Category: Beritajatim.com Regional

  • Tangis di Dampit Malang: PMI Erawati Meninggal Terjebak Kebakaran di Hongkong

    Tangis di Dampit Malang: PMI Erawati Meninggal Terjebak Kebakaran di Hongkong

    Malang (beritajatim.com) – Pahlawan devisa Erawati asal Dampit, Kabupaten Malang, menjadi korban meninggal dunia dalam kebakaran di apartemen Wang Fuk Court, Tai Po, Hongkong, Rabu (26/11/2025) lalu.

    Di rumah duka yang berada di Jalan Demak, Kelurahan Dampit, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, pihak keluarga kini menanti kepulangan almarhumah Erawati.

    Pihak keluarga sejauh ini sudah mendapat konfirmasi dari perwakilan KJRI Hongkong terkait kepulangan jenazah Erawati yang membutuhkan waktu sekitar seminggu hingga dua minggu ke depan untuk bisa dipulangkan ke rumah duka dengan alasan sejumlah pengurusan.

    “Pihak KJRI Hongkong menghubungi keluarga, jika jenazah Erawati sudah diidentifikasi. Jenazah bisa dipulangkan sekitar seminggu hingga dua minggu ke depan dengan seluruh biaya ditanggung KJRI. Tapi keluarga bermohon jenazah istri saya segera cepat dipulangkan agar segera dimakamkan,” ujar Suyitno, suami Erawati, Senin (1/12/2025).

    Menurut Suyitno, almarhumah Erawati adalah sosok pendiam. Namun begitu, almarhumah memiliki tekad besar membantu suami meningkatkan ekonomi keluarga.

    Diketahui, Erawati berangkat ke Hongkong sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI) sejak tahun 2011. Di tahun 2017, Erawati sempat kembali ke tanah air dan menikah dengan Suyitno pada tahun 2018.

    Usai menikah, Erawati kembali menjadi PMI di Hongkong hingga 2021 dan kembali pulang di tahun 2023 lalu. Namun tak lama kemudian, di tahun yang sama, Erawati kembali ke Hongkong sebagai PMI dengan kontrak dua tahun yang berakhir pada Maret tahun 2026.

    Belum sempat kontrak habis, kebakaran di apartemen Wang Fuk Court, Tai Po, Hongkong, Rabu (26/11/2025) lalu, mengakhiri segalanya. Jerih payah Erawati sebagai PMI di Hongkong menjadi penopang ekonomi keluarga. Sehingga, bisa membangun sebuah rumah baru meski kini belum rampung.

    “Saya dan hasil kiriman uang istri saya dari Hongkong dikumpulkan untuk membangun rumah. Sudah dibangun tapi belum rampung. Rencana sekalian untuk toko buat jualan untuk menambah penghasilan. Tiap hari istri saya juga menelepon untuk menanyakan kabar keluarga dan pembangunan rumah,” tambah Suyitno.

    Kecintaan terhadap keluarga bahkan ditunjukkan Erawati sebelum kabar duka diterima keluarga. Erawati juga masih sempat video call kepada pihak keluarga saat kondisi kritis, di mana api mengepung apartemen tempat dirinya bekerja.

    Dengan menggendong seorang balita anak majikannya, ia menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh keluarga melalui video call itu. Panggilan video berlangsung sekitar 30 menit sebelum akhirnya sambungan terputus dan Erawati dikonfirmasi meninggal dunia dalam kebakaran itu.

    “Waktu kejadian kebakaran itu, istri saya sempat video call untuk meminta maaf kepada seluruh keluarga. Saya melihat dia menggendong anak balita yang katanya anak majikannya. Ia dan majikannya tinggal di lantai 8 apartemen dan saat itu terkepung asap. Sekitar 30 menit sambungan video call kemudian terputus,” tutup Suyitno.

