Category: Beritajatim.com Regional

  • Tanggul di Padangan Bojonegoro Jebol, Padi Siap Panen Terendam Banjir

    Tanggul di Padangan Bojonegoro Jebol, Padi Siap Panen Terendam Banjir

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Puluhan hektare tanaman padi siap panen rusak akibat terendam air. Air merendam persawahan lantaran tanggul Waduk Tirto Agung di Desa Prangi, Kecamatan Padangan, Kabupaten Bojonegoro jebol, Rabu (6/3/2024) sekitar pukul 00.45 WIB.

    Kapolsek Padangan Polres Bojonegoro Kompol Hufron Nurrochim mengatakan, jebolnya tanggul Waduk Tirto Agung terjadi diduga akibat tidak kuat menahan volume air yang semakin banyak karena wilayah setempat usai diguyur hujan dengan intensitas tinggi.

    Akibat jebolnya tanggul tersebut, puluhan hektar tanaman padi yang sudah siap panen rusak karena terendam air. Sedikitnya ada 10 hektar padi siap panen dalam sepekan ke depan. Selain itu, luapan air tanggul juga mengakibatkan jalan poros desa putus sepanjang kurang lebih 10 meter.

    “Tidak adanya korban jiwa dalam kejadian itu, sementara kerugian material masih dalam pendataan,” ujar Kompol Hufron.

    Saat ini aparat setempat telah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Penataan Ruang (PUPR) Bojonegoro, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo, serta Pemerintah Desa setempat guna mengatasi tanggul yang jebol.

    Menurut Hufron, luapan air tanggul yang jebol juga menerjang jalan poros Desa Tebon, Kecamatan Padangan, yang mengakibatkan jalan poros desa tersebut ambrol sekitar 10 meter. “Jalan poros tersebut ambrol sehingga warga Desa Tebon harus melalui jalan alternatif melalui Desa Prangi,” kata Kapolsek.

    Kapolsek menambahkan bawa saat ini pihaknya masih melakukan pendataan terkait kerugian material akibat jebolnya tanggul tersebut. “Penanganan sementara langsung didatangkan alat berat (ekskavator) untuk menutup tanggul waduk yang ambrol,” pungkasnya. [lus/but]

  • Karyawan RHU Surabaya Minta Usaha Tetap Buka Selama Ramadhan

    Karyawan RHU Surabaya Minta Usaha Tetap Buka Selama Ramadhan

    Surabaya (beritajatim.com) – Rekreasi Hiburan Umum (RHU) akan tutup selama bulan Ramadhan sesuai dengan Surat Edaran Walikota nomor 100.3.4/4839/436.8.6/2024 tentang Pelaksanaan Bulan Suci Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1445 H/2024 M di Kota Surabaya. Kebiasaan yang telah berlangsung sejak lama ini membuat para karyawan RHU di Surabaya meminta kebijakan berbeda dari walikota Eri Cahyadi.

    Diwawancarai Beritajatim.com, Heri Kuncoro salah satu pengusaha RHU di Surabaya mengatakan, kebijakan untuk membuka hiburan malam saat bulan puasa sempat terjadi di zaman walikota Sunarto Sumoprawiro. Ia berpendapat, bukan tidak mungkin kebijakan yang sama bisa keluar di era kepemimpinan Eri Cahyadi walikota Surabaya kedepannya.

    “Dulu Pak Narto menjabat, pekan kedua dan ketiga Ramadhan masih boleh buka. Tapi, minggu pertama dan terakhir harus tutup. Artinya kami ini pernah punya pengalaman buka saat bulan Ramadhan,” kata Heri Kuncoro, Rabu (06/03/2024).

    Menurut Heri, hampir 90% karyawan RHU merayakan hari raya Idul Fitri. Hal inilah yang melatarbelakangi para karyawan untuk meminta keringanan kepada Walikota Eri Cahyadi agar tetap bisa bekerja saat bulan Ramadhan. Apalagi, harga bahan pokok yang terus naik saat puasa dan menjelang Idul Fitri.

    “Kalau pengusaha ga bingung mas kalau tutup. Cuman karyawan ini kan ga punya kekuatan nah kami para bos yang disambati sehingga kami menyampaikan kepada pemerintah agar bisa memberikan kelonggaran sedikit untuk RHU bisa buka,” imbuh Heri.

