Category: Beritajatim.com Regional

  • Nelayan Situbondo Ditemukan Selamat di Baluran

    Nelayan Situbondo Ditemukan Selamat di Baluran

    Situbondo (beritajatim.com) – Nelayan asal Pelabuhan Jangkar, Situbondo, Supriyadi, ditemukan selamat kawasan perairan Taman Nasional Baluran. Supriyadi sempat dinyatakan hilang pada Sabtu (9/3/2024).

    Supriyadi berangkat melaut dari Jangkar pada Sabtu (9/3/2024) sekitar pukul 03.00 WIB dini hari. Biasanya, Supriyadi sudah kembali ke pelabuhan dari pada sore hari.

    Tetapi, saat itu dirinya tak kunjung tiba. Bahkan juga tak pulang ke rumah.

    Pihak keluarga mulai khawatir dengan kondisi Supriyadi. Sehingga, perwakilan keluarga melaporkan peristiwa itu ke Satuan Polisi Air dan Udara (Satpolairud) dan TNI AL yang siaga di Pos Keamanan laut Terladu (Kamladu) Jangkar, Situbondo.

    Mendapat laporan itu, personel Satpolairud Aipda Abdul Rofiq mencoba menghubungi Supriyadi menggunakan handphone. Saat percakapan terakhir, petugas mendapat jawaban jika posisi Supriyadi berada di Takat Datuk di sebelah timur Gunung Baluran. Dari percakapan itu, nelayan tersebut juga mengaku mengalami mati mesin kemudian handphone miliknya juga mati.

    Mirisnya, di saat yang sama terjadi angin kencang dan gelombang laut tinggi (cuaca ekstrim). Petugas gabungan Satpolairud dan TNI AL berusaha menyebarkan informasi kepada kelompok nelayan wilayah timur sampai Pandean (timur taman Nasional Baluran) dan berkoordinasi dengan BPBD serta Basarnas Pos Banyuwangi.

    Beruntung, pada Minggu (10/3/2024) sekitar pukul 07.00 WIB, Supriyadi bertemu dengan nelayan Pandean Wonorejo, Kecamatan Banyuputih yang tidak diketahui namanya. Nelayan tesebut menarik perahu milik Supriyadi ke pantai Lempuyang, Taman Nasional Baluran.

    Usai dipastikan selamat, Supriyadi menghubungi keluarganya dengan handphone untuk dijemput karena mesin perahu mengalami kerusakan. Selanjutnya dia dijemput ke pantai lempuyang melalui jalur darat pulang ke rumahnya.

    Selanjutnya, Supriyadi dilakukan pengecekan kesehatan oleh tim medis Puskesmas Jangkar dan dinyatakan sehat

    “Bahwa nelayan atas nama Supriyadi yang dinyatakan lost contact sejak hari Sabtu kemarin sudah diketemukan dalam keadaan selamat kemudian dievakuasi dibawa ke rumahnya sendiri di Dusun Pasar nangka, Kecamatan Jangkar,” terang Kasatpolairud Polres Situbondo AKP Gede Sukarmadiyasa, Senin (11/3/2024).

    Kasatpolairud Polres Situbondo mengimbau para nelayan dan masyarakat pesisir untuk selalu waspada dengan cuaca yang mulai ekstrim. Saat ini kerap terjadi hujan deras, angin kencang dan gelombang tinggi di tengah laut.

    “Apabila mau melaut agar membawa sarana keselamatan seperti life jaket atau ring Lifebuoy dan tidak memaksa apabila cuaca buruk,” pungkasnya. [rin/beq]

  • Hutama Karya Bantu Alat Berat untuk Korban Banjir dan Longsor di Padang Pariaman

    Hutama Karya Bantu Alat Berat untuk Korban Banjir dan Longsor di Padang Pariaman

    Padang (beritajatim.com) – Hutama Karya Bantu Alat Berat dan Relawan untuk Korban Banjir dan Longsor di Padang Pariaman Padang Pariaman, 11 Maret 2024 – PT Hutama Karya (Persero) bersama anak perusahaannya Hutama Karya Infrastruktur (HKI) bergerak cepat membantu korban bencana banjir dan tanah longsor di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatra Barat.

