Category: Beritajatim.com

  • 13 Ribu Warga Magetan Nganggur, Pemkab Dorong Digitalisasi Penyaluran Naker

    13 Ribu Warga Magetan Nganggur, Pemkab Dorong Digitalisasi Penyaluran Naker

    Magetan (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Magetan berupaya mengurangi angka pengangguran di Magetan yang diperkirakan sekitar 13 ribu orang, atau sekitar 3,28 persen dari total penduduk.

    Wakil Bupati Magetan, Suyatni Priasmoro, menekankan pentingnya pengembangan sistem penyaluran tenaga kerja berbasis teknologi informasi. Ke depannya, Dinas Tenaga Kerja Magetan didorong untuk mengembangkan aplikasi atau database digital yang memuat profil lengkap para pencari kerja, mulai dari latar belakang pendidikan hingga keahlian yang dimiliki.

    “Kami ingin punya database digital yang bisa diakses oleh perusahaan-perusahaan, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, swasta maupun pemerintah. Konsepnya mirip mak comblang, antara pencari kerja dan penyedia lapangan pekerjaan. Harapannya, pola penyaluran tenaga kerja melalui sistem digital ini dapat memperluas jangkauan dan meningkatkan efisiensi penempatan kerja,” kata Suyatni, saat gelaran Job Fair di GOR Ki Mageti, Selasa (10/6/2025).

    Pria yang lekat disapa Kang Suyat itu mengatakan Job Fair bakal berlangsung selama dua hari. Kegiatan ini disambut antusias oleh masyarakat karena membuka ribuan peluang kerja dari berbagai sektor.

    Menurutnya, gelaran job fair ini merupakan bentuk keseriusan pemerintah daerah dalam menyalurkan calon tenaga kerja, atau dalam istilah umumnya, para pencari kerja. Ia menyebut bahwa kegiatan seperti ini adalah salah satu model efektif dalam mengatasi pengangguran di daerah.

    “Job Fair ini intinya pemerintah kabupaten sangat berkepentingan untuk menyalurkan calon-calon tenaga kerja kita. Salah satu caranya ya lewat Job Fair ini,” ujar Suyatni.

    Dalam pelaksanaan Job Fair kali ini, sebanyak 60 perusahaan turut berpartisipasi, baik secara virtual maupun langsung. Total tersedia sekitar 10.000 lebih lowongan kerja.

    Namun, ia menyadari bahwa setiap perusahaan tetap memiliki mekanisme dan kriteria seleksi masing-masing yang harus dihormati. Oleh karena itu, pemerintah tidak bisa melakukan intervensi dalam proses rekrutmen, namun terus mendorong warga Magetan untuk memanfaatkan kesempatan yang ada sebaik mungkin.

    Wakil Bupati juga mengimbau kepada seluruh masyarakat dan pihak terkait untuk membantu menyosialisasikan kegiatan ini. Mengingat waktu pelaksanaannya hanya berlangsung selama dua hari, ia berharap antusiasme masyarakat tinggi sehingga peluang kerja tidak terbuang sia-sia.

    “Mudah-mudahan masyarakat segera berduyun-duyun untuk memanfaatkan peluang ini,” pungkasnya.

    Dengan pelaksanaan Job Fair ini, Pemkab Magetan berharap dapat menjadi jembatan yang efektif antara dunia usaha dan pencari kerja, sekaligus sebagai langkah awal untuk membangun sistem penyaluran tenaga kerja yang lebih modern dan berkelanjutan di masa depan.

    Sementara itu, salah seorang pencari kerja yakni Voni Hana mengatakan bahwa dirinya masih melihat sejumlah kriteria yang diminta oleh sejumlah perusahaan yang membuka stand di job fair tersebut.

    “Saya masih lihat-lihat dulu ya. Tadi saya scan beberapa barcode, dan masih mencari yang cocok,” katanya.

    Menurutnya, dia tak terlalu percaya dengan sejumlah opini yang beredar di media sosial yang mengatakan bahwa job fair hanya sekadar formalitas.

