Category: Beritajatim.com

  • Penerima Bantuan CPP Magetan Pakai Perhiasan, Ini Respon Dinsos 

    Penerima Bantuan CPP Magetan Pakai Perhiasan, Ini Respon Dinsos 

    Magetan (beritajatim.com) – Bantuan Pangan Beras Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) Magetan yang digelontorkan diduga tidak tepat sasaran. Buktinya, di Desa Purwosari, Kecamatan Magetan, Kabupaten Magetan, ada penerima Bantuan CPP yang memakai perhiasan emas.

    Tak hanya itu, ada pula yang mengambil bantuan beras menggunakan motor seharga Rp25 juta, menandakan penerima bantuan bukanlah warga miskin. Diduga bantuan CPP yang dikeluarkan kali ini tidak semuanya tepat sasaran.

    Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Magetan Parminto Budi Utomo mengatakan, untuk bantuan CPP, data yang digunakan bukan dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) atau Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial-Next Generation (SIKS-NG), melainkan dari pendataan keluarga yang dilakukan BKKBN pada 2019-2020 lalu.

    “Jadi pelaksanaanya tidak  dari kementerian sosial, melainkan dari kementerian yang lain. Serta, data yang dipakai bukanlah dari DTKS atau SKS. Meski begitu, pihak pemerintah desa bisa menyesuaikan, kan sudah punya data pengentasan kemiskinan ekstrim. Bisa diberikan ke warga yang dinilai tidak mampu,” terang Parminto, Rabu (27/3/2024)

    Menurutnya, pihak kepala desa atau kelurahan yang menganggap penerima bantuan CPP tidak cocok dengan kondisi ekonominya, bisa menggantinya dengan warga yang terdaftar di DTKS atau SIKS-NG.

    “Karenanya, kami mendukung penuh jika ada sistem graduasi untuk semua program bantuan sosial. Seperti yang sudah terlaksana di PKH, itu kan ada sistem graduasi. Dimana penerima manfaat yang sudah dibantu, memiliki usaha, usahanya lancar, maka kami usulkan bantuan dicabut. Jadi, ada evaluasinya,” katanya.

    Evaluasi terhadap bantuan sosial itu dirasa perlu, agar masyarakat tidak bermental pencari bantuan. [fiq/beq]

  • Pj Wali Kota Kediri Pantau Operasi Pasar Murni

    Pj Wali Kota Kediri Pantau Operasi Pasar Murni

    Kediri (beritajatim.com) – Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Kediri terus gencar dalam melakukan pengendalian harga menjelang Idulfitri 1445 H, Rabu (27/3/2024). Untuk memastikan pengendalian harga ini, Pj Wali Kota Kediri Zanariah meninjau Operasi Pasar Murni (OPM) yang dilaksanakan di Kantor Kelurahan Pocanan.

    “Saya datang kembali di OPM Kelurahan Pocanan untuk memastikan pengendalian harga berdasarkan laporan harian dari OPD terkait tentang update harga kebutuhan pokok. Saya lihat harga telur terus mengalami penurunan,” jelas Zanariah.

    Kabag Perekonomian Tetuko Erwin Sukarno menjelaskan berbagai upaya dilakukan dalam pengendalian harga ini. Di antaranya dengan melakukan OPM bersama Disperdagin Kota Kediri di 27 titik.

    Lalu juga melakukan Gerakan Pangan Murah di 5 titik mulai tanggal 1-5 April 2024. Kemudian melakukan kerjasama dengan Bulog Kediri untuk melaksanakan Toko TPID Keliling.

    “Jadi kalau yang OPM melayani beras premium, kalau Toko TPID Keliling melayani beras medium atau SPHP. Itu kita lakukan di 36 kelurahan jualan beras dengan HET Rp 54.500/pack,” jelasnya.

    Lebih lanjut, Erwin menekankan bahwa masyarakat tidak perlu khawatir untuk produk selain beras. Pemerintah Kota Kediri telah melakukan kerjasama dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kediri di tanggal 2 April, ada bazar pangan murah di GOR Jayabaya dengan sistem kupon. Pada bazar pangan murah ini komoditas dijual 1 paket yang berisi beras, gula dan minyak.