    Bantuan berupa alat berat dan relawan telah dikirimkan ke lokasi bencana.

    “Bantuan ini merupakan bentuk kepedulian Hutama Karya terhadap masyarakat yang terkena dampak bencana alam,” ujar Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Tjahjo Purnomo.

    Bantuan yang diberikan Hutama Karya dan HKI melalui HK Peduli Sumatra Barat meliputi:

    2 Unit Excavator
    2 Unit Dump Truck
    2 Unit Water Tank
    3 Unit Hiab Crane
    1 Unit Tower Light

    Alat berat tersebut digunakan untuk membersihkan material longsor di Jalan Pariaman-Malalak, Kec. V Koto Timur, Kabupaten Padang Pariaman yang merupakan jalan alternatif Padang-Bukittinggi.

    Selain alat berat, Hutama Karya dan HKI juga mengirimkan relawan untuk membantu proses evakuasi korban serta menormalisasi jalan yang tertutup puing-puing longsor.

    “Tim relawan dikerahkan agar bantuan dapat tiba lebih cepat karena lokasi bencana tersebut berjarak 9 km dari wilayah operasional perusahaan yakni proyek pembangunan Jalan Tol Ruas Pekanbaru-Padang Seksi Sicincin-Lubuk Alung-Padang,” jelas Tjahjo.

    Berkat kerja sama yang baik dari berbagai pihak, kondisi terkini jalan Pariaman-Malalak pada Sabtu (9/3) pukul 00.38 WIB sudah bisa dilalui dan berfungsi dengan baik sehingga dapat digunakan sebagai jalur evakuasi serta penyaluran logistik.

    Banjir dan tanah longsor di Kabupaten Padang Pariaman terjadi akibat curah hujan deras yang terjadi pada Kamis (7/3) sore hingga Jumat (8/3) pagi. Hujan deras tersebut menyebabkan beberapa sungai yang melewati wilayah Kabupaten Padang Pariaman meluap dan memicu terjadinya longsor di beberapa lokasi. (ted)

  • Nyepi, Ribuan Warga dari Bali Menyeberang ke Banyuwangi

    Nyepi, Ribuan Warga dari Bali Menyeberang ke Banyuwangi

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Pantauan arus penumpang kapal ferry khususnya dari Pulau Bali menuju Pelabuhan Indonesia Ferry Cabang Ketapang, Banyuwangi cukup padat.

    Pantauan ini terlihat sejak kemarin, sebelum adanya penutupan pelabuhan karena ritual Hari Raya Nyepi umat Hindu.

    Terlihat dari setiap kapal yang bersandar di Pelabuhan Ketapang dari Pelabuhan Gilimanuk, Bali terpantau padat oleh kendaraan baik roda dua maupun roda empat.

    Kepadatan dan ramainya pelabuhan Ketapang Banyuwangi ini karena banyak warga non Hindu yang memilih meninggalkan Bali lantaran adanya Hari Raya Nyepi.

    Mereka memilih menikmati masa liburan ini ke Banyuwangi maupun kota lain di Jawa Timur. Sebagian, bagi warga Banyuwangi mereka memilih untuk pulang kampung, karena libur kali ini juga bersamaan dengan libur awal puasa Ramadhan.

    Berdasarkan data dari pihak PT ASDP Indonesia Fery cabang Pelabuhan Ketapang – Gilimanuk telah terjadi lonjakan arus penyeberangan dari bali menuju ke Jawa. Data manifes Pelabuhan – Ketapang – Gilimanuk jumlah penumpang kemarin terpantau yang menyeberang dari bali menuju ke Jawa berjumlah 22 ribu lebih.

