Category: Beritajatim.com Regional

  • Sejumlah Tokoh Restui Ali Ruchi Maju Pilbup Banyuwangi

    Sejumlah Tokoh Restui Ali Ruchi Maju Pilbup Banyuwangi

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Kandidat calon Bupati Banyuwangi, Ali Ruchi mendapatkan restu untuk maju pada Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Banyuwangi mendatang. Sejumlah tokoh memberikan dukungan untuk dirinya yakin maju Pilbup 2024.

    Terutama, sejumlah tokoh penting di tempat kelahirannya di Kecamatan Genteng. Kondisi itu diyakini menjadi angin segar saat dirinya bertemu langsung di kediamannya di Kampung Gedhangan, Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng.

    “Alhamdulilah tokoh Gedhangan memberikan restu kepada kami untuk maju di pilbub Banyuwangi,” ungkap Ali Ruchi, Kamis (7/3/2024).

    Dukungan ini menjadi yang kesekian kalinya untuk mendorong dirinya maju di kancah pertarungan Pilbup Banyuwangi. Sebelumnya, Ali Ruchi juga mendapat dukungan dari sejumlah relawan dan komunitas yang mengatasnamakan mereka Biru Ceria Community.

    “Kalau memang nanti semuanya ditakdirkan untuk kita berkompetisi di pencalonan Bupati 2024 ini, maka kami harus banyak-banyak ketemu sama teman-teman masyarakat semua ini,” ungkap pria yang kini menjabat sebagai Sekretaris Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah, Banyuwangi ini.

    Hingga kini, Ali Ruchi terus melakukan langkah komunikasi dengan berbagai pihak termasuk kepada partai politik. Pihaknya juga terbuka kepada partai manapun untuk nantinya bisa menjadi bekal kendaraan maju di Pilbup Banyuwangi.

    “Pada prinsipnya kami akan berkomunikasi dengan semua partai, karena kami ini posisinya netral birokrasi,” ujar alumni S1 Teknik Kelautan, ITS Surabaya ini.

    Banyak harapan dan pesan kepada Ali Ruchi jika mampu memimpin Banyuwangi ke depan. Dirinya sosok yang tepat untuk mendukung terwujudnya Indonesia Emas 2045 di tingkat daerah. Termasuk, memperhatikan pembangunan di Banyuwangi lebih baik lagi. [rin/aje]

  • Ribuan Lowongan Kerja di Jerman Menanti, Daftarkan Kursus di Wisma Jerman Surabaya

    Ribuan Lowongan Kerja di Jerman Menanti, Daftarkan Kursus di Wisma Jerman Surabaya

    Surabaya (beritajatim.com) – Jerman, sebagai salah satu kekuatan ekonomi terbesar di Eropa, menawarkan peluang tak terhingga bagi mereka yang menguasai bahasa Jerman.

    Menurut Direktur Wisma Jerman Surabaya, Mike Neuber, dalam sebuah acara media gathering pada hari Rabu (6/3/2024). Setiap tahun Jerman membutuhkan sekitar 1,5 juta tenaga kerja.

    “Dari jumlah tersebut, sekitar 400 ribu tenaga kerja harus dipenuhi dari luar negeri.,” ungkap Neuber.

    Dielaskannya, bahwa kebutuhan akan tenaga kerja yang besar terjadi sebagai akibat dari kondisi demografi Jerman.

    Kurangnya jumlah pemuda di negara tersebut menjadi tantangan dalam mendukung dan menjaga sistem ekonomi dan sosial mereka.

    Wisma Jerman Surabaya, sebagai lembaga pendidikan yang berkomitmen untuk menyediakan kursus bahasa Jerman berkualitas, kursus bahasa Jerman di Wisma Jerman dirancang untuk memenuhi kebutuhan beragam peserta.

    Dengan berbagai tingkat kursus mulai dari pemula hingga tingkat lanjutan, serta opsi jadwal yang fleksibel, setiap individu dapat menyesuaikan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dan keterampilan mereka.

    “Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, kursus bahasa Jerman di Wisma Jerman menjadi pilihan ideal bagi mereka yang ingin meraih keunggulan dalam kompetisi global,” kata Mike.