    “Yang penting kan percaya dulu kalau memang bisa dapat kerja lewat job fair ini. Soal diterima atau tidak, tentu itu urusan nanti. Kalau ada kesempatan seperti ini ya dipakai saja dulu,” katanya. [fiq]

  • Nekat Terobos Banjir, Pegawai Dishub Gresik Terseret Arus di Jalan Ngablak

    Nekat Terobos Banjir, Pegawai Dishub Gresik Terseret Arus di Jalan Ngablak

    Gresik (beritajatim.com) – Banjir akibat luapan Kali Lamong di wilayah Gresik Selatan terus meluas dan memicu situasi darurat di sejumlah titik. Salah satu kejadian nyaris merenggut nyawa seorang pegawai Dinas Perhubungan (Dishub) Gresik yang terseret arus saat nekat menerobos banjir di Jalan Raya Ngablak, Desa Kedungrukem, Kecamatan Benjeng, Selasa (10/6/2025).

    Korban bernama Supriyadi, yang saat itu mengendarai motor dari arah Kecamatan Balongpanggang menuju Kecamatan Benjeng, memaksa melintasi jalan tergenang meski telah diberi peringatan bahwa akses ditutup karena banjir. Tinggi genangan mencapai lutut orang dewasa dengan arus yang deras. Dalam hitungan detik, Supriyadi kehilangan kendali, terjatuh, lalu terseret arus hingga tak sadarkan diri.

    Kapolsek Benjeng AKP Alimin Tunggal mengatakan bahwa kawasan tersebut memang sudah tidak bisa dilewati kendaraan karena aliran air yang deras dan ketinggian genangan yang membahayakan.

    “Korban tetap memaksa melintas dan akhirnya terseret arus banjir yang cukup deras di Ngablak. Motornya terseret arus hingga keluar jalan raya dan masuk lahan kosong,” terang Alimin.

    Beruntung, Supriyadi berhasil diselamatkan warga sekitar meski sempat pingsan dan kini dirawat di Puskesmas setempat. Hingga saat ini, kendaraan yang dikendarainya belum ditemukan karena ikut terseret arus.

    Alimin menegaskan kejadian ini menjadi peringatan keras bagi masyarakat agar tidak mengabaikan imbauan keselamatan di tengah kondisi darurat banjir.

    Sementara itu, Kapolres Gresik AKBP Rovan Richard Mahenu menyatakan meluapnya Kali Lamong turut berdampak pada lalu lintas di Jalan Raya Morowudi Cerme. Arus kendaraan terpaksa dialihkan melalui Jalan Raya Metatu Benjeng karena merupakan satu-satunya jalur yang masih aman dan tidak tergenang banjir.

    “Semua kendaraan yang melintas di jalan tersebut dialihkan melalui Jalan Raya Metatu Benjeng karena jalan ini satu-satunya akses yang tidak tergenang banjir,” tegas Rovan. [dny/beq]

  • Lapas Banyuwangi Panen Raya! Warga Binaan Ikut Sukseskan Swasembada Pangan

    Lapas Banyuwangi Panen Raya! Warga Binaan Ikut Sukseskan Swasembada Pangan

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Lapas Kelas IIA Banyuwangi melaksanakan panen raya padi di lahan Saraha Asimilasi dan Edukasi (SAE) seluas dua hektare di Kelurahan Pakis, Kecamatan Banyuwangi, Selasa (10/6).

    Panen raya dihadiri langsung Kepala Kantor Wilayah Ditjen Pemasyarakatan (Kakawanwil Ditjenpas) Jawa Timur, Kadiyono, Kepala Lapas se eks Karesidenan Besuki atau wilayah tapal kuda, dan perwakilan dari Pemda Banyuwangi.

    Kadiyono mengaku, kegiatan panen raya dilakukan demi mendukung swasembada pangan nasional. Panen padi yang dilaksanakan merupakan implementasi dari Asta Cita Bapak Presiden Prabowo Subianto terkait swasembada pangan.

    “Serta implementasi 13 program akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan khususnya poin dua, terkait pemberdayaan warga binaan pemasyarakatan dalam rangka ketahanan pangan,” kata Kadiyono.

    Pihaknya mengaku, lahan dua hektar yang ditanami padi itu merupakan hibah dari Pemkab Banyuwangi. Kadiyono bersyukur atas dukungan dari pemerintah daerah, sehingga implementasi swasembada pangan ini bisa terwujud.

