Category: Beritajatim.com Regional

  • Pasca Laka Tunggal di Jalur Ijen, Satlantas Polres Bondowoso Tilang 13 Pikap

    Pasca Laka Tunggal di Jalur Ijen, Satlantas Polres Bondowoso Tilang 13 Pikap

    Bondowoso (beritajatim.com) – Peristiwaa kecelakaan lalu lintas tunggal yang melibatkan pikap di jalur Ijen Kabupaten Bondowoso, Minggu (19/1/2025) lalu, benar-benar menjadi perhatian kepolisian.

    Kecelakaan yang terjadi di Desa Sukorejo, Kecamatan Sumberwringin, Kabupaten Bondowoso itu menyebabkan 13 korban luka-luka, termasuk pengemudi.

    Seluruh penumpang di pikap tersebut merupakan pekerja di perkebunan Ijen. Saban hari, para pekerja diangkut di kendaraan bak terbuka.

    Padahal aturannya, kendaraan bak terbuka diperuntukkan mengangkut barang, bukan manusia. Hal inilah yang mendasar kepolisian patroli di jalur tersebut, Rabu (22/1/2025).

    Kasatlantas Polres Bondowoso, AKP Achmat Rochan membenarkan patroli di kawasan tersebut pasca laka tunggal beberapa hari lalu.

    “Karena ada kejadian kemarin, kemudian ada informasi katanya banyak dari mereka yang menggunakan pikap itu melaju kencang,” tuturnya kepada BeritaJatim.com, Rabu (22/1/2025).

    Selain mengedukasi, polisi juga menindak sejumlah pengemudi pikap yang melanggar aturan sebagai upaya antisipasi agar tidak terjadi laka serupa di kemudian hari.

    “Kendaraan yang terlalu fatal, muatan berlebih, mengangkut hampir 20 orang atau lebih, berkecepatan tinggi, maka kita tilang,” ucapnya.

    Selebihnya, polisi masih memberikan toleransi berupa teguran bagi pengemudi pikap yang mengangkut antara 5 sampai 10 penumpang. Sebab dinilai masih lebih manusiawi.

    “Tapi kalau sudah di atas 20 itu kan berdesak-desakan dan kalau jatuh gimana? Tadi ada 13 pikap yang kami lakukan penilangan,” beber Kasatlantas.

    Satlantas Polres Bondowoso juga sudah bekerjasama dengan Polsek setempat untuk sama-sama mengimbau dan mengedukasi masyarakat.

    “Polsek juga kami imbau untuk membantu. Kami libatkan polsek ikut proaktif. Kita akan laksanakan patroli berkala di sana,” tuturnya.

    Selain pengemudi pikap, polisi juga berdialog dengan PTPN XII di Kecamatan Ijen, selaku pihak yang mempekerjakan para buruh perkebunan.

    “PTPN juga kami edukasi. Bagaimana jika buruh lepas untuk efektiftas disediakan mess. Kalau mereka pulang, maka kendaraan yang disiapkan kalau bisa angkutan yang layak untuk manusia,” imbaunya. (awi/ted)

  • Santri Hanyut di Sungai Blega Bangkalan Ditemukan Tak Bernyawa

    Santri Hanyut di Sungai Blega Bangkalan Ditemukan Tak Bernyawa

    Bangkalan (beritajatim.com) – Setelah hilang terseret arus, seorang santri yang hanyut di Sungai Blega, Desa/Kecamatan Blega, Kabupaten Bangkalan, akhirnya ditemukan oleh tim gabungan sejauh 950 meter dari lokasi awal korban hanyut.

    Kapolsek Blega, AKP Muhammad Syamsuri, mengonfirmasi bahwa korban ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa dengan tubuh yang telah membusuk.

    “Saat ditemukan, kondisi jasad masih utuh namun telah memutih,” jelasnya, Rabu (22/1/2025).

    Korban ditemukan sekitar pukul 12.45 WIB siang tadi oleh tim gabungan yang terdiri dari berbagai pihak. Setelah ditemukan, jenazah korban langsung dievakuasi ke puskesmas setempat untuk pemeriksaan lebih lanjut.

    “Setelah pemeriksaan di puskesmas, korban segera dibawa oleh pihak keluarga ke rumah duka,” tambah Syamsuri.

    Ia juga menjelaskan bahwa keluarga korban menolak untuk dilakukan autopsi. Oleh karena itu, jenazah langsung dipulangkan ke rumah duka untuk segera dimakamkan.

