Category: Beritajatim.com Regional

  • 7 Partai Non Parlemen Deklarasikan Petahana Wali Kota Mojokerto Jadi Bacawali

    7 Partai Non Parlemen Deklarasikan Petahana Wali Kota Mojokerto Jadi Bacawali

    Mojokerto (beritajatim.com) – Sebanyak tujuh partai politik (parpol) non parlemen mencalonkan petahana Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari sebagai Bakal Calon Wali Kota Mojokerto. Tujuh parpol non parlemen tersebut mendeklarasikan Ning Ita (sapaan akrab, red) menjadi Bakal Calon Wali Kota Mojokerto 2024-2029, Minggu (19/5/2024).

    Tujuh partai non parlemen tersebut yakni Partai Hanura, Perindo, Partai Umat, Partai Buruh, Partai Gelora, Kebangkitan Nusantara (PKN), dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Deklarasi digelar di Kantor Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Perindo Kota Mojokerto Jalan Taman Siswa, Kelurahan Purwotengah, Kecamatan Kranggan.

    Parpol non parlemen ini berjanji memasok suara dukungannya untuk memenangkan Ning Ita di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), 27 November 2024 mendatang. Tujuh parpol non parlemen di Kota Mojokerto ini siap mendukung dan memenangkan Ning Ita sebagai Wali Kota Mojokerto 2024-2029.

    Ketua DPD Perindo Kota Mojokerto, Muhtadi mengatakan, awalnya jika DPD Perindo Kota Mojokerto berkomunikasi dengan seluruh Ketua partai non parlemen dan berinisiatif untuk bisa melihat potensi-potensi calon yang sudah muncul di Kota Mojokerto. Salah satunya petahana Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari.

    “Dari hasil komunikasi tersebut menilai bahwa keberhasilan Ning Ita selama 5 tahun itu bisa dirasakan dan tentu banyak kesamaan visi misi. Ning Ita merupakan Wali Kota Mojokerto petahana yang sukses membangun Kota Mojokerto baik di bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan maupun insfratruktur, selama 5 tahun memimpin Kota Mojokerto,” ungkapnya.

    Dari dasar tersebut, lanjut Mudtadi, tujuh parpol non parlemen di Kota Mojokerto mendeklarasikan petahana Wali Kota Mojokerto untuk maju Pilkada Mojokerto 2024 untuk kali kedua. Tujuannya tidak lain yakni agar bisa meneruskan program pembangunan di kota Mojokerto yang belum terwujud. Dari tujuh partai non parlemen tersebut jika di presentase ada sekitar 4.700 suara.

    “Atau setara dengan dua kursi DPRD Kota Mojokerto. Dengan suara tersebut, kami akan mengawal perjalanan Ning ita baik mulai proses pendaftaran, pergerakan turun di masyarakat sampai menjadi Wali Kota kembali,” katanya.

    Sementara itu, Bakal Calon Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari mengungkapkan rasa syukurnya karena ia menilai hal tersebut merupakan sebuah anugerah dalam perjalanan kontestasi politik untuk Pilkada 2024 di Kota Mojokerto. Ia mengaku sedang berkomunikasi dengan secara intens dengan seluruh parpol yang ada di parlemen dan juga parpol non parlemen.

    “Dimana saat ini kami sedang berkomunikasi secara intens dengan seluruh partai-partai politik yang ada di parlemen, kami berterima kasih kepada parpol non parlemen yang telah memberikan keikhlasan dan kesukarelaan untuk mendukung saya untuk maju lagi di Pilkada kota Mojokerto 2024 ini,” ujarnya.

