Category: Beritajatim.com

  • Libur Lebaran Berakhir, Tempat Wisata di Mojokerto Masih Jadi Jujukan Pengunjung

    Libur Lebaran Berakhir, Tempat Wisata di Mojokerto Masih Jadi Jujukan Pengunjung

    Mojokerto (beritajatim.com) – Meski libur Lebaran 1445 Hijriah telah berakhir, namun sejumlah tempat wisata di wilayah Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto masih ramai pengunjung. Ini menyusul libur sekolah belum berakhir sehingga dimanfaatkan masyarakat untuk berwisata.

    Seperti yang terlihat di Candi Bajang Ratu Desa Temon, Pendopo Agung Desa Trowulan, Budha Tidur Desa Bejijong, Candi Wringin Lawang Desa Jatipasar dan Komplek Makam Troloyo Desa Sentonorejo. Yang paling banyak pengunjung terlihat di Pendopo Agung.

    Puluhan pengunjung bersama anak-anak mereka tampak memenuhi berbagai sudut Pendopo Agung. Selain di dalam area Pendopo Agung yang menjadi jujukan pengunjung, sekelompok rusa di samping pintu masuk serta kolam ikan juga tak kalah dari jujugan pengunjung.

    “Sudah sekolah, TK. Masuk Sabtu, halal bi halal. Masuk sekolahnya Senin. Jadi mumpung masih libur, kita ajak ke sini (Pendopo Agung),” ungkap Umi Khulsum (25) warga Kecamatan Mojoangung, Kabupaten Jombang, Selasa (16/4/2024).

    Hal yang sama disampaikan Luluk (34). Ia bersama keluarganya terdiri dari kedua orang tua, suami dan anaknya dari Surabaya untuk berwisata ke Patung Buddha tidur raksasa di Maha Vihara Mojopahit. “Sengaja karena saat Lebaran kemarin ramai dan macet jadi pilih hari ini,” katanya. [tin/suf]

  • Demo Kasus Dugaan Korupsi Jasmas DPRD di Kantor Kejaksaan Kediri Ricuh

    Demo Kasus Dugaan Korupsi Jasmas DPRD di Kantor Kejaksaan Kediri Ricuh

    Kediri (beritajatim.com) – Demo kasus dugaan korupsi jaring aspirasi masyarakat (Jasmas) anggota DPRD Kota Kediri di kantor kejaksaan negeri setempat ricuh, Selaa (16/4/2024). Massa terlibat adu dorong dengan aparat kepolisian.

    Kericuhan berawal saat petugas memadamkan api dari ban yang dibakar oleh massa. Demonstran yang tidak terima mengejar dan berusaha memukul petugas yang memadamkan api.

    Tak pelak, terjadi adu dorong antara massa dengan petugas. Sementara kericuhan akhirnya mereda setelah petugas yang lain melerai kedua belah pihak.

    Demo ini digelar oleh gabungan aktivitas LSM di depan Kantor Kejaksaan Negeri Kota Kediri. Mereka mengatas namakan Aliansi Anti Korupsi Kota Kediri.

    Dalam orasinya, mereka menuntut korps Adiyaksa mengusut tuntas kasus korupsi dana Jasmas anggota DPRD Kota Kediri. Mereka juga membawa keranda mayat, sebagai simbol matinya kerja kejaksaan dalam mengusut kasus korupsi itu.

    Korlap kasi, Basuki dalam orasinya menuntut pihak kejaksaan bertindak tegas untuk mengusut kasus korupsi atau penyelewengan dana Jasmas, serta menuntur Kajari mengundurkan diri jika tidak mampu menyelesaikan kasus-kasus tersebut.

    Massa juga membakar ban bekas di pinggir jalan, sehingga sempat membuat macet arus lalu lintas. Selanjutnya perwakilan massa diperkenankan masuk kedalam kejaksaan, untuk menyampaikan aspirasi dan tuntutannya.

    “Kami menuntut Kejaksaan Negeri Kota Kediri mengusut tuntas dugaan penyelewengan dana Jasmas, yang melibatkan anggota DPRD Kota Kediri, dengan estimasi kerugian negara mencapai puluhan miliar,” jelasnya.