    “Tempatnya sangat strategis masih di tengah kota. Kualitas tanahnya juga luar biasa, dan lebih penting lagi pengairannya masuk di kategori Kelas 1, kalau melihat dari debit airnya,” ujar Kadiyono.

    Kalapas Banyuwangi, I Wayan Nurasta Wibawa, mengatakan, lahan seluas dua hektar ini ditanami varietas padi Inpari 32. Jenis ini cocok ditanam di lahan SAE karena dengan kondisi kontur tanah liat berpasir.

    Diketahui, padi mulai ditanam pada 27 Februari lalu. Setelah genap berumur empat bulan, tanaman sudah siap dipanen. “Kami perkirakan hasil panen padi mencapai 6 hingga 7 ton,” jelas Wayan.

    Menurut Wayan, sebanyak lima warga binaan turut dilibatkan dalam pengelolaan lahan tersebut. Mereka bekerja setiap hari mulai pukul 08.00 pagi hingga sore hari dengan pendampingan dari petugas Lapas Banyuwangi.

    “Semoga kegiatan ini menjadi langkah awal menjadikan Lapas Banyuwangi lebih produktif dan mandiri, sekaligus memberikan keterampilan pertanian kepada warga binaan,” harapnya.

    Kapala Bidang Ketahanan Pangan, Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan) Banyuwangi, Nuryo Sekartono menambahkan, berkat kerjasama seluruh pihak, cadangan beras pangan di Kementerian Pertanian kini tersedia sebanyak 4 juta ton.

    “Cadangan pangan hari ini di Indonesia merupakan tertinggi sepanjang kurang lebih 20 hingga 30 tahun kebelakang,” ucapnya, saat menghadiri panen raya padi.

    Capain ini, menjadi salah satu tolak ukur, semangat, dan motivasi terhadap swasembada pangan di kemudian hari. Serta bagaimana terus mewujudkan Banyuwangi sebagai lumbung pangan nasional.

    “Kami mengucapkan terima kasih atas kerjasama dari stakeholder. Baik TNI, Polri, dan Lapas yang hari melangsungkan panen, karena telah membantu kami dalam rangka mencapai swasembada pangan nasional, yang menjadi prioritas Bapak Presiden,” pungkasnya. [kun]

  • Petirtaan Jolotundo Segera Ditetapkan sebagai Cagar Budaya Nasional

    Petirtaan Jolotundo Segera Ditetapkan sebagai Cagar Budaya Nasional

    Mojokerto (beritajatim.com) – Petirtaan Jolotundo yang terletak di Desa Seloliman, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto, akan segera ditetapkan sebagai cagar budaya tingkat nasional. Kepastian ini diungkapkan oleh Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon, saat melakukan kunjungan langsung ke lokasi situs pada Selasa (10/6/2025).

    “Candi Jolotundo sebelumnya berstatus sebagai cagar budaya tingkat provinsi. Kini akan ditingkatkan menjadi cagar budaya nasional karena nilai sejarah, budaya, dan arkeologinya yang sangat tinggi,” ujar Fadli Zon di sela peninjauan.

    Situs petirtaan kuno ini dinilai memiliki posisi penting dalam sejarah arkeologi Nusantara. Berdasarkan prasasti dan relief batu yang ditemukan, Petirtaan Jolotundo dibangun pada tahun 877 Saka atau sekitar akhir abad ke-9 Masehi, menjadikannya salah satu peninggalan tertua yang masih lestari hingga kini.

    “Ini peninggalan luar biasa yang masih bertahan hingga sekarang. Airnya sangat jernih, dan berdasarkan penelitian, mengandung mineral dalam kadar tinggi,” tambah Fadli.

    Petirtaan Jolotundo berada di kawasan Gunung Penanggungan yang dikenal kaya dengan peninggalan arkeologi. Fadli menyebutkan, hasil pemetaan dengan teknologi LiDAR mengungkap adanya sejumlah anomali yang diduga merupakan struktur atau situs arkeologi lain yang masih tertimbun di kawasan tersebut.

    “Ini membuka peluang besar bagi penelitian lanjutan, baik oleh BRIN, kalangan akademisi, maupun masyarakat. Cagar budaya ini harus dijaga bersama, sesuai amanat Undang-undang Cagar Budaya dan Kemajuan Kebudayaan,” tegasnya.

