Category: Beritajatim.com Regional

  • Prakiraan Cuaca Malang Raya Rabu 22 Mei 2024

    Prakiraan Cuaca Malang Raya Rabu 22 Mei 2024

    Malang (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda memperkirakan cuaca Malang raya hari ini, Rabu 22 Mei 2024 di wilayah kabupaten dan kota.

    Prakirawan Rendy Irwandi, S.Si., melaporkan bahwa kota Malang pagi hari cuaca kabut. “Kemudian pukul 10.00 cuaca di kota Malang cuaca cerah. Cuaca cerah berawan terjadi pada siang hari pukul 13.00 WIB,” tulis Rendy Irwandi, dikutip dari laman resmi BMKG Juanda.

    Pukul 16.00 diperkirakan cuaca cerah berawan. Pada pukul 19.00 WIB diperkirakan cuaca cerah berawan. Pukul 22.00 WIB diperkirakan cuaca kabut.

    Hari Kamis (23/5/2024) dini hari cuaca diperkirakan cuaca berawan dan kabut. Suhu dengan kondisi tersebut berada pada angka 21 derajat celcius. Pagi hari pukul 07.00 cuaca di kota Malang diperkirakan cuaca cerah berawan.

    Sementara itu, wilayah Kabupaten Malang pada Rabu (22/5/2024) seluruh kecamatan di wilayah kabupaten Malang cuaca kabut. Cuaca berawan di Bantur, Gedangan, Sumbermanjing Wetan, Ampelgading, Dampit, Tirtoyudo.

    Kemudian, pukul 10.00 WIB seluruh kecamatan di kabupaten Malang cuaca cerah. Karangploso, Lawang, Singosari cuaca cerah berawan.

    Pukul 13.00 WIB diperkirakan cuaca seluruh kecamatan di kabupaten Malang cerah berawan dan berawan. Cuaca cerah di Jabung, Pakis, Poncokusumo, Tajinan, Tumpang, Wajak.

    “Pukul 16.00 WIB cuaca cerah berawan. Cuaca berawan di Bululawang, Gondanglegi, Kepanjen, Kromengan, Ngajum, Pagak, Pagelaran, Pakisaji, Sumberpucung, Wagir, Turen, Wonosari, Ampelgading, Dampit, Tirtoyudo,” tulis Rendy Irwandi dari laman resmi BMKG Juanda.

    Pukul 19.00 WIB cuaca kabut terjadi di Ampelgading, Dampit, Tirtoyudo, Karangploso, Lawang, Singosari. Cuaca sebagian yang lain di kabupaten Malang cuaca cerah berawan dan berawan.

    Pukul 22.00 WIB cuaca kabupaten cerah berawan dan kabut. Cuaca berawan di Ampelgading, Dampit, Tirtoyudo, Bantur, Gedangan, Sumbermanjing Wetan.

    Dini hari Kamis (23/5/2024) sebagian besar wilayah di kabupaten Malang cuaca cerah berawan dan kabut. Cuaca berawan tebal Bantur, Gedangan, Sumbermanjing Wetan. Suhu dengan kondisi tersebut berada di angka 22 derajat celcius.

    Pukul 07.00 sebagian besar kecamatan di kabupaten Malang cuaca cerah berawan. Cuaca cerah terjadi di Bululawang, Gondanglegi, Kepanjen, Kromengan, Ngajum, Pagak, Pagelaran, Pakisaji, Sumberpucung, Wagir, Turen, Wonosari.

    Kota Batu pada Rabu 22 Mei 2024 pagi hari diperkirakan cuaca kabut. Pukul 10.00 WIB cuaca cerah berawan. Cuaca cerah berawan pada siang hari. Sore hari cuaca cerah berawan.

