Category: Beritajatim.com Regional

  • Tragedi Mutilasi Koper Merah di Ngawi: Dugaan Eksekusi Dilakukan di Hotel Kota Kediri

    Tragedi Mutilasi Koper Merah di Ngawi: Dugaan Eksekusi Dilakukan di Hotel Kota Kediri

    Kediri (beritajatim.com) – Eksekusi kasus mutilasi seorang wanita yang jasadnya ditemukan di Ngawi, Jawa Timur, diduga kuat terjadi di Kediri. Korban diduga dieksekusi oleh pelaku di salah satu hotel di Kota Kediri.

    Kamar salah satu hotel di kawasan Semampir, Kota Kediri, telah dipasang garis polisi. Lokasi ini diduga menjadi tempat Uswatun Khasanah, warga Blitar, dimutilasi oleh pelaku.

    Pihak Polres Kediri Kota belum memberikan keterangan resmi terkait dugaan lokasi mutilasi tersebut. Namun, sejumlah anggota Jatanras Polda Jatim terlihat masih melakukan penyelidikan di lokasi kejadian.

    Lilin, salah satu pedagang yang berjualan di sekitar hotel, mengaku sempat melihat korban. Ia mengatakan korban pernah datang ke warungnya untuk membeli makanan.

    “Kayak di foto tadi. Beli soto di sini pagi dan siang saja. Kalau tempat tinggalnya tidak tahu, tidak bicara. Diam saja orangnya,” ungkap Lilin usai ditunjukkan foto korban, pada Minggu (26/1/2025).

    Menurut kesaksiannya, korban datang seorang diri dan tidak banyak berbicara. Lilin juga tidak ingat waktu pasti korban membeli makanan di warungnya.

    Sementara itu, pelaku akhirnya berhasil diringkus Tim Polda Jatim di daerah Madiun pada Sabtu malam, 25 Januari 2025. Berdasarkan pengembangan kasus, polisi juga menemukan kepala korban yang sebelumnya hilang.

    Potongan kepala korban ditemukan di Jurug Bang, di tepi jalan Desa Slawe, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek.[nm/aje]

  • Terbungkus Plastik Putih, Kepala Uswatun Khasanah Ditemukan di Pinggir Jalan Trenggalek

    Terbungkus Plastik Putih, Kepala Uswatun Khasanah Ditemukan di Pinggir Jalan Trenggalek

    Tulungagung (beritajatim.com) – Potongan kepala korban mutilasi akhirnya ditemukan di pinggir jalan Desa Slawe, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek. Diduga potongan kepala tersebut merupakan bagian tubuh dari Uswatun Khasanah (29) warga Kelurahan Bence, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, yang menjadi korban mutilasi koper merah di Kabupaten Ngawi.

    Potongan kepala tersebut kini telah dibawa ke RSUD dr Iskak Tulungagung untuk proses autopsi. Kasat Reskrim Polres Trenggalek, AKP Eko Widiantoro mengatakan potongan kepala ini ditemukan sekitar pukul 08.00 WIB. Pihaknya ikut serta mendampingi penyidik Polda Jatim untuk mencari barang bukti kasus penemuan korban mutilasi koper merah di Kabupaten Ngawi beberapa waktu lalu.

    “Kami mendampingi tim Jatanras Polda Jatim untuk melakukan pencarian barang bukti sekitar jam 08.00 WIB,” ujarnya, Minggu (26/01/2025).

    Proses pencairan bagian tubuh Uswatun Khasanah ini tidak membutuhkan waktu lama. Tim Jatanras Polda Jatim berhasil menemukan potongan kepala yang terbungkus plastik putih di pinggir jalan Desa Slawe, Kecamatan Watulimo.

    “Saat ditemukan, potongan kepala berada di dalam kantong plastik putih di pinggir jalan dekat sungai kecil,” terangnya.

    Diduga potongan kepala yang ditemukan merupakan milik korban mutilasi Uswatun Khasanah. Saat ini potongan kepala sudah dibawa ke Instalasi Kedokteran Forensik (IKF) dr Iskak Tulungagung. Potongan kepala ini dimasukkan ke lemari penyimpan jenazah.