    “Keluarga memilih untuk tidak melakukan autopsi, sehingga setelah pemeriksaan selesai, jenazah langsung dibawa ke rumah duka untuk dikebumikan,” pungkasnya.

    Diketahui, banjir di Kecamatan Blega disebabkan oleh luapan air kiriman dari wilayah tengah. Banjir ini juga menggenangi jalan raya, mengakibatkan arus lalu lintas di Madura terganggu. (ted)

  • Bengawan Solo Siaga, Air Mulai Meluap ke Pemukiman Warga Bojonegoro

    Bengawan Solo Siaga, Air Mulai Meluap ke Pemukiman Warga Bojonegoro

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Tinggi muka air (TMA) sungai Bengawan Solo wilayah Kabupaten Bojonegoro meluap. Tren sungai terpanjang di Pulau Jawa itu saat ini memasuki siaga merah dengan tren naik. Air mulai meluap ke sejumlah pemukiman warga, Selasa (22/1/2025).

    Sesuai data dari Perusahaan Umum Jasa Tirta Divisi Jasa Asa III Bengawan Solo, Tinggi Muka Air (TMA) Sungai Bengawan Solo di wilayah Bojonegoro pada pukul 11.00 WIB, diangka 14.33 MDPL dan meningkat pada pukul 14.00 WIB menjadi 14.34 MDPL. Pada posisi TMA tersebut Bengawan Solo sudah masuk siaga merah.

    Meluapnya sungai terpanjang di Pulau Jawa itu mulai menggenangi pemukiman. Sedikitnya ada enam desa di empat kecamatan yang sudah banjir. Air mulai menggenangi pemukiman saat masuk siaga merah sejak dini hari tadi.

     

    Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Laela Noer Aeny mengatakan, dampak meluapnya sungai Bengawan Solo, sudah ada enam desa di empat kecamatan yang terdampak. Pihak BPBD juga telah menyiapkan door latch untuk mengantisipasi luapan air yang melintas tanggul wilayan kota.

    Enam desa yang terendam yakni, Desa Ngulanan dan Desa Ngablak Kecamatan Dander. Dengan ketinggian genangan sekitar 20-30 centimeter. Kecamatan Bojonegoro ada dua, di Kelurahan Ledokwetan dan Ledokkulon, dengan tinggi genangan antara 10-25 centimeter.

    Kemudian di Desa Kalisari kawasan persawahan yang tergenang dengan luas sekitar 174 hektare. Serta Kecamatan Kalitidu di Desa Leran delapan rumah tergenang dengan rata-rata ketinggian 50 centimeter dan Desa Sukoharjo enam rumah terdampak.

    “Di Desa Sukoharjo 1 rumah hunian tergenang dan 5 rumah bagian dapur dengan ketinggian sekitar 30-60 centimeter,” pungkasnya. [lus/beq]

  • YBM PLN dan LMI Pasuruan Luncurkan Budidaya Lele di Rusunawa Tambaan

    YBM PLN dan LMI Pasuruan Luncurkan Budidaya Lele di Rusunawa Tambaan

    Pasuruan (beritajatim.com) – Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN bekerja sama dengan Laznas LMI (Lembaga Manajemen Infaq) Pasuruan resmi meluncurkan program agropreneur Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Ternak Lele Mandiri Bersatu di Rusunawa Tambaan. Program ini dirancang untuk memberdayakan ekonomi masyarakat setempat melalui budidaya ternak lele, khususnya bagi warga di lingkungan Rusunawa Tambaan.

    Perwakilan Kelurahan Tambaan, Mamuk Eko, menyampaikan harapannya agar program ini dapat memberikan dampak signifikan bagi perekonomian warga sekitar.

    “Harapan kami mewakili Bapak Camat Tambaan semoga program ini dapat berdampak dalam rangka menopang perekonomian masyarakat Tambaan, terutama di lingkungan Rusunawa ini,” ujar Mamuk Eko.

    Hal senada disampaikan oleh perwakilan Dinas Perikanan Pasuruan, Wawan, yang menjelaskan bahwa program ini dilaksanakan melalui budidaya ikan lele dengan fasilitas tiga kolam yang telah dibangun.

    “Diharapkan dapat memunculkan potensi masyarakat agar berkembang lebih baik lagi di masa mendatang,” ungkapnya.

    Perwakilan dari Laznas LMI, Iqbal, mengucapkan terima kasih atas dukungan berbagai pihak. Ia menjelaskan bahwa program ini merupakan hasil sinergi antara YBM PLN dan Laznas LMI, didanai oleh zakat pegawai PLN.

