Category: Beritajatim.com Regional

  • Banjir di Tuban, Rumah 45 Keluarga di Desa Patihan Masih Terendam

    Banjir di Tuban, Rumah 45 Keluarga di Desa Patihan Masih Terendam

    Tuban (beritajatim.com) – Sebanyak 45 keluarga di Desa Patihan, Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban dilaporkan masih terendam banjir akibat luapan sungai Bengawan Solo.

    Menurut Kepala Dusun (Kadus) Patihan, Rohman mengatakan sejak pukul 10.00 WIB kemarin air mulai memasuki wilayah pemukiman warga Desa Patihan, hingga 2 hari tak kunjung surut.

    “Kurang lebih ada 45 KK dari beberapa RT yang rumahnya tergenang banjir,” ucap Rohman. Selasa (12/03/2024).

    Menurutnya, debit air menunjukkan tren kenaikan sejak kemarin, karena ditambah hujan deras pada sorenya, sehingga banyak rumah warga yang kemasukkan air banjir.

    Akibatnya banyak warga setempat yang kesulitan beraktivitas normal, namun meski begitu warga tetap nekat menerobos banjir untuk pergi sholat taraweh dan berbelanja.

    Adapun 45 KK dari beberapa RT di Desa Patihan, Kecamatan Widang yang dilaporkan rumahnya tergenang banjir yakni dengan rinciam warga RT 08/02, sebanyak 2 KK, warga RT 11/02 sebanyak 4 KK, warga RT 01/03 berjumlah 3 KK, warga RT 02/01 berjumlah 4 KK, warga RT 01/01 sebanyak 6 KK.

    “Sedangkan, untuk RT 08/02 ada 6 KK, RT 09/02 ada 2 KK, lalu, RT 01/03 hanya 1 KK, RT 11/02 satu KK juga, RT 09/02 tiga KK, dan RT 10/02 ada 13 KK ,” pungkasnya. [ayu/ian]

  • Pemkab Mojokerto Terima Bantuan Penanganan Darurat Bencana dari BNPB

    Pemkab Mojokerto Terima Bantuan Penanganan Darurat Bencana dari BNPB

    Mojokerto (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto menerima bantuan penanganan darurat bencana dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) senilai Rp200 juta. Bantuan tersebut diserahkan secara simbolis oleh Direktur Dukungan Sumber Daya Darurat Kedeputian Penanganan Darurat, BNPB, Agus Riyanto.

    Bantuan tersebut diterima Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati, saat Direktur Dukungan Sumber Daya Darurat Kedeputian Penanganan Darurat, BNPB, Agus Riyanto. melakukan kunjungan kerja ke Jawa Timur, Selasa (13/3/2024). Pada penyerahan bantuan tersebut, juga dilaksanakan rapat koordinasi dan evaluasi penanganan bencana banjir dan longsor.

    Rapat koordinasi dan evaluasi penanganan bencana banjir dan longsor bersama Tenaga Ahli BNPB Brigjen TNI H. Yan Namora, Pj Bupati Jombang Sugiat, Sekda Kabupaten Jombang, Agus Purnomo, Kalaksa BPBD Kabupaten Mojokerto Yo’i Afrida, Kepala BPBD Kabupaten Jombang, Bambang Dwijo Pranowo, serta perwakilan BPBD Provinsi Jawa Timur.

    Adapun bantuan operasional posko penanganan darurat bencana yang diterima oleh Pemkab Mojokerto yakni dana siap pakai sebesar Rp200 juta, serta bantuan dukungan peralatan dan logistik. Seperti 300 paket sembako, 300 paket Hygiene kit, 300 paket biskuit protein, 300 buah makanan siap saji, 5 unit pompa Alkon, 100 unit velbed, 1008 botol sabun cair, 50 unit tenda keluarga, dua unit tenda pengungsian, satu unit perahu karet dengan mesin.

    Dalam laporannya, Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati menjelaskan, penyebab terjadinya bencana banjir di Kabupaten Mojokerto yakni dipicu oleh hujan dengan intensitas lebat selama lebih dari empat jam. Hujan tersebut mengakibatkan debit air meningkat drastis di tiga sungai di wilayah Bumi Majapahit yaitu Sungai Kromong, Sungai Klorak, dan Sungai Boro yang menjadi satu di Sungai Brangkal.