    Kota Batu yang meliputi Batu, Bumiaji, dan Junrejo cuaca kabut pada pukul 19.00. Kemudian malam hari cuaca kabut. Dini hari Kamis 23 Mei 2024 cuaca kabut dan cerah berawan. Pagi hari pukul 07.00 WIB cuaca cerah berawan. [dan/aje]

  • Ini Identitas Korban Kecelakaan Rombongan Study Tour Asal Malang di Tol Jombang

    Ini Identitas Korban Kecelakaan Rombongan Study Tour Asal Malang di Tol Jombang

    Jombang (beritajatim.com) – Identitas korban kecelakaan rombongan study tour SMP PGRI 1 Wonosari Kabupaten Malang sudah didata oleh PJR (Patroli Jalan Raya) Polda Jatim. Dari kecelakaan itu, dua orang tewas, 15 terluka dan 33 selamat.

    Korban meninggal dibawa ke RSUD Jombang, sedangkan korban terluka dibawa ke RS RA Basuni Kabupaten Mojokerto. Korban meninggal adalah kernet bus bernama Edy Sulistiyono, warga Desa Bangle Kecamatan Kanigoro Kabupaten Blitar.

    Sedangkan satu lagi adalah Edy Crisna Handaka, guru yang merupakan warga Desa Ngebruk Kecamatan Sumberpucung Kabupaten Malang. “Dua meninggal, 15 terluka, dan 33 selamat,” ujar Kanit 3 PJR Polda Jatim AKP Yudiono, Rabu (22/5/2024).

    Kecelakaan bermula Ketika bus pariwisata Bimorio W-7422-UP yang dikemudikan Yanto (36), warga Desa Gembongan Kecamatan Ponggok Kabupaten Blitar melaju dari arah Yogyakarta menuju Malang.

    Bus tersebut membawa rombongan study tour murid SMP PGRI 1 Wonosari Malang. Tentu saja, penumpan bus penuh. Setibanya di KM 695+400 tol Jombang-Mojokerto diduga pengemudi mengantuk sehingga tidak bisa menguasai keadaan.

    Bus oleng ke kiri dan menabrak truk Mitsubishi N-9674-UH bermuatan gerabah. Benturan sangat kencang. Truk gerabah ini dikemudikan Arif Yulianto (32), warga Kecamatan Lawang Malang. Kendaraan ini melaju di lajur kiri. Bagian depan bus hancur. [suf]

    

    Berikut korban meninggal dan luka dalam kecelakaan itu:

    Korban meninggal
    1.Nama :Edy Sulistiyono(Kernet)
    Alamat :Dsn Semanding RT 002/009 Bangle Kanigoro Blitar;
    Usia : 46 thn;
    Kondisi : MD (meninggal dunia)

    2. Edy Crisna handaka(Guru);
    Alamat Jl.kebonsari 1/77 RT 3/1 desa ngebruk sumber Pucung malang ;
    Usia : 62thn;
    Kondisi : MD.

    Korban terluka
    1. Nama : Yanto (36), pengemudi bus
    Alamat : Dsn Bendorejo 03/01Gembongan Ponggok Blitar;
    Kondisi : robek pada telapak tangan dan kaki (LB)

    2. Nama : Leni noviananta;
    Usia : 23 thn;
    Jenis Kelamin: perempuan;
    Alamat : Desa Wonosari 6/9 kec Wonosari Malang;
    Kondisi : luka memar kiri dan pusing (LR).

    3. Nama : Susantiningsih;
    Usia : 30thn;
    Jenis kelamin: perempuan;
    Alamat : Sumbertempur 2/11 Kec wonosari kab malang;
    Kondisi : luka sobek di pelipis (LR).

    4. Nama : ibu jaseni;
    Usia : 60 thn;
    Jenis Kelamin : perempuan ;
    Alamat : ds Kluwut 3/04 Kec wonosari kab malang;
    Kondisi : luka sobek di pipi (LB).

    5. Nama : Nn Almira;
    Usia : 16 thn;
    Jenis Kelamin : perempuan;
    Alamat : Ds Ngerjo Kec wonosari kab malang;
    Kondisi : Luka memar di dahi (LR).

    6.Nama : Lutfiatun;
    USIA : 24 thn;
    Jenis Kelamin : perempuan;
    Alamat : ds slorok 7/2 kromengan malang;
    Kondisi : luka memar di dahi (LR).

