Category: Beritajatim.com Regional

  • Mandi di Sungai Amprong, 3 Bocah Perempuan Hanyut 2 Meninggal Dunia

    Mandi di Sungai Amprong, 3 Bocah Perempuan Hanyut 2 Meninggal Dunia

    Malang (beritajatim.com) – Nahas 3 bocah yang sedang mandi di Sungai Amprong, Madyopuro, Kota Malang hanyut terbawa arus sungai sekira pukul 16.00 WIB pada Selasa, (21/5/2024). Mereka adalah Intan (8) dan Sabrina (8) ditemukan meninggal dunia lalu Raya (8) ditemukan selamat.

    Saksi mata di lokasi Ardin (23) mengatakan bahwa dia awalnya berada di sungai untuk memancing. Namun, tiba-tiba dia didatangi 2 bocah laki-laki yang berteriak minta tolong karena melihat anak tenggelam.

    Sempat mengira bercanda. Dia melihat bahwa salah satu dari bocah yang terseret arus sungai tersangkut bambu, satu anak tenggelam ke dalam sungai dan satu anak lagi berupaya menyelamatkan diri dengan cara berenang.

    “Saya tadi mau mancing, lalu ada dua anak laki-laki datang minta tolong. Saya kira bercanda, lalu saya cek kok benar ada yang tenggelam. Saya masuk ke air dengan warga lain untuk menolong. Satu anak masih selamat, dua anak meninggal,” ujar Ardin.

    Ketua RT 04, Sumali menuturkan bahwa ketiga bocah tersebut mandi di sungai sekitar pukul 15.00 WIB. Mereka terbawa arus sungai sebelum diketahui oleh bocah laki-laki dan diselamatkan oleh pemancing di lokasi. “Jadi mereka itu awalnya mandi, lalu terbawa arus sungai. Satu anak bisa berenang, tapi dua anak hilang terbawa arus,” ujar Sumali.

    Sementara itu, Kapolsek Kedungkandang, AKP Effendi Budi Wibowo membenarkan kejadian tersebut. Pihaknya melakukan olah TKP di lokasi sungai. “Korban ada dua anak, diduga tenggelam terbawa aliran sungai,” ujar Effendi. (luc/kun)

  • Libur Waisak, Tiket Kereta Api ke Banyuwangi Tinggal Sedikit, Gercep Pesan Sisanya

    Libur Waisak, Tiket Kereta Api ke Banyuwangi Tinggal Sedikit, Gercep Pesan Sisanya

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Libur Waisak 2024 dan cuti bersama, PT. Kereta Api Indonesia (persero) menyediakan tambahan kereta. Tambahan kereta itu tersedia kelas eksekutif KA Wijayakusuma dan KA Ranggajati, serta kereta kelas bisnis KA Logawa.

    PT KAI menyediakan total 37.556 tempat duduk. Namun dari jumlah itu sudah terjual mencapai 33.692, atau sekitar 90 persen.

    “Sampai dengan Selasa (21/5), tiket yang sudah terjual untuk keberangkatan Daop 9 Jember selama lima hari dari Rabu (22/5) sampai Minggu (26/5) mencapai 33.692, atau 90 persen jika dibandingkan kapasitas yang disediakan sebanyak 37.556 tempat duduk,” ungkap Manager Hukum dan Humas KAI Daop 9 Jember, Cahyo Widiantoro, Selasa (21/5/2024).

    Cahyo menyebut, para pelanggan agar memesan lebih awal untuk mendapatkan pelayanan dari jasa angkutan kereta api tersebut. Pasalnya, pelanggan masih bisa memanfaatkan sisa tiket sebanyak 5.790 untuk libur panjang Hari Raya Waisak dan cuti bersama.

    “Jika tiket pada tanggal keberangkatan maupun KA yang diinginkan telah habis, dapat menggunakan KA yang lain atau memanfaatkan fitur connecting train yang tersedia pada aplikasi Access by KAI,” katanya.

    Selain itu, kata Cahyo, paling penting saat boarding harus dapat menunjukkan identitas sesuai dengan yang tertera pada tiket. Jika pelanggan tidak dapat menunjukkan identitas yang sesuai, maka penumpang tersebut tidak diizinkan naik di dalam kereta dan jika ditemukan naik akan diturunkan paksa.