    Selanjutnya, penumpang roda dua dan empat tercatat sebanyak 6009 unit. Sementara data Minggu (10/3/2024) ) kemarin, jumlah arus penumpang telah mengalami kenaikan menjadi 26 ribu. Total rincian, kendaraan sebanyak 8000 unit kendaraan baik roda dua dan roda empat.

    Lonjakan penumpang dan kendaraan di jalur penyeberangan Jawa bali dikarenakan mulai tadi malam. Jadwal terakhir pelayanan penyeberangan dari Jawa menuju ke Bali dilakukan pihak otoritas pelabuhan pada pukul 23.00 WIB. Setelahnya, aktifitas penyeberangan di Pelabuhan Ketapang – Gilimanuk dihentikan selama 24 jam.

    Penutupan layanan penyeberangan dari Pelabuhan Ketapang dan Gilimanuk pada pukul 05.00 WITA. Selanjutnya akan dibuka kembali, Selasa pukul 05.00 WIB dari Pelabuhan Ketapang atau Pukul 05.00 WITA dari arah Gilimanuk Bali. (rin/ted)

  • Begini Penjelasan MUI Tuban Soal Perbedaan Awal Puasa

    Begini Penjelasan MUI Tuban Soal Perbedaan Awal Puasa

    Tuban (beritajatim.com) – Kementerian Agama (Kemenag) Tuban menggelar Rukyatul Hilal bersama Tim Badan Hisab Rukyat (BHR) di Desa Banyuurip, Kecamatan Senori, Kabupaten Tuban dengan hasil tidak terlihat, begini penjelasan dari BHR dan ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI).

    Menurut Tim BHR Kabupaten Tuban Nurpuat bahwa pelaksanaan Rukyatul Hilal Awal Ramadhan 1445 H/2024 M pada minggu (10/03/2024) sore dengan hasil hilal tidak terlihat karena ada beberapa faktor yang perlu menjadi pertimbangan.

    “Hasil hisab harus tetap dibuktikan dengan fakta di lapangan, yakni hasil pemantauan atau rukyat hilal,” ucap Nurpuat.

    Ia juga menyampaikan, adakah yang berhasil melihat ataukah tidak? sebab semua hasil hisab secara astronomis belum memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh Neo MABIMS.

    “Tinggi hilal minimal 03 derajat dan elongasi matahari-bulan minimal 6,4 derajat,” terang Nurpuat.

    Sementara itu, Ketua MUI Tuban KH. Abdul Matin Jawahir menjelaskan, bahwa Muhammadiyah muncul hilal setengah derajat saja sudah dihitung satu dan sudah masuk. Sebab, Muhammadiyah menggunakan konsep rukyah bil ‘ilmi (hisab) dengan konsep wujudul hilal.

    “Dalam Muhammadiyah, yakni yang penting hilal sudah wujud, walaupun kurang dari 2 derajat sudah jatuh tanggal,” kata KH. Matin sapanya.

    Sedangkan, NU menggunakan rukyah bil fi’li dengan konsep Imkanurru’yah yang mana posisi hilal bisa dikatakan jatuh tanggal kalau minimal sudah 2 derajat.

    “Andai Muhammadiyah mau naik sedikit dan NU turun sedikit mungkin bisa klop,” ujar Ketua MUI Tuban itu.

    Oleh karenanya, KH. Matin mengungkapkan, apabila posisi hilal di atas dua derajat pasti NU dan Muhammadiyah sama penanggalan hijriyahnya. Namun, sebaliknya kalau di bawah 2 derajat pasti beda.

    Bahwa Muhammadiyah mengatakan.hisab yang dilakukan juga rukyah, yaitu rukyah (melihat) dengan ilmu pengetahuan, maka Muhammadiyah mengatakan rukyah bil ‘ilmi, alasannya hukum alam itu punya sifat kepastian.

    “Sedangkan, Pemerintah Indonesia menggunakan konsep NU yakni rukyah bil fi’li dengan konsep imkanurru’yah,” pungkasnya. [ayu/ted]

  • BPBD Bojonegoro: 18 Desa Terdampak Banjir Luapan Sungai Bengawan Solo

    BPBD Bojonegoro: 18 Desa Terdampak Banjir Luapan Sungai Bengawan Solo

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro mendata ada 18 desa di 6 kecamatan yang terdampak banjir luapan Sungai Bengawan Solo pada, Minggu (10/3/2024) malam.

