Category: Beritajatim.com

  • Keluarga Bakal Gunakan Uang Pengemis Kaya di Kediri untuk Ini

    Keluarga Bakal Gunakan Uang Pengemis Kaya di Kediri untuk Ini

    Kediri (beritajatim.com) – Keluarga Roisah (70), pengemis kaya di Kediri memiliki rencana terhadap uang almarhumah. Mereka berniat menggunakan uang ratusan juta rupiah itu untuk hal bermanfaat.

    Menurut Kasi Pelayanan Pemerintah Desa Dukuh Manon Kusiroto, uang peninggalan tersebut harus dilegalkan dan menjadi hak waris.

    “Kata keluarga mau disalurkan ke tempat ibadah, untuk jariyah Mbah Roisah. Insya Allah secara keseluruhan. Semalam saya pergi ke rumah cucunya dan itu yang disampaikan,” ungkap Manon Kusiroto, pada Kamis (21/3/2024).

    Sampai hari ini, proses penghitungan uang almarhumah belum rampung. Sedikitnya ada Rp200 juta dari tumpukan tas dan kaleng di rumah Roisah di Desa Dukuh, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri itu.

    “Jumlah pastinya belum, karena sampai saat ini masih dihitung. Sudah mencapai ratusan juta. Insya Allah lebih Rp200 juta,” tambahnya.

    Sebelumnya, pengemis lansia meninggal dunia di Kediri mengejutkan banyak pihak. Sebab, ditemukan uang ratusan juta rupiah di rumahnya.

    Pengemis bernama Roisah (70) tercatat warga Desa Dukuh, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri. Dia meninggal dunia sepekan lalu, pada Jumat (15/3/2024) di rumah cucunya di Desa Slemanan, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar. [nm/beq]

  • PPP Jember: Kami Ini Sudah Jatuh, Tertimpa Tangga Pula

    PPP Jember: Kami Ini Sudah Jatuh, Tertimpa Tangga Pula

    Jember (beritajatim.com) – Kegagalan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menembus ambang batas elektoral minimal empat persen untuk masuk DPR RI, melengkapi kekalahan Ganjar Pranowo – Mahfud MD dalam pemilihan presiden.

    Berdasarkan rekapitulasi resmi Komisi Pemilihan Umum RI, PPP secara nasional hanya mengantongi 5.878.777 suara atau 3,87 persen. Sementara Ganjar-Mahfud yang didukung partai tersebut mengantongi 27.040.878 suara, berada di bawah Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka: (96.214.691 suara) dan Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar (40.971.906 suara).

    “Ibarat pepatah, PPP sudah jatuh tertimpa tangga,” kata Madini Farouq, Ketua Dewan Pimpinan Cabang PPP Kabupaten Jember, Jawa Timur, Kamis (21/3/2024).

    Madini mengakui ada banyak faktor yang mempengaruhi kegagalan PPP, termasuk faktor pemilihan presiden. “Ini memang perlu diteliti secara mendalam untuk menjawabnya. Tapi saya melihat di permukaan, memang banyak tokoh PPP yang kecewa. PPP dianggap salah pilih pada waktu pilpres, walaupun pilihan itu sudah melalui pertimbangan dan kajian mendalam,” katanya.

    Sebagian dari kalangan tokoh PPP tidak setuju partai itu berkoalisi dengan PDI Perjuangan yang secara ideologi tidak dekat dengan kelompok Islam. “Ini jadi salah satu faktor eksternal,” kata Madini.

    Menurut Madini, tidak tertutup kemungkinan koalisi dengan PDIP dan mendukung Ganjar membuat PPP menjadi sasaran untuk ‘dikerjai’ agar tidak lolos ke parlemen. “Ini harus dicari penyebabnya. Apakah ini karena intervensi dari rezim ataukah semata karena salah kelola partai secara internal, atau mungkin faktor ekseternal,” katanya.