    Ragam Program Kursus Wisma Jerman

    Wisma Jerman Surabaya menyajikan beragam program kursus yang dapat dipilih sesuai kebutuhan dan tingkat kemampuan peserta.

    Mulai dari kelas Ekstensif, Intensif, Superintensif, Ekstensif Weekend, hingga kursus Individual, semua disesuaikan untuk memenuhi berbagai preferensi dan jadwal.

    Harga kursus dimulai dari Rp1.900.000, menjadikannya pilihan terjangkau bagi mereka yang ingin memperdalam pengetahuan mereka tentang bahasa Jerman.

    Syarat dan Ketentuan Umum

    Usia Minimum: Peserta kursus remaja harus berusia minimum 10 tahun, sedangkan kursus dewasa ditujukan untuk peserta berusia 15 tahun ke atas.
    Jumlah Peserta: Setiap kelas memiliki kapasitas antara 8 hingga 20 orang, memastikan suasana pembelajaran yang interaktif dan efektif.
    Metode Pembayaran: Pembayaran dapat dilakukan melalui transfer bank, memberikan kenyamanan bagi peserta kursus.
    Reservasi: Usia minimum untuk melakukan reservasi adalah 18 tahun. Untuk anak di bawah umur, reservasi harus dilakukan oleh wali.
    Pengembalian Dana: Pembatalan tertulis sebelum dimulainya kursus memenuhi syarat untuk pengembalian dana sebesar 80%.
    Pendaftaran di atas Level A1: Peserta yang ingin mendaftar di atas level A1 harus memenuhi salah satu dari beberapa kondisi, seperti telah menyelesaikan kursus sebelumnya atau memiliki sertifikasi Bahasa Goethe. Alternatifnya, mereka dapat mengikuti tes penempatan dengan biaya Rp. 300.000, yang diadakan setiap hari Rabu.

    Ujian Bahasa Jerman dan Informasi Tambahan

    Selain program kursus, Wisma Jerman Surabaya juga menawarkan ujian bahasa Jerman, termasuk Start Deutsch 1, Goethe-Zertifikat A2, Goethe-Zertifikat B1, Goethe-Zertifikat B2, dan Goethe-Zertifikat C1 dengan harga mulai dari Rp1.800.000. Untuk ujian seperti TestDaF dan TestAS, informasi lebih lanjut dapat diakses melalui website resmi www.wisma-jerman.or.id.

    Dengan berbagai pilihan kursus, persyaratan yang jelas, dan harga yang terjangkau, Wisma Jerman Surabaya menjadi destinasi ideal bagi mereka yang ingin memulai perjalanan belajar bahasa Jerman.

    Melalui pendekatan online dan offline, lembaga ini berkomitmen untuk membantu masyarakat Indonesia menguasai bahasa Jerman secara efektif, membuka pintu peluang baru di dunia internasional.

    Informasi lebih lanjut dan pendaftaran dapat diakses melalui situs web resmi Wisma Jerman Surabaya. (ted)

  • Pengungkapan Kematian Wanita Madiun Hadapi Banyak Kendala

    Pengungkapan Kematian Wanita Madiun Hadapi Banyak Kendala

    Madiun (beritajatim.com) – Pengungkapan kasus kematian wanita di Madiun, Manir, asal Desa Tileng, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun, harus menghadapi banyak kendala. Sejauh ini, Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Madiun telah memeriksa total 10 orang saksi untuk menelisik penyebab kematian Manir, yang jasadnya ditemukan pada Senin (5/2/2024).

    Jenazah wanita 55 tahun itu ditemukan di dasar jurang sedalam 300 meter. Diduga, Manir tidak meninggal karena terjatuh dari jurang.

    Pada jenazah Manir, ditemukan luka sayatan 13 cm di leher. Juga ditemukan sebilah pisau dapur tak jauh dari jenazahnya.

    Sampel baju Manir dan pisau tersebut telah dikirim ke laboratorium forensik untuk diperiksa lebih lanjut. Namun, lebih dari sebulan ini masih belum ada hasil yang bisa disampaikan dari Puslabfor Polda Jawa Timur. Kematian Manir masih misteri.