    “Barang bukti dibawa penyidik Polda Jatim untuk identifikasi dan pemeriksaan lebih lanjut,” pungkasnya. [owi/aje]

  • BPBD Mojokerto Ingatkan Cuaca Ekstrem Sepekan Kedepan

    BPBD Mojokerto Ingatkan Cuaca Ekstrem Sepekan Kedepan

    Mojokerto (beritajatim.com) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto mengingatkan terkait cuaca ekstrem dalam satu pekan kedepan. Hal tersebut disampaikan setelah Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan surat peringatan.

    Surat dengan nomor e.T/KL.00.02/004/KB/I/2025 tanggal 25 Januari 2025 tersebut berisi himbauan BMKG terkait potensi curah hujan lebat hingga ekstrem di sebagian wilayah Indonesia. Peringatan dini cuaca ekstrem yang dapat memicu bencana longsor disampaikan untuk periode tanggal 26-30 Januari 2025.

    Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Mojokerto, Yo’i mengatakan, BMKG mengeluarkan surat terkait prediksi bencana longsor untuk periode tanggal 26-30 Januari 2025. “BMKG memantau fenomena atmosfer yang mempengaruhi cuaca di Indonesia pada akhir Januari ini,” ungkapnya, Minggu (26/1/2025).

    Dalam surat yang ditujukan kepada Pj Gubernur Jawa Timur dan Kalak BPBD Kabupaten/Kota di Jawa Timur tersebut, Angin Monsun Asia masih mendominasi diperkuat oleh pengaruh La Niña lemah serta aktifnya dinamika atmosfer lainnya. Akibatnya mendukung adanya peningkatan potensi hujan di berbagai wilayah.

    “Termasuk sebagian Sumatra dan Pulau Jawa. Berdasarkan analisis tersebut, BMKG memprediksi pada tanggal 26 30 Januari 2025 hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat, yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang, berpotensi terjadi di wilayah Provinsi Jawa Timur,” katanya.

    Berdasarkan hasil pemetaan oleh PVMBG, Badan Geologi, terdapat beberapa daerah di wilayah Provinsi Jawa Timur yang berpotensi rawan tanah longsor skala menengah hingga tinggi. Dalam satu pekan kedepan diprediksi berpotensi hujan sedang sangat lebat.

    “Rawan tanah longsor skala menegah ada diprediksi terjadi di Arjosari Kabupaten Pacitan, Pujon Kabupaten Malang, Junrejo Kota Batu, Ledokombo Kabupaten Jember, dan Binakal Kabupaten Bondowoso. Sementara rawan tanah longsor skala tinggi di Arjosari Kabupaten Pacitan, Pujon Kabupaten Malang, dan Junrejo Kota Batu,” jelasnya.

    Masih kata Kalak, BMKG merekomendasikan kepada Pemerintah Daerah, pihak terkait dan masyarakat untuk siap siaga menghadapi potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor. BMKG juga memberikan himbauan kepada masyarakat untuk antisipasi longsor.

    “Yakni menghindari berada di kawasan rawan tanah longsor mulai saat hujan, tidak mengganggu atau melakukan penggalian pada lereng-lereng di kawasan rawan tanah longsor. Dalam kondisi tidak hujan perlu memastikan drainase pada dan di sekitar lereng berfungsi dengan optimal,” jelasnya.

    Mewaspadai apabila terjadi tanda-tanda lereng akan longsor, segera menghindar dari lereng dan melapor ke aparat yang berwenang untuk segera dilakukan pengamanan lokasi dan memperhatikan tanda-tanda awal tanah longsor. Seperti muncul rembesan air atau aliran air dari lereng, pohon atau tegakan pada lereng tiba-tiba miring.

    “Munculnya retakan atau amblesan tanah pada lereng, lereng tampak menggembung, dan jendela atau pintu rumah yang berada di daerah lereng tiba-tiba sulit dibuka. Memantau informasi cuaca terkini melalui kanal resmi BMKG, seperti situs web http://www.bmkg.go.id, media sosial @infobmkg, atau aplikasi info BMKG,” lanjutnya.

    Selain itu, tetap tenang dan siaga menghadapi perubahan cuaca ekstrem, serta pahami langkah evakuasi jika diperlukan. BMKG juga akan terus memperbaharui prakiraan cuaca berdasarkan dinamika atmosfer terkini dan informasi cuaca lengkap serta beberapa rekomendasi.