    Menurut data dari laman kebudayaan.kemdikbud.go.id, Petirtaan Jolotundo merupakan struktur permandian suci berbahan batu andesit, berada di bawah pengelolaan kawasan Perhutani KPH Pasuruan, dengan luas mencapai 3.019,75 meter persegi. Situs ini diyakini erat kaitannya dengan konsep tirtha atau air suci dalam tradisi kepercayaan masyarakat masa lampau.

    Fadli Zon menegaskan bahwa penetapan Petirtaan Jolotundo sebagai cagar budaya nasional merupakan langkah strategis untuk melindungi dan mempromosikan kekayaan budaya Indonesia kepada dunia. [tin/beq]

  • Drama Politik Blitar Mencair: Paripurna LPJ Wali Kota Akhirnya Digelar

    Drama Politik Blitar Mencair: Paripurna LPJ Wali Kota Akhirnya Digelar

    Blitar (beritajatim.com) – Hubungan antara Wali Kota Blitar, Syauqul Muhibbin dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) sempat memanas. Bahkan kondisi itu sempat membuat rapat Paripurna Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) Wali Kota Blitar ditunda pelaksanaannya oleh DPRD Kota Blitar.

    Melihat kondisi itu Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) selaku pengusung Wali Kota Blitar berupaya menjembatani hubungan antara Syauqul Muhibbin dan DPRD Kota Blitar. PKB berharap hubungan yang memanas itu bisa diredam dan Paripurna LPJ Wali Kota Blitar bisa segera diselenggarakan.

    Kini setelah berselang beberapa pekan, DPRD Kota Blitar pun resmi menggelar rapat Paripurna LPJ Wali Kota Blitar 2024. Wali Kota Blitar, Syauqul Muhibbin pun hadir langsung di Paripurna LPJ tersebut.

    “Walaupun kita pahami bersama diproses kemarin ada sedikit dinamika semacam itu akhirnya kita sebagai salah satu fraksi pengusung utama berusaha untuk mengkomunikasikan dengan rekan-rekan fraksi yang lain dan alhamdulilah dari keseluruhan 25 anggota DPRD yang bisa hadir 20 orang,” ucap Wakil Ketua DPRD Kota Blitar dari fraksi PKB, Adi Santoso, Selasa (10/6/2025).

    Nampaknya hubungan Wali Kota Blitar, Syauqul Muhibbin dengan DPRD Kota Blitar pun telah membaik. Hal itu terlihat dengan hadirnya 20 anggota DPRD Kota Blitar dalam rapat Paripurna LPJ Wali Kota Blitar tahun 2024.

    “Mungkin rekan-rekan sudah tahu ya, diproses kemarin di proses Bamus ketika mengalami deadlock akhirnya kita berusaha untuk mengkomunikasikan sekali lagi golnya untuk masyarakat Kota Blitar toh nanti seandainya rapat paripurna ini terus molor akhirnya tidak terlaksana sekali lagi ini demi kepentingan warga Kota Blitar,” bebernya.

    Fraksi PKB pun berharap hubungan DPRD dan Wali Kota Blitar pun bisa lebih baik. Pihaknya berharap DPRD bisa berjalan selaras dengan Wali Kota Blitar, Syauqul Muhibbin. “Harapan kami setelah paripurna ini bisa terlaksana antara eksekutif dan DPRD bisa berjalan seiring,” tandasnya.

    Wali Kota Blitar, Syauqul Muhibbin pun menyampaikan bahwa dalam Paripurna ini dirinya menyampaikan anggaran tahun 2024. Secara umum pria yang akrab disapa Mas Ibin tersebut LPJ Wali Kota Blitar tahun 2024 tergolong baik.