    Madini menyebut PPP mendapatkan efek ekor jas negatif dari pencalonan presiden. “Ya apa boleh buat. Nasi sudah jadi bubur. Sikap politik sudah diambil dan selesai, dan sayangnya yang didukung PPP kalah. Mendukung calon yang tidak disepakati secara utuh di internal PPP, ternyata calon yang didukung itu juga kalah,” katanya.

    Madini menyerukan agar kegagalan ganda PPP ini menjadi catatan dan bahan evaluasi, terutama terhadap ketegasan arah perjuangan dan ideologi PPP. “Menurut saya PPP ini harus tegas jenis kelaminnya. Jangan menjadi partai yang tidak jelas ke mana arah dukungannya dalam membawa suara dan aspirasi umat Islam,” katanya keras.

    Madini mengingatkan, PPP selama ini dikenal sebagai partai yang menyuarakan aspirasi politik umat Islam. “Tapi ternyata dalam pilpes dianggap bertentangan dengan aspirasi politik umat Islam,” katanya. [wir]

  • PNS Hingga Tenaga Kontrak Surabaya Bakal Terima Gaji Ke-13, Kapan?

    PNS Hingga Tenaga Kontrak Surabaya Bakal Terima Gaji Ke-13, Kapan?

    Surabaya (beritajatim.com) – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyebut jika gaji ke-13 untuk aparatur negara sipil (ASN) atau Pegawai Negeri Sipil (PNS) bakal turun segera. Eri menjelaskan bakal ada yang berbeda dalam skema pemberian gaji ke-13 tahun ini.

    Eri menegaskan bahwa penerima gaji ke-13 bukan hanya dari PNS saja. Namun, lanjut dia, tenaga kontrak penunjang di Pemkot Surabaya juga bakal menerima gaji ke-13.

    “Tenaga kontrak penunjang juga akan mendapatkan gaji ke-13 ini. Kami sampaikan datanya ke Kementrian Keuangan dan tenaga kontrak penunjang akan mendapatkan gaji ke-13 ini,” ujar Eri, Kamis (21/3/2024).

    Untuk besaran nominal gaji ke-13, Eri menyebutkan, gaji pokok plus tunjangan dengan hitungan persentase. Dia berharap agar gaji ke-13 yang cair tersebut bisa menyuntikkan semangat kepada para penerima, PNS dan tenaga kontrak penunjang di Surabaya.

    Sementara, Eri memprediksi atau perkiraan gaji ke-13 turun sesuai informasi dari pemerintah pusat yakni paling cepat 26 Maret 2024 atau paling lama di awal April. “Paling cepat cairnya di 26 Maret 2024 atau nanti paling lambat di awal April 2024. Saya lupa tanggal berapa yang April,” ungkapnya.

    Pemberian gaji ke-13 itu diumumkan Presiden Joko Widodo melalui PP 14 Tahun 2024. Nominal gaji ke-13 akan dibayarkan secara penuh tanpa ada potongan atas iuran apapun. Untuk pajak penghasilan akan ditanggung pemerintah.[asg/kun]

  • Polres Malang Kirim Dua Truk Bantuan ke Korban Banjir di Jateng

    Polres Malang Kirim Dua Truk Bantuan ke Korban Banjir di Jateng

    Malang (beritajatim.com) – Polres Malang mengirim sebanyak dua truk bantuan bagi masyarakat terdampak banjir bandang di wilayah Kudus-Demak, Propinsi Jawa Tengah, Kamis (21/3/2024) hari ini.

    Kapolres Malang AKBP Putu Kholis Aryana menegaskan, secepatnya seluruh bantuan yang dikumpulkan Polres Malang bersama 30 Polsek Jajaran akan dikirimkan hari ini selepas Subuh.