    Mendiang Erawati kini meninggalkan seorang putra hasil pernikahannya dengan Suyitno yang kini masih berusia 6 tahun. (yog/kun)

  • Status Gunung Semeru Turun Jadi Siaga, PVMBG Pastikan Tak Ada Suplai Magma Baru

    Status Gunung Semeru Turun Jadi Siaga, PVMBG Pastikan Tak Ada Suplai Magma Baru

    Lumajang (beritajatim.com) – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) resmi menurunkan status aktivitas vulkanik Gunung Semeru dari Level IV (Awas) menjadi Level III (Siaga) terhitung sejak 29 November 2025, pukul 09:00 WIB, setelah evaluasi terpadu menunjukkan aktivitas gunung tersebut kini didominasi oleh proses permukaan.

    Penurunan status ini memberikan angin segar bagi masyarakat di sekitar lereng Semeru, Jawa Timur, meskipun potensi bahaya sekunder tetap harus diwaspadai.

    Pelaksana Tugas (Plt) Badan Geologi, Lana Satria, menyampaikan bahwa keputusan penurunan status ini diambil berdasarkan hasil evaluasi terpadu terhadap seluruh data pemantauan yang tersedia.

    Data tersebut menunjukkan bahwa aktivitas Gunung Semeru pasca erupsi masih didominasi oleh proses permukaan, bukan aktivitas magmatik yang baru.

    “Hal ini menunjukan tidak adanya indikasi peningkatan suplai magma baru dari kedalaman,” kata Lana Satria dalam keterangan tertulisnya yang diterima, Senin (1/12/2025).

    Secara visual, gunung api aktif ini masih teramati mengeluarkan semburan berulang berskala kecil sampai menengah dengan kolom asap putih hingga kelabu setinggi 300–1.000 meter. Guguran lava juga teramati dengan jarak luncur 800 hingga 1.000 meter ke arah Besuk Kobokan.

    Lana Satria menambahkan, foto morfologi puncak dan sekitarnya menunjukkan adanya perubahan yang jelas. Tumpukan material erupsi dan akumulasi lava yang sebelumnya terlihat menonjol telah hilang atau tererosi.

    “Yang menandakan bahwa awan panas 19 November 2025 telah mengikis dan mengangkut sebagian besar material tidak stabil di sekitar Kawah Jonggring Seloko,” tambahnya.

    Ia menyebut, data pemantauan aktivitas Gunung Semeru tidak menemukan anomali yang signifikan. Data kegempaan dan deformasi juga menunjukkan bahwa tidak terdapat bukti intrusi baru atau peningkatan tekanan magmatik.

    Oleh karena itu, disimpulkan bahwa aktivitas gunung api ini masih didominasi oleh proses permukaan berupa akumulasi material, ketidakstabilan lereng, dan pelepasan gas dangkal.

    Penurunan status dari Awas menjadi Siaga diputuskan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) yang berada di bawah Badan Geologi dan diumumkan oleh Plt Badan Geologi, Lana Satria.

    “Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi maka maka terhitung dari tanggal 29 November 2025 pukul 09:00 WIB, tingkat aktivitas G. Semeru diturunkan dari Level IV (Awas) menjadi Level III (Siaga),” jelas Lana.

    Meskipun status diturunkan, ancaman utama dalam waktu dekat masih berupa potensi awan panas guguran dan potensi lahar, terutama seiring intensitas hujan yang meningkat di wilayah lereng Semeru, Jawa Timur.

    Terdapat rekomendasi utama yang wajib dipatuhi masyarakat di kawasan tersebut pasca penurunan status aktivitas, yaitu:

    Tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).
    Di luar jarak tersebut (13 km), masyarakat juga tidak diperbolehkan beraktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan.

    Lana Satria menegaskan batas radius larangan tersebut. “Ini untuk menghindari potensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak. Masyarakat tidak beraktivitas dalam radius 5 km dari Kawah/Puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu panas (pijar),” ungkap Lana. [has/beq]

  • Gus Fahmi Berziarah ke Makam KH Hasyim Asyari di Tebuireng Jombang, Mengadu soal Gejolak PBNU

    Gus Fahmi Berziarah ke Makam KH Hasyim Asyari di Tebuireng Jombang, Mengadu soal Gejolak PBNU

    Jombang (beritajatim.com) – KH Fahmi Amrullah, yang akrab disapa Gus Fahmi, berziarah ke makam pendiri NU (Nahdlatul Ulama) Hadratus Syaikh KH Hasyim Asyari di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang.

