Category: Beritajatim.com

  • Tak Ada WFH, ASN Pemkab Ponorogo Halal Bihalal Hari Pertama Kerja

    Tak Ada WFH, ASN Pemkab Ponorogo Halal Bihalal Hari Pertama Kerja

    Ponorogo (beritajatim.com) – Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo tidak menerapkan Work From Home (WFH). Mereka mengikuti Halal Bihalal yang berlangsung Rumah Dinas Bupati Ponorogo Pringitan di hari pertama bekerja usai libur Lebaran 2024, Selasa (16/4/2024).

    Ribuan ASN itu berbaris dengan rapi untuk menyalami Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko beserta istri dan Wakil Bupati Lisdyarita. Usai bersalaman dengan 2 pemimpin Ponorogo dan para pejabat eselon 2, para ASN itu pun menyantap berbagai menu makanan yang telah disiapkan di halaman  Pringgitan sebelah timur. Selain disuguhi makanan, mereka juga dihibur dengan grup musik lokal asal Ponorogo.

    Dalam kesempatan Halal Bihalal itu, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko secara pribadi mengucapkan selamat dan mengucapkan selamat Hari Raya Idulfitri 1445 H kepada ribuan ASN yang memenuhi halaman dan rumah dinas bupati. Dia pun meminta para ASN tersebut untuk saling memaafkan di masa-masa hari kemenangan itu.

    “Saya ucapkan terimakasih untuk semua orang yang telah bekerja keras selama ini. Saya meminta maaf jika selama ini perilaku selama memimpin kurang berkenan di hati,” kata Sugiri, Selasa (16/4/2024).

    Dalam momen halal bi halal itu, Bupati mengajak kepada seluruh ASN di lingkup Pemkab Ponorogo untuk introspeksi diri. Bagaimana selama ini, mereka melayani masyarakat Ponorogo.

    Ia bertekad ke depan untuk berkolaborasi untuk menuju Ponorogo yang lebih baik lagi.

    “Sekarang kita 0-0. Kita harus kembali bekerja untuk melayani masyarakat sesuai dengan tupoksi masing-masing,” pungkasnya. [end/beq]

  • Hingga Pertengahan April, Pemkab Magetan Belum Lelang Proyek Tender Apapun

    Hingga Pertengahan April, Pemkab Magetan Belum Lelang Proyek Tender Apapun

    Magetan (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Magetan belum melelang proyek apapun hingga 16 April 2024 pukul 11.50 WIB. Pantauan beritajatim.com, belum ada proyek tender yang masuk lelang di web Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Magetan. Untuk Paket pekerjaan non tender, sudah ada ribuan yang lelang dan bahkan sudah selesai. 

    Kepala Bagian Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ) Magetan Dyah Muharini mengatakan, untuk tahun 2024 ditargetkan 53 proyek tender dilelang. Nilai totalnya mencapai Rp 68,11 miliar.‘’Proyek tersebut termasuk dengan pembangunan Sirkuit di Parang,’’ kata Dyah. 

    Pantauan beritajatim.com, di web Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (Sirup) Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP), untuk nilai proyek sirkuit mencapai Rp15 miliar. Itu belum mencakup Jasa Konsultasi pembangunan Sirkuit dan Jasa Review Detail Engineering Design (DED)- masterplan. 

    Selain itu, ada pula proyek peningkatan Jalan Ngunut-Gorang Gareng, Jalan Krajan-Lembeyan Kulon, dan Pemeliharaan Berkala Jalan Mojopurno-Genengan. Ketiganya masing-masing memiliki nilai Rp 5,1 miliar dan bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK). 