    Sementara Kasi Intel Kejaksaan Negeri Kota Kediri Boma Wira mengatakan, menanggapi tuntutan dari massa, pihaknya sudah melakukan pengumpulan data dan keterangan terkait korupsi dana jaring aspirasi masyarakat (Jasmas) mulai tahun 2019 sampai 2023. Pihaknya juga sudah memanggil beberapa anggota DPRD Kota Kediri, untuk dimintai keterangan.

    “Dalam seminggu terakhir kita sudah melakukan pengumpulan data dan keterangan, terkait dana Jasmas anggota dewan mulai tahun 2019 sampai 2023. Kami juga sudah memanggil 6 anggota DPRD Kota Kediri untuk dimintai keterangan,” ungkapnya.

    Massa juga mengancam, jika dalam waktu dekat tidak ada tindakan nyata dari Kejaksaan Negeri Kota Kediri, maka mereka akan kembali turun ke jalan dengan jumlah massa yang lebih besar. [nm/suf]

  • Try Sandi Terancam Didepak dari Kursi Ketua Demokrat Jember

    Try Sandi Terancam Didepak dari Kursi Ketua Demokrat Jember

    Jember (beritajatim.com) – Try Sandi Apriana terancam didepak dari kursi Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat Kabupaten Jember, Jawa Timur, menyusul kegagalan mempertahankan jumlah kursi di DPRD setempat.

    Kabar pendepakan ini diinformasikan Wakil Bendahara Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrat Jawa Timur Mahathir Muhammad. “Yang saya tahu, akan ada surat pemberhentian TSA (Try Sandi Apriana) sebagai Ketua DPC Partai Demokrat dari Dewan Pimpinan Pusat,” katanya, Selasa (16/4/2024).

    Mahathir menilai perombakan itu sangat wajar. “Capaian Demokrat dalam pemilu pada 2024 jauh panggang dari api. Apalagi Demokrat dipimpin oleh anak menantu Bupati, dan Bupati Hendy punya komitmen untuk membesarkan Demokrat selaku salah satu partai pengusung. Idealnya ada pertambahan kursi, bukan sebaliknya yaitu hilangnya kursi,” katanya.

    Demokrat berhasil memperoleh dua kursi DPRD Jember dalam Pemilu 2019. Namun dalam pemilu tahun ini, alih-alih menambah jumlah kursi, dua kursi itu justru gagal dipertahankan. Satu-satunya harapan untuk mempertahankan satu kursi ada pada Mahkamah Konstitusi.

    Mahathir menganggap penurunan kursi itu sebagai sebuah ironi, mengingat selain berstatus menantu bupati, Try Sandi juga masih menjabat anggota DPRD Jember 2019-2024. Dengan kata lain, Sandi punya cukup sumber daya untuk membesarkan Demokrat di Jember.

    Mahathir belum tahu kapan surat pemberhentian itu terbit. “Saat ini proses penyelesaian sengketa pemilu masih berlangsung di Mahkamah Konstitusi. DPP masih sibuk dengan itu,” katanya.

    Sementara itu, Try Sandi mengaku belum tahu soal surat penberhentian itu. “Sampai saat ini saya masih Ketua DPC Partai Demokrat Jember,” katanya.

    Sandi mengatakan, tuntutan pemberhentian dirinya masih sebatas berasal dari sejumlah pengurus Demokrat Jember yang disampaikan ke Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrat Jatim. “Ini masalah internal yang arahnya ke saya semua. Ini ada apa kok arahnya ke ketua semua?” katanya.

    Sandi merasa dijadikan korban dari konflik internal Demokrat. “Di internal, ada yang ingin jadi ketua,” katanya.

    Namun Sandi tidak mempersoalkan posisinya sebagai kambing hitam. “Tidak apa-apa, risiko pemimpin,” katanya.

    Konflik di Demokrat Jember pecah setelah Sandi tidak memberikan dana saksi karena adanya persoalan di internal. “Kalau saya prinsipnya, kerja sesuai aturan saja,” katanya.