    Kasat Reskrim AKP Magribi Agung Saputra mengatakan pihaknya segera mengusut tuntas penyebab kematian Manir. Pihaknya berencana menggelar rekonstruksi ulang. Mulai, dari lokasi penemuan jenazah.

    “Kami masih melakukan pemeriksaan lanjutan pada sejumlah saksi. Seperti keluarga terdekat. Sebanyak 10 saksi ini merupakan warga lingkungan sekitar keluarga. Karena,tetangga masih ada hubungan dengan kerabat dan saudara. Jadi kami periksa,” terang Magribi, Kamis (7/3/2024)

    Pihaknya mengatakan, kendala adalah lokasi sekitar rumah sampai tempat ditemukan tidak ada kamera closed circuit television (CCTV). Ditambah, medan lokasi penemuan jenazah Manir cukup curam. Serta lokasinya jauh dari pantauan sejumlah saksi.

    “Saksi mengatakan kalau korban sempat ingin bunuh diri tapi tidak pernah dilakukan. Kemudian, ada yang mengatakan kalau ada masalah keluarga. Sementara, belum bisa dipastikan meninggal karena bunuh diri atau pembunuhan,” katanya. [fiq/beq]

  • Jembatan Rp7,4 Miliar di Blitar Mangkrak, Ini Target ke Depannya!

    Jembatan Rp7,4 Miliar di Blitar Mangkrak, Ini Target ke Depannya!

    Blitar (beritajatim.com) – Jembatan Dawuhan di Kecamatan Kademangan Kabupaten Blitar yang mangkrak bakal dilanjutkan kembali pengerjaannya. Proyek senilai Rp. 7,4 miliar rupiah tersebut bakal kembali dilanjutkan pengerjaannya dengan menggunakan APBD Kabupaten Blitar tahun 2024 ini.

    BPBD Kabupaten Blitar memastikan bahwa proyek jembatan yang menjadi penghubung bagi ribuan warga tersebut tetap akan diselesaikan. Sehingga jembatan sepanjang panjang 33 meter tersebut bisa menunjang aktivitas warga.

    “Mengingat jembatan ini sangat dibutuhkan maka sisa pekerjaan akan diselesaikan menggunakan APBD Kabupaten Blitar tahun 2024 ini,” kata Kepala BPBD Kabupaten Blitar, Ivong Berttyanto, Kamis (07/03/24).

    Usai memutus kontrak dari pelaksana yakni CV. Andhika Pratama Banda Aceh, kini BPBD Kabupaten Blitar tengah melakukan pemilihan konsultan perencanaan. Baru setelah itu akan dilakukan tahapan berikutnya dalam proses pengerjaan proyek jembatan tersebut.

    “Saat ini tahapannya pemilihan penyedia konsultan perencanaan masih dalam proses di bagian Pengadaan Barang dan Jasa,” imbuhnya.

    Sebelumnya BPBD Kabupaten Blitar telah memutus kontrak dari pelaksana yakni CV Andhika Pratama Banda Aceh. Putus Kontrak itu tercatat sejak tanggal 22 Februari 2024 lalu.

    Pemutusan kontrak ini dilakukan lantaran CV. Andhika Pratama Banda Aceh tidak bisa menyelesaikan proyek jembatan senilai Rp.7,4 Miliar rupiah tersebut, hingga 2 kali masa perpanjangan. Maka dari itu BPBD Kabupaten Blitar mengambil tindakan tegas dengan melakukan pemutusan kontrak.

    “Sampai dengan masa pemberian kesempatan menyelesaikan pekerjaan berakhir tanggal 21 Februari 2024 progres pekerjaan yang dicapai masih 76,16%, kemudian pada tanggal 22 februari 2024 dilakukan putus kontrak,” tegasnya.

    Kinerja pihak kontraktor sendiri dirasa cukup mengecewakan. Pasalnya, meski telah diberikan 2 kali kesempatan masa perpanjangan, proyek jembatan Dawuhan tak kunjung selesai.

