Category: Beritajatim.com Regional

  • 2 Anak Ditemukan Tewas di Genangan Sisa Banjir Surabaya

    2 Anak Ditemukan Tewas di Genangan Sisa Banjir Surabaya

    Surabaya (beritajatim.com) – Dua orang anak berusia 6 tahun di Jalan Tambak Dalam Baru, Surabaya ditemukan meninggal dunia setelah tenggelam di genangan air sisa banjir.

    Dua anak ini tenggelam di genangan air sedalam 1,5 meter ketika bermain air bersama hari Selasa pagi. Nahas saat warga menemukan keduanya, F (6) dan R (6), sudah dalam kondisi tak bernyawa.

    Kanit Reskrim Polsek Asemrowo, Surabaya, Iptu Agung mengatakan, kejadian anak tenggelam ini terjadi pukul 10.00 WIB. Warga menemukan jasad 2 anak tersebut, di genangan air sisa banjir.

    “Kami mendapatkan informasi dari warga bahwa ada orang tenggelam di Tambak Dalam Baru, Gg 8. Kita ke TKP, dan benar sudah ditemukan orang tenggelam yang setelah itu dibawa ke Puskesmas Asemrowo,” kata Agung, Selasa  (21/1/2025).

    Agung menjelaskan, kronologi yang disampaikan oleh warga setempat bahwa dua anak ini sebelumnya sedang bermain bersama-sama. Dan tidak mengetahui kalau ada lubang di sekitar area bermain mereka.

    “Dari keterangan saksi anak ini bermain dan tidak mengetahui kalau ada genangan air, yang dalam. Ke duanya sudah ditemukan meninggal di lokasi, saat dievakuasi, keluarga tidak berkenan autopsi” jelas Agung. (ted)

  • Warga Tambakasri Malang Tanami Jalan Rusak Dengan Pohon Pisang

    Warga Tambakasri Malang Tanami Jalan Rusak Dengan Pohon Pisang

    Malang (beritajatim.com) – Kesal jalan rusak tak kunjung perbaikan, membuat warga di Dusun Sumberkembang, Desa Tambakasri, Kecamatan Sumbermanjing Wetan (Sumawe), Kabupaten Malang, melakukan aksi tanam pisang sepanjang 50 meter.

    Aksi itu merupakan bentuk protes karena jalan tersebut, tak kunjung diperbaiki. Kepala Desa Tambakasri, Ngateno, menjelaskan, aksi tanam pisang oleh sekelompok orang tidak dikenal itu terjadi pada Jumat (17/1/2025) malam.

    “Saya pas melintas disitu tiba-tiba ada tanaman pohon pisang sepanjang sekitar 50 meter. Kemudian saya perintahkan Kepala Dusun untuk turun ke lokasi. Selanjutnya kejadian itu saya laporkan ke Camat Sumbermanjing Wetan,” tegas Ngateno, Selasa (21/1/2025).

    Dikatakan Ngateno, aksi penanaman pohon pisang oleh sekelompok warga itu, diduga lantaran kesal karena jalan rusak tidak segera diperbaiki.

    Padahal, lanjut Ngateno, jalan itu masuk jalan kelas satu di wilayah Kabupaten Malang. “Untuk perbaikan jalan kelas 1 itu harus pihak Kabupaten Malang. Karena jika diperbaiki oleh pemerintah desa dengan menggunakan Dana Desa (DD) yang jelas tidak mencukupi,” tuturnya.

    Lebih jauh Ngateno menjelaskan, untuk kerusakan jalan disitu sekitar 450 meter. Jalan itu akses perekonomian satu-satunya menuju pasar Dampit. Apalagi, jalan itu tempat berlalulintas warga dua desa Tambakasri dan Sidoasri untuk menjual hasil bumi seperti pisang, kelapa, cengkeh bahkan kayu sengon.

    “Saya minta agar Pemerintah Kabupaten Malang segera melakukan perbaikan,” Ngateno mengakhiri.

    Berdasarkan pantauan, kondisi jalan yang semula di cor dan dilapisi beton itu banyak yang terkelupas dan membentuk lubang-lubang dengan diameter bervariasi. Bahkan, ada titik jalan yang lubangnya menutupi semua permukaan jalan. Apalagi di musim hujan seperti sekarang, kondisi jalanan becek dan licin. (yog/ted)

  • Resmikan Gedung Baru Kejari Madiun, Ini Pesan Kajati Jatim

    Resmikan Gedung Baru Kejari Madiun, Ini Pesan Kajati Jatim

    Madiun (beritajatim.com)– Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Jawa Timur, Mia Amiati, meresmikan gedung baru Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Madiun pada Selasa (21/1/2025).

