Category: Beritajatim.com

  • Jasad Bayi Ditemukan di Sungai Marmoyo Mojokerto

    Jasad Bayi Ditemukan di Sungai Marmoyo Mojokerto

    Mojokerto (beritajatim.com) – Warga Dusun Bolorejo, Desa Mojojajar, Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto digegerkan dengan penemuan jasad bayi, Sabtu (6/4/2024). Jasad bayi tersebut ditemukan warga saat mengambil daun di sekitar Sungai Marmoyo.

    Jasad bayi berjenis kelamin perempuan tersebut ditemukan di aliran Sungai Marmoyo sekitar pukul 15.30 WIB. Saat pertama kali ditemukan kondisi jasad bayi sudah berwarna kebiruan dan hitam. Warga langsung melaporkan ke pihak Polsek Kemlagi dan petugas langsung datang ke lokasi.

    Petugas bersama Tim Inavis melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Setelah melakukan olah TKP, petugas bersama relawan dan PMI mengevakuasi jasad bayi berjenis kelamin perempuan tersebut ke ruang jenazah ke RSUD Dr Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto untuk diautopsi.

    Kapolsek Kemlagi, AKP Sugeng Budi Santoso mengatakan, jasad bayi tersebut pertama kali ditemukan warga saat hendak mengambil daun untuk dijadikan sayuran di sekitar TKP. Saat melintas di jembatan Sungai Marmoyo, warga tersebut melihat sosok jasad bayi tersangkut tumpukan batang bambu.

    “Jasad bayi tersebut tersangkut tumpukan batang bambu, kondisinya tidak mengenakan telanjang. Saat ditemukan, kondisinya masih ada tali pusar menempel di tubuh bayi. Perkiraan meninggal 1-2 hari karena masih lengkap dengan tali pusarnya,” ungkapnya.

    Pihaknya belum bisa memastikan penyebab dari kematian bayi tersebut mengingat Sungai Marmoyo sangat panjang mulai dari Jombang. Pihaknya masih melakukan penyelidikan dengan meminta keterangan sejumlah saksi yang melihat pertama kali jasad bayi tersebut.

    “Kami akan menyelidiki dengan mengecek desa-desa di sekitar Sungai Marmoyo mungkin ada keluarga yang meninggal. Selain itu kami akan mengecek ke bidan desa,” pungkasnya. [tin/kun]

  • Satpol PP Jember Waspadai Pengemis Antarkota

    Satpol PP Jember Waspadai Pengemis Antarkota

    Jember (beritajatim.com) – Mengantisipasi pengemis dari luar Kabupaten Jember, Jawa Timur, Satuan Polisi Pamong Praja di kecamatan yang berbatasan dengan kota lain seperti Banyuwangi dan Bondowoso diminta waspada.

    “Kalau ada gelagat orang-orang yang akan mengemis dan masuk ke wilayah Jember, supaya diarahkan kembali dan mencari rezeki di kampung halaman kota masing-masing. Jangan sampai mengemis khususnya pada saat Idulfitri di Jember,” kata Komandan Satpol PP Jember Bambang Saputro, Sabtu (6/4/2024).

    Sejumlah lampu lalu lintas atau lampu merah di kawasan perkotaan menjadi sasaran para pengemis untuk mengais rezeki. “Di kota ini banyak sekali penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS), sehingga patroli siaga Satpol PP kami konsentrasikan di wilayah perkotaan tanpa meninggalkan lokasi kecamatan perbatasan di pinggiran,” kata Bambang.

    Satuan Polisi Pamong Praja juga mengintensifkan pengawasan dan penertiban warga penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) yang beraktivitas di jalan-jalan Kabupaten Jember, Jawa Timur, jelang lebaran.

    “Mereka selama ini beroperasi di titik-titik lampu merah di kawasan kota Jember. Kami selalu bersinergi khususnya dengan Dinas Sosial untuk ikut menangani manusia perak dan pengamen,” kata Bambang.

    Satpol PP Jember tak hanya menertibkan pengamen yang membawa peralatan sederhana seperti gitar, tapi juga peralatan angklung. “Angklung ini mengganggu masyarakat sekitar, khususnya yang berada di sekitar lampu merah. Kemarin warga di sekitar perempatan lampu merah Perumahan Argopuro komplain kepada kami, sehingga kami mengamankan peralatan angklung mereka,” kata Bambang.