    Gus Fahmi, yang juga Ketua PCNU Jombang dan cucu dari pendiri Nahdlatul Ulama (NU) tersebut, memanjatkan doa dengan khusyuk di hadapan makam sang kakek. Dalam ziarahnya, Gus Fahmi mengungkapkan kekhawatirannya terhadap kondisi internal PBNU yang tengah bergejolak.

    “Saya sengaja datang ke makam Hadratus Syaikh karena melihat elit PBNU yang bergejolak. Jangan sampai NU itu rusak hanya karena kepentingan pribadi,” ujar Gus Fahmi dengan suara penuh kekhawatiran. Ia menegaskan bahwa ia ingin “mengadu kepada KH Hasyim Asyari” mengenai kondisi jamiyah yang didirikannya itu.

    Gus Fahmi mengungkapkan bahwa meskipun konflik dalam tubuh NU sudah biasa terjadi, gejolak kali ini terasa lebih berat. “Masalah di NU itu sudah biasa, namun kali ini sangat berat karena tidak ada ujung dan pangkalnya,” tambahnya, Senin (1/12/2025).

    Ia berharap agar permasalahan yang tengah berlangsung bisa segera diselesaikan, terutama dengan pendekatan musyawarah yang menjadi tradisi NU.

    Pernyataan Gus Fahmi juga menyentil soal pemimpin NU. Ia berharap agar para pemimpin NU bisa menjadi contoh yang baik, terutama dalam menyelesaikan konflik. “Jangan sampai NU rusak hanya karena kepentingan pribadi, ego pribadi. Kalau ada masalah diselesaikan dengan musyawarah, itu tradisi NU,” tegasnya.

    Terkait apakah sudah ada komunikasi antara dua tokoh penting dalam PBNU, KH Miftahul Ahyar dan KH Yahya Cholil Staquf, Gus Fahmi mengaku tidak mengikuti perkembangan lebih lanjut. Menurutnya, hal tersebut merupakan urusan PBNU, sementara tugas PCNU adalah menenangkan warga di bawah.

    “Tugas kami di PCNU hanya menenangkan yang di bawah. Tapi ketenangan kami yang di bawah ini tergantung yang di atas,” ungkapnya.

    Gus Fahmi berharap agar para petinggi NU mendengarkan keluhannya dan segera menemukan jalan tengah untuk meredakan ketegangan yang terjadi. [suf]

  • Dua PMI Asal Malang Jadi Korban Kebakaran di Hong Kong

    Dua PMI Asal Malang Jadi Korban Kebakaran di Hong Kong

    Malang (beritajatim.com) – Dua pahlawan devisa yang meninggal dunia dalam kebakaran apartemen di Wang Fuk Court, Tai Po, Hong Kong Rabu, (26/11/2025) lalu, diketahui warga Kabupaten Malang.

    Selain Erawati yang tinggal di Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, satu korban lagi diketahui bernama Siti Khotimah (40), warga Desa Palaan, Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang.

    Menurut Sugiono (43), suami dari Siti Khotimah, dirinya sudah menerima kabar kematian istrinya dari KJRI Hongkong.

    Sugiono pun tak mampu tidak mampu membendung air matanya saat mengingat kebaikan istrinya. Sugiono mengatakan, 5 hari sebelum kejadian, tepatnya Sabtu (22/11/2025) istrinya sempat menelfon. Melalui sambungan telfon itu mereka saling bercanda, bahkan berencana untuk merayakan ulang tahun anak keduanya, yang jatuh pada Kamis (27/11/2025).

    “Rencana ibunya akan memberi hadiah gelang,” ungkap Sugiono saat ditemui di kediamannya di Desa Palaan, Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang, Senin (1/12/2025).

    Namun, rencana itu tampaknya tinggal rencana, takdir berkata lain. Ibu dua anak itu harus pergi selama-lamanya tepat satu hari sebelum anak keduanya berulang tahun.

    “Yang paling membuat kami sekeluarga terpukul, dia meninggal di negeri orang,” tuturnya.

    Sugiono bilang, istrinya pada Maret 2026 nanti rencananya akan pulang kampung, setelah selama kurang lebih 7 tahun pergi merantau ke Hong Kong.

