Category: Beritajatim.com

  • PJ Walkot Kediri Ingatkan ASN Beramal di Bulan Suci Ramadan

    PJ Walkot Kediri Ingatkan ASN Beramal di Bulan Suci Ramadan

    Kediri (beritajatim.com) – PJ Wali Kota Kediri kembali buka bersama dengan ASN dan tenaga teknis di beberapa OPD Pemerintah Kota Kediri di Masjid RSUD Gambiran, Selasa (26/3/2024). Beberapa OPD yang hadir dalam acara ini Inspektorat, Dinas PUPR, Dipendukcapil, Dinas Sosial, BPBD, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman, Dinas Koperasi dan UMTK, serta RSUD Gambiran.

    Saat ditemui, Zanariah terus memberikan semangat kepada para ASN maupun tenaga teknis Pemerintah Kota Kediri walaupun dalam keadaan berpuasa, namun harus tetap memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat.

    “Apalagi beberapa hari yang lalu, RSUD Gambiran berhasil menjadi Top BUMD Award Bintang 4. Penghargaan tersebut dapat menjadi motivasi untuk terus meningkatkan pelayanan,” ucap Zanariah.

    Di samping itu, PJ Wali Kota Kediri juga mengingatkan di malam ke-16 Ramadan ini semakin mendekati malam Nuzulul Quran. Oleh karena itu terus perbanyak tadarus. Semoga semua amal ibadah selama Bulan Ramadan ini diterima oleh Allah SWT. “Saya harap perbanyak amalan di bulan suci Ramadan ini,” imbuhnya.

    Tak lupa, Zanariah juga menghimbau para ASN Pemerintah Kota Kediri ini untuk berzakat, infaq dan sedekah melalui BAZNAS Kota Kediri. Karena zakat, infaq, sedekah ini merupakan salah satu amalan yang sangat dianjurkan dalam Islam. Tidak hanya untuk meraih pahala namun dampak baiknya juga bisa langsung dirasakan oleh sesama manusia.

    Pada kesempatan ini, juga dilakukan santunan anak yatim dan pegawai kebersihan di lingkup RSUD Gambiran Kota Kediri. Turut hadir Kepala OPD Pemerintah Kota Kediri, pegawai ASN dan tenaga teknis Pemerintah Kota Kediri. [nm/kun]

  • Jelang Mudik Lebaran, Disperdagin Kota Kediri Awasi SPBU

    Jelang Mudik Lebaran, Disperdagin Kota Kediri Awasi SPBU

    Kediri (beritajatim.com) – Mempersiapkan kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) jelang mudik lebaran, Bidang Metrologi Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kota Kediri mulai gencar melakukan pengawasan terhadap Stasiun Pengisian bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Kediri.

    Seperti yang telah dilakukan hari ini, Selasa (26/3/2024) bertempat di SPBU Kaliombo dan Rabu (27/3/2024) di SPBU Ngampel. Adapun tujuan dilaksanakannya pengawasan yakni untuk memastikan kebenaran ukuran serta meminimalkan adanya alat tambahan di dalam pompa ukur yang bisa mempengaruhi hasil pengukuran.

    Wahyu Kusuma, Kepala Disperdagin Kota Kediri mengutarakan, berdasarkan hasil pengawasan yang dilakukan, petugas tidak menemukan alat tambahan pada pompa ukur BBM. “Semuanya berjalan sesuai ketentuan, tidak ada menyimpang, tidak ditemukan alat tambahan, dan bisa digunakan untuk transaksi,” tegasnya.

    Kegiatan pengawasan kemetrologian merupakan tugas untuk melindungi konsumen dan pelaku usaha dari kesalahan pengukuran dengan berpedoman kepada Undang-Undang Nomor 2 tahun 1981 tentang Metrologi Legal.

    Sebagai informasi, metrologi merupakan ilmu pengetahuan tentang ukur-mengukur secara luas atau the sience of measurement yang meliputi satuan ukur, metode/cara pengukuran, dan alat-alat ukur yang digunakan. Adapun penerapan metrologi yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, seperti: penggunaan timbangan di pasar, pompa ukur di SPBU, meter listrik, serta meter air.

