Category: Beritajatim.com Regional

  • Sederet Bencana Ponorogo di 2024: Longsor, Banjir, dan Cuaca Ekstrem

    Sederet Bencana Ponorogo di 2024: Longsor, Banjir, dan Cuaca Ekstrem

    Ponorogo (beritajatim.com) – Sepanjang 2024, Kabupaten Ponorogo tercatat mengalami 347 kejadian bencana alam. Tiga jenis bencana dominan melanda wilayah ini, yaitu tanah longsor sebanyak 110 kejadian, banjir 89 kejadian, dan cuaca ekstrem seperti angin puting beliung dan angin kencang yang tercatat sebanyak 67 kejadian. Total warga terdampak dari seluruh bencana ini mencapai 7.382 kepala keluarga (KK).

    “Sepanjang tahun 2024 lalu, ada 347 kejadian bencana alam. Yang mana didominasi oleh kejadian tanah longsor, banjir dan cuaca ekstrem,” kata Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Ponorogo, Masun, Kamis (23/1/2025).

    Dari total bencana tanah longsor, mayoritas tergolong skala kecil. Namun, beberapa kejadian sempat mengganggu aktivitas warga karena menutup akses jalan. Contohnya, longsor di wilayah Sekodok di Kecamatan Ngebel dan di Desa Sriti Kecamatan Sawoo yang memerlukan penanganan cepat agar lalu lintas dapat kembali normal.

    “Bencana longsor ini ya mayoritas skala kecil, tetapi ada longsor yang menutup beberapa akses jalan, yang harus memerlukan penangan cepat, agar lalu lintas dapat normal,” katanya.

    Bencana banjir juga menjadi sorotan. Dari 89 kejadian, terdapat dua banjir besar yang terjadi pada 24 November di Kelurahan Singosaren dan banjir yang terjadi pada 15-16 Desember. Banjir Desember tersebut melanda 47 desa/kelurahan yang tersebar di 10 kecamatan, dengan dampak paling signifikan di Kecamatan Ponorogo, Jetis, dan Siman. Sebanyak 2.357 KK di tiga kecamatan tersebut mengalami dampak langsung dari bencana ini.

    Lebih lanjut, Masun menyebutkan bahwa cuaca ekstrem seperti angin puting beliung dan angin kencang juga dilaporkan terjadi sebanyak 67 kali sepanjang tahun. Kejadian ini menambah deretan bencana hidrometeorologi yang melanda Ponorogo selama 2024.

    “Total warga terdampak dari seluruh bencana ini mencapai 7.382 kepala keluarga (KK),” tutupnya. [end/beq]

  • Banjir Mojoagung Jombang Datang dan Pergi

    Banjir Mojoagung Jombang Datang dan Pergi

    Jombang (beritajatim.com) – Banjir yang melanda Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang, terus berulang. Setelah sempat surut, air bah kembali menggenangi kawasan padat penduduk di Desa Kademangan pada Kamis (23/1/2025), memaksa sejumlah warga untuk mengungsi ke kawasan taman kota.

    Puji Santoso (47), salah satu warga terdampak, mengungkapkan bahwa banjir pertama kali datang tanpa peringatan pada Selasa (21/1/2025) malam. Air sempat surut pada Rabu (22/1/2025) pagi, tetapi kembali meninggi pada malam harinya.

    “Hingga Kamis pagi, air masih menggenang. Ini saya juga mau mengungsi ke taman kota. Ketinggian air di dalam rumah mencapai 80 sentimeter. Kalau di luar rumah antara 120 hingga 160 sentimeter,” ujar Puji.

    Akibat banjir ini, warga mengalami kesulitan dalam beraktivitas, termasuk memasak. Beruntung, BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Jombang bergerak cepat dengan mengirimkan bantuan berupa makanan siap saji, snack, serta roti kering. “Semoga cepat ditanggulangi. Meski sering terjadi tapi tetap saja tak ada solusi,” tambah Puji.