    “Bantuan ini kita kumpulkan lalu kita kirim bagi saudara-saudara kita di kabupaten Kudus dan Demak Jawa Tengah, yang saat ini tengah mendapatkan bencana banjir ini kami lakukan serentak di seluruh jajaran Polres se Polda Jawa Timur, sesuai instruksi Bapak Kapolda kami kumpulkan dukungan bantuan kepada saudara-saudara kita di Jawa Tengah,” ungkap Kholis, Kamis (21/3/2024) siang saat mengecek langsung persiapan pengiriman bantuan di Mapolres Malang.

    Menurut Kholis, seluruh bantuan yang terkumpul di Polres Malang ini meliputi berbagai kebutuhan masyarakat terdampak banjir bandang di Kudus dan Demak. Meliputi biskuit, kemudian kue-kue kering makanan, makanan cepat saji dan siap konsumsi, pakaian, susu hingga popok bayi atau Pampers.

    “Kemudian selimut juga ada, bemper, pembalut dan lain sebagainya ini kami sudah kumpulkan sejak Minggu lalu, insya Allah nanti sore akan kita persiapkan ke dalam kendaraan untuk besok pagi secara bersama-sama bakda sahur berangkat menuju ke Jawa Tengah,” tuturnya.

    “Setelah semua terkumpul, secepatnya kami kirim untuk saudara-saudara kami di Demak dan Kudus yang membutuhkan,” pungkas Kholis. [yog/beq]

  • THM Buka, SE Bupati Ngawi Soal Bulan Ramadhan Masih Diabaikan 

    THM Buka, SE Bupati Ngawi Soal Bulan Ramadhan Masih Diabaikan 

    Ngawi (beritajatim.com) – Tempat hiburan malam (THM) di Ngawi masih ada yang buka pada bulan Ramadhan. Buktinya, anggota Polsek Kwadungan masih mendapati salah satu THM di Kwadungan yang buka dan beroperasi pada Selasa (19/03/2024) dini hari. 

    Tak hanya buka, bahkan ada pengunjung yang datang. Berikut, ada pula pemandu lagu yang sedang bekerja melayani sejumlah pengunjung. Mereka pun akhirnya diamankan oleh pihak kepolisian untuk dibina.

    Padahal, dalam SE Bupati Ngawi nomor 100.3.4.2/06.95/404319/2024 tentang Ketertiban umum Selama Bulan Suci Ramadhan 1445 H dan Hari Raya Idul Fitri Tahun 2024 sudah jelas. Di surat yang dilayangkan pada 8 Maret 2024 itu, kegiatan usaha hiburan malam dan karaoke ditutup selama bulan Suci Ramadhan. 

    Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono pun menyayangkan masih adanya karaoke yang buka selama bulan Ramadhan. ‘’Meski begitu, apa yang dilakukan pihak kepolisian sudah tepat. Khususnya untuk mencegah konflik antar masyarakat. Dikhawatirkan jika ada THM yang buka dan ada masyarakat yang tidak berkenan, bisa saja muncul konflik. Nah, pihak kepolisian sudah melangkah dengan baik dengan melakukan pengamanan dan sweeping,’’ terang Ony, Kamis (21/3/2024).

    Ony mengatakan, sejumlah pelanggaran yang dilakukan oleh THM bisa saja mengakibatkan pencabutan izin. Apalagi, dalam sweeping polisi, bisa jadi ada temuan-temuan lain seperti perdagangan alkohol tanpa izin hingga tindakan asusila yang mungkin saja terjadi. ‘’Kalau dinilai sudah tidak sesuai izin dan peruntukannya, maka bisa saja dicabut izinnya,’’ kata Ony. 

    Diketahui, dalam SE tersebut ada enam hal yang disampaikan oleh Ony. Edaran tersebut mendasar Peraturan Daerah Kabupaten Ngawi Nomor 01 Tahun 2017 tentang ketentraman dan Ketertiban Umum dalam rangka menyambut bulan Suci Ramadhan 1445 H dan Hari Raya Idul Fitri 1445 H Tahun 2024, agar tercipta situasi yang nyaman, tentram dan tertib maka dilakukan beberapa langkah.