    Selama ini, para pengusaha RHU tetap memberikan THR kepada para karyawan saat hendak bulan Ramadhan. Namun, para pengusaha tidak bisa membayar gaji karena tempat tidak beroperasi. Apalagi, penghasilan terbesar karyawan RHU dari bonus dan uang tip dari konsumen. Sehingga saat hari raya Idul Fitri para karyawan sudah kehabisan uang untuk merayakan hari kemenangan bersama keluarga.

    Heri kuncoro memberikan contoh, Rasa Sayang Group memiliki 500 karyawan beserta keluarganya yang harus dihidupi. Jumlah itu hanya sebagian kecil dari total karyawan yang menggantungkan hidupnya di hiburan malam Surabaya.

    “Penting bagi pemerintah memikirkan bagaimana nasib karyawan yang menggantungkan hidupnya di industri hiburan malam. Kami para pengusaha berusaha menjembatani. Karena kalaupun tutup yang terdampak karyawan. Bukan pengusaha,” tuturnya.

    Senada dengan Heri Kuncoro, Ketua Himpunan Rekreasi Hiburan Umum (Hiperhu) George Hadiwiyanto juga memandang status Kota Pahlawan sebagai kota metropolitan bisa menjadi dasar kebijakan baru beroperasinya RHU saat bulan Ramadhan. Ia meyakini, para pelaku usaha akan berkomitmen untuk menjaga kondusifitas selama bulan Ramadhan walaupun hiburan malam tetap beroperasi.

    “Kedepan kami akan bersurat kepada Pemkot Surabaya tentang pandangan kami yang diharapkan bisa jadi pertimbangan. Saya kira pemerintah tidak boleh alergi dengan usulan pelaku usaha,” tutur George. [ang/aje]

  • PWI Tuban Gelar Diskusi Bersama Camat dan Kades

    PWI Tuban Gelar Diskusi Bersama Camat dan Kades

    Tuban (beritajatim.com) – PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) Kabupaten Tuban menggelar diskusi literasi media dalam rangka memperingati Hari Pers Nasional (HPN) tahun 2024. Acara bertempat di Pendopo Kridha Manunggal Tuban, Rabu (6/3/2024).

    Sasaran diskusi tersebut adalah Camat dan Kepala Desa (Kades) yang tergabung dalam Perkumpulan Aparatur Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (PAPDESI) Kabupaten Tuban.

    Duskusi ini menghadirkan narasumber yang cukup kompeten. Di antaranya, anggota Dewan Pers, Ketua Komisi Hubungan Antar Lembaga dan Luar Negeri Totok Suryanto, Wakil Ketua Dewan Pers M Agung Dharmajaya, Wakil Ketua PWI Jatim Machmud Suhermono dan Kabag SDM Polres Tuban, Kompol Elis Suendayati.

    Ketua PWI Kabupaten Tuban Suwandi mengungkapkan, diskusi ini digelar bukan tanpa alasan. Ini menindaklanjuti keluhan dari para kades serta kepala sekolah terkait maraknya oknum yang mengaku sebagai wartawan. Mereka meminta uang saat peliputan.

    “Kami sering mendapatkan informasi bahwa ada wartawan yang suka meneror dan memakai atribut LSM serta terkadang mengaku advokat. Nah, dengan diskusi ini mungkin teman-teman kades bisa membedakan dan bisa mendapatkan ilmunya bagaimana cara menangani dan melaporkan,” ucap Suwandi.

    Sehingga, menurut Suwandi, diskusi yang digelar sangat penting. Sebab sebagai bekal pengalaman bagi para kepala desa dan stakeholder yang lain agar bisa terhindar dari praktik oknum yang mengaku sebagai wartawan.

    “Maka dari itu, penting bagaimana kita bisa membedakan mana wartawan yang profesional dan tidak profesional,” paparnya.

    Ditempat yang sama, Wakil Ketua PWI Jawa Timur, Mahmud Suhermono menambahkan, acara diskusi ini cukup penting bagi para kades maupun stakeholder. Oleh karenanya, agar semua yang hadir dapat memanfaatkan acara ini dengan optimal.

    “Kami berharap semua tamu undangan, utamanya para Kades bisa memanfaatkan diskusi ini dengan optimal, karena pematerinya langsung dari dewan pers,” jelas Mahmud.