    Kemudian, ada pula Pembangunan Puskesmas Panekan dengan anggaran Rp5,1 miliar bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD). Pun, masih ada puluhan proyek lain yang rencananya dilelang tahun 2024 ini. [fiq/aje]

     

  • Ide Kreasi Olah “Turbo” Jadi Hidangan Lezat

    Ide Kreasi Olah “Turbo” Jadi Hidangan Lezat

    Surabaya (beritajatim.com) –Turbo alias turahan bodo (bada) adalah singkatan yang menggambarkan sisa makanan khas lebaran. Ya memang, lebaran identik dengan kumpul keluarga, berkumpul bersama keluarga tentunya tidak lengkap tanpa adanya makan besar. Setelah momen Lebaran yang meriah, biasanya kita seringkali memiliki banyak kelebihan makanan sisa dari hidangan Lebaran yang disajikan alias “turbo”. Berikut ide kreasi mengolah “turbo” menjadi hidangan dan santapan lezat.

    Daripada membiarkannya terbuang sia-sia, kita bisa berkreasi dengan mengubahnya menjadi hidangan lezat lainnya. Berdasarkan data yang dihimpun oleh beritajatim Selasa (16/04/2024) berikut adalah beberapa kreasi masakan yang bisa dibuat dari masakan sisa Lebaran dengan bahan-bahan yang bisa ditemukan di rumah.

    1. Nasi Goreng Rendang

    Rendang, hidangan khas Lebaran yang kaya akan rasa ini pasti ada di meja makan Anda. Anda dapat mengolah sisa rendang menjadi hidangan baru yang lezat dengan membuat nasi goreng rendang.

    Bahan:

    Sisa rendang yang sudah dimasak
    Nasi dingin
    Bawang putih, bawang merah, cabai (sesuai selera), semua dicincang halus
    Kecap manis
    Garam dan merica secukupnya
    Telur (opsional)
    Minyak goreng
    Cara Pembuatan:

    Panaskan sedikit minyak goreng di wajan.
    Tumis bawang putih, bawang merah, dan cabai hingga harum.
    Masukkan sisa rendang yang sudah dipotong kecil-kecil, aduk hingga tercampur dengan bumbu.
    Tambahkan nasi dingin, kecap manis, garam, dan merica. Aduk rata hingga nasi terasa hangat dan tercampur sempurna.
    Untuk variasi tambahan, tambahkan telur yang sudah dikocok ke dalam nasi goreng dan aduk hingga telur matang.

    2. Bubur Ayam

    Ketupat dan lontong adalah hidangan yang umumnya paling melimpah saat Lebaran. Tahukah Anda, sisa ketupat dan lontong tersebut dapat diolah menjadi bubur ayam yang lezat? Karena sama-sama berbahan dasar beras, tidak sulit untuk mengolahnya kembali.

    Bahan:

    Ketupat atau lontong yang sudah dipotong kecil-kecil
    Ayam rebus atau sisa opor yang sudah disuwir-suwir
    Kaldu ayam
    Bawang merah, bawang putih, daun bawang, semua dicincang halus
    Jahe, digeprek
    Garam dan merica secukupnya
    Minyak goreng
    Cara Pembuatan:

    Panaskan sedikit minyak goreng di dalam panci.
    Tumis bawang merah dan bawang putih hingga harum.
    Tambahkan kaldu ayam, jahe, dan potongan ayam. Masak hingga mendidih.
    Masukkan potongan ketupat atau lontong ke dalam kaldu, aduk rata. Biarkan mendidih hingga bubur mengental.
    Tambahkan garam dan merica secukupnya sesuai selera.
    Hidangkan bubur ayam dalam mangkuk, taburi dengan daun bawang cincang sebagai hiasan.

    3. Es Krim Kurma

    Kurma adalah buah yang identik dengan Ramadan dan Lebaran. Selain dijadikan camilan, Anda juga bisa mengkreasikan kurma menjadi hidangan dessert yang menyegarkan.

    Bahan:

    Kurma yang sudah dibuang bijinya
    Susu cair
    Gula atau madu (opsional)
    Es batu
    Cara Pembuatan:

    Blender kurma bersama susu cair dan gula atau madu hingga halus dan tercampur sempurna.
    Tambahkan es batu ke dalam blender dan haluskan lagi hingga es krim berbentuk lembut.
    Cicipi untuk memastikan rasanya sudah pas, tambahkan gula atau madu jika perlu.
    Simpan dalam wadah tertutup dan diamkan di dalam freezer selama 6 jam sampai sedikit mengeras.