    Diantaranya, Kegiatan Usaha berupa Cafe, Resto, Rumah Makan, Rumah Makan Cepat Saji, Pertokoan, Minimarket, Supermarket wajib dan tempat usaha lainnya untuk mematuhi aturan mulai operasional usaha disesuaikan dengan perizinan yang dimiliki.

    Kemudian, untuk usaha makan dan minum menggunakan tirai penutup pada siang hari dan mengumandangkan adzan saat Adzan Magrib sebagai tanda berbuka Puasa. UNtuk pedagang Kaki Lima / PKL yang berjualan pada lokasi sementara/trotoar boleh berjualan di atas pukul 16.00 WIB dengan tetap menjaga Ketertiban.

    Masyarakat dilarang membuat, menyimpan, membawa, mengedarkan, menjual membakar/membunyikan petasan dan sejenisnya. Kemudian, bagi warga masyarakat yang tidak menjalankan ibadah puasa dihimbau untuk tidak merokok, makan dan minum di tempat umum yang bukan digunakan untuk kegiatan makan minum. [fiq/kun]

  • Polisi Dalami Penyebab Bus Rem Blong di Malang yang Renggut Korban Jiwa

    Polisi Dalami Penyebab Bus Rem Blong di Malang yang Renggut Korban Jiwa

    Malang (beritajatim.com)- Satuan Lalu lintas (Satlantas) Polres Malang, melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) kecelakaan lalu lintas yang melibatkan bus dan truk di Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. Kejadian itu menyebabkan sejumlah kendaraan rusak parah dan dua rumah hancur.

    Kasubsipenmas Humas Polres Malang, Ipda DIcka Ermantara, mengatakan kecelakaan maut ini terjadi sekitar pukul 14.00 WIB di Jalan Raya Klampok. Kendaraan yang terlibat dalam tabrakan karambol tersebut adalah bus Mercedes Benz Sinar Dempo dengan nomor polisi K-7006-OB dan truk Mitsubishi dengan nomor AG-8232-YK.

    Insiden tragis ini juga menyebabkan dua pengendara sepeda motor mengalami luka-luka parah. Salah satu korban meninggal dunia dalam perawatan medis di rumah sakit.

    “Kejadian laka lantas di Klampok, Singosari, sekitar pukul 14.00 WIB, anggota sudah turun ke lokasi melakukan olah TKP dan evakuasi,” kata Ipda Dicka Ermantara saat dikonfirmasi di Polres Malang, Kamis (21/3/2024).

    Menurut Dicka, penyelidikan awal menunjukkan bahwa kecelakaan bermula ketika bus Mercedes Benz Sinar Dempo yang dikemudikan oleh CN (36), asal Kota Pagar Alam, Sumatera Selatan melaju dari barat ke timur dengan kecepatan sedang.

    Saat tiba di TKP, kendaraan tiba-tiba kehilangan kendali, menyebabkan tabrakan dengan truk Mitsubishi yang dikemudikan oleh AD (31), dan penumpang DW (23), keduanya merupakan warga Kecamatan Singosari.

    “Karena jarak sudah dekat sehingga terjadi tabrakan belakang yang berakibat kedua kendaraan terus melaju ke timur dan memasuki lajur berlawanan arah,” tegas Dicka.

    Sementara itu, dari arah berlawanan melaju sepeda motor Yamaha Vega ZR N-6368-EBH yang dikendarai satu keluarga asal Desa Klampok, Singosari, yakni AE (31), berboncengan dengan DF (29), dan anaknya TA yang masih balita.

    Saat itu AE sedang menunggu di pinggir jalan hendak belok ke arah timur. Namun, karena jarak sudah sangat dekat, terjadi tabrakan samping yang mengakibatkan ketiga kendaraan bergerak ke timur dan menabrak dua rumah milik S (66) dan RS (40).