    “KAI Daop 9 Jember mengimbau para pelanggan untuk memesan tiket jauh-jauh hari sebelum keberangkatan, sehingga bisa membuat perjalanannya menjadi nyaman dan berkesan,” tutup Cahyo. [rin/suf]

  • Tata Kelola Lemah, Sungai di Indonesia Darurat Sampah Plastik

    Tata Kelola Lemah, Sungai di Indonesia Darurat Sampah Plastik

    Gresik (beritajatim.com) – Dipicu tata kelola lemah, sungai di Indonesia darurat sampah plastic. Temuan ini pernah diluncurkan oleh tim Ekspedisi Sungai Nusantara pada akhir tahun 2022.

    Itu setelah tim mengunjungi dan melakukan penelitian di 68 sungai strategis nasional. Selain itu, tim juga melakukan survei persepsi masyarakat terhadap sungai Indonesia pada 1148 responden yang berdomisili di 166 kota dari 30 provinsi.

    Hasilnya, 98 persen sungai-sungai nasional tercemar mikroplastik. Sementara, 82 persen responden menyebut pemerintah abai dalam tata kelola sungai.

    World Water Forum ke 10 saat ini tengah berlangsung di Bali, di mana Indonesia menjadi negara Asia tenggara pertama yang menjadi tuan rumah yang dihadiri oleh para pakar, aktivis, pemimpin dunia.

    “Forum ini menjadi momentum penting bagi Indonesia untuk menunjukkan komitmennya dalam memperbaiki pengelolaan sumber daya air dan tata kelola lingkungan. Namun, pemerintah kurang menunjukkan perhatian dan komitmennya dalam masalah pencemaran sungai dan mikroplastik. Apalagi sungai saat ini telah berubah menjadi tempat sampah, karena minimnya akses dan pelayananan di sebagian besar daerah,” ujar Alaika koordinator audit sampah Ecoton.

    Sampah dan Limbah Industri Sebabkan Krisis Air Bersih

    Sementara itu, Ketua tim Ekspedisi Sungai Nusantara, Prigi Arisandi mempertegas, temuan ini menunjukkan bahwa sungai-sungai di Indonesia berada dalam kondisi yang memprihatinkan. Ini bukan masalah lingkungan tetapi juga masalah kesehatan bagi masyarakat yang bergantung pada sungai-sungai ini untuk kebutuhan sehari-hari.

    Lebih lanjut, banyak sungai-sungai di Indonesia yang airnya dijadikan sebagai bahan baku PDAM, sementara minimnya kontrol pemerintah sehingga banyak industri membuang limbahnya yang sembarangan di sungai.

    “Banyaknya timbulan sampah yang berpotensi menyumbang kontaminasi mikroplastik yang berisiko kepada kesehatan manusia dalam jangka panjang. Hal ini dapat mengancam krisis air bersih karena masyarakat sampai saat ini mengkonsumsi air yang terkontaminasi partikel mikroplastik yaitu partikel hasil fragmentasi sampah plastik yang berukuran kurang dari 5 mm,” kata Prigi.

    Mikroplastik di Sungai Indonesia Ancam Kesehatan Manusia dan Kepunahan Ikan Lokal

    Ikan mati

    Mikroplastik di sungai telah terbukti merusak rantai makanan. Penelitian Ecoton telah menemukan mikroplastik di air, sedimen, ikan, udang, bahkan di kotoran manusia yang hidup di bantaran sungai.

    Mikroplastik dapat berperan sebagai vektor transportasi racun dan senyawa dalam plastik juga termasuk sebagai senyawa pengganggu hormon seperti ftalat, bhispenol yang salah satu dampaknya apabila masuk ke manusia dapat memicu kanker. Di samping itu, menjadikan ikan menjadi intersex sehingga bisa punah dalam jangka panjang.