    Untuk diketahui, CV Andhika Pratama Banda Aceh diberikan 2 kali masa perpanjang pengerjaan proyek. Perpanjangan pertama yakni 50 hari kerja sampai tanggal 10 Februari 2024. Kemudian diberikan kesempatan ke 2 yakni 11 hari kerja hingga tanggal 22 Februari 2024.

    “Target awal pengerjaan proyek itu kan tanggal 23 Desember 2023 kemudian karena tidak selesai, CV Andhika Pratama Banda Aceh mengajukan permohonan pemberian kesempatan menyelesaikan pekerjaan sebanyak 2 kali dan disetujui,” beber Ivong.

    Selama 2 kali masa perpanjangan, pihak kontraktor sebenarnya sudah diminta untuk mengebut proses pengerjaan agar proyek jembatan senilai Rp. 7,4 Miliar rupiah itu rampung tepat waktu. Pemberian sanksi denda juga diberlakukan untuk pihak kontraktor.

    Namun nyatanya, pengerjaan proyek Jembatan Dawuhan tetap molor. Bahkan selama 2 kali masa perpanjangan, progres pengerjaan jembatan yang jadi penghubung beberapa dusun tersebut masih 76,16%.

    “Makanya itu kami lakukan pemutusan kontrak, daripada terus berlalut mending diputus kontrak,” pungkasnya.  [owi/aje]

  • Prakiraan Cuaca Malang dan Kota Batu Kamis 7 Maret 2024

    Prakiraan Cuaca Malang dan Kota Batu Kamis 7 Maret 2024

    Malang (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda memperkirakan cuaca Malang raya hari ini, Kamis 7 Maret 2024 di wilayah kabupaten dan kota.

    Prakirawan Oky Sukma Hakim, S.Tr., melaporkan bahwa cuaca kota Malang pagi hari cuaca cerah cerah berawan. “Kemudian pukul 10.00 cuaca di kota Malang cuaca hujan ringan. Cuaca hujan ringan terjadi pada siang hari pukul 13.00 WIB,” tulis Oky Sukma Hakim dikutip dari laman resmi BMKG Juanda.

    Kemudian pukul 16.00 diperkirakan cuaca hujan petir. Pada pukul 19.00 WIB diperkirakan cuaca hujan ringan. Pukul 22.00 WIB diperkirakan cuaca hujan ringan.

    Hari Jumat (8/3/2024) dini hari cuaca diperkirakan cuaca berawan. Suhu dengan kondisi tersebut berada pada angka 23 derajat celcius. Pagi hari pukul 07.00 cuaca di kota Malang diperkirakan cuaca cerah berawan.

    Sementara itu, wilayah Kabupaten Malang pada Kamis (7/3/2024) sebagian besar kecamatan cuaca cerah berawan dan berawan.

    Pukul 10.00 WIB diperkirakan sebagian besar kecamatan di kabupaten Malang cuaca hujan ringan. Cuaca berawan terjadi di Kalipare.

    Pukul 13.00 WIB sebagian besar kecamatan hujan petir. Hujan ringan di Bantur, Gedangan, Sumbermanjing Wetan, Donomulyo, Dau, Ngantang, Pujon, Kasembon, Jabung, Pakis, Poncokusumo, Tajinan, Tumpang, Wajak.

    “Pukul 16.00 WIB di sebagian besar kecamatan cuaca hujan ringan. Cuaca berawan terjadi di Bantur, Gedangan, Sumbermanjing Wetan. Hujan petir di Jabung, Pakis, Poncokusumo, Tajinan, Tumpang, Wajak,” tulis Oky Sukma Hakim dari laman resmi BMKG Juanda.

    Pukul 19.00 WIB di sebagian besar kecamatan kabupaten Malang cuaca cerah berawan. Cuaca hujan ringan terjadi di Dau, Ngantang, Pujon, Kasembon, Karangploso, Lawang, Singosari.

    Pukul 22.00 WIB cuaca seluruh kecamatan cuaca hujan ringan. Cuaca cerah berawan terjadi di Bantur, Gedangan, Sumbermanjing Wetan. Cuaca hujan petir di Dau, Ngantang, Pujon, Kasembon.