    Sandi sudah menjelaskan kronologi konflik di Demokrat Jember kepada DPD Demokrat Jatim. “Saya sudah berkonsultasi ke DPP, bahwa harus bergerak seperti apa kalau ada persoalan. Jadi saya bergerak tidak semena-mena,” katanya. [wir]

  • Halal Bihalal, Pj Gubernur Jatim: Maksimalkan Pelayanan Masyarakat

    Halal Bihalal, Pj Gubernur Jatim: Maksimalkan Pelayanan Masyarakat

    Surabaya (beritajatim.com) – Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono memimpin apel bersama Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur di Halaman Kantor Sekretariat Daerah Provinsi Jatim, Selasa (16/4/2024).

    Apel yang digelar di hari pertama masuk kerja setelah libur lebaran dan cuti bersama ini dikemas hangat. Karena juga sekaligus menjadi momen halal bihalal antara pejabat di lingkungan Pemprov Jatim dan seluruh ASN lintas OPD.

    Secara khusus, Adhy mengucapkan selamat Idul Fitri pada seluruh jajaran. Tidak hanya itu, ia juga mengajak seluruh ASN Pemprov Jatim untuk kembali semangat bekerja, memaksimalkan layanan untuk masyarakat.

    “Sebelumnya, atas nama pribadi dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur saya mengucapkan mohon maaf lahir dan batin. semoga segala amal ibadah kita di bulan ramadhan tahun ini diterima dan kita bisa dipertemukan kembali dengan ramadan tahun depan. Kini saatnya kita semua kembali bekerja efektif dan produktif,” ucapnya.

    “Untuk itu, kepada seluruh pimpinan perangkat daerah termasuk yang di UPT maupun cabang dinas saya minta untuk mengecek secara detail seluruh staf sudah aktif masuk kecuali yang cuti. Sehingga, seluruh layanan kepada masyarakat dapat berjalan maksimal,” sambung Adhy.

    Tak lupa, Adhy memberikan motivasi kepada jajaran Pemprov Jatim yang baru sampai di Surabaya pagi ini dan langsung melaksanakan apel. Ia mengatakan di balik rasa lelah dari perjalanan ada kebahagiaan batin yang bisa memberikan suntikan semangat luar biasa bagi kinerja ke depan.

    “Dengan demikian, seluruh program kerja Pemprov Jatim bisa memberikan dampak dan manfaat bagi masyarakat di Jawa Timur. Dan melalui halal bihalal ini, semoga bisa menjadi ajang untuk memperkuat silaturahmi dan komitmen kita untuk terus berkarya sebaik mungkin demi membangun provinsi kita,” ujarnya.

    Adhy pun menyampaikan apresiasi terhadap segenap perangkat daerah dan staf atas kesigapannya dalam mengatasi tantangan sepanjang hari besar keagamaan. Yang pertama, menjaga ketersediaan dan kewajaran harga bahan baku selama Bulan Ramadan dan menjelang lebaran.

    “Monitoring seputar sembako berjalan dengan baik, semua sudah memastikan tidak ada persoalan harga bahan sembako khususnya beras. Kalau diperbandingkan dengan provinsi di luar Jawa Timur, khususnya provinsi di Jawa, selalu Jawa Timur harganya masih lebih rendah,” katanya.

    Ia juga menyoroti bagaimana kebutuhan BBM dan elpiji meningkat 17 persen di masa hari besar keagamaan. Serta arus mudik dan arus balik yang mencapai 31,2 juta pemudik.

    “Itu juga bisa teratasi, tersedia dengan baik, tidak ada persoalan dengan kebutuhan yang melonjak tersebut dan puncaknya adalah bagaimana kita mengendalikan arus mudik dan arus balik walaupun kenaikannya 16,2 persen atau 31,2 juta orang mudik,” katanya.

    Dilanjutkan olehnya, dalam kurun waktu 10 hari tidak ada laporan atas persoalan-persoalan krusial. Dipastikan olehnya bahwa Jawa Timur terkendali aman lancar.

    “Dan, itu berkat kerja keras kita semua, baik dinas dan instansi yang langsung bekerja di lapangan maupun dukungan dari berbagai lapisan masyarakat. Semua bersama-sama berkoordinasi dengan baik dengan mitra-mitra kita dari kepolisian, Kodam, Perhubungan dan pemerintahan pusat serta kabupaten dan kota,” tegasnya.