    Data dari sensus ikan Sungai Brantas yang dilakuan oleh Ecoton menunjukkan penurunan keanekaragaman ikan lokal di tahun 2023 di mana hanya ditemukan 7 spesies ikan local. Jumlah ini berkurang drastis dibandingkan dengan data 10 tahun lalu. Belasan spesies sudah tidak ditemukan kembali

    “Ekosistem sungai, jika airnya tidak mendukung dapat menyebabkan ikan bermigrasi ke tempat yang lain, bahkan bisa menyebabkan ikan mati dan punah jika pengelolaan sungai tidak baik,” ungkap Tasya Husna peneliti sensus ikan Ecoton

    Indonesia Harus Belajar dari Negara Lain

    Alaika Rahmatullah menambahkan,Indonesia memiliki kesempatan untuk belajar dari praktik terbaik negara lain dalam pengelolaan sumber daya air dan lingkungan. Diharapkan hasil dari World Water Forum dapat menjadi dasar bagi pemerintah untuk merumuskan kebijakan yang lebih baik dan implementasi yang kuat di masa depan.

    Pemerintah Indonesia harus melihat ini sebagai panggilan untuk beraksi, berkolaborasi antar elemen masyakarat. Upaya pemulihan sungai, pengurangan plastk sekali pakai, memfokuskan anggaran APBD dan APBN untuk pengelolaan sungai, memaksimalkan penegakan hukum bagi industri/perusahaan yang menemari sungai harus menjadi prioritas utama

    “Dengan komitmen dan tindakan nyata, Indonesia harus optimis dan bisa memperbaiki kondisi sungai dan lingkungannya sehingga dapat mewujudkan lingkungan yang bersih, sehat bagi generasi mendatang,” pungkasnya. [suf]

  • Kakek di Madiun Tewas Kesetrum Jebakan Tikus, Petani Abai Imbauan Pemdes?

    Kakek di Madiun Tewas Kesetrum Jebakan Tikus, Petani Abai Imbauan Pemdes?

    Madiun (beritajatim.com) – Seorang kakek di Desa Klitik, Kecamatan Wonoasri, Kabupaten Madiun, ditemukan meninggal dunia di sawah pada Selasa pagi (21/5/2024). Diduga, korban tersengat listrik dari jebakan tikus.

    Jasad kakek yang diketahui bernama Mulyadi (74) ditemukan oleh warga sekitar yang kemudian melaporkannya ke perangkat desa. Petugas dari Polsek Wonoasri dan Tim Inafis Polres Madiun kemudian mendatangi lokasi kejadian.

    Menurut Kepala Dusun Klitik, Nur Yasin, korban seringkali menghilang bepergian tanpa arah dan diduga mengalami pikun. Kesehariannya, Mulyadi mencari rumput di sawah.

    “Korban diduga sudah pikun.  Saat kami cek korban sudah meninggal akibat sengatan listrik, dari jebakan tikus sawah,” ujar Nur Yasin.

    Kepala Desa Wonoasri, Agus Sumaryono, menegaskan bahwa pemerintah desa telah mengikuti regulasi dan memberikan himbauan terkait penggunaan jebakan tikus bertenaga listrik di sawah.

    “Sudah ada himbauan. Bahkan di forum pertemuan berkali-kali disampaikan. Kejadian ini baru pertama ini,” ucapnya.

    Kanit Reskrim Polsek Wonoasri, Iptu Agus Subiyono, menambahkan bahwa jenazah Mulyadi telah dibawa ke RSUD Panti Waluyo Caruban untuk dilakukan visum.

    “Kami sudah olah TKP. Serta meminta keterangan kepada saksi-saksi. Jenazah dibawa ke RSUD Caruban untuk divisum. Pemeriksaan luar tidak ada tanda-tanda kekerasan,” pungkasnya.

    Kejadian ini menjadi pengingat bagi masyarakat untuk berhati-hati dalam menggunakan jebakan tikus bertenaga listrik. Pastikan jebakan tersebut aman dan tidak membahayakan bagi manusia maupun hewan lain. [fiq/suf]

  • Ini Pilihan Kereta saat Libur Panjang Waisak di Banyuwangi

    Ini Pilihan Kereta saat Libur Panjang Waisak di Banyuwangi

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Banyak pilihan kereta api saat libur panjang Hari Raya Waisak. Tentu saja, ada ribuan tiket kereta api yang bisa dipesan untuk menikmati masa libur panjang dan cuti bersama Hari Raya Waisak 2024 dari dan ke Banyuwangi.

    Pasalnya, PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 9 Jember menyediakan sebanyak 37.556 tempat duduk.