    Ia memaknai ini menjadi sebuah gerakan perjuangan bersama membangun Kota Mojokerto agar kemajuan dan kesejahteraannya dapat tercapai. Karena lanjutnya, semakin banyak yang ikut berkontribusi maka tentu capaian atas indikator-indikator yang ditetapkan di dalam program-program besar yang akan diusung akan lebih cepat terwujud

    “Semakin banyak yang ikut berkontribusi maka tentu capaian atas indikator-indikator dalam program cepat terwujud,” pungkasnya. [tin/aje]

  • 3 Kejadian Warga Tenggelam di Waduk Kedung Bendo Ngawi

    3 Kejadian Warga Tenggelam di Waduk Kedung Bendo Ngawi

    Ngawi (beritajatim.com) – Sudah ketiga kalinya, warga Ngawi tenggelam di Waduk Kedung Bendo di Desa Gunungsari Kecamatan Kasreman Kabupaten Ngawi Jawa TImur. Kejadian yang paling mencolok adalah siswa yang tenggelam di waduk tersebut saat melakukan kemah sekolah pada 2 Februari 2020 lalu.

    Saat itu, DH (14) warga Desa Dawu Kecamatan Paron Ngawi tenggelam saat berenang di waduk. Dia dan sejumlah rekannya tengah mengikuti kegiatan kemah yang digelar oleh sekolahnya di pinggir waduk.

    Saat kejadian, korban tengah mengikuti sejumlah temannya yang lebih dulu berenang di waduk. Namun, korban yang saat itu tak bisa berenang dengan baik terjatuh saat digendong rekannya hingga akhirnya tenggelam di kedalaman empat meter. DH kemudian ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada 3 Februari 2020.

    Kejadian kedua, yakni seorang wanita bernama Giyem (59) warga Desa Gunungsari Kasreman Ngawi ditemukan mengambang di Waduk Kedung Bendo pada 19 April 2023. Warga setempat terkejut karena tiba-tiba melihat jenazah wanita di waduk. Diketahui, Giyem sengaja menceburkan diri ke waduk karena mengalami depresi.

    Teranyar, pria 36 tahun di Desa Gunungsari Kecamatan Kasreman Kabupaten Ngawi, Jawa Timur tenggelam di Waduk Kedungbendo di desa setempat pada Minggu (19/5/2024) pukul 14.00 WIB.

    Pria bernama Harto Sudiro itu menyeberangi waduk dengan berenang sebelum dikabarkan tenggelam. Kejadian itu pertama diketahui oleh sejumlah pemancing di sekitar waduk. Warga kemudian melapor ke kepala desa dan dilanjutkan melapor ke polisi.

    Petugas kemudian meminta tolong Damkar Ngawi dan BPBD Ngawi untuk upaya pencarian dengan menggunakan stau unit perahu landing craft rubber (LCR). Namun, sampai pukul 16.00 WIB korban belum ditemukan.

    Kades Gunungsari Minto mengatakan, pihaknya mendapatkan laporan bahwa Harto tenggelam. Dari keterangan sejumlah warganya, Harto diketahui memanen jagung di lahan seberang waduk. Harto mengajak kedua anaknya ke lahan dan berangkat menyeberang menggunakan perahu getek.

    “Nah, ternyata air yang dibawa ketinggalan. Nah, korban ini kemudian berenang menyeberang. Namun, diduga korban ini kelelahan sebelum kembali mengambil minum. Sampai akhirnya tenggelam di tengah waduk,” kata Minto di lokasi kejadian.

    Minto mengatakan, jarak lokasi air minum milik korban sampai lahan di seberang waduk kurang lebih 50 meter. Pihaknya masih berupaya mencari dengan menggunakan LCR dan mengaduk air waduk. “Semoga segera ditemukan,” pungkas Minto. [fiq/but] 

     

     

  • Haul ke-417 Mbah Lamongan, Momentum Teladani Pionir Kejayaaan

    Haul ke-417 Mbah Lamongan, Momentum Teladani Pionir Kejayaaan

    Lamongan (beritajatim.com) – Haul ke-417 Ranggahadi, yang dikenal dengan sebutan Mbah Lamongan, digelar di Kelurahan Tumenggungan, Kecamatan/Kabupaten Lamongan. Ranggahadi merupakan Bupati Lamongan periode 1569-1607.

    Dalam kesempatan ini, Wakil Bupati Lamongan KH. Abdul Rouf menyampaikan bahwa momentum haul ini selayaknya dijadikan oleh masyarakat untuk meneladani jiwa kepemimpinan pionir kejayaan Lamongan yang pertama.