    Harganya pun juga di bawah pasaran karena mendapat subsidi dari Bank Indonesia dan Badan Musyawarah Perbankan Daerah (BMPD). Selain produk itu, Bank Indonesia dan TPID Kota Kediri juga menggandeng distributor beberapa yang menjual sirup, tepung terigu dan lainnya, serta produk untuk persiapan lebaran supaya warga bisa membeli komoditas-komoditas itu dengan harga yang lebih murah.

    Sementara itu, Mujiati warga Kelurahan Pocanan mengungkapkan dengan adanya operasi pasar murni ini merasa senang karena harganya lebih murah dibanding di pasaran. Perbedaan harganya pun cukup banyak dengan yang dijual di luaran. “Saya akan beli gula, minyak dan telur untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,” imbuhnya. [nm/beq]

  • Tuban Jadi Urutan Pertama Keberangkatan Haji

    Tuban Jadi Urutan Pertama Keberangkatan Haji

    Tuban (beritajatim.com) – Kabupaten Tuban mendapatkan urutan pertama keberangkatan haji tahun 2024 yang rencananya akan diberangkatkan pada tanggal 13-14 mei.

    Menurut Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Tuban Umi Kulsum, berdasarkan hasil qur’ah yang digelar oleh bidang PHU (Penyelenggaraan Haji dan Umrah) Kanwil Kemenag Jatim beberapa waktu lalu, Kabupaten Tuban mendapatkan urutan pertama.

    “Untuk Kabupaten Tuban masuk gelombang pertama, kloter pertama, berangkat setelah Kabupaten Bojonegoro dan Lamongan,” ucap Umi Kulsum. Rabu (27/03/2024).

    Adapun estimasi keberangkatan direncanakan pada tanggal 13-14 Mei 2024 dan pihaknya masih tetap melakukan koordinasi dengan Bidang PHU Kanwil Kemenag Jatim dan Pemda setempat.

    Lalu, untuk pramanifes embarkasi, kata Umi sapanya adalah daftar nama jemaah haji yang tergabung dalam satu kloter dan telah mendapat visa haji, yang diterbitkan oleh Petugas Penyelenggara Ibadah Haji Embarkasi.

    “Mumpung masih ada waktu satu bulan lebih, untuk mempersiapkan semuanya dengan baik, sukses administrasi dan sukses pemberangkatan,” pesan dia.

    Umi juga turut menginformasikan bimbingan manasik haji pertama berdasarkan jadwal akan dilaksanakan tanggal 23 April 2024 dan bimbingan manasik kedua tanggal 1 Mei 2024.

    “Jangan lupa kepada semua jemaah haji seragam nasional haji sudah ganti warna ungu, jangan sampai masih memakai seragam yang lama,” paparnya.

    Sementara itu, Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Tuban Ashabul Yamin juga menambahkan, bahwa pelaksanaan kegiatan haji tahun ini satu kloter terdiri dari 371 jemaah.

    Dengan jumlah sekian, kata Ashabul Yamin berbeda dengan tahun sebelumnya. “Sehingga, kami bagi satu kloter terdiri dari satu rombongan terdiri dari 42 orang dan 7 rombongan terdiri dari 41 orang sehingga satu kloter ada 9 rombongan,” ujar Yamin sapanya.

    Pria asal Kecamatan Palang ini juga memberikan informasi sebagai antisipasi jemaah selama pelaksanaan armuzna, PPIH Arab Saudi akan menyediakan makanan cepat saji sebagai antisipasi jika terjadi keterlambatan pendistribusian makanan.

    “Jadi nanti jemaah tinggal memasak dengan menuang air panas atau bisa dikonsumsi secara langsung sesuai jenisnya,” tutup Yamin. [ayu/aje]

  • Diduga Korsleting Listrik, Api Bakar Rumah Warga di Ponorogo

    Diduga Korsleting Listrik, Api Bakar Rumah Warga di Ponorogo

    Ponorogo (beritajatim.com) – Peristiwa kebakaran kembali terjadi di Kabupaten Ponorogo. Diduga mengalami korsleting listrik, si jago merah membakar rumah warga di Bumi Reog.