    “Menyampaikan Laporan pertanggungjawaban pemerintah tahun 2024 pada substansinya laporan ini baik ya karena kita berhasil meraih 15 kali Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) berturut-turut dan tertinggi di Jawa Timur, Sesungguhnya laporan ini yang melaksanakan adalah wali kota terdahulu yakni pak Santoso dan pak Tjutjuk tentunya kami mengapresiasi bahwa beliau berhasil mencetak prestasi untuk Kota Blitar,” ucap Wali Kota Blitar. (owi/kun)

  • Terkendala Hujan, Petani Garam di Sampang Tak Bisa Produksi

    Terkendala Hujan, Petani Garam di Sampang Tak Bisa Produksi

    Sampang (beritajatim.com) – Meski sudah memasuki musim kemarau, intensitas hujan deras masih terus mengguyur Kabupaten Sampang. Sehingga, membuat petani garam belum bisa memulai produksi. Selasa (10/6/2025)

    M Syafi, seorang petani garam asal Desa Marparan, Kecamatan Sreseh, mengatakan bahwa biasanya petani garam di daerahnya mulai memproduksi garam pada bulan April. Namun, tahun ini produksi garam tertunda karena cuaca yang tidak stabil.

    “Saat ini kami belum produksi garam, tapi kami sudah mempersiapkan lahan. Tinggal menunggu kemarau tiba,” ujarnya.

    Di tahun 2024 lalu, musim kemarau berlangsung selama enam bulan, dari April hingga September, dan dia bisa menghasilkan sekitar 40 ton garam dengan harga jual Rp 700 ribu hingga Rp 1 juta per ton, tergantung kualitas.

    “Sementara di tahun ini cuaca masih seperti ini. Jadi mau gimana lagi. Yang jelas ini bisa mengurangi kepenghasilan petani garam,” imbuhnya

    M Syafi memprediksi bahwa kemarau murni tahun ini akan tiba, meskipun waktunya belum diketahui pasti.

    “Jika hujan sudah tidak mengguyur, kami langsung mulai memproduksi garam. Mudah-mudahan harga garam tahun ini mahal,” pungkasnya. [sar/aje]

  • BPBD Sampang Pastikan Kemarau Mundur, Ini Penjelasan Lengkapnya!

    BPBD Sampang Pastikan Kemarau Mundur, Ini Penjelasan Lengkapnya!

    Sampang (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memastikan bahwa musim kemarau 2025 di Kabupaten Sampang, mengalami kemunduran.

    Hal ini disampaikan oleh Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sampang, Candra Ramadani Amin.

    Menurutnya, kemunduran musim kemarau ini disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk aliran udara yang berbeda, gangguan gelombang atmosfer, serta adanya fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) di wilayah barat yang mempengaruhi kelembaban udara.

    “Kelembaban udara yang masih tinggi menjadi salah satu faktor utama kemunduran musim kemarau tahun ini,” ujarnya. Selasa (10/6/2025).

    Meskipun belum bisa memastikan waktu pasti dimulainya musim kemarau, Candra menyebutkan bahwa berdasarkan prediksi BMKG, cuaca mulai normal diperkirakan pada akhir Juni 2025.

    “Musim kemarau tahun 2025 ini diprediksi lebih mundur dibandingkan tahun sebelumnya,” pungkasnya.

    Diketahui, kemunduran musim kemarau ini tentu berdampak pada berbagai sektor, termasuk pertanian dan kehidupan sehari-hari masyarakat.

    Seperti lambatnya penanaman tembakau, tidak memproduksinya petani garam dan lain sebagainya. [sar/aje]

  • Bupati Jember Hadiri North American Productivity Workshop, Apakah Itu?

    Bupati Jember Hadiri North American Productivity Workshop, Apakah Itu?

    Jember (beritajatim.com) – Muhammad Fawait, Bupati Jember, Jawa Timur, menghadiri North American Productivity Workshop (NAPW) XII, di Virginia Tech Research Center di Arlington, Negara Bagian Virginia, Amerika Serikat, 8-15 Juni 2025.

    Tak hanya menghadiri, Bupati Fawait juga mempersiapkan presentasi research paper atau makalah penelitian. Hal ini disampaikannya kepada Beritajatim.com via pesan WhatsApp, Selasa (10/6/2025) pagi.

    “Ini saya sedang berfokus menyiapkan materi, soalnya yang dengerin penemu rumus-rumus ekonometrika dan lain-lain, agak dredeg (berdebar-debar). Ha ha ha ha,” kata Fawait.

    Fawait berjanji akan memaparkan hal-ihwal kehadirannya di Amerika Serikat besok. “Besok ya, setelah jadi pembicara. Kayaknya saya bupati Jember pertama yang dapat undangan dan bicara dalam forum ini deh,” katanya.

