Category: Beritajatim.com Regional

  • Cuaca Madiun Raya 24 Januari 2025, Diperkirakan Turun Hujan

    Cuaca Madiun Raya 24 Januari 2025, Diperkirakan Turun Hujan

    Surabaya (beritajatim.com) – Pada hari Jumat, 24 Januari 2025, prakiraan cuaca untuk wilayah Madiun Raya menunjukkan kondisi yang cenderung hujan ringan dengan langit berawan sepanjang hari. Berdasarkan informasi yang disampaikan oleh Oky Sukma Hakim, S.Tr., prakirawan BMKG Juanda, cuaca di beberapa wilayah diperkirakan akan cukup serupa, meskipun ada perbedaan dalam durasi hujan.

    Di Kota Madiun, hujan ringan diperkirakan akan turun mulai pukul 06.00 WIB. Hujan ini akan mereda dan langit akan berawan pada pukul 09.00 WIB, namun hujan ringan kembali datang pada pukul 12.00 WIB.

    Pada sore hari, antara pukul 15.00 hingga 21.00 WIB, langit akan tetap berawan. Suhu udara di Kota Madiun diperkirakan antara 23 hingga 34 derajat Celcius, dengan kecepatan angin 16,1 km/jam dari arah Barat Laut. Kelembaban udara di wilayah ini cukup tinggi, yakni antara 78 hingga 97 persen.

    Sementara itu, Kabupaten Madiun diperkirakan akan mengalami kondisi cuaca yang serupa dengan Kota Madiun. Hujan ringan akan turun pada pagi dan siang hari, dan suhu udara di sana diprediksi berkisar antara 23 hingga 32 derajat Celsius.

    “Di wilayah kabupaten angin akan datang dari arah Utara dengan kecepatan 16,1 km/jam, sementara kelembaban udara antara 79 hingga 96 persen,” terang Oky pada Rabu (23/1).

    Hujan ringan diperkirakan akan berlangsung lebih lama di Ngawi. Hujan diprediksi turun sejak pukul 06.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB, sementara pada sore hari, langit akan berawan antara pukul 15.00 hingga 21.00 WIB. Suhu udara di Ngawi berkisar antara 23 hingga 31 derajat Celcius, dengan kecepatan angin 15,8 km/jam dari arah Barat Daya. Kelembaban udara diperkirakan antara 85 hingga 97 persen.

    Magetan juga diperkirakan akan mengalami hujan ringan yang berlangsung cukup lama, sejak pagi hingga sore hari, hingga pukul 15.00 WIB. Setelah itu, langit akan berawan antara pukul 18.00 hingga 21.00 WIB.

    Suhu terendah di wilayah ini yakni berada di 22 derajat Celcius, sedangkan suhu tertingginya yakni 30 derajat Celcius. Dengan kecepatan angin yang berasal dari arah Utara sekitar 12,9 km/jam, Magetan memiliki kelembaban udara yang berkisar dari 86 hingga 96 persen.

    Di Pacitan, cuaca pagi hari akan berawan dari pukul 06.00 hingga 09.00 WIB, dan hujan ringan diperkirakan akan turun di siang hari, disertai langit berawan hingga pukul 18.00 WIB. Menjelang malam, tepatnya pada pukul 21.00 WIB, udara di Pacitan akan terasa kabur. Suhu di Pacitan diperkirakan antara 21 hingga 30 derajat Celcius, dengan kecepatan angin 10,1 km/jam dari arah Barat Laut. Kelembaban udara di wilayah ini sangat tinggi, yakni antara 91 hingga 99 persen.

    Tak berbeda jauh, cuaca pagi hari di Ponorogo juga akan disambut dengan berawan, dengan hujan ringan baru turun pada pukul 12.00 WIB. Setelah hujan, kondisi cuaca akan berawan hingga pukul 21.00 WIB. Suhu udara di Ponorogo diperkirakan antara 23 hingga 33 derajat Celcius, dengan kecepatan angin dari arah Tenggara sebesar 14,5 km/jam. Kelembaban udara di Ponorogo akan berada di kisaran 80 hingga 94 persen.

    Secara keseluruhan, cuaca di wilayah Madiun Raya pada 24 Januari 2025 diperkirakan akan didominasi oleh hujan ringan dan langit berawan.

    “Masyarakat di Madiun Raya harus tetap memperhatikan perubahan cuaca dan mempersiapkan diri dengan membawa perlengkapan seperti payung atau jas hujan,” tutup Oky.