    Kebakaran itu terjadi pada rumah milik Mardi, warga Desa Polorejo Kecamatan Babadan. Atas kejadian itu, korban yang sudah berusia 70 tahun itu mengalami kerugian ratusan juta. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kebakaran yang terjadi di siang bolong tersebut.

    “Diduga penyebab kebakaran dari korsleting listrik. Ini polisi masih melakukan penyelidikan,” kata Kabid Pemadam Kebakaran (Damkar) Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Ponorogo, Rabu (27/03/2024).

    Menurut informasi yang dihimpun beritajatim.com, munculnya api awalnya dari salah satu kamar tidur. Banyaknya barang yang mudah terbakar di dalam rumah, membuat kobaran api menjadi cepat membesar. Sehingga  bangunan rumah itu pun akhirnya cepat terbakar.

    “Untuk memadamkan api, kita langsung kirimkan 2 unit mobil kebakaran,” kata Bambang.

    Tak hanya bangunan rumah, benda-benda berharga pun tak luput dari amukan si jago merah. Uang tabungan senilai Rp10 juta yang disimpan ludes menjadi abu bersamaa dengan pakaian yang berada dalam lemari.

    Selain itu juga ada sekitar 300 kilogram gabah hasil panen dari sawah pun juga ikut terbakar.

    “Kerugian material diperkirakan mencapai Rp250 juta. Api akhirnya dapat dipadamkan setelah 1 jam upaya pemadaman oleh petugas damkar,” pungkasnya. (End

  • Viral! Polisi Tidur di Depan Polres Gresik Tuai Respon Negatif

    Viral! Polisi Tidur di Depan Polres Gresik Tuai Respon Negatif

    Gresik (beritajatim.com)- Sebuah polisi tidur yang terletak di depan Polres Gresik, tepatnya di Jalan DR Wahidin Sudiro Husodo, Kecamatan Kebomas, menjadi viral dan menuai respon negatif dari pengguna jalan.

    Polisi tidur tersebut berada di jalur menuju RSUD Ibnu Sina, memicu kekhawatiran akan potensi bahaya bagi ambulans yang melintas dengan kecepatan tinggi.

    Salah satu komentar yang mencuat dari akun TikTok Harissaptr,

    “iki nek ambulance seng lewat banter gowo pasien yaopo” (Jika ambulance lewat dengan cepat, bagaimana dengan pasien di dalamnya?),

    menggambarkan kekhawatiran akan dampak polisi tidur tersebut terhadap transportasi darurat.

    Pendapat serupa juga disuarakan oleh netizen lain, seperti Novaa M KhannaLiyah yang menulis,

    “dalan raya kok ono polisi tidure” (Kenapa polisi tidur ada di jalan raya).

    Beberapa pengguna jalan bahkan menyampaikan bahwa polisi tidur tersebut telah menyebabkan kecelakaan, dengan beberapa orang bahkan terjatuh.

    Polisi tidur yang terletak di jalur menuju rumah sakit menjadi perhatian utama, mengingat pentingnya akses cepat dan lancar bagi kendaraan darurat seperti ambulans.

    Kritik terhadap penempatan polisi tidur di lokasi tersebut menyoroti pentingnya peninjauan ulang terhadap strategi pemasangan polisi tidur agar tidak mengganggu jalur lalu lintas yang kritis, terutama dalam situasi darurat.

    Pihak berwenang, termasuk Polres Gresik dan instansi terkait lainnya, diharapkan untuk mengambil tindakan yang tepat guna meninjau ulang lokasi polisi tidur yang dipermasalahkan, serta memastikan keamanan dan kelayakan infrastruktur jalan untuk semua pengguna jalan, terutama dalam situasi darurat seperti transportasi medis. [aje]

  • Kota Surabaya Bangun Rumah Sakit Harus Tahan Gempa

    Kota Surabaya Bangun Rumah Sakit Harus Tahan Gempa

    Surabaya (beritajatim.com) – DPRD Surabaya mengingatkan pemerintah kota (pemkot) pembangunan Rumah Sakit (RS) Surabaya Timur harus memperhitungkan konstruksi tahan gempa.

