Category: Beritajatim.com Regional

  • Ini Rahasia Calon Haji Berusia Hampir 100 Tahun Asal Blitar, Rajin Ngrowot dan Bersepeda

    Ini Rahasia Calon Haji Berusia Hampir 100 Tahun Asal Blitar, Rajin Ngrowot dan Bersepeda

    Blitar (beritajatim.com) – Pada usianya yang hampir mencapai 100 tahun, Makrus masih sehat bugar. Meski kulitnya telah keriput, namun kakek 13 cucu tersebut masih kuat bersepeda mengelilingi kampung. Apa rahasia dibalik semua ini?

    Calon haji tertua asal Kabupaten Blitar itu pun mengungkapkan rahasia kebugaran tubuhnya. Sejak muda, Makrus selalu berpuasa Ngrowot.

    Puasa Ngrowot sendiri adalah puasa yang mengharuskan seseorang tidak makan makanan berbahan dasar beras. Selama ini, Makrus hanya makan umbi-umbian sebagai ganti beras.

    “Jadi selama 2 Minggu bapak saya paksa untuk makan nasi, sebelumnya bapak menjalankan puasa Ngrowot,” kata Siti Marfiah, anak dari Makrus, Rabu (22/05/24).

    Selama bertahun-tahun menjalankan Puasa Ngrowot, membuat Makrus merasa enek untuk mengkonsumsi nasi. Kebiasaan Kakek 97 tahun untuk berpuasa Ngrowot membuat dirinya terhindar dari berbagai penyakit seperti diabetes hingga asam urat.

    “Enek saya kalau makan nasi,” ungkap Makrus.

    Selama hidupnya, Makrus jarang makan makanan kekinian. Kakek kelahiran tahun 1927, memang memilih mengkonsumsi makanan-makanan tradisional dan menghindari nasi.

    “Lebih enak Ngrowot,” ucapnya.

    Selain taat menjalankan puasa Ngrowot, Makrus juga sejak muda tak menggunakan kendaraan bermotor. Ia memilih sepeda sebagai kendaraan penunjang aktivitasnya.

    Kemanapun Makrus pergi ia memilih menggunakan sepeda ontel miliknya. Kakek 97 tahun itu memang tak bisa mengendarai sepeda motor atau mobil.

    “Kemana-mana ya naik sepeda onthel ini, kalau dulu ya jaraknya jauh-jauh sekarang paling ke warung,” imbuhnya.

    Itu lah dua rahasia kebugaran tubuh Makrus hingga dirinya kini masih siap untuk berangkat ke tanah suci. Makrus pun akan berangkat sendiri ke tanah suci tanpa didampingi oleh pihak keluarga. [owi/aje]

  • Guru Agama Islam Meninggal dalam Posisi Duduk

    Guru Agama Islam Meninggal dalam Posisi Duduk

    Malang (beritajatim.com) – Satu guru SMP PGRI 01 Wonosari meninggal dunia dalam kecelakaan di Jalan Tol Jombang-Mojokerto. Korban meninggal atas nama Edi Krisnahandoko, guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

    Kepala Sekolah SMP PGRI 01 Wonosari, Hartono pada beritajatim.com menjelaskan, rombongan bus study tour berangkat pada Senin (20/5/2024) pukul delapan malam dengan tujuan Jogya.

    “Tujuan kami ke Parangtritis, Candi Prambanan, Tebing Breksi, dan Malioboro,” ungkap Hartono, Rabu (22/5/2024) siang.

    Hartono menceritakan, saat kecelakaan terjadi, dirinya sedang tidur. “Saat kejadian semua sudah tidur, situasi dalam bus senyap. Saya juga tidur, kaget pas ada hentakann itu,” tuturnya.

    Upacaya pemakaman Edi Krisnahandoko, guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

    Hartono mengaku, siswa selamat 30 orang, luka ringan 1, dengan jumlah guru dan pendamping 11 orang. “Satu guru meninggal dunia, guru yang luka ada 5, luka ringan, semua sudah pulang di rumah masing masing,” tegasnya.

