnya.

    Guna menjawab kebutuhan wisatawan era digital, Khofifah menyebut Pemprov juga memiliki Sistem Informasi Daya Tarik Wisata (SIDITA) dan Majapahit Digital (Majadigi). Platform digital yang memudahkan wisatawan mendapatkan informasi, melakukan reservasi, hingga menikmati berbagai promo wisata. Langkah ini sejalan dengan tren digitalisasi yang menjadi kebutuhan utama wisatawan global.

    “Wisatawan saat ini tidak hanya mencari tempat, tapi juga pengalaman yang cepat, mudah, dan nyaman. Melalui digitalisasi, kita memperluas jangkauan promosi sekaligus meningkatkan kepuasan pengunjung,” ucap Khofifah.

    Di tingkat internasional, Jatim kata Khofifah, terus memperkuat branding melalui partisipasi aktif di ajang promosi wisata global.

    Peran diaspora dan duta wisata juga dioptimalkan untuk memperkenalkan dan mempromosikan potensi wisata Jatim secara luas.

    “Kita tidak hanya memperkenalkan keindahan alam, tapi juga menjual keunikan budaya dan kekayaan nilai-nilai lokal. Ini adalah diplomasi budaya yang sangat efektif dalam memperkuat daya tarik pariwisata kita,” jelasnya.

    Khofifah juga memastikan bahwa keamanan, kenyamanan, dan standar pelayanan wisata tetap menjadi prioritas utama. Oleh karena itu, Pemprov Jatim terus mendorong pelaku usaha pariwisata untuk memenuhi standar CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environment Sustainability), sekaligus meningkatkan kapasitas SDM melalui pelatihan dan sertifikasi.

    “Kepercayaan wisatawan adalah segalanya. CHSE bukan hanya soal protokol kesehatan, tapi juga bagian dari pelayanan. Pelayanan yang profesional dan berstandar tinggi akan membuat wisatawan merasa aman dan dihargai,” tutur Khofifah.

    Menurut Khofifah, pariwisata adalah sektor strategis yang memiliki efek ganda terhadap ekonomi masyarakat, UMKM, dan pelestarian budaya. Oleh karena itu, ia terus mendorong pengembangan pariwisata yang inklusif, berkelanjutan, dan berpihak pada masyarakat lokal.

    “Pariwisata bukan hanya tentang jumlah kunjungan, tapi juga tentang dampak. Ketika pariwisata tumbuh, ekonomi daerah bergerak, budaya terangkat, dan masyarakat sejahtera. Maka itu, mari kita jaga momentum ini bersama,” pungkasnya.

    Khofifah berharap peningkatan kunjungan wisman ke Jawa Timur dapat terus berlanjut secara konsisten, dan menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi yang inklusif di berbagai wilayah.

    Ia juga mengajak seluruh masyarakat untuk terus menjaga keramahan, kebersihan, dan kenyamanan di setiap destinasi sebagai wajah Jawa Timur di mata dunia.

    “Saya minta sinergitas terus dijaga, semua elemen di Jatim harus ikut berperan aktif dalam menjaga citra baik daerah kita. Setiap senyuman, pelayanan yang ramah, dan kebersihan lingkungan adalah bentuk promosi yang paling nyata di mata wisatawan,” pungkasnya. [tok/aje]

  • Setelah 100 Hari, DPRD Jombang Dorong Pemerintahan Warsubi–Salman Fokus Penguatan Birokrasi dan Pelayanan Publik

    Setelah 100 Hari, DPRD Jombang Dorong Pemerintahan Warsubi–Salman Fokus Penguatan Birokrasi dan Pelayanan Publik

    Jombang (beritajatim.com) – Memasuki fase pasca 100 hari kerja pemerintahan Bupati Jombang Warsubi dan Wakil Bupati Salmanudin, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Jombang memberikan catatan penting.

    Wakil Ketua DPRD Kabupaten Jombang, Octadella Bilyta Permatasari, menilai bahwa pemerintah daerah perlu segera mengalihkan fokus ke tahap penguatan birokrasi, sinergi antarinstansi, serta partisipasi aktif masyarakat dalam pembangunan daerah.

    “Seratus hari pertama adalah ruang untuk bergerak cepat, membuktikan komitmen, dan mengenali tantangan. Setelahnya, kita masuk ke fase menata ulang, memperkuat struktur, dan menyamakan langkah agar pembangunan berjalan secara terukur dan berkelanjutan,” tegas Octadella, Selasa (10/6/2025).

    Della, sapaan akrabnya, mendorong Pemerintah Kabupaten Jombang untuk lebih serius dalam membenahi tata kelola pemerintahan. Ia menyebut bahwa pelayanan publik dan efisiensi kerja harus menjadi prioritas utama ke depan. Salah satu usulan yang dikemukakan adalah penerapan sistem data terpadu berbasis digital.