    Hal ini untuk mengantisipasi  dampak gempa Baweab 6,0 SR yang terjadi pada Jumat (22/3/2024) lalu. Akibat gempa tersebut, beberapa bangunan mengalami kerusakan termasuk Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA).

    “Harus diperhitungkan proses pembangunan RS Surabaya Timur, konstruksi bangunan harus tahan gempa agar tidak mengkhawatirkan jika terjadi peristiwa gempa,” ujar anggota Komisi C DPRD Surabaya, Abdul Ghoni Muklas Ni’am, Rabu (27/3/2024).

    Politisi PDIP ini menyebut selagi pembangunan RS Surabaya Timur masih tahapan proses, maka konstruksi bangunan masih bisa menjadi perhatian serius agar spesifikasinya tidak sia-sia.

    “Ini adalah bangunan rumah sakit, tingkat kerawanannya tinggi ketika terjadi gempa bumi, maka harus betul-betul diperhatikan konstruksi dan spesifikasinya, jangan asal pasang,” kata dia.

    Di sisi lain, Ketua Bamusi Surabaya ini menyampaikan rasa syukurnya karena RS Soewandhie tidak terkena dampak dari peristiwa gempa bumi Bawean yang lalu.

    “Alhamdulillah RSUD kita Soewandhi tidak terdampak masalah apa-apa karena adanya gempa Tuban, saya juga berharap fasilitas umum lain selain RS bisa tahan gempa, seperti lembaga pendidikan dan kantor pemerintahan,” pungkas dia. [asg/but]

  • Warga Blitar Dilarang Terbangkan Balon Udara

    Warga Blitar Dilarang Terbangkan Balon Udara

    Blitar (beritajatim.com) – Polres Blitar Kota melarang masyarakatnya untuk menerbangkan balon udara. Warga di wilayah Blitar Raya dilarang untuk menerbangkan balon udara di momen ramadhan hingga hari raya Idul Fitri 2024 mendatang.

    Wakapolres Blitar Kota, Kompol I Gede Suartika mengatakan, larangan penerbangan balon udara saat perayaan Lebaran itu sudah di atur dalam Undang Undang. Maka dari itu ada ancaman pidana bagi warga yang melanggar aturan tersebut.

    “Larangan ini diberlakukan karena adanya risiko gangguan keamanan penerbangan, serta berpotensi menimbulkan kecelakaan hingga berdampak fatal adanya korban jiwa,” kata Wakapolres Blitar Kota, Kompol I Gede Suartika, Rabu (27/03/24).

    Menerbangkan balon udara saat hari raya Idul Fitri bagi sebagian warga Kota dan Kabupaten Blitar merupakan tradisi. Masyarakat wilayah Blitar Utara dan Barat hampir setiap lebaran selalu menerbangkan balon udara.

    Namun hal itu nyatanya membahayakan bagi penerbangan pesawat. Utamanya saat ini ada Bandara Dhoho Internasional Kediri yang bakal beroperasi.

    Beberapa kejadian kebakaran akibat balon udara juga pernah terjadi. Salah satunya yang terjadi pada Idul Fitri tahun lalu, dimana atap Masjid Al-Rahman Kota Blitar terbakar usai tertimpa balon udara yang jatuh.

    “Kami terus melakukan sosialisasi terkait bahaya menerbangkan balon udara, mengingat tradisi bermain balon udara marak terjadi di masyarakat,” tegasnya.

    Polres Blitar Kota mengimbau masyarakat setempat untuk tidak membuat dan menerbangkan balon udara saat perayaan lebaran nanti. Selain itu juga meminta masyarakat untuk segera melapor, jika mengetahui adanya pembuatan balon maupun lokasi penerbangan, agar nantinya dapat ditindaklanjuti.