    Guna melindungi konsumen utamanya menjelang mudik lebaran, Kementerian Perdagangan telah menginstruksikan kepada pemerintah daerah untuk melakukan pengawasan di seluruh SPBU.

    “Instruksi Kemendag seluruh SPBU dilakukan pengawasan. Kalau di Kota Kediri ada di sepanjang jalur provinsi,” ujarnya. Dengan adanya pengawasan yang melibatkan lima petugas ini, dirinya berharap agar masyarakat yang membeli BBM mendapatkan takaran yang sesuai.

    “Misalkan beli 1 liter dapatnya sesuai 1 liter tidak kurang tidak lebih, makanya kita awasi untuk meminimalisir kecurangan dan sebagai bentuk perlindungan terhadap konsumen,” pungkasnya.

    Sementara itu, Kholik, Petugas SPBU Kaliombo menerangkan hari ini sejumlah petugas yang tergabung dalam Bidang Metrologi melakukan pemantauan terhadap alat ukur di SPBU Kaliombo dalam rangka mencegah kecurangan oknum yang berdampak merugikan konsumen. Kholik mengaku pihaknya sangat mengapresiasi langkah yang ditempuh Pemkot Kediri terhadap kegiatan tersebut.

    “Itu penting sekali karena Pemkot Kediri benar-benar memastikan takaran kami sudah tepat dan tidak terjadi selisih antara penunjukan pada layar yang ditampilkan dengan jumlah BBM yang didapat konsumen,” katanya.

    Pihaknya juga terus mengupayakan untuk menjaga akurasi pompa ukur SPBU agar tidak ada konsumen yang dirugikan. Adapun upaya yang ditempuh pihak SPBU Kaliombo yakni dengan rutin mengikuti kegiatan tera ulang yang diselenggarakan oleh Disperdagin. [nm/kun]

  • Dinas Kominfo Kota Kediri Sukseskan Forum Walidata

    Dinas Kominfo Kota Kediri Sukseskan Forum Walidata

    Kediri (beritajatim.com) – Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Kediri menghadirkan para sekretaris dinas dan badan dari 24 OPD dalam kegiatan Rapat Koordinasi Persiapan Forum Walidata dan ASKOMPSI DLGA 2024. Hal ini sebagai upaya mendukung optimalisasi kegiatan statistik sektoral.

    Bertempat di Ruang Kilisuci, Selasa (26/3/2024) Apip Permana Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika mengatakan rapat koordinasi ini diselenggarakan guna mengoordinir para peserta selaku konseptor agar proses pengumpulan data yang tersebar di beberapa instansi dapat terlaksana dengan tertib.

    “Data yang akurat atau valid menjadi salah satu atau dasar utama untuk membuat kebijakan yang benar benar bisa mencapai tujuan yang diinginkan. Agar pengelolaan data bisa optimal, maka diperlukan adanya peran serta dari semua OPD, dalam hal ini kita merujuk pada konseptor,” ungkap Apip saat membuka kegiatan.

    Lebih rinci Apip menjelaskan, data terbagi menjadi 3 jenis yakni data spasial, data statistik dan data keuangan negara. Sebagai dinas pengampu Satu Data, Apip mengajak semua OPD untuk berperan aktif memberikan kontribusi dan informasi data untuk dikelola Dinas Kominfo. Sehingga proses pengumpulan data yang tersebar antar bidang dan masing-masing OPD bisa lebih tertib.

    “Tentunya dalam mengelola data bisa maksimal bila ada peran serta dari semua OPD, dalam hal ini kita merujuk pada konseptor yang memiliki peran merencanakan, melaksanakan dan mengkoordinasikan kegiatan yang menyebar di semua bidang di OPD masing-masing,” tuturnya.

    Sesuai Perpres Nomor 39 Tahun 2019, Apip mengungkapkan Satu data sangat bermanfaat bagi birokrasi karena menghasilkan data yang mutakhir, terpadu, dan dapat dipertanggungjawabkan serta mudah diakses antar instansi.