    Dalam peresmian tersebut, Mia menegaskan pentingnya memberikan pelayanan hukum terbaik kepada masyarakat melalui berbagai fasilitas dan fungsi yang dimiliki Kejari.

    Menurut Mia Amiati, keberadaan gedung baru ini diharapkan dapat mendukung peningkatan kualitas pelayanan, terutama melalui fasilitas Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP).

    “Tujuan utama kami adalah memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Tugas kami tidak hanya dalam penegakan hukum, tetapi juga berinteraksi dan melayani masyarakat dengan baik,” ujarnya.

    Mia juga menekankan pentingnya menjaga keharmonisan di lingkungan kerja serta memaksimalkan fungsi pelayanan publik. Hal ini dianggap sebagai langkah strategis untuk mewujudkan pelayanan hukum yang berkualitas dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.

    “Kami mengapresiasi dukungan dari Pemerintah Kabupaten Madiun, termasuk penjabat bupati maupun bupati terpilih. Keberadaan gedung ini menjadi awal yang baik, tetapi masih diperlukan penyempurnaan, terutama dari sisi sarana dan prasarana pendukung,” jelas Mia.

    Setelah acara peresmian, Kajati beserta rombongan turut melakukan kegiatan simbolis berupa penebaran 100.000 bibit ikan tawes di Waduk Bening Saradan. Selain itu, pelepasan 1.000 burung derkuku dan perkutut juga dilakukan sebagai bentuk kontribusi dalam mendukung program Asta Cita Ketahanan Pangan yang dicanangkan oleh pemerintah pusat.

    Acara peresmian ini dihadiri oleh kepala Kejaksaan Negeri dari seluruh Jawa Timur, Forkopimda Kabupaten Madiun, serta Bupati dan Wakil Bupati terpilih Kabupaten Madiun. Kehadiran berbagai pihak ini mencerminkan sinergi antara instansi pemerintah dalam menciptakan pelayanan publik yang lebih baik. [fiq/beq]

  • Bengawan Solo Siaga 1, BPBD Bojonegoro Minta Warga Waspada

    Bengawan Solo Siaga 1, BPBD Bojonegoro Minta Warga Waspada

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Tinggi muka air (TMA) Sungai Bengawan Solo di wilayah Kabupaten Bojonegoro memasuki siaga 1. Banjir di sungai terpanjang di Pulau Jawa itu menunjukkan tren kenaikan.

    Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Bojonegoro, Laela Nor Aeny mengatakan, sejumlah wilayah yang ada di hulu Sungai Bengawan Solo saat ini kondisinya banjir. Sehingga pihaknya meminta warga waspada.

    “Kami menunggu perkembangan selanjutnya, kalau kondisi posisi sekarang sudah siaga hijau, dengan tren naik,” ujar Any, Selasa (21/1/2025).

    Perempuan yang pernah menjabat sebagai Camat Kepohbaru itu mengaku, pihaknya selalu waspada dan siaga jika sewaktu-waktu banjir luapan dari sungai Bengawan Solo meluap di wilayah Kabupaten Bojonegoro.

    “Kami tetap selalu waspada dan siaga. Kami juga menghimbau warga di bantaran Bengawan untuk waspada, karena tren (air) terus naik,” pungkasnya.

    Sementara diketahui, sesuai dengan laporan perkembangan tinggi muka air (TMA) Sungai Bengawan Solo di wilayah papan pantau wilayah kota pada pukul 13.00 WIB menunjukkan 12.55 MDPL atau masuk siaga 1 (hijau) banjir dengan tren naik.