    Dengan suhu yang bervariasi antara 21 hingga 34 derajat Celcius dan kelembaban udara yang tinggi, penting bagi masyarakat untuk menjaga kesehatan dan kenyamanan selama beraktivitas di luar ruangan. (mnd/ian)

  • Warga Keluhkan Pencemaran TPA Supit Urang, DPRD Kota Malang Desak Pengelola

    Warga Keluhkan Pencemaran TPA Supit Urang, DPRD Kota Malang Desak Pengelola

    Malang (beritajatim.com) – Warga di Desa Jedong dan Desa Pandan Landung, Kabupaten Malang mengeluhkan dampak lingkungan dari TPA Supit Urang. Keluhkan itu direspons oleh Komisi C DPRD Kota Malang dengan meninjau langsung ke lokasi.

    Ketua Komisi C DPRD Kota Malang, M Anas Muttaqim mengatakan sebagai TPA percontohan nasional. TPA Supit Urang harus memperhatikan dampak lingkungan mulai dari udara, air hingga pelayanan kesehatan. Apalagi TPA Supit Urang sudah menggunakan teknologi dalam pengolahannya.

    “Mereka menyampaikan beberapa keluhan yang selama ini menjadi masalah di desa mereka. Yaitu persoalan pencemaran air, pencemaran udara, termasuk pelayanan kesehatan. Jangan sampai kita hanya melihat dari satu sisi keberhasilan teknologi, modernisasi dan lainnya. Tapi juga perlu melihat secara utuh bagaimana TPA ini berjalan,” ujar Anas, Kamis, (23/1/2025).

    DPRD Kota Malang mendesak Pemkot Malang berkoordinasi dengan Pemkab Malang dalam mengatasi persoalan ini. Karena TPA Supit Urang berada di perbatasan, maka komunikasi antar Pemda perlu terjalin dengan baik.

    “Jangan sampai karena hanya karena terbentur batas wilayah, lalu kita menutup mata atas persoalan persoalan yang terjadi di kawasan sekitar Supit Urang,” ujar Anas.

    Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang, Noer Rahman Wijaya menduga polusi udara yang dirasakan warga kemungkinan tidak berasal dari TPA. Saat ini TPA Supit Urang memiliki luas sekitar 32 hektare dengan timbunan sampah mencapai 778 ton dengan lalu lalang 582 ton sampah masuk per hari.

    “Limbah cair dari sampah sampah di TPA Supit Urang sudah diolah dalam 3 tahapan dan saya pastikan dinyatakan aman. Karena juga ada uji lab. Jadi kami pastikan baunya berkurang. Persoalannya, setelah kami identifikasi bahwa di sebelah TPA ini ada peternakan ayam yang besar, hampir 13 hektar. Jadi baunya dari sana,” ujar Rahman. (luc/ian)

  • Tabrakan di Jalan Menikung Mojokerto, Pemotor Asal Jombang Tewas

    Tabrakan di Jalan Menikung Mojokerto, Pemotor Asal Jombang Tewas

    Mojokerto (beritajatim.com) – Kecelakaan lalu-lintas terjadi di jalan menikung tepatnya di Jalan Raya Desa Betro, Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto antara sepeda motor dan truk box. Akibatnya pengendara motor Honda Vario nopol W 3948 KC asal Jombang tewas di lokasi kejadian.

    Kecelakaan tersebut terjadi pada Kamis (24/1/2025) sekira pukul 12.30 WIB. Korban berinisial MJ (51) warga Kecamatan Gudo, Kabupaten Jombang tersebut mengendarai sepeda motor Honda Vario nopol W 3948 KC membonceng rekannya, SP (60) warga Kecamatan Ngusikan, Kabupaten Jombang.

    Keduanya berjalan dari arah timur ke barat atau dari Mojokerto ke Jombang. Sampai di lokasi kejadian, tepatnya di tikungan setelah Tugu Buaya Putih Jalan Raya Desa Betro, korban mendahului truk yang ada di depannya dari sebelah kanan. Dari arah berlawanan melaju truk box nopol S 8543 NJ.

    Truk box nopol S 8543 NJ tersebut dikendarai SM (31) warga Kecamatan Kabuh, Kabupaten Jombang. Karena jarak yang sudah dekat sehingga tabrakan pun tak bisa dihindari, keduanya kendaraan terlibat adu mocong. Akibatnya korban tewas di lokasi kejadian dengan luka serius di bagian kepala.