    “Program bantuan ini merupakan sinergi antara YBM PLN dan Laznas LMI yang sumbernya berasal dari alokasi dana zakat para pegawai PLN selaku donatur. Maka dari itu, kami juga menyampaikan salam permohonan maaf dan doanya dari teman-teman YBM PLN agar rezekinya semakin dilimpahkan dan urusannya dilapangkan oleh Allah SWT,” ujar Iqbal.

    Tokoh masyarakat setempat yang diwakili oleh Ibu RW dan UPT Rusunawa juga menyampaikan rasa syukur atas peluncuran program ini. Mereka berharap program ini dapat berjalan secara berkelanjutan dengan dukungan pendampingan dan monitoring rutin.

    Acara ini diakhiri dengan peninjauan lokasi budidaya ternak lele di tiga kolam yang terletak di samping bangunan Rusunawa. Para anggota KUBE Mandiri Bersatu tampak antusias menjelaskan potensi dan rencana prospek budidaya lele tersebut.

    Program agropreneur KUBE Ternak Lele Mandiri Bersatu ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam memberdayakan ekonomi masyarakat di sektor perikanan. Dukungan dari dinas terkait dan fasilitator diharapkan dapat memperkuat keberlangsungan program ini. [ada/beq]

  • Bangunan Liar di Tanah Aset Desa di Ngawi Diduga Dipakai Prostitusi

    Bangunan Liar di Tanah Aset Desa di Ngawi Diduga Dipakai Prostitusi

    Ngawi (beritajatim.com) – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Ngawi, melalui Bidang Penegakan Peraturan Daerah, menertibkan sejumlah bangunan liar di lahan aset Desa Karangjati, Kecamatan Karangjati. Langkah ini dilakukan karena bangunan tersebut diduga digunakan untuk praktik prostitusi yang meresahkan warga.

    “Bangunan liar ini kami tertibkan pada Selasa (21/1/2025) karena wilayah ini sebetulnya merupakan aset Desa Karangjati. Aset ini ternyata digunakan tanpa seizin pemerintah desa,” jelas Kepala Bidang Penegakan Perda Satpol PP Ngawi, Arif Setiyono, pada Rabu (22/1/2025).

    Arif berharap setelah pembongkaran ini, aset desa tersebut dapat digunakan untuk kepentingan masyarakat dan pemerintahan desa secara lebih bermanfaat.

    “Kegiatan yang meresahkan masyarakat, seperti prostitusi, harus dihentikan. Warga Karangjati juga mendukung penuh upaya ini,” tambahnya.

    Dalam penertiban kali ini, sebanyak tiga dari total sebelas bangunan liar telah dibongkar. Sisanya, dua bangunan diberi tenggat waktu hingga Minggu mendatang untuk dibongkar secara sukarela oleh pemiliknya.

    “Kalau sampai hari Minggu belum dibongkar, kami akan lakukan pembongkaran secara langsung,” tegas Arif.

    Terkait asal-usul penghuni bangunan liar, Arif mengungkapkan sebagian berasal dari Desa Karangjati, sementara lainnya dari luar desa. Untuk penghuni lokal, pemerintah desa telah berjanji untuk memfasilitasi mereka agar dapat memanfaatkan lahan secara lebih produktif, misalnya untuk kegiatan usaha.

    “Bangunan ini sudah berdiri sekitar tiga sampai enam bulan. Bagi penghuni dari luar desa, karena bukan wilayah mereka, kami pastikan mereka harus kembali ke desanya masing-masing,” ujar Arif.

    Satpol PP Ngawi menekankan bahwa penertiban ini merupakan upaya menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat, sekaligus mengembalikan fungsi aset desa agar lebih bermanfaat bagi warga setempat. [fiq/beq]

  • Pria Tinggal Sendiri di Pasuruan Ditemukan Meninggal Tak Wajar

    Pria Tinggal Sendiri di Pasuruan Ditemukan Meninggal Tak Wajar

    Pasuruan (beritajatim.com) – Seorang pria bernama Supriyadi (52), warga Kelurahan Purwosari, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Pasuruan, ditemukan meninggal dunia dengan posisi tengkurap di dalam rumahnya pada Senin (20/1/2025). Kematian pria yang tinggal seorang diri tersebut dinyatakan tidak wajar.