    Kemudian pada pukul 15.00 WIB, tren naik diangka 12.97 MDPL dan hingga mendekati siaga 2. Status siaga 2 ini jika TMA sudah menunjukkan angka 13.06 MDPL. [lus/but]

  • Temuan HGB 656 Hektare di Perairan Surabaya, WALHI Jatim Peringatkan Ancaman Lingkungan

    Temuan HGB 656 Hektare di Perairan Surabaya, WALHI Jatim Peringatkan Ancaman Lingkungan

    Surabaya (beritajatim.com) – Ketua WALHI Jawa Timur, Wahyu Eka Setiawan, memberikan peringatan serius terkait penemuan Hak Guna Bangunan (HGB) seluas 656 hektare (ha) di perairan timur Surabaya. Temuan ini dianggap sebagai bukti nyata buruknya tata kelola ruang di wilayah pesisir yang mengancam lingkungan, nelayan, dan meningkatkan risiko bencana baru.

    “Tentu wilayah pesisir ini kan sudah terlalu parah ya kondisinya, dan ketika itu dibangun reklamasi itu tentu akan memperparah kawasan pesisirnya,” ujar Wahyu,Selasa (21/1/2025).

    Proyek HGB misterius ini, jika terealisasi, diprediksi akan berdampak fatal pada biota laut dan ekosistem mangrove di sekitar perairan tersebut. Wahyu menegaskan bahwa kegiatan reklamasi ini akan memicu pengerukan tambang pasir bawah laut yang berpotensi merusak ekosistem pesisir dan meningkatkan risiko banjir rob.

    “Temuan ini entah berkaitan dengan proyek SWL (Surabaya Waterfront Lan) atau tidak. Tapi tentu HGB misterius 656 Ha ini akan memperluas area ekspansi reklamasi. Dari situ ada potensi peningkatan banjir rob yang jauh lebih besar,” kata Wahyu.

    Selain kerusakan lingkungan, Wahyu juga menyoroti dampak proyek ini terhadap nelayan lokal. Menurutnya, jalur melaut nelayan akan terganggu karena rata-rata mereka melintasi area yang kini masuk dalam wilayah HGB tersebut.

    “Para nelayan tentu akan kehilangan jalur melaut, karena rata-rata mereka mengambil ikan nya dari sampai arah Keputih sampai ke arah Rungkut itu, hingga arah Juanda. Tentu adanya (HGB) ini akan merugikan nelayan,” jelas Wahyu.

    Terkait temuan ini, WALHI Jawa Timur berencana mengambil langkah konkret dengan mengirimkan surat resmi kepada ATR-BPN Kanwil Jatim. Surat tersebut bertujuan untuk meminta klarifikasi terkait peruntukan dan fungsi HGB yang muncul di wilayah perairan Surabaya.

    “Tentu untuk melakukan klarifikasi ini kami akan mengirimkan surat terlebih dahulu pada minggu ini, begitupun untuk mengecek dari temuan HGB itu,” tutup Wahyu. [ram/beq]

  • 17 Desa di Ngawi Terendam Banjir, Pemkab Fokus Penuhi Kebutuhan Pengungsi

    17 Desa di Ngawi Terendam Banjir, Pemkab Fokus Penuhi Kebutuhan Pengungsi

    Ngawi (beritajatim.com) – Banjir akibat luapan Sungai Bengawan Solo merendam 17 desa di 7 kecamatan di Kabupaten Ngawi pada Selasa (21/1/2025). Ketinggian air mencapai 1 hingga 1,5 meter, memaksa puluhan warga mengungsi ke mushola, rumah tetangga, atau saudara mereka yang berada di wilayah aman.

    Salah satu desa terdampak terparah adalah Desa Ngale, Kecamatan Paron, di mana air di dalam rumah warga mencapai setinggi dada orang dewasa. Warga tidak sempat menyelamatkan barang-barang berharga karena banjir datang secara tiba-tiba.

    Srianti, warga terdampak di Desa Ngale, mengungkapkan prioritasnya saat itu adalah menyelamatkan keluarga. “Air terus naik, barang-barang saya hanyut, tapi yang penting keluarga saya selamat,” ujarnya.

    Selain merendam rumah, banjir juga memutus akses jalan di sejumlah desa, sehingga menyulitkan warga untuk beraktivitas. Hingga siang hari, air belum menunjukkan tanda-tanda surut, sementara hujan terus mengguyur beberapa wilayah.

    Wakil Bupati Ngawi, Dwi Rianto Jatmiko, menyatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Ngawi telah bergerak cepat untuk membantu warga terdampak. Pemkab mendirikan posko darurat dan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan pengungsi.