    4. Ayam Goreng Opor

    Opor adalah hidangan khas Lebaran yang umumnya disajikan bersama ketupat atau lontong.

    Bahan:

    Potongan ayam dari sisa opor
    Tepung terigu
    Telur, dikocok
    Tepung serbaguna
    Garam dan merica secukupnya
    Minyak untuk menggoreng
    Cara Pembuatan:

    Balur potongan ayam dalam tepung terigu, kemudian celupkan ke dalam telur kocok, dan akhiri dengan melumuri tepung serbaguna.
    Panaskan minyak dalam wajan.
    Goreng potongan ayam hingga kecoklatan dan renyah di luar, pastikan juga bahwa ayam sudah matang di dalamnya. [aje]

  • Kakek di Magetan Meninggal di Saluran Air Persawahan

    Kakek di Magetan Meninggal di Saluran Air Persawahan

    Magetan (beritajatim.com) – Seorang kakek ditemukan meninggal dunia di saluran air persawahan di Kelurahan Sukowinangun, Kecamatan Magetan pada Selasa (16/4/2024) pagi, sekitar pukul 08.30 WIB. Korban adalah Supadi (62), warga Desa Getasanyar, Kecamatan Sidorejo.

    Kasi Humas Polres Magetan, Kompol Budi Kuncahyo mengatakan korban pertama kali ditemukan oleh Sukiman, warga sekitar yang sedang mengecek sawahnya. Melihat Supadi dalam posisi tertelungkup di saluran air, Sukiman langsung menghubungi warga sekitar untuk mengecek bersama-sama.

    “Setelah diperiksa, korban dipastikan sudah meninggal dunia. Saksi kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Magetan,” terang Kuncahyo.

    Mendapat laporan warga, Unit Inafis (Indonesia Automatic Fingerprint Identification System) Satreskrim, SPKT Polres Magetan, dan Tim Puskesmas Candirejo segera mendatangi lokasi kejadian.

    “Pemeriksaan teliti oleh tim medis Puskesmas Candirejo tidak menemukan tanda-tanda kekerasan atau dugaan tindak pidana lain pada tubuh korban. Kemungkinan besar, korban meninggal dunia karena serangan jantung,” imbuhnya.

    Kuncahyo mengatakan pihak keluarga menyatakan tidak bersedia dilakukan autopsi pada jasad korban. Polres Magetan menghormati keputusan keluarga korban. [fiq/beq]

  • Harga Minyak Dunia Terancam, LaNyalla: Hindari Naikkan BBM Subsidi

    Harga Minyak Dunia Terancam, LaNyalla: Hindari Naikkan BBM Subsidi

    Surabaya (beritajatim.com) – Konflik di Timur Tengah yang memicu ketegangan militer antara Iran dan Israel dikhawatirkan akan mendongkrak harga minyak mentah dunia. Kenaikan harga ini diprediksi jauh melampaui USD82 per barel, melebihi asumsi yang dipatok dalam APBN.

    Hal ini menjadi sorotan Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, yang mendesak pemerintah untuk tidak menaikkan harga BBM Subsidi.

    Menurut LaNyalla, kenaikan harga BBM Subsidi akan menjadi beban baru bagi fiskal Indonesia, terutama di tengah kondisi ekonomi masyarakat yang belum pulih pasca pandemi. Kenaikan ini dinilai tidak tepat waktunya, mengingat momen Ramadhan dan Lebaran yang baru saja dilalui, di mana masyarakat mengalami peningkatan pengeluaran, terutama untuk biaya transportasi mudik dan kebutuhan pendidikan anak.

    “Saya minta pemerintah untuk tidak mengambil langkah menaikkan harga BBM Subsidi. Timing waktunya sangat tidak tepat bagi kondisi ekonomi masyarakat di lapis bawah dan menengah,” tegas LaNyalla.