    Kapasitas itu tersedia untuk keberangkatan dari Daop 9 Jember selama lima hari dari Rabu (22/5)2024) sampai Minggu (26/5/2024). Kondisi itu terbilang meningkat 496 tempat duduk dibanding libur panjang saat Kenaikan Isa Al Masih lalu.

    Jumlah kapasitas itu juga dampak adanya kereta tambahan kelas eksekutif pada KA Ranggajati dan KA Wijayakusuma. Termasuk, penambahan kereta kelas bisnis pada KA Logawa.

    Manager Hukum dan Humas KAI Daop 9 Jember, Cahyo Widiantoro menjelaskan tambahan kereta kelas eksekutif tidak tersedia setiap hari melainkan pada tanggal tertentu. Misal, KA Ranggajati tersedia untuk keberangkatan Kamis (23/5/2024) dan Minggu (26/5) dari Stasiun Jember tujuan Cirebon.

    Sementara, kelas eksekutif tersedia KA Wijayakusuma yang bisa dipesan pada hari Rabu (22/5/2024), Jumat dan Minggu (26/5/2024). Kereta ini melayani keberangkatan dari Stasiun Ketapang tujuan Cilacap, Jawa Tengah.

    “Sedangkan untuk KA Logawa dari Stasiun Jember tujuan Purwokerto yang biasanya sekali jalan membawa tiga kereta kelas bisnis, mulai hari Kamis (23/5/2023 – Minggu (26/5/2024) membawa empat kereta kelas bisnis,” kata Cahyo. [rin/suf]

  • Warga Sampang Penuhi Halaman Kantor Pemkab, Tuntut Apa?

    Warga Sampang Penuhi Halaman Kantor Pemkab, Tuntut Apa?

    Sampang (beritajatim.com) – Warga perwakilan dari 14 kecamatan memenuhi halaman Kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang pada Selasa (21/5/2024). Mereka tidak sedang mengajukan tuntutan, lantas apa?

    Ternyata, berkumpulnya warga tersebut untuk menunjukkan dukungan terhadap kinerja Penjabat (Pj) Bupati Sampang, Rudi Arifiyanto. Sebab, baru-baru ini Pj Bupati Rudi Arifiyanto menjalankan fungsinya dan mengikuti Peraturan Bupati (Perbup) No 27 Tahun 2021. Tentang evaluasi kinerja Pj Kepala Desa (Kades) setiap enam bulan sekali.

    Massa menilai kinerja Pj Bupati Rudi Arifiyanto sangatlah tegas dan sudah semestinya menjalankan Perbup.

    “Jabatan Pj Kades ini bukan jabatan yang bisa diwariskan, sehingga sudah tepat jika pak Rudi melakukan evaluasi Pj Kades setiap enam bulan sekali,” teriak Sukardi koordinator aksi ribuan massa membanjiri kota Sampang, Selasa (21/5/2024).

    Ia menambahkan, meskipun hanya sebagai Penjabat Bupati dan bukan asli Sampang. Namun kinerja Rudi Arifiyanto dalam mengambil kebijakan mendapat dukungan dari warga. Terbukti, ribuan massa dari masing-masing perwakilan kecamatan rela melakukan aksi demo dan mengawal kepemimpinan Pj Bupati.

    “Kami akan menjaga Pak Rudi di Sampang dalam menjalankan tugasnya, siapapun yang mengusik akan berhadapan dengan ribuan massa,” tegasnya.

    Tidak hanya itu, meskipun baru seumur jagung berada di Sampang, Pj Bupati Rudi Arifiyanto telah mampu membuat gebrakan yang luar biasa. Seperti mengubah air asin menjadi air tawar, memanfaatkan urine sapi sebagai pupuk organik cair, dan merencanakan pembuatan embung-embung untuk mengurangi risiko banjir.

    Pantauan di lokasi, aksi ribuan massa itu berlangsung damai dan tidak menuntut harus bertemu dengan Pj Bupati, mereka hanya menujukan kekuatan massa pendukung kebijakan Pj Bupati. Setelah berorasi secara bergantian dari masing-masing perwakilan daerah, massapun membubarkan diri dengan tertib. [sar/beq]

  • Harapan Pj Wali Kota Mojokerto Sambut Tim Verlap Lomba Kampung KB

    Harapan Pj Wali Kota Mojokerto Sambut Tim Verlap Lomba Kampung KB

    Mojokerto (beritajatim.com) – Kota Mojokerto sebagai kota terinovatif se-Indonesia selama dua tahun berturut-turut, maka sekarang sudah waktunya Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) juga memberikan label terbaik Kampung Keluarga Berkualitas se-Indonesia kategori kota.