    Apakah sebenarnya NAPW XII?

    NAPW XII adalah kegiatan konferensi dua tahunan yang digelar Internasional Society for Efficiency and Productivity Analysis (ISEAPA, sebuah organisasi masyarakat internasional yang mempromosikan dan menyebarluaskan studi penelitian teoritis dan terapan yang membahas pengukuran, analisis, dan peningkatan produktivitas dan komponen-komponennya, khususnya inovasi dan efisiensi.

    Organisasi ini mendukung dan membina penelitian yang menggunakan teori dan teknik empiris untuk pengukuran produktivitas dan mengemukakan implikasi bagi strategi manajerial dan kebijakan publik untuk meningkatkan produktivitas. Cakupannya meliputi ekonomi, ilmu manajemen, penelitian operasi, serta administrasi bisnis dan publik.

    NAPW digelar untuk membahas produktivitas, efisiensi, dan analisis kinerja. Konferensi ini bertujuan menampilkan semua teknik dan metodologi populer dalam bidang tersebut, termasuk analisis batas stokastik dan analisis selubung data.

    Selain itu, NAPW XII juga menyambut isu yang lebih luas terkait dengan pengukuran, pemahaman, pemberian insentif, dan peningkatan produktivitas dan kinerja perusahaan, layanan publik, dan industri.

    Dalam kesempatan tersebut, Fawait akan mempresentasikan makalah berjudul Unlocking Efficiency in Indonesia’s Palm Oil Industry: A Study on Inefficiency and Production Risks, pada 11 Juni 2025.

    Dia tak sendirian, didampingi pengajar Universitas Airlangga Surabaya, yakni Haura Azzahra Tarbiyah Islamiya, Dyah Wulan Sari, Widya Sylviana, dan Dian Enggar Lintang Pertiwi. Fawait memang tengah menempuh kuliah doktoral di Unair.

    Ketua DPRD Jember Ahmad Halim mengatakan, tidak ada petugas protokoler atau pejabat pemerintah daerah yang ikut ke Amerika Serikat. “Beliau (Fawait) menyampaikan itu pakai dana pribadi,” katanya. [wir]

    Tulisan ini diperbaiki pada Selasa (10/5/2025) pukul 14.24 WIB.

  • Dua Pengendara Motor Tabrakan di Jalan KH Syafi’i Gresik, Satu Orang Luka Berat

    Dua Pengendara Motor Tabrakan di Jalan KH Syafi’i Gresik, Satu Orang Luka Berat

    Gresik (beritajatim.com)- Kecelakaan lalu lintas kembali terjadi di wilayah hukum Polres Gresik. Kali ini, dua pengendara moto saling bertabrakan di Jalan KH Syafi’i Gresik. Akibat kejadian itu, satu pengendara motor mengalami luka berat.

    Kronologis kecelakaan itu bermula Dedik Eko Fitriyanto yang mengendarai motor Suzuki Satria F W 6428 ML. Berjalan dari arah selatan ke utara. Saat melihtas di Jalan KH Syafi’i warga Desa Leran, Kecamatan Manyar itu. Berusaha mendahului kendaraan yang ada di depannya (Tidak diketahui identitasnya). Namun, dari arah berlawanan melaju kendaraan motor Suzuki Satria W 6369 KU yang dikendarai Ahmad Yopi Dhahrani.

    Akibat jarak yang terlalu dekat, tabrakan tersebut tak bisa dihindari. Kejadian ini membuat Dedik Eko Fitriyanto mengalami luka dibagian muka dan kepala. Sementara Achmad Yopi Dhahrani warga Desa Samirplapan, Kecamatan Duduksampeyan, Gresik, mengalami luka berat karena luka patah tulang kanan sebelah kiri.

    Dua pengendara motor setelah bertabrakan dibawa ke RSUD Ibnu Sina Gresik, guna mendapatkan perawatan medis.

    Kapolsek Manyar AKP Dante mengatakan, penyebab kecelakaan ini karena dua pengendara motor itu tidak memperhatikan arah depan, dan samping sewaktu berkendara di jalan raya.

    “Olah TKP sudah dilakukan, dua pengendara motor yang sama-sama mengalami luka ringan dan berat telah dievakuasi ke rumah sakit,” katanya, Selasa (10/6/2025).