    “Baju-baju sudah dikirim untuk rencana kepulangannya. Bahkan, ia sudah membeli tiket,” ucapnya.

    Siti Khotimah merantau ke Hong Kong pada Maret 2019 silam. Ia nekat berangkat ke sana dengan tujuan mencari nafkah bagi keluarga, khususnya anak-anaknya.

    Namun, meskipun jauh di perantauan, Siti Khotimah tidak pernah lupa terhadap keluarganya. Hampir setiap hari ia menelfon suami dan anak-anaknya. Meski hanya sekedar bercanda.

    “Terakhir pada saat saya mendengar kejadian kebakaran itu, saya telfon berulang-ulang hanya berdering,” ujarnya.

    Selama itu, Sugiono mengaku kalut dan khawatir dengan keadaan istrinya. Sampai akhirnya, kabar kematiannya datang pada Sabtu (29/11/2025) lalu, melalui Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI).

    “Saat ini kami hanya berharap semoga jenazah istri saya cepat pulang,” pungkasnya.

    Diberitakan sebelumnya, dua warga Kabupaten Malang dilaporkan meninggal dunia dalam insiden kebakaran di kompleks apartemen Wang Fuk Court, Tai Po, Hong Kong pada Rabu, (26/11/2025).

    Keduanya yakni Siti Khotimah (40) warga Desa Palaan, Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang, dan Erawati (37) warga Kelurahan Dampit, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang.

    Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Malang Tri Darmawan membenarkan, bahwa kedua PMI itu meninggal dunia dalam insiden kebakaran tersebut.

    “Berdasarkan informasi yang kami terima, korban Siti Khotimah bekerja sebagai perawat lansia di Hong Kong,” ungkapnya.

    “Kalau korban Erawati asal Dampit itu menjadi perawat anak,” sambungnya.

    Sejauh ini, belum ada informasi pasti bagaimana proses evakuasi, perawatan, hingga pemulangan jenazah.

    “Kita belum tahu kapan proses pemulangan, sebab harus ada otopsi apa segala macam di sana. Biasanya paling cepat 2 pekan dari kejadian. Tergantung nanti dari Hong Kong gimana,” tuturnya.

    “KJRI sampai saat ini juga belum menghubungi kami,” bebernya.

    Sementara itu, Tri menyebut data pekerja migran asal Kabupaten Malang sebanyak sekitar 5000 orang.

    “Itu data dari KP2MI. Namun, sejauh ini korban kebakaran yang terkonfirmasi 2 orang. Semoga tidak ada lagi,” pungkasnya. (yog/but)

  • Dampak Erupsi Gunung Semeru di Lumajang Sebabkan 80 Persen EWS Rusak

    Dampak Erupsi Gunung Semeru di Lumajang Sebabkan 80 Persen EWS Rusak

    Lumajang (beritajatim.com) – Sebanyak 80 persen early warning system (EWS) atau alat peringatan dini bahaya Gunung Semeru rusak imbas erupsi awan panas yang menerjang Kabupaten Lumajang, Jawa Timur pada, Rabu (19/11/2025).

    Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang Isnugroho mengatakan, terdapat dua EWS jenis sirine peringatan dini yang mengalami kerusakan.

    Diketahui, dua EWS yang rusak ini lokasinya terletak di Desa Sumberurip dan Supiturang, Kecamatan Pronojiwo.

    “Jadi, 2 EWS yang ada di Sumberurip dan Curah Kobokan (Supiturang, Red) rusak,” terang Isnugroho, Senin (1/12/2025).

    Menurutnya, terdapat juga 8 unit kamera CCTV pemantau Gunung Semeru milik BPBD Lumajang yang rusak.

    Selain itu, satu unit alat komunikasi jenis pemancar radio juga mengalami kerusakan setelah disapu awan panas Gunung Semeru.