    Dini hari Jumat (8/3/2024) sebagian besar wilayah cuaca hujan ringan dan berawan. Cuaca kabut terjadi di Dau, Ngantang, Pujon, Kasembon, Karangploso, Lawang, Singosari. Suhu dengan kondisi tersebut berada di angka 23 derajat celcius.

    Pukul 07.00 sebagian besar kecamatan di kabupaten Malang cuaca cerah berawan. Cuaca hujan ringan terjadi di Karangploso, Lawang, Singosari, Bantur, Gedangan, Sumbermanjing Wetan, Donomulyo, Kalipare.

    Kota Batu pada Kamis 7 Maret 2024 pagi hari diperkirakan cuaca berawan. Pukul 10.00 WIB cuaca hujan ringan. Cuaca hujan petir terjadi pada siang hari. Sore hari cuaca hujan ringan.

    Kota Batu yang meliputi Batu, Bumiaji, dan Junrejo cuaca hujan ringan pada pukul 19.00. Kemudian malam hari cuaca berawan. Dini hari Jumat 8 Maret 2024 cuaca berkabut. Pagi hari pukul 07.00 WIB cuaca hujan ringan. (dan/ted)

     

  • Tanah Retak di Wonosalam Jombang, 10 Rumah Rusak, Warga Berhamburan

    Tanah Retak di Wonosalam Jombang, 10 Rumah Rusak, Warga Berhamburan

    Jombang (beritajatim.com) – Tanah retak akibat guyuran hujan deras terjadi di Dukuh Jumok Dusun Semberlamong Desa Sambirejo Kecamatan Wonosalam Kabupaten Jombang, Kamis (7/3/2024). Sebanyak 10 rumah yang ada di sekitar lokasi rusak.

    Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, warga yang menghuni rumah tersebut meninggalkan lokasi. Mereka mengungsi ke rumah kerabat terdekat. Sebanyak 10 rumah tersebut kondisinya cukup parah. Ada yang temboknya merekah, ada pula yang gentingnya mulai rontok.

    “Tidak ada korban jiwa. Namun sebanyak 10 rumah di Dukuh Jumok kondisinya rusak. Karena hujan deras semalam menyebabkan tanah di lokasi retak,” kata Sekretaris FPRB (Forum Pengurangan Risiko Bencana) Kabupaten Jombang Amik Purdinata.

    Amik menjelaskan, sebelumnya atau sekitar tahun 2022, pemukiman warga di Dukuh Jumok memang dalam intaian bencana. Tanah di lokasi mengalami retak-retak. Demikian juga dengan pemukiman warga setempat.

    FPRB bersama BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Jombang dan Jawa Timur kemudian melakukan mitigasi bencana di dusun tersebut. Di antaranya, memberikan pelatihan tanggap bencana kepada warga.

    Termasuk juga penelitian yang dilakukan tim ahli dari ITS (Institut Teknologi Sepuluh November) Surabaya terkait munculnya retakan belasan bangunan rumah warga di Dusun Jumok. Penelitian dilakukan sejak 24 Mei hingga 24 Juni 2023.

    FPRB bersama BPBD Jombang juga memasang Early Warning System (EWS) alias alat sistem peringatan dini untuk mengukur potensi gempa. Alat yang dipasang itu akan berbunyi jika terjadi getaran pada tanah.

    “Semalam tembok rumah warga ada yang rintuh. Makanya warga langsung meninggalkan lokasi. Warga sudah tanggap akan datangnya bencana. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu,” ujar Sekretaris FPRB Jombang ini menegaskan.

    Dia mengungkapkan, pada Rabu malam, hujan deras mengguyur kawasan Wonosalam dan sekitarnya. Nah, air hujan tersebut mengisi tanah retak di Dukuh Jumok. Semakin malam semakin deras. Kemudian tanah merekah seperti teriris.