    “Alhamdulillah, haul Mbah Lamongan masih rutin digelar setiap tahunnya melalui kegiatan pengajian. Momen ini mari kita jadikan panutan terkait jiwa kepemimpinan yang dimiliki pionir kebanggaan kita,” tutur Wabup Abdul Rouf, ditulis Minggu (19/5/2024).

    Menurut Wabup Rouf, kegiatan haul ini merupakan salah satu bentuk penghormatan atas jasa pahlawan di masa lampau. Haul ini juga menjadi wadah sekaligus sebagai bentuk partisipasi guna menyatukan generasi muda dan generasi sebelumnya dalam mengenal sosok Ranggahadi yang mampu membawa kejayaan Lamongan hingga 455 tahun ini.

    “Haul ini merupakan kegiatan yang mampu menyatukan generasi muda dengan generasi sebelumnya, terutama dalam mengenal dan menghormati sejarah masa lampau,” terangnya.

    Haul ke-417 Ranggahadi, yang dikenal dengan sebutan Mbah Lamongan digelar di Kelurahan Tumenggungan, Kecamatan/Kabupaten Lamongan.

    Sementara itu, Ketua Panitia Haul, Kacung Santoso menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Lamongan bakal mengusulkan pembangunan pendopo di sekitar makam Mbah Lamong. Hal itu sesuai dengan harapan masyarakat sekitar.

    “Insyaallah, harapan masyarakat akan kami sampaikan, karena memang di sini pusat kejayaan Lamongan pertama kali. Tentu terdapat banyak sekali sejarah yang dapat dikaji,” jelasnya. [riq/but]

  • Segini Kedalaman Waduk Kedung Bendo Ngawi yang Tenggelamkan Warga

    Segini Kedalaman Waduk Kedung Bendo Ngawi yang Tenggelamkan Warga

    Ngawi (beritajatim.com) – Harto Sudiro (36) warga yang tinggal di Desa Gunungsari Kecamatan Kasreman Kabupaten Ngawi tenggelam di Waduk Kedung Bendo desa setempat, MInggu (19/5/2024) siang. Sebelum tenggelam, Harto nekat menyeberangi waduk tersebut dengan berenang.

    Hingga saat ini petugas gabungan masih berupaya untuk melakukan pencarian dan pemantauan di sekitar lokasi kejadian. Sejumlah saksi juga sudah diperiksa terkait kejadian tersebut.

    Kapolsubsektor Kasreman Iptu Heri Riyanto mengatakan, pihaknya mendapatkan laporan dari masyarakat. Petugas gabungan yakni Damkar Ngawi, BPBD, TNI serta relawan dilibatkan untuk membantu proses pencarian.

    ‘’Kemi libatkan petugas gabungan untuk melakukan pencarian. Sampai sore tadi upaya pencarian masih dilakukan kemudian dilakukan pemantauan,’’ terang Heri di lokasi kejadian.

    Heri mengatakan kedalaman waduk mencapai delapan meter. Sehingga, upaya pencarian tidak bisa dilakukan sembarangan. Pihaknya memastikan kawasan waduk aman dari masyarakat yang mencoba menonton upaya pencarian.

    “Kedalaman sekitar delapan meter. Jarak dari lokasi lahan korban sampai seberang waduk sekitar 50 meter lebih,” katanya.

    Diketahui, Pria 36 tahun di Desa Gunungsari Kecamatan Kasreman Kabupaten Ngawi, Jawa Timur tenggelam di Waduk Kedung Bendo di desa setempat pada Minggu (19/5/2024) pukul 14.00 WIB.

    Pria bernama Harto Sudiro itu menyeberangi waduk dengan berenang sebelum dikabarkan tenggelam. Kejadian itu pertama diketahui oleh sejumlah pemancing di sekitar waduk. Warga kemudian melapor ke kepala desa dan dilanjutkan melapor ke polisi.

    Petugas kemudian meminta tolong Damkar Ngawi dan BPBD Ngawi untuk upaya pencarian dengan menggunakan satu unit perahu landing craft rubber (LCR). Namun, sampai pukul 16.00 WIB korban belum ditemukan.