    “Kendaraan bus Mercedes Benz Sinar Dempo K-7006-OB dan truk Mitsubishi AG-8232-YK terus bergerak ke timur dan menabrak tiang listrik, baru berhenti saat menabrak plakat Balai Desa Klampok,” tambahnya.

    Dikatakan Dicka, akibat kecelakaan maut ini, Pengemudi bus, penumpangnya, pengendara sepeda motor mengalami luka-luka dan harus dirawat di RS Prima Husada Singosari. Namun, naas bagi Dhita Farikha Aprilia yang mengalami luka-luka parah dan akhirnya meninggal dunia dalam perawatan di rumah sakit yang sama.

    Dicka menambahkan, bahwa pihaknya telah turun ke lokasi untuk melakukan olah TKP dan evakuasi korban. Berdasarkan penyelidikan awal dan keterangan saksi di lokasi, kecelakaan dipicu oleh kehilangan kendali kendaraan bus di jalanan yang menurun.

    “Masih dalam penyelidikan dan pemeriksaan saksi-saksi, kasusnya sudah ditangani oleh unit laka lantas Polres Malang,” pungkasnya. [yog/aje]

  • Sidak, Dinkes Blitar Temukan Jajanan Lebaran Kedaluwarsa Dijual di Toko

    Sidak, Dinkes Blitar Temukan Jajanan Lebaran Kedaluwarsa Dijual di Toko

    Blitar (beritajatim.com) – Sejumlah jajanan lebaran yang sudah kedaluwarsa ditemukan oleh petugas Dinas Kesehatan Kota Blitar saat melakukan sidak ke sejumlah toko. Meski sudah kedaluwarsa namun makan ringan tersebut masih saja dijual oleh para pedagang.

    Jajanan yang sudah lewat (habis) jangka waktunya ini tentu membahayakan jika dikonsumsi. Maka dari itu petugas meminta pedagang untuk menarik jajanan lebaran yang sudak kedaluwarsa atau expired tersebut.

    “Kami menemukan ada produk yang kemasannya penyok dan bersudut, dimana ini bisa membuat bakteri masuk serta bisa membahayakan bagi siapapun yang mengkonsumsinya,” kata Dadik Setyo ketua tim sidak Dinas Kesehatan Kota Blitar, Kamis (21/03/24).

    Selain kedaluwarsa, petugas Dinkes Kota Blitar juga menemukan produk makanan yang rusak kemasannya. Kondisi ini bisa membuat bakteri masuk dan membahayakan orang yang mengkonsumsinya.

    Kemudian, petugas juga menemukan adanya produk pangan yang seharusnya perizinannya cukup PIRT, namun mencantumkan izin dari Depkes saja. Atas temuan ini, pemilik toko langsung diberikan teguran dan surat peringatan agar tidak menjual jajanan yang telah rusak dan tidak mengantongi izin.

    “Semua makanan tersebut kami minta ditarik, dan kami berikan pemahaman kepada pemilik toko tentang bahaya mengkonsumsi makanan yang kedaluwarsa maupun kemasannya rusak,” tegasnya.

    Menjelang lebaran ini memang permintaan produk pangan meningkat dibandingkan dengan hari-hari biasa. Untuk memastikan produk pangan layak konsumsi, Tim gabungan Kota Blitar yang terdiri dari Dinas Kesehatan, Satpol PP, dan instansi terkait lainnya melakukan sidak makanan minuman di sejumlah swalayan yang ada di Kota Blitar, pada hari ini Kamis (21/03/24).

    Total ada 4 toko dan swalayan yang didatangi oleh tim gabungan, diantaranya berada di Kelurahan Tanjungsari, jalan Mawar, jalan A Yani dan Jalan Semeru Kota Blitar. Tujuan dilakukan sidak ini adalah untuk memastikan produk pangan yang dijual dalam kondisi aman dan layak konsumsi. Artinya, dari segi kemasan tidak rusak dan tidak kadaluarsa serta jenis perizinannya sesuai.