    Itu berdampak pada bangunan rumah warga yang sudah retak. Warga kemudian mengemasi barang-barang berharga. “Mulai semalam sudah mengungsi. Karena jika tetap tinggal di sana, sangat berbahaya,” ujar Amik. [suf]

  • Hujan Deras, Rumah Warga Depok Trenggalek Longsor

    Hujan Deras, Rumah Warga Depok Trenggalek Longsor

    Trenggalek (beritajatim.com) – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Trenggalek menyebabkan tebing tanah setinggi 6 meter dan lebar 4 meter longsor. Material tanah longsor menimpa rumah Sukar di Desa Depok Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek.

    Akibat tanah longsor ini, dinding rumah Sukar bagian dapur dari anyaman bambu rusak. Material tanah dan batu memenuhi dapur rumah korban. Beruntung tidak jatuh korban dalam musiah ini.

    Kapolsek Bendungan Iptu Suswanto, S.H., mengungkapkan, peristiwa tanah longsor itu terjadi setelah kawasan itu diguyur hujan lebat sejak siang hingga sore hari. “Sejak siang hari, wilayah kecamatan Bendungan khususnya desa Depok diguyur hujan cukup deras sampai sore,” ujar Iptu Suswanto.

    Sejumlah personel TNI-Polri bersama warga kompak bergotong royong membersihkan material tanah longsor yang menimpa rumah Sukar. Puluhan personel yang merupakan anggota dari Koramil dan Polsek Bendungan Polres Trenggalek.

    Meski tak menimbulkan korban jiwa, pihaknya tetap mengimbau terutama kepada warga yang berdomisili di area perbukitan atau pegunungan dan berada disamping tebing untuk senantiasa berhati-hati dan waspada.

    “Saat ini sudah memasuki musim penghujan dengan curah hujan yang tinggi. Kami imbau warga tetap berhati-hati. Jika mengetahui ada bencana alam sekecil apapun, mohon dilaporkan kepada tiga pilar desa atau langsung ke Polsek, agar bisa segera dilakukan penanganan lebih lanjut.”pungkasnya. [nm/aje]

  • Jaksa Agung ST Burhanuddin Resmikan Groundbreaking RSU Adhyaksa Mojokerto

    Jaksa Agung ST Burhanuddin Resmikan Groundbreaking RSU Adhyaksa Mojokerto

    Mojokerto (beritajatim.com) – Jaksa Agung ST Burhanuddin meresmikan groundbreaking pembangunan Rumah Sakit Umum (RSU) Adhyaksa Mojokerto di Desa Semengko, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto. Pembangunan RSU Adhyaksa Mojokerto merupakan perwujudan amanat Konstitusi Indonesia, khususnya Pasal 28H Ayat (1) UUD 1945.

    Selain itu, dibangunnya RSU Adhyaksa Mojokerto juga mendukung fungsi Kejaksaan dalam penyelenggaraan kesehatan yustisial, sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 30C huruf a Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan Republik Indonesia.

    “Pelaksanaan tugas Kejaksaan dalam mengembangkan kesehatan yustisial pada dasarnya merupakan instrumen dalam upaya mengefektifkan fungsi penegakan hukum yang dilaksanakan oleh aparatur Kejaksaan,” ungkapnya, Rabu (6/3/2024).

    Adanya RSU Adhyaksa Mojokerto tersebut diharapkan menjadi salah satu langkah untuk pemerintah daerah kabupaten maupun Kota Mojokerto dalam memberikan pelayanan yang lebih maksimal kepada masyarakat. Yakni untuk mendukung fungsi Kejaksaan dalam penyelenggaraan kesehatan yustisial.

    “Maka pada tanggal 13 Desember 2010 Kejaksaan telah membangun Rumah Sakit Umum Adhyaksa di Ceger, Jakarta Timur. Pada hari ini menjadi hari yang bersejarah bagi Kejaksaan dalam memperluas akses jangkauan layanan kesehatannya kepada masyarakat Provinsi Jawa Timur pada umumnya dan Mojokerto pada khususnya,” ujarnya.

    Karena telah dilaksanakan tahapan paling awal yaitu peletakan batu pertama pembangunan RSU Adhyaksa Mojokerto. Jaksa Agung berharap bahwa pembangunan RSU Adhyaksa Mojokerto tersebut dapat diselesaikan dengan tepat serta kedepannya dapat memberikan pelayanan yang optimal bagi masyarakat khususnya Mojokerto Raya.