    “Beberapa kecamatan seperti Mantingan, Karanganyar, dan Paron sudah terdampak banjir. Kami akan segera mendirikan posko dan dapur umum untuk mencukupi kebutuhan para pengungsi. Kemudian yang masih bertahan di teras mushola atau fasilitas lain, kami segera arahkan untuk ke tempat yang lebih aman,” ujar Dwi Rianto.

    Petugas gabungan dari TNI, Polri, dan relawan juga dikerahkan untuk melakukan penyisiran di desa-desa terdampak. Dengan menggunakan peralatan darurat, termasuk perahu rakitan dari batang pohon pisang, petugas membantu warga mengevakuasi barang-barang yang masih bisa diselamatkan.

    Suwandi, salah satu warga terdampak, mengungkapkan bahwa air di rumahnya sudah setinggi 1,5 meter. “Sebagian barang berhasil diselamatkan, tetapi banyak yang tidak. Kami berharap pemerintah bisa segera menangani banjir ini,” katanya.

    Pemkab Ngawi juga mengimbau warga di wilayah rawan untuk tetap waspada dan bersiap menghadapi kemungkinan banjir susulan. [fiq/beq]

  • Mayat Perempuan Ditemukan di Bubulan Bojonegoro, Diduga Meninggal karena Riwayat Penyakit

    Mayat Perempuan Ditemukan di Bubulan Bojonegoro, Diduga Meninggal karena Riwayat Penyakit

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Kejadian mengejutkan terjadi di Desa Bubulan, Kecamatan Bubulan, Kabupaten Bojonegoro. Mayat seorang perempuan bernama Damis (52), seorang petani setempat, ditemukan tergeletak di pematang sawah miliknya pada Senin (20/1/2025) sekitar pukul 23.30 WIB.

    Menurut Kapolsek Bubulan Polres Bojonegoro, AKP Baderudin, korban sebelumnya berpamitan kepada suaminya, Karyani, untuk pergi ke sawah sekitar pukul 10.00 WIB. Namun, hingga malam hari, korban tidak juga kembali ke rumah.

    “Keluarga korban kemudian melakukan pencarian, dan akhirnya sekitar pukul 23.30 WIB, korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia di sawah miliknya,” ujar AKP Baderudin.

    Korban ditemukan dalam posisi membujur dari timur ke barat, menghadap ke utara, di pematang sawah miliknya. Berdasarkan keterangan dari keluarga dan tetangga, korban memiliki riwayat penyakit darah tinggi dan asam lambung yang sudah lama dideritanya.

    Setelah menerima laporan, kepolisian setempat langsung melakukan pemeriksaan di lokasi kejadian. Kapolsek Bubulan, AKP Baderudin, mengonfirmasi bahwa hasil pemeriksaan awal oleh tenaga medis Puskesmas Bubulan tidak menunjukkan adanya tanda-tanda kekerasan fisik atau penganiayaan pada tubuh korban.

    “Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, diduga korban meninggal dunia akibat faktor kesehatan yang sudah lama dideritanya,” ungkapnya.

    Meski demikian, penyelidikan lebih lanjut masih dilakukan untuk memastikan penyebab pasti kematian. Pihak keluarga juga menunggu hasil pemeriksaan medis lanjutan.

    Sementara itu, warga sekitar merasa terkejut atas kejadian ini. Damis dikenal sebagai warga yang baik dan aktif dalam kegiatan masyarakat.

    Kapolsek Bubulan mengimbau masyarakat untuk lebih memperhatikan kesehatan, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat penyakit tertentu. “Dengan adanya kejadian ini, masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan memperhatikan kesehatan,” tambahnya. [lus/beq]

  • Nyebrang Rel KA, Pengamen Warga Mojokerto Tertabrak KA Rapih Dhoho

    Nyebrang Rel KA, Pengamen Warga Mojokerto Tertabrak KA Rapih Dhoho

  • Komisi D DPRD Jember Minta Petugas Kesehatan Dikerahkan Jemput Warga yang Keracunan Massal

    Komisi D DPRD Jember Minta Petugas Kesehatan Dikerahkan Jemput Warga yang Keracunan Massal

  • Lokasi Qiyamul Lail di Masjid Al-Akbar Surabaya Diakses Lewat ‘Virtual Tour 3D’

    Lokasi Qiyamul Lail di Masjid Al-Akbar Surabaya Diakses Lewat ‘Virtual Tour 3D’