    “Yakni terkait rekomendasi aksi dini, antisipasi, dan mitigasi dampak potensi cuaca ekstrem sepanjang periode musim hujan,” pungkasnya. [tin/aje]

  • Kecelakaan di Tol Ngawi: Mobil Pecah Ban, Dua Penumpang Tewas Termasuk Balita

    Kecelakaan di Tol Ngawi: Mobil Pecah Ban, Dua Penumpang Tewas Termasuk Balita

    Ngawi (beritajatim.com)– Sebuah kecelakaan menewaskan dua orang terjadi di Jalan Tol Solo-Ngawi KM 566, tepatnya di Desa Bangunrejo Kidul, Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Ngawi, Minggu (26/1/2025) sekitar pukul 09.00 WIB.

    Mobil Daihatsu Sigra yang ditumpangi delapan orang, termasuk pengemudi, mengalami pecah ban hingga menabrak bus dan terguling ke parit. Dua penumpang mobil, salah satunya balita, meninggal dunia sesaat setelah tiba di rumah sakit.

    Kronologi Kejadian

    Menurut hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), mobil yang dikemudikan Teguh Rizal (42), warga Desa Margasari, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Purwakarta, sedang dalam perjalanan menuju Madiun untuk menjenguk kerabat yang sakit.

    Saat berada di jalur lambat, tiba-tiba ban belakang kiri mobil pecah. Hal ini menyebabkan mobil oleng ke kanan dan menabrak bus NS Trans yang sedang melaju di jalur cepat.

    Bus tersebut dikemudikan oleh Muhammad Arif Bagus Setyawan (35), warga Kecamatan Ngunut, Kabupaten Tulungagung, yang membawa rombongan pengantin. Akibat benturan keras, mobil terpental dan terguling ke parit di pinggir jalan tol.

    Delapan penumpang mobil, termasuk pengemudi, langsung dievakuasi oleh petugas dan warga ke RS Widodo Ngawi. Namun, dua penumpang, yaitu Titin Chotimah (39) dan balita bernama Rifan Rafa Alfarizi (19 bulan), meninggal dunia tak lama setelah tiba di rumah sakit. Keduanya kemudian dipindahkan ke RSUD dr. Soeroto Ngawi untuk dilakukan visum.

    Salah satu kerabat korban, Wahono, mengungkapkan bahwa keluarga sempat menghubungi mereka sebelum kecelakaan terjadi. “Mobil itu hendak ke Madiun menjenguk kerabat yang sakit. Tadi sempat telepon, tapi setelah itu tidak bisa dihubungi lagi. Lalu kami diberitahu oleh pihak tol bahwa terjadi kecelakaan,” katanya.

    Kanit Gakkum Satlantas Polres Ngawi, IPTU Parsidi, menyampaikan bahwa kecelakaan ini diduga kuat akibat pecah ban. “Hasil olah TKP menunjukkan mobil mengalami pecah ban belakang kiri sehingga menabrak bus yang berada di lajur cepat. Akibatnya, dua penumpang meninggal dunia, termasuk seorang balita,” jelasnya.

    Saat ini, kedua kendaraan, termasuk bus, telah diamankan oleh polisi untuk proses penyelidikan lebih lanjut. Sopir bus juga dimintai keterangan di Kantor Unit Gakkum Satlantas Polres Ngawi.

    Kecelakaan ini menjadi pengingat bagi pengendara untuk selalu memeriksa kondisi kendaraan sebelum perjalanan jauh, terutama kondisi ban. Keselamatan di jalan tol sangat bergantung pada kesiapan kendaraan dan kehati-hatian pengemudi. [fiq/suf]

  • Abah Djoni Resmi Pimpin KKSS Malang Raya, Siap Wujudkan Perubahan

    Abah Djoni Resmi Pimpin KKSS Malang Raya, Siap Wujudkan Perubahan

    Malang (beritajatim.com) – R. Djoni Sudjatmoko, atau yang akrab disapa Abah Djoni, resmi terpilih sebagai Ketua Umum Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Malang Raya untuk periode 2024-2029. Pengusaha sukses yang dikenal sebagai tokoh dermawan ini siap membawa KKSS Malang Raya ke arah yang lebih progresif.