    “Pembangunan RSU Adhyaksa Mojokerto ini juga menjadi bukti nyata dari Kejaksaan dalam mendorong peningkatan kesehatan masyarakat serta pembangunan nasional yang berkelanjutan. Peletakan batu pertama pembangunan RSU Adhyaksa Banten dilaksanakan pada 7 September 2023 lalu,” lanjutnya.

    Sebelum pembangunan RSU Adhyaksa Mojokerto ini, Kejaksaan juga telah membangun RSU Adhyaksa di Ceger, Jakarta Timur dan sudah 13 tahun lamanya RSU Adhyaksa Ceger memberikan pelayanan prima kepada seluruh masyarakat. Turut hadir Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati, Jaksa Agung Muda Pembinaan Bambang S. Rukmono.

    Perwakilan Kementerian Keuangan/Kementerian PPN/Bappenas, Pj Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono, Direktur PT PP (Persero) Novel Arsyad, Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Timur Mia Amiati, Pj. Walikota Mojokerto, dan Para Kepala Kejaksaan Negeri di wilayah Kejaksaan Tinggi Jawa Timur serta para tokoh masyarakat dan tokoh pemuda setempat. [tin/ian]

  • Film Yang (Tak Pernah) Hilang, Kisahkan Korban Penculikan Aktivis 1998

    Film Yang (Tak Pernah) Hilang, Kisahkan Korban Penculikan Aktivis 1998

    Surabaya (beritajatim.com) – Film dokumenter ‘Yang (Tak Pernah) Hilang’ resmi diluncurkan di Kampus Untag Surabaya. Film ini mengisahkan perjuangan hingga penculikan dua orang aktivis pada masa orde baru.

    Film dokumenter ini secara substantif menceritakan perjuangan, pengorbanan hingga penculikan dua aktivis mahasiswa asal Universitas Airlangga Surabaya, yakni Herman Hendrawan dan Petrus Bima Anugerah.

    Produser film Dandik Katjasungkana mengatakan bahwa film Yang (Tak Pernah) Hilang ini sebenarnya telah digagas sejak 2019 silam. Hanya saja, produksinya terkendala oleh pandemi Covid-19 dan biaya produksi.

    “Film ini membutuhkan biaya besar, terutama untuk perjalanan dan wawancara narasumber di 5 kota, yakni Surabaya, Malang, Jakarta, Jogjakarta dan Pangkal Pinang, Pulau Bangka, tempat lahir Herman,” kata Dandik, Rabu (6/3/2024).

    Belum selesai dengan kendala tersebut, persoalan lain pun muncul dan membuat seluruh crew film mengalami kesedihan mendalam. Pada tahun 2020, sang penggagas film, Hari Nugroho, meninggal dunia.

    Di tengah berbagai kesulitan yang dihadapi itu, tepatnya pada tahun 2022, Dandik bertemu dengan Muni Moon dan Anton Subandrio yang berprofesi sebagai video maker. Dari situlah, produksi film menemui titik terang.

    “Dalam pembiayaan, sejak awal kami mengupayakan kemandirian. Kami patungan, memproduksi kaos #KawanHermanBimo sebagai fundraising dan menerima sumbangan dari pihak yang peduli pada advokasi kasus penghilangan paksa aktivis pro-demokrasi 1998,” ungkap Dandik.

    Dalam alurnya, Film Yang (Tak Pernah) Hilang sendiri tidak hanya berkisah tentang kasus penculikan Herman dan Bima. Film ini juga merekonstruksi kisah hidup mereka sejak kecil di mata keluarga, orang tua, kerabat, kawan sekolah dan masa kuliah, kawan sesama aktivis, dosen, hingga aktivis partai politik.

    Anton mengungkapkan, ada sebanyak 35 narasumber yang harus diwawancarai untuk mendapatkan informasi lengkap agar film yang dihasilkan dapat memotret biografi Herman dan Bima sejak anak-anak hingga dewasa.

    “Kami mau bercerita bagaimana karakter mereka terbentuk hingga mempunyai gagasan yang begitu kuat, teguh keyakinannya dan berjuang sampai menjadi martir demokrasi,” ungkap Anton.