    Sebagai solusi, LaNyalla mengusulkan agar pemerintah melakukan penyesuaian atau pengalihan alokasi anggaran program kementerian yang masih bisa ditunda, untuk membiayai dampak kenaikan harga minyak dunia jika berlangsung dalam waktu lama.

    “Kami menyadari bahwa lifting minyak Indonesia jauh di bawah kebutuhan, sehingga impor kita sudah di atas lifting. Tetapi tugas pemerintah mencari jalan keluar yang berorientasi kepada tujuan negara, salah satunya melindungi rakyat, terutama mereka yang harus dilindungi,” tandasnya.

    Kenaikan harga BBM Subsidi dikhawatirkan akan memicu inflasi dan memperparah daya beli masyarakat. Oleh karena itu, langkah-langkah alternatif yang tidak memberatkan rakyat perlu dipertimbangkan oleh pemerintah untuk mengantisipasi dampak kenaikan harga minyak dunia. [beq]

  • Longsor di Tana Toraja Tewaskan 20 Orang

    Longsor di Tana Toraja Tewaskan 20 Orang

    Jakarta (beritajatim.com)- Usai lebaran Tana Toraja Sulawesi Selatan dihantam bencana tanah longsor. Akibat dari bencana ini  sejumlah infrastruktur mengalami kerusakan dan menewaskan banyak orang warga sipil. Total hingga hari ini Selasa (16/4/2024) sudah ada 20 korban yang ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.

    Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangan resminya menyebutkan dari BNPB menerjunkan tim pencarian dan pertolongan gabungan. Dari pencarian ini ditemukan dua korban meninggal dunia yang sebelumnya dinyatakan hilang.

    “Dari hasil penemuan dua korban tersebut, maka total korban jiwa atas bencana tanah longsor di Tana Toraja menjadi 20 orang,” katanya.

    Adapun rinciannya, 16 korban ditemukan di Desa Manggau Kecamatan Makale dan empat korban lainnya sebelumnya sudah ditemukan di Desa Lembang Randan Baru di Kecamatan Makale Selatan, Tana Toraja.

    Atas penemuan seluruh korban tersebut, maka operasi pencarian dan pertolongan pun dihentikan. Kendati demikian, tim gabungan masih akan tetap bersiaga apabila terdapat laporan warga yang merasa kehilangan anggota keluarganya.

    Adapun upaya pencarian dan pertolongan para korban tersebut sedikit terkendala dan mengalami hambatan karena faktor cuaca. Selain berkabut, hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi masih sering terjadi sehingga tim gabungan harus menghentikan operasi pencarian dan pertolongan untuk beberapa saat demi alasan keamanan. [aje]

  • Pj Bupati Magetan Respon Keluhan Pengelola Wisata Penyangga

    Pj Bupati Magetan Respon Keluhan Pengelola Wisata Penyangga

    Magetan (beritajatim.com) – Pj Bupati Magetan Hergunadi merespon keluhan sejumlah pengelola wisata penyangga terkait anjloknya jumlah kunjungan sepanjang libur Lebaran 2024. Hergunadi berjanji bakal melakukan evaluasi secepatnya sehingga bisa segera ditemukan solusi yang tepat. 

    “Tentu akan segera kami lakukan evaluasi. Kami akan dorong untuk kolaborasi mempermudah pemasaran sejumlah wisata penyangga,” kata Hergunadi, Selasa (16/4/2024) 

    Untuk mengantisipasi buka tutup Jalan Raya Sarangan-Magetan saat padat, pihaknya sudah memiliki wacana agar mengaktifkan jalur selatan Magetan Kota. Sehingga, kendaraan yang masuk mulai Alun-alun Magetan diarahkan ke Jalan Karya Dharma kemudian ke arah Desa Bulugunung, Kecamatan Plaosan. 

    “Lewat jalan tersebut kan sudah bagus jalannya. Sudah aspal bagus, dan memang hanya perlu pemeliharaan jalan saja. Tentunya, ini segera kami laksanakan sosialisasi, tidak perlu menunggu momen libur panjang,” kata Mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Magetan itu. 