    Kepala BPBD Bojonegoro Laela Nor Aeny mengatakan, memasuki status siaga merah Sungai Bengawan Solo menyebabkan air meluap hingga menggenangi sejumlah jalan, pemukiman, hingga lahan pertanian.

    “Hingga Minggu 10 Maret 2024, pukul 21.00 WIB, jumlah wilayah terdampak banjir luapan sungai Bengawan Solo ada sebanyak 18 desa di 6 kecamatan,” ujarnya.

    Kondisi Sungai Bengawan Solo pada malam hari ini, kondisi air Sungai Bengawan Solo terus mengalami kenaikan. Pada pukul 24.00 WIB TMA Sungai Bengawan Solo pada angka 14.68 peilschaal. Naik jika dibanding pukul 23.00 WIB di angka 14.65 peilschaal.

    Untuk mengantisipasi kenaikan air sungai terpanjang di Pulau Jawa itu, pihaknya mengaku telah melakukan beberapa antisipasi. Seperti melakukan pengecekan pintu-pintu doorlock di seputaran kota seperti di Kelurahan Jetak, Ledok Wetan, hingga Banjarejo.

    Selain itu, lanjut Laela, pihaknya juga telah menyiapkan sandbag, tenda pengungsian, logistik, serta material lain. “Seperti di Desa Ngulanan Kecamatan Dander, tadi juga mengajukan bantuan berupa terpal,” ungkapnya.

    Tinggi genangan air sejumlah wilayah yang tergenang ini sekitar 50 centimeter. Sehingga, pihaknya mengimbau kepada seluruh masyarakat yang bertempat tinggal di bantaran Sungai Bengawan Solo agar tetap waspada. [lus/ted]

    Berikut dampak banjir luapan Sungai Bengawan Solo di Kabupaten Bojonegoro;

    1. KECAMATAN DANDER
    – Desa Ngulanan RT. 1, RT. 2, RT.3, RT. 6 Kecamatan
    2. KECAMATAN BOJONEGORO
    – Kelurahan Ledok Wetan
    3. KECAMATAN PADANGAN:
    1. Desa Tebon
    2. Desa Prangi
    3. Desa Nguken
    4. Desa Kuncen
    4. KECAMATAN NGRAHO:
    1. Desa Tapelan
    2. Desa Luwihaji
    3. Desa Payaman
    5. KECAMATAN KALITIDU:
    1. Desa Leran
    2. Desa Sukoharjo
    3. Desa Mojo
    6. KECAMATAN TRUCUK:
    1. Desa Tulung
    2. Desa Mori
    3. Desa Banjarsari
    4. Desa Pagerwesi
    5. Desa Sumbangtimun
    6. Desa Kandangan
    JUMLAH TOTAL TERDAMPAK
    – Kecamatan : 6
    – Desa : 18
    – Jumlah pengungsi : 21 orang (desa Sukoharjo Kecamatan Kalitidu)

  • Banjir Bengawan Solo, 3 Desa di Kecamatan Ngraho Bojonegoro Terendam

    Banjir Bengawan Solo, 3 Desa di Kecamatan Ngraho Bojonegoro Terendam

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Tiga desa di Kecamatan Ngraho Kabupaten Bojonegoro terdampak banjir luapan Sungai Bengawan Solo. Air menggenangi permukiman dan jalan hingga ketinggian antara 30 centimeter (cm) hingga 80 cm.

    Camat Ngraho Kabupaten Bojonegoro Masirin mengungkapkan, air meluap hingga permukiman warga setelah status air Sungai Bengawan Solo memasuki siaga merah. Dampak banjir juga menggenangi jembatan darurat yang sempat longsor.