    Kades Gunungsari Minto mengatakan, pihaknya mendapatkan laporan bahwa Harto tenggelam. Dari keterangan sejumlah warganya, Harto diketahui memanen jagung di lahan seberang waduk. Harto mengajak kedua anaknya ke lahan dan berangkat menyeberang menggunakan perahu getek.

    “Nah, ternyata air yang dibawa ketinggalan. Nah, korban ini kemudian berenang menyeberang. Namun, diduga korban ini kelelahan sebelum kembali mengambil minum. Sampai akhirnya tenggelam di tengah waduk,” kata Minto di lokasi kejadian.

    Minto mengatakan, jarak lokasi air minum milik korban sampai lahan di seberang waduk kurang lebih 50 meter. Pihaknya masih berupaya mencari dengan menggunakan LCR dan mengaduk air waduk. “Semoga segera diketemukan,” pungkas Minto. [fiq/but]

     

     

     

     

     

  • Nelayan Bangkalan Khawatir Ada Buaya Lain

    Nelayan Bangkalan Khawatir Ada Buaya Lain

    Bangkalan (beritajatim.com) – Seekor buaya tersangkut jaring nelayan Kelurahan Mlajeh, Kecamatan/Kabupaten Bangkalan, Madura, Rabu (15/5/2024) kemarin. Adanya buaya tersebut kini menghantui para nelayan setempat. Pasalnya, nelayan khawatir jika masih ada buaya-buaya lain yang berkeliaran di wilayah perairan Bangkalan.

    “Jujur saja saya was-was saat menjaring ikan, karena kemungkinan buaya yang tertangkap kemarin itu ada temanya,” ujar Iman, nelayan setempat, Minggu (19/5/2024).

    Ia menambahkan, buaya berukuran tiga meter itu terperangkap jaring ikan milik nelayan di pinggir laut di sekitar Perumahan Graha Mentari, Kelurahan Mlajah pada pukul 19.30 WIB.

    “Buaya itu tersangkut jaring milik nelayan Matsair warga Kelurahan Kemayoran,” imbuhnya.

    Seperti yang diberitakan sebelumya, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Timur, Wilayah Madura. mengevakuasi buaya muara yang ditemukan di tepi laut di Kelurahan Mlajah, Kecamatan/Kabupaten Bangkalan.

    Pengendali Ekosistem Madya, BBKSDA wilayah Madura, Dani Triadi mengatakan pihaknya akan membawa buaya tersebut ke kandang transit di kantor BBKSDA yang berada di Sidoarjo.

    “Nanti akan kami teliti apakah bisa di lepas liar atau tidak. Tentu nanti akan kami cari lokasi yang cocok dengan habitat buaya tersebut,” ujarnya.

    Tidak hanya itu, pihaknya juga akan memeriksa lokasi penemuan. Sebab, dimungkinkan masih terdapat kawanan buaya lain yang berada di lokasi tersebut.

    “Nanti kita juga akan menelusi tempat pertama kali buaya itu ditemukan, sebab bisa saja ada buaya lainya,” imbuhnya.

    Dani menyebut, jenis buaya dengan panjang 3 meter dan bobot kurang lebih 100 kilogram itu biasanya tidak hidup di Madura.

    “Itu jenisnya buaya muara. Dan daerah Madura ini bukan habitat buaya tersebut. Makanya kami perlu cek kembali kenapa buaya itu bisa ada di Bangkalan,” pungkasnya. [sar/but]

  • Heboh! Artis Pria inisial R Dikabarkan Selingkuh dengan Sesama Jenis

    Heboh! Artis Pria inisial R Dikabarkan Selingkuh dengan Sesama Jenis

    Surabaya (beritajatim.com) – Media sosial x.com, kini sedang ramai memperbincangkan artis berinisial R. Diduga artis ini telah berselingkuh dengan pria sesama jenis di studio rumahnya. Kabar ini berawal dari cuitan akun (et)browndonggg.

    “Fun Fact: Seorang artis yang wara wiri di TV, mengajak HS sebelum 2 minggu Pernikahan & setelah 1 minggu pernikahan Kembali mengajak HS di studio rekamannya. Dan studio tersebut 1 atap dengan rumahnya serta bersebrangan dengan kamarnya bersama istrinya yang pada saat itu sedang tidur,” cuitnya.