    Dalam waktu dekat, pihaknya segera melakukan evaluasi pun segera menambah rambu penunjuk untuk menuju sejumlah wisata penyangga di Magetan. “Tentu ini masukan bagus dari rekan-rekan pengelola wisata penyangga. Kami segera lakukan sosialisasi dan menambah rambu,” pungkas Hergunadi. 

    Sebelumnya diberitakan, momen libur Lebaran 2024 membuat wisatawan berbondong-bondong ke Magetan. Meski kunjungan wisata Telaga Sarangan tembus 20 ribu lebih pengunjung namun tidak dengan sejumlah wisata penyangga yang ada di sekitarnya. Diduga, penutupan Simpang 3 Sidorejo di Jalan Raya Sarangan-Magetan jadi biangnya. 

    Data Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Magetan, kunjungan wisata di Telaga Sarangan pada Minggu (14/4/2024) mencapai 22.830 kunjungan. Namun, untuk Mojosemi Forest Park hanya 1.710 kunjungan. Bahkan, untuk ikon wisata asal Kecamatan Poncol yakni Taman Wisata Genilangit hanya 497 kunjungan saja. Untuk Wana Wisata Alastuwo hanya 124 kunjungan.

    Edy Suko Cahyono, Pengelola Taman Wisata Genilangit mengeluhkan buka tutup simpang tiga Sidorejo di Jalan Raya Sarangan-Magetan. Menurutnya, sejumlah kendaraan wisatawan yang hendak ke Sarangan justru disuruh putar balik. 

    “Akhirnya, belum sampai Plaosan saja sudah kembali. Padahal, kalau diperbolehkan naik sampai pertigaan di depan Polsek Plaosan itu, saat Sarangan penuh, wisatawan bisa diarahkan ke sejumlah wisata di Poncol sembari menunggu Sarangan longgar,” terang Edy, Senin (15/4/2024).

    Dia menilai, Pemkab Magetan dan instansi terkait gagal memanfaatkan momen Libur Lebaran 2024. Lantaran, selisih jumlah kunjungan Telaga Sarangan yang dikelola Pemkab Magetan dengan wisata lain yang dikelola swasta sangat jauh. 

    “Padahal, wisatawan itu bisa diarahkan untuk berkunjung ke sejumlah wisata lain. Di lapangan, ketika Sarangan penuh, tidak ada yang mengarahkan ke lokasi wisata lain, jalannya saja tidak dikasih tahu. Padahal, kalau mereka mampir ke lokasi wisata selain Sarangan, ya perputaran ekonomi juga terjadi lho,” lanjut Edy. 

    Dia mendorong, Pemkab Magetan dan Polres Magetan agar mengevaluasi skema pengaturan arus lalu lintas jika menjelang momen libur panjang. Pasalnya, jika skema yang sudah dilaksanakan seperti libur Lebaran 2024 dipakai lagi tahun depan, bakal berdampak lebih signifikan pada wisata yang dikelola swasta. 

    “Bisa-bisa gulung tikar gara-gara buka tutup persimpangan Sidorejo, tanpa ada arahan jelas untuk ke wisata penyangga. Lokasi wisata penyangga dan jalannya harus ditunjukkan oleh petugas di lapangan,”  papar Edy. 

    Hal serupa juga dikeluhkan oleh Teguh Hariyadi, Pengelola Wana Wisata Alastuwo di Kecamatan Poncol Magetan. Teguh menilai perhatian Pemkab Magetan terhadap hanya tertuju pada Telaga Sarangan. Sementara, support terhadap wisata lain masih kurang terutama publikasi baik di medsos maupun papan tulisan di jalan-jalan protokol.

    “Ketika pengunjung dari luar kota yang berkunjung ke Magetan hanya difokuskan kepada satu titik yaitu Sarangan. Meski Pengunjung menumpuk tetap dimasukkan terus sedangkan kondisi jalan macet yang seharusnya pengunjung bisa di arahkan ke wisata alternatif sambil menunggu kepadatan Sarangan terurai,” terangnya. 