    Pengamen angklung dibawa ke markas Satpol PP untuk didata dan diberi nasihat agar tak mengulangi aktivitas mengamen. “Suara angklung kan keras sekali. Apalagi kalau mereka beroperasi di dekat sekolah seperti di lampu merah dekat SMP Negeri 2, ada komplain dari sekolah,” kata Bambang. [wir]

  • Ini Sidoarjo, Damai Dahulu Dalam Menyikapi Perbedaan

    Ini Sidoarjo, Damai Dahulu Dalam Menyikapi Perbedaan

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Kedamaian menjadi tujuan utama partai-partai politik Sidoarjo dalam berdemokrasi. Hal itu terwujud dalam acara bertema ‘Merajut Silaturrahmi untuk Menyongsong Sidoarjo yang Lebih Baik’, yang digelar oleh DPD Partai Golkar Kab. Sidoarjo di Fave Hotel Sidoarjo Sabtu (6/4/2024).

    Di acara lintas partai tersebut dihadiri oleh semua ketua partai Sidoarjo peserta Pemilu 2024. Para ketua partai politik juga sepakat melakukan penandatanganan kesepakatan dalam forum tersebut.

    “Acara ini 100 persen urusannya menjalin kekuatan bersilaturrahmi dan kedamaian dalam menghadapi Pilbup 2024 mendatang,” ucap Ketua DPD Partai Golkar Kab. Sidoarjo Adam Rusydi.

    Adam menambahkan, silaturrahmi ini dirajut sekuat mungkin untuk menyambut Pilbup Sidoarjo 2024. Perbedaan calon dan lainnya, jangan sampai menjadikan benih permusuhan apalagi sampai mengorbankan masyarakat.

    “Urusan berbeda pilihan politik itu biasa dan disikapi secara dewasa. Termasuk nanti dalam urusan pilihan bupati dan wakil bupati, siapapun calonnya harus saling menghargai dan menghormati,” imbuhnya.

    Disinggung soal calon bupati dan wakil bipati Partai Golkar dalam Pilbup 2024 mendatang, Adam tidak menyebutkan. Dia melanjutkan dalam silaturrahmi pembahasannya soal silaturrahmi yang dikuatkan, urusan figur siapa calon yang didukung belakangan. “Soal figur, dinomorduakan, nomor satunya adalah kedamaian,” tegasnya.

    Para Ketua Parpol se-Sidoarjo sepakat damai

    Adam juga menjelaskan soal figur yang nantinya menjadi pilihan partainya adalah calon yang bisa membawa kemajuan dan kemakmuran masyarakat Sidoarjo. Dalam 3 tahun ini, kemajuan Sidoarjo sudah banyak dirasakan oleh masyarakat terutama dalam hal infrastruktur.

    “Sebelumnya saat saya reses, banyak masyarakat yang mengeluh soal infrastruktur, tapi sekarang alhamdulillah sudah bertambah baik,” puji Ketua Komisi A DPRD Jatim dan terpilih lagi dalam Pileg 2024 kemarin itu.

    Bisa mungkin, menurut Adam pemimpin yang sekarang ini akan dilanjutkan, dan nanti tergantung sikap partai atau arahan dari pusat soal dukungan dalam Pilbup 2024. “Pemimpin itu manusia. Namanya manusia, ada kelebihan dan mempunyai kekurangan,” tukasnya.

    Sementara Ketua DPRD Kab. Sidoarjo H. Usman dalam kesempatan sama mengapresiasi kegiatan ini. Mendahulukan perdamaian dalam menyikapi akan terjadinya perbedaan,” imbuhnya.

    Politisi PKB Kab. Sidoarjo itu juga sependapat dalam kepimpinan pemerintah saat ini Sidoarjo banyak mengalami kemajuan, terutama infrastruktur.

    “Sidoarjo selama dipimpin H. Ahmad Muhdlor Ali (Gus Muhdlor) dan H. Subandi, banyak mengalami kemajuan. Meski ada kekurangan itu saya rasa sedikit. Yang perlu diambil atau disikapi adalah kelebihan yang dimiliki pemimpin, bukan suatu kekurangannya,” sebutnya menutup. (isa/kun)

  • Ketua Demokrat Jember Hanya Mau Berkoalisi Dukung Petahana dalam Pilkada

    Ketua Demokrat Jember Hanya Mau Berkoalisi Dukung Petahana dalam Pilkada

    Jember (beritajatim.com) – Try Sandi Apriana, Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat Kabupaten Jember, Jawa Timur, hanya mau berkoalisi dengan partai yang mendukung petahana Bupati Hendy Siswanto, dalam pemilihan kepala daerah tahun ini.

