Category: Beritajatim.com

  • Awal Ramadhan, Pria di Jombang Tewas Usai Kencani Wanita di Hotel

    Awal Ramadhan, Pria di Jombang Tewas Usai Kencani Wanita di Hotel

    Jombang (beritajatim.com) – Awal Ramadhan seharusnya dibuat untuk beribadah. Namun tidak demikian dengan TH (50), warga Kesamben Kabupaten Jombang. Dia malah kencan di hotel bersama wanita.

    Tragisnya, TH meregang nyawan di hotel yang berada di kawasan Kecamatan Mojoagung. TH ditemukan tergeletak di kamar mandi hotel. Tubuhnya sudah kaku. Nyawa pria ini melayang. Untuk mengungkap penyebab kematin korban, polisi masih melakukan penyelidikan.

    Kapolsek Mojoagung Kompol Yogas mengatakan, pihaknya mendapat laporan dari karyawan hotel tentang petaka tersebut. Selanjutnya, petugas mendatangi lokasi guna melakukan olah TKP (Tempat Kejadian Perkara).

    Jasad korban kemudian dibawa ke kamar jenazah RSUD Jombang untuk visum. Dari keterangan karyawan hotel diketahui bahwa korban ditemukan meninggal di kamar mandi hotel pada Selasa (12/3/2024) pukul 07.00 WIB.

    Awalnya TH chek-in ke kamar hotel bersama seorang wanita inisial MT (26) warga Kecamatan Mojoagung pada Senin (11/3/2024) pukul 14.00 WIB. Setelah kurang lebih satu jam, MT keluar hotel yang berada di Jl Raya Mojoagung-Surabaya itu.

    Sedangkan korban masih tinggal di hotel karena perutnya mules. Korban hendak BAB (buang air besar) dan menuju toilet. “Nah, keesokan harinya karyawan hotel menemukan korban tergeletak di toilet. Sudah tak bernyawa. Hasil olah TKP tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan,” kata Yogas sembari mengatakan bahwa korban memiliki riwayat penyakit sesak nafas. [suf]

  • Pasutri Alami Kecelakaan di Bangil Pasuruan, Istri Meninggal di TKP

    Pasutri Alami Kecelakaan di Bangil Pasuruan, Istri Meninggal di TKP

    Pasuruan (beritajatim.com) – Hendak pulang di Beji, Suami Istri alami kecelakaan di Kecamatan Bangil, Kabuoaten Pasuruan. Dalam kejadian kecelakaan tersebut terjadi pada Selasa, (12/3/2024) sekitar pukul 11.50 WIB.

    Dalam kecelakaan ini istri Avid (33) yang bernama Wulandari (31) merupakan warga Puspo meninggal dunia di lokasi. Mengetahui istrinya tergeletak ditengah jalan, Avid berusaha menyadarkan istrinya.

    Menurut Kanit Gakum Polres Pasuruan, Ipda Kunaefi mengatakan bahwa kedua korban tersebut merupakan suami istri. Keduanya terjatuh di jalan umum, tepatnya di depan rumah Dinsos Kecamatan Bangil.

    “Betul keduanya merupakan suami istri. Keduanya mengendarai sepeda motor Honda Beat dengan nomor polisi W-5624-WB. Dalam kecelakaan ini sqtu orang meninggal dunia di TKP satu orang lainnya kami larikan ke RSUD Bangil,” jelas Kunaefi.

    Kunaefi juga mengatakan bahwa semula kendaraan yang dikendarai Avid ini berjalan dari arah Timur ke Barat. Sesampainya di TKP pengemudi kurang berhati-hati saat hendak mendahului.

    Avid yang kurang fokus sempat menyerempet pengendara sepeda motor dengan beberapa muatan dijok belakang. Sehingga suami istri tersebut terjatuh ke sisi kanan, dari arah yang berlawanan terdapat truk tronton dan melindas Wulandari.