    Teguh juga mengatakan, Pemkab Magetan seolah menganggap wisata selain Sarangan adalah kompetitor. Padahal, wisata penyangga seharusnya dianggap sebagai pelengkap. “Kan bisa ditawari paket tour kepada pengunjung terutama dari luar kota,” terangnya. 

    Berikut data kunjungan wisata seluruh destinasi wisata di Magetan pada 14 April 2024: 

    Telaga Sarangan : 22.830 orang.
    Telaga Wahyu :  176 orang.
    Mojosemi Forest Park : 1.710 orang.
    Magetan Park :   671 orang.
    TWD Jabung :  748 orang.
    Kebun Refugia :  733 orang.
    Parang Hill :  213 orang.
    Lawu Green Forest :   505 orang.
    Wana Wisata AlasTuwo :   124 orang.
    Taman Genilangit :  497 orang.
    Sendang Bening :  333 orang.
    Magetan Green Garden :   139 orang.
    Kolam Renang Banyu Biru :   720 orang.
    Taman Tirto Gumarang :   185 orang.
    Pendakian Cemoro Sewu :   307 orang.
    WBL Petungrejo :   75 orang.
    Kolam Renang Sumber Barokah :   219 orang.
    Museum Joko Tingkir Temboro :  tutup.
    Kolam Renang Soheden :  118 orang
    Kebun Buah Srogo : tutup.
    Randugede Hidden Paradise :  250 orang.
    Sorbendo : 250 orang.
    Sendang Growong :  300 orang.
    Jalan Tembus : 2.610 orang.

    [fiq/beq] 

  • Balon Udara Berpetasan Jatuh di Rumah Warga Blitar

    Balon Udara Berpetasan Jatuh di Rumah Warga Blitar

    Blitar (beritajatim.com) – Balon udara kembali jatuh di rumah warga Kabupaten Blitar. Kali ini rumah milik Mujiyem, warga Desa Jajar, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar yang jadi korbannya.

    Dari informasi, balon udara tersebut jatuh di atas genteng rumah Mujiyem. Meski tidak merusak rumah namun balon udara yang jatuh ini membuat warga panik lantaran dalam kondisi terbakar.

    “Balon udara itu jatuh diatas genteng milik Mujiyem pada Senin kemarin pukul 06.30 WIB pagi,” kata Wulan, warga Desa Jajar Kecamatan Talun Kabupaten Blitar, Selasa (16/4/2024).

    Awalnya balon udara tersebut terbang di langit Desa Jajar Kecamatan Talun Kabupaten Blitar. Setelah diikuti warga, balon udara tersebut semakin turun hingga akhirnya jatuh di atas genteng rumah Mujiyem.

    Saat terjatuh di atas genteng, api yang ada di balon udara itu masih menyala. Serta masih ada 2 petasan yang terpasang di balon udara tersebut.

    “Melihat itu suami saya langsung mengambil petasan dan tempat perapian balon udara tersebut untuk dibuang ke sungai,” imbuhnya.

    Beruntung petasan  di balon udara itu tidak meledak. Balon udara itu pun langsung dievakuasi dari atas rumah Mujiyem.

    “Tidak tahu itu balon udara milik siapa,” tutupnya.

    Polres Blitar sendiri sebetulnya sudah memperingatkan warga agar tidak menerbangkan balon udara di Hari Raya Idulfitri. Namun nampaknya imbauan itu tidak pernah diindahkan oleh warga. [owi/beq]

  • Fakta Menarik Benteng Van Den Bosch Ngawi, Berikut Info Lokasi dan Harga Tiket

    Fakta Menarik Benteng Van Den Bosch Ngawi, Berikut Info Lokasi dan Harga Tiket

    Surabaya (beritajatim.com) – Benteng Van Den Bosch atau yang lebih dikenal dengan Benteng Pendem Ngawi adalah salah satu warisan bersejarah yang menarik di Jawa Timur. Dibangun pada era Perang Diponegoro antara tahun 1825-1830, benteng ini mencerminkan peran pentingnya dalam sejarah nasional.