    “Dari meningkatnya debit air itu mengakibatkan tanggul Sungai Brangkal di Desa Wringinrejo jebol Selanjutnya, rusaknya jembatan Bupak yang menghubungkan dua desa yakni Desa Kebontunggul dan Desa Gondang. Jebolnya 2 titik tanggul Sungai Sadar di Desa Kedunggempol, Kecamatan Mojosari. 3 titik tanggul Sungai Gembolo jebol di Desa Tunggalpager,” ungkapnya.

    Serta dua titik tanggul sungai Gembolo jebol di Desa Jabontegal, Kecamatan Pungging. Bupati perempuan pertama di Kabupaten Mojokerto ini menjelaskan, bencana banjir yang terjadi juga mengakibatkan lahan sawah di enam desa yang ada di wilayah Kecamatan Mojosari terendam banjir. Total ada 263 hektar area persawahan yang terendam banjir dan beresiko gagal panen.

    “Akibat banjir sedikitnya lebih dari 6.232 warga dari 7 kecamatan terdampak. Yakni di Kecamatan Pungging, Mojosari, Bangsal, Mojoanyar, Sooko, Puri, Kutorejo. Selain itu, upaya yang telah kami lakukan yaitu mengevakuasi warga rentan, mengevakuasi warga yang terdampak, menyiapkan lokasi pengungsian, mendirikan dapur umum, mendirikan pos kesehatan,” katanya.

    Selain itu, orang nomor satu dilingkup Pemkab Mojokerto menjelaskan, juga melakukan upaya penyedotan air, upaya penutupan tanggul jebol, dan mendistribusikan kebutuhan mendesak. Bupati juga menjelaskan, adapun kebutuhan mendesak yang disalurkan oleh Pemkab Mojokerto untuk warga yang terdampak bencana banjir.

    “Seperti bantuan nasi bungkus, selimut, obat-obatan, air minum, matras, paket sembako, air bersih, dan peralatan pembersihan rumah. Pasca terjadinya bencana banjir, ada beberapa fasilitas yang perlu diperbaiki. Rekontruksi jembatan Bupak, Gondang. Perbaikan tanggul sungai Sadar, perbaikan tanggul sungai Gembolo, dan perbaikan tanggul sungai Brangkal,” jelasnya.

    Sementara itu, Direktur Dukungan Sumber Daya Darurat Kedeputian Penanganan Darurat, BNPB, Agus Riyanto mengatakan, penyaluran bantuan tersebut bersumber dari adanya laporan kepada BNPB sehingga dari pihak BNPB pun menindaklanjuti terkait laporan tersebut.

    “Jadi nanti, insya Allah kami bantu. Nanti provinsi juga mungkin membantu di dalam waktu dekat, jadi nanti mohon izin terima dulu. Pasca terjadinya bencana, perlu mengambil tindakan untuk merubah status darurat menjadi siaga. Jadi itulah sebenarnya modal dasar kita ya. Pertolongan pertama itu ya,” ujarnya.

    Hal tersebut bisa dilakukan dengan memberikan kemudahan akses maupun beberapa fasilitas kepada masyarakat serta mengakomodir para relawan. Terkait isu bencana yang terjadi, hal tersebut disebabkan oleh pemanasan global yang membuat iklim tidak menentu, sehingga berdampak pada terjadinya berbagai bencana alam.

    “Sekarang iklim kita sudah tidak bisa lagi ditebak, seperti pelajaran seperti dulu. Kalau bulan ini musim apa, kalau bulan-bulan berikutnya musimnya apa,” tegasnya.

    Diketahui, dalam menindaklanjuti pasca bencana banjir, Bupati bersama BNPB meninjau langsung jebolnya tanggul Sungai Brangkal jebol, di Desa Wringinrejo, Kecamatan Sooko. Meninjau putusnya jembatan Bupak yang menghubungkan dua desa yakni Desa Kebontunggul dan Desa Gondang, Kecamatan Gondang.