    Dalam utasnya, ia juga menunjukkan tangkapan layar percakapan antara dirinya dengan sang artis. Di mana pria inisial R tersebut mengajaknya ke studio yang dianggapnya aman karena kedap suara.

    Selain itu, ada juga tangkapan layar percakapan antara pemilik akun dengan temannya. Dalam obrolan tersebut, ia menjelaskan kepada temannya bahwa si Insisial R sempat melihat istrinya karena takut terbangun.

    Warganet pun banyak yang bertanya bahkan menduga-duga, siapa sosok Inisial R yang dimaksud tersebut.

    “R siapa anjirr? yang baru nikah kan Rizky Febian,” tulis @ursw***.

    “Tadi katanya R* itu vokalisnya Repvb***,” ujar @blis***.

    “4 huruf, awalan R, punya studio di rumah,abis nikah.. pliss spil another clue😞

    Tebak2an gini emang tugas netijen buat cari tau,” komen @pake***.

    Namun, tak sedikit juga yang menganggap sosok dalam akun tersebut halu dan mengarang cerita saja.

    “Jangan percaya sama kicauan boti halu,” ujar @ini****.

    “Kalian percaya? Akunnya saja digembok, wkwkw” tulis @tubu***. [fyi/aje]

  • Buruh Tebang Tebu Mojokerto Ditemukan Meninggal

    Buruh Tebang Tebu Mojokerto Ditemukan Meninggal

    Mojokerto (beritajatim.com) – Seorang buruh tebang tebu di Mojokerto ditemukan meninggak dunia, Sabtu (18/5/2024) malam. Korban yang diketahui atas nama Dayat (51) ini ditemukan tak bernyawa di area persawahan Dusun Lolawang, Desa Lolawang, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto.

    Kapolsek Ngoro, Kompol Heru Purwandi mengatakan, korban ditemukan tak bernyawa tak jauh dari lokasi area persawahan lokasi tebangan tebu, tempat korban bekerja. “Korban ditemukan sekira pukul 19.15 WIB -+ 500 m dari lokasi tebangan tebu dalam keadaan meninggal dunia,” ungkapnya, Minggu (19/5/2024).

    Korban warga Dusun Kaburan RT 06 RW 02, Desa Boto, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo ini ditemukan rekan-rekannya setelah tak kunjung kembali ke kontrakan usai bekerja. Sehingga rekan-rekan korban mencari keberadaan korban yang sebelumnya diketahui berjalan ke arah timur seorang diri.

    “Sebelumnya, sekira pukul 08.00 WIB, korban bersama rekan-rekannya menebang tebu di persawahan Dusun Lolawang, Desa Lolawang. Sekira pukul 16.00 WIB, rekan-rekannya selesai menebang tebu kembali Kontrakan namun saat itu korban berjalan ke arah timur sendiria dan ditunggu di kontrakan tak kunjung kembali,” katanya.

    Sehingga, lanjut Kapolsek, sekira pukul 17.00 WIB, rekan-rekan korban mencari keberadaan korban. Sekira pukul 19.15 WIB, korban diketemukan -+ 500 meter dari lokasi tebangan tebu dalam keadaan meninggal dunia. Rekan-rekan korban kemudian menghubungi warga yang lainnya untuk diteruskan ke perangkat desa.

    “Kami mendapatkan informasi tersebut langsung ke lokasi penemuan korban ditemukan sudah tak bernyawa, sekira pukul 22.30 WIB kami mengevakuasi kenazah korban ke RS Bhayangkara Watukosek, Porong untuk dilakukan visum. Pihak keluarga yang datang setelah mendapatkan informasi dan keterangan saksi, korban memiliki riwayat penyakit darah tinggi,” ujanya.