    Rekan korban SP mengalami luka berat di bagian kepala. Petugas dari Unit Laka Satlantas Polres Mojokerto Kota yang datang ke lokasi langsung melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Kedua korban dievakuasi menggunakan mobil ambulance PMI ke ruang jenazah RSUD RA Basoeni Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto.

    Tabrakan adu moncong tersebut menyebabkan sepeda motor korban ringsek parah di bagian depan, sedangkan truk box mengalami kerusakan di bagian depan sisi kanan. Petugas mengamankan kedua kendaraan yang terlibat kecelakaan dan meminta keterangan sejumlah saksi.

    Kasat Lantas Polres Mojokerto Kota, AKP Mulyani mengatakan, korban mendahului dari sisi kanan yang mana posisi marka lurus dan jalan menikung ke kiri. “Saat mengambil jalur lawan, dari arah depan datang truk box nopol S 8543 NJ yang dikendarai SM. Karena dekatnya jarak, tabrakan tak terhindarkan,” katanya.

    Kasat mengimbau kepada semua pengguna agar dalam berkendara selalu mentaati peraturan lalu-lintas. Terkait muatan, Kasat mengingatkan untuk tidak melebihi ketentuan. Tidak mendahului apabila tidak cukup ruang, gunakan helm SNI, konsentrasi dalam berkendara serta beretika di jalan sehingga dapat menciptakan Kamseltibcarlantas. [tin/ian]

  • Santri 13 Tahun Hanyut di Sungai Belakang Ponpes Al-Hasyimi Pasuruan

    Santri 13 Tahun Hanyut di Sungai Belakang Ponpes Al-Hasyimi Pasuruan

    Pasuruan (beritajatim.com) – Kabar duka menyelimuti Pondok Pesantren Al-Hasyimi di Dusun Podokaton, Desa Bayeman, Kecamatan Gondangwetan, Pasuruan. Seorang santri bernama Haikal (13 tahun) dilaporkan hilang setelah hanyut terbawa arus sungai pada Kamis (23/1/2024) sore.

    Peristiwa nahas ini terjadi di sungai yang terletak tepat di belakang pondok putri Darul Muttaqien (DMU) Podokaton. Menurut keterangan warga setempat bernama Ali, kejadian bermula ketika Haikal bersama empat orang temannya sedang bermain di sungai.

    “Mereka awalnya berenang menyeberangi sungai dari Selatan ke Utara. Namun, saat hendak kembali ke pondok, debit air sungai tiba-tiba meningkat drastis. Mereka terpaksa melewati sebuah dam kecil (grojokan) karena permukaan air yang naik,” jelasnya.

    Namun saat menyebrangi dam, Haikal terpeleset dan jatuh ke dalam sungai yang arusnya sangat deras. Teman-temannya yang menyaksikan kejadian itu berusaha keras memberikan pertolongan.

    Sayangnya, derasnya arus sungai dan usia mereka yang masih muda membuat upaya penyelamatan tersebut gagal. “Sempat ditolong sama temannya. Berhubung sama-sama kecil jadinya enggak kuat,” tutur Ali.

    Mendapatkan laporan kejadian tersebut, tim SAR gabungan dari berbagai instansi segera dikerahkan ke lokasi untuk melakukan pencarian. Tim SAR yang terdiri dari BPBD Kabupaten Pasuruan, TNI, Polri, relawan, dan dibantu oleh warga setempat, melakukan penyisiran di sepanjang aliran sungai.

    Upaya pencarian dilakukan dengan berbagai metode, termasuk penyisiran darat di tepi sungai dan penyisiran air menggunakan perahu karet.

    Hingga saat ini, upaya pencarian terhadap Haikal masih terus dilakukan secara intensif. Kondisi sungai yang berarus deras dan cuaca yang kurang mendukung menjadi tantangan tersendiri bagi tim SAR. (ada/ian)

  • Usai Viral Tertangkap Kamera, Macan Tutul Jawa di Bromo Semeru Diprediksi Ada 24 Ekor

    Usai Viral Tertangkap Kamera, Macan Tutul Jawa di Bromo Semeru Diprediksi Ada 24 Ekor

    Malang (beritajatim.com) – Macan Tutul Jawa tertangkap kamera trap yang dipasang oleh BB TNBTS bersama Yayasan SINTAS Indonesia. Keberadaan Macan Tutul Jawa menjadi kabar gembira sebab kawasan Bromo Tengger Semeru masih menjadi habitat bagi satwa endemik pulau Jawa itu.