    “Demokrat menganggap ini sudah high politics. Bebas, terserah mau bikin apapun. Tapi Demokrat tetap tujuannya mengusung Bupati Haji Hendy Siswanto. Kami tetap tujuannya seperti itu,” kata Sandi, Sabtu (6/4/2024).

    “Jadi kalau mungkin (partai) yang lain ingin perubahan, tapi jika kami misalkan mendapat ajakan atau undangan untuk satu visi melanjutkan kepemimpinan Bupati Hendy, mungkin kami akan bergabung. Kami akan bergabung dengan koalisi partai yang melanjutkan. Tapi sejauh ini belum ada,” kata Sandi.

    Demokrat adalah satu dari lima partai pengusung pasangan Hendy Siswanto dan Muhammad Balya Firjaun Barlaman dalam Pilkada Jember 2020. Namun belakangan Gerindra memilih untuk mencalonkan Muhammad Fawait menjadi bupati dalam pilkada tahun ini.

    Sementara itu, tiga partai lainnya yakni Partai Persatuan Pembangunan, Partai Keadilan Sejahtera, dan Partai Nasional Demokrat bergabung dalam Koalisi Kebersamaan. Mereka tak lagi menjamin bakal mengusung Hendy dalam pilkada tahun ini.

    Kendati bertekad tetap mengusung Hendy, posisi tawar politik Demokrat tak lagi kuat menyusul tak ada lagi wakil partai itu di DPRD Jember. Sebelumnya, Demokrat masih mengirimkan dua wakil berdasarkan hasil Pemilu 2019. Namun dalam pemilu tahun ini, tak ada satu pun calon legislator Demokrat yang lolos ke DPRD Jember, termasuk Sandi yang masih berstatus menantu Bupati Hendy.

    Kegagalan Demokrat di Jember ini menjadi sorotan partai lain yang dulu berkoalisi mengusung Hendy. Ketua DPC PPP Jember Madini Fariuq mencatat kegagalan calon-calon legislatif yang berasal dari keluarga Bupati Hendy dalam pemilu tahun ini sebagai bagian dari pertimbangan.

    Ada empat anggota keluarga bupati, baik menantu dan keponakan, yang menjadi caleg DPR RI di Nasdem, dan caleg DPRD Jember di Partai Kebangkitan Bangsa, Gerindra, dan Demokrat dalam pemilu kali ini.

    “Ternyata tidak ada yang berhasil masuk ke parlemen. Bahkan partai yang dipimpin menantu bupati tidak dapat kursi. Itu kan sangat ironis. Bahkan ada yang mempertanyakan, ketika anggota keluarga yang nyaleg tidak ada yang jadi dan partai yang dipimpin putranya tidak mendapat kursi, apakah masih percaya diri untuk mencalonkan diri kembali,” kata Madini.

    “Tentu semua akan kami evaluasi, karena pilkada saatnya untuk mengevaluasi kepemimpinan daerah di Kabupaten Jember,” kata Madini. [wir]

  • Kader PDIP Jember Tak Dimaafkan Kalau Kalah dalam Pilkada

    Kader PDIP Jember Tak Dimaafkan Kalau Kalah dalam Pilkada

    Jember (beritajatim.com) – Tak ada kata kalah bagi PDI Perjuangan dalam pemilihan kepala daerah di Kabupaten Jember, Jawa Timur. Kemenangan adalah keharusan, setelah PDI Perjuangan kalah dalam pemilihan umum legislatif dan pemilihan presiden.

    “Kader-kader PDI Perjuangan ini kita maafkan untuk kekalahannya di pemilu legislatif dan pilpres. Tapi kalau pilkada tidak kita maafkan lagi. Kita pecati massal.” kata Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Arif Wibowo, dalam acara buka puasa bersama Dewan Pimpinan Cabang Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan Dewan Pimpinan Cabang PDI Perjuangan, di Rumah Makan Lestari, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Jumat (5/4/2024) petang.

    Namun Arif buru-buru menambahkan, “Tidak, saya tidak punya kewenangan memecat.”