    “Akan lebih baik jika Jombang memiliki One Data Base Sistem, terkait pencatatan dan pendataan dalam berbagi aspek sehingga kontrol program akan lebih cepat dan efektif sehingga pelayanan pada masyarakat akan menjadi lebih massif,” tegasnya.

    Della juga menyampaikan pentingnya evaluasi kinerja Organisasi Perangkat Daerah (OPD) secara menyeluruh. Menurutnya, langkah ini harus diikuti dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), penyederhanaan prosedur pelayanan, serta percepatan digitalisasi layanan guna mendukung terwujudnya Jombang sebagai Smart City.

    Selain soal birokrasi, Della menyoroti upaya pemerintah dalam menggerakkan perekonomian lokal. Ia menilai penguatan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) akan menjadi motor penting dalam meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) dan memperluas manfaat ekonomi bagi masyarakat.

    “Dengan memperkuat BUMD, pemerintah Kabupaten Jombang bisa menciptakan lapangan kerja, mendukung UMKM, serta memperkuat rantai ekonomi lokal,” terang Della.

    Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya kolaborasi lintas elemen dalam pembangunan daerah. Pemerintahan Warsubi–Salman dinilai perlu lebih terbuka melibatkan tokoh masyarakat, akademisi, pelaku usaha, dan generasi muda dalam proses perencanaan serta evaluasi kebijakan daerah.

    Della menegaskan, DPRD akan terus menjalankan fungsi kontrol dan pengawasan secara konstruktif. “Kami berkomitmen menjadi mitra kritis sekaligus konstruktif bagi pemerintah Kabupaten Jombang. Kami akan terus mengawal arah kebijakan eksekutif agar sesuai dengan aspirasi rakyat,” pungkasnya. [suf]

  • Dua Gempa Guncang Laut Tuban, Warga Semanding Tak Merasakan Getaran

    Dua Gempa Guncang Laut Tuban, Warga Semanding Tak Merasakan Getaran

    Tuban (beritajatim.com) – Dua gempa bumi terjadi beruntun di wilayah perairan laut Tuban, Jawa Timur, pada Selasa pagi (10/6/2025), namun warga daratan, khususnya di Kecamatan Semanding, mengaku tidak merasakan getaran sama sekali.

    Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa pertama berkekuatan 4,5 magnitudo terjadi pukul 06.15 WIB. Titik pusat gempa berada di koordinat 5.84 Lintang Selatan (LS) dan 112.24 Bujur Timur (BT), atau sekitar 119 kilometer timur laut Tuban, dengan kedalaman 5 kilometer.

    Tak lama berselang, gempa kedua terjadi pada waktu yang sama, pukul 06.15 WIB, di lokasi berbeda, yakni 126 kilometer timur laut Tuban. Gempa ini berkekuatan 4,3 magnitudo dengan pusat gempa di titik koordinat 5.77 LS dan 112.23 BT pada kedalaman 10 kilometer.

    Getaran kedua gempa tersebut dirasakan dalam skala II–III MMI (Modified Mercalli Intensity) di wilayah Pulau Bawean yang berada lebih dekat dengan pusat gempa. BMKG menegaskan bahwa data ini bersifat sementara dan bisa berubah sesuai dengan pemutakhiran informasi.

    “Informasi ini mengutamakan kecepatan, sehingga hasil pengolahan data belum stabil dan bisa berubah seiring kelengkapan data,” tulis BMKG dalam keterangan resminya.

    Meski getaran gempa tercatat di wilayah perairan dan Bawean, sejumlah warga daratan di Kabupaten Tuban mengaku tak merasakannya. Salah satu warga Desa Bektiharjo, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban, Witra Adila, mengaku sama sekali tidak menyadari adanya gempa.

    “Tadi saya sudah bangun tidur jam 4 subuh, tapi kok tidak terasa ya,” ujar Witra, saat dikonfirmasi Selasa pagi.

    Witra menduga bahwa masyarakat yang tinggal lebih dekat ke lokasi pusat gempa seperti di Pulau Bawean mungkin merasakan getarannya. “Kalau saya gak kerasa ya, gak tau yang lain,” tambahnya. [dya/beq]

  • Kecelakaan Beruntun di Blitar Libatkan 3 Truk, 1 Orang Meninggal

    Kecelakaan Beruntun di Blitar Libatkan 3 Truk, 1 Orang Meninggal

    Blitar (beritajatim.com) – Kecelakaan beruntun terjadi di jalan raya Penataran, Dusun Sidodadi, Desa Kedawung, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar. Kecelakaan yang terjadi pada Senin (9/6/2025) malam ini melibatkan 3 truk.

