Category: Beritajatim.com Regional

  • Polres Turut Bagikan Makanan Bagi Warga Bojonegoro yang Tak Mau Mengungsi

    Polres Turut Bagikan Makanan Bagi Warga Bojonegoro yang Tak Mau Mengungsi

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Kepolisian Resort (Polres) Bojonegoro turut membagikan makanan bagi warga yang terdampak banjir luapan Sungai Bengawan Solo. Sedikitnya ada 300 personil yang diterjunkan untuk membantu penanganan bencana alam yang terjadi sejak kemarin itu.

    “Ada 300 personil yang kami terjunkan di masing-masing kecamatan yang terdampak banjir luapan Sungai Bengawan Solo,” ujar Kapolres Bojonegoro AKBP Mario Prahatinto, Senin (11/3/2024).

    Dalam penanganan bencana banjir tersebut, pihaknya mengaku telah berkoordinasi dengan pemerintah daerah, seperti BPBD maupun Dinsos Bojonegoro. Seperti dalam menyiapkan posko pengungsian, dapur umum, maupun melakukan evakuasi bagi warga yang terisolasi banjir.

    “Semua Polsek tadi laporan sudah siap jika dibutuhkan sewaktu-waktu, baik dalam penanganan evakuasi, dapur umum, maupun posko pengungsian,” terangnya.

    Hal itu, kata Mario, sebagai wujud pemerintah hadir di masyarakat dalam penanganan bencana. Bahkan, Kapolres Bojonegoro AKBP Mario turun membagikan makanan bungkus bagi warga yang tetap bertahan di rumah meski kondisi jalan sudah tergenang.

    Hal itu, dilakukan agar tidak ada warga yang terlewat dalam penyediaan makan bagi warga. “Untuk sementara kami harus door to door membagikan makanan karena mereka masih merasa aman, sehingga tetap bertahan di rumah masing-masing. Tapi tetap kita pantau, kalau air meninggi akan kita tetap evakuasi,” pungkasnya.

    Untuk diketahui, Kapolres Bojonegoro AKBP Mario Prahatinto turut membagikan makanan bagi masyarakat yang terdampak banjir genangan akibat luapan Sungai Bengawan Solo di Kelurahan Ledokwetan. Sedikitnya ada 178 jiwa yang terdampak banjir, namun belum mengungsi karena rumah mereka masih aman. [lus/ian]

  • Banjir di Bojonegoro, Waspadai Beberapa Penyakit ini

    Banjir di Bojonegoro, Waspadai Beberapa Penyakit ini

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Sejumlah warga yang terdampak banjir genangan akibat luapan Sungai Bengawan Solo di Kabupaten Bojonegoro mulai mengungsi. Selama banjir, warga diminta untuk menjaga kesehatan dan mewaspadai beberapa penyakit yang sering muncul saat banjir.

    Salah seorang tenaga medis dari Puskesmas Wisma Indah Kelurahan Ledok Kulon Kecamatan/Kabupaten Bojonegoro Dr Erni mengatakan, saat banjir warga diharapkan menjaga kesehatan dan mewaspadai beberapa penyakit yang rawan menyerang.

    Untuk itu, pihaknya melakukan pemeriksaan kesehatan kepada para pengungsi yang baru ke posko pengungsian di Gedung Serbaguna Jalan KH Mansyur. “Para pengungsi yang baru masuk posko pengungsian langsung kami tes kesehatannya,” terangnya, Senin (11/3/2024).

    Beberapa penyakit yang rawan mengidap para pengungsi seperti penyakit kulit seperti gatal-gatal, diare, pusing, serta demam. Untuk itu, pihaknya berharap agar masyarakat bisa melakukan pencegahan dengan meningkatkan daya tahan tubuh melalui aktivitas fisik dan mengonsumsi makanan yang bergizi seimbang.

    “Selain itu, jika merasakan gejala sakit bersegera melakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan terdekat,” imbuhnya.

    Untuk diketahui, banjir genangan akibat luapan Sungai Bengawan Solo di Kabupaten Bojonegoro ini sejumlah masyarakat mulai mengungsi. Posko pengungsian banjir di antaranya di Gedung Serbaguna Jalan KH Mansyur Kabupaten Bojonegoro dan di Desa Sukoharjo Kecamatan Kalitidu.

    Salah seorang pengungsi, Basri (67) Warga RT 07 RW 01 Kelurahan Ledokwetan Kabupaten Bojonegoro mengaku harus mengungsi karena sedang menderita infeksi saluran pernapasan (ISPA). Namun, sakit yang dideritanya itu sudah dirasakan lama.