    Banjir di Mojoagung ini disebabkan oleh meluapnya tiga sungai utama, yaitu Sungai Pancir, Sungai Gunting, serta Sungai Catakbanteng. Kondisi ini menjadi bencana tahunan setiap musim hujan yang selalu berdampak pada warga setempat.

    Tak hanya Desa Kademangan, sejumlah desa lain di Kecamatan Mojoagung juga mengalami banjir, seperti Desa Karangwinongan, Desa Mojotrisno, Desa Betek, serta Dusun/Desa Mancilan. Namun, dari semua wilayah terdampak, Kademangan menjadi daerah yang paling parah terendam.

    Di tengah kondisi sulit, warga saling membantu untuk bertahan. Sofii (54), salah satu warga, turut membagikan makanan siap saji dari BPBD Jombang kepada warga lain yang terdampak. “Sebanyak 20 kardus yang sudah kami bagikan,” kata Sofii.

    Hingga saat ini, tim BPBD bersama aparat terkait terus melakukan pemantauan dan distribusi bantuan. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada, mengingat intensitas hujan masih tinggi dan potensi banjir susulan tetap ada. [suf]

  • Geger Temuan Mayat Wanita dalam Koper Merah di Kendal Ngawi

    Geger Temuan Mayat Wanita dalam Koper Merah di Kendal Ngawi

    Ngawi (beritajatim.com) – Warga Desa Dadapan Kecamatan Kendal Kabupaten Ngawi geger dengan temuan mayat wanita di dalam koper berwarna merah, Kamis (23/1/2025).

    Koper berisi mayat itu ditemukan di sebuah saluran air dekat pembuangan sampah di jalan desa setempat.

    Warga yang penasaran pun membuka koper tersebut. Saat dibuka, ratusan lalat dan bau menyengat menyeruak dari dalam koper. Warga yang melihat ada tubuh manusia pun langsung melapor pada Polsek Kendal.

    Mayat dalam koper tersebut setengah bugil dan dibungkus sarung. Belum ada penjelasan rinci terkait ciri-ciri fisik korban. Sementara, bagian luar koper terbungkus plastik cokelat mirip paket.

    Tim Inafis dari Polres Ngawi telah menuju ke lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Ratusan warga memadati lokasi temuan mayat tersebut. Sejumlah polisi berjaga dan meminta warga agar tidak melewati garis polisi yang sudah dipasang.

    Hingga saat ini, pihak kepolisian masih melakukan pemeriksaan. Sementara jenazah sudah dievakuasi ke Instalasi Forensik dan Medikolegal RSUD dr Soeroto Ngawi. [fiq/beq]

  • Bengawan Solo Siaga Merah, BPBD Lamongan Siagakan Sarpras Antisipasi Luapan

    Bengawan Solo Siaga Merah, BPBD Lamongan Siagakan Sarpras Antisipasi Luapan

    Lamongan (beritajatim.com) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lamongan menyiagakan sarana prasarana serta petugas, untuk mengantisipasi luapan Bengawan Solo.

    Langkah tersebut diambil karena tinggi muka air Bengawan Solo di wilayah Lamongan terpantau berada dalam status siaga merah. Seperti yang terlihat di titik pantau Bendung Gerak Babat, Laren dan di Karanggeneng.

    Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Lamongan, Joko Raharto, mengatakan sarana prasarana serta logistik dan peralatan (Logpal) yang disiagakan meliputi perahu karet, bambu, gedek guling (anyaman bambu), karung atau glangsing berisi pasir di dorlag atau celah tanggul di kawasan Kecamatan Babat.

    “Jika air Bengawa Solo meluap, sarpras dan logpal di dorlag tanggul Babat ini langsung bisa dimanfaatkan untuk mencegah aliran air agar tidak masuk ke kawasan padat penduduk, “kata Joko, Kamis (23/1/2025).