    PDI Perjuangan dalam pemilu tahun ini bertambah satu kursi menjadi delapan kursi di DPRD Jember dibandingkan Pemilu 2919. Namun jumlah kursi mereka masih kalah dibandingkan Gerindra. “Alhamdulillah, kami belum beruntung. Kursi kami baru delapan kursi dan luar biasa Gerindra bisa sepuluh kursi,” kata Arif.

    Arif mengaku prihatin dengan perolehan kursi PDIP di DPRD Jember. “Mudah-mudahan ke depan (Gerindra) bisa kami kalahkan. Untuk nasional, kami masih lumayan. Insyallah masih tetap juara,” katanya.

    Arif menanyakan kesanggupan seluruh pengurus PDIP di Jember agar belajar dan bekerja keras untuk mengalahkan Gerindra pada Pemilu 2029. “Ngomongnya sanggup, tapi kalah maneh,” kata pria yang juga menjabat Ketua DPC PDIP Jember ini disambut tepuk tangan hadirin.

    Sejak pemilihan kepala daerah langsung pada 2005, PDI Perjuangan menuai dua kali kemenangan dan dua kali kekalahan. Mereka sukses memenangkan MZA Djalal dan Kusen Andalas pada 2005 dan 2010. Kusen yang berposisi wakil bupati adalah Ketua Dewan Pimpinan Cabang PDI Perjuangan saat itu.

    Pilkada 2015, PDI Perjuangan kembali berjaya dengan mengusung Faida – Abdul Muqiet Arief. Muqiet adalah Ketua Baitul Muslimin Indonesia Jember, sebuah organ sayap keagamaan PDIP.

    Namun dalam Pilkada 2020, PDIP yang berkoalisi dengan Partai Kebangkitan Bangsa dan empat partai lainnya tumbang saat mengusung Abdus Salam – Ifan Ariadna.

    PDI Perjuangan tengah membangun koalisi dengan Gerindra untuk memenangi Pilkada Jember 2024. Dengan bekal total 18 kursi di DPRD Jember, dua partai itu akan menantang Bupati Petahana Hendy Siswanto yang diusung Gerindra pada pilkada sebelumnya. [wir]

  • Kendaraan Pemudik Mulai Padati Jalan Raya Sampang

    Kendaraan Pemudik Mulai Padati Jalan Raya Sampang

    Sampang (beritajatim.com) – H-4 Hari raya Idul Fitri 14445 H, situasi jalan raya di Kabupaten Sampang, Madura, mulai dipadati kendaraan pemudik dari luar kota, hal itu bisa diketahui dari ciri-ciri seperti barang bawaan atau nomer kendaraan bermotor saat melintas.

    “Semenjak pagi tadi sudah banyak kendaraan pemudik yang melintasi Kabupaten Sampamg, baik dari arah barat maupun sebaliknya,” ujar Ali warga Desa Torjun yang kebetulan mempunyai toko di pingir jalan Nasioanl.

    Ia juga mengatakan, meski kendaraan pemudik mulai memadati jalan raya namun sampai saat ini arus lalu lintas dari dua sisi jalan masih lancar. Hanya saja volume arus lalin masih didominasi oleh kendaraan roda empat. “Yang banyak melintas yakni kendaraan roda empat atau mobil pribadi, untuk roda dua masih jarang jarang yang melintas,” imbuhnya.

    Terpisah Kasat Lantas Polres Sampang, AKP Rukimin juga membenarkan jika saat ini mulai ada peningkatan arus kendaraan pemudik dan pihaknya telah mendirikan beberapa pos pengamanan termasuk yang ada di daerah rawan laka seperti di jalan raya Jrengik.

    “Kita sudah mendirikan pos pengamanan, bagi pemudik yang lelah bisa beristirahat dan jangan dipaksa mengedarai kendaraan dalam kondisi ngantuk. Karena bisa membahayakan diri sendiri dan penguna jalan lainya,” ujarnya.

    Pria yang akrap disapa Ruki ini juga mengimbau kepada para pemudik untuk mematuhi rambu-ramb u lalu lintas supaya tetap menjaga ketertiban dan mengutamakan keselamatan. “Adanya kecelakaan itu diawali dari pelanggaran, ingat keluarga kita menunggu di rumah,” pungkasnya.[sar/kun]

  • Kisah Keluarga Polisi Kecelakaan di Tol Ngawi, Sang Istri Meninggal

    Kisah Keluarga Polisi Kecelakaan di Tol Ngawi, Sang Istri Meninggal

    Ngawi (beritajatim.com) – Lebaran tahun ini jadi kelabu bagi Ridho Setiarto, salah seorang anggota polisi. Dia sekeluarga hendak mudik ke Desa/Kecamatan Kasreman Ngawi untuk merayakan Lebaran.