    Serta meninjau tanggul Sungai Sadar yang jebol dan jembatan retak di Desa Kedunggempol, Kecamatan Mojosari. [tin/ian]

  • Banjir Selama 2 Hari, Warga Desa Karangtinoto Tuban Terisolir Berharap Ada Bantuan

    Banjir Selama 2 Hari, Warga Desa Karangtinoto Tuban Terisolir Berharap Ada Bantuan

    Tuban (beritajatim.com) – Awal bulan puasa Ramadan, sejumlah warga di Desa Karangtinoto, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban tidak bisa beraktivitas normal, lantaran selama 2 hari desa tersebut harus terisolir karena terendam banjir.

    Akibatnya, sejumlah fasilitas umum seperti jalan desa, sekolah dan masjid ikut terendam, begitu pula dengan rumah-rumah warga yang juga tergenang disebabkan oleh luapan air dari Bengawan Solo.

    Salah satu warga setempat bernama Misri menceritakan, selama dua hari aktivitas menjadi terganggu, seperti tidak bisa sholat di masjid juga mau kemana-mana susah karena jalan desa banyak yang terendam banjir.

    “Kemarin banjirnya sepinggang orang dewasa, sekarang juga belum surut,” ucap Misri kepada awak media. Selasa (12/03/2024).

    Menurutnya, akses jalan masih bisa dilewati, namun hanya dengan berjalan kaki, ada beberapa warga yang memiliki perahu bisa naik perahu untuk beraktivitas.

    “Kalau mau belanja-belanja kebutuhan pokok ya jalan kaki, ada yang pakai perahu, ban bekas juga ada,” terang dia.

    Lanjut, masih kata Misri untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari ia berbelanja sayur di Karangasem untuk buka puasa dan sahur, sebab dapur di rumahnya tergenang air, sehingga hal yang bisa dilakukan langsung membeli lauk pauk yang sudah matang.

    “Gak bisa kemana-mana air aja tingginya sepinggul, listrik dirumah juga padam,” beber Misri.

    Selain itu, Martik juga menceritakan ia habis berbelanja kebutuhan bahan pokok serta membeli LPG dengan menggunakan ban bekas dan berharap semoga segera ada bantuan dari Pemerintah akibat bencana banjir di wilayah tersebut dan sekitarnya.

    “Ya semoga airnya cepat surut, sama itu kalau ada bantuan dari pemerintah, karena kita mau belanja saja sulit kemana-mana,” tutup Martik. [ayu/ian]

  • Banjir Kepung 2 Kelurahan di Pamekasan

    Banjir Kepung 2 Kelurahan di Pamekasan

    Pamekasan (beritajatim.com) – Dua kelurahan di kecamatan Pamekasan (Kota), dikepung banjir akibat intensitas hujan yang melanda wilayah Pamekasan, dan sekitarnya, Selasa (12/3/2024) malam.

    Dua kelurahan tersebut meliputi Kelurahan Jungcancang, dan Kelurahan Patemon, Pamekasan. Titik terparah terendam air terjadi di Jl Sinhaji , Jungcancang, serta di Gang 5 dan sisi utara eks PJKA Kelurahan Patemon.

    “Untuk titik banjir terjadi di dua kelurahan berbeda di Pamekasan, yakni Gang Sinhaji Jungcancang, serta beberapa titik di Kelurahan Patemon,” kata salah satu staf BPBD Pamekasan, Akhmad Zaini.

    Pantauan di lapangan, personel gabungan lintas instansi di Pamekasan, meliputi personel BPBD, TNI-Polri, serta komunitas relawan yang tergabung dalam FPRB Pamekasan.

    Mereka bergerak cepat dan bahu membahu melakukan evakuasi, serta membantu warga keluar dari kepingan banjir menyebar di dua kelurahan tersebut.

    Sementara personel dari jajaran Satlantas Polres Pamekasan, bersama Dinas Perhubungan (Dishub) Pamekasan, melakukan penjagaan arus lalu lintas yang tergenang banjir.

    Titik arus lalu lintas yang dialihkan terjadi di simpang tiga Gurem, Pamekasan, tepatnya di Jl R Abd Aziz Kelurahan Jungcancang, Pamekasan. [pin/ian]

  • Hujan Dua Hari, Rumah Warga Bangkalan Tergenang Banjir

    Hujan Dua Hari, Rumah Warga Bangkalan Tergenang Banjir

    Bangkalan (beritajatim.com) – Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Bangkalan, sejak Senin malam hingga Selasa (12/03/2024). Membuat sejumlah kecamatan pun tergenang banjir, terkecuali Kecamatan Arosbaya, yang merupakan Kecamatan penyangga kota Bangkalan.