    “Untuk kerusakan, semuanya sudah kita sampaikan ke bupati agar segera ditindaklanjuti. Ini tim dari Deputi 1 BNPB juga sudah melakukan cek lapangan dalam rangka perbaikan alat,” ungkap Isnugroho. (has/ted)

  • Diduga Rem Blong, Pemotor Asal Nganjuk Terperosok ke Jurang 10 Meter di Jalur Pacitan-Pringkuku

    Diduga Rem Blong, Pemotor Asal Nganjuk Terperosok ke Jurang 10 Meter di Jalur Pacitan-Pringkuku

    Pacitan (beritajatim.com)  – Kecelakaan lalu lintas tunggal kembali terjadi di jalur alternatif Pacitan–Pringkuku, tepatnya pada turunan tajam Dusun Mloko, Desa Sedeng, Kecamatan Pacitan. Seorang pemotor asal Kabupaten Nganjuk terperosok ke jurang sedalam sekitar 10 meter setelah diduga mengalami rem blong saat melintasi jalur menurun tersebut.

    Korban diketahui bernama Muhammad Reza Ardiansah (19), warga Dusun Ngadirejo, Desa Ngadirejo, Kecamatan Tanjunganom, Kabupaten Nganjuk. Saat insiden terjadi, korban mengendarai sepeda motor Honda GL 125 dengan nomor polisi AG 3929 DP dari arah Pringkuku menuju Kota Pacitan.

    Kanit Gakkum Satlantas Polres Pacitan, Ipda Agustav Yunastianto, membenarkan kejadian tersebut pada Senin (1/12/2025). “Iya benar telah terjadi laka tunggal. Korban selamat, hanya mengalami luka ringan dan kerusakan materil,” ujarnya.

    Menurut informasi yang dihimpun, setibanya di lokasi kejadian yang merupakan tikungan dan turunan tajam, rem motor yang dikendarai Reza tiba-tiba tidak berfungsi. Pengendara pun hilang kendali hingga kendaraan yang ditungganginya terjun bebas ke jurang dengan kedalaman sekitar 10 meter.

    Akibat kecelakaan tersebut, korban mengalami luka ringan pada bagian kaki kiri namun masih dalam kondisi sadar. Sementara sepeda motor yang digunakan mengalami kerusakan cukup parah pada sebagian besar bodinya. Kerugian materiil diperkirakan mencapai Rp5 juta.

    Menanggapi seringnya terjadi kecelakaan di jalur perbukitan, Satlantas Polres Pacitan kembali mengimbau para pengendara untuk meningkatkan kewaspadaan, khususnya saat melintasi jalur dengan kondisi menurun dan menikung.

    “Medan jalan menurun sering membuat pengendara lengah,” kata Ipda Agustav Yunastianto.

    Ia menekankan pentingnya persiapan kendaraan. “Kami minta agar selalu mengecek kondisi kendaraan terutama sistem pengereman,” tambahnya, mengingatkan bahwa keselamatan berkendara dimulai dari kondisi prima kendaraan itu sendiri. [tri/beq]

  • Kandang Ayam di Brondong Lamongan Hangus Terbakar, Kerugian Capai Rp2 M

    Kandang Ayam di Brondong Lamongan Hangus Terbakar, Kerugian Capai Rp2 M

    Lamongan (beritajatim.com) – Kandang ayam di Dusun Wedung, Desa Sedayulawas, Kecamatan Brondong, Lamongan, dilalap si jago merah pada Senin (1/12/2025) subuh. Insiden tersebut menyebabkan kerugian material yang ditaksir mencapai angka fantastis, yakni Rp2 miliar.

    Kandang yang hangus terbakar adalah milik Mizan (80), warga setempat, yang diketahui menjalin kemitraan usaha peternakan dengan PT Ciomas Adi Satwa.

    Kapolsek Brondong, IPTU Ahmad Zainudin, menjelaskan peristiwa tragis itu terjadi sekitar pukul 05.00 WIB. Api pertama kali diketahui berasal dari salah satu bangunan kandang ayam yang saat itu sedang dalam kondisi kosong.

    Kobaran api membesar dengan cepat lantaran material bangunan kandang dan gudang didominasi oleh kayu. Api kemudian menjalar cepat hingga menghanguskan total empat bangunan, meliputi dua kandang dan dua gudang kosong.

    “Kebakaran diduga karena korsleting listrik yang bersumber dari kandang sebelah timur (kandang ayam yang sedang kosong),” kata Zainudin, Jumat (1/12/2025).