    Dalam kecelakaan tersebut 1 orang sopir truk meninggal dunia usai tergencet oleh kendaraan yang lain. Selain itu 1 orang lainnya mengalami luka dan harus dilarikan ke rumah sakit terdekat.

    “Dugaan sementara penyebab kecelakaan ini adalah karena salah satu sopir kurang konsentrasi dalam berkendara,” ucap AKP Agus Prayitno, Kasat Lantas Polres Blitar Kota, Selasa (10/6/2025).

    Kecelakaan ini terjadi saat truk bermuatan tebu dan truk bermuatan pasir sedang parkir untuk mengisi angin ban kendaraannya. Sambil menunggu pengisian angin ban, sopir truk pasir turun dan hendak meminta tebu ke kendaraan lainnya.

    Disaat bersamaan dari arah belakang melaju kencang truk bermuatan plastik yang oleng dan langsung menabrak truk tebu yang sedang parkir. Sopir truk pasir yang sedang mengambil tebu pun tidak sempat melarikan diri, dan tergencet diantara truk tebu dan truk plastik.

    “Korban meninggal di rumah sakit, dan satu korban yang luka yakni sopir truk plastik telah dilarikan ke rumah sakit,” jawabnya.

    Kini keseluruh kendaraan yang terlibat kecelakaan telah diamankan oleh Satlantas Polres Blitar Kota. Pemeriksaan saksi-saksi pun langsung dilakukan untuk mengungkapkan penyebab kecelakaan tersebut.

    “Masih kita selidiki lebih lanjut namun dugaan penyebabnya karena sopir truk plastik kurang konsentrasi,” tutupnya. [owi/aje]

  • Prediksi BMKG Juanda Cuaca di Malang Raya Hari Ini 10 Juni 2025, Dingin dan Berkabut

    Prediksi BMKG Juanda Cuaca di Malang Raya Hari Ini 10 Juni 2025, Dingin dan Berkabut

    Malang (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda memperkirakan cuaca Malang Raya pada Selasa 10 Juni 2025 di wilayah kabupaten dan kota Malang.

    BMKG Juanda melaporkan bahwa kota Malang pagi hari mulai pukul 07.00 sampai 09.00 WIB cuaca cerah berawan. “Memasuki pukul 10.00 cuaca di kota Malang cuaca masih berawan,” dikutip dari laman resmi BMKG Juanda.

    Cuaca berawan terjadi pada siang hari pukul 13.00 WIB. Sore hari cuaca di kota Malang cuaca berkabut. Malam hari cuaca di kota Malang cuaca cerah berawan dan berkabut.

    Hari Rabu (11/6/2025) dini hari cuaca di Malang cuaca berawan. Suhu di kota Malang selama satu hari penuh berada pada rentan 20 sampai 29 derajat celcius. Pagi hari cuaca cerah berawan.

    Sementara itu, wilayah Kabupaten Malang pada Selasa (10/6/2025) agi hari sebagian besar kecamatan cuaca berawan. Kemudian sebagian lainnya cuaca hujan ringan terjadi di Ampelgading Dampit. Cuaca cerah berawan terjadi di Bantur, Kalipare, Kepanjen, dan beberapa lainnya.

    Kemudian, pukul 10.00 WIB hingga 13.00 WIB cuaca cuaca berawan. Cuaca udara kabut terjadi di Ampelgading, Karangploso, Dampit, Dau, Ngantang, Pujon.

    “Pukul 16.00 WIB diperkirakan cuaca sebagian besar kecamatan di kabupaten Malang cuaca kabut. Cuaca berawan terjadi di Jabung, Ampelgading, Dampit, Jabung, Poncokusumo, Pujon, Singosari, Lawang, ” dikutip dari laman resmi BMKG Juanda.

    Malam hari pukul 19.00 WIB sampai pukul 22.000 cuaca kabut. Cuaca berawan terjadi di Ampelgading, Jabung, dan Pakis.

    Dini hari Rabu (11/6/2025) wilayah di kabupaten Malang cuaca berawan. Jabung, Karangploso, Ngantang, Poncokusumo, Tirtoyudo, Tumpang, cuaca hujan ringan. Suhu dengan kondisi tersebut selama sehari berada pada rentan angka 21 sampai 30 derajat celcius.

    Kota Batu pada Selasa 10 Juni 2025 pagi hari diperkirakan cuaca berawan. Pukul 10.00 WIB cuaca udara kabut. Cuaca udara kabut terjadi pada siang hari. Sore hari cuaca udara kabut.

    Kota Batu yang meliputi Batu, Bumiaji, dan Junrejo cuaca cerah berawan terjadi pada pukul 19.00. Kemudian malam hari cuaca berkabut. Dini hari Rabu, 11 Juni 2025 cuaca hujan ringan. Pagi hari pukul 07.00 WIB cuaca berawan. Suhu berada pada rentan 16 – 21 derajat celcius. [dan/aje]