    Mahmud berharap peringatan HPN bisa menjadi momentum awal terutama di Kabupaten Tuban untuk menyikapi dunia pers sesuai dengan undang-undang dan seperangkat regulasi dari Dewan Pers.

    Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Tuban, Budi Wiyana berharap kepada para Kades dan stakeholder yang hadir bisa menyebarluaskan ilmu atau pengetahuan yang sudah didapatkan dalam acara ini. “Kami harap teman-teman menyebarluaskan materi yang didapat di forum ini,” tutup Budi Wiyana. [ayu/suf]

  • Terseret Arus Air Banjir, Bocah Asal Mojokerto Ditemukan Pingsan 

    Terseret Arus Air Banjir, Bocah Asal Mojokerto Ditemukan Pingsan 

    Mojokerto (beritajatim.com) – Seorang bocah asal Desa Wunut, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto terseret arus air banjir saat bermain bersama teman-temannya. Beruntung korban yang berinisial, MI (5) ini ditemukan dalam kondisi selamat dan hanya pingsan saja.

    Kasi Humas Polres Mojokerto, Iptu Abdul Wahib mengatakan, sekira pukul 07.30 WIB, korban bermain air di jalan samping rumahnya yang tergenang air akibat banjir. “Diduga korban tidak mengetahui jika ada selokan di samping jalan,” ungkapnya, Selasa (6/3/2024).

    Arus selokan dalam kondisi deras sehingga korban terseret arus masuk kedalam gorong-gorong dengan kedalaman -+ 10 meter. Melihat hal tersebut, temen korban berteriak meminta tolong ke warga yang ada di sekitar lokasi.

    “Warga yang ada di sekitar TKP datang dan mengevakuasi korban yang dalam kondisi pingsan. Korban kemudian dibawa ke Rumah Sakit Sido Waras di Kecamatan Bangsal untuk mendapatkan pertolongan pertama, saat ini kondisi korban berangsur sehat,” jelasnya. [tin/ted]

  • Banjir Mojokerto Raya Meluas ke 7 Kecamatan

    Banjir Mojokerto Raya Meluas ke 7 Kecamatan

    Mojokerto (beritajatim.com) – Berdasarkan pantauan Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda, Selasa (5/3/2024), terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga hujan lebat di wilayah Mojokerto Raya. Akibatnya, enam kecamatan di Kabupaten Mojokerto dan satu kecamatan di Kota Mojokerto terendam banjir.

    Hujan yang terjadi hingga Rabu (6/3/2024) dini hari tersebut berdurasi cukup lama sehingga mengakibatkan debit air sungai di beberapa titik di wilayah Kabupaten Mojokerto meningkat. Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto, banjir merendam tujuh desa di enam kecamatan.

    Yakni Desa Gayaman di Kecamatan Mojoanyar, Desa Kauman di Kecamatan Bangsal, Desa Kutorejo di Kecamatan Kutorejo, Desa Tunggalpager dan Desa Jabontegal di Kecamatan Pungging, Desa Kenanten di Kecamatan Puri dan Desa Kedung Gempol di Kecamatan Mojosari.

    Sementara pantauan beritajatim.com, banjir juga merendam Desa Jotangan di Kecamatan Mojosari. Sedangkan di Kota Mojokerto, banjir merendam pemukiman warga di Kelurahan Meri, Kecamatan Kranggan. Di Desa Gayaman, Kecamatan Mojoanyar, banjir merendam Dusun Tambakrejo dan Dusun Gayaman.

    “Di Dusun Tambakrejo, Desa Gayaman, air mengenangi jalan desa dengan ketinggian -+ 30 cm sampai 1,5 meter dan di dalam rumah  -+ 20 sampai 40 cm. Sebanyak 20 jiwa mengungsi,” ungkap Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik, BPBD Kabupaten Mojokerto, Abdul Khakim.

    Di Dusun Gayaman, Desa Gayaman, jalan desa tergenang air dengan ketinggian  -+ 30 cm sampai 70 cm. Sementara banjir di Desa Kauman, Kecamatan Bangsal dengan ketinggian air -+ 60 cm dan merendam 45 rumah warga dengan ketinggian -+ 40 cm serta satu rumah mengalami kerusakan.

    Kondisi banjir di Kabupaten Mojokerto. [Foto : Misti/beritajatim.com]“Rumah milik Ibu Kasana mengalami rusak pada bagian dinding samping. Banjir di Desa Kutorejo Kecamatan Kutorejo, akses jalan tergenang air dengan ketinggian -+ 40 cm, dinding rumah milik H Son roboh, pagar Balai Desa Kutorejo roboh dan dinding Puskesmas Kutorejo roboh,” katanya.