    7. Nama:ibu juwati;
    Usia: 57 thn;
    Jenis Kelamin : perempuan;
    Alamat : ds slorok 7/2 kromengan malang;
    Kondisi : luka di gusi gigi patah dan memar di dahi (LB).

    8. Nama : wahyu agung;
    Usia : 30thn;
    Jenis Kelamin : laki laki;
    Alamat : kuwot 5/4 wonosari kab malang;
    Kondisi : luka lecet pelipis kiri (LR).

    9.Nama : Bpk mujiari;
    Usia : 46 thn;
    Jenis Kelamin : laki laki;
    Alamat : ds sumber tempur 2/11 kec wonosari kab malang;
    Kondisi : (LB)luka luka sobek di wajah.

    10.Nama: An Wisnu;
    Usia : 4,5 thn;
    Jenis Kelamin :laki laki Laki-laki;
    Alamat : kluwut kec wonosari Malang;
    Kondisi : (LR)luka memar dan lecet2 di dahi.

    11.Nama : Adelia;
    Usia : thn;
    Jenis kelamin:perempuan Laki-laki;
    Alamat : ds kluwut rt 001 rw 005 kec wonosari Malang;
    Kondisi : luka sobek di kaki kiri dan indikasi; patah jari kelingking kaki (LB).

    12.Nama : yunior;
    Alamat : sumba barat;
    Jenis kelamin : laki laki;
    Usia : 23 thn;
    Kondisi : luka memar pada bagian kaki; kanan(LR).

    13.Nama : Edo;
    Alamat : malang;
    Jenis kelamin : laki-laki;
    Usia : 23 ;
    Kondisi : (LR)luka robek pada bagian bibir, luka robek pada bagian punggung kaki kiri.

    14.Nama : natalia;
    Alamat : manggarai;
    Usia : 22;
    Jenis kelamin : perempuan;
    Kondisi : luka robek pada bagian bibir dan hidung memar (LR).

    15.Nama : hartono;
    Alamat : malang;
    Usia : 58;
    Jenis kelamin: laki-laki;
    Kondisi : luka lecet pada bagian pelipis kanan (LR).

  • Bupati Mojokerto Tak Berani Target Tinggi Konsumsi Ikan Warga, Ini Sebabnya!

    Bupati Mojokerto Tak Berani Target Tinggi Konsumsi Ikan Warga, Ini Sebabnya!

    Mojokerto (beritajatim.com) – Konsumsi ikan Kabupaten Mojokerto berada di 48,17 kg per kapita per tahun. Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati tidak berani menetapkan target tinggi konsumsi ikan warga karena Kabupaten Mojokerto tidak memiliki laut, namun pihaknya ingin pemerintah fokus pada kepentingan masyarakat dalam meningkatkan konsumsi ikan.

    Hal tersebut disampaikan saat menghadiri Rapat Kerja (Raker) Forum Peningkatan Konsumsi Ikan (Forikan) Tahun 2024 di Pendopo Graha Maja Tama (GMT), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto. Raker tersebut dilaksanakan sebagai upaya Pemkab Mojokerto untuk membangun kesadaran individu maupun seluruh masyarakat agar gemar mengkonsumsi ikan.

    Raker Forikan yang memiliki visi ‘Mewujudkan Masyarakat yang Sehat, Kuat dan Cerdas Dengan Ikan Sebagai Menu Utama Keluarga Indonesia’, juga turut mengundang dua narasumber yakni Farida dari Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur dan demo masak bersama chef linda dari Lautan Natural Krimerindo.

    Bupati perempuan pertama di Kabupaten Mojokertp ini mendorong Forikan untuk lebih aktif dalam meningkatkan konsumsi ikan. Bupati juga menginstruksikan Dinas Pangan dan Perikanan (Dispari) untuk menindaklanjuti pelatihan pengelolaan ikan pasca panen dan untuk memijahkan ikan wader.

    “Forikan harus menjadi motor penggerak untuk meningkatkan konsumsi ikan di Kabupaten Mojokerto. Dan perlu diketahui saat ini beberapa pelaku kuliner sambel wader yang merupakan makanan khas Mojokerto sedang mengalami kesusahan mencari bahan baku,” ungkapnya.