    Dalam kepengurusannya, Abah Djoni akan didampingi Sekretaris Umum Ahmad Fuad Rahman atau yang akrab disapa Sam Fuad, serta Bendahara Umum Direk De Ruiter da. Pelantikan kepengurusan ini berlangsung di Gedung Graha Pancasila, Balai Kota Among Tani, Kota Batu, pada Sabtu (25/1/2025) malam.

    Terpilihnya Abah Djoni bersama Sam Fuad membawa harapan besar bagi KKSS Malang Raya. Dengan kolaborasi yang kuat, keduanya diyakini dapat mempersatukan potensi warga Sulawesi Selatan di Malang Raya. Tak hanya itu, kepemimpinan ini juga diharapkan dapat mendorong peningkatan ekonomi, sosial, dan budaya masyarakat melalui berbagai program kerja inovatif.

    Selain pelantikan Abah Djoni, malam itu juga menjadi momen penting bagi Anggota Komisi VII DPR RI Bambang Haryo Soekartono (BHS), yang dinobatkan sebagai anggota kehormatan Badan Pengurus Wilayah (BPW) KKSS Jawa Timur.

    Ketua BPW KKSS Jatim, Muslim Hamzah, menyebut penobatan ini didasarkan pada kontribusi besar BHS dalam membantu warga Sulawesi Selatan, khususnya di bidang transportasi maritim. “Selama 20 tahun terakhir, Pak BHS banyak mendukung warga Sulawesi Selatan melalui usahanya di sektor perkapalan,” ujar Muslim Hamzah.

    Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) KKSS, H. Muchlis Patahna, SH, MKn, dalam sambutannya mengungkapkan rasa syukur atas pencapaian warga Sulawesi Selatan di tingkat nasional. Ia menyebut, dalam kabinet pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, terdapat enam menteri dan empat wakil menteri yang berasal dari KKSS.

    “Ini adalah amanah besar yang harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab untuk kepentingan bangsa dan negara,” tegas Muchlis.

    Muchlis juga mengingatkan pentingnya Musyawarah Besar (Mubes) KKSS ke-12 yang akan digelar pada Februari 2025. Ia mengajak seluruh anggota KKSS untuk memilih pemimpin yang mampu memajukan organisasi serta meningkatkan sumber daya manusia (SDM) yang kompetitif di tingkat nasional maupun internasional.

    Pelantikan ini juga menandai dimulainya kembali kepemimpinan Ir. H. Muslim Hamzah sebagai Ketua BPW KKSS Jatim periode 2024-2029. Ia terpilih secara aklamasi dalam Musyawarah Wilayah (Muswil) ke-11 yang digelar di Hotel Garden Palace, Surabaya, pada 17 November 2024 lalu.

    Abah Djoni dan jajaran pengurus BPW KKSS Jatim diharapkan mampu membawa perubahan positif bagi organisasi, baik di tingkat daerah maupun nasional. Dengan semangat kebersamaan dan kontribusi nyata, KKSS terus berkomitmen menjadi wadah pengabdian bagi warga Sulawesi Selatan di seluruh Indonesia. [dan/suf]

  • Perkiraan Cuaca Malang Raya Sabtu, 25 Januari 2025: Hujan Ringan dan Udara Kabut

    Perkiraan Cuaca Malang Raya Sabtu, 25 Januari 2025: Hujan Ringan dan Udara Kabut

    Malang (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda telah merilis perkiraan cuaca untuk wilayah Malang Raya pada Sabtu, 25 Januari 2025, yang mencakup Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu. Berikut ini adalah prediksi cuaca lengkapnya.

    Cuaca di Kota Malang

    Pagi hari pada pukul 07.00 hingga 09.00 WIB, Kota Malang diperkirakan akan mengalami cuaca berawan. Pada pukul 10.00 WIB, cuaca di Kota Malang masih diprediksi berawan, dengan intensitas cuaca yang stabil sepanjang hari.

    Pada siang hari, tepatnya pukul 13.00 WIB, hujan ringan diperkirakan akan terjadi. Kondisi berawan akan kembali menyelimuti kota pada sore hari, dan malam harinya, cuaca berawan dengan udara kabut diperkirakan akan terjadi. Suhu di Kota Malang sepanjang hari berkisar antara 21 hingga 29 derajat Celsius.