    Guru yang meninggal atas nama Edi Kresna Handaka, guru PGAI dan Bahasa Jawa. “Pak Edi duduk di sebelah kiri saya. Posisi duduk kami di baris pertama belakang sopir. Pak Edi meninggal dunia dalam posisi duduk, wajahnya banyak darah karena mungkin terkena serpihan kaca,” pungkas Hartono. [yog/but]

  • Polisi Jelaskan Kronologi Kecelakaan Tour Siswa di Tol Jombang

    Polisi Jelaskan Kronologi Kecelakaan Tour Siswa di Tol Jombang

    Surabaya (beritajatim.com) – Kecelakaan yang terjadi di ruas tol Jombang-Mojokerto antara bus yang mengangkut puluhan siswa SMP PGRI 1 Wonosori Malang dengan sebuah Mitsubishi truck disebabkan pengemudi bus mengantuk.

    Kasat PJR Ditlantas Polda Jatim AKBP Imet Chaerudin menceritakan kronologis kecelakaan yang menyebabkan dua orang meninggal dunia tersebut. Menurut Imet semula kendaraan bus pariwisata Bimorio membawa siswa SMP PGRI 1 Wonosari Malang yang di kemudikan Yanto berjalan dari Jogyakarta menuju malang.

    Setibanya di Km 695+400 pengemudi mengantuk sehingga tidak bisa menguasai kemudi sehingga oleng ke kiri dan menabrak kendaraan Mitsubishi truck Nopol N-9674-UH bermuatan gerabah yang dikemudikan Arif Yulianto yang melaju di lajur kiri. Posisi terakhir kendaraan bus menempel di bak truk di lajur kiri menghadap ke timur. Saat kejadian arus lalin landai lancar dan cuaca cerah.

    “Kecelakaan diduga dikarenakan pengemudi bus mengantuk sehingga terjadi laka lantas,” ujar Imet.

    Kecelakaan sendiri, kata Imet, terjadi pada Rabu (21/5/2024) sekitar pukul 23.45 Wib. Dari insiden ini ada 33 penumpang selamat.Sementara yang mengalami luka berat lima orang, luka ringan 10 orang dan meninggal dunia (MD) dua orang.

    Sementara dua identitas korban yang meninggal dunia adalah Edy Sulistiyono (Kernet) umur 46 tahun, Alamat Dsn Semanding RT 002/009 Bangle Kanigoro Blitar.

    Yang kedua adalah Edy Crisna Handaka (Guru) usia 62 tahun, alamat Jl.kebonsari 1/77 RT 3/1 desa ngebruk sumber Pucung malang. [uci/but]

  • Begini Peringatan Hari Kartini Ala DWP Tuban, Ada Apa Saja?

    Begini Peringatan Hari Kartini Ala DWP Tuban, Ada Apa Saja?

    Tuban (beritajatim.com) – Peringati Hari Kartini Tahun 2024, Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Tuban berkolaborasi dengan sejumlah organisasi perempuan di Kabupaten Tuban dengan menggelar panggung Karya Specta di Pendopo Krido Manunggal Tuban.

    Dalam kegiatan tersebut turut dihadiri oleh Ketua Bhayangkari Tuban, Ketua TP PKK, pimpinan OPD dan Camat se-Kabupaten Tuban, perwakilan Gabungan Organisasi Wanita (GOW), Gabungan Organisasi Penyelenggara Taman Kanak-Kanak Indonesia (GOPTKI) dan Forum Puspa Kabupaten Tuban.

    Ketua DWP Kabupaten Tuban, Sri Rahayu Budi Wiyana, S.Pd mengatakan, kegiatan ini termasuk juga seminar tentang Peran Perempuan dalam Membentuk Generasi di era 4.0 dan Society 5.0 dengan narasumber Dr. Akhmad Muwafik Saleh. Kemudian, disemarakkan dengan sejumlah pertunjukan antara lain : Gerak Mbangun Deso Noto Kutho dari Disbudporapar Kabupaten Tuban, Karya Specta yang dipersembahkan siswa, guru, dan wali siswa dari SLB Jatiwiyata Dharma Kabupaten Tuban, Gerak Asyik guru dan siswa TK Pertiwi Kabupaten Tuban, Drama Musikal “Sampek Tuek” dan “Tari Kipas” kolaborasi DWP, GOW, dan GOPTKI Kabupaten Tuban.