    Adhy berharap agar momen mudik yang dilanjutkan halal bihalal ini dapat menjadi waktu bagi para ASN untuk me-refresh tubuh dan pikiran sebelum kembali memberikan kinerja terbaiknya.

    “Sebentar lagi kita sedang proses evaluasi kinerja, kemudian laporan pertanggungjawaban keuangan dan juga mengejarketertinggalan dari target yang harus kita lakukan di triwulan kedua Mudah-mudahan dengan hari ini kita bisa bersilaturahmi terutama keikhlasannya untuk memaafkan dan saling mengingatkan,” ucapnya.

    “Mudah-mudahan segala prestasi yang sudah kita raih tahun sebelumnya juga dapat diraih ke tahun berikutnya dan ini adalah ujian kita tahun 2024,” pungkasnya. [tok/beq]

  • Cincin di Jari Manis Tak Bisa Lepas, Warga Mojokerto Minta Bantuan Petugas Damkar

    Cincin di Jari Manis Tak Bisa Lepas, Warga Mojokerto Minta Bantuan Petugas Damkar

    Mojokerto (beritajatim.com) – Warga Kelurahan Kauman, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto terpaksa harus menghubungi Petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto. Ini lantaran cincin di jari manis Muhammad Diva tak bisa dilepas.

    Komandan Regu Damkar BPBD Kabupaten Mojokerto, Ahmad Yani mengatakan, warga Kelurahan Kauman tersebut meminta bantuan petugas Damkar pada, Senin (15/4/2024) kemarin. “Dia memakai cincin monel di jari manis sebelah kanan, karena terlalu kecil sehingga tidak bisa dilepas,” ungkapnya, Selasa (16/4/2024).

    Korban datang bersama ibunya sekitar pukul 10.50 WIB. Petugas yang berjaga langsung melakukan penanganan dengan menggunakan gerindra mini khusus untuk memotong cincin. Tidak butuh waktu lama, sekitar 15 menit cincin yang tersangkut di jari manis remaja tersebut berhasil dilepas.

    “Pemotongan cincin dilakukan ekstra ketelitian, bahkan sesekali petugas menyiapkan air di dalam botol untuk disiramkan ke jari tangan agar tidak panas. Karena cincin yang terlalu kecil membuat jarinya membengkak. Sekitar pukul 11.05 WIB, petugas berhasil melepaskan cincin,” pungkasnya. [tin/kun]

  • Terpeleset Saat Hendak Mancing, Bocah di Bojonegoro Tewas Tenggelam

    Terpeleset Saat Hendak Mancing, Bocah di Bojonegoro Tewas Tenggelam

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Peristiwa nahas menimpa seorang bocah asal Kabupaten Bojonegoro. Korban, Reno, seorang anak berusia 13 tahun, meninggal dunia setelah terpeleset dan tenggelam saat akan memancing di embung yang ada di Desa Kedungdowo Kecamatan Sugihwaras Kabupaten Bojonegoro.

    Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Laela Nor Aeny mengungkapkan, kejadian nahas itu terjadi pada Senin (15/4/2024) sekitar pukul 12.30 WIB, Reno asal Desa Nglajang Kecamatan Sugihwaras pamit untuk berangkat dari rumahnya menuju embung untuk memancing.

    Namun, saat hendak memancing, ia terpeleset dan tidak bisa berenang, menyebabkan korban tenggelam. Setelah dilakukan upaya pencarian, Reno baru ditemukan pada pukul 15.26 WIB dalam kondisi sudah tidak bernyawa. Sehingga langsung dibawa ke rumah duka di Desa Nglajang untuk dimakamkan.

    “Setelah mendapat laporan, kami langsung mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan assessment dan pencarian korban bersama Tim SAR Gabungan,” ujarnya, Selasa (16/4/2024).

    Selain itu, BPBD juga memberikan bantuan 2 paket sembako kepada keluarga korban. Masyarakat dihimbau untuk tetap berhati-hati saat beraktivitas di perairan guna pencegahan dan penanggulangan tragedi serupa di masa mendatang. [lus/kun]

  • Keponakan di Bangkalan Tega Aniaya Paman Hingga Meninggal

    Keponakan di Bangkalan Tega Aniaya Paman Hingga Meninggal

    Bangkalan (beritajatim.com) – Muslihin (44) warga Dusun Lebak, Desa Arosbaya, Kecamatan Arosbaya, Kabupaten Sampang tega menganiaya pamannya hingga meninggal dunia.