    Sementara di Kecamatan Pungging, lanjut Khakim, banjir terjadi di Dusun Wonogiri, Desa Tunggalpager dan Desa Jabontegal. Di Desa Tunggalpager, banjir merendam jalan dusun dengan ketinggian -+ 30 cm dan empat rumah tergenang air dengan ketinggian -+ 150 cm.

    “Diduga karena kontur tamah lebih rendah sehingga air masuk rumah, ketinggian air di jalan -+ 50 cm sampai 100 cm dan ketinggian air di jalan dusun -+ 50 cm sampai 100 cm. Di Kecamatan Puri, banjir merendam 13 rumah di Dusun Sawurkembang, Desa Kenanten dengan ketinggian air -+ 60 cm,” jelasnya.

    Sementara di jalan desa, ketinggian air di -+130 cm. Untuk di Desa Kedung Gempol, Kecamatan Mojosari, lanjut Khakim, ketinggian air di dalam rumah -+ 50 cm dan di jalan desa -+ 50 cm sampai 100 cm. Selain itu, tanggul Kali Sadar jebol dengan panjang 20 meter x lebar 2,5 meter.

    “Petugas BPBD Kabupaten Mojokerto bersama TNI/Polri, perangkat desa masing-masing, potensi relawan dan warga stand by di lokasi banjir. Petugas mengevakuasi balita dan lansia ke tempat yang lebih aman serta memberikan bantuan darurat. Berupa selimut dan makanan siap saji,” tegasnya. [tin/but]

  • Sayembara Berakhir, Logo HUT ke-110 Kota Malang Resmi Diluncurkan

    Sayembara Berakhir, Logo HUT ke-110 Kota Malang Resmi Diluncurkan

    Malang(beritajatim.com) – Setelah menggelar sayembara yang dilakukan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Malang. Penjabat Wali Kota Malang Wahyu Hidayat, secara resmi meluncurkan logo Hari Ulang Tahun ke-110 Kota Malang di Lantai 2 Malang Creative Center (MCC), pada Rabu (6/3/2024).

    Logo yang terpilih mengalahkan desain peserta lain yang mengikuti sayembara. Logo terpilih merepresentasikan sejumlah makna tema yang diangkat dalam HUT ke-110 Kota Malang yakni ‘Berselaras untuk Kota Malang Berkelas’. Tidak hanya itu, logo yang terpilih mencerminkan cinta dan dedikasi yang mendalam terhadap Kota Malang.

    “Dalam setiap garis dan warna yang ditorehkan terpancar keinginan untuk melihat Kota Malang terus maju dan berkembang menjadi tempat yang lebih baik bagi setiap warganya. Tema yang diangkat menjadi cerminan dari semangat kolaborasi dan harmoni yang didambakan untuk Kota Malang,” kata Wahyu.

    Berselaras yang dimaksut Wahyu yakni diperlukan sinergi dan kolaborasi dari semua pihak baik pemerintah, masyarakat maupun dunia usaha dalam membangun Kota Malang. Salah satu contoh bentuk keselarasan adalah melaksanakan pemantauan pasar bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) sebelum launching logo HUT.

    Sebelum itu, Kota Malang berhasil menyelenggarakan Pemilu 2024 dengan damai dan kondusif. Semangat keselarasan lainnya juga terwujud dalam peningkatan peran serta Aparatur Sipil Negara dan Non ASN di lingkungan Pemkot Malang melalui gerakan Kamis Mbois demi membantu UMKM naik kelas dan mendunia.

    Sedangkan Kota Malang Berkelas mengandung makna cita-cita untuk menjadikan Kota Malang sebagai kota yang maju, modern dan berdaya saing tinggi. Wahyu menyebut, logo HUT ke-110 Kota Malang yang diluncurkan merupakan visualisasi dari tema tersebut.

    “Dengan kata lain, ini adalah panggilan kepada kita semua. Tidak hanya sebagai individu, tetapi juga sebagai komunitas untuk bersatu dan bekerja sama demi mewujudkan visi Kota Malang yang lebih baik lagi. Sehingga logo HUT ke-110 Kota Malang yang diluncurkan pada hari ini merupakan visualisasi dari tema tersebut,” ujar Wahyu.