    Berlokasi di Kelurahan Pelem, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi, benteng ini memiliki ukuran mencapai 165 x 80 meter. Meskipun telah berusia ratusan tahun, lokasinya sangat strategis dengan jarak kurang lebih 1 kilometer dari pusat kota Ngawi, memudahkan wisatawan untuk mengunjunginya. Berikut adalah rangkuman lengkap mengenai Benteng Van Den Bosch Ngawi:

    1. Pembangunan oleh Gubernur Jenderal Van den Bosch

    Benteng ini dibangun pada tahun 1839 oleh Gubernur Jenderal Van den Bosch, yang memimpin dan menguasai wilayah Ngawi saat itu. Fungsinya utama adalah sebagai benteng pertahanan Belanda selama masa penjajahan mereka di Indonesia.

    2. Asal Nama “Pendem”

    Benteng Van Den Bosch

    Nama “Pendem” bukan tanpa makna. Berasal dari kebiasaan masyarakat Ngawi, nama ini mencerminkan bangunan benteng yang sebagian besar berada di bawah permukaan tanah sekitarnya, mengingatkan kita pada sesuatu yang “terpendam” dalam tanah.

    3. Lebih dari 500 Pintu

    Benteng ini menampilkan keunikan dengan memiliki lebih dari 500 pintu, sebuah jumlah yang mengagumkan dan melebihi jumlah pintu yang ada di Lawang Sewu di Semarang. Menurut penelitian terbaru, ada total 519 pintu di dalam benteng, membutuhkan sekitar 40 truk kayu untuk proses revitalisasi.

    4. Restorasi dengan Biaya Fantastis

    Mengalami revitalisasi total sejak 10 Desember 2020, Benteng Pendem Ngawi mendapatkan perhatian khusus setelah kunjungan dari Presiden Joko Widodo, yang mana dilansir dari laman resmi DPUPR Ngawi. Proyek ini memiliki anggaran sekitar Rp 113,7 miliar untuk merevitalisasi 13 bangunan di dalam kompleks benteng dan penataan kawasan inti.

    5. Destinasi Wisata Sejarah dan Edukasi

    Selain menjadi penanda sejarah, Benteng Van Den Bosch Ngawi kini bertransformasi menjadi destinasi wisata edukasi. Dengan informasi lengkap seputar sejarahnya, benteng ini menawarkan pengalaman belajar yang seru namun juga mendalam. Ditambah dengan bangunan yang kokoh dan estetika menarik, tempat ini menjadi spot yang sempurna untuk berfoto dan mengabadikan momen yang berkesan.

    Dengan segala kekayaan sejarah dan keunikan yang dimilikinya, Benteng Van Den Bosch di Ngawi adalah destinasi yang wajib dikunjungi bagi siapa saja yang ingin memahami lebih dalam sejarah Indonesia dan menikmati keindahan arsitektur kolonial yang megah.

    Bagi kalian yang ingin berkunjung ke destinasi ini, Benteng Van Den Bosch buka setiap hari pukul 08.00 – 17.00 WIB. Harga tiket masuknya pun sangat terjangkau, yakni hanya Rp 10 ribu saja per orang, sepadan dengan pengalaman yang akan kalian dapatkan di dalamnya. [mnd/aje]

  • Jadi Tersangka, Bupati Sidoarjo Hormati Proses Hukum

    Jadi Tersangka, Bupati Sidoarjo Hormati Proses Hukum

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Bupati Sidoarjo H. Ahmad Muhdlor Ali atau Gus Muhdlor menyatakan menghormati proses hukum yang berjalan. Dia ditetapkan sebagai tersangka kasus pemotongan insentif ASN di BPPB Kabupaten Sidoarjo oleh KPK.

    Pernyataan itu disampaikan Gus Muhdlor usai menggelar halal bihalal bersama seluruh OPD di Pendopo Delta Wibawa Selasa (16/4/2024). Secara pribadi dirinya menghormati proses hukum dan akan menyerahkan kasus ini kepada tim hukum yang telah disiapkan.