    Kepala BB TNBTS, Rudijanta Tjahja Nugraha mengatakan bahwa sejak September 2024 lalu mereka bersama Yayasan SINTAS memasang kamera trap di 40 titik. Mereka meyakini populasi satwa dilindungi Macan Tutul Jawa di area TNBTS terjaga dengan baik.

    Pemasangan kamera trap selain memastikan keberadaan Macan Tutul Jawa juga mengabadikan aktivitas kucing besar ini. Hasilnya, mereka meyakini setidaknya ada 40 ekor Macan Tutul Jawa yang hidup di kawasan TNBTS. Namun, untuk jumlah pastinya masih dalam penelitian.

    “24 individu itu dilihat dari kamera yang terpasang di beberapa lokasi berbeda. Jadi sampai sekarang kami masih tahap penelitian,” ujar Rudijanta, Kamis, (23/1/2025).

    Rudijanta menuturkan, 40 kamera trap dipasang pada rute yang diduga menjadi jalur jelajah satwa. Rute ini ditandai dengan bekas keberadaan macan tutul seperti bentuk jejak dan cakaran. Dalam video yang beredar adalah induk dan anak Macan Tutul Jawa.

    Rudijanta menjelaskan, Macan Tutul Jawa yang terekam dalam kamera trap didominasi warna hitam. Warna hitam pada bulu merupakan karakterisitik Macan Tutul melanistik dengan pigmen kulit warna hitam pada bulunya. Namun jika dilihat secara detail, tutul-tutul tersebut masih dapat terlihat.

    ”(Warna hitam) ini memang akibat faktor isolasi populasi dalam jangka waktu lama. Isolasi ini mengakibatkan variasi genetik di lanskap TNBTS cukup rendah, karena tidak ada pertambahan genetik dari populasi macan tutul lain. Akibatnya, gen yang meregulasi proses melanisme menjadi dominan, sehingga mayoritas macan tutul di TNBTS berwarna hitam,” ujar Rudijanta. (luc/ian)

  • Tragis! Pemotor Asal Leces Tewas Terlindas Truk di Jalan Raya Lumajang-Probolinggo

    Tragis! Pemotor Asal Leces Tewas Terlindas Truk di Jalan Raya Lumajang-Probolinggo

    Probolinggo (beritajatim.com) – Kecelakaan lalu lintas tragis terjadi di Jalan Raya Lumajang-Probolinggo pada Kamis (23/1/2025) pagi. Seorang warga Desa Jorongan, Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo, meninggal dunia di lokasi kejadian dengan kondisi kepala hancur terlindas truk boks.

    Korban diketahui bernama Suhartik (49) yang merupakan istri dari Karib (69). Menurut keterangan, keduanya sedang melaju dari arah selatan menuju utara. Sesampainya di tempat kejadian perkara (TKP), motor yang mereka kendarai bersenggolan dengan motor lain yang membawa ikan dengan keranjang di sisi kanan dan kirinya.

    “Jadi saya terjatuh ke arah kanan, dan kebetulan dari arah berlawanan ada truk boks, dan ternyata istri saya, yang ikut terjatuh itu terlindas oleh truk,” jelas Karib.

    Akibat kejadian tersebut, istri Karib meninggal dunia di lokasi kejadian. Jenazahnya kemudian dibawa ke Kamar Mayat RSUD Dr. Moh. Saleh, Kota Probolinggo, untuk dimandikan.

    Kanit Gakkum Satlantas Polres Probolinggo Kota, Ipda Farouk, membenarkan terjadinya insiden kecelakaan tersebut. Saat ini, pihak kepolisian masih melakukan proses penyelidikan untuk mengetahui lebih detail kronologi kejadian dan faktor-faktor yang menyebabkan kecelakaan. “Untuk laporan masih proses penyelidikan, nanti segera kita laporkan,” terangnya. (ada/kun)

  • DPRD Kabupaten Pasuruan Prioritaskan Perbaikan Jalan Ambrol di Tundosoro

    DPRD Kabupaten Pasuruan Prioritaskan Perbaikan Jalan Ambrol di Tundosoro

    Pasuruan (beritajatim.com) – Komisi III DPRD Kabupaten Pasuruan melakukan inspeksi ke sejumlah lokasi infrastruktur yang rusak akibat banjir, termasuk jalan yang ambrol di Desa Tundosoro, Kecamatan Kejayan, pada Kamis (23/1/2025). Inspeksi ini bertujuan untuk mendorong Pemerintah Kabupaten Pasuruan agar segera mengambil tindakan perbaikan.

    Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Pasuruan, Yusuf Daniyal, menegaskan bahwa perbaikan infrastruktur yang rusak akibat banjir menjadi prioritas. Sehingga pihaknya terjun kelapangan langsunh untuk melakukan survei jalan yang ambrol.

    “Kami sengaja melakukan sidak untuk survei dan meninjau lokasi jalan yang ambrol akibat banjir. Ini menjadi prioritas untuk segera ditanggapi dan dibangun, karena jalur ini sangat penting bagi warga,” kata Daniyal, Kamis (23/1/2025).

    Diketahui jalan poros desa di Tundosoro ambrol pada 5 Januari 2024 akibat banjir yang melanda wilayah tersebut. Kondisi ini sangat mengganggu aktivitas warga Desa Tundosoro yang sering menggunakan jalan tersebut untuk menuju Kecamatan Pasrepan dan Gondangwetan.

    Kondisi jalan yang rusak parah menyulitkan akses transportasi dan berdampak pada aktivitas ekonomi serta sosial masyarakat. Sebagai wakil rakyat, Komisi III DPRD Kabupaten Pasuruan merasa bertanggung jawab untuk mengawal kebutuhan masyarakat yang terdampak bencana.

    Selain jalan ambrol di Tundosoro, Komisi III juga mendata kerusakan infrastruktur di wilayah lain yang terdampak banjir. Di Kecamatan Rejoso dan Winongan, beberapa jalan desa dilaporkan ambrol, sementara jembatan penghubung antarwilayah juga mengalami kerusakan parah akibat terjangan banjir.

    Pendataan ini penting untuk memastikan seluruh kerusakan terinventarisir dan mendapatkan penanganan yang tepat. “Semua kerusakan sudah kami data dan akan kami programkan agar masuk ke dalam dana tanggap darurat bencana,” tambahnya Daniyal.

    Langkah ini menunjukkan keseriusan DPRD dalam menanggapi dampak bencana banjir dan mengupayakan solusi melalui alokasi dana yang tepat. Dengan dimasukkannya kerusakan infrastruktur ke dalam program dana tanggap darurat bencana, diharapkan perbaikan dapat segera direalisasikan. (ada/but)

  • Fenomena Langka, Lumba-lumba Terdampar di Pantai Pasirpanjang Lekok Pasuruan

    Fenomena Langka, Lumba-lumba Terdampar di Pantai Pasirpanjang Lekok Pasuruan

    Pasuruan (beritajatim.com) – Peristiwa langka terjadi di pesisir Pantai Pasirpanjang, Desa Wates, Kecamatan Lekok, Pasuruan. Beberapa ekor lumba-lumba dilaporkan terdampar di pantai pada Kamis (23/1/2025) antara pukul 08.00 hingga 09.00 WIB.

    Satuan Polisi Perairan dan Udara (Satpolairud) Polres Pasuruan Kota menerima laporan dari masyarakat sekitar pukul 12.00 WIB mengenai kejadian ini. Menurut keterangan saksi mata bahwa dirinya melihat lumba-lumba tersebut saat hendak melaut.

    “Kami mendapat informasinya sekitar pukul 12.00 WIB siang tadi. Kami tahu dari dua orang nelayan yang saat itu mereka hendak melaut, dan melihat adanya lumba-lumba,” jelas Aiptu Laswanto, Satpolairud Polres Pasuruan Kota

    Melihat hal tersebut, kedua nelayan langsung berinisiatif melakukan evakuasi dengan mengarahkan lumba-lumba ke arah laut. Lumba-lumba ini kemudian digiring untuk kembali ketengah laut dengan radius sekitar 300 meter dari pantai.

    Kejadian terdamparnya lumba-lumba di perairan Selat Madura bagian barat, khususnya perairan Pasuruan, merupakan fenomena yang baru pertama kali terjadi. Beberapa faktor diduga menjadi penyebabnya antara lain perairan yang dangkal atau migrasi tahunan dan kesalahan navigasi.

    “Kami sudah memberikan himbauan kepada masyarakat pesisir untuk tidak menangkap atau membunuh lumba-lumba. Mengingat hewan tersebut harus dilestarikan dan masuk dalam kategori satwa yang dilindungi,” tutupnya. (ada/but)

  • Pj Bupati Pamekasan Ingatkan Pejabat Pentingnya Salat

    Pj Bupati Pamekasan Ingatkan Pejabat Pentingnya Salat

    Pamekasan (beritajatim.com) – Pj Bupati Pamekasan, Masrukin mengingatkan para pejabat di lingkungan instansi yang dipimpinnya, agar selalu melaksanakan ibadah wajib berupa salat lima waktu.