    “Hari ini kami melakukan pemantauan ke sejumlah swalayan yang ada di Kota Blitar untuk memastikan produk pangan yang dijual itu aman dan layak konsumsi. Tim ini mendatangi empat toko,” pungkasnya. [owi/aje]

  • Keluarga Bakal Gunakan Uang Pengemis Kaya di Kediri untuk Ini

    Pengemis di Kediri Meninggal Tinggalkan Ratusan Juta Rupiah

    Kediri (beritajatim.com) – Pengemis lansia meninggal dunia di Kabupaten Kediri mengejutkan banyak pihak. Sebab, ditemukan uang ratusan juta rupiah di rumahnya.

    Pengemis bernama Roisah (70), tercatat sebagai warga Desa Dukuh, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri. Dia meninggal dunia sepekan lalu, tepatnya pada Jumat (15/3/2024) di rumah cucunya di Desa Slemanan, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar.

    Kasi Pelayanan Pemerintah Desa Dukuh, Manon Kusiroto membenarkan Roisah adalah warganya. Dia juga membenarkan adanya temuan uang ratusan juta rupiah di rumah lansia tersebut.

    Di rumah lansia tersebut ditemukan tumpukan kaleng dan puluhan tas ransel berisi uang. Tumpukan kaleng itu diketahui setelah kerabat membuka rumah Roisah.

    Jumlah uang yang ditemukan tersebut diperkirakan mencapai ratusan juta. Bahkan, sampai hari ini, Kamis (21/3/2024), proses penghitungan uang Roisah (70) belum rampung.

    “Di dalam rumahnya ada tumpukan kaleng, tas-tas isinya uang kertas. Di kaleng ada uang logam. Kalengnya ada 50-an lebih. Mulai dilakukan penghitungan oleh saudaranya sama ketua RT setempat. Jumlah pastinya belum, karena sampai saat ini masih dihitung. Sudah mencapai ratusan juta. Insya Allah lebih Rp200 juta,” jelasnya kepada beritajatim.com.

    Manon menambahkan, awalnya tidak ada yang mengetahui apabila Roisah memiliki uang dalam jumlah besar. Sebab, rumahnya selalu dalam kondisi kosong lantaran ditinggal pergi mengemis di sekitar Kecamatan Ngadiluwih.

    “Di dalam rumah itu kan kosong, karena dia sendiri yang tinggal. Rumah itu tidak pernah dikunjungi tetangga. Tetapi KTP-nya dan asli warga Dukuh,” ungkap Manon.

    Roisah mulai mengemis setelah bercerai dari suaminya. Dia memiki satu orang anak perempuan yang kini tinggal di Udanawu namun keduanya sudah berpisah sejak baru lahir.

    “Ceritanya setelah lahiran, anaknya diserahkan kepada orang lain,” tambah Manon.

    Sebelum tutup usia, Roisah sempat jatuh sakit selama sepekan terakhir. Dia mengeluh badannya lemas, lalu oleh sang cucu sempat dipanggilkan dokter.

    Roisah juga sempat opname di rumah sakit. Tetapi, akhirnya dia dibolehkan rawat jalan.

    “Saat hendak dibawa ke dokter yang ketiga kalinya itu, dia meninggal. Kemudian dimakamkan di Slemanan, Udanawu. Nanti malam pas 7 hariannya,” tutup Manon. [nm/beq]

  • Banyak Mamin Tak Penuhi Standar Masih Dijual di Swalayan Pasuruan

    Banyak Mamin Tak Penuhi Standar Masih Dijual di Swalayan Pasuruan

    Pasuruan (beritajatim.com) – Menjelang Idul Fitri, Tim gabungan Kota Pasuruan lakukan sidak makanan dan minuman (mamin) disejumlah minimarket. Tim gabungan tersebut terdiri dari Dinkes, Disperindag, dan Dinas Pertanian Kota Pasuruan.