    “Dari arah yang berlawanan terdapat kendaraan truk tronton sehingga kepala korban terlindas truk. Sementara itu oengemudi sepeda motor mengalami luka ringan dibagian kaki sisi kanan,” tambahnya. (ada/ted)

  • Buaya di Sungai Bengawan Solo wilayah Bojonegoro Muncul Kembali

    Buaya di Sungai Bengawan Solo wilayah Bojonegoro Muncul Kembali

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Seekor buaya muncul ke permukaan Sungai Bengawan Solo turut Desa Kebonagung Kecamatan Padangan Kabupaten Bojonegoro, Selasa (12/3/2024) sekitar pukul 13.30 WIB. Kemunculan buaya itu kerap diketahui oleh warga setempat.

    Bahkan, pada Jumat, 16 Februari 2024 sekitar pukul 12.30 WIB petugas Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Kabupaten Bojonegoro telah mengamankan satu ekor buaya yang lokasinya tidak jauh dari lokasi kemunculan yang sekarang.

    “Untuk hari ini, buaya tersebut muncul kembali. Tetapi karena kondisi air sungai Bengawan Solo masih meluap sehingga tidak memungkinkan untuk ditangkap atau di jebak,” ujar Kepala Bidang Pemadaman dan Penyelamatan Damkarmat Bojonegoro, Zaenul Ma’arif.

    Untuk itu, lanjut pria yang pernah menjabat sebagai Sekretaris BPBD Bojonegoro itu, petugas dari Damkarmat Bojonegoro Pos Padangan bersiaga di sekitar lokasi kemunculan buaya tersebut. Sehingga diharapkan bisa memberi kenyamanan warga setempat dalam beraktivitas.

    “Petugas Damkarmat Pos Padangan selalu standby untuk mengamankan warga agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Jika memungkinkan, buaya tersebut akan ditangkap dan serahkan ke BKSDA,” ujarnya.

    Diberitakan sebelumnya, tidak jauh dari lokasi kemunculan buaya yang sekarang, tepatnya di Sungai Prudung Dusun Brangkal RT 03 RW 01 Desa Kebonagung Kecamatan Padangan Kabupaten Bojonegoro petugas Damkarmat Bojonegoro berhasil mengevakuasi buaya sepanjang kurang lebih 2,5 meter.

    Buaya yang muncul ke permukaan itu kali pertama diketahui Sulkan warga setempat sekitar pukul 10.00 WIB, Jumat (16/2/2024). Kemunculan buaya di anak Sungai Bengawan Solo itu akhirnya di laporkan ke Petugas Damkarmat dan berhasil dievakuasi dengan cara dijebak menggunakan simpul tali.

    “Setelah kami mendapat laporan dari masyarakat, kemudian melakukan penjebakan dengan simpul tali di jalur yang sering dilalui dan berhasil menjerat moncongnya,” ujar Kepala Damkarmat Bojonegoro, Ahmad Gunawan pada kesempatannya.

    Bengawan Solo

    Sekadar diketahui, proses evakuasi buaya itu dilakukan dengan mengerahkan 8 anggota, 5 anggota Pos Padangan dan 3 personel Pos Damkarmat Kota. Setelah berhasil dievakuasi, buaya sepanjang kurang lebih 2,5 meter itu selanjutnya diserahkan ke Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) wilayah Bojonegoro.

    Seringnya terlihat buaya yang tidak jauh dari pemukiman warga, sehingga pihak Damkarmat Bojonegoro memasang papan peringatan agar tidak melakukan aktivitas di sungai. “Setahun lalu, jarak sekitar 1 km dari kemunculan yang sekarang ini ada 2 ekor yang muncul,” jelasnya. [lus/suf]

  • Bayi Perempuan Ditemukan di Bendungan Sengguruh Malang

    Bayi Perempuan Ditemukan di Bendungan Sengguruh Malang

    Malang (beritajatim.com) – Bayi berjenis kelamin perempuan ditemukan di Bendungan Sengguruh, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Selasa (12/2/2024).