    Penjabat Wali Kota Malang Wahyu Hidayat

     

    Wahyu berharap logo HUT ke-110 Kota Malang menjadi simbol pemersatu dan penyemangat bagi seluruh elemen masyarakat Kota Malang untuk bersama-sama membangun kota yang dicintai.

    Sementara itu, Kepala Diskominfo Kota Malang Muhammad Nur Widianto, menegaskan HUT Kota Malang menjadi momentum semangat bersama seluruh stakeholder dalam pembangunan dan kemajuan Kota Malang.

    Pria yang akrab disapa Wiwid itu menyebut, keterlibatan masyarakat menjadi fokus dengan perancangan identitas sebagai representasi rencana strategis Kota Malang di tahun 2024. Hal ini mencerminkan visi pemerintah dan nilai serta aspirasi masyarakat.

    “Perancangan Logo HUT ke-110 Kota Malang melalui tiga fase proses dari seleksi karya dan portofolio, lokakarya dan tahapan presentasi karya. Dari 138 pendaftar, terkurasi sebanyak 110 peserta hingga terpilih lima finalis dan keluar satu orang pemenang. Inisiatif sayembara desain logo ini tak lepas dari strategi untuk semakin menguatkan image Kota Malang sebagai Kota Kreatif di Indonesia,” tutur Wiwid.

    Logo HUT Kota Malang ke 110

    Dalam sayembara ini, para pelaku kreatif dilibatkan penuh, termasuk konsep lombanya. Konsep sayembara logo dirumuskan secara kolaboratif bersama Asosiasi Desainer Grafis Indonesia (ADGI) Chapter Malang. Tidak hanya merumuskan mereka juga masuk tim juri lomba sehingga menjaga kualitas proses sayembara. Tujuannya, hasil logo dapat dikenang sebagai proses keikutsertaan pembangunan.

    “Kerja sama Pemkot Malang dan ADGI Chapter Malang ini merupakan kolaborasi tahun ketiga dan semoga dapat terus dikuatkan,” kata Wiwid.

    Pemenang desain Logo HUT ke-110 Kota Malang adalah Moch. Aan Mahfudzi. Adapun empat nominator yang karyanya berhasil masuk dalam lima besar adalah Adnan Mardiyansyah Putra, Andre R Fauzy, Barra Mahmud H., dan M. Eugine Rahmadani.

    Tim dewan juri terdiri dari Dimas Fakhrudin (Ketua ADGI Chapter Malang), Fauzan Zahran (Pemenang Logo HUT Kota Malang 109), Aji Setiawan (Praktisi – Akroma), Fariz R. Wijaya (Praktisi – Indiekraf) dan Ammar Ma’ruf Stya (Akademisi – Universitas MaChung).

    Serta dewan kurator dan tenaga ahli dari mulai akademisi dan praktisi berfungsi untuk memilih desainer terbaik, serta membimbing desainer agar kualitas desain tetap terjaga yakni Rezza Alam (Praktisi – Louds Studio) dan Faisal Adi (Praktisi – Typianesia). (Luc/Kom)

  • Cara BEM Pesantren se-Indonesia Sambut Ramadan

    Cara BEM Pesantren se-Indonesia Sambut Ramadan

    Jombang (beritajatim.com) – Banyak cara yang bisa dilakukan untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadan. Salah satunya adalah menggelar bakti sosial dengan membagikan sembako kepada warga kurang mampu.

    Hal itulah yang dilakukan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Pesantren se-Indonesia. Mereka menggelar bakti sosial melalui Balai Silaturahmi Jakarta Barat (BASIL), Rabu (6/3/2024). Tentu saja, warga yang mendapatkan sembako tersebut menyambutnya dengan gembira.

    Presidum Nasional BEM Pesantren se-Indonesia Muhammad Naqib Abdullah menjelaskan, bantuan tersebut diserahkan langsung kepada masyarakat setempat. “Semoga apa yang kita lakukan ini bisa meringankan beban masyarakat akibat melonjaknya harga bahan pokok,” ujarnya.

    Menurut Gus Naqib, panggilan akrab Muhammad Naqib Abdullah, bakti sosial itu adalah langkah nyata yang dilakukan oleh BEM Pesantren se-Indonesia guna untuk membantu kebutuhan bahan pangan masyarakat.