    Khusus di wilayah kecamatan yang berbatasan dengan Kecamatan Babat juga sudah didirikan Posko Tanggap Bencana Alam. Selain sarpras, sejumlah petugas juga sudah disiagakan di posko tersebut.

    Untuk saat ini air Bengawan Solo sudah meluber ke kawasan bantaran sungai di wilayah Kecamatan Babat, setinggi 20 sentimeter. Luapan air juga menggenangi kawasan tanah bantaran sungai di Kecamatan Laren.

    “Tapi secara menyeluruh, ancaman banjir di Lamongan masih relatif aman. Asal, kondisi air bengawan di daerah hulu juga tidak naik terus,” tuturnya.

    Sementara kondisi Bengawan Jero, hingga saat ini juga tergolong masih aman. Hanya di Desa Bojoasri, Kecamatan Kalitengah yang kemarin terjadi genangan di jalan poros, karena volume air Bengawan Jero saat ini cenderung bisa dikendalikan.

    “Pompa air yang berada di Kuro dan Melik sudah kita aktifkan untuk membuang air dari Bengawan Jero ke Bengawan Solo,” kata Joko. (fak/ted)

  • Truk Gandeng Isi Jagung Terguling Tutup Jalur Blitar-Malang

    Truk Gandeng Isi Jagung Terguling Tutup Jalur Blitar-Malang

    Blitar (beritajatim.com) – Truk gandeng mengangkut 45 ton jagung terguling di Jalan Raya Kanigoro, Kabupaten Blitar, Kamis (23/1/2025). Badan truk gandeng yang terguling itu pun menutup jalur Blitar-Malang sehingga arus lalu lintas tersendat.

    Akibat kecelakaan tersebut, arus lalu lintas dari Blitar-Malang pun dialihkan. Hingga saat ini proses pemindahan jagung dan badan truk gandeng pun masih terus dilakukan oleh petugas gabungan.

    “Truk bermuatan jagung dari arah barat ke timur, sempat putar balik di depan masjid mungkin karena jalannya agak tinggi kemudian bagian belakang truk terguling, sempat menutup jalan dan lalu lintas tersendat,” Ipda Juli Hartanto, Kanit Gakkum Polres Blitar.

    Akibat kecelakaan ini lalu lintas dari Blitar-Malang sempat tersendat selama 10 jam lamanya. Untuk saat ini jalur Blitar-Malang via Kanigoro sudah bisa dilalui oleh kendaraan roda 2.

    “Kemacetan sejak tadi malam hingga saat ini masih terjadi hanya roda 2 yang bisa melintas itu pun terbatas,” tegasnya.

    Kecelakaan ini bermula saat truk bermuatan jagung itu melaju dari arah Barat menuju Timur. Saat tiba di lokasi, truk yang membawa 45 ton jagung tersebut hendak putar balik.

    Namun nahas truk gandeng tersebut terguling dan semua jagung yang dimuatnya tumpah ke jalanan. Diduga kecelakaan ini terjadi karena kondisi jalan yang menanjak sehingga truk tidak bisa putar balik secara sempurna.

    “Proses evakuasi cukup lama karena harus memindahkan muatan dul bari kemudian bisa dilakukan evakuasi untuk badang truk gandeng,” tandasnya. [owi/beq]

  • Dua Orang Hilang dalam Bencana Tanah Longsor di Wonosalam Jombang, Pencarian Masih Berlangsung

    Dua Orang Hilang dalam Bencana Tanah Longsor di Wonosalam Jombang, Pencarian Masih Berlangsung

    Jombang (beritajatim.com) – Dua orang dilaporkan masih hilang akibat bencana tanah longsor yang terjadi di Dusun Banturejo, Desa Sambirejo, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang, Kamis (23/1/2025) dini hari. Kedua korban yang belum ditemukan adalah Ismail dan seorang anak bernama Andin.