    Pemkab Mojokerto telah melakukan studi banding di Jawa Barat terkait budidaya ikan air tawar dan meminta dukungan dan kerjasama kepada Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur. Pemkab Mojokerto juga rutin melaksanakan rapat kerja Forikan.

    “Setidaknya kita tidak jauh berbeda dengan nasional. Kita sama PR-nya dengan Jawa Timur. Bagaimana cara dan merubah mindset saja, saat ini tentu tidak masalah ketika kemudian tidak punya laut karena distribusi bahan pangan itu sudah sangat luar biasa dan teknik pengolahan bahan pangan itu juga sudah luar biasa,” katanya.

    Di sisi yang lain, tantangan Pemkab Mojokerto saat ini sedang dihadapkan dengan permasalahan stunting dan menjadi evaluasi besar. Untuk angka stunting di angka 9,6 persen naik menjadi 16 persen yang diduga karena lepas pengawasan dan perhitungan.

    “Sesungguhnya kalo kita membiasakan ibu hamil konsumsi ikan bagus, pada ASI Eksklusif ibunya mengkonsumsi ikan. Pada saat mendapatkan MPASI ini merupakan tantangan besar bagaimana para ibu memberikan MPASI yang tidak instan bikin sendiri. Ketika memasuki ikan dalam MPASI yang instan itu berat,” tegasnya.

    Bupati mendorong Forikan untuk lebih aktif dalam meningkatkan konsumsi ikan dan khususnya membiasakan untuk para bumil, ibu menyusui, anak dan para lansia mengkonsumsi ikan. Menurutnya, upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan konsumsi ikan di Kabupaten Mojokerto, salah satunya memasang target dan memonitor lalu lalang ikan.

    “Ini merupakan tugas forikan bagaimana bumil, ibu menyusui mau makan dan menjadi menu utamanya serta makanan pendamping ASI pilihan ikan. Di sisi yang lain Bagaimana para lansia menjadi sumber protein untuknya juga ikan syaratnya jangan digoreng. Dan kita harus memasang target, kalo sudah pasang target upayanya apa? Dan memonitor lalu lalangnya ikan yang keluar masuk Mojokerto,” paparnya.

    Tujuan dari terlaksananya raker Forikan yaitu membangun kesadaran masyarakat untuk meningkatkan konsumsi ikan menjadi pembudayaan makan ikan, meningkatkan satuan gerakan pelaksanaan program atau kegiatan antara stakeholder Forikan dengan tujuan penurunan stunting, menyampaikan laporan program kegiatan Forikan tingkat kecamatan.

    Turut hadir Kepala Dispari, Ketua Dharma Wanita Persatuan, perwakilan Dinas Kesehatan (Dinkes), Disperindag, Ketua Umum Forikan kabupaten Mojokerto, Ketua Forikan kecamatan, serta 80 peserta yang terdiri dari pengurus Forikan tingkat Kabupaten maupun Kecamatan, Pokja III TP PKK Kabupaten Mojokerto. [tin/aje]

  • Makin Solid, Mabes TNI Dirikan Kantor di Banyuwangi

    Makin Solid, Mabes TNI Dirikan Kantor di Banyuwangi

    Banyuwangi (beritajatim.com) –  Markas besar (Mabes) TNI mendirikan kantor Sub Komando Garnisun Tetap (Kogartap) III/Surabaya di Banyuwangi. Kantor tersebut berlokasi di Jl. Adi Sucipto, Kelurahan Sobo, Kecamatan Banyuwangi. Dengan berdirinya kantor ini meningkatkan solid dan kompak di satuan TNI  lingkungan Kogartap III Surabaya, sekaligus mendukung kondusivitas wilayah Banyuwangi.

    Nantinya, Kogartap III/Surabaya ini memiliki tugas pokok sebagai penegak hukum, tata tertib, dan disiplin prajurit TNI (TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Laut, TNI Angkatan Udara) di wilayah Jawa Timur. Kantor tersebut juga sebagai kantor operasional yang berisi 41 personel TNI.