    Meski tidak ada korban jiwa dalam musibah ini, kerugian pemilik kandang dipastikan sangat besar. Selain hangusnya bangunan, kebakaran tersebut turut melalap satu kandang ayam yang berisi ayam DOC (day old chick) atau anakan ayam.

    Peristiwa ini menambah panjang daftar musibah kebakaran di Lamongan yang diduga disebabkan oleh korsleting listrik, menyusul kejadian serupa yang beberapa hari lalu melanda empat rumah di Kecamatan Sekaran dan satu rumah di Kecamatan Sugio.

    Guna mengantisipasi kejadian serupa kembali terulang, Kasi Humas Polres Lamongan, Ipda M. Hamzaid, mengeluarkan imbauan tegas. Ia meminta masyarakat maupun pengelola usaha peternakan agar secara rutin melakukan pengecekan instalasi listrik.

    Pengecekan rutin ini, kata Hamzaid, harus difokuskan pada bangunan yang banyak menggunakan peralatan listrik, sebagai upaya preventif untuk mencegah potensi korsleting dan kebakaran yang merugikan.

    “Pemeriksaan instalasi listrik secara berkala sangat penting. Keselamatan harus menjadi prioritas, baik bagi pelaku usaha maupun masyarakat sekitar,” kata Hamzaid. [fak/beq]

  • Program Rp3–5 Juta per RT di Magetan Masuk APBD 2026, Minimal Butuh Rp14 M Per Tahun

    Program Rp3–5 Juta per RT di Magetan Masuk APBD 2026, Minimal Butuh Rp14 M Per Tahun

    Magetan (beritajatim.com) – Program bantuan dana 3–5 juta rupiah per Rukun Tetangga (RT) akhirnya dipastikan masuk dalam Rancangan APBD Kabupaten Magetan Tahun Anggaran 2026.

    Program yang diberi nama Program Guyub Rukun ini merupakan salah satu janji politik Bupati dan Wakil Bupati terpilih, yang kini mulai diwujudkan dalam kebijakan anggaran daerah.

    Diketahui, jumlah RT yang ada di Magetan mencapai 4.678, jika masing-masing RT mendapatkan Rp3 juta, maka kebutuhan anggaran per tahun mencapai Rp 14,043 miliar. Jika mencapai Rp5 juta per RT per tahun, maka butuh Rp23,39 miliar.

    Dalam dokumen Jawaban Bupati atas Pemandangan Umum Fraksi DPRD mengenai Raperda APBD 2026, pemerintah menegaskan bahwa program tersebut telah masuk dalam seluruh dokumen perencanaan resmi daerah mulai dari RPJMD 2025–2029, RKPD 2026, hingga KUA-PPAS 2026.

    Program Guyub Rukun dirancang sebagai stimulan untuk memperkuat pemberdayaan masyarakat di tingkat paling bawah, yakni RT. Setiap RT akan mendapatkan alokasi antara Rp3 juta hingga Rp5 juta per tahun, yang dapat dimanfaatkan untuk beragam kebutuhan warga seperti kegiatan sosial, kebersihan lingkungan, hingga penguatan kelembagaan.

    Pemerintah daerah menyebut program ini merupakan bagian dari visi-misi kepala daerah yang wajib diakomodasi dalam APBD.

    “Program Guyub Rukun alokasi anggaran 3–5 juta per RT per tahun merupakan tagline visi, misi, dan janji politik Bupati dan Wakil Bupati terpilih yang menjadi prioritas untuk didanai,” terang Bupati Magetan, Nanik Endang Rusminiarti.

    Wanita yang lekat disapa Nanik Sumantri itu, juga memastikan bahwa pelaksanaan program tersebut telah melalui penguatan regulasi dan penjabaran dalam rencana pembangunan.

    “Program ini sudah tertuang dalam dokumen RPJMD 2025–2029 dan telah dijabarkan dalam RKPD 2026 sebagai dasar penyusunan KUA-PPAS dan APBD 2026,” demikian tertulis dalam dokumen resmi.