    “Karena pada hakikatnya bagi sebuah organisasi, data yang akurat dan valid serta update memang menjadi dasar utama untuk membuat kebijakan yang betul-betul bisa mencapai tujuan yang diinginkan. Untuk itu, kami perlu bantuan dan dukungan dari bapak/ibu untuk terus berperan aktif dan berkontribusi dengan memberikan data yang update untuk dikelola Dinas Kominfo,” tambahnya.

    Dari rakor ini, Apip berharap kolaborasi dan koordinasi antar OPD bisa lebih optimal sehingga kegiatan statistik sektoral bisa berjalan lancar serta menghasilkan data yang berkualitas dan dapat dipertanggungjawabkan. [nm/ian]

  • Polisi Belum Terima Laporan Pembabatan Kopi Varietas Baru di Jember

    Polisi Belum Terima Laporan Pembabatan Kopi Varietas Baru di Jember

    Jember (beritajatim.com) – Polisi belum menerima laporan pembabatan pohon kopi varietas baru Milo Pace milik Hasan Putra di Desa Pace, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember, Jawa Timur. Polisi menekankan pentingnya menjaga stabilitas daerah.

    Kepala Unit Tindak Pidana Tertentu Kepolisian Resor Jember Inspektur Dua Naufal Muttaqin mengatakan, pihaknya melihat kondusivitas keamanan dan hukum. “Pertama, kami sampaikan kepada para petani dan warga untuk bersama menjaga kondusivitas keamanan lingkungan sekitar,” katanya, ditulis Selasa (26/3/2024).

    Naufal menyerukan warga tak melakukan tindakan yang bisa merugikan diri sendiri dan orang lain. “Dilihat dari permasalahan ini, terkait penebangan tanaman kopi milik Haji Hasan, ada dua langkah yang dapat ditempuh, bisa melalui perdata dan pidana,” katanya.

    Jika terkait tindak pidana, menurut Naufal, setiap orang berhak melaporkan permasalahan yang ada kepada kantor kepolisian terdekat. “Tapi Pak Haji Hasan belum membuat laporan ke kantor polisi. Jadi kami tidak mengambil tindakan,” katanya. Jika hendak menggugat secara perdata, Naufal menyarankan semua aspek legal disiapkan.

    Zainal Arifin, petani di Pace, mengatakan, kurang lebih ada 4.500 pohon kopi Milo Pace yang dikembangkan di atas tanah kas Desa Pace seluas tiga hektare. Setelah tiga tahun masa budidaya, varietas baru kopi Milo Pace yang ditemukan Hasan itu akhirnya berproduksi 1,5 ton. “Dengan harga sangat bagus, Rp 100 ribu per kilogram,” katanya.

    Namun perbedaan politik antara Hasan dan calon petahana Muhammad Farhan, membuat kopi varietas baru yang dibudidayakan itu pun dibabat. “Tanahnya memang tanah kas desa. Tapi apakah kemudian itu hak milik mutlak kepala desa? Kan tidak. Begitu jabatan kades sudah habis, dia tidak menguasai,” kata Zainal.

    Menurut Zainal, kopi tersebut seharusnya bisa dikelola Pemerintah Desa Pace melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). “Varietas ini kebanggaan Jember. Saya kasihan kepada bupati dan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan, karena slogan beliau adalah menjadikan Jember sebagai pusat kopi robusta terbaik di Indonesia. Ini baru berkembang, sudah dimusnahkan,” katanya.

    Zainal tidak tahu bagaimana prosedur hukum seharusnya dijalankan dalam menangani persoalan ini. “Oleh sebab itu, kami langsung ke DPRD Jember untuk mengetahui bagaimana sikap DPRD Jember dan Dinas TPHP terkait pemusnahan varietas ini,” katanya.

    Hasan sudah menyewa tanah kas desa itu sejak 1998. “Awalnya memang bukan menanam kopi, tapi pepaya. Tapi karena ada bantuan tanaman kopi dari Pusat Penelitian Kopi dan Kakao, akhirnya kami bermusyawarah dengan kepala desa untuk ditanan di sana,” kata Zainal.