    Sebelumnya, pendirian kantor tersebut ditandai dengan surat perjanjian antara Markas Besar (Mabes) TNI Komando Garnisun Tetap III Surabaya dan Pemkab Banyuwangi untuk pinjam pakai tanah dan gedung.

    Hadir dalam penandatanganan itu Kepala Staf Komando Garnisun Tetap III/Surabaya Brigjen TNI (Mar) Agung Trisnanto, dan Sekretaris Daerah (Sekda) Banyuwangi Mujiono, di Banyuwangi, pada 29 April 2024 lalu.

    “Kami berterima kasih atas dukungan Pemkab Banyuwangi terhadap pendirian kantor Sub Kogartap III di Banyuwangi. Banyuwangi merupakan daerah ke-11 yang mendirikan Sub Kogartap III di Jawa Timur,” ujar Brigjen Agung.

    Agung menjelaskan tujuan pendirian Sub Kogartap salah satunya untuk memelihara ketentuan pokok kemiliteran untuk meningkatkan soliditas satuan-satuan di lingkungan Kogartap 3 surabaya.

    Selain itu, secara khusus di Banyuwangi karena daerah ini telah terdapat minimal dua matra TNI, sebagai salah satu prasyarat pendiriannya. Di Banyuwangi terdapat dua matra TNI yakni darat dan laut .

    “Kami siap membantu Pemkab di luar tugas pokok Garnisun. Kami bisa bekerjasama ikut memelihara ketertiban dan kemanan serta mendukung program pemerintah daerah lainnya,” tambah Brigjen Agung.

    Sementara itu, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan Pemkab Banyuwangi menyambut baik kehadiran Kogartap di Banyuwangi. Menurutnya Kogartap akan memperkuat kondusivitas daerah.

    “Kami yakin kehadiran satuan TNI Kogartap di Banyuwangi akan menambah ketertiban dan keamanan daerah,” ujar Bupati Ipuk.

    Ipuk juga berterima kasih atas keinginan Brigjen TNI Agung Trisnanto yang siap bekerja sama dengan pemerintah daerah. Pemkab sendiri membutuhkan kolaborasi dari banyak pihak untuk bersama-sama membangun daerah.

    “Ini kesempatan yang sangat baik bagi kami. Semoga kolaborasi antara Pemkab dan TNI ke depan semakin kuat dan solid,” pungkasnya. [rin/aje]

  • Apes! 2 Remaja Magetan Curi Ketela Dihukum Push Up oleh Warga 

    Apes! 2 Remaja Magetan Curi Ketela Dihukum Push Up oleh Warga 

    Magetan (beritajatim.com) – Dua remaja asal Kecamatan Karangrejo Kabupaten Magetan kedapatan mencuri ketela. Dua lelaki itu mencuri di kebun warga di Desa Jonggrang Kecamatan Barat Kabupaten Magetan, pada Selasa (21/05/2024) pukul 22.00 WIB.

    Kedua remaja berinisial AR (19) dan BA (19) itu akhirnya diamankan warga setempat. Keduanya diminta push up oleh warga sembari menunggu kedatangan pihak kepolisian.

    Kejadian pencurian itu pertama kali diketahui oleh Tri Sutrisno (30) warga Desa Jonggrang, Barat, Magetan. Sutris melihat dua orang berboncengan menggunakan sepeda motor Vario nopol AE 8969 QA. Keduanya mengarah ke sawah warga.Sutris pun curiga dengan keduanya dia tahu, jika keduanya bukanlah warga desa Jonggrang.

    “Saya curiga itu bukan warga sini. Mau ke sawah malam-malam mau ngapain. Saya ikuti. Saya ajak temen buat nyanggong. Dan pas mau kabur ke arah Desa Maron, saya segera kejar dan sampai tertangkap,” kata Sutris.

    Kedua remaja itu kemudian diamankan warga. Kejadian itu kemudian dilaporkan ke pihak pemdes dan diteruskan ke pihak kepolisian.

    Kades Jonggrang Warsito mengatakan warganya tidak sampai menganiaya pelaku. Kedua pelaku tersebut hanya diamankan saja.