    Kapolsek menjelaskan, hasil visum tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Korban meningga dunia murni karena sakit yang dideritanya sehingga setelah pihak keluarga membuat pernyataan, lanjut Kapolsek, jenazah korban dibawa pihak keluarga untuk dimakamkan di tempat asalnya di Probolinggo. [tin/but]

  • Peneror Nimas Sukses Bisnis Online, Warganet: Jika Dipenjara Siap Meneruskan Usahanya

    Peneror Nimas Sukses Bisnis Online, Warganet: Jika Dipenjara Siap Meneruskan Usahanya

    Surabaya (beritajatim.com) – Di balik kisah teror 10 tahun yang dialami oleh warga Surabaya, Nimas Sabella, sejumlah warganet justru salah fokus dengan usaha online yang dijalankan oleh terduga peneror, Adi Pradita.

    Diketahui bahwa Adi selama ini menjual sandal jepit karet di platform e-commarce. Bahkan usahanya tersebut terbilang sukses, terlebih jika dilihat dari jumlah penjualan, rating toko, hingga beberapa bukti omset yang sempat ia pamerkan di media sosial, X.

    Jika dilihat dari lapak jualannya di Toko oren, toko onlinenya telah mendapatkan 40.6 ribu penilaian dengan rating 4.9 dari 5. Lapak yang dibuatnya sejak enam tahun lalu itu pun telah diikuti oleh 17.5 ribu akun.

    Dalam cuitannya pada tahun 2022 lalu, Adi sempat menunjukkan bahwa penghasilan dari berjualan sandal tersebut sama seperti pekerja kantoran. Di mana ia bisa mendapatkan keuntungan bersih 6-7 jutaan. Bahkan, ia juga sempat pamerkan mobil yang ia beli dari hasil berjualan online.

    Namun karena adanya laporan kasus peneroran sekaligus pelecehan yang dilakukannya terhadap Nimas, membuat warganet iba melihat dedikasi dan kondisi bisnis online Adi.

    “Dedikasi Adi buat Nimas gak maen-maen anjir. Dua tahun lalu pengen punya toko sandal di shopee buat modal nikah sama Nimas, Dua tahun setelahnya beneran sukses tokonya. Sampe kebeli mobil pulak. Liat total ratingnya di shopee 40k lebih,” tulis @nurya***.

    Ada juga sejumlah warganet yang mengaku siap meneruskan usaha tersebut jika Adi nantinya dihukum.

    “Pak @prabu_abimanyu kiranya nanti adi dihukum, saya siap jadi wali amanat untuk usaha onlinenya. InsyaAllah saya jujur dan cuan akeh. Aamiin,” ujar @eDz***.

    “Kalau kakaknya bundir dan adiknya dipenjara, saya siap meneruskan usahanya. Akan kubuat backgroudnya lebih menarik dari sprei buluk ini,” ujar @ofl***.

    Adapun dalam perkembangan kasus ini, Adi Pradita telah diamankan oleh pihak kepolisian, di kediamannya, Jumat (17/5/2024) pukul 19.00 WIB. Saat ditangkap, terduga pelaku tanpa melakukan perlawanan dan masih proses dimintai keterangan. [fyi/aje]

  • Ribuan CJH Banyuwangi Gelar Manasik, Jemaah Tertua Usianya Segini

    Ribuan CJH Banyuwangi Gelar Manasik, Jemaah Tertua Usianya Segini

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Calon Jemaah Haji (CJH) Banyuwangi tahun ini berjumlah 1238 orang. Mereka tergabung dalam kloter 57, 58, 59, dan 60 dijadwalkan berangkat mulai 26 Mei 2024 dari embarkasi Surabaya.

    Dari jumlah itu, terdapat 282 jemaah lansia yang berusia di atas 65 tahun. Sementara, CJH usia tertua adalah Samiran (99) asal Kecamatan Sempu. Sedangkan yang termuda adalah Havid Nur Yasin (19) asal Kecamatan Srono.

    Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani berpesan agar para CJH saling menjaga. Termasuk kesehatan jemaah selama menjalani ibadah rukun Islam kelima tersebut.

    “Saya minta para jemaah selama berada di Arab Saudi, untuk saling menjaga dan mengingatkan satu sama lain. Jaga kesehatan semua dari sekarang agar bisa berangkat dan beribadah dengan baik,” ungkap Bupati Ipuk.