    “Suasana kian semarak juga karena ada permainan angklung bersama seluruh undangan dan suguhan peragaan busana kebaya yang diikuti kurang lebih 350 peserta,” terang Sri Rahayu.

    Adapun menurut dia tema kegiatan tersebut yakni mengusung “Peran Perempuan Membentuk Generasi Muda Berdaya Saing di Era Digital”. Tema tersebut diusung untuk memberikan motivasi dan semangat bagi seluruh perempuan di Kabupaten Tuban dalam mendidik dan mempersiapkan generasi penerus yang unggul.

    “Selain itu, juga menjadi bukti konkrit bahwa perempuan tetap dapat berkiprah pada ranah publik sembari menjalankan tugas utamanya di sektor rumah tangga,” kata dia.

    Ia percaya, bahwa seluruh perempuan Kabupaten Tuban merupakan sosok hebat yang mampu berkarya dengan caranya masing-masing, serta memiliki peran strategis dalam mendukung keberhasilan pembangunan daerah.

    “Perempuan harus memiliki sudut pandang lain yang tidak dimiliki laki-laki dalam memandang suatu peristiwa. Karenanya, perempuan dapat memberikan solusi alternatif terhadap program kegiatan,” paparnya.

    Sri Rahayu juga memaparkan, salah satu bentuk pengembangan dan pemberdayaan penyandang disabilitas yakni dengan pengembangan kemampuan bagi penyandang disabilitas yang dapat ditempuh dengan memberikan kepercayaan mulai dari lembaga pendidikan serta dukungan yang diberikan akan menstimulus rasa percaya diri bagi penyandang disabilitas untuk mengoptimalkan potensi dirinya.

    “Sehingga menjadikan penyandang disabilitas lebih mandiri dan turut serta berkontribusi terhadap pembangunan daerah,” pungkasnya. [ayu/aje]

  • Selamat di Kecelakaan Bus SMP Malang, Korban: Saya Tertidur

    Selamat di Kecelakaan Bus SMP Malang, Korban: Saya Tertidur

    Malang (beritajatim.com) – Almira (15), remaja asal Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang, menjadi salah satu dari 45 korban kecelakaan bus rombongan study tour SMP PGRI 01 Wonosari di Tol Jombang-Mojokerto. Beruntung, dia selamat dari peristiwa nahas itu.

    Almira mengalami luka di kening akibat benturan. Dia mengaku sedang tidur saat kecelakaan terjadi.

    “Pas kejadian saya tertidur, tahu tahu sudah sakit dibagian kepala,” ucap Almira, Rabu (22/5/2024).

    Almira baru tiba di Malang tadi pagi sekira pukul 06.30 WIB. Dia mengaku ssama sekali tak tahu bagaimana kronologis kecelakaan terjadi, pun dengan teman-teman lainnya.

    “Nggak tahu pas kecelakaan, semua pada tidur kok,” tutur Almira.

    Terpisah, Anggota Komite Sekolah SMP PGRI 01 Wonosari, Purnomo menjelaskan, rombongan satu bus berpenumpang 45 orang berangkat hari Senin (21/5/2024) sore.

    “Rombongan berangkat ke Jogya hari Senin sore kemarin. Semuanya sudah pulang ke rumah masing masing. Hanya menunggu jenasah satu orang guru atas nama Pak Edi,” beber Purnomo. [yog/beq]

  • Kakek Buruh Tani di Blitar Berangkat Haji di Usia Hampir 100 Tahun

    Kakek Buruh Tani di Blitar Berangkat Haji di Usia Hampir 100 Tahun

    Blitar (beritajatim.com) –  Makrus menjadi calon jemaah haji tertua asal Kabupaten Blitar yang bakal berangkat pada tahun ini. Saat ini kakek  Makrus berasal dari Jatinom Kecamatan Kanigoro Kabupaten Blitar tersebut telah berusia hampir 100 tahun tepatnya saat ini berumur  97 tahun.