    Petugas dari BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Jombang bersama TNI-Polri terus melakukan upaya pencarian di lokasi kejadian. Sementara korban lainnya yang selamat telah dievakuasi. “Ada dua korban yang belum ketemu. Mungkin tertimbun,” ujar Sanimen (72), warga setempat.

    Pelaksana Tugas (Plt) Kalaksa BPBD Jombang, Wiko F Diaz, menyatakan bahwa indikasi menunjukkan dua korban masih tertimbun material longsor dan belum ditemukan hingga saat ini. Pencarian terus dilakukan dengan berbagai upaya.

    “Lainnya sudah kita evakuasi dalam keadaan terluka dan selamat. Sedangkan dua korban masih hilang,” kata Wiko.

    Bencana tanah longsor ini terjadi sekitar pukul 05.00 WIB dan menyebabkan empat rumah tertimbun material tanah. Dari jumlah tersebut, dua rumah diketahui dalam keadaan kosong.

    BPBD Jombang terus melakukan pemetaan serta menguraikan material tanah yang menimbun rumah warga. Upaya pencarian juga diperkuat dengan mendatangkan alat berat ke lokasi kejadian.
    “Kita datangkan alat berat ke lokasi,” pungkas Wiko.

    Hingga saat ini, pencarian masih berlangsung dan diharapkan kedua korban dapat segera ditemukan dalam kondisi selamat. [suf]

  • Indra Sjafri Akan Coret Pemain Timnas U-20

    Indra Sjafri Akan Coret Pemain Timnas U-20

    Surabaya (beritajatim.com) – Pelatih Timnas Indonesia U-20, Indra Sjafri, memastikan akan ada pencoretan pemain yang tidak memenuhi standar kepelatihan sebelum ajang Mandiri U20 Challenge Series 2025 berlangsung.

    Saat ini, Indra Sjafri membawa 34 pemain untuk mengikuti turnamen tersebut yang digelar di Stadion Gelora Delta Sidoarjo. Seleksi pemain akan dilakukan setelah latihan pada Kamis (23/1/2025), untuk merampingkan jumlah pemain menjadi 23 orang yang nantinya akan diberangkatkan ke China.

    “PSSI akan merilis pencoretan dua pemain lagi, sehingga tersisa 28 pemain. Setelah turnamen selesai, kami akan melanjutkan pemusatan latihan di Jakarta pada 31 Januari hingga 8 Februari. Pada 8 Februari, Timnas U-20 akan bertolak ke China,” ujar Indra Sjafri, Kamis (23/1/2025).

    Di antara 34 pemain yang dipanggil, terdapat beberapa pemain diaspora seperti Jens Raven dan Welber Jardim. Indra menjelaskan bahwa fokus utama saat ini adalah meningkatkan fisik dan mental para pemain melalui pemusatan latihan, termasuk yang sedang berlangsung di Sidoarjo.

    “Persiapan fisik dan mental sangat penting karena kami akan menghadapi lawan-lawan tangguh seperti Yordania, Suriah, dan India. Kami optimistis dengan persiapan ini demi meraih hasil maksimal,” tambah Indra.

    Timnas Indonesia U-20 juga tengah mempersiapkan diri untuk kompetisi besar lainnya, yakni Piala Asia U-20 2025 yang akan berlangsung di China mulai 12 Februari hingga 1 Maret 2025. Di Grup C, Indonesia akan menghadapi Uzbekistan, Iran, dan Yaman.

    Dalam turnamen Mandiri U20 Challenge Series 2025, Garuda Muda dijadwalkan bertanding melawan India, Yordania, dan Suriah di Stadion Gelora Delta Sidoarjo pada 24–30 Januari 2025.

    Indra berharap rangkaian pertandingan ini menjadi ajang persiapan yang ideal untuk menghadapi Piala Asia U-20 mendatang. “Kami terus bekerja keras untuk memberikan yang terbaik bagi Indonesia,” pungkasnya. (ted)

  • Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 23 Januari 2025, Hujan Ringan dan Berawan

    Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 23 Januari 2025, Hujan Ringan dan Berawan

    Malang (beritajatim.com ) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda memperkirakan cuaca Malang raya pada Kamis 23 Januari 2025.