    Hal tersebut disampaikan Penjabat (Pj.) Wali Kota Mojokerto, Moh Ali Kuncoro saat menyambut kedatangan tim verifikasi lapangan lomba Kampung Keluarga Berkualitas (KB) tingkat nasional tahun 2024 di Kampung KB Kangjeng Djimat Kelurahan Surodinawan, Kecamatan Prajurit Kulon.

    “Selamat datang tim verifikator di Kelurahan Surodinawan Tercinta, semoga Kelurahan Surodinawan menjadi Kampung Keluarga Berkualitas terbaik tingkat nasional di tahun 2024,” ungkap Mas Pj (sapaan akrab, red), Selasa (21/5/2024).

    Orang nomor satu di lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto menyebut, sudah waktunya Kota Mojokerto menyandang label Terbaik Kampung KB se-Indonesia untuk kategori kota. Di Kota Mojokerto untuk Kampung Keluarga Berkualitas dengan klasifikasi berkelanjutan, menurutnya sudah 100 persen.

    “Pak Mendagri saja sudah kasih label Kota Mojokerto sebagai kota terinovatif se-Indonesia selama dua tahun berturut-turut, maka sekarang sudah waktunya BKKBN juga kasih label terbaik Kampung Keluarga Berkualitas se-Indonesia kategori kota. Kampung Keluarga Berkualitas dengan klasifikasi berkelanjutan, di Kota Mojokerto sudah 100 persen dan tersebar di 18 Kelurahan,” katanya.

    Menurut Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Jawa Timur ini, dengan keluarga yang berkualitas maka akan bisa menciptakan generasi yang berkualitas sebagai garda terdepan untuk bersiap menghadapi tantangan mewujudkan Indonesia Generasi Emas tahun 2045. Keluarga berkualitas juga berarti memiliki kecakapan secara lahir dan batin.

    “Dimana dari keluarga yang berkualitas akan lahir anak-anak yang unggul, serta akan membawa peradapan bangsa ke arah yang lebih tinggi. Mudah-mudahan apa yang menjadi ikhtiar kita bersama dan hasil verifikasi faktual juga bisa terpotret dengan baik. Semoga apa yang kita kehendaki bersama diridhoi oleh Allah,” tegasnya. [tin]

  • Ini Hasil Ekshumasi Korban Penganiayaan di Ponorogo

    Ini Hasil Ekshumasi Korban Penganiayaan di Ponorogo

    Ponorogo (beritajatim.com) – Meski sudah dikubur lebih dari 40 hari, Satreskrim Polres Ponorogo tetap melakukan ekshumasi terhadap jenazah Jiono, korban penganiayaan yang sebelumnya dilaporkan meninggal karena kecelakaan lalu lintas. Pengeluaran jenazah dari kubur dan dilanjutkan dengan tindakan autopsi itu, dilakukan oleh tim forensik dari Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Kediri.

    Proses ekshumasi dilaksanakan pada hari Selasa  pagi di tempat pemakaman umum (TPU) di Desa Poko Kecamatan Jambon Ponorogo. Proses ekshumasi hingga tindakan autopsi selesai, memerlukan waktu selama kurang lebih 1,5 jam. Prosesnya dilakukan secara tertutup, sekitar makam dipasang terop dengan penutup tirai warna hijau.

    “Kondisinya sudah mengalami dekompos, beberapa organ juga sudah membusuk,” kata Dokter Forensik RS Bhayangkara Kediri, Titik Purwanti, saat ditemui awak media usai melakukan autopsi, Selasa (21/05/2024).

    Dalam proses autopsi yang dilakukan oleh timnya itu, Titik menyebutkan bahwa ada kesesuaian dengan laporan puskesmas setempat. Yakni ada kesesuaian luka memar di kepala, paha kiri dan dada. Sementara untuk bagian tubuh yang lain,  masih dilakukan pemeriksaan lanjutan.