    Diusia senjanya Makrus kini bisa tersenyum bahagia karena cita-citanya untuk pergi ke tanah suci bakal segera terwujud. Sejak ia bekerja sebagai buruh tani dulu, Makrus memang bercita-cita menunaikan rukun Islam ke 5 yakni Haji.

    Kini Makrus pun terus berupaya menjaga kondisi tubuhnya agar ia bisa menunaikan ibadah Haji hingga selesai.

    “Sudah siap (Mbah siap berangkat haji). Persiapan kesehatan ya? kalo pagi jalan jalan sama masih sepedaan,” kata Makrus saat ditemui di rumahnya.

    Kakek 13 cucu itu pun sudah mendaftar sejak tahun 2012 lalu. Ia menyisihkan sebagian uang hasil kerjanya dulu sebagai buruh tani untuk membayar biaya haji.

    Kakek Makrus yang akan pergi haji di usia jelang 100 tahun

    Kini setelah 12 tahun menunggu, Kakek 97 tahun tersebut bisa mewujudkan mimpinya pergi ke tanah suci. Raut bahagia pun tidak bisa ditutupi Makrus saat mendengar jadwal keberangkatan ke tanah suci.

    “Kalo lahir tahun 27, tapi di dokumen 1 juli 28. Setahu saya cuma tahu 27, tanggalnya nggak tau, kalau kondisi masih, cuma mata agak kabur dan pendengaran kurang,” Ceritanya.

    Kondisi Makrus sendiri masih terbilang prima. Diusianya yang sudah menginjak 97 tahun, Makrus masih sehat dan kuat berjalan jauh.

    Namun kakek 13 cucu itu memiliki kekurangan yakni penglihatan matanya mulai memudar seiring dengan usianya yang terus bertambah. Meski demikian Makrus tetap yakin dan semangat untuk menunaikan ibadah di Ka’bah.

    Makrus pun akan berangkat sendiri ke tanah suci. Ia tidak akan didampingi oleh anak atau cucunya saat ibadah haji 2024 mendatang. [owi/aje]

  • Segini Tarif Parkir Elektronik di Tuban Abirama

    Segini Tarif Parkir Elektronik di Tuban Abirama

    Tuban (beritajatim.com) – Pasca tuai pro kontra perihal parkir liar di Rest Area Tuban Abirama, kini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban bakal menggandeng pihak ketiga untuk mengelola parkir elektronik.

    Meski begitu, parkir elektronik ini sudah diberlakukan, sehingga parkir liar yang sebelumnya di pinggir-pinggir jalan kini tidak ada.

    Menurut Kepala Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian Tuban, Arif Handoyo menyampaikan, saat ini penerapan parkir elektronik di Tuban Abirama masih dalam tahap uji coba.

    “Sekarang masih proses penataan dan uji coba,” terang Arif Handoyo.

    Ia menjelaskan, bahwa adanya parkir berbasis elektronik yang nantinya akan dikelola bertujuan agar parkir kendaraan bisa lebih tertib dan teratur.

    “Selain itu, untuk mencegah kebocoran retribusi,” paparnya.

    Tentu, kata Arif sapanya jika pengelolaan parkir elektronik yang diberlakukan bisa meningkatkan Pendapatan Asli Daerah atau PAD.

    Adapun, tarif parkir di Tuban Abirama yang baru saja dibangun ini tergolong standart yakni untuk kendaraan roda 2 tarifnya Rp 2 ribu, roda 4 Rp 3 ribu, elf Rp 4 ribu. Kemudian bus Rp 5 ribu.

    “Tarifnya kami samakan dengan tarif yang ada di tempat wisata,” pungkasnya. [ayu/aje]

  • Relokasi Pasar Tumpah Blitar Tak Solutif, Cuma Geser Macet

    Relokasi Pasar Tumpah Blitar Tak Solutif, Cuma Geser Macet

    Blitar (beritajatim.com) – Relokasi Pasar Tumpah Kota Blitar ternyata tidak solutif menyelesaikan masalah, terutama soal kemacetan dan kawasan kumuh. Relokasi itu hanya bisa menggeser kemacetan dan kawasan kumuh yang biasa terjadi di Jalan Anggrek Kota Blitar ke lokasi baru.