    Hal tersebut disampaikan dalam Peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam, di Mandhapa Aghung Ronggosukowati, Jl Pamong Praja Nomor 1 Pamekasan, Kamis (23/1/2025).

    Kegiatan tersebut dihadiri sejumlah pejabat, di antaranya Pj Sekda Pamekasan, Achmad Faisol, pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), tokoh agama, perwakilan organisasi kemasyarakatan, camat di 13 kecamatan, serta sejumlah pejabat di lingkungan Pemkab Pamekasan.

    Terlebih peristiwa Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam, sekaligus menjadi pengingat akan perintah salat lima waktu yang diterima langsung dari Allah Subhanahu wa Ta’ala, khususnya bagi bagi umat Islam.

    “Melalui momentum peringatan Isra’ Mi’raj ini, paling tidak kita selalu diingatkan tentang pentingnya salat lima waktu. Sehingga jangan sampai kita meninggalkan salat sesibuk apapun, karena itu perintah wajib bagi kita (umat Islam),” kata Masrukin.

    Selain perintah wajib, salat merupakan ibadah yang diterima langsung oleh Nabi tanpa melalui perantara Malaikat Jibril ‘Alaihi al-Salam, melalui peristiwa Mi’raj. “Fenomena Isra’ Mi’raj menjadi pelajaran bagi seluruh umat manusia tentang kekuasaan Allah, sebab apa yang tidak mungkin bagi manusia akan selalu mungkin bagi Allah,” ungkapnya.

    “Melalui peringatan Isra’ Mi’raj ini kami harapkan dapat memberikan dampak positif untuk peningkatan kinerja para abdi negara. Apalagi salat itu akan berdampak positif bagi kebiasaan hidup kita sehari-hari,” sambung Masrukin.

    Tidak hanya itu, pihaknya juga menyampaikan terima kasih penceramah, Kiai Abd Basith yang sudah memberikan pencerahan bagi para pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan.

    “Atas nama Pemkab Pamekasan, kami menyampaikan terima kasih kepada Kiai Abd Basith yang hadir memberikan tausiah pada kegiatan ini, termasuk juga bagi para hadirin sekalian. Semoga bermanfaat bagi kita semua,” pungkasnya. [pin/ted]

  • Viral, Sejoli Ciuman Mesra di Taman Hutan Kota Abipraya Tuban

    Viral, Sejoli Ciuman Mesra di Taman Hutan Kota Abipraya Tuban

    Tuban (beritajatim.com) – Sebuah video viral di media sosial menampilkan dua sejoli yang diduga melakukan tindakan asusila di Taman Hutan Kota Abipraya, Tuban, Kamis (23/1/2025). Dalam rekaman tersebut, terlihat pasangan tersebut tidak hanya berciuman mesra, tetapi juga ada aksi memaksa yang dilakukan oleh laki-laki kepada pasangannya, meski si perempuan menolak.

    Menanggapi insiden tersebut, Kepala Satpol PP dan Damkar Tuban, Gunadi, menyayangkan tindakan tak pantas tersebut dilakukan di ruang publik.

    “Baik, ini langsung kami cek di lokasi dan laporkan ke petugas yang berjaga di sana,” kata Gunadi.

    Hasil tangkapan layar dua sejoli yang mesum di Taman Hutan Kota Abipraya Tuban.

    Gunadi menyebutkan bahwa Taman Hutan Kota Abipraya dilengkapi dengan kamera CCTV. Oleh karena itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) untuk mengecek rekaman guna memastikan kejadian tersebut.

    “Kita harus terus meningkatkan pengawasan di ruang publik. Tindakan asusila seperti ini tidak hanya melanggar norma sosial, tetapi juga hukum,” jelas Gunadi.

    Ia juga mengimbau masyarakat untuk turut aktif dalam pengawasan dan melaporkan kejadian serupa kepada pihak berwenang. “Kami akan memberikan atensi khusus dan imbauan kepada masyarakat agar kejadian serupa tidak terulang,” tambahnya.

    Satpol PP Tuban berkomitmen untuk meningkatkan pengawasan dan patroli di lokasi-lokasi publik, terutama di area yang kerap dijadikan tempat berkumpul oleh warga. [ayu/but]