    “Karena penyakit sesaknya kambuh, jadi memilih untuk mengungsi. Sementara kondisi rumah sekarang sudah tergenang sekitar 30 cm,” ujarnya yang didampingi istrinya, Yatinem (63) saat di pengungsian Gedung Serbaguna. [lus/ian]

  • Tuban Dilanda Banjir, Dampak Luapan Bengawan Solo

    Tuban Dilanda Banjir, Dampak Luapan Bengawan Solo

    Tuban (beritajatim.com) – Kabupaten Tuban dilanda banjir dampak dari meluapnya aliran Sungai Bengawan Solo. Sungai tersebut meluap dipicu hujan deras yang terjadi pada Minggu (10/3/2024).

    Berdasarkan data dari Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Tuban, Zainuri mengatakan bahwa wilayah yang terendam banjir saat ini di Kecamatan Rengel, Kecamatan Soko dan Kecamatan Plumpang.

    “Kami masih melakukan assessment terkait datanya, masih menunggu karena teman-teman kami masih di lapangan,” ucap Zainuri.

    Lanjut, menurut Zainuri yakni wilayah Kecamatan Plumpang yang terendam banjir di Desa Kedungrejo yang bersebelahan dengan selatan tanggul, lalu Dusun Gisik, Desa Klotok, Dusun Mojo, Desa Kedungsoko, dan Desa Kebomlati.

    Sementara itu, Nida salah satu warga Kecamatan Rengel mengungkapkan, bahwa beberapa hari wilayah tersebut dilanda hujan deras pada sore hari sehingga membuat beberapa wilayah terendam banjir hingga selutut orang dewasa.

    “Yang terendam banjir itu di Desa Kanorejo, Tambakrejo, Karangtinoto dan sekitarnya,” kata Nida. [ayu/beq]

  • Tiga Ruko di Sampang Terbakar Jelang Ramadhan

    Tiga Ruko di Sampang Terbakar Jelang Ramadhan

    Sampang (beritajatim.com) – Tiga rumah dan toko (ruko) di area pasar Karang Penang, Kecamatan Karang Penang, Kabupaten Sampang, ludes terbakar menjelang datangnya Ramadhan 1445 H.

    Kasi Operasional Pemadam Kebakaran Dan Penyelamatan Daerah (Damkar) setempat M. Maftuh Fathurrahman menyampaikan, bahwa peristiwa kebakaran tiga ruko itu terjadi saat Minggu (10/3/2024) dini hari.

    “Kami menerima laporan adanya kebakaran sekitar pukul 00.35 WIB, kemudian sekitar kurang dari setengah jam kita tiba dilokasi karena memang cukup jauh,” terangnya, Senin (11/3/2024).

    Ia menambahkan, tiga ruko yang terbakar itu diantaranya toko plastik, toko buku dan toko kelengkapan pertanian. Saat melakukan pemadaman pihaknya mengerahkan dua armada dibantu dua mobil tangki milik warga setempat.

    “Dugaan sementara penyebab kebakaran karena korsleting arus listrik,” imbuhnya.

    Beruntung dalam musibah kebakaran itu tidak ada korban jiwa hanya para korban mengalami kerugian materi yang diperkirakam mencapai ratusan juta rupiah.

    “Semoga kejadian serupa tidak terjadi lagi dan warga bisa waspada serta melaporkan secepatnya jika terjadi kebakaran,” pungkasnya. [sar/beq]

  • JGN: Masyarakat Harus Jaga Persatuan Pasca Pemilu 2024

    JGN: Masyarakat Harus Jaga Persatuan Pasca Pemilu 2024

    Magetan (beritajatim.com) – Jaringan Gawagis Nusantara (JGN) menyerukan agar masyarakat kembali bergandengan tangan usai hajatan Pemilu 2024 telah usai digelar pada 14 Februari 2024 silam.

    Pesan ajakan untuk berdamai itu, tersampaikan dalam silaturahmi para Gus atau Putra Kyai Se-Matraman yang dikemas dalam acara bertajuk Liwetan & Tasyakuran Pemilu Damai yang digelar di Pondok Pesantren Unggulan An Najah YPM Darul Ulum Poncol Magetan, Minggu (10/3/2024)

    Habib Mustofa atau akrab disapa Gus Toev Selaku pengasuh PP Unggulan An Najah sekaligus sebagai Sekjen Jaga Nusantara mengakui, selama pagelaran Pemilu dan Pilpres di internal Asparagus (Aspirasi Para Gus) yang di Magetan sempat terpolarisasi. Ada pendukung 01, ada yang lebih memilih 02, dan ada yang berlabuh di 03.