    Bayi tanpa busana yang masih dilengkapi ari-ari itu ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Diperkirakan bayi dibuang tidak terlalu lama. Sebab tubuh bayi tampak masih utuh dan belum membengkak.

    Mustofa, relawan Taruna Siaga Bencana (Tagana) mengatakan, dirinya yang mendapatkan laporan penemuan bayi langsung menuju tempat kejadian perkara (TKP). “Namun bayi sudah terangkat ada di atas Bendungan,” ujarnya.

    Bayi yang belum diketahui identitasnya itu segera dievakuasi. Memerlukan waktu sekitar 10 menit lebih untuk dimasukkan ke dalam ambulans. Setelah itu, kata Mustofa, bayi dibawa ke Rumah Sakit Syaiful Anwar (RSSA) Kota Malang. “Perkiraan evakuasi 10 menit. Karena tidak ada kendala dalam evakuasi. Aman,” ucapnya.

    Meski begitu, ia mengaku tidak terlalu detail proses awal ditemukannya bayi tersebut. Sebab, dirinya sampai di TKP, bayi sudah diangkat oleh warga sekitar bendungan.

    Sementara itu, Kapolsek Kepanjen AKP Muh Lutfi menambahkan, setelah melalui pengumpulan bahan bukti dan keterangan (Pulbaket), bayi itu pertama kali ditemukan oleh Miseni, operator Speedboat di bendungan Sengguruh. “Bayi ditemukan sekitar pukul 09.00 WIB,” tegasnya.

    Saat itu, ia melihat ada sosok mayat bayi yang tersangkut di atas tumpukan sampah. Selanjutnya dilaporkan kepada petugas keamanan Bendungan Sengguruh, relawan dan kepolisian.

    “Dari hasil pemeriksaan sementara di TKP, mayat bayi berjenis kelamin perempuan dengan ciri-ciri umur sekitar 1 hari. Sebagian ari-ari masih menempel di perut. Selanjutnya korban dibawa ke RSSA Malang guna dilakukan pemeriksaan,” pungkasnya. [yog/suf]

  • Banjir Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro Mulai Surut

    Banjir Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro Mulai Surut

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Banjir akibat luapan Sungai Bengawan Solo di wilayah Kabupaten Bojonegoro berangsur surut. Selain surut, tren tinggi muka air (TMA) Sungai Bengawan Solo juga mengalami penurunan status siaga.

    Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, ada 6 kecamatan dari 11 kecamatan yang terdampak banjir kondisinya sudah surut total.

    Enam kecamatan yang sudah surut di Kecamatan Ngraho, Dander, Trucuk, Kalitidu, Kasiman, Gayam, dan Kecamatan Malo.

    “Update per jam 12.30 WIB tinggal 10 desa di 4 kecamatan yang banjir. Kondisi tren TMA Sungai Bengawan Solo juga mulai siaga 2 (kuning),” ujar Kepala Pelaksana BPBD Bojonegoro, Laela Nor Aeny, Selasa (12/3/2024).

    Sementara untuk wilayah yang masih terendam banjir masih ada 10 desa di 4 kecamatan. Yakni di Kecamatan Bojonegoro di Kelurahan Ledok Wetan dan Ledok Kulon, Kecamatan Padangan, di Desa Kuncen, Kecamatan Baureno di Desa Lebaksari, Tanggungan, dan Desa Kalisari.

    Kemudian di Kecamatan Kanor ada 4 desa, yakni Desa Gedungarum, Piyak, Kabalan, Tejo. “Total untuk rumah yang terdampak ada 129 KK, dan luas pertanian kurang lebih 1.880 hektar,” terangnya.