    “Jadi ada pencuri ini diamankan warga. Kemudian sudah diserahkan ke pihak kepolisian. Nyuri ketela di kebun warga. Dari pengakuannya ternyata warga Desa Maron Kecamatan Karangrejo. Saat ditanya tadi ternyata sudah dua kali mencuri. Ini orang tuanya sudah dipanggil ke Polsek Barat,” kata Warsito

    Polisi yang datang ke lokasi kemudian mengamankan pelaku dan melakukan olah TKP. Pun, menyita motor pelaku dan sejumlah singkong di dalam karung. Kejadian itu kini masih ditangani Polsek Barat. [fiq/aje]

  • Ini Identitas Korban Kecelakaan Rombongan Study Tour Asal Malang di Tol Jombang

    Bus Rombongan Study Tour Kecelakaan di Tol Jombang-Mojokerto, 2 Tewas 15 Terluka

    Jombang (beritajatim.com) – Bus rombongan study tour dari SMP PGRI 1 Wonosari Kabupaten Malang mengalami kecelakaan di KM 695+400 jalur A Tol Jombang – Mojokerto (Jomo), Selasa (21/5/2024) sekitar pukul 23.45 WIB.

    Akibat kecelakaan tersebut, dua orang dinyatakan meninggal dunia. Mereka adalah satu orang kernet dan satu guru. Sedangkan penumpang lainnya sebanyak 15 orang mengalami luka. Rinciannya 10 luka ringan dan 5 luka berat. Kemudian 33 penumpang lainnya selamat.

    Kanit 3 PJR Polda Jatim AKP Yudiono menjelaskan, kecelakaan bermula Ketika bus pariwisata Bimorio W-7422-UP yang dikemudikan Yanto (36), warga Desa Gembongan Kecamatan Ponggok Kabupaten Blitar melaju dari arah Yogyakarta menuju Malang.

    Bus tersebut membawa rombongan study tour murid SMP PGRI 1 Wonosari Malang. Tentu saja, penumpan bus penuh. Setibanya di KM 695+400 tol Jombang-Mojokerto diduga pengemudi mengantuk sehingga tidak bisa menguasai keadaan.

    Bus oleng ke kiri dan menabrak truk Mitsubishi N-9674-UH bermuatan gerabah. Benturan sangat kencang. Truk gerabah ini dikemudikan Arif Yulianto (32), warga Kecamatan Lawang Malang. Kendaraan ini melaju di lajur kiri.

    Posisi terakhir kendaraan bus menempel di bak truk di lajur kiri menghadap ke timur. Bagian depan bus hancur. “Saat kejadian arus lalu lintas landai lancar dan cuaca cerah. Dua orang meninggal, 15 terluka, serta 33 orang selamat,” ujar Yudiono.

    Korban meninggal adalah kernet bus bernama Edy Sulistiyono, warga Desa Bangle Kecamatan Kanigoro Kabupaten Blitar. Sedangkan satu lagi adalah Edy Crisna Handaka, guru yang merupakan warga Desa Ngebruk Kecamatan Sumberpucung Kabupaten Malang. [suf]

  • Prakiraan Cuaca di Surabaya Raya 22 Mei 2024: Daerah Ini Diguyur Hujan

    Prakiraan Cuaca di Surabaya Raya 22 Mei 2024: Daerah Ini Diguyur Hujan

    Surabaya (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda, menginformasikan terkait prakiraan cuaca di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik, pada hari Rabu (22/5/2024).

    Prakirawan BMKG Juanda Surabaya, Oky Sukma Hakim, S.Tr, menyebutkan bahwa pagi ini cuaca di beberapa daerah di Surabaya sempat berkabut. Namun, umumnya akan cerah sepanjang hari. Termasuk di antaranya kecamatan Jambangan, Sambikerep, Sawahan, Wonokromo, hingga Asemrowo.

    “Suhu di Kota Pahlawan yakni antara 24-34 derajat celcius, dan tingkat kelembapannya cukup merata, berkisar 50-90 persen. Sedangkan untuk kecepatan angin antara 20 km/jam,” ujarnya.