    “Kita jangan sampai menjadi bagian dari terjadinya politik identitas. Politik yang terpolarisasi, yang akhirnya tidak efektif. Komunikasi di Asparagus sempat tegang. Terutama yang muda-muda, masih baper (membawa perasaan) saat Pilpres. Tapi malam ini sudah cair semua,hal ini bisa dilihat saat tadi dalam acara penuh dengan guyonan dan gojlokan” ungkapnya.

    Gus Toev juga berharap masyarakat kembali ke kehidupan masing-masing dan kembali bergandengan tangan. Secara sosial juga kembali melakukan komunikasi yang sempat tersekat akibat perbedaan pilihan politik.

    “Pemilu sudah selesai, kita juga sama-sama tidak tahu siapa nanti yang jadi, kita pasrahkan saja kepada KPU. Jadi sudah tidak ada lagi 01, 02 ataupun 03,” ungkapnya.

    Menurutnya, hadirnya Asparagus, ingin menjadi bagian yang bisa mempercepat kembalinya situasi Indonesia agar segera fokus kepada pembangunan yang lebih konkret.

    Setidaknya kurang lebih ada 70 Gus (Putra Kyai) yang hadir dalam silaturahmi itu, bahkan tidak hanya dari Magetan, tapi juga berasal dari Kota Madiun, Kab Madiun Ponorogo, dan Ngawi.

    Gus Toev selaku tuan rumah membawa suasana pertemuan tersebut menjadi cair. Dia bergurau dengan sejumlah Gus yang selama ini berbeda pilihan dalam Pilpres (Pemilihan Presiden).

    “Pilpres sudah berakhir, Asparagus secara Umum dan Kemebul (Komunitas Marek Bareng Ulama) Magetan dan daerah sekitar saatnya kembali ke khittah,” ujar Gus Toev mengawali acara.

    Acara diawali dengan pembacaan doa & Tahlil bersama yang dipimpin langsung oleh KH. Zainal Abidin. Acara saling bergurau kembali terjadi ketika masih-masing yang hadir menyampaikan pentingnya kembali merajut silaturahmi setelah terpolarisasi dalam Pilpres.

    Gus Thoha dari PP Hidayatul Mubtadiin Plaosan MAgetan dalam testimoninya mengatakan bahwa berbeda pilihan dalam politik adalah sebuah keniscayaan. Karena dengan perbedaan bisa saling belajar. Namun ketika hajatan politik sudah selesai maka benang silaturahmi harus dirajut kembali.

    “Tidak harus sama pilihannya. Tapi yang terpenting adalah silaturahmi harus tetap terjaga. Sudah saat kita saling gojlok lagi,” ujar Gus Thoha.

    Bukan hanya Gus Thoha, anggota Asparagus dari Madiun, Ngawi serta Ponorogo juga menyampaikan testimoninya. Semuanya sehati untuk kembali merajut tali silaturahmi.

    Seperti halnya Gus Yasin Pengasuh Pondok pesantren Mekar Agung Kebonsari menyampaikan dalam testimoninya bahwa bersyukur dengan adanya acara malam hari ini karena mampu merekatkan lagi hubungan antar pesantren.

    “Pilpres hanya wasilah tapi ghoyahnya adalah bagaimana Bersama-sama memajukan Indonesia, ini bisa dilihat meskipun yang mengadakan acara silaturahmi malam ini adalah gus Toev selaku Sekjen team Jaga Nusantara sebagai team pemenangan Prabowo Gibran dan juga juru kunci Kemebul Magetan akan tetapi semua gus-gus yang ada,” kata Gus Yasin.

    “Meskipun kemarin dalam pilpres berbeda pilihannya tapi tetep diundang dan semua kompak dating. Ini adalah contoh dari bagaimana berkompetisi tapi setelah selesai semua menyatu untuk selalu bisa bersinergi apalagi dalam Upaya mengawal kepentingan kaum santri” tambahnya.