    “Kami telah melakukan pengecekan di beberapa titik yang tergenang luapan sungai Bengawan Solo,” ujar Masirin, Minggu (10/3/2024).

    Tiga desa yang terdampak banjir yakni, pertama Desa Tapelan. Di Desa Tapelan air masuk di tiga rumah warga RT 07 RW 04 setinggi kurang lebih 80 cm. Dua rumah tersebut yakni milik Sadimin, Mat Zahlan, dan kandang sapi milik Sukri.

    Kemudian Desa Tapelan, Dusun Mluwu RT 02 RW 01 juga merendam tiga rumah dengan ketinggian sekitar 30 cm. Tiga rumah tersebut milik Parjiati, Siti Rohmah, dan Milik Riyanto.

    Selain pemukiman, banjir juga merendam area sawah yang ditanami padi seluas kurang lebih 5 hektar. Tanaman padi yang terendam berusia 2 Minggu. “Kemudian, jalan desa tergenang sepanjang 500 meter dengan ketinggian air 40-80 Cm,” tambahnya.

    Kemudian di Desa Luwihaji, jembatan darurat sebagai akses warga menuju Dusun Karangnongko juga terendam. Jembatan darurat tersebut dibangun lantaran jembatan utama yang berada di bibir Sungai Bengawan Solo setahun lalu kondisinya longsor.

    “Untuk Desa Payaman sendiri banjir menggenangi tempat wisata Pring Sewu karena posisinya yang berada tepat pinggir Bengawan Solo,” pungkasnya.

    Sementara diketahui, status Sungai Bengawan Solo di Kabupaten Bojonegoro kini masih berstatus siaga merah. Pada pukul 22.00 WIB, di papan duga wilayah Taman Bengawan Solo menunjukkan angka 14.63 peilschaal. Tren air sungai masik naik.

    Sementara di papan duga wilayah Karangnongko, Kabupaten Bojonegoro 29.45 peilschaal. Untuk Karangnongko tren sudah mengalami penurunan jika dibanding pada pukul 21.00 WIB dengan ketinggian 29.47 peilschaal. [lus/ted]

  • Warga Muhammadiyah Sudah Mulai Puasa

    Warga Muhammadiyah Sudah Mulai Puasa

    Surabaya (beritajatim.com) – Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur (PWM Jatim) Sukadiono menyebut perbedaan waktu dengan pemerintah terkait pelaksanaan ibadah puasa sudah menjadi hal biasa.

    Diketahui, warga Muhammadiyah telah memulai tarawih pertamanya pada Minggu (10/3/2024). Suko mengungkapkan, berdasarkan laporan dari berbagai wilayah di Jatim, ribuan masjid Muhammadiyah telah menjalankan tarawih dengan lancar dan suka cita.

    “Alhamdulillah, malam ini kami warga Muhammadiyah telah memulai sholat tarawih. Ribuan masjid Muhammadiyah telah menjalankan ibadah tarawih dengan lancar dan suka cita,” ujar Sukadiono.

    Soal adanya perbedaan waktu pelaksanaan dengan pemerintah, Sukadiono menegaskan jika hal itu sudah biasa. Perbedaan metode sudah berjalan bertahun-tahun dan masyarakat sudah terbiasa dengan hal tersebut.

    “Maka di bulan Ramadhan tahun ini, harus kita hindari perdebatan yang tidak konstruktif. Ramadhan harus menjadi oase yang sejuk. Setelah 11 bulan menjalani aktivitas, dari kontestasi, kompetisi dan aktivitas lainnya. Ramadan harus menjadi momentum dan kesempatan untuk meningkatkan kualitas ibadah,” tuturnya.

    Sukadiono juga menyebut jika tarawih bisa menjadi momentum temu sosial antar jamaah. Hal ini sangat penting untuk merekatkan hati dan saling tegur sapa. Menurutnya, semua harus menjaga kohesi sosial di tengah perbedaan.