    Petani pun memperpanjang masa sewa setiap tahun sejak masa kepemimpinan Kepala Desa Pace Nur Ahmad, Karyoso, sampai Muhammad Farhan yang menjabat dua periode. “Dalam peraturan di desa, setiap kali masa sewa habis, maka penyewa akan diberi undangan untuk ditanyakan apakah akan memperpanjang masa sewa atau tidak. Ini tidak ada undangan, tahu-tahu ada surat bahwa sewa itu diputus,” kata Zainal.

    Hasan Putra menambahkan, selama ini tidak pernah ada masalah dalam soal sewa lahan tanah kas Desa Pace. Ia juga tak pernah minta keringanan harga sewa. “Malah Pak Karyoso dulu ikut bekerja sama untuk kemajuan desa,” katanya.

    Hasan menyewa tanah kas desa pada masa pemerintahan Farhan sebesar Rp 1,5 juta per hektare setiap tahun. Masa sewa tersebut habis pada Desember 2023, dan oa terlambat memperpanjang masa sewa kurang lebih 1,5 bulan. “Bukan saya tidak mau memperpanjang, tapi karena saya tidak diundang,” katanya.

    Sebelum pohon kopi dibabat, Hasan tidak pernah menerima pemberitahuan dari Pemerintah Desa Pace. “Cuma pemerintah desa merasa keberatan, karena saya di sana bikin pondok di sana. Listrik masuk, jaringan wifi masuk,” katanya.

    Pondok itu dibangun untuk menerima tamu-tamu dari luar daerah yang datang ke Pace untuk melakukan studi banding soal kopi. “Kalau tidak ada pondoknya, mau ditaruh di mana. Apalagi sampai bupati berkunjung ke sana,” kata Hasan.

    Hasan sendiri tidak pernah menginap di pondok tersebut. “Kepentingan saya cuma untuk kunjungan-kunjungan agar agak tenang,” katanya.

    DPRD Jember melakukan rapat gabungan Komisi A dan Komisi B di gedung parlemen, Senin (25/3/2024) malam dengan mengundang Dinas TPHP Jember, camat Silo, penyewa, dan kepolisian. Namun Kepala Desa Pace Muhammad Farhan tidak hadir. [wir]

  • Pemkab Mojokerto Segera Salurkan Dana Hibah Tahap Dua Pilkada Serentak 2024

    Pemkab Mojokerto Segera Salurkan Dana Hibah Tahap Dua Pilkada Serentak 2024

    Mojokerto (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto akan segera menyalurkan dana hibah tahap dua Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 sebesar Rp 44,7 milyar. Namun hingga saat ini, Pemkab Mojokerto masih menunggu pengajuan dari lembaga terkait.

    Hal tersebut disampaikan Sekretaris Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Mojokerto Djoko Supangkat. Kebutuhan anggaran Pilkada Serentak 2024 sebesar Rp82 miliar tersebut dialokasikan untuk Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Mojokerto.

    “KPU mendapat alokasi sebesar Rp62 miliar dan Bawaslu Rp20 miliar. Mekanisme penyalurannya dilakukan dua tahap, 40 persen di tahun 2023 lalu dan 60 persen tahun ini. Tahun lalu kita salurkan Rp 32,8 miliar (Rp24,8 miliar KPU dan Rp8 miliar Bawaslu), tahun ini kita siapkan Rp44,7 miliar,” ungkapnya, Selasa (25/3/2024).

    Masih kata Djoko, anggaran sebesar Rp44,7 miliar tersebut dengan rincian; Rp32,7 miliar untuk KPU dan Rp12 miliar untuk Bawaslu. Djoko menjelaskan, jika anggaran sebesar Rp44,7 miliar tersebut sudah siap disalurkan dan ditargetkan penyaluran tahap dua pada awal April depan.

    “Kami targetkan penyaluran untuk dana hibah tahap dua ini dilakukan bulan depan. Saat ini, kami masih menunggu pengajuan dari lembaga terkait (KPU dan Bawaslu),” tegasnya.

    Sebelumnya, pada 2023 lalu Pemkab Mojokerto sudah menyalurkan anggaran Pilkada serentak 2024 tahap pertama kepada Bawaslu dan KPU Kabupaten Mojokerto sebesar Rp32,8 miliar. Masing-masing Rp 24,8 miliar untuk KPU dan Rp 8 miliar untuk Bawaslu.