    BMKG Juanda melaporkan bahwa kota Malang pagi hari mulai pukul 07.00 sampai 09.00 WIB cuaca hujan ringan. “Memasuki pukul 10.00 cuaca di kota Malang cuaca hujan ringan,” dikutip dari laman resmi BMKG Juanda.

    Cuaca hujan ringan terjadi pada siang hari pukul 13.00 WIB. Sore hari cuaca di kota Malang cuaca berawan. Malam hari cuaca di kota Malang cuaca berawan.

    Hari Jumat (24/1/2025) dini hari cuaca berawan. Suhu di kota Malang selama satu hari penuh berada pada rentan 21 – 32 derajat celcius. Pagi hari kembali hujan petir dan berawan.

    Sementara itu, wilayah Kabupaten Malang pada Kamis (23/1/2025) pagi hari sebagian besar kecamatan cuaca hujan ringan. Cuaca hujan petir terjadi di Karangploso. Cuaca berawan di Tumpang dan Turen.

    Kemudian, pukul 10.00 WIB hingga 13.00 WIB cuaca cuaca hujan ringan dan berawan. Cuaca hujan ringan terus terjadi di Jabung, Poncokusumo, Tumpang, dan Turen.

    “Pukul 16.00 WIB diperkirakan cuaca sebagian besar kecamatan di kabupaten Malang cuaca berawan. Cuaca udara kabut terjadi di Pagak, Pagelaran. Hujan ringan di Poncokusumo, Tirtoyudo, Sumbermanjing Wetan, dan Wajak,” dikutip dari laman resmi BMKG Juanda.

    Malam hari pukul 19.00 WIB sampai pukul 22.000 cuaca berawan. Cuaca udara kabut terjadi di Donomulyo, Pagak, Pagelaran, Turen. Hujan ringan terjadi di Gedangan, Gondanglegi, Kalipare, Ngajum, Sumbermanjing Wetan, Sumberpucung.

    Dini hari Jumat (24/1/2025) wilayah di kabupaten Malang cuaca berawan. Cuaca hujan ringan terjadi di Poncokusumo, Lawang, Tirtoyudo, Sumbermanjing Wetan. Suhu dengan kondisi tersebut selama sehari berada pada rentan angka 22 sampai 32 derajat celcius.

    Kota Batu pada Kamis 23 Januari 2025 pagi hari diperkirakan cuaca berawan. Pukul 10.00 WIB cuaca hujan ringan. Cuaca berawan dan hujan petir terjadi pada siang hari. Sore hari cuaca berawan.

    Kota Batu yang meliputi Batu, Bumiaji, dan Junrejo cuaca berawan terjadi pada pukul 19.00. Kemudian malam hari cuaca berawan. Dini hari Jumat 24 Januari 2025 cuaca berawan. Pagi hari pukul 07.00 WIB cuaca berawan. Suhu berada pada rentan 18 – 23 derajat celcius. [dan/aje]

  • Dua Orang Hilang dalam Bencana Tanah Longsor di Wonosalam Jombang, Pencarian Masih Berlangsung

    Tanah Longsor di Wonosalam Jombang, Empat Rumah Tertimbun

    Jombang (beritajatim.com) – Bencana tanah longsor melanda Dusun Banturejo, Desa Sambirejo, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang, Kamis (23/1/2025) sekitar pukul 05.45 WIB. Longsor ini mengubur empat rumah, dan sejumlah penghuni dikabarkan tertimbun.

    Hingga saat ini, tim penyelamat masih melakukan pencarian korban. Kepala Seksi Kesiapsiagaan Bencana BPBD Jombang, Syamsul Bahri, membenarkan peristiwa ini dan menyatakan bahwa petugas telah berada di lokasi untuk melakukan asesmen.