    “Saya mengimbau kepada seluruh warga Muhammadiyah di Jatim untuk berbondong-bondong tarawih ke masjid. Ajak seluruh keluarga, saling tegur sapa dan senyum dengan sesama jamaah. Mari merayakan Ramadan tahun ini dengan suka cita,” ucapnya. [ipl/but]

  • Bojonegoro Dilanda Banjir Luapan Sungai Bengawan Solo

    Bojonegoro Dilanda Banjir Luapan Sungai Bengawan Solo

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Banjir luapan Sungai Bengawan Solo meredam sejumlah kawasan di wilayah Kabupaten Bojonegoro. Banjir terjadi karena status Sungai Bengawan Solo sudah masuk siaga merah, Minggu (10/3/2024).

    Status sungai terpanjang di Pulau Jawa itu masuk siaga merah pada pukul 13.00 WIB. Pada papan ukur di Taman Bengawan Solo wilayah Kecamatan Bojonegoro, air Bengawan Solo menunjukkan angka 14.16 peilschaal. Tren air menunjukkan kenaikan.

    Banjir luapan itu seperti merendam jalan umum dan pemukiman warga di Kecamatan Kasiman. Sedikitnya ada empat desa di Kecamatan Kasiman yang terdampak. Seperti di Desa Batokan, Desa Betet, Desa Besah dan Desa Tembeling.

    “Dampak dari luapan air Bengawan Solo di Kecamatan Kasiman ini terjadi pada permukiman warga serta persawahan. Rata-rata ketinggian di jalan pemukiman 30-40 cm,” ujar Plh Kapolsek Kasiman Ipda Sutikno, Minggu (10/3/2024).

    Untuk itu, pihaknya mengerahkan personel Bhabinkamtibmas untuk melaksanakan assessment, dokumentasi serta memghimbau warga agar bersiap-siap mengamankan barang berharga.

    “Kami himbauan kepada masyarakat apabila kondisi air semakin naik agar segera melakukan evakuasi mandiri dan melaporkan kepada pihak-pihak terkait,” pungkasnya. [lus]

  • Hilal Awal Ramadhan 2024 Tak Terlihat di Mojokerto

    Hilal Awal Ramadhan 2024 Tak Terlihat di Mojokerto

    Mojokerto (beritajatim.com) – Hilal awal Ramadhan 2024 tak terlihat di Mojokerto. Ini setelah Lembaga Falakiyah Pengurus Cabang Nahdatul Ulama (PCNU) Kabupaten Mojokerto melakukan Rukyatul Hilal awal Ramadhan 1445 Hijiriah di Masjid Agung Darussalam, Desa Gemekan, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, Minggu (10/3/2024).

    Rukyatul hilal dilaksanakan oleh Lembaga Falakiyah PCNU Kabupaten Mojokerto bersama Kemenag Kabupaten/Kota Mojokerto yang juga dihadiri oleh Hakim Pengadilan Agama untuk mengesahkan hilal. Pengamatan hilal akan dimulai saat terbenamnya matahari, dengan azimut matahari 266° 00′ 18″. Azimut bulan 264°44°41″ tinggi 00° 58′ 30”.

    “Pengamatan dimulai pukul 16.00 WIB sampai pukul 18.05 WIB. Hasil rukyatul hilal yang dilaksanakan di Masjid Madasa, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto sudah dipastikan tadi hilal tidak bisa dilihat,” ungkap Ketua Lembaga Falakiyah PCNU Kabupaten Mojokerto, Syamsul Maarif.

    Hasil rukyatul hilal nantinya akan dilaporkan ke Lembaga Falakiyah PWNU Jatim kemudian diteruskan ke Kementrian Agama RI (Kemenag RI) sebagai bahan sidang Isbat penentuan awal Ramadhan. Hilal tidak dapat dilihat karena belum memenuhi kriteria di bawah dua derajat sehingga nanti Sya’ban akan digenapkan menjadi 30 hari.

    “Tadi live bersama Kanwil Kemenag Jatim, dari hasil pelaporan

    dari seluruh rukyat di Jatim tidak bisa melihat hilal awal Ramadhan sehingga 1 Ramadhan menunggu isbat Kementerian Agama RI, insya Allah awal Ramadhan dimulai pada hari Selasa, tanggal 12 Maret 2024,” jelasnya.