    Seperti, di Kecamatan Kasiman, ada tiga desa yang terendam banjir. Banjir genangan itu kini sudah surut. Tiga desa itu, yakni di Desa Batokan, Betet, dan Desa Tembeling. Surutnya air yang menggenangi jalan, pemukiman, hingga area persawahan mulai surut sejak kemarin malam.

    Banjir sebelumnya terjadi dengan ketinggian rata-rata 30-40 cm di ruas jalan pemukiman. Dengan kondisi banjir yang mulai surut, sehingga warga yang sebelumnya terdampak banjir langsung melakukan pembersihan rumah dari sisa material yang terbawa air.

    Sementara diketahui, banjir yang terjadi di Desa Batokan hanya menggenangi jalan dan kondisi air sungai peres. Kemudian di Desa Betet, Jalan Desa tergenang di RT 07, 08, 09 dengan ketinggian sekitar 30-50 cm. Serta lahan padi dan jagung tergenang sekitar 15 hektar.

    Kemudian untuk Desa Tembeling jalan desa tergenang setinggi 5-10 cm. “Alhamdulillah, untuk kondisi banjir sudah surut,” ujar Camat Kasiman, Kabupaten Bojonegoro Novita Sari. [lus/ted]

  • Roda Lepas, Truk Muatan Kardus Terguling di Kepanjen

    Roda Lepas, Truk Muatan Kardus Terguling di Kepanjen

    Malang (beritajatim.com) – Nasib apes menimpa M Muhsinin (24) warga asal Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Truk Nissan PK 260 dengan nomor polisi DR 8575 AB yang ia kemudikan terguling.

    Kejadian itu terjadi pada Selasa (12/3/2024) pagi sekitar pukul 09.45 WIB. Truk R6 muatan kardus itu terguling di Jalan Raya Mangunrejo, Desa, Mangunrejo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, setelah Truk yang dikendarainya mengalami lepas roda belakang sebelah kiri.

    “Sehingga mengalamai slip atau out of control,” ujar Kanit Gakkum Satlantas Polres Malang, Ipda Joko Taruna, Selasa (12/3/2024) siang.

    Untungnya, M. Muhsinin selamat tanpa luka serius dan tidak sampai menelan korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

    “Tidak ada korban jiwa dalam laka lantas ini,” katanya.

    Ipda Joko Taruna menambahkan, kios milik warga yang berada di lokasi kejadian terkena body truk dan mengalami kerusakan.

    “Hanya kerugian materiil kerusakan pada kios milik warga,” ucapnya.

    Menurut Joko Taruna, kecelakaan Truk bermuatan kardus itu bermula saat M. Muhsinin berjalan dari arah Utara ke Selatan melaju dengan kecepatan sedang.

    Apesnya, jelas Joko, truk berwarna merah yang dikendarainya mengalami lepas roda belakang sebelah kiri. Kemudian truk oleng dan terguling yang mengharuskan, truk memerlukan evakuasi cukup lama.

    Untungnya, badan truk yang terguling tidak sampai menutup jalur utama. Terlihat masih ada sisa ruang bagi pengendara secara bergantian.

    “Tim masih lidik, dan derek juga sudah dihubungi. Untuk kerugian material sekitar Rp 2 juta,” pungkasnya. [yog/but]

  • Diduga Hilang Terseret Banjir, Warga Ngawi Ditemukan Meninggal di Sungai 

    Diduga Hilang Terseret Banjir, Warga Ngawi Ditemukan Meninggal di Sungai 

    Ngawi (beritajatim.com) – Lansia di Desa Bintoyo Kecamatan Padas Kabupaten Ngawi, Jawa Timur ditemukan meninggal dunia di sungai desa setempat, Selasa (12/3/2024) pukul 12.00 WIB siang.

    Kakek bernama Miran (65) itu ditemukan dalam kondisi meninggal, posisinya tersangkut di rumpun bambu pinggir sungai. Di ditemukan oleh pihak keluarga dan warga yang sudah melakukan pencarian sejak Sabtu (9/3/2024) malam, saat banjir mulai melanda kawasan desa tersebut.