    “Jika melanggar, maka yang bersangkutan akan dikenai sanksi sesuai aturan yang berlaku,” tutupnya. [owi/but]

     

  • Sentra Terpadu Kartini Kemensos Serahkan Bantuan Atensi ke 81 Penerima Manfaat di Magetan 

    Sentra Terpadu Kartini Kemensos Serahkan Bantuan Atensi ke 81 Penerima Manfaat di Magetan 

    Magetan (beritajatim.com) – Sentra Terpadu Kartini Kementerian Sosial di Temanggung, Jawa Tengah, menyerahkan bantuan atensi pada 81 penerima manfaat (PM) di Magetan. Total nilai bantuan mencapai Rp167.697.800.

    Bantuan tersebut diserahkan pada PM di Gedung Karang Taruna Dinas Sosial, Jalan MH Haryono Kelurahan Kepolorejo Kecamatan Magetan, Kabupaten Magetan, Rabu (27/3/2024).

    Kepala Sentra Terpadu Kartini Kemensos Iyan Kusmadiana mengatakan, pihaknya memberikan bantuan atensi pada sejumlah PM di Triwulan pertama 2024. 

    Bantuan tersebut merupakan dukungan pemenuhan kebutuhan hidup layak. Pertama berupa sembako dan peralatan olahraga kluster anak dengan 18 PM, kemudian sembako dan nutrisi untuk kluster lansia dengan 19 PM dan kluster penyandang disabilitas yakni 16 PM. 

    Selanjutnya, ada pula bantuan pelatihan vokasional dan atau pembinaan kewirausahaan. Bantuan tersebut diserahkan pada penyandang disabilitas dan kelompok rentan. Total 13 PM.  Kemudian ada dukungan aksesibilitas berupa alat bantu bagi penyandang disabilitas sebanyak 15 PM. 

    Bantuan kewirausahaan tersebut berupa peralatan sesuai dengan pekerjaan PM. Seperti berupa gerobak dan peralatan angkringan, mesin jahit kain, mesin untuk membuat sepatu, serta peralatan gerobak sayur.

    “Kemensos melalui Sentra Terpadu Kartini di Temanggung, memberikan bantuan atensi. INi bantuan bagi lansia, disabilitas, kelompok rentan, dan anak-anak. Semua penerima sudah melalui proses asesmen yang berdasar dari DTKS. Bantuan berupa nutrisi, ada pula alat bantu berupa kursi roda,” kata Iyan. 

    “Total penerima manfaat ada 81, dengan nilai total sekitar Rp168 juta. kegiatan ini terlaksana dengan kerja sama. dengan Pemerintah Kabupaten Magetan melalui DInas Sosial,” lanjutnya. 

    Sementara itu, Staf Ahli Bidang Pemerintahan Hukum dan Politik Suwito mengatakan pihaknya meminta Dinas Sosial agar segera mempersiapkan penerimaan bantuan di triwulan mendatang. 

    “Kami berterima kasih. Dan untuk triwulan berikutnya bisa segera disiapkan, agar para penyandang disabilitas dan kelompok rentan segera bisa mendapatkan bantuan,” kata Suwito. 

    Dalam waktu dekat, warga yang masuk dalam DTKS (data terpadu kesehajteraan sosial) dan menderita katarak bakal memperoleh kesemaptan untuk menajalankan operasi secara gratis oleh Sentra Terpadu Kartini Kemensos.

    “Segera kami bantu pendataan, karena Magetan juga disebutkan sebagai salah satu wilayah dengan penderita katarak terbanyak. Karenanya, kami harap, masyarakat yang masuk DTKS bisa mendapatkan bantuan operasi katarak,” pungkasnya.  [fiq/beq]

  • Dua Kali Dipenjara, Warga Winongan Kembali Ditangkap Karena Sabu

    Dua Kali Dipenjara, Warga Winongan Kembali Ditangkap Karena Sabu

    Pasuruan (beritajatim.com) – Merasa tak kapok, warga Desa Sumberrejo, Kecamatan Winongan, Kabupaten Pasuruan kembali mendekam di penjara. Diketahui warga tersebut bernama Salatin (43) yang diamankan karena kasus narkoba jenis sabu.

    Salatin ditangkap pada Sabtu (23/3/2024) sekitar pukul 07.30 WIB di rumahnya. Saat digerebek, Salatin sedang tertidur dan tak mengetahui kedatangan polisi.