    Malam itu fanatisme dukungan politik tersebut luluh digerus kuatnya tali silaturahmi. Semuanya mengedepankan kebersamaan dan kembali kepada tugas keumatan, yakni mengelola pesantren yang mereka miliki. [fiq/beq]

  • Diringi Dua Ledakan Gudang Rosokan di Driyorejo Gresik Ludes Dilalap Api

    Diringi Dua Ledakan Gudang Rosokan di Driyorejo Gresik Ludes Dilalap Api

    Gresik (beritajatim.com) – Satu unit gudang rosokan di Desa Randegansari, Kecamatan Driyorejo, Gresik, ludes dilalap api sambil diiringi dua ledakan. Diduga penyebab kebakaran itu akibat ada orang tak bertanggungjawab membakar sampah lalu api membesar kemudian menghanguskan gudang rosokan tersebut.

    Kebakaran itu bermula salah satu saksi Aris warga Desa Randegansari mendengar suara ledakan sebanyak dua kali. Curiga dengan suara tersebut. Yang bersangkutan keluar rumah lalu melihat kobaran api sudah tinggi melalap gudang milik Slamet.

    Tak ingin api terus membesar, saksi tersebut melaporkan kejadian ini ke pos Damkarla Driyorejo. Selanjutnya, datang 3 unit mobil pemadam kebakaran (Damkar) melakukan pemadaman.

    Setelah berjibaku selama 2 jam lebih. Kobaran api yang menghanguskan gudang rosokan itu berhasil dipadamkan, dan pembasahan supaya tidak muncul titik api. Usai dipastikan tidak api lagi. Petugas Damkarla Gresik kembali ke pos.

    Kapolsek Driyorejo AKP Musihram membenarkan adanya kejadian kebakaran yang melalap gudang rongsokan pada dini hari malam tadi.

    “Tidak korban jiwa dalam kejadian ini. Pasalnya, saat ada kobaran api pemiliknya tidak ada di lokasi,” ujarnya, Senin (11/03/2014).

    Sementara petugas pikat pos Damkarla Driyorejo, Sugiono mengatakan, ada 3 unit mobil pemadam kebakaran serta 2 unit suplai air dikerahkan untuk memadamkan gudang yang terbakar itu.

    “Kami juga mengerahkan 6 personel petugas damkar. Setelah berjibaku menjinakkan api. Petugas tidak ada yang luka meski kobaran api cukup tinggi,” katanya.

    Saat ini, gudang rongsokan tersebut diberi garis polisi (police line) untuk dilakukan penyelidikan penyebab utama kebakaran tersebut. [dny/ian]

  • Legian Lamongan Gelar Doa dan Pagelaran Wayang Kulit

    Legian Lamongan Gelar Doa dan Pagelaran Wayang Kulit

    Lamongan (beritajatim.com) – Lembaga Kajian Seni dan Budaya KeIslaman (Legian) Lamongan menggelar kegiatan Doa Nusantara dan Pagelaran Wayang Kulit, bertempat di Pondok Pesantren Ar Rusydi Kalimalang, Brumbun, Desa Kranji, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan.

    Pagelaran Wayang Kulit ini ditampilkan oleh sang dalang, Ki Arto Sabdo Tomo (Dalang Sunan Drajat), dengan iringan grup musik gamelan ‘Bamakidra’. Meski hujan melanda, seluruh rangkaian kegiatan ini tetap berjalan baik dan lancar.

    Pembina Legian Lamongan, Diaz Nawaksara menyampaikan bahwa kegiatan ini digelar dalam rangka memanfaatkan momentum strategis 2024, yang bertajuk ‘Mengawal Kemenangan Indonesia’.

    Melalui kegiatan ini, Diaz ingin mengajak kepada semua elemen negeri agar meningkatkan langkah dan performa jam’iyah melalui konsolidasi, penguatan organisasi, serta jaringan. Kegiatan ini merupakan bentuk kerjasama antara Legian dengan Lesbumi PBNU.

    “Semua langkah dan ikhtiyar ini kami tujukan untuk menjadikan bangsa ini agar semakin kuat dalam upaya mengawal kemenangan Indonesia, yang ditandai dengan visi Indonesia Emas pada tahun 2045,” ungkap Diaz, usai pemotongan tumpeng nusantara bersama Pengasuh PP. Ar Rusydi, Gus Khusnul Mubarok, ditulis Senin (11/3/2024).

    Diaz berharap, langkah-langkah seperti konsolidasi dan penguatan organisasi ini dapat meningkatkan peran NU dalam mengawal kemenangan dan mencapai visi Indonesia Emas 2045. Hal itu untuk meneguhkan komitmen dari NU sejak awal berdirinya.