    Pihak kepolisian langsung mendatangi lokasi setelah mendapat informasi dari warga. Petugas Damkar juga menuju ke lokasi usai mendapatkan permintaan bantuan untuk mengevakuasi korban. Pihak kepolisian terkendala medan terjal dan licin.

    Kejadian berawal saat korban yang tinggal di dekat dengan sungai tidak ada di rumah sejak Sabtu (9/3/2024) sore atau saat banjir datang. Pihak keluarga kemudian melakukan pencarian ke rumah kerabat dan tetangga. Sayangnya, korban tidak ditemukan, dan diduga hanyut terseret banjir di sungai.

    “Awalnya pada hari sabtu korban tidak ada dirumah. Dicari ke kerabat hingga tetangga tidak ditemukan korban sempat ada yang mengetahui di sungai dan hari ini ditemukan sudah tewas di sungai. Diduga terseret banjir kemarin,” kata Aris Riyanto, Kepala Desa Bintoyo.

    Terpisah, Petugas Damkar Kabupaten Ngawi Lilik Kukuh Junianto, mengatakan pihaknya terkendala jalan licin untuk upaya evakuasi. “Kami dapat laporan adanya orang diduga hanyut terseret banjir yang datang. Kami melakukan evakuasi, medannya licin menghambat upaya evakuasi kami,” kata Lilik.

    Jasad korban ditemukan sekitar 400 meter dari rumahnya. Setelah berhasil dievakuasi jenazah korban langsung dibawa ke RSUD dr Soeroto Ngawi untuk dilakukan visum. [fiq/kun]

  • Rumah Kakek Sebatang Kara di Blitar Roboh Diterjang Angin

    Rumah Kakek Sebatang Kara di Blitar Roboh Diterjang Angin

    Blitar (beritajatim.com) – Rumah Wagiman, warga Desa Gadungan Kecamatan Gandusari Kabupaten Blitar rata dengan tanah. Tempat tinggal kakek 65 tahun ini roboh usai diterjang angin kencang.

    Dinding rumah Wagiman yang terbuat dari bambu ambruk diporak porandakan angin kencang. Seluruh atapnya pun pecah dan rata dengan tanah. Padahal ini merupakan satu satunya tempat tinggal dari kakek 65 tahun tersebut.

    Kakek Wagiman sendiri tinggal seorang diri atau sebatang kara di rumah tersebut. Beruntung saat kejadian dirinya sedang tidak ada di rumah.

    “Di Desa Gadungan itu yang roboh rumah milik Wagiman berusia 65 tahun. informasinya Wagiman ini tinggal seorang diri,” kata Ivong Berttyanto, Kepala BPBD Kabupaten Blitar, Senin (12/03/24).

    Peristiwa ini terjadi pada Senin (12/03/24) sekitar pukul 11.30 WIB. Diduga rumah milik kakek Wagiman tidak kuat menahan hembusan angin kencang yang melanda wilayah Kabupaten Blitar sejak pagi hari.

    Sehingga bangunan rumah yang terbuat dari bambu tersebut roboh dan rata dengan tanah. Beruntung dalam kejadian ini tidak ada korban jiwa, namun seluruh bangunan dan peralatan rumah tangga milik Wagiman rusak.

    “Kondisi rumah memang sudah lapuk termakan usia, mengingat sang pemilik memang sudah lanjut usia dan sedikit mengalami gangguan kejiwaan,” tegasnya.

    Saat ini petugas BPBD Kabupaten Blitar tengah melakukan asesmen di lokasi kejadian. Warga bersama BPBD Kabupaten Blitar juga langsung mengevakuasi puing-puing rumah yang sudah rata dengan tanah.

    “Untuk kerugian masih didata, tindakan kami melakukan evakuasi dan pengamanan puing-puing bangunan bersama pihak desa,” bebernya.