    Penyaluran alokasi tersebut berdasarkan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 900.1.9.1/435/SJ Nomor 24 Januari 2023 Tentang Pendanaan Kegiatan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati serta Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tahun 2024.

    Dana hibah akan dicairkan secara bertahap. Pada tahap pertama, minimal 40 persen dari nilai Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) yang akan dicairkan dalam waktu paling lama 14 hari kerja setelah penandatanganan NPHD. Pencairan dana hibah paling sedikit 60 persen dari nilai NPHD paling lama lima bulan sebelum hari pemungutan suara. [tin/ian]

  • KH Nur Cholis Misbah: Munculnya Tokoh Menawarkan Diri di Pilkada 2024 Perlu Diapresiasi 

    KH Nur Cholis Misbah: Munculnya Tokoh Menawarkan Diri di Pilkada 2024 Perlu Diapresiasi 

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Tokoh ulama Sidoarjo menyebut sosok H. Usman yang kini duduk sebagai Ketua DPRD Kab. Sidoarjo, di bursa bakal calon bupati Sidoarjo selain H. Ahmad Muhdlor Ali (Gus Muhdlor) dan H. Subandi patut diperhitungkan dan diapresiasi oleh warga Sidoarjo.

    Hal itu ditegaskan KH Nur Cholis Misbah disela kegiatannya bersama Baznas RI dan PT Unilever di Pondok Pesantren Modern Al Amanah Junwangi, Krian Selasa (26/3/2024).

    Pendiri Ponpes Modern Al Amanah itu mengatakan, partai besar secara politik yang berpengaruh di Sidoarjo adalah PKB. Menurutnya, PKB sendiri sampai dengan saat ini belum memberikan tanda siapa yang akan diusung di Pilkada 2024.

    Sosok-sosok politisi yang saat ini namanya berhembus di masyarakat yang disebut sebagai bakal calon yang mengikuti kontestasi Pilkada juga patut diperhitungkan seperti, H. Usman, H. Subandi dan Gus Muhdlor.

    “Dari suara-suara arus bawah muncul tiga nama yakni, H. Usman, Abah Subandi dan Gus Muhdlor. Semoga dari nama-nama dan tawaran itu masyarakat bisa mengapresiasi,” jelasnya.

    Menurut alumni Pondok Pesantren Al Hikmah Purwoasri Kediri itu, sosok politisi yang mau menawarkan dirinya sebagai calon dari kontestasi Pilkada patut diapresiasi.

    Tokoh ulama itu juga menyebut sebagai calon pemimpin harus bisa diajak berdiskusi. “Ya paling tidak  bisa diajak berdiskusi untuk ke depan Sidoarjo ini seperti apa dan sebagainya,” ungkapnya mengakhiri. (isa/ian)

  • Jasad Pencari Ikan di Sampang Ditemukan Tim SAR Tak Jauh dari Korban Terseret Arus

    Jasad Pencari Ikan di Sampang Ditemukan Tim SAR Tak Jauh dari Korban Terseret Arus

    Sampang (beritajatim.com) – Setelah dilakukan pencarian oleh tim SAR dibantu oleh warga, jasad Khoiruddin (26), pria pencari ikan asal Dusun Combih, Desa Apaan, Kecamatan Pangarengan, Kabupaten Sampang, akhirnya ditemukan kondisi tidak bernyawa.

    Moh. Hozen, Kasi Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sampang, mengatakan korban ditemukan tim SAR sekitar pukul 14.30 WIB tak jauh dari lokasi korban pertama kali terseret arus sungai. “Korban kemudian dibawa ke rumah duka untuk dimakamkan,” terangnya, Selasa (26/3/2024).

    Ia menambahkan, pihak keluarga korban menolak untuk dilakukan autopsi dan menerima atas musibah tersebut. Sehingga, setelah dievakusi dari lokasi tenggelam kemudian dimakamkan. Seperti yang diberitakan sebelumnya, Khoiruddin, diduga terseret arus saat hendak melewati sungai guna mencari ikan dan udang bersama rombongan, Selasa, (26/3/2024).