    “Ini juga wujud kepedulian mahasiswa terhadap masyarakat. Serta perwujudan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang sesungguhnya. Ada 500 paket sembako yang disalurkan. Masyarakat sangat antusias dan bersyukur dengan program yang kami adakan,” katanya. [suf]

  • Kaum Muda Malang Bagikan Sembako ke Warga Pra Sejahtera

    Kaum Muda Malang Bagikan Sembako ke Warga Pra Sejahtera

    Malang (beritajatim.com) – Kaum muda yang tergabung dalam Poros Satu Titik gerakan kepemudaan Arek Kabupaten Malang membagikan ratusan paket sembako bagi keluarga pra sejahtera, Rabu (6/3/2024).

    Kaum muda Kabupaten Malang berharap, bisa mewadahi generasi milenial untuk lebih progresif di segala aspek atau bidang kepemudaan mulai dari musik, kebudayaan dan sosial.

    Menurut Nanang Susilo, Ketua Poros Satu Titik Kabupaten Malang menjelaskan, untuk mengawali langkah pertama dibidang sosial, Poros Satu Titik akan menginisiasi Gerakan moral yaitu Pembagian sembako untuk masyarakat pra sejahtera.

    “Gerakan moral ini adalah bentuk empati kami kepada kaum pra sejahtera. Karena mahalnya harga sembako terkhususnya beras. Langkah pertama kami hanya di area Kecamatan Turen, dan selanjutnya, kami akan bergerak di beberapa kecamatan di kabupaten malang,” tegas Nanang Susilo atau yang akrab disapa Jhon, Rabu (6/3/2024) sore.

    Kata Jhon, seluruh bantuan didapat Poros Satu Titik bersama generasi muda di Kabupaten Malang secara swadaya dan dukungan pihak lain yang konsen memberikan bantuan kemanusiaan.

    “Untuk dukungan atau support berasal dari pihak yang tidak mau disebutkan, karena memang tujuan daripada gerakan moral ini adalah kemanusian.

    Gerakan Moral Komunitas Poros Satu Titik Arek Enom di Kecamatan Turen, sambung Jhon, diawali dengan penyerahan bantuan sembako bagi warga Pra Sejahtera dan kaum dhuafa. Selain wilayah Turen, juga pendistribusian sembako juga dilakukan di kecamatan Gondanglegi dan kecamatan Pagelaran.

    “Pendistribusian bantuan sembako kita juga melibatkan komunitas pemuda dari Remaja Islam Gondanglegi (Risgo), dan juga Gondanglegi Bersatu,” ucapnya.

    Jhon menambahkan, pembagian sembako dengan sasaran kaum duafa dan keluarga pra sejahtera dengan total 50 Paket sudah didistribusikan di Desa Gondanglegi Kulon, Kecamatan Gondanglegi sebanyak 22 titik. Kemudian Desa Gondanglegi Wetan sebanyak 15 titik. Dan Desa Banjarejo, Kecamatan Pagelaran sebanyak 13 Titik.

    Sembako tersebut berupa beras 5 kilogram, 2 liter minyak goreng, 1 kilogram gula pasir, 2 kotak teh, satu renteng kopi sachet dan 10 bungkus mie instan.

    “Sasaran kegiatan sosial tersebut yakni kelompok warga dari kalangan fakir miskin, kaum dhuafa, keluarga pra sejahtera, Janda kemudian kegiatan serupa akan kita gelar Kepanjen dan juga wilayah Dampit,” pungkas Jhon. [yog/beq]

  • Tanggul Kali Sadar Jebol, Rumah Warga dan Sawah di Mojokerto Terendam

    Tanggul Kali Sadar Jebol, Rumah Warga dan Sawah di Mojokerto Terendam

    Mojokerto (beritajatim.com) – Hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah Mojokerto Selasa (5/3/2024), menyebabkan tanggul Kali Sadar di Desa Kedung Gempol, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto jebol. Akibatnya puluhan rumah dan area persawahan terendam.

    Salah satu warga, Jainuri mangatakan, banjir masuk ke pemukiman warga pada Rabu (6/3/2024) sekitar pukul 02.30 WIB.

    “Sebelumnya hujan sejak Selasa sore namun tidak seberapa lebat. Banjir disebabkan tanggul Kali Sadar jebol hingga merendam persawahan dan pemukiman warga,” ungkapnya.