    Berdasarkan pantauan di lapangan hingga pukul 14.00 WIB, setidaknya di kecamatan Arosbaya ada 4 desa yang terendam banjir yakni di Desa Buduran sekitar 700 warga yang terdampak, Desa Plakaran 200 warga, Desa Tambegan ada 15 warga, serta Desa Arosbaya mencapai 1100 warga.

    Wakapolres Bangkalan, Kompol Andi Febrianto Ali. yang terjun langsung ke lokasi banjir di Kecamatan Arosbaya mengatakan.

    “Kami bersama Kodim 0829 Bangkalan, dan BPBD melakukan upaya evakuasi secara bertahap di rumah rumah warga yang terdampak banjir. Total sekitar 2000 warga yang kami evakuasi di SPBU Arosbaya,” terang Kompol Andi.

    Ia menambahkan, lokasi banjir terparah di Kecamatan Arosbaya berada di akses jalan menuju Kecamatan Geger, yakni di Desa Buduran dengan kedalaman mencapai sekitar betis orang dewasa.

    “Untuk sementara akses Arosbaya menuju Geger via Desa Buduran ke timur belum bisa dilewati oleh kendaraan R2 dan R4,” imbuhnya.

    Pihaknya juga mengimbau, kepada masyarakat yang hendak menuju ke arah utara Kabupaten Bangkalan untuk mencari alternatif jalan lain. Mengingat, banyak titik yang tergenang banjir di sejumlah kecamatan.

    “Kami menghimbau masyarakat Bangkalan untuk selalu waspada dan tidak berada di rumah,” harapanya. [sar/ian]

  • Angin Kencang Landa Magetan, Terjang Lapak Pedagang, Pohon Tumbang Rusak Rumah 

    Angin Kencang Landa Magetan, Terjang Lapak Pedagang, Pohon Tumbang Rusak Rumah 

    Magetan (beritajatim.com) – Angin kencang melanda kawasan Kabupaten Magetan pada Selasa (12/3/2024) sejak pagi. Akibatnya, tak hanya pohon tumbang di jalan, ada pula yang menimpa rumah. Menjelang sore, tenda pedagang yang menggelar dagangan di Jalan Tembus Pasar Sayur Magetan pun porak poranda.

    Pada Selasa siang, pohon tumbang menimpa Rika Septiana di Jalan Kalpataru Kelurahan Tawanganom Kecamatan/Kabupaten Magetan. Akibatnya, bagian ruang tamu dan salah satu kamar rumahnya pun rusak di bagian atap.

    ‘’Pas kejadian saya pas di rumah, ya di ruang tamu itu, agak jauh dari yang titik ketimpa. Yang rusak bagian ruang tamu,’’ kata Rika.

    Tak hanya itu, pohon juga tumbang di Pertigaan Pasar Baru, tepatnya di dekat Jembatan Gandong I atau di sebelah selatan Pasar Baru Magetan. Kemudian, pohon juga tumbang di kawasan GOR Bulutangkis, Jalan Bupati Sudibyo.

    Menjelang sore, angin juga membuat tenda stand lapak pedagang pasar malam di Jalan Tembus Pasar Sayur Magetan porak poranda. Ada yang terbalik terguling hingga terbang sampai ke area sawah.

    Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Magetan Eka Wahyudi mengatakan, tidak ada korban luka maupun korban jiwa dalam kejadian pohon tumbang tersebut.

    ‘’Untuk kejadian pohon tumbang yang dilaporkan ada 7 titik. Semuanya sudah tertangani. Tidak ada korban luka maupun korban jiwa dari kejadian ini,’’ terangnya. [fiq/ian]

  • Luapan Kali Semajid Mulai Genangi Jalan Raya di Pamekasan

    Luapan Kali Semajid Mulai Genangi Jalan Raya di Pamekasan

    Pamekasan (beritajatim.com) – Sungai aliran kali semajid mulai meluap dan menggenangi beberapa jalan raya di Pamekasan, Selasa (12/3/2024) sore.