    “Kami menghormati keputusan yang dikeluarkan oleh KPK, kami mohon doa kepada seluruh masyarakat Sidoarjo. Terkait hal yang lebih lanjut mungkin bisa dikomunikasikan lagi bersama tim pengacara kami,” ucapnya.

    Dia menegaskan, secara umum menghormati dan mengikuti segala keputusan yang dikeluarkan KPK.

    “Yang jelas proses ini kami hormati karena ini negara hukum banyak jalan yang akan ditempuh kami mohon doanya,” terang alumni Unair Surabaya itu.

    KPK Tetapkan Gus Muhdlor Tersangka

    Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akhirnya mengakui telah menetapkan Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali sebagai tersangka. Muhdlor Ali menjadi tersangka dalam penyidikan perkara dugaan pemotongan dan penerimaan uang di lingkungan Badan Pelayanan Pajak Daerah (BPPD).

    Awalnya, Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikiri menyatakan, pihaknya belum dapat menyampaikan spesifik identitas lengkap pihak yang ditetapkan sebagai Tersangka, peran dan sangkaan pasalnya hingga nanti ketika kecukupan alat bukti selesai dipenuhi semua oleh Tim Penyidik.

    “Namun kami mengkonfirmasi atas pertanyaan media bahwa betul yang bersangkutan menjabat bupati di Kabupaten Sidoarjo periode 2021 s.d sekarang,” kata Ali saat dikonfirmasi beritajatim.com, Selasa (16/4/2024).

    Menurutnya, penetapakan tersangka ini melalui analisa dari keterangan para pihak yang diperiksa sebagai saksi termasuk keterangan para tersangka dan juga alat bukti lainnya.

    Tim Penyidik kemudian menemukan peran dan keterlibatan pihak lain yang turut serta dalam terjadinya dugaan korupsi berupa pemotongan dan penerimaan uang di lingkungan BPPD Pemkab Sidoarjo.

    Dengan temuan tersebut, lanjut Ali, dari gelar perkara yang dilakukan kemudian disepakati adanya pihak yang dapat turut dipertanggung jawabkan didepan hukum karena diduga menikmati adanya aliran sejumlah uang.

    “Perkembangan dari penanganan perkara ini, akan kami sampaikan bertahap pada publik,” kata Ali.

    Dalam kasus ini, KPK telah menetapkan dua tersangka, yakn Kepala BPPD Kabupaten Sidoarjo Ari Suryono dan Kepala Sub Bagian Umum BPPD Kabupaten Sidoarjo Siska Wati.

    KPK mengungkapkan, ditahun 2023, diperoleh besaran pendapatan pajak BPPD Kabupaten Sidoarjo sebesar Rp1,3 Triliun. Atas perolehan tersebut, maka ASN yang bertugas di BPPD akan mendapatkan dana insentif. KPK menduga, Siska selaku Kasubag Umum dan Kepegawaian BPPD sekaligus Bendahara secara sepihak melakukan pemotongan dana insentif dari para ASN tersebut.

    Permintaan potongan dana insentif ini disampaikan secara lisan oleh Siska pada para ASN dibeberapa kesempatan dan adanya larangan untuk tidak membahas potongan dimaksud melalui alat komunikasi diantaranya melalui percakapan Whats App.

    KPK menyebut, Siska mampu mengumpulkan potongan dan penerimaan dana insentif dari para ASN sejumlah sekitar Rp2,7 Miliar. Pemotongan dan penerimaan dari dana insentif dimaksud diantaranya untuk kebutuhan Kepala BPPD dan Bupati Sidoarjo.

    Diduga penyerahan uangnya dilakukan secara tunai yang dikoordinir oleh setiap bendahara yang telah ditunjuk yang berada di 3 bidang pajak daerah dan bagian sekretariat. Besaran potongan yaitu 10 persen sampai dengan 30 persen sesuai dengan besaran insentif yang diterima. [isa/beq]