    Menurut Hotip warga setempat mengatakan, sebelum kejadian naas itu, korban bersama enam orang rekanya berangkat mencari ikan dan udang. “Kelima teman yang lain sudah menyebrang sungai sedangkan korban masih ada di belakang,” ujarnya.

    Hotip menbahkan, dugaan kuat korban terseret arus laut yang kuat karena diantara teman-temannya sempat melihat dari kejauhan lalu menghampiri, tetapi keberadaan korban sudah tidak ketahui. “Mengetahui temannya hilang kelima teman korban minta tolong pada nelayan yang ada disekitar itu, sayangnya juga tidak membuahkan hasil,” tandasnya.[sar/kun]

  • Bupati Banyuwangi Respon Cepat Perkembangan Virus Seni Global

    Bupati Banyuwangi Respon Cepat Perkembangan Virus Seni Global

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Di tengah kuatnya komitmen masyarakat Banyuwangi dalam melestarikan seni budaya ada terselip perhatian lain yang harus direspon cepat. Secara khusus Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani bahkan berpesan kepasa egenap seniman dan budayawan untuk senantiasa merespon perkembangan dunia seni global.

    Saat ini, kata Ipuk, adanya perkembangan seni kontemporer merupakan keniscayaan yang tak bisa dihindari. Namun, kondisi itu harus tetap dibina agar tak melenceng dari norma yang berlaku.

    “Karena virus budaya global sekarang sangat mudah diakses. Maka tugas kita semua untuk mengimbanginya dengan tetap mengenalkan dan menghadirkan seni, budaya dan adat istiadat lokal agar tidak hilang,” ungkap Bupati Ipuk, Selasa (26/3/2024).

    Meski, kata Ipuk, Banyuwangi khususnya seni dan kebudayaannya kini mendapat apresiasi luas dari masyarakat dunia. Bahkan, kerap diundang dalam forum-forum kebudayaan di level internasional.

    Akan tetapi, Bupati Ipuk menekankan jangan sampai terlena. Kekompakan untuk tetap melestarikan seni budaya menjadi pondasi penting untuk menangkal virus seni global.

    “Seniman dan budayawan yang saling kompak, berkolaborasi bersama-sama pemerintah daerah untuk terus melestarikan dan memberikan yang terbaik dalam setiap kesempatan,” ujarnya.

    Banyuwangi, kata Ipuk, harus kuat menjaga seni dan budayanya. Untuk itu, kolaborasi dan inovasi harus tetap memperhatikan nilai dari kebudayaan itu sendiri.

    “Anak-anak kita ini sekarang sedang tergerus oleh kecanggihan teknologi informasi, maka tanpa dukungan dari semuanya para pelaku seni dan budaya, anak-anak kita tidak akan mungkin mengenal lagi yang namanya tari gantung tidak akan mungkin mengenal lagi seni budaya yang lain,” pungkasnya. [rin/suf]

  • Karya Seniman dan Budayawan Banyuwangi Tersohor di Dunia

    Karya Seniman dan Budayawan Banyuwangi Tersohor di Dunia

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengaku mendapatkan banyak undangan dari berbagai negara untuk mendatangkan sejumlah kesenian maupun produk budaya daerahnya. Kondisi itu tak terlepas makin tersohornya kesenian, kebudayaan hingga pariwisata di mata dunia.

    Akan tetapi, ajakan itu justru belum bisa diterima semuanya lantaran ada persoalan yang masih membekap di Pemkab Banyuwangi. Permasalahan itu yakni mengenai anggaran yang terbatas sehingga belum dapat mengirim perwakilan dari daerah untuk datang ke sejumlah negara.

    “Jadi setiap negara ada Indonesia Event begitu, biasanya kedutaan besar itu mengundang hadirkan seni dan budaya daerah. Dan Banyuwangi ini sangat tersohor ya bagi duta besar,” ungkap Bupati Ipuk di sela pemberian tali asih bagi seniman, budayawan dan pelaku wisata, Selasa (26/3/2024).