    “Kami sebelumnya mendapatkan informasi bahwa adanya warga yang menjual dan mengedarkan narkoba jenis sabu. Dari laporan warga tersebut kami langsung bergerak untuk mengamankan pelaku,” kata Kasatresnarkoba, AKP Agus Purnomo, Rabu (27/3/2024).

    Agus juga mengatakan, pelaku ini sebelumnya juga sempat dua kali keluar masuk penjara dengan kasus yang berbeda. Di antaranya yakni kasus perampasan di Kota Pasuruan, dan kasus kepemilikan senjata api yang kemudian diamankan di Mojokerto.

    Sementara kali ini, Salatin kembali dibekuk dengan kasus pengedar narkoba jenis sabu. Dari tangan pelaku, polisi menemukan 15 kantong plastik berisi sabu siap edar yang memiliki berat yang berbeda-beda.

    Masing-masing sabu ada yang memiliki berat 1,12 gram, 0,59 gram, 0,58 gram, 0,57 gram, dan 0,33 gram. Sehingga jika ditotal, berat sabu yang dimiliki pelaku yakni sekitar 11,92 gram. “Kami juga mengamankan handphone yang diduga dilakukan pelaku untuk transaksi,” tambahnya.

    Guna mempertanggung jawabkan perbuatannya, kali ini pelaku harus rela masuk kedalam penjara lagi. Pelaku dikenakan Pasal 114 ayat (2) dan/atau Pasal 112 ayat (2) UU RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. [ada/beq]

  • Ramadhan, Praktik Prostitusi di Blitar Justru Merebak

    Ramadhan, Praktik Prostitusi di Blitar Justru Merebak

    Blitar (beritajatim.com) – Momen Ramadhan ternyata tidak meredam praktik prostitusi di Kota Blitar. Meski Bulan Suci, nyataka praktik “esek-esek” tersebut justru merebak.

    Para pekerja seks komersial itu menjajakan layanannya melalui aplikasi online. Mereka pun selalu berpindah-pindah dari satu hotel ke hotel yang lain di Bumi Bung Karno.

    Tuntutan ekonomi memaksa ANDN (24) nekat menjual diri ke pria hidung belang. Perempuan asal Lebak, Banten tersebut mengaku sudah menjalankan praktik prostitusi ini selama 3 bulan terakhir dengan memanfaatkan aplikasi online.

    “Sehari ada tiga sampai lima pelanggan, untuk tarifnya berkisar Rp1 juta sampai Rp300 ribu sekali kencan,” kata ANDN, Rabu (27/3/2024).

    Sebelum menjajakan diri di Bumi Bung Karno, ANDN sempat open BO di Kediri. Namun, di sana cukup sepi sehingga ANDN memutuskan untuk balik ke Blitar.

    Selama di Blitar ia tidak sendiri, perempuan asal Lebak, Banten tersebut ditemani oleh satu rekannya. Keduanya pun kompak open BO di Kota Blitar.

    Menurut ANDN, peminat open BO di Kota Blitar cukup tinggi jika dibandingkan dengan Kediri.

    “Sempat ke Kediri namun di sana sepi terus balik ke Blitar ini,” imbuhnya.

    Untuk menjerat pelanggan, ANDN pun tidak menarik tarif yang mahal. Hanya cukup dengan membayar Rp300 ribu, pria hidung belang akan dipuaskan oleh perempuan berparas cantik tersebut.

    “Penghasilan bersih yang saya dapat perhari ya sekitar Rp2 juta, udah dipotong untuk sewa kamar hotel,” jelasnya.

    ANDN mengaku apa yang ia kerjakan ini dilakukan karena tekanan ekonomi. Sebagai jalan pintas keluar dari jeratan kemiskinan, perempuan berparas cantik itu pun memberikan diri untuk open BO.

    Sebagai seorang perempuan tidak ada kata senang dan gembira di dunia malam ini. Baginya jika ada kerjaan lain maka ia memilih untuk memutuskan keluar dari pekerjaan ini. [owi/beq]