    Kapolres Bangkalan, AKBP Febri Isman Jaya mengatakan, kejadian penganiayaan itu berlangsung tadi malam. Korban yakni Baihaki (58) warga Desa Glagga, Kecamatan Arosbaya.

    “Kejadiannya tadi malam sekitar pukul 19.00 WIB, untuk korban sudah dievakuasi dan kondisinya meninggal dunia,” ujarnya, Senin (16/4/2024).

    Ia mengatakan, kejadian itu bermula saat keduanya cekcok mulut. Pelaku diduga tersinggung dengan ucapan korban hingga akhirnya korban dianiaya oleh pelaku.

    “Diduga pelaku tersinggung dan sempat cekcok mulut dengan korban hingga terjadi penganiayaan itu,” tambahnya.

    Febri menjelaskan, korban dianiaya pelaku menggunakan senjata tajam. Namun, pelaku juga mengalami luka di bagian tangan dan keduanya dibawa ke rumah sakit.

    “Korban diautopsi dan pelaku dibawa ke RSUD Syamrabu karena sama mengalami luka,” terangnya.

    Febri juga menambahkan bahwa pihaknya masih melakukan pengembangan kasus penganiayaan keponakan kepada pamannya ini, termasuk mengungkap motif dibalik penganiayaan tersebut. [sar/beq]

  • PJ Walkot Kediri Halal Bihalal dengan Jajaran Pemerintah Kota

    PJ Walkot Kediri Halal Bihalal dengan Jajaran Pemerintah Kota

    Kediri (beritajatim.com) – Pj Wali Kota Kediri Zanariah halal bihalal di Balai Kota Kediri, Selasa (16/4/2024). Halal bihalal ini diikuti oleh Sekretaris Daerah Bagus Alit, Ketua Dharma Wanita Persatuan Novita Bagus Alit, Para Asisten, Kepala OPD, Camat, Direktur BUMD Kota Kediri, ASN dan Non ASN di Lingkungan Pemerintah Kota Kediri.

    Saat ditemui, Zanariah mengungkapkan semua ASN Pemerintah Kota Kediri masuk kerja di hari pertama bekerja setelah libur Idulfitri 2024. Walau memang telah terbit surat edaran Menteri PANRB terkait dengan aturan work from home (WFH) selama dua hari, untuk pengendalian kemacetan lalu lintas mudik lebaran.

    “Tapi saya sudah koordinasi dengan Pak Sekda kalau pejabat dan jajaran sudah ada di sekitaran Kediri untuk masuk kantor dan tidak ada alasan. Kecuali kalau pulang kampungnya sampai beda pulau. Tapi saya rasa semua ASN punya komitmen untuk masuk kerja di hari pertama. Saya saja sudah bisa sampai di Kediri, alhamdulillah. Jadi sudah bisa mulai halal bihalal dengan jajaran dan juga bisa langsung bekerja,” terang PJ Wali Kota Kediri.

    Di hari pertama masuk kerja, Zanariah menuturkan tidak akan melakukan sidak untuk mengecek kehadiran ASN. Kalaupun ada jajaran yang pulang kampung dan memang tidak bisa sampai tepat waktu karena terkena macet dan banyak kejadian kecelakaan diberi kesempatan untuk izin sesuai aturan di surat edaran. Namun OPD yang memberikan pelayanan kepada masyarakat tidak diperbolehkan ada work from home, harus hadir semua.

    “Kalau di administrasi, perencanaan itu boleh WFH tapi maksimal 50% saja. Yang perlu ditekankan, ini diberi kesempatan untuk bekerja dari rumah namun bukan cuti,” tutupnya. [nm/kun]

  • Idulfitri, Jumlah Sampah di Blitar Meningkat 10 Persen

    Idulfitri, Jumlah Sampah di Blitar Meningkat 10 Persen

    Blitar (beritajatim.com) – Jumlah sampah di Kabupaten Blitar pada momen Hari Raya Idulfitri ini meningkat 10 persen dari biasanya. Mayoritas sampah yang dihasilkan pada Hari Raya Idulfitri adalah anorganik.