    Banyuwangi, kata Ipuk, juga pernah menjadi tuan rumah festival budaya di Kemenlu, sehingga bukan tidak mungkin seni dan budaya Banyuwangi cukup dikenal oleh masyarakat dunia. “Sehingga, para duta besar menganggap Banyuwangi layak untuk diundang di sana,” katanya.

    Ipuk menjelaskan, untuk menyikapi banyaknya permintaan dan undangan itu, pihaknya bekerjasama dengan Ikatan Keluarga Banyuwangi di luar negeri maupun perkumpulan mahasiswa untuk bisa memenuhi undangan tersebut.

    “Kita lakukan kordinasi dan kolaborasi dengan warga Banyuwangi di luar negeri untuk menghadirkan kesenian dan kebudayaan yang berasal dari mereka sendiri. Karena, di sana juga banyak pelaku seni dan budaya yang cukup kuat untuk melestarikan kebudayaan dan kesenian Banyuwangi,” pungkasnya. [rin/suf]

  • Mak Rini Buka Musrenbang RPJPD 2025-2045, Ada 5 Prioritas Pembangunan

    Mak Rini Buka Musrenbang RPJPD 2025-2045, Ada 5 Prioritas Pembangunan

    Blitar (beritajatim.com) – Bupati Blitar, Rini Syarifah membuka musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) RPJPD 2025-2045 dan RKPD 2025 di Pendopo Ronggo Hadi Negoro pada Selasa (26/03/24).

    Pada acara itu juga digelar musyawarah perempuan, anak, penyandang disabilitas serta kelompok rentan lainnya (Pena Intan) Kabupaten Blitar 2025 dan rembuk stunting 2024. Acara itu sendiri juga dihadiri perwakilan dari Pemprov Jatim dan diikuti para kepala organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Blitar.

    Dalam sambutannya, Bupati Mak Rini mengatakan forum Musrenbang ini semakin menyempurnakan penyusunan Rencana Jangka Panjang Pembangunan Daerah (RPJPD) 2025-2045 dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2025 di Kabupaten Blitar.

    Pemkab Blitar telah melalui proses panjang kegiatan ini mulai konsultasi publik rancangan awal RKPD, Musrenbang tingkat kecamatan serta Musyawarah Pena Intan dan sekarang Musrenbang tingkat kabupaten.

    “Kami berharap, dalam proses pelaksanaan rangkaian Musrenbang RKPD tahun 2025 ini mampu menghadirkan proses perencanaan pembangunan yang efisien, efektif, partisipatif dan akuntabel, sehingga bermuara pada tercapainya dokumen perencanaan yang semakin berkualitas dan inklusif,” kata Mak Rini sapaan akrab Bupati Blitar.

    Dikatakannya, Musrenbang merupakan instrumen penting untuk menghasilkan RKPD yang tidak lepas dari dokumen RPJMD Kabupaten Blitar, RKPD Provinsi Jatim maupun RKP pusat.

    “Forum ini mempunyai arti sangat penting, sebab melalui forum ini seluruh pemangku kepentingan dapat melakukan penajaman, penyelarasan dan klarifikasi sehingga tercapai kesepakatan terhadap rancangan RKPD Kabupaten Blitar 2025,” ujarnya.

    Bupati menyampaikan pembangunan di Kabupaten Blitar merupakan bagian integral yang tak terpisahkan dari pembangunan nasional dan pembangunan Provinsi Jawa Timur.

    Untuk itu, tema pembangunan dalam RKPD Kabupaten Blitar 2025, yaitu, ‘Penguatan SDM Unggul dan Ekosistem Ekonomi Lokal untuk Kemandirian Ekonomi Daerah’. Tema ini dijabarkan melalui lima prioritas pembangunan, yaitu, peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan dan percepatan pengentasan kemiskinan.

    Meningkatkan kapasitas SDM pelaku ekonomi dan penguatan pemberdayaan masyarakat serta meningkatkan produktivitas ekonomi lokal dan penguatan manajemen distribusi barang serta penguatan e-Government dan Pelayanan Publik dan pemantapan infrastruktur ekonomi serta daya dukung lingkungan hidup. (owi/kun)