    Angin kencang yang melanda Kecamatan Gandusari Kabupaten Blitar, sebuah pohon tumbang dan menimpa rumah seorang warga. Akibatnya rumah milik Pangat rusak usai tertimpa batang pohon.

    Kini petugas BPBD bersama warga tengah bersama-sama menyingkirkan batang pohon tersebut. Untuk kerugian saat ini masih dilakukan asesmen oleh BPBD Kabupaten Blitar.

    “Ada satu lagi rumah warga yang rusak akibat tertimpa pohon yang tumbang,” tutupnya. [owi/but]

  • 5 Spot Rekomendasi Tempat Ngabuburit Favorit di Kota Mojokerto

    5 Spot Rekomendasi Tempat Ngabuburit Favorit di Kota Mojokerto

    Mojokerto (beritajatim.com) – Ngabuburit menjadi salah satu momen yang dirindukan selama bulan Ramadhan. Sembari menunggu azan magrib menjelang berbuka puasa, ngabuburit dapat dilakukan dengan banyak hal, seperti jalan-jalan keliling kota, bermain dan bercengkerama bersama keluarga atau sahabat.

    Sembari menunggu waktu berbuka puasa, beberapa spot ternyata bisa jadi jujukan untuk ngabuburit bersama keluarga, teman, kerabat atau saudara. Sejumlah tempat ngabuburit di Kota Mojokerto tidak hanya asyik dan seru, tetapi juga aman di kantong.

    Beberapa spot bahkan bisa menjadi jujukan bagi mereka yang gemar berswafoto untuk media sosial. Berikut spot ngabuburit instagramable yang bisa dikunjungi di Kota Mojokerto saat Bulan Ramadhan yang ramah di kantong dan instagramable.

    1. Alun-alun Wiraraja

    Alun-alun selalu menjadi tempat berinteraksi bagi masyarakat. Alun-alun Wiraraja ini berdiri di atas lahan seluas 2,2 hektar, berada di pusat kota. Area ini memiliki taman, wahana, bangunan yang ikonik, spot foto dan masih banyak lagi termasuk kuliner.

    Revitalisasi Alun-alun Wiraraja dengan tugu setinggi 45 meter menjadikan tempat ini semakin instagramble. Tempatnya yang berdekatan dengan Masjid Agung Al Fattah dan sentra kuliner Skywalk semakin mempermudah pengunjung untuk menunggu waktu berbuka.

    2. Taman Benteng Pancasila (Benpas)

    Tak jauh berbeda dengan Alun-alun Wiraraja, Taman Benteng Pancasila (Benpas) juga rekomendasi seru untuk ngabuburit kedua di Kota Mojokerto. Salah satu ruang terbuka hijau yang bisa menjadi pilihan tempat ngabuburit yang nyaman dan murah.

    Taman Benpas ini menyediakan beberapa fasilitas agar pengunjung dapat menikmati taman ini dengan tenang dan aman. Diantaranya, terlihat fasilitas untuk anak-anak yaitu, mobil battry, odong-odong, kereta kelinci, bermain lampu, menaiki kuda keliling dan masih banyak lagi.

    3. Dermaga Sungai Brantas

    Keberadaan area dermaga ini, terletak di pinggir Sungai Brantas dan tidak jauh dari Alun-alun Wiraraja.  Dermaga yang dibangun menjorok ke sungai dilengkapi dengan jalur pedestrian untuk jalan-jalan di sepanjang pinggiran Sungai Brantas (yang biasa disebut Jogging Track).

    Dermaga ini sangat layak sebagai spot ngabuburit bersama keluarga yang ditunjang dengan suasana yang teduh serta pemandangan yang sangat sejuk apalagi bila sore hari. Pada malam hari suasana di tempat ini berubah menjadi kya-kya (pusat kuliner) dimana deretan warung lesehan berjajar di sepanjang Jogging Track (JT)

    Deretan warung lesehan berjajar di sepanjang JT siap melayani dengan berbagai sajian sambil menikmati semilir angin di pinggiran Sungai Brantas.