    “Petugas sudah di lokasi untuk melakukan asesmen. Data sementara ada empat rumah di Dusun Banturejo, Desa Sambirejo, Kecamatan Wonosalam yang tertimbun longsor. Untuk korban masih kita cari,” kata Syamsul.

    Syamsul menambahkan, dari empat rumah tersebut, tiga di antaranya berpenghuni. Kejadian ini terjadi secara tiba-tiba setelah terdengar suara gemuruh. “Petugas masih di lapangan melakukan pendataan,” katanya.

    Berdasarkan informasi yang dihimpun di lapangan, rumah-rumah yang tertimbun longsor di antaranya milik Sanimin dan Winarsih. Selain itu, tiang listrik di kawasan tersebut juga tumbang akibat bencana ini. Hingga kini, tim relawan bersama BPBD masih berupaya mencari korban yang diduga tertimbun di bawah material longsor.

    Bencana longsor di Wonosalam ini menambah daftar kejadian serupa di daerah rawan pergerakan tanah. Faktor cuaca dan kondisi geografis menjadi perhatian utama dalam upaya mitigasi di wilayah tersebut. Masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama di musim penghujan yang berpotensi memicu longsor lebih lanjut.

    Pihak berwenang terus berkoordinasi untuk memastikan keselamatan warga dan melakukan evakuasi korban. Informasi terbaru mengenai proses penyelamatan akan terus diperbarui seiring perkembangan di lapangan. [suf]

  • Tergerus Air, Plengsengan Bendungan Balongsono Jombang Ambrol Sepanjang 8 Meter

    Tergerus Air, Plengsengan Bendungan Balongsono Jombang Ambrol Sepanjang 8 Meter

    Jombang (beritajatim.com) – Plengsengan bendungan Balongsono di Desa Talunkidul, Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang, ambrol sepanjang delapan meter pada Kamis (23/1/2025) pagi. Derasnya gerusan air menjadi pemicu utama ambrolnya bangunan tersebut.

    Akibat kejadian ini, air mulai menggerus tanggul sungai hingga separuhnya. Jika dibiarkan, dikhawatirkan air akan masuk ke permukiman padat penduduk. Pasalnya, di balik tanggul tersebut terdapat Dusun Balongsono yang saat ini juga terdampak banjir.

    Mengetahui hal tersebut, warga setempat langsung siaga dan bergotong royong untuk menutup area yang jebol menggunakan karung berisi pasir. Selain itu, mereka memasang rumpun bambu untuk memecah gerusan air dan menggunakan gedek atau anyaman bambu berukuran besar untuk melindungi tanggul dari derasnya arus.

    Kepala Desa Talunkidul, Bambang Sugiyanto, terlihat berada di lokasi sejak pagi untuk memimpin kerja bakti warganya dalam menangani tanggul yang tergerus. Menurutnya, ambrolnya plengsengan terjadi sekitar pukul 03.30 WIB akibat arus Sungai Gunting yang cukup deras dan debit air yang tinggi. Bahkan, sungai tersebut sempat meluap ke permukiman.

    “Plengsengan yang ambrol sepanjang delapan meter. Kejadiannya pukul setengah empat tadi pagi. Kami sudah melaporkan ke BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) Brantas. Selain itu, kami juga koordinasi dengan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Jombang,” ujar Bambang sembari menunjuk plengsengan yang jebol.

    Sebagai langkah tanggap darurat, BPBD Jombang menjanjikan bantuan berupa 15 lembar gedek berukuran besar yang akan digunakan untuk menutupi tanggul yang mulai terkikis. “Nanti pukul delapan mengambil gedek di BPBD Jombang,” tambah Bambang.

    Selain plengsengan ambrol, Dusun Balongsono juga terendam banjir akibat luapan Sungai Gunting. Air mulai masuk ke permukiman sekitar pukul 02.00 dini hari, menggenangi empat RT dengan ratusan rumah terdampak. “Air setinggi dada,” ungkap Bambang. [suf]