    Kajian Finalisasi Model Penyaluran Sedang Berjalan

    Meski sudah masuk APBD, Pemkab Magetan menyampaikan bahwa saat ini tengah dilakukan penyempurnaan konsep penyaluran agar tepat sasaran dan tidak menimbulkan persoalan hukum maupun administratif di kemudian hari.

    “Pelaksanaan feasibility study Program Guyub Rukun sedang berjalan untuk memberikan konsep dan model agar implementasinya dapat berjalan baik, efektif, dan efisien serta memberikan kemanfaatan besar bagi masyarakat,” terang Nanik.

    Kajian ini mencakup mekanisme penganggaran, tata cara penggunaan dana, bentuk pertanggungjawaban, hingga potensi risiko penyalahgunaan.

    Sejumlah fraksi sebelumnya mempertanyakan kesiapan pemerintah dalam menjalankan program ini, mengingat jumlah RT di Magetan mencapai ribuan dan memerlukan mekanisme penyaluran yang sangat rapi. DPRD juga menekankan pentingnya sinkronisasi agar bantuan RT tidak tumpang tindih dengan program desa maupun kelurahan.

    Badan Anggaran DPRD meminta pemerintah memastikan bahwa program ini tidak sekadar menggugurkan janji politik, tetapi benar-benar menjadi pengungkit pemberdayaan masyarakat.

    Jika berjalan sesuai rencana, Program Guyub Rukun dapat menjadi salah satu program dengan dampak langsung paling luas di Magetan. Setiap RT memiliki kebutuhan dan karakter berbeda. Pemerintah berharap dana stimulan ini dapat menjadi ruang partisipasi warga dalam menentukan masalah prioritas mereka sendiri.

    Mulai dari perbaikan lingkungan, dukungan kegiatan sosial, hingga penguatan solidaritas warga, program ini berpotensi menjadi agenda tahunan yang langsung menyentuh masyarakat.

    Namun DPRD juga mengingatkan bahwa tanpa sistem yang kuat, program yang masif seperti ini berpotensi menimbulkan masalah baru. Kajian yang sedang berlangsung harus memastikan bahwa Program Guyub Rukun tidak hanya efektif, tetapi juga akuntabel. [fiq/ted]

  • Prakiraan Cuaca Hari ini 1 Desember 2025: Malang dan Kota Batu Cerah Berawan

    Prakiraan Cuaca Hari ini 1 Desember 2025: Malang dan Kota Batu Cerah Berawan

    Malang (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda memperkirakan cuaca Malang Raya pada Senin, 1 Desember 2025, di wilayah kabupaten, kota Malang, dan kota Batu.

    BMKG Juanda melaporkan bahwa kota Malang (meliputi Blimbing, Kedungkandang, Klojen, Lowokwaru, dan Sukun) pada pagi hari cuaca sangat kondusif, didominasi cerah dan cerah berawan.

    “Memasuki pukul 12.00 WIB hingga sore hari, cuaca di kota Malang berubah menjadi berawan namun tidak diprediksi turun hujan,” dikutip dari laman resmi BMKG Juanda.

    Sore hari cuaca terpantau berawan merata di seluruh kecamatan. Malam hari cuaca di kota Malang diperkirakan tetap berawan. Namun, waspada udara kabur yang diprediksi terjadi di Kecamatan Sukun pada pukul 23.00 WIB.

    Hari Selasa (2/12/2025) dini hari, cuaca di Malang umumnya berawan.

    Sementara itu, wilayah Kabupaten Malang pada Senin (1/12/2025) pagi hari umumnya cerah hingga cerah berawan. Matahari bersinar terik di sebagian besar wilayah seperti Ampelgading, Bantur, Bululawang, hingga Kepanjen.

    Kemudian, pukul 13.00 WIB hingga sore hari, awan tebal mulai menyelimuti langit, menjadikan cuaca berawan di hampir seluruh wilayah kabupaten.

    “Cuaca diprakirakan stabil berawan tanpa hujan hingga malam hari,” dikutip dari laman BMKG Juanda.