    Kasatreskrim Polres Pasuruan, AKP Achmad Doni Meidianto, menjelaskan bahwa pihak keluarga meminta otopsi untuk memastikan penyebab kematian. Hasil otopsi menunjukkan bahwa Supriyadi meninggal dunia akibat dibunuh.

    “Keluarga minta dilakukan otopsi, kemudian jasadnya kami larikan ke Pusdik Porong. Setelah dilakukan otopsi, hasilnya keluar kemarin dan dari hasil otopsi memang korban meninggal karena dibunuh,” jelas Doni pada Rabu (22/1/2025).

    Berdasarkan hasil otopsi, ditemukan adanya penyumbatan pembuluh darah di bagian tengkuk korban, yang menyebabkan Supriyadi meninggal dunia dalam kondisi lemas. Hingga saat ini, polisi masih menyelidiki motif di balik pembunuhan tersebut.

    Saat dilakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), pihak kepolisian tidak menemukan tanda-tanda pencurian. Rumah korban tidak berantakan, dan tidak ada barang yang hilang kecuali sebuah handphone milik korban.

    “Kami masih melakukan penyelidikan mendalam terhadap kasus ini. Karena di dalam rumah korban tidak dicurigai adanya modus pencurian, namun menurut keterangan saksi, handphone korban hilang,” tambah Doni.

    Diketahui, Supriyadi sehari-hari bekerja sebagai reparasi accu dan tinggal seorang diri di rumahnya. Hingga kini, Satreskrim Polres Pasuruan terus menggali informasi untuk mengungkap pelaku dan motif di balik kasus ini. [ada/kun]

  • Update Longsor Pekalongan: 17 Korban Dievakuasi, Hilang Bertambah Jadi 9 Orang

    Update Longsor Pekalongan: 17 Korban Dievakuasi, Hilang Bertambah Jadi 9 Orang

    Jakarta (beritajatim.com) – Tim gabungan kembali berhasil mengevakuasi 1 korban yang tertimbun longsor di Pekalongan pada Selasa (21/1), Dengan ditemukannya 1 korban meninggal dunia, total korban yang berhasil ditemukan hingga Selasa (21/1/2025) pukul 17.30 WIB menjadi 17 orang.

    “Sementara, laporan jumlah korban hilang bertambah menjadi 9 orang,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari.

    Menurutnya, hingga kini tim gabungan masih melakukan upaya pencarian dan evakuasi korban. Namun upaya tersebut terkendala cuaca dan kondisi jalan yang terputus di lapangan. Lokasi sulit diakses oleh alat berat yang dibutuhkan untuk evakuasi.

    “Hujan juga masih mengguyur hingga saat ini yang menyulitkan tim pencarian melakukan penyisiran di lokasi kejadian,” katanya.

    Muhari menambahkan, banjir juga melanda 9 Kecamatan di Kabupaten Pekalongan yaitu Kecamatan Petungkriyono, Kecamatan Doro, Kecamatan Lebakbarang, Kecamatan Talun, Kecamatan Karanganyar, Kecamatan Kedungwuni, Kecamatan Wonopringgo, Kecamatan Wiradesa, dan Kecamatan Tirto.

    Dia juga menyebut, akibat banjir, 2 orang mengalami luka ringan. 145 orang terpaksa harus mengungsi. Titk pengungsian berada di Mushola As-Syafaah sebanyak 75 jiwa, dan di Mushola Baitul Makmur sebanyak 70 jiwa.

    “Selain korban jiwa, banjir juga menyebabkan 25 unit rumah rusak berat, 3 akses jalan tergenang, 3 jembatan putus, dan 1 tanggul yang berada di Kecamatan Tirto jebol,” ujarnya.

    Muhari mengatakan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pekalongan segera melakukan penangan darurat bencana banjir. “Diantaranya dengan memberikan bantuan karung sebanyak 1.875 lembar untuk tanggul limpas di Desa Pesanggrahan, Kelurahan Bener dan Desa Karanghompo,” katanya. [hen/aje]

  • Kodim 0814/Jombang dan Persit KCK Gelar Donor Darah, Ratusan Peserta Antusias

    Kodim 0814/Jombang dan Persit KCK Gelar Donor Darah, Ratusan Peserta Antusias

    Jombang (beritajatim.com) – Dalam rangka memperingati HUT Ke-79 Persit KCK (Kartika Candra Kirana), Kodim 0814/Jombang bersama anggota menggelar kegiatan donor darah di aula setempat, Rabu (22/1/2025).