    Namun, dia menjadi korban luka, saat mobil Mazda yang ditumpanginya mengalami kecelakaan tunggal di Tol Ngawi-Solo kilometer 572 A masuk Desa Gemarang, Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Ngawi, pada Sabtu (6/4/2024) pukul 09.30 WIB.

    Sementara, istrinya, Ike Dewi Mayidian (42) meninggal dunia dalam kecelakaan tersebut. Didik Haryono, salah satu kerabat korban, mengatakan bahwa saat itu satu keluarga tersebut hendak mudik dari Jakarta menuju Ngawi, tepatnya wilayah Kasreman.

    “Awalnya saya tidak tahu kok ada kecelakaan, ada yang bersandar, terus saya berhenti. Ini mudik dari Jakarta, satu meninggal di lokasi, lainnya luka. Pistolnya diiserahkan petugas untuk diamankan,” ujar Didik.

    Mobil Mazda Biante berwarna putih itu mengalami kerusakan berat setelah menabrak pembatas jalan.

    Kanit Gakkum Satlantas Polres Ngawi, Ipda Yudhi Yulianto, mengatakan bahwa kronologis sementara kecelakaan tersebut adalah mobil yang dikendarai oleh Dyah Maya Haryani (38) itu, oleng ke kanan, selip ke kiri, dan menabrak pembatas jalan.

    “Penumpang lima orang, satu anggota polisi. Diduga pengemudi mengantuk,” kata Yudhi.

    Mobil yang mengalami kecelakaan tersebut langsung dievakuasi oleh petugas.

    Kasus kecelakaan tunggal yang menewaskan seorang penumpang, istri dari anggota polisi, kini dalam penanganan Unit Gakkum Satlantas Polres Ngawi. [fiq/ian]

  • Jasad Pria di Gunung Katu Malang Terindikasi Korban Pembunuhan

    Jasad Pria di Gunung Katu Malang Terindikasi Korban Pembunuhan

    Malang (beritajatim.com) – Sempat dilaporkan hilang oleh pihak keluarga, jasad Abdul Azis Sofi’I (36), warga Kelurahan Bakalan Krajan, Kecamatan Sukun, Kota Malang, ditemukan sudah tak bernyawa di area Gunung Katu, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, Senin (1/4/2023) sekitar pukul 11.00 WIB lalu.

    Dari hasil penyidikan panjang Satuan Reserse Kriminal Polres Malang, terindikasi jasad Abdul Azis yang sudah membusuk ketika ditemukan, menjadi korban pembunuhan. “Terkait penemuan mayat di gunung katu beberapa waktu lalu, berdasarkan hasil pemeriksaan dokter ternyata Korban pembunuhan,” ungkap Kasatreskrim Polres Malang, AKP Gandha Syah Hidayat, Sabtu (6/4/2024).

    Menurut Gandha, pihaknya sudah berupaya keras mengumpulkan bukti bukti. Melakukan pemeriksaan sejumlah saksi dalam mengungkap peristiwa tersebut. “Ada 12 saksi yang sudah kami periksa. Termasuk orang orang yang terakhir kali bersama korban juga kami mintai keterangan,” tegas Gandha.

    Gandha menegaskan, jasad korban ditemukan di Gunung Katu pada hari Senin 1 April 2024 lalu. Korban sempat viral dilaporkan keluarganya hilang ke Polsek Sukun, Kota Malang. “Indikasi pelaku masih dalam pengejaran. Dari hasil otopsi terdapat luka bacok senjata tajam di bagian leher depan dan belakang,” beber Gandha.

    Sebagai informasi, korban Abdul Azis ketika dinyatakan hilang, pergi meninggalkan rumah dengan mengunakan kendaraan Suzuki Shogun 125 warna Silver bernomor polisi N 4802 ACL.

    Abdul Azis saat itu berpamitan dan diketahui adil kandungnya, akan membuang sesaji ke Gunung Katu untuk ritual demi kesembuhan ibunya yang tengah sakit. Saat pergi ke lokasi yang dituju, korban ditemani dengan salah satunya temannya bernama Fendik Lestari.