    Bahkan di Jalan Kaca Piring yang kini jadi lokasi baru Pasar Tumpah Kota Blitar muncul kawasan kumuh baru. Sepanjang jalan tersebut kini banyak lapak-lapak semi permanen yang tak sedap dipandang mata.

    Tentu hal ini menjadi gambaran bahwa relokasi yang dilakukan Pemkot Blitar hanya memindahkan permasalahan kemacetan dan wilayah kumuh ke tempat yang lain.

    “Jadi gini permasalahan pedagang ini meraka ini kita akui biar jualannya cepat habis dia mencoba cari tempat yang strategis. Kalau seperti itu kita mau gimana lagi,” kata Yohan Tri Waluyo, Ketua Komisi II DPRD Kota Blitar, Rabu (22/5/2024).

    Terkait hal itu, DPRD Kota Blitar mengaku tidak bisa berbuat apa-apa. Pasalnya pedagang pasti mencari lokasi yang mudah dijangkau pembeli agar dagangnya cepat habis.

    Sehingga para pedagang tersebut mendirikan lapak-lapak semi permanen di pinggir jalan. Kondisi itu tentu menimbulkan pemandangan tidak sedap dan daerah kumuh baru.

    “Sah-sah saja tapi itu, tapi kalau di luar area pasar kita bisa apa? Ini bukan wewenang kita,” imbuhnya.

    Kondisi ini pun perlu di atasi bersama. DPRD Kota Blitar dan Disperindag Kota Blitar pun harus duduk bersama dengan pedagang untuk mencari permasalahan tersebut.

    Sejauh ini memang relokasi Pasar Tumpah Kota Blitar masih menimbulkan polemik di internal pedagang. Selain lokasinya dianggap tidak strategis, masih banyak pedagang yang belum mendapatkan lapak.

    Terakhir DPRD dan Disperindag Kota Blitar mengusulkan 3 solusi. Namun solusi itu masih akan ditawarkan ke pedagang. [owi/beq]

  • Jemaah Haji SUB 14 Terima Bimbingan Ibadah Usai Ziarah ke Raudhah

    Jemaah Haji SUB 14 Terima Bimbingan Ibadah Usai Ziarah ke Raudhah

    Tuban (beritajatim.com) – Jemaah Haji Kloter SUB 14 yang terdiri dari Kota Batu, Kota Surabaya dan Kabupaten Tuban ini menerima Bimbingan Ibadah (Bimbad) Sektor 5 Madinah usai menjalani ziarah ke Raudhah.

    Melalui Humas Kemeterian Agama (Kemenag) Tuban Laidia Maryati yang berada di Madinah, Bimbad Sektor 5 Madinah dilakukan di Yusron Hamdi Hotel Jiwar Almadinah 509 yang langsung dipimpin oleh Gus Hamdi sapaan akrabnya.

    Pihaknya mengingatkan kepada seluruh jemaah yang hadir untuk mengoptimalkan ibadah. Menurutnya, memuaskan ibadah, bukan banyak ibadah, sebab kalau banyak belum tentu berkualitas karena hanya mengejar target semata.

    Tak hanya itu, pihaknya juga menyampaikan persiapan keberangkatan jemaah haji ke kota Makkah, dimana yang perlu disiapkan yakni koper besar sebelum 8 jam berangkat harus sudah beres ditaruh depan kamar masing-masing.

    Sedangkan, untuk koper kecil 2-3 jam sebelum keberangkatan harus sudah siap pula. “Lalu, pakaian ihram sudah dipakai dari salat Subuh,” terang Gus Hamdi.

    Kemudian, jemaah yang sudah mandi sunah ihram, ketika mau salat subuh ambil shaf di pelataran yang dekat dengan pintu keluar, untuk naik bus harus sesuai kelompok masing-masing.

    “Sekali lagi kami mengingatkan akan tugas ketua rombongan dan ketua regu hingga mengingatkan proses umrah wajib,” tegasnya.