    4. Jalan Surodinawan Estate

    Tempat ini adalah salah satu pusat menjajakan makanan di Kota Mojokerto. Beragam makanan seperti crepes, makaroni telur, batagor, cilok, sosis bakar, korean food, es buah, es campur, es kuwut, angkringan, bakso dan masih banyak lagi tersedia di sepanjang jalan ini.

    Maka tak heran jika tempat ini menjadi destinasi untuk ngabuburit dan berburu takjil warga Kota Mojokerto dan sekitarnya. Di dekat sini, tepatnya di Suromulang juga baru saja dibangun sebuah taman kota yang telah dilengkapi dengan playground.

    5. Gelora A. Yani

    Meski berpuasa aktifitas fisik juga diperlukan untuk menjaga kebugaran tubuh. Kompleks Gelora Ahmad Yani, terus dibangun sebagai pusat kegiatan olahraga masyarakat sehingga cocom menjadi tempat untuk berolahraga sembari menunggu waktu berbuka.

    Sejak tahun lalu, gelanggang olahraga ini dilengkapi dengan fasilitas lintasan lari. Hasil dari rehabilitasi dengan anggaran Rp4,4 miliar itu kini dapat dinikmati masyarakat luas. Selain masyarakat bisa berolahraga sembari menunggu waktu berbuka, Kompleks Gelora Ahmad Yani juga cukup instagramble.

    Itu lima spot rekomendasi tempat ngabuburit di Kota Mojokerto yang dapat dijadikan referensi untuk mencari takjil atau hanya sekedar jalan-jalan saja. Selamat menjalankan ibadah puasa. [tin/kun]

  • Polres Pasuruan Kota Dianggap Lambat Tetapkan Tersangka Penimbunan Solar

    Polres Pasuruan Kota Dianggap Lambat Tetapkan Tersangka Penimbunan Solar

    Pasuruan (beritajatim.com) – Kasus penimbunan solar subsidi yang berhasil diamankan Satreskrim Polres Pasuruan Kota sampai saat ini masih belum ditetapkan tersangka. Hal ini membuat Ketua Yayasan Perlindungan Konsumen Jatim, Said Sutomo sayangkan lambatnya kinerja Polres Pasuruan Kota.

    Menurutnya dengan lamanya penetapan tersangka yang dilakukan oleh Polres Pasuruan Kota ini bisa saja merugikan masyarakat. Pasalnya solar subsidi ini sendiri sudah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat, khususnya Pasuruan.

    “Jangan sampai masyarakat mempunyai kesimpulan kalau para tengkulak solar itu berkomplotan dengan aparat penegak hukum. Sehingga kami minta kepada pihak yang bersangkutan agar segera mengamankan pelaku,” katanya.

    Said juga menyayangkan dengan masih bebasnya pelaku dari solar subsidi ini juga bisa membahayakan tingkat konsumen masyarakat. Dirinya juga berharap agar aparat penegak hukum segera mengamankan pelaku dan tidak kembali mengulangi perbuatannya

    Sementara itu Kasat Reskrim Polres Pasuruan Kota, AKP Rudi Hidajanto mengatakan bahwa kasus tersebut saat ini masih dalam tahap penyidikan. Saat ditanya terkait pelaku, Rudi mengatakan bahwa saat ini pihaknya masih dalam memeriksa saksi.

    “Tetap jalan dan masih penyidikan. Untuk tersangkanya nunggu riksa saksi-saksi dulu baru oenetapan tersangka,” jelasnya singkat, Selasa (12/3/2024).

    Sebelumnya, bahkan perusahan melakukan gugatan pra peradilan oleh Polres Pasuruan Kota terhadap pengamanan keenam kendaraan pengangkut solar. Menurut Rudi gugatan ini merupakan bagian dari dinamika hukum. [ada/beq]