    Samsul meminta masyarakat agar tetap menghormati dan toleransi meski ada perbedaan penentuan awal Ramadhan. Samsul meminta masyaramat agar menghargai perbedaan karena masing-masing memiliki pedoman terkait penetapan 1 Ramadhan 1445 Hijriah. [tin/but]

  • Rukyatul Hilal di Kabupaten Tuban Tidak Terlihat

    Rukyatul Hilal di Kabupaten Tuban Tidak Terlihat

    Tuban (beritajatim.com) – Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Tuban bersama Tim Badan Hisab Rukyat (BHR) telah melaksanakan Rukyatul Hilal Awal Ramadhan 1445 H/2024 M pada minggu (10/03/2024) sore dengan hasil hilal tidak terlihat.

    Adapun rukyatul hilal dilakukan di Desa Banyuurip, Kecamatan Senori Kabupaten Tuban yang turut mengundang Ketua MUI, tokoh agama, TNI/Polri, Forkopimda, Forkopimca dan stakeholder terkait.

    Kepala Kemenag Tuban Umi Kulsum menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang sudah meluangkan waktu untuk hadir mengikuti rukyatul hilal untuk mengetahui awal bulan Ramadhan.

    “Demi kebersamaan baik pada tusi seksi Bimas Islam atau seksi lainnya segenap pejabat mohon hadir untuk saling memberikan support,” ucap Umi Kulsum.

    Masih kata Umi sapanya, Kemenag Tuban telah bersinergi dengan berbagai pihak untuk pelaksanaan rukyatul hilal ini dan hasilnya tidak terlihat, sehingga besok dilakukan rukyatul hilal lagi.

    Oleh karenanya, ia menghimbau supaya menara rukyatul hilal tidak hanya dikunjungi 3 kali setahun, tapi bisa dikunjungi juga oleh para siswa jurusan agama untuk praktek ilmu falak.

    “Harapannya, siswa jurusan agama ini juga bisa mempelajari bagaimana praktek ilmu falak,” ujar mantan Kasi Pendidikan Madrasah Kemenag Tuban itu.

    Ditempat yang sama, tim BHR Kabupaten Tuban yang diwakili oleh Kepala KUA Plumpang Nurpuat menyebutkan ada beberapa faktor yang perlu menjadi pertimbangan, bahwa hasil hisab ini harus tetap dibuktikan dengan fakta di lapangan, yakni hasil pemantauan (rukyat) hilal, adakah yang berhasil melihat ataukah tidak.

    “Semua hasil hisab awal Ramadhan 1445 H ini secara astronomis belum memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh Neo MABIMS, yakni tinggi hilal minimal 03 derajat dan elongasi matahari-bulan minimal 6,4 derajat,” terang Nurpuat.

    Sementara itu, Kasi Bimas Islam Kemenag Tuban Mashari menjelaskan pelaksanaan rukyatul hilal awal Ramadhan 1445 H ini diikuti oleh berbagai unsur lapisan masyarakat termasuk Ketua MUI Kabupaten Tuban KH. Abdul Matin Jawahir, Ketua Pengadilan Agama Kabupaten Tuban Mufi Ahmad Baihaqi, Pemkab Tuban, Polres Tuban, Dandim 0811, Forkopimca Senori, Tim BHR, BMKG, Pertamina blok Cepu, Majlis Tarjih Muhammadiyah, Lajnah Falakiyah NU, Pimpinan Pesantren, Kepala KUA, Penyuluh, Kepala Satker, Pranata Humas, beberapa Mahasiswa dari PT jurusan Ilmu Falak, para pemerhati Ilmu Falak dan lainnya.

    “Hari ini keputusan hilal tidak terlihat dibacakan oleh hakim Pengadilan Agama Ihsan dan panitera Busiril,” tutup Mashari. [ayu/ted]