    Oky juga menjelaskan terkait cuaca di wilayah Sidoarjo yang tampaknya cerah dan sempat berkabut di beberapa daerah. Termasuk kecamatan Buduran, Gedangan, Sedati, Sidoarjo, dan Waru.

    Suhu terendah di wilayah ini mencapai angka 24 derajat celsius dan suhu tertingginya mencapai 34 derajat celsius di kecamatan Taman. Sedangkan tingkat kelembapannya sama seperti Surabaya, yakni antara 50 hingga 90 persen. Untuk kecepatan angin 20 km/jam.

    Jika Surabaya dan Sidoarjo cenderung cerah, beberapa daerah di Gresik justru diguyur hujan dengan intensitas ringan. Adapun di antaranya terjadi di kecamatan Sangkapura dan Tambak, yang diprakirakan turun hujan sejak siang hingga malam hari.

    Adapun suhu terendah di wilayah ini mencapai 24 derajat celsius dan suhu tertinggi mencapai 34 derajat celsius. Untuk tingkat kelembapannya berkisar antara 50 hingga 90 persen. Sedangkan kecepatan angin 20 km/jam.

    Dengan prakiraan cuaca ini, penduduk Surabaya Raya perlu bersiap-siap untuk menghadapi hari yang cerah dan panas. Ini juga menjadi informasi penting bagi mereka yang hendak merencanakan aktivitas di luar ruangan. (fyi/ian)

  • Tersengat Aliran Listrik untuk Pengairan Sawah, Petani di Bojonegoro Tewas

    Tersengat Aliran Listrik untuk Pengairan Sawah, Petani di Bojonegoro Tewas

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Seorang petani ditemukan tergeletak sudah tidak bernyawa di pematang sawah turut Desa Pungpungan Kecamatan Kalitidu Kabupaten Bojonegoro. Petani tersebut tewas setelah diduga tersengat aliran listrik untuk mesin pompa pengairan sawah, Selasa (21/5/2024).

    Kapolsek Kalitidu Polres Bojonegoro, AKP Saefuddinuri mengatakan, kejadian tersebut kali pertama diketahui oleh saksi Zahir sekitar pukul 09.00 WIB. Korban atas nama Ikhwan (45) warga Dusun Kuce Desa Leran Rt 18 RW 05 Kecamatan Kalitidu Kabupaten Bojonegoro dalam kondisi tengkurap.

    “Menurut pihak keluarga, korban berangkat ke sawah sejak pukul 05.30 WIB untuk menggarap sawah,” ujarnya.

    Hasil pemeriksaan oleh tim medis dari Puskesmas Pungpungan, diketahui korban dalam kondisi sudah tidak bernyawa saat ditemukan warga. Sementara pemeriksaan yang dilakukan pihak kepolisian mengindikasi korban meninggal dunia karena tersengat kabel sumur sibel yang berada di sawah miliknya untuk kebutuhan irigasi.

    “Itu dibuktikan dengan hasil pemeriksaan medis adanya bekas luka sengatan listrik yaitu luka bakar pada lengan tangan sebelah kiri, luka bakar pada dada sebelah kiri dan luka bakar pada pipi sebelah kiri,” jelas AKP Udin, sapaan akrab Saefuddinuri.

    Setelah dilakukan identifikasi, jasad korban selanjutnya diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan. Pihaknya juga mengimbau kepada para petani agar lebih berhati-hati dalam menggunakan listrik di areal persawahan. [lus/ian]

  • Peringati 26 Tahun Reformasi, Aktivis 98 Gelar Instalasi Napak Tilas Pelanggaran HAM

    Peringati 26 Tahun Reformasi, Aktivis 98 Gelar Instalasi Napak Tilas Pelanggaran HAM

    Jakarta (beritajatim.com) – Sejumlah aktivis 98 menggelar aksi instalasi peringatan 26 tahun Reformasi dan napak tilas pelanggaran HAM era Orde Baru di Markas Front Penyelamat Reformasi Indonesia, Jl. Diponegoro No.72 Menteng Jakarta Pusat. Dalam aksi yang digelar tiga hari ini dipertunjukkan 2.000 tengkorak dan 1000-an kuburan yang ditampilkan secara dramatis dan diperkuat dengan pameran foto.