    Banjir akibat luapan aliran sungai tersebut mulai terjadi di beberapa titik di Pamekasan, seperti di Jl Abd Aziz, Kelurahan Jungcancang, Jl Trunojoyo, Kelurahan Patemon, Pamekasan.

    Bahkan beberapa titik lainnya, banjir akibat lupakan juga mulai menyebar di beberapa rumah warga di kecamatan Pamekasan. Khususnya di sepanjang aliran Kali Semajid.

    “Sebagai langkah antisipatif, kami menerjunkan 25 hingga 30 personel untuk membantu warga terdampak,” kata Plt Kalaksa BPBD Pamekasan, Akhmad Dhofir Rosidi.

    Banjir tersebut disinyalir akibat intensitas hujan yang terjadi sejak pukul 3:00 WIB atau dini hari, dan berlangsung hingga sekitar pukul 15:00 WIB. “Penyebab sementara akibat intensitas hujan yang mengguyur wilayah Pamekasan, dan sekitarnya,” jelasnya, singkat.

    “Dari itu kami mengimbau masyarakat agar selalu waspada, dan tentunya kami berharap banjir ini segera surut dan tidak menyebar luas,” pungkasnya.

    Saat ini sejumlah personel lintas instansi di Pamekasan, sudah siaga di berbagai titik banjir. Mulai dari BPBD, PMI, hingga relawan yang tergabung dalam Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) setempat. [pin/ian]

  • Puluhan Lapak PKL di PIPP Makam Bung Karno Blitar Diporak-porandakan Angin

    Puluhan Lapak PKL di PIPP Makam Bung Karno Blitar Diporak-porandakan Angin

    Blitar (beritajatim.com) – Puluhan lapak pedagang kaki lima (PKL) di PIPP Makam Bung Karno Kota Blitar porak-poranda usai diterjang angin kencang. Bagian atap lapak dagangan terbalik dan menimpa sejumlah meja serta kursi milik para pedagang.

    Total ada 30 lapak pedagang yang rusak akibat diporak-porandakan angin kencang. Akibatnya dalam beberapa hari ke depan para pedagang kaki lima ini tidak bisa berjualan.

    “Ini tadi ada yang sudah berjualan ada yang masih mau buka. Total ada 30 lapak pedagang yang rusak akibat diterjang angin kencang,” kata Ahmad Bayu Madono, Ketua paguyuban PKL PIPP Kota Blitar, Selasa (12/03/24).

    Peristiwa ini terjadi pada Selasa (12/03/24) sekitar pukul 17.00 WIB. Sebelum ada angin kencang Menurut pedagang terdengar suara gemuruh seperti akan turun hujan.

    Namun tidak berselang lama, datang angin kencang yang langsung mengangkat puluhan lapak pedagang. Kejadian itu pun membuat para pedagang yang sudah berjualan dan menata dagangan jualannya panik.

    “Saya kan lagi di bawah lapak kemudian tiba-tiba saja lapak ini terangkat dan roboh saya langsung lari, itu pedagang yang lain sudah teriak-teriak lari,” tegasnya.

    Usai kejadian, para pedagang pun langsung mengangkuti barang dagangannya. Mereka berusaha mengamankan gerobak jualannya dan barang dagangannya yang telah tertimpa atap bangunan lapak.

    Akibat kejadian ini para pedagang pun terancam tidak bisa berjualan hingga beberapa hari ke depan. Padahal ini merupakan ladang penghasilan para pedagang.

    “Kemungkinan ini lebih dari 2 hari tidak bisa berjualan,” tegasnya.

    Berbeda dengan pedagang, BPBD Kota Blitar menyebut bahwa hanya ada 3 kios PKL yang roboh akibat diterjang angin kencang. Tentu hal itu sangat berbeda dengan keterangan para PKL yang ada di lokasi.

    “Alun-alun tidak ada laporan, adanya PIPP itu ada 3 kios kena angin roboh itu,” kata Agus Suherli, Kepala BPBD Kota Blitar.