    Namun, Fendik tidak menemani urusan korban hingga tuntas. Dirinya diminta korban untuk meninggalkanya saja, lantaran istri Fendik menghubungi korban dan menanyakan keberadaam Fendik.

    Sebelum pergi, Fendik juga sempat menanyakan siapa orang yang akan bertemu dengan korban menggunakan motor Vario. Namun oleh korban tidak dijelaskan dengan meminta agar Fendik segera pulang. Sejak saat itu, korban sudah tidak bisa dihubungi lagi sebelum akhirnya, ditemukan sudah tidak bernyawa. (yog/kun)

  • Jasad Nenek di Surabaya Tersangkut di Pintu Air Morokrembangan

    Jasad Nenek di Surabaya Tersangkut di Pintu Air Morokrembangan

    Surabaya (beritajatim.com) – Jasad seorang nenek di Surabaya tersangkut di pintu air Solotigo, Demak dan Morokrembangan, Sabtu (06/04/2024). Jasad tersebut sempat tidak dihiraukan karena dikira boneka.

    Kapolsek Krembangan, Kompol Sudaryanto mengatakan, mayat itu ditemukan oleh petugas operator saat akan membersihkan sampah usai Surabaya diguyur hujan selama 2 hari. Setelah sampah-sampah diangkat, ternyata baru disadari jika benda yang tersangkut itu adalah jenazah perempuan. “Betul sementara dari pemeriksaan luar dari jenazah tidak ada tanda kekerasan,” kata Sudaryanto.

    Setelah ditelusuri, ternyata jenazah bernama Mariyah warga Jalan Sedayu, Surabaya. Keluarga pun mengakui Mariyah sudah hilang beberapa hari tidak pulang ke rumah. “Keluarga sudah melapor ke kelurahan. Hari ini ditemukan di pintu air,” imbuh Sudaryanto.

    Sementara Kepala BPBD Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro menjelaskan, pihaknya yang juga menerima laporan itu akhirnya datang ke lokasi. Setelah dievakuasi, jasad itu langsung dibawa ke kediaman korban. “Jenazah langsung dibawa ke rumah duka menggunakan ambulance Dinas Sosial, sesuai dengan alamat jenazah, Sedayu,” pungkasnya. (ang/kun)

  • Cuaca Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik 7 April 2024, BMKG: Hujan

    Cuaca Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik 7 April 2024, BMKG: Hujan

    Surabaya (beritajatim.com) – Prakiraan cuaca di Surabaya Raya, yang meliputi Kota Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik, hujan pada hari ini, Minggu (7/4/2024).

    Hal ini mengacu pada data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda. Di mana pada laman resminya dijelaskan sebagai berikut.

    “Beberapa daerah di Surabaya Raya diprediksi akan diguyur hujan hari ini. Suhu berkisar antara 25-34 derajat celcius dan kelembapan antara 65-95 persen,” ujar Oky Sukma Hakim, S.Tr, prakirawan BMKG Juanda Surabaya, Sabtu (6/4/2024).

    Adapun berikut ini lebih lengkapnya prakiraan cuaca di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik, untuk hari ini, Minggu, 7 April 2024.

    Cuaca Surabaya

    Pagi: Cerah Berawan

    Siang: Hujan Ringan

    Malam: Hujan Ringan

    Dini hari: Hujan Ringan

    Suhu antara 25-34 derajat celcius dan kelembapan mencapai 65-95 persen.

    Cuaca Sidoarjo

    Pagi: Cerah Berawan

    Siang: Cerah Berawan

    Malam: Hujan Ringan

    Dini hari: Berawan

    Suhu antara 26-33 derajat celcius dan kelembapan mencapai 65-95 persen.

    Cuaca Gresik

    Pagi: Cerah Berawan

    Siang: Berawan Tebal

    Malam: Cerah Berawan

    Dini hari: Hujan Ringan

    Suhu antara 26-33 derajat celcius dan kelembapan mencapai to 65-95 persen.

    Penting untuk dicatat bahwa prakiraan cuaca dapat berubah, oleh karena itu, disarankan untuk selalu memantau pembaruan informasi cuaca dari sumber yang terpercaya.

    Dengan mengetahui prakiraan cuaca ini, masyarakat dapat lebih siap menghadapi kondisi cuaca yang mungkin terjadi pada periode tersebut. (fyi/ian)