    Aktivis 98 Mustar Bonaventura mengatakan, kekejaman Orde Baru (Orba) telah memakan ribuan bahkan ratusan ribu korban, sehingga tidak boleh dilupakan oleh rakyat Indonesia. Peristiwa keji itu harus dijadikan pelajaran oleh anak bangsa yang sudah merasakan buah manis perjuangan reformasi 26 tahun silam.

    “Kalau kemudian mau kita kumpulkan semua, menurut saya, ada sampai 500.000 korban. Kalau tengkoraknya kita jejerin, dari Merak sampai Surabaya panjangnya. Ini adalah bagian kecil bagaimana dulu kejinya, kejamnya Orde Baru, dan menurut saya ini tidak boleh kita lupakan,” tegas Mustar.

    Mustar berharap, para generasi muda khususnya milenial dan gen z tidak boleh abai akan sejarah bangsa Indonesia, meskipun sejarah itu sangat kelam. Mulai dari penghilangan nyawa secara paksa, pemerkosaan, hingga diskriminasi rasial.

    “Di 26 tahun reformasi ini, ini tidak boleh kita lupakan. Generasi z, generasi jaman muda saat ini harus tau peristiwa 26 tahun lalu, ada penembakan misterius 6000 ribuan korban saat itu, ada korban massal pemerkosaan Tionghoa dan lain sebagainya,” ungkapnya.

    Atas dasar itulah, ia menyatakan bahwa melalui aksi instalasi peringatan 26 tahun reformasi dan napak tilas pelanggaran HAM era Orde Baru ini semua anak bangsa bisa merefleksikan peristiwa kelam tersebut.

    “Nah, ini yang kemudian kita refleksikan hari ini di peringatan 26 tahun reformasi, kira-kira seperti itu,” katanya. [ian]

  • Mandi di Sungai Amprong, 3 Bocah Perempuan Hanyut 2 Meninggal Dunia

    Mandi di Sungai Amprong, 3 Bocah Perempuan Hanyut 2 Meninggal Dunia

    Malang (beritajatim.com) – Nahas 3 bocah yang sedang mandi di Sungai Amprong, Madyopuro, Kota Malang hanyut terbawa arus sungai sekira pukul 16.00 WIB pada Selasa, (21/5/2024). Mereka adalah Intan (8) dan Sabrina (8) ditemukan meninggal dunia lalu Raya (8) ditemukan selamat.

    Saksi mata di lokasi Ardin (23) mengatakan bahwa dia awalnya berada di sungai untuk memancing. Namun, tiba-tiba dia didatangi 2 bocah laki-laki yang berteriak minta tolong karena melihat anak tenggelam.

    Sempat mengira bercanda. Dia melihat bahwa salah satu dari bocah yang terseret arus sungai tersangkut bambu, satu anak tenggelam ke dalam sungai dan satu anak lagi berupaya menyelamatkan diri dengan cara berenang.

    “Saya tadi mau mancing, lalu ada dua anak laki-laki datang minta tolong. Saya kira bercanda, lalu saya cek kok benar ada yang tenggelam. Saya masuk ke air dengan warga lain untuk menolong. Satu anak masih selamat, dua anak meninggal,” ujar Ardin.

    Ketua RT 04, Sumali menuturkan bahwa ketiga bocah tersebut mandi di sungai sekitar pukul 15.00 WIB. Mereka terbawa arus sungai sebelum diketahui oleh bocah laki-laki dan diselamatkan oleh pemancing di lokasi. “Jadi mereka itu awalnya mandi, lalu terbawa arus sungai. Satu anak bisa berenang, tapi dua anak hilang terbawa arus,” ujar Sumali.

    Sementara itu, Kapolsek Kedungkandang, AKP Effendi Budi Wibowo membenarkan kejadian tersebut. Pihaknya melakukan olah TKP di lokasi sungai. “Korban ada dua anak, diduga tenggelam terbawa aliran sungai,” ujar Effendi. (luc/kun)