    Rencananya besok pedagang dan petugas dari Dinas Pariwisata Kota Blitar akan kerja bakti membersihkan puing-puing lapak yang rusak. Perbaikan lapak juga akan segera dilakukan agar para pedagang bisa berjualan kembali. (owi/ian)

  • Bangunan Baru Senilai Rp3,6 M di Alun-alun Blitar Roboh Diterjang Angin

    Bangunan Baru Senilai Rp3,6 M di Alun-alun Blitar Roboh Diterjang Angin

    Blitar (beritajatim.com) – Bangunan baru alun-alun Kota Blitar di sebelah timur roboh usai diterjang angin kencang. Bangunan yang ambruk ini bertuliskan ‘Bumi Bung Karno Blitar’ dan berada di sisi selatan sebelah timur alun-alun.

    Bangunan yang roboh ini sebenarnya baru saja diresmikan, yakni pada Desember 2023. Anggaran yang dikeluarkan pun tidak sedikit yakni Rp3,6 Miliar.

    Namun baru dua bulan berdiri, bangunan yang awalnya didesain untuk mempercantik wajah alun-alun Kota Blitar itu justru roboh diterjang angin. Bagian tulisan ‘Bumi Bung Karno Kota Blitar’ pun terlihat patah usai diterjang angin.

    Beruntung saat roboh tidak ada warga yang berada di sekitar bangunan. Sehingga tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Usai roboh, terpantau petugas Dinas Lingkungan Hidup Kota Blitar langsung mengangkut bangunan tersebut.

    Proses evakuasi puing-puing bangunan ini berlangsung cepat. “Tidak tahu, tiba-tiba roboh ya memang anginnya kencang,” ucap Qithfirul, warga yang berada di alun-alun Kota Blitar, Selasa (12/3/2024).

    Sekadar diketahui pada akhir 2023, Pemerintah Kota Blitar baru saja meresmikan sejumlah bangunan baru di alun-alun Kota Blitar. Ada sejumlah bangunan yang sengaja dibangun oleh Pemkot Blitar untuk mempercantik wajah titik nol kota.

    Tak tanggung-tanggung dana yang dikucurkan untuk renovasi alun-alun Kota Blitar mencapai Rp3,6 Miliar. Namun siapa sangka baru dua bulan berdiri satu dari sekian bangunan baru tersebut roboh diterjang angin.

    Sementara itu, Kepala BPBD Kota Blitar Agus Suherli menyebut pihaknya belum mendapat laporan soal bangunan alun-alun yang roboh usai diterjang angin. Pihaknya mendapatkan laporan terkait bencana angin kencang kencang.

    Namun untuk yang di alun-alun Kota Blitar BPBD belum menerima. “Alun-alun tidak ada laporan, adanya PIPP itu ada 3 kios kena angin. Roboh itu,” kata Agus Suherli. [owi/suf]

  • Intensitas Hujan Akibatkan Banjir di Pamekasan

    Intensitas Hujan Akibatkan Banjir di Pamekasan

    Pamekasan (beritajatim.com) – Intensitas hujan yang melanda wilayah Pamekasan, dan sekitarnya mengakibatkan banjir di beberapa titik perkotaan wilayah setempat, Selasa (12/3/2024).

    Banjir akibat luapan kali semajid tersebut, terjadi di beberapa titik di kecamatan Pamekasan. Di antaranya di Kelurahan Patemon, Jungcancang, Parteker, dan Desa Laden.

    Selain itu, banjir akibat luapan juga terjadi di Desa Majungan, Kecamatan Pademawu, Pamekasan. “Sebagai langkah antisipatif, kami menerjunkan 25 hingga 30 personel untuk membantu warga terdampak,” kata Plt Kalaksa BPBD Pamekasan, Akhmad Dhofir Rosidi.

    “Selain itu, kami juga koordinasi dengan BPBD Sampang, guna mengetahui kondisi aliran sungai di Kecamatan Karangpenang. Status sementara masih normal untuk yang mengarah ke Pamekasan,” ungkapnya.

    Banjir tersebut disinyalir akibat intensitas hujan yang terjadi sejak pukul 3:00 WIB atau dini hari, dan berlangsung hingga sekitar pukul 15:00 WIB. “Penyebab sementara akibat intensitas hujan yang mengguyur wilayah Pamekasan, dan sekitarnya,” jelasnya, singkat.

    Saat ini sejumlah personel lintas instansi di Pamekasan, sudah siaga di berbagai titik banjir. Mulai dari BPBD, PMI, hingga relawan yang tergabung dalam Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) setempat. [pin/kun]