    Acara ini diikuti oleh ratusan peserta dari berbagai kalangan, termasuk mahasiswa, pelajar, FKPPI, anggota Persit, anggota Kodim, anggota Polres, serta jajaran Forkopimda (Forum Komunikasi Pimpinan Daerah).

    Acara dibuka oleh Komandan Kodim 0814/Jombang, Letkol Kav Devid Eko Junanto, dan dihadiri sejumlah pejabat daerah. Di antaranya Kapolres Jombang AKBP Ardi Kurniawan, Ketua DPRD Hadi Atmaji, mantan Wakil Bupati Jombang Widjono Soeparno, serta Ketua PMI (Palang Merah Indonesia) Jombang, Soeharto.

    Sebelum mendonorkan darah, seluruh peserta menjalani skrining ketat, termasuk pemeriksaan tekanan darah, golongan darah, dan kondisi medis lainnya. Peserta yang memenuhi syarat langsung mengikuti proses donor darah.

    Komandan Kodim 0814/Jombang Letkol Kav Devid Eko Junanto menuturkan bahwa kegiatan donor darah ini diselenggarakan dalam rangka memperingati HUT Ke-79 Persit KCK. Tingginya animo peserta terlihat dari jumlah pendonor yang mencapai 300 orang.

    Menurut Devid, kegiatan ini digelar sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama serta upaya menjaga kesehatan anggota. “Selain itu, tujuannya untuk menjaga kesehatan anggota. Karena dengan donor darah, tubuh semakin sehat,” ujarnya.

    Kegiatan ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak. Ketua DPRD Jombang, Hadi Atmaji, mengungkapkan rasa bangganya terhadap aksi sosial ini. “Ini kegiatan positif. Karena membantu sesama. Kami dari DPRD Jombang sangat mengapresiasi. Sangat bagus dan bernilai kemanusiaan,” kata Hadi, yang juga menjabat sebagai Ketua DPC PKB Jombang.

    Ketua PMI Jombang Soeharto menyerahkan piagam penghargaan kepada Komandan Kodim 0814/Jombang, Letkol Kav Devid Eko Junanto

    Hal senada disampaikan Kapolres Jombang AKBP Ardi Kurniawan. Bahkan, pihak kepolisian juga berencana menggelar kegiatan serupa dalam waktu dekat. “Sangat bermanfaat. Untuk itu, kami juga akan menggelar donor darah,” tuturnya.

    Sebagai bentuk penghargaan, Ketua PMI Jombang, Soeharto, menyerahkan piagam kepada Komandan Kodim 0814/Jombang atas terselenggaranya kegiatan donor darah ini. “Setetes darah sangat bermanfaat bagi kemanusiaan,” pungkasnya. [suf]

  • Bobol TK di Kediri, Kawanan Maling Gasak Makanan Ringan

    Bobol TK di Kediri, Kawanan Maling Gasak Makanan Ringan

    Kediri (beritajatim.com) – Kawanan maling membobol Taman Kanak-kanak (TK) Artha Kencana 1 Kota Kediri. Sempat merusak kunci pintu dan mengobrak-abrik ruangan, para pelaku diduga hanya berhasil membawa kabur makanan ringan dari sekolah yang berada di Perum KBN, Kelurahan Sukorame, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri itu.

    Salah satu guru TK Artha Kencana 1, Ajeng, mengatakan pencurian diperkirakan terjadi pada Selasa (21/1/2025) malam hari saat sekolah sepi. Para pelaku ditengarai masuk melalui pintu utara ruang kelas di belakang dengan mencongkel kunci grendel.

    “Kami baru tahu pagi hari saat berangkat sekolah. Saya bersama Bu Ratna mendapati pintu kantor tertutup dari dalam. Setelah kami periksa, pintu samping utara rusak pada grendelnya akibat dicongkel,” kata Ajeng, pada Rabu (22/1/2025).

    Ajeng dan Ratna melihat ruang kantor guru dalam keadaan teracak-acak. Para pelaku diperkiran mengobrak abrik ruangan tersebut untuk mencari barang berharga, namun tidak berhasil menemukan. Termasuk membuka laci dan mencari barang-barang pribadi milik guru. Tak berhasil menemukan barang yang diincar, pelaku ditengarai hanya mengambil makanan ringan milik guru yang ditinggal di ruangan.