    Untuk ketinggian air merendam rumah warga sekitar 1 meter. Jika banjir tidak kunjung surut, ia berencana akan mengungsi ke tempat yang lebih aman. Jauhari menjelaskan, jika banjir yang terjadi tersebut merupakan kali ketiga di awal tahun 2024.

    “Ini kejadian banjir sudah ketiga kalinya, harapan kami semoga tanggul segera tertangani, karena jika nanti terjadi hujan lagi akan makin parah kondisi banjir. Di Desa Kedung Gempol, ada tiga dusun yang terendam banjir,” tegasnya.

    Sementara itu, warga lainnya Emi Mulyana, air masuk ke pemukiman warga sekira pukul 02.30 WIB, hingga pukul 11.00 WIB ketinggian air sepinggang orang dewasa.

    “Ini satu desa terendam banjir tapi di sini yang paling parah (Dusun Gempol Malang). Hujan deras dan tanggul jebol sehingga meluap dan banjir,” ujarnya.

    Menurutnya, sebagian warga desa mengungsi karena air sudah masuk rumah warga. Warga memilih mengungsi ke tempat yang lebih aman dan tinggi seperti musholah dan masjid. Warga berharap tanggul yang jebol cepat diperbaiki sehingga tidak terjadi banjir lagi.

    “Biar tidak berlarut-larut, kasihan warga karena masuk rumah semua. Tidak bisa tidur, ini yang ketiga kalinya. Tapi ini yang parah, belum ada bantuan sama sekali,” tegasnya. [tin/beq]

  • 3 Kendaraan Besar Kecelakaan Karambol di Tuban, 1 Meninggal

    3 Kendaraan Besar Kecelakaan Karambol di Tuban, 1 Meninggal

    Tuban (beritajatim.com) – Tiga kendaraan besar terlibat kecelakaan karambol di Jalan Tuban-Bancar, Desa Purworejo, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Rabu (6/3/2024). Satu korban meninggal dunia dalam kecelakaan ini, yang merupakan penumpang bus.

    Insiden ini melibatkan tiga kendaraan besar yaitu Bus PO Indonesia bernopol L-7780-UV yang dikemudikan Agus Prasetyo (21) dengan truk tronton bernopol S-9457-UK yang dikemudikan Subkhan, serta truk treller bernopol B-9927-FEH yang dikemudikan oleh Wahyu Loren Pratama.

    Menurut Kanit Gakkum Satlantas Polres Tuban, Iptu Eko Sulistiono mengungkapkan kronologi peristiwa tersebut bermula saat Bus Indojaya Utama atau Indonesia itu berpenumpang 3 orang yakni Moh Nur Khakim, Adi Fahrurrozi, dan Saefudin berjalan dari arah timur ke barat.

    “Sesampainya di lokasi kejadian bus berusaha untuk menyalip kendaraan truk yang berjalan searah di depannya,” ucap Eko Sulistiono.

    Namun, karena pandangan sopir tidak bebas, sehingga bus mengalami kecelakaan lalu lintas dengan truk tronton bernopol S-8457-UK, yang berjalan dari arah Barat ke Timur.

    Lalu, karena bus hilang arah dan gerak ke kiri sehingga mengalami kecelakaan lalu lintas lagi dengan Truk Tleller bernopol B-9927-FEH yang dikemudikan Wahyu Loren Pratama berjalan searah di samping kirinya.

    “Setelah menabrak truk treller, bus oleng ke kanan dan menabrak tiang listrik yang berada di utara jalan,” paparnya.

    Sedangkan truk tronton bernopol S-9457-UK oleng ke kiri dan menabrak pagar rumah milik warga setempat bernama Juki.

    Akibatnya, satu orang penumpang dari bus bernama Saefudin harus meregang nyawa di lokasi kejadian dan kemudian dibawa ke RSUD Tuban.

    “Untuk pengemudi Agus Prasetyo mengalami luka-luka dan dirawat di RSUD Tuban, sedangkan untuk Moh. Nur Khakim, Adi Fahrurrozi dan Subkhan mengalami luka-luka dan kini dirawat di RS NU Tuban,” terang Eko.

    Lebih lanjut, petugas Kepolisian telah mengumpulkan barang bukti dan menafsirkan kerugian akibat peristiwa kecelakaan karambol itu mencapai Rp30 juta. [ayu/beq]