    Meski tidak ada hujan, pengguna jalan diimbau waspada terhadap turunnya kabut. Wilayah yang berpotensi berkabut atau udara kabur pada sore hingga malam hari di antaranya Karangploso, Kasembon, Poncokusumo, dan Pujon. Kabut di Pujon diprediksi turun lebih awal mulai pukul 16.00 WIB.

    Malam hari, cuaca di sebagian besar wilayah kabupaten diprakirakan berawan. Dini hari Selasa (2/12/2025) wilayah di kabupaten Malang cuaca umumnya berawan dan beberapa wilayah berkabut.

    Kota Batu pada Senin, 1 Desember 2025, pagi hari diperkirakan cuaca berawan dan cerah berawan. Sepanjang siang hari, cuaca di Kota Batu diprediksi teduh dengan kondisi berawan tanpa hujan.

    Kota Batu yang meliputi Batu, Bumiaji, dan Junrejo, mengalami perubahan cuaca pada sore hari. Mulai pukul 17.00 WIB hingga 19.00 WIB, kabut atau udara kabur diprediksi turun, terutama di Kecamatan Batu dan Bumiaji. Kemudian malam hari cuaca kembali berawan. Dini hari Selasa, 2 Desember 2025, cuaca diperkirakan tetap berawan. [dan/aje]

  • Prakiraan Cuaca Hari ini 1 Desember 2025: Malang dan Kota Batu Cerah Berawan

    Prakiraan Cuaca di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik 1 Desember 2025: Hujan Ringan?

    Surabaya (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda kembali merilis prakiraan cuaca untuk wilayah Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik, Minggu, 1 Desember 2025.

    “Beberapa wilayah di Sidoarjo, Sidoarjo, dan Gresik diprakirakan akan diguyur hujan ringan hari ini. Untuk suhu, antara 24°C hingga 32°C. Sedangkan kelembabannya antara 60%-97%,” ujar Prakiraan BMKG Juanda, Oky Sukma Hakim, Minggu (30/11/2025).

    Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini

    BMKG Juanda menyebut beberapa wilayah Surabaya diprediksi turun hujan ringan sekitar pukul 13.00—15.00 WIB. Termasuk di antaranya Kecamatan Dukuh Pakis, Wiyung, Gayungan, Jambangan, Karangpilang, Sambkirep, dan Lakarsantri. Adapun selebihnya cuaca cenderung berawan.

    Suhu udara: 25°C – 32°C
    Kelembapan: 60% – 94%
    Kecepatan angin: 6,6 Km/jam dari arah Barat Daya.

    Prakiraan Cuaca Sidoarjo Hari Ini

    Menurut data dari BMKG Juanda, cuaca di Sidoarjo hampir sama seperti Kota Pahlawan, turun hujan sekitar pukul 10.00—16.00 WIB. Termasuk di Kecamatan Buduran, Candi, Gedangan, Krian, Sukodono, Taman, Tulangan, dan Wonoayu. Selebihnya, cuaca cenderung berawan.

    Suhu udara: 24°C – 32°C
    Kelembapan: 60%-97%
    Kecepatan angin: 7,4 /jam dari arah Barat Daya.

    Prakiraan Cuaca Gresik Hari Ini

    Menurut data dari BMKG Juanda, cuaca di Gresik diprakirakan turun hujan pada siang hingga sore harinya, dengan intensitas ringan, termasuk di Kecamatan Duduksampeyan, Cerme, Menganti, Wringinanom, Tambak, Sangkapura, Driyorejo, dan Benjeng. Adapun malamnya tampak cerah.

    Suhu udara: 26°C – 29°C
    Kelembapan: 73% – 88%
    Kecepatan angin: 11,8 km/jam dari arah Barat Laut.

    Masyarakat disarankan untuk membawa payung atau jas hujan sebagai langkah antisipatif. Mengingat cuaca di wilayah tropis seperti Jawa Timur dapat berubah dalam waktu singkat, penting bagi warga untuk selalu memantau pembaruan informasi cuaca melalui aplikasi resmi BMKG atau layanan cuaca daring lainnya.

    Dengan memahami prakiraan cuaca secara detail, masyarakat di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik dapat menjalani aktivitas hari inidengan lebih aman dan nyaman, termasuk saat memulai aktivitas tempat. [fyi/aje]