    “Kalau resapan darah atau memar itu, ya karena kekerasan tumpul,” katanya.

    Namun, Titik menggarisbawahi bahwa dirinya tidak bisa memastikan kekerasan tumpul yang dialami korban itu, karena jatuh atau dipukul. Dari tim forensik hanya memastikan bahwa resapan darah atau memar itu karena kekerasan tumpul. Kekerasan itu utamanya dilakukan di beberapa bagian kepala.

    “Luka tumpul itu, yang parah di sekitaran kepala,” pungkasnya.

    Diberitakan sebelumnya, keluarga almarhum Jiono hanya bisa pasrah dan menerima saat dikasih kabar bahwa anaknya itu meninggal karena kecelakaan tunggal. Dalam berita yang disebarkan di masyarakat, korban mengalami kecelakaan tunggal di pertigaan Dusun Bandung Desa Ngumpul Kecamatan Balong Ponorogo pada hari Sabtu (06/04/2024) dini hari. Padahal, ada saksi dari masyarakat yang menyatakan bahwa korban mengalami penganiayaan.

    “Saat diberi kabar kalau korban meninggal karena kecelakaan, keluarga korban menerima. Namun, setelah beberapa hari berlalu ada desas-desus dari warga bahwa meninggalnya karena penganiayaan,” kata Kepala Desa (Kades) Ngumpul, Supriono. [end/beq]

  • Kapolres Malang Bantu Alat Bantu Dengar ke Difabel Tuli

    Kapolres Malang Bantu Alat Bantu Dengar ke Difabel Tuli

    Malang (beritajatim.com) – Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Malang, AKBP Putu Kholis Aryana, menyalurkan bantuan alat bantu dengar kepada komunitas difabel tuli Kabupaten Malang. Penyerahan bantuan ini dilakukan di Mapolres Malang, Selasa (21/5/2024). Alat bantu pendengaran ini diharapkan bisa menjadi harapan baru bagi para penerima untuk dapat beraktivitas lebih maksimal.

    Bantuan kali ini diberikan kepada dua penerima, yakni Imam Asrori (36) warga Kecamatan Kepanjen, dan Galang Bayu (14) pelajar asal Kecamatan Kalipare, Kabupaten Malang. Kedua penerima masing-masing mendapatkan dua set alat bantu dengar merk Oticon, yang telah dipesan khusus dan diukur sesuai kebutuhan masing-masing.

    Penyerahan alat bantu dengar ini disaksikan langsung oleh Ketua Bhayangkari Cabang Polres Malang, Ny Ujik Putu Kholis, serta didampingi tim Kedokteran Kepolisian Polres Malang yang memberikan petunjuk pemakaian dan pemeliharaan alat tersebut.

    Imam Asrori diketahui mengalami gangguan pendengaran sejak remaja dan telah menggunakan alat bantu dengar selama sepuluh tahun terakhir, namun alat tersebut sudah rusak. Sementara Galang Bayu, seorang pelajar di SLB BC PGRI Sumberpucung, Kabupaten Malang, telah menyandang disabilitas sejak kecil dan memerlukan alat bantu dengar untuk menunjang aktivitas belajarnya.

    Kapolres Malang AKBP Putu Kholis Aryana menyampaikan, pihaknya telah berinteraksi cukup lama dengan penyandang disabilitas di Kabupaten Malang. Kepedulian ini diwujudkan dengan memberikan bantuan dan dukungan sarana untuk memudahkan aktivitas sehari-hari mereka.

    “Hari ini kami membantu kedua rekan difabel, Mas Galang dan Mas Asrori, yang memiliki keterbatasan pendengaran dengan memberikan alat bantu dengar. Alat ini memang dipesan khusus untuk mereka, dan alhamdulillah sudah bisa berfungsi dengan baik,” kata AKBP Putu Kholis di Mapolres Malang, Selasa (21/5/2024).

    Kholis menjelaskan, pihaknya terus berkomitmen untuk mendampingi dan memberikan semangat serta dukungan kepada rekan-rekan yang berkebutuhan khusus di Kabupaten Malang. Beberapa inisiatif yang telah dilakukan termasuk memberikan bantuan untuk merintis usaha dan alat-alat untuk mendukung mobilitas.