    Plastik masih mendominasi sampah yang dihasilkan di Kabupaten Blitar pada lebaran kali ini. Banyaknya konsumsi jajanan berplastik tentu menjadi penyumbang terbanyak sampah di Bumi Penataran.

    “Ada penambahan volume tapi tidak banyak, Perkiraan ya sekitar 10 persen,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Blitar Achmad Cholik, Selasa (16/4/2024).

    Di hari normal, jumlah sampah di Kabupaten Blitar mencapai 19 ton. Namun di Hari Raya Idulfitri ini produksi sampah di Bumi Penataran meningkat hingga 20,9 ton lebih.

    Meski ada peningkatan namun produksi sampah tersebut masih bisa ditampung oleh TPA yang ada di Kabupaten Blitar. Menurut Dinas lingkungan Hidup Kabupaten Blitar peningkatan produksi sampah pada momen lebaran ini masih tergolong wajar.

    “Masih bisa ditampung oleh TPA yang ada,” tegasnya.

    Sebelumnya DLH Kabupaten Blitar, memperkirakan dalam dua tahun lagi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah di Kabupaten Blitar bakal overload. Hal itu tidak lepas atas tingginya produksi sampah di Bumi Penataran yang mencapai 500 ton per hari.

    Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Blitar Achmad Cholik mengatakan, saat ini di kabupaten Blitar ada tiga TPA meliputi dua TPA besar di Tegalsari Wlingi dan Kendalrejo Srengat. Selain itu ada satu TPA kecil di Pagerwojo Kesamben.

    Meski memiliki 3 TPA namun nyatanya daya tampung seluruh tempat pembuangan akhir sampah itu hanya mencapai 200 ton per hari.

    “Kami punya 3 TPA, pokoknya kalau semua seperti ini 2 atau 3 tahun lagi akan Overload,” ucap Cholik saat ditanya mengenai kapasitas tampung TPA.

    Cholik menjelaskan semakin hari volume sampah di Kabupaten Blitar terus meningkat sementara ketersediaan TPA hanya di tiga titik sehingga diperkirakan hanya mampu menampung sampah dalam kurun waktu dua hingga tiga tahun ke depan.

    Terus meningkatnya jumlah produksi sampah tersebut membuat Pemkab Blitar pun kewalahan. Kondisi itu diperumit dengan keterbatasan anggaran yang dimiliki DLH untuk pengadaan TPA juga terbatas.

    “Memang itu kondisinya, tapi kami masih menunggu dari pemerintah pusat,” ungkapnya. [owi/beq]

  • Bupati Sidoarjo Jadi Tersangka, Ini Tanggapan Pj Gubernur Jatim

    Bupati Sidoarjo Jadi Tersangka, Ini Tanggapan Pj Gubernur Jatim

    Surabaya (beritajatim.com) – Bupati Sidoarjo, H. Ahmad Muhdlor Ali atau Gus Muhdlor ditetapkan KPK sebagai tersangka kasus dugaan pemotongan insentif Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Badan Pelayanan Pajak Daerah (BPPD) Pemkab Sidoarjo.

    Apa tanggapan Pj Gubernur Jatim, Adhy Karyono?

    “Saya baru tahu ini, kapan itu. Kita serahkan proses hukum yang berlaku. Belum tentu kita menentukan dia salah atau tidak. Kita ikuti bersama-sama prosesnya,” ujar Adhy usai Halal Bihalal Pemprov Jatim, Selasa (16/4/2024).

    Diberitakan sebelumnya, Kepala Bagian Pemberitaan KPK, Ali Fikri menjelaskan, sebelum menetapkan tersangka, pihaknya telah menganalisa dari keterangan para pihak yang diperiksa sebagai saksi termasuk keterangan para tersangka dan juga alat bukti lainnya.

    “Tim Penyidik kemudian menemukan peran dan keterlibatan pihak lain yang turut serta dalam terjadinya dugaan korupsi berupa pemotongan dan penerimaan uang di lingkungan BPPD Pemkab Sidoarjo,” kata Ali Fikri. [tok/beq]