    Cuaca di Kabupaten Malang

    Di Kabupaten Malang, pada Minggu (26/1/2025), cuaca pagi hari sebagian besar kecamatan akan mengalami hujan ringan disertai cuaca berawan. Antara pukul 10.00 WIB hingga 13.00 WIB, cuaca di beberapa kecamatan seperti Jabung, Karangploso, Kasembon, Pujon, Ngantang, dan Poncokusumo diperkirakan akan mengalami hujan ringan hingga sedang.

    Pada pukul 16.00 WIB, sebagian besar wilayah di Kabupaten Malang diperkirakan akan mengalami cuaca berawan, sementara beberapa daerah seperti Pujon, Jabung, dan Sumberpucung akan diselimuti kabut.

    Pada malam hari, antara pukul 19.00 WIB hingga 22.00 WIB, cuaca berawan dan kabut diperkirakan akan terjadi di sejumlah kecamatan, termasuk Donomulyo, Gedangan, Pujon, dan Pagelaran. Suhu di Kabupaten Malang diperkirakan berada dalam rentang 20 hingga 31 derajat Celsius.

    Cuaca di Kota Batu

    Kota Batu, pada Minggu (26/1/2025), pagi hari diperkirakan akan mengalami hujan ringan disertai kabut. Cuaca berawan diperkirakan terjadi pada pukul 10.00 WIB, sementara siang harinya, cuaca berkabut.

    Pada sore hari, kabut diperkirakan akan semakin tebal di seluruh kawasan Kota Batu. Malam harinya, cuaca berawan dengan udara kabut akan kembali terjadi. Pada dini hari Senin, 27 Januari 2025, cuaca diperkirakan cerah berawan, dan pagi hari pukul 07.00 WIB, udara kabut diprediksi akan kembali menyelimuti Kota Batu. Suhu di Kota Batu diperkirakan berada pada rentang 17 hingga 22 derajat Celsius.

    Cuaca pada Senin, 27 Januari 2025

    Pada Senin, 27 Januari 2025, cuaca di wilayah Malang Raya akan mengalami perubahan. Di Kota Malang, hujan ringan diperkirakan akan turun pada dini hari, dengan suhu sepanjang hari berkisar antara 21 hingga 29 derajat Celsius.

    Sementara di Kabupaten Malang, cuaca akan cenderung berawan dan cerah berawan di sebagian besar wilayah, dengan suhu berkisar antara 20 hingga 31 derajat Celsius. [dan/suf]

     

  • Pelajar di Jombang Tewas Usai Tabrak Truk

    Pelajar di Jombang Tewas Usai Tabrak Truk

    Jombang (beritajatim.com) – Kecelakaan tragis terjadi di Jalan Raya Betek, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang, pada Sabtu (25/1/2025) petang. Seorang pelajar bernama Rizki Saiful Akbar (17), warga Desa Tejo, Mojoagung, meninggal dunia di lokasi setelah menabrak truk Mitsubishi S-8578-UT.

    Kecelakaan ini melibatkan sepeda motor Honda Beat bernopol S-2076-OV yang dikendarai Rizki dan truk yang dikemudikan Solikan (63), warga Desa Plemahan, Kecamatan Sumobito. Berdasarkan keterangan polisi, Rizki diduga kurang konsentrasi saat berkendara, sehingga menabrak bagian belakang truk yang sedang berbelok ke kanan.

    Benturan keras mengakibatkan Rizki terpental dan mengalami luka serius yang menyebabkan korban meninggal di tempat. Warga yang berada di lokasi segera berusaha memberikan pertolongan, sementara yang lain melaporkan kejadian ini kepada pihak kepolisian.

    Polisi menahan truk untuk penyelidikan lebih lanjut dan meminta keterangan dari dua saksi, yaitu Adi Santoso (55) dari Desa Karobelah, Mojoagung, dan Rojiun (40) dari Desa Plemahan, Sumobito.