    Selain melakukan olah TKP lanjut Dante, pihaknya juga mengamankan barang bukti dua kendaraan motor yang terlibat kecelakaan.

    “Kasus ini sudah kami limpahkan ke Satlantas Polres Gresik untuk segera dilakukan penyelidikan lebih lanjut,” ungkapnya. [dny/aje]

  • 100 Hari Kerja, Bupati Jombang Warsubi Ajak Warga Berkolaborasi Bangun Daerah

    100 Hari Kerja, Bupati Jombang Warsubi Ajak Warga Berkolaborasi Bangun Daerah

    Jombang (beritajatim.com) – Memasuki 100 hari pertama masa jabatannya, Bupati Jombang H. Warsubi menyampaikan refleksi dan ajakan kolaborasi kepada seluruh elemen masyarakat dalam sebuah acara tasyakuran yang digelar di Pendopo Kabupaten Jombang, Selasa (10/6/2025). Kegiatan ini menjadi penanda awal dari langkah panjang mewujudkan visi pembangunan Jombang yang lebih maju dan sejahtera.

    Dalam sambutannya pada acara Warung Pojok (Warjok) Kebon Rojo, Bupati Warsubi menegaskan bahwa capaian 100 hari kerja merupakan pijakan awal yang membutuhkan kesinambungan dan kerja bersama.

    “100 hari kerja pertama ini hanyalah permulaan. Masih banyak pekerjaan rumah yang harus kita selesaikan bersama. Tentunya, saya dan Gus Wabup tidak bisa bekerja sendiri,” ujarnya.

    Ia menekankan pentingnya sinergi lintas sektor dalam mendukung pembangunan daerah. Semua pihak, mulai dari jajaran pemerintahan, tokoh masyarakat, hingga masyarakat umum, diajak untuk aktif terlibat dalam setiap program pembangunan.

    “Kami mohon dukungan, doa, dan kerja sama dari seluruh pihak, agar kita bisa terus bersinergi dan berkolaborasi selama lima tahun ke depan, dalam mewujudkan Jombang yang maju dan sejahtera untuk semua. Karena Jombang ini milik kita bersama. Bukan milik bupati, bukan milik pemerintah, tapi milik seluruh warganya,” tegas Warsubi.

    Dalam kesempatan yang sama, ia juga menyoroti pentingnya komunikasi publik sebagai instrumen transparansi dan akuntabilitas. Oleh karena itu, ia menginstruksikan kepada Sekretaris Daerah agar menghidupkan kembali Warung Pojok Kebon Rojo (WarJok) sebagai kanal komunikasi aktif antara pemerintah dan masyarakat.

    Program ini tidak hanya akan berlangsung di pendopo, tetapi juga dijadwalkan secara berkala dan akan digelar di kecamatan-kecamatan. Harapannya, komunikasi pembangunan dapat lebih mendalam, menyentuh langsung kebutuhan warga, serta menjadi sarana dialog dua arah.

    “Agar komunikasi pembangunan bisa lebih dekat dan menyentuh langsung kebutuhan masyarakat sekaligus menjadi sarana dialog dua arah yang terbuka dan membangun kepercayaan publik terhadap pemerintah Kabupaten Jombang. Kita bisa mengaktifkan kembali Warjok Kebon Rojo di kecamatan-kecamatan,” tambahnya.

    Sebagai penutup, Bupati Warsubi menyampaikan harapan spiritual agar seluruh proses pembangunan daerah senantiasa mendapat perlindungan dan keberkahan. “Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi dan memudahkan setiap langkah kita dalam membangun Kabupaten Jombang tercinta,” tutupnya.

    Program Warjok Kebon Rojo sendiri pertama kali digagas pada era Bupati Suyanto sebagai forum interaktif antara pemerintah dan masyarakat. Dikenal luas karena disiarkan langsung oleh radio milik Pemkab Jombang setiap Minggu malam, program ini sempat vakum seiring pergantian kepemimpinan.

    Kini, di era kepemimpinan Warsubi-Salman, Warjok Kebon Rojo kembali dihidupkan untuk menyerap aspirasi masyarakat secara langsung dan transparan. [suf]