    Sementara itu, Ketua Kloter SUB 14 Basuki Rahmat menjelaskan acara ini diikuti oleh Ketua Kloter, Pembimbing Ibadah, Ketua Rombongan, Ketua Regu, Perwakilan KBIHU dan tenaga kesehatan yakni : ada 9 Karom, 45 Karu dan 6 pimpinan KBIHU, dan petugas kloter.

    “Kloter SUB 14 ini merupakan kloter gabungan dari beberapa daerah yakni 207 jemaah dari Kota Batu, 100 jemaah dari Kota Surabaya, 59 jemaah dari Kabupaten Tuban ditambah 5 petugas kloter sehingga jumlah total keseluruhan 371 orang,” kata Laidia Maryati.

    Sedangkan, Pembimbing Ibadah Kloter SUB 14 menambahkan semua jemaah haji sudah melakukan ziarah ke Raudhah sesuai jadwal yang ditetapkan oleh Bimbad Sektor 5 Madinah, hanya saja kurang beberapa orang karena waktu jadwal pelaksanaan yang bersangkutan kurang sehat.

    “Beberapa yang belum melaksanakan ziarah ke Raudhah akan diusahan mengikuti secara susulan menyesuaikan jadwal dari Bimbad sektor 5,” tutup Laidia Maryati. [ayu/aje]

  • Polisi Jelaskan Kronologi Kecelakaan Tour Siswa di Tol Jombang

    18 Korban Kecelakaan Rombongan Study Tour SMP PGRI 1 Wonosari Malang Diizinkan Pulang

    Mojokerto (beritajatim.com) – Sebanyak 18 korban kecelakaan yang merupakan rombongan study tour asal SMP PGRI 1 Wonosari Kabupaten Malang yang dirawat di RSUD RA Basoeni Kecamatan Gedeg Kabupaten Mojokerto, akhirnya diizinkan pulang. Mereka menderita luka ringan.

    Hal tersebut dismpaikan Direktur RSUD RA Basoeni, dr Rasyid Salim Sp.KJ (K) melalui Kepala IGD RSUD RA Basoeni, dr Evy Maretnawati Mkes. Menurutnya, para korban kecelakaan itu tiba di RSUD RA Basoeni Rabu dini hari atau pukul 00.15 WIB. “Sebanyak 18 orang. Luka ringan,” ungkapnya, Rabu (22/5/2024).

    Kepala IGD RSUD RA Basoeni menambahkan, seluruh korban menjalani perawatan. Setelah kondisinya membaik mereka dizinkan pulang. Sehingga saat ini, RSUD RA Basoeni sudah tidak merawat korban luka rombongan study tour dari SMP PGRI 1 Wonosari Kabupaten Malang itu.

    “Alhamdulilah sudah pulang ke Malang pukul 08.00 WIB tadi. Pulang semuanya, benar sudah pulang semua ke Malang. Yang meninggal 2 (dua korban) tidak dikirim ke RS kami, infonya ke RSUD Jombang,” katanya.

    Sebelumnya, kecelakaan bermula Ketika bus pariwisata Bimorio W-7422-UP yang dikemudikan Yanto (36), warga Desa Gembongan Kecamatan Ponggok Kabupaten Blitar melaju dari arah Yogyakarta menuju Malang.

    Bus tersebut membawa rombongan study tour murid SMP PGRI 1 Wonosari Malang. Tentu saja, penumpan bus penuh. Setibanya di KM 695+400 tol Jombang-Mojokerto diduga pengemudi mengantuk sehingga tidak bisa menguasai keadaan.

    Bus oleng ke kiri dan menabrak truk Mitsubishi N 9674 UH bermuatan gerabah, Selasa (21/5/2024) sekitar pukul 23.45 WIB. Benturan sangat kencang. Truk gerabah ini dikemudikan Arif Yulianto (32), warga Kecamatan Lawang Malang.

    Kendaraan ini melaju di lajur kiri. Bagian depan bus hancur. Dua korban meninggal dalam peristiwa ini. [tin/suf]