    Kanit Gakkum Satlantas Polres Jombang, Ipda Siswanto, mengungkapkan bahwa pihaknya masih menyelidiki penyebab pasti kecelakaan ini. “Penyebab kecelakaan secara pasti masih kami selidiki,” ujar Siswanto. [suf]

  • Kasus PMK Meningkat, Pemkab Tuban Tutup Seluruh Pasar Hewan

    Kasus PMK Meningkat, Pemkab Tuban Tutup Seluruh Pasar Hewan

    Surabaya (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Tuban telah mengumumkan penutupan sementara seluruh pasar hewan selama 21 hari, mulai tanggal 28 Januari hingga 17 Februari 2025. Keputusan ini tertuang dalam Surat Edaran Sekretaris Daerah Kabupaten Tuban Nomor 500.7.2.4/489/414.106.05/2025.

    Adapun kebijakan tersebut diambil menyusul meningkatnya kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di wilayah tersebut.

    Terhitung hingga 16 Januari 2025, sebanyak 104 kasus PMK dilaporkan di 20 kecamatan. Dari jumlah tersebut, 94 ekor hewan masih dirawat, 6 ekor mati, 3 dipotong paksa, dan 1 ekor dinyatakan sembuh.

    Situasi ini mendorong Pemkab Tuban untuk segera bertindak guna mencegah penyebaran lebih luas.

    Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP2P) Tuban langsung mengerahkan tim dokter hewan dan paramedik di setiap Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan).

    Mereka menangani ternak yang dilaporkan sakit menggunakan stok obat yang tersedia. Selain itu, pengawasan lalu lintas ternak diperketat. Setiap hewan yang masuk ke wilayah Tuban harus memenuhi persyaratan vaksinasi dan uji laboratorium melalui Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional (ISIKHNAS).

    Sebagai tindakan pencegahan, penyemprotan disinfektan dilakukan di pasar hewan serta rumah-rumah warga yang memiliki ternak.

    DKP2P juga terus mengedukasi peternak untuk menjaga kebersihan kandang, memberikan pakan yang cukup, serta memastikan ternaknya telah divaksinasi.

    Pemkab Tuban mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan bekerja sama dalam upaya pencegahan PMK. Peternak diminta segera melaporkan jika ada ternak yang menunjukkan gejala sakit.

    Selain itu, penting untuk menjaga kebersihan kandang, memastikan ternak dalam kondisi sehat, dan menghindari membawa ternak sakit ke pasar.

    Dengan langkah-langkah ini, diharapkan penyebaran PMK dapat terkendali dan aktivitas pasar hewan kembali normal setelah masa penutupan berakhir. (fyi/but)

  • Diterjang Tanah Longsor, Jembatan Penghubung Dua Desa di Bondowoso Ambruk

    Diterjang Tanah Longsor, Jembatan Penghubung Dua Desa di Bondowoso Ambruk

    Bondowoso (beritajatim.com) – Bencana tanah longsor menerjang Dusun Krajan 1, Desa Dawuhan, Kecamatan Grujugan. Hal itu dipicu oleh hujan deras yang mengguyur wilayah Bondowoso pada Sabtu (25/1/2025) sore.

    Longsor tersebut menyebabkan ambruknya jembatan penghubung antara Desa Dawuhan dan Desa Wanisodo yang merupakan jalur poros desa. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.

    Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bondowoso, Sigit Purnomo, menyampaikan bahwa kejadian ini dilaporkan sekitar pukul 17.30 WIB.

    Hujan membuat aliran air di Sungai Taman menjadi deras dan menyebabkan tanah di sekitar jembatan labil hingga akhirnya ambruk.

    “Jembatan dengan ukuran panjang 10 meter, lebar 7 meter, dan tinggi 5 meter ini sangat vital karena menghubungkan dua desa. Kejadian ini mengakibatkan akses utama warga terganggu,” ujar Sigit Purnomo.

    Menurut Sigit, BPBD Bondowoso bersama sejumlah instansi terkait langsung turun ke lokasi untuk melakukan assessment awal.

    Instansi yang terlibat di antaranya Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (BSBK), Dinas Perkim, Koramil Grujugan, Polsek Grujugan, serta pemerintah kecamatan dan desa setempat.

    “Kami sudah melakukan penilaian di lokasi kejadian. Saat ini, hujan sudah reda, dan hasil assessment akan segera kami koordinasikan dengan dinas teknis terkait untuk penanganan lebih lanjut,” tambahnya.