    “Tantangan global yang saat ini dihadapi lebih kompleks jika dibanding 100 tahun lalu saat NU pertama kali berdiri. Semoga kita, khususnya warga Nahdliyin bisa terus kuat dalam menghadapi era disrupsi di berbagai bidang dan ketidakstabilan geopolitik global yang terjadi,” harapnya.

    Selain pagelaran wayang, dalam rangkaian kegiatan ini juga dilakukan sarasehan sesuai tema yang diusung. Legian menghadirkan Katib Syuriah PCNU Lamongan Dr.(HC).K. Syahrul Munier dan Pimpinan Kaweruh Dulur Sejati Gresik, Mbah Ali Imron.

    Gus Syahrul menuturkan bahwa Indonesia memiliki tata nilai diri bangsa yang luhur sejak Nusantara dulu. Sehingga pihaknya meminta agar nilai-nilai luhur itu tetap dijaga oleh para generasi muda, sehingga jatidiri bangsa ini tetap terawat dan lestari.

    Di hadapan para santri dan kaum muda NU, Gus Syahrul juga menyampaikan tentang kisah teladan dari Rasulullah dan sahabat-sahabatnya. Bahkan, dirinya juga menceritakan bagaimana peran dan akhlaq dari ulama Nusantara yang begitu dikenal dan dijadikan rujukan oleh berbagai kalangan di dunia.

    “Pemenang adalah mereka yang mampu menundukkan hawa nafsunya. Sebagai penerus bangsa, kita harus terus berkarya dan menguatkan literasi. Jangan hanya berorientasi pada gelar, pseudo-intellectual. Mari kita jaga apa yang sudah diajarkan oleh ulama dan para pendahulu kita,” tuturnya.

    Dalam kesempatan sama, Mbah Imron mengatakan bahwa mengawal kemenangan Indonesia bisa dilakukan melalui gerakan kebudayaan. Dia menilai, gerakan tersebut akan mampu mempertemukan dan merekatkan perbedaan pandangan politik, utamanya pasca dilaksanakannya Pemilu.

    “Para kawula muda harus mengambil peran dan tanggung jawabnya sebagai penerus bangsa, dengan mengekspresikan identitas dan jatidiri bangsa kita, sehingga kita bisa benar-benar menjadi negara yang berdaulat,” terang Mbah Imron.

    Lebih lanjut, Mbah Imron mengajak para santri untuk terus beristiqomah dalam mengamalkan apa yang sudah diajarkan oleh ulama dan leluhur. “Terus istiqomah dan husnudhon. Jaga nilai-nilai luhur kita,” tandasnya, sembari melantunkan syi’ir Ar Rusydi yang secara khusus ditulis untuk acara ini. [riq/beq]

  • Warga Ngablak Ungsikan Ternak Saat Banjir Bengawan Solo

    Warga Ngablak Ungsikan Ternak Saat Banjir Bengawan Solo

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Banjir akibat luapan Sungai Bengawan Solo di Kabupaten Bojonegoro sedikitnya menggenangi 36 desa di 10 kecamatan. Salah satunya di Desa Ngablak, Kecamatan Dander.

    Air sungai menggenangi jalan desa pada Minggu (10/3/2024) petang. Kemudian meluas hingga persawahan dan pemukiman. Pada area pekarangan air menggenang dengan ketinggian sekitar 80 cm.

    Sedangkan untuk jalan setinggi kurang lebih 60 cm, dan rumah warga ada 15 kepala keluarga tergenang rata-rata setinggi 30 cm. Dampak genangan itu, belum ada warga di Desa Ngablak yang mengungsi.

    Warga memilih mengungsikan hewan ternaknya. Warga membuat tenda darurat untuk mengungsikan hewan ternak di tanggul Sungai Bengawan Solo. Tenda pengungsian hewan ternak dibuat menggunakan terpal.

    “Hewan ternak yang diungsikan untuk sapi ada 8 ekor dan kambing ada 40 ekor. Hewan ternak ini diungsikan di deretan tanggul,” ujar Babinsa Koramil Dander Sertu Gunawan saat meninjau banjir di Desa Ngablak, Senin (11/3/2024) siang.