    Di sisi lain, Dosen Ilmu Komunikasi Untag Surabaya Dia Puspitasari menilai bahwa hilangnya Herman dan Bima menjadi sebuah tragedi kemanusiaan. Baginya, film Yang (Tak Pernah) Hilang ini menjadi referensi penting.

    Menurutnya, film ini harus dilihat dalam konteks bagaimana seharusnya peradaban dibangun dengan sebuah tanggung jawab, kejujuran dan keterbukaan. Generasi milenial dan Z bisa belajar tentang sejarah kemanusiaan lewat film ini.

    “Supaya mereka bisa menjadi bagian dari gerakan melawan impunitas dan mencegah terulangnya kejahatan terhadap kemanusiaan terjadi di negeri ini,” tuturnya.

    Sedangkan Rektor Untag Surabaya Prof Mulyanto Nugroho menyatakan, sebagai Kampus Merah Putih, sudah selayaknya Untag melahirkan generasi penerus bangsa yang patriotik dan peduli nilai-nilai kemanusiaan.

    “Harapannya, mahasiswa Untag Surabaya terus menjadi pelopor agent of change dalam konteks penegakan HAM dan kemanusiaan,” tandas Prof Nugroho.

    Diluncurkannya film ini diharapkan menjadi pemantik, khususnya bagi generasi muda agar memiliki referensi historis tentang otoritarianisme orde baru. Selain itu, sebagai upaya advokasi agar pemerintah segera menyelesaikan seadil-adilnya kasus penghilangan paksa aktivis pro-demokrasi pada 1998 tersebut. [ipl]

  • Bupati Mojokerto: Banjir karena Tanggul Kali Sadar Jebol

    Bupati Mojokerto: Banjir karena Tanggul Kali Sadar Jebol

    Mojokerto (beritajatim.com) – Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati menyatakan bahwa banjir yang terjadi di Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto disebabkan curah hujan yang tinggi terjadi di wilayah Kabupaten Mojokerto. Sehingga menyebabkan tanggul Kali Sadar di Desa Kedunggempol jebol.

    Banjir yang terjadi disebabkan curah hujan yang tinggi terjadi di wilayah Kabupaten Mojokerto. Tingginya curah hujan diikuti dengan kiriman air dari wilayah hulu sungai yang mengakibatkan peningkatan debit air Kali Sadar meluap.

    “Akibat dari luapan air sungai, dua tanggul di Kecamatan Mojosari yakni di Dusun Gempolmalang dan Dusun Balongcangak, Desa Kedunggempol jebol. Masing-masing sepanjang 25 m dan 10 m. Jalan Dusun ketinggian genangan air kurang lebih 70 – 80 cm dan sawah terdampak 81 Ha,” tuturnya.

    Berdasarkan pantauan Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda, Selasa (5/3/2024) terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di wilayah Mojokerto Raya. Akibatnya, enam kecamatan di Kabupaten Mojokerto dan satu kecamatan di Kota Mojokerto terendam banjir.

    Hujan yang terjadi hingga Rabu (6/3/2024) dini hari tersebut berdurasi cukup lama sehingga mengakibatkan debit air sungai di beberapa titik di wilayah Kabupaten Mojokerto meningkat. Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto, banjir merendam tujuh desa di enam kecamatan.

    Yakni Desa Gayaman di Kecamatan Mojoanyar, Desa Kauman di Kecamatan Bangsal, Desa Kutorejo di Kecamatan Kutorejo, Desa Tunggalpager dan Desa Jabontegal di Kecamatan Pungging, Desa Kenanten di Kecamatan Puri dan Desa Kedung Gempol di Kecamatan Mojosari.

    Sementara pantauan beritajatim.com, banjir juga merendam Desa Jotangan di Kecamatan Mojosari. Sedangkan di Kota Mojokerto, banjir merendam pemukiman warga di Kelurahan Meri, Kecamatan Kranggan. Di Desa Gayaman, Kecamatan Mojoanyar, banjir merendam Dusun Tambakrejo dan Dusun Gayaman. [tin/but]