    Sementara itu, upaya darurat yang dibutuhkan saat ini adalah pembangunan jembatan sementara agar akses warga dapat kembali normal. “Kami juga akan mengajukan anggaran melalui Belanja Tidak Terduga (BTT) 2025 untuk pembangunan jembatan sementara dan pemasangan bronjong,” jelasnya.

    Namun, ada beberapa kendala yang dihadapi tim di lapangan, terutama cuaca yang kurang mendukung. Meskipun demikian, langkah-langkah penanganan tetap dilakukan demi meminimalisasi dampak bencana ini.

    BPBD Bondowoso berharap ada percepatan koordinasi dengan berbagai pihak terkait agar solusi jangka pendek seperti jembatan darurat segera terealisasi.

    Selain itu, Sigit mengimbau warga untuk tetap waspada, mengingat potensi hujan deras masih dapat terjadi di wilayah Bondowoso. “Keselamatan masyarakat menjadi prioritas. Makanya, kami terus berkoordinasi dengan semua pihak agar penanganan bencana ini bisa berjalan maksimal,” pungkasnya. [awi/suf]

  • Bangun Identitas Lewat Emba Run Malang 10 K

    Bangun Identitas Lewat Emba Run Malang 10 K

    Malang (beritajatim.com) – Kota Malang sedang membangun identitas sebagai daerah yang memiliki agenda rutin lari. Kota Malang ingin sejajar dengan daerah lain seperti Jakarta, Bandung dan Bali yang memiliki agenda lari setiap tahun.

    Penggagas Emba Run Malang 10 K Paulus Oliver Yoesoef menceritakan bahwa Kota Malang perlu memiliki sebuah even lari berskala nasional. Selain didukung oleh suasana seperti suhu dan cuaca. Di Malang banyak komunitas atau pecinta olahraga lari.

    “Kita tahu suhu di Kota Malang ini mendukung untuk digelar even lari. Suhunya dan suasananya mirip Bandung yang memiliki Pocari Sweat Run. Kemudian di Bali ada Maybank Marathon. Nah kita ingin Malang punya itu even lari berskala nasional,” ujar Paulus.

    Paulus menuturkan sebagai putra daerah asli Malang dia ingin membangun citra Kota Malang sebagai kota yang memiliki even lari tahunan. Dia bahkan tidak mencari untung dalam even ini. Paulus hanya ingin Kota Malang juga dikenal lewat olahraga lari.

    “Jadi sebagai putra daerah kami tidak mencari untung. Peserta kami 3 ribu orang. Rata-rata dari daerah di Jatim, ada dari Jakarta, Papua. Karena mereka lari sekaligus jalan-jalan ke Malang,” ujar Paulus.

    Emba Run Malang mengambil start dan finish di kawasan Balai Kota Malang pada Minggu, 26 Januari 2025 besok. Emba Run Malang terdiri dari 2 kategori pertama 5 kilometer dan 10 kilometer.

    Tiket untuk mengikuti even ini sebesar Rp275 untuk 5 K serta Rp375 untuk 10 K. Dia berharap even ini didukung oleh Pemerintah Kota Malang karena membawa nama Kota Malang.

    “Kami berharap ini jadi even yang setiap tahun digelar dan selalu mendapat dukungan dari instansi dan Pemerintah Kota Malang. Untuk teknis nomor dada dibuat berbeda ada warna hijau, merah, biru dan kuning terdiri dari female dan male di semua kategori 5 K dan 10 K,” ujar Ketua pelaksana Emba Run Malang Sinaryo Prayugo.

    Sementara itu, Kepala Dinas Diskopindag Kota Malang, Sri Eko Yuliadi menyebut ada perputaran uang dengan tafsiran Rp1 miliar lebih dari gelaran even Emba Run Malang 10 K. Hal ini bisa diketahui dari tingkat okupansi hotel yang penuh dan pusat kuliner yang dikunjungi peserta dari luar daerah.

    “Kami mengapresiasi gelaran Emba Run Malang 10 K yang ingin bersaing di level nasional. Karena ini even sport tourism yang harus kita dukung. Perputaran ekonomi saya kira bisa di atas Rp1 miliar lebih jika dilihat dari tingkat okupansi hotel belum tempat kuliner dan wisata lainnya,” ujar Eko. (luc/kun)