    Menurut Kabid Pelayanan dan Sumberdaya Kesehatan Kota Pasuruan, Ika Anggraeni mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat.

    “Kami memastikan bahwa makanan yang tersedia di pasaran memenuhi standar keamanan, termasuk tanggal produksi, tanggal kadaluwarsa, komposisi, dan label harga,” ungkapnya selama inspeksi.

    Selama melakukan sidak, tim gabungan ini menemukan beberapa mamin yang tidak layak untuk dikonsumsi. Seperti halnya kadaluarsa, tidak adanya label, kemasan yang rusak, dan komposisi produk yang tidak sesuai.

    “Ikut mendapati kemasan yang tidak memiliki label tanggal produksi, kadaluarsa, dan komposisi di toko tersebut. Sedangkan di minimarket, beberapa kemasan Mamin ditemukan rusak,” tambah Ika.

    Kerusakan mamin tersebut diketahui di dua tempat, yaitu di Toko Leo di Pasar Besar dan Minimarket di Jalan Panglima Sudirman, Kota Pasuruan. Sehingga nantinya pihaknya akan memberikan tindakan terhadap pemilik atau penjual mamin yang tak layak.

    “Kami akan terus melakukan pembinaan agar produk yang dijual aman untuk dikonsumsi oleh masyarakat,” tambahnya.

    Diketahui sidak mamin ini akan terus dilakukan oleh tim gabungan Kota Pasuruan hingga tanggal 22 Maret nantinya. [ada/aje]

  • PPPK Ponorogo Mulai Tanda Tangani Kontrak Jadi Abdi Negara

    PPPK Ponorogo Mulai Tanda Tangani Kontrak Jadi Abdi Negara

    Ponorogo (beritajatim.com) – Ratusan orang yang terpilih menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo mulai menandatangani kontrak. Selangkah lagi mereka akan menjadi abdi negara.

    Data dari Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Ponorogo, tercatat ada 751 peserta PPPK yang rencana melakukan tanda tangan kontrak. Jadwal penandatanganan dimulai Selasa  (19/3/2024) hingga nanti terakhir pada Jumat (22/3/2024) nanti.

    “Dari hari Selasa lalu, ada penandatanganan kontrak untuk PPPK. Jadwalnya hari Selasa dan Rabu untuk PPPK kategori guru dan sisanya untuk PPPK tenaga kesehatan (nakes) dan tenaga teknis,” kata Kepala BKPSDM Ponorogo, Andy Susetyo, Kamis (21/3/2024).

    Proses tanda tangan kontrak ini, calon PPPK yang lolos diberi draft dokumen perjanjiannya. Dari situ, mereka disuruh untuk mempelajarinya. Setelah selesai mempelajari, apakah setuju atau tidak. Kalau setuju, mereka menandatangani dokumen perjanjian tersebut

    “Ini merupakan tanda tangan perjanjian kerja antara bupati dan masing-masing PPPK. Kalau setelah mempelajari draf dokumen perjanjian, setuju ya ditandatangani,” katanya.

    Setelah proses penandatanganan rampung, BKPSDM Ponorogo pun langsung mulai proses surat keterangan (SK) dari Bupati. Selanjutnya, SK bupati itu, rencanya akan diserahterimakan pada minggu depan.

    “Setelah tanda tangan, baru memproses pembuatan SK bupati dan nanti minggu depan akan diserahterimakan,” kata mantan kepala Dinas Pertanian itu.

    Dia menambahkan bahwa durasi kontrak kerja PPPK selama 5 tahun. Hal tersebut juga sesuai dengan petunjuk Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko.

    “Dari dulu tetap sampai sekarang, kontraknya 5 tahun,” pungkasnya. [end/beq]