    Tak lupa, kata Ipuk, menitipkan doa kepada para jemaah. Mendoakan Banyuwangi agar selalu selamat dan sejahtera.

    “Jangan lupa juga saat salat atau ketika berada di tempat-tempat mustajab, untuk mendoakan Banyuwangi agar selalu diberi keselamatan dan kesejahateraan. Mohon doakan Banyuwangi menjadi daerah yang dirahmati Allah SWT,” tambah Ipuk.

    Selain itu, Ipuk juga berharap agar jemaah haji bisa menjadi duta bagi Banyuwangi. Saat haji akan berkumpul dengan jemaah dari seluruh daerah di Indonesia, bahkan mungkin akan berinteraksi dengan berbagai negara. Itu bisa menjadi momen untuk memperkenalkan Banyuwangi.

    “Para jemaah bisa menjadi duta untuk mengabarkan berbagai hal yang baik tentang Banyuwangi. Berikan jawaban yang baik ketika ada jemaah dari daerah lain yang menanyakan tentang Banyuwangi,” harapnya.

    Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi, Chaironi Hidayat, mengatakan manasik haji bertujuan untuk memantapkan kesiapan jemaah. Dalam manasik haji, calon jemaah diajarkan tentang tata cara pelaksanaan ibadah haji.

    “Seperti rukun haji, persyaratan, hal wajib, hal yang disunahkan, maupun hal-hal yang dilarang selama pelaksanaan ibadah haji,” katanya.  [rin/aje]

  • Ribuan Peninggalan Kuno Banyuwangi Tersimpan di Kolektor, Ada Lontar Sritanjung

    Ribuan Peninggalan Kuno Banyuwangi Tersimpan di Kolektor, Ada Lontar Sritanjung

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Ribuan koleksi sejarah peninggalan masa kerajaan Blambangan yang kini menjadi Banyuwangi tersimpan di sebuah rumah. Letaknya di Jalan Widuri, No. 21, Kelurahan Banjarsari, Kecamatan Glagah, Banyuwangi.

    Kini, lokasi itu diberi nama Omahseum yang diinisiasi oleh seorang kolektor bernama Thomas Racharto. Dia merupakan seorang kolektor yang banyak mengoleksi benda-benda kuno sejak 1971.

    Setelah bergelut puluhan tahun, Thomas memiliki tak kurang dari 1.200 koleksi. Jumlahnya bermacam-macam, ada peninggalan yang berusia ratusan tahun bahkan ada yang sejak Abad 13.

    Ribuan artefak Balambangan kuno seperti lingga, kendi, manik-manik, kitab kuno, keris, pedang, sampai fosil-fosil tersaji di Omahseum. Salah satunya yang menarik adalah naskah kuno Lontar Sritanjung.

    “Ini akan diajukan oleh Perpustakaan Daeran sebagai IKON (Ingatan Kolektif Nasional) ke Perpustakaan Nasional,” kata Thomas.

    Lontar Sritanjung adalah naskah yang diyakini sebagai legenda asal usul nama Banyuwangi. Naskah ini merupakan koleksi langka dan memiliki arti penting bagi sejarah dan kepercayaan masyarakat Blambangan.

    Sementara itu, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengapresiasi inisiatif adanya Omahseum itu. Menurutnya, hal tersebut menjadi sarana edukatif dan destinasi wisata baru.

    “Saya sangat senang atas inisiatif Pak Thomas Racharto dan keluarga. Ini dedikasi yang penting untuk wahana edukasi dan wisata sejarah bagi siapa saja yang ingin mengenal Banyuwangi,” ungkap Ipuk.

    Ipuk menyebutkan, pemerintah daerah siap untuk mengintegrasikan Omahseum dalam program-program promosi pariwisata di ujung timur Jawa ini. Apalagi, letak Omahseum yang berada di jalur wisata menuju ke Ijen dan Desa Adat Osing Kemiren.

    “Masyarakat bisa menikmatinya sejumlah museum. Selain di Museum Blambangan dan Museum PIGGI (Pusat Informasi Geologi Geopark Ijen), juga bisa ke Omahseum,” pungkas Ipuk. [rin/aje]