    Selain mengamankan hewan ternak, untuk posko pengungsian bagi warga yang terdampak banjir juga disiapkan. Posko pengungsian itu ditempatkan di Pondok Pesantren di Desa Ngulanan Kecamatan Dander milik, Kyai Milan dan di Balai Desa Ngablak. [lus/beq]

  • Sopir Truk Ngantuk Tabrak Mesin Pompa SPBU Surabaya

    Sopir Truk Ngantuk Tabrak Mesin Pompa SPBU Surabaya

    Surabaya (beritajatim.com) – Sopir truk mengantuk saat akan mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Jalan Jakarta, Perak, Surabaya, Senin (11/03/2024). Akibatnya, 1 mesin pompa SPBU hancur karena ditabrak.

    Kanit Laka Lantas Polres Pelabuhan Tanjung Perak, AKP Suud mengatakan Dump Truk itu dikendarai oleh Afandi (32) asal Legundi, Gresik. Saat itu, Afandi hendak mengisi bahan bakar di SPBU Jalan Jakarta. Karena mengantuk, Afandi menginjak gas terlalu dalam dan langsung menabrak papan nama SPBU serta mesin pompa SPBU.

    “Dump Truk dengan pelat L 9712 UJ itu menabrak mesin Pompa SPBU sampai hancur, bagian depan Dump Truk juga ringsek,” kata Suud.

    Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan ini. Namun sopir dump truck mengalami luka parut di tangan kanan dan nyeri di dada. Saat petugas kepolisian dan BPBD Surabaya datang, sopir mendapat perawatan di lokasi.

    “dump truk bermuatan besi dan baja. Untuk barang bukti kecelakaan (dump truk) sudah kami amankan,” imbuh Suud.

    Terkait kerugian material, Suud mengatakan telah diselesaikan oleh perusahaan besi dan baja yang memiliki dump truk itu. Saat ini polisi sudah melakukan olah TKP dan melakukan penutupan di lokasi. [ang/beq]

  • 36 Desa di Bojonegoro Terdampak Banjir Luapan Bengawan Solo

    36 Desa di Bojonegoro Terdampak Banjir Luapan Bengawan Solo

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro mendata, jumlah wilayah yang terdampak banjir luapan Sungai Bengawan Solo semakin meluas, Senin (11/3/2024) siang.

    Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Laela Nor Aeny mengatakan, dampak banjir luapan Sungai Bengawan Solo bertambah. Saat ini ada 36 desa di 10 kecamatan terdampak banjir, dari sebelumnya 18 desa di 6 kecamatan.

    “Sedangkan untuk rumah yang terdampak ada 322 KK. Sebagian warga yang terdampak ini juga sudah ada yang mengungsi,” ujar Laela Nor Aeny.

    Beberapa warga yang mengungsi tinggal di Kelurahan Ledokwetan, Kecamatan Bojonegoro. Pengungsian disediakan di Gedung Serbaguna Jalan KH Mansyur. Pada pukul 12.00 WIB sedikitnya sudah ada 16 orang dewasa yang sudah mengungsi.

    “Untuk warga yang terdampak di Kelurahan Ledokwetan ini ada enam RT dengan jumlah jiwa sekitar 178 jiwa. Namun, belum semuanya mengungsi, karena rumahnya masih bisa ditempati,” ujar Ketua RT di Kelurahan Ledokwetan, Sugihartono.Update dampak banjir luapan Sungai Bengawan Solo di Kabupaten Bojonegoro :

    1. Kec. Bojonegoro : 3 Desa (ledok wetan, Banjarejo, Campurejo)
    2. Kec. Padangan: 4 Desa (Tebon, Prangi, Nguken, Kuncen)
    3. Kec. Ngraho : 3 Desa (Tepalan, Luwihaji, Payaman)
    4. Kec. Dander : 2 Desa (Ngulanan, Ngablak)
    5. Kec. Trucuk : 7 Desa ( Tulung, Mori, Banjarsari, Pagerwesi, Sumbangtimun, Kandangan, Truck)
    6. Kec. Kalitidu : 4 Desa ( Mojo, Leran, Sukoharjo, Panjunan)
    7. Kec. Kasiman : 3 Desa (Batokan, Betet, Tembeling)
    8. Kec. Malo : 3 Desa ( Tanggi, Kacangan, Sudah)
    9. Kec. Baureno : 3 Desa ( Lebaksari, Tanggungan, Kalisari)
    10. Kec. Kanor : 4 Desa ( Gedungarum, Piyak, Kabalan, Tejo)

    Untuk jumlah total terdampak:
    • Kecamatan : 10
    • Desa : 36
    • Rumah yang terdampak : 322 KK

    [lus/beq]