    Menurut Ajeng, sekolahnya sudah tiga kali dibobol maling. Tetapi baru kali ini pihak sekolah melapor ke kepolisian untuk mencegah peristiwa berulang kembali. Sementara itu, dalam aksi sebelumnya, pelaku sempat mengambil alat tulis kantor dan sejumlah uang milik guru yang tertinggal di sekolah.

    Kapolsek Mojoroto Kompol Rudi Purwanto mengatakan, pihaknya tengah menyelidiki kasus pencurian yang terjadi di TK Artha Kencana tersebut untuk mengungkap pelakunya. Pihaknya juga sudah melakukan olah TKP dan memintai keterangan para saksi. Pihaknya memastikan bahwa, barang yang hilang hanya berupa makanan ringan.

    “Alhamdulillah, meskipun sekecil apapun nilai kerugiannya, masyarakat diwajibkan waspada agar kemudian hari tidak akan terjadi lagi,” kata Rudi.

    Rudi mengapresiasi pihak sekolah yang melaporkan kejadian itu kepada Kepolisian. Sehingga, polisi bisa segera melakukan tindak lanjut untuk menciptakan situasi keamanan dan ketertiban yang ada di wilayah hukumnya.

    “Apabila terjadi tindak pidana kemalingan atau yang lainnya, masyarakat segera melaporkan ke Polsek setempat, supaya segera ditindak lanjuti,” imbuh Rudi.

    Akibat pencurian ini, aktivitas belajar mengajar terganggu. Pihak sekolah memutuskan untuk memulangkan siswa lebih awal dari jadwal biasanya pukul 11.00 WIB. Kejadian ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan guru dan orang tua siswa.

    Pihak sekolah berharap agar laporan kepada kepolisian segera ditindaklanjuti dan langkah pengamanan di sekitar lingkungan sekolah dapat ditingkatkan. Kejadian ini juga menjadi pengingat bagi sekolah-sekolah lain di Kota Kediri untuk lebih waspada terhadap keamanan fasilitas pendidikan. [nm/beq]

  • SDN Kademangan III Mojoagung Jombang Diliburkan Akibat Banjir, Warga Belum Terima Bantuan

    SDN Kademangan III Mojoagung Jombang Diliburkan Akibat Banjir, Warga Belum Terima Bantuan

    Jombang (beritajatim.com) – Banjir yang melanda Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang, menyebabkan SDN Kademangan III terpaksa diliburkan pada Rabu (22/1/2025). Air yang masuk ke dalam ruang kelas bahkan membawa lumpur, sehingga aktivitas belajar mengajar tidak dapat dilakukan.

    Begitu air mulai surut, sejumlah guru langsung melakukan kerja bakti untuk membersihkan ruangan yang terdampak banjir. Mereka berupaya menyapu air keluar dari ruangan serta membersihkan lumpur yang menggenang. Sementara itu, para siswa mengikuti pembelajaran daring dari rumah.

    Kepala SDN Kademangan III, Kasis Sulistyani, menjelaskan bahwa keputusan meliburkan sekolah diambil karena kondisi ruangan yang tidak memungkinkan untuk kegiatan belajar mengajar (KBM). “Selain air juga lumpur. Makanya seluruh murid kita liburkan. Mereka belajar dari rumah,” ujar Kasis Sulistyani.

    Di sisi lain, warga yang terdampak banjir masih menantikan bantuan dari pemerintah setempat. Sonadi (55), warga Dusun Kebondalem, Desa Kademangan, menyebutkan bahwa meskipun air mulai surut, warga belum bisa beraktivitas normal. Ia juga mengungkapkan bahwa hingga saat ini belum ada bantuan yang diberikan.

    “Pagi ini air mulai surut. Namun warga belum mendapatkan bantuan. Padahal yang dibutuhkan warga adalah makanan. Karena ada yang sudah bisa masak, ada pula yang tidak,” kata Sonadi saat ditemui di rumahnya.

    Banjir yang terjadi sejak Selasa malam (21/1/2025) ini menerjang tiga desa di Kecamatan Mojoagung, dengan Desa Kademangan sebagai wilayah terdampak paling parah. Sebanyak 474 kepala keluarga (KK) terkena dampaknya.

    Bencana ini disebabkan oleh meluapnya tiga sungai, yakni Sungai Gunting, Sungai Pancir, dan Sungai Catakbanteng. Ketinggian air di jalan mencapai 120 sentimeter, sementara di dalam rumah setinggi 80 sentimeter. Bahkan, di beberapa titik tertentu, air mencapai ketinggian 2 meter. [suf]