    “Komitmen kami adalah terus mendampingi dan memberikan semangat serta dukungan kepada rekan-rekan yang berkebutuhan khusus di Kabupaten Malang,” tegasnya.

    Kholis juga menyatakan bahwa pihaknya akan terus memberikan bantuan dan fasilitas kepada penyandang disabilitas secara bertahap dan berkesinambungan, berdasarkan masukan dan kebutuhan yang ada.

    “Kami berusaha mendukung teman-teman difabel sesuai dengan apa yang mereka butuhkan. Insya Allah, semua bisa kita bantu wujudkan dan penuhi,” tandasnya.

    Sementara itu, Imam Asrori salah satu penerima bantuan mengaku senang atas bantuan yang diberikan oleh Kapolres Malang. Ia mengatakan bahwa alat bantu dengar yang baru jauh lebih halus suaranya dan nyaman saat digunakan.

    “Terima kasih kepada Kapolres Malang atas bantuan yang diberikan. Alat bantu dengar yang baru ini jauh lebih nyaman dan tidak berdenging,” ungkapnya dengan penuh syukur.

    Bantuan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi para penerima dan mampu beraktivitas secara maksimal. Komitmen berkelanjutan dari pihak kepolisian untuk mendukung komunitas difabel ini menjadi langkah konkret kepedulian terhadap sesama yang membutuhkan. [yog/beq]

  • Penguak Penganiayaan di Ponorogo Dilaporkan Kecelakaan

    Penguak Penganiayaan di Ponorogo Dilaporkan Kecelakaan

    Ponorogo (beritajatim.com) – Kasus penganiayaan yang sempat dilaporkan kecelakaan ke polisi di Ponorogo akhirnya terkuak. Hal itu berkat kabar yang beredar di masyarakat bahwa korban atas nama Jiono meninggal tidak karena kecelakaan namun dianiaya, dan ada lebih dari satu saksi yang menyaksikan peristiwa itu.

    Awalnya, keluarga almarhum Jiono hanya bisa pasrah dan menerima saat mendapat kabar anaknya meninggal karena kecelakaan tunggal. Dalam berita yang disebarkan di masyarakat, korban mengalami kecelakaan tunggal di pertigaan Dusun Bandung, Desa Ngumpul, Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo pada Sabtu (6/4/2024) dini hari.

    Padahal, ada saksi dari masyarakat yang menyatakan korban meninggal akibat kekerasan, bukan kecelakaan tunggal. Saksi itu melihat sendiri fakta yang terjadi.

    “Saat diberi kabar kalau korban meninggal karena kecelakaan, keluarga korban menerima. Namun, setelah beberapa hari berlalu ada desas-desus dari warga bahwa meninggalnya karena penganiayaan,” kata Kepala Desa (Kades) Ngumpul, Supriono, Selasa (21/5/2024).

    Tabir yang membuka bahwa korban meninggal dunia diduga penganiayaan dan bukan kecelakaan, berawal dari warga. Kemungkinan, warga itu memberitahukan kesaksian sebagian masyarakat bahwa korban dianiaya saat kejadian itu.

    Selain itu, tersangka dan beberapa saksi pada kejadian itu, menunjukkan sikap-sikap yang aneh dalam kesehariannya pasca kejadian. Ada yang mengalami ketakutan maupun keadaan hatinya yang selalu tidak tenang.

    “Pelaku dan teman-temannya sampai saat inj mengalami ketakutan dan hatinya tidak tenang, ” katanya.

    Untuk diketahui sebelumnya, kasus Vina Cirebon yang akhir-akhir ini viral, nampaknya juga terjadi di Kabupaten Ponorogo. Kemiripan itu, terkait adanya korban meninggal dunia yang diduga dianiaya, namun dilaporkan kecelakaan lalu lintas tunggal.

    Peristiwa itu terjadi di Desa Ngumpul Kecamatan Balong Ponorogo. Kasus yang menimpa korban yang bernama Pujiono itu, terkuak setelah 40 hari peringatan kematiannya.

    “Jadi kronologis singkat pada laporan masyarakat, yaitu adanya laporan kecelakaan tunggal. Namun, pihak keluarga korban merasa ada kejanggalan-kejanggalan akhirnya melaporkan ke polisi,” kata Kasat Reskrim Polres Ponorogo AKP Ryo Perdana. [end/beq]