Category: Beritajatim.com Regional

  • Mayat Laki-laki Ditemukan Mengapung di Sungai Brantas Mojokerto

    Mayat Laki-laki Ditemukan Mengapung di Sungai Brantas Mojokerto

    Mojokerto (beritajatim.com) – Sesosok mayat laki-laki ditemukan mengapung di Pintu Air Rolak 9 Sungai Brantas, Desa Lengkong, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto, pada Senin (26/1/2025).

    Mayat tersebut masih mengenakan sarung bermotif kotak-kotak dan sweter. Arus Sungai Brantas yang deras membuat jenazah terbawa hingga akhirnya bisa dievakuasi di pinggir Sungai Brantas, tepatnya di Desa Kwatu, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto.

    Petugas yang datang langsung melakukan identifikasi terhadap jenazah. Tim Inafis Satrekrim Polres Mojokerto melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) sebelum akhirnya mengevakuasi mayat ke kamar jenazah RSUD Prof Dr Soekandar, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto.

    Salah satu relawan, Niki Mas Aden, mengatakan bahwa ia mengetahui informasi ini dari sebuah postingan di media sosial sebelum langsung menuju lokasi penemuan mayat. “Saya langsung ke Rolak 9 tapi mayat sudah terbawa arus. Saya bagi tugas dengan teman-teman untuk melakukan penyisiran,” ungkapnya.

    Aden menjelaskan bahwa ia menyusuri Sungai Brantas dari sisi selatan, sementara tim lainnya melakukan penyisiran dari sisi utara. Dari hasil pencarian, mayat masih terlihat mengapung di Sungai Brantas sisi utara. Aden bahkan sudah sampai di Jembatan Turi, Kecamatan Mojosari, untuk melakukan pencarian lebih lanjut.

    “Saya sampai Jembatan Turi tapi belum sampai. Teman saya yang menyisir dari sisi utara melihat ada perahu pencari ikan jadi minta tolong untuk meminggirkan, saat perahu pencari ikan itu sampai di Jembatan Turi menyampaikan ke saya sudah dipinggirkan di Kwatu,” katanya.

    Setelah menerima informasi tersebut, Aden segera menuju ke Sungai Brantas di Desa Kwatu, Kecamatan Mojoanyar. Tidak lama setelah mayat berhasil dipinggirkan, Tim Inafis Satrekrim Polres Mojokerto tiba di lokasi dan langsung melakukan olah TKP serta identifikasi jenazah.

    “Pakai sarung motif kotak-kotak, kalau nggak salah warnanya coklat dan sweter warna hitam. Tubuh masih utuh, rambut agak panjang dan ada gelang karet di tangan kanan. Tidak ada identitas, belum tahu orang mana. Sekarang sudah di RSUD Mojosari,” jelasnya. [tin/suf]

  • Fakta-Fakta Pelaku Mutilasi Wanita dalam Koper di Ngawi: Suami Siri Korban, Punya Anak Istri Sah

    Fakta-Fakta Pelaku Mutilasi Wanita dalam Koper di Ngawi: Suami Siri Korban, Punya Anak Istri Sah

    Ngawi (beritajatim.com) – Jatanras Ditreskrimum Polda Jawa Timur bersama Polres Ngawi dan Polres Tulungagung serta Kediri telah menangkap pelaku mutilasi wanita dalam koper yang ditemukan di Ngawi, di Jalan Raya Madiun-Ponorogo tepatnya simpang tiga Makam Bulusari, Kelurahan Pandean, Taman, Kota Madiun pada Minggu (26/01/2025) pukul 00.30 WIB. Polisi langsung melakukan pengembangan hingga pelau menunjukkan lokasi pembuangan kepala dan kaki korban.

    Bagian kepala ditemukan di sebuah saluran air pinggir Jalan Raya Desa Slawe, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek. Kondisi kepala terbungkus plastik kresek warna putih. Kemudian, kedua kaki korban ditemukan berada di pinggir Jalan Raya Ponorogo-Magetan masuk Desa Sampung, Kecamatan Sampung, Kabupaten Ponorogo. Masing-masing bagian tubuh langsung diserahkan ke tim forensik untuk diperiksa lebih lanjut.

    Tangkapan layar video penangkapan A, pelaki mutilasi wanita di koper merah Ngawi, di Madiun, Minggu (26/01/2025)

    Berikut sejumlah fakta pelaku yang telah dihimpun beritajatim.com

    1. Pelaku Suami Siri Korban

    Pria berinisial A, warga Tulungagung itu adalah suami siri korban, Uswatun Khasanah (29) warga Desa Bence, Kecamatan Garum, Blitar. Sudah beberapa tahun ini, pelaku menjalin hubungan suami istri meski sembunyi-sembunyi. Korban yang bekerja di Tulungagung diketahui kerap terlihat bersama pelaku. Korban sendiri, tinggal di sebuah kos di Tulungagung.

    2. Rajin Pergi ke Gym

    Dari postingan pelaku di media sosial pribadinya, pelaku terlihat rajin pergi ke gym atau pusat kebugaran. Pelaku yang berbadan tinggi dan kekar itu ternyata sudah beberapa tahun membesarkan ototnya. Sejumlah postingan menunjukkan, pelaku berlatih di pusat kebugaran yang tidak terlihat alamat atau nama pusat kebugaran tempatnya latihan. A juga diketahui merupakan anggota pengurus perguruan silat di Tulungagung.

    3. Diduga Makelar Mobil Bodong

    Sejumlah informasi tentang pelaku yang tersebar, A adalah seorang makelar jual beli mobil bodong atau yang tak memiliki surat-surat resmi. Namun, tak diketahui pasti dimana pelaku melaukan jual beli tersebut. Apakah hanya di kawasan Tulungagung saja atau juga lintas wilayah.

    4. Punya Anak dan Istri Sah

    Dalam live akun TikTok Hellboy Polisi Langit Jatanras pada Minggu (26/01/2025) , pelaku mengaku punya anak istri. Dia mengaku saat pertama kali jasad Uswatun ditemukan di Ngawi, Kamis (23/01/2025), dia sempat mendatangi sang ibunda di Kediri, dan kemudian bertolak ke Jombang untuk bertemu anak istrinya.

    Terduga pelaku kasus mutilasi Uswatun Khasanah dihadirkan dalam olah TKP di Hotel Adisurya Kediri

    5. Kepikiran Kabur ke Taiwan

    Pengakuan pelaku dalam live Akun TikTok Hellboy Polisi Langit Jatanras, pelaku mengaku kepikiran untuk pergi ke Taiwan. Dia mengaku pernah bekerja sebagai buruh migran Indonesia (BMI) di Taichung, Taiwan dengan gaji Rp13 juta per bulan.

    6. Pelaku Ditangkap Saat Mengendarai Mobil Mewah

    Polisi yang sempat berada di kawasan Tulungagung mencium keberadaan A. A yang mengarah ke Kota Madiun itu terus dibuntuti polisi. A saat itu mengendarai Toyota Voxy, harga baru mobil itu mencapai Rp700 jutaan. Saat mengendarai mobil mewah itulah, A dikejar petugas hingga dipaksa berhenti di Kota Madiun. Pelarian A pun berakhir saat borgol polisi membelenggu kedua tangannya.

    7. Lokasi Pembunuhan di Kediri

    Tangkapan layar CCTV hotel menunjukkan pelaku menenteng koper merah.

    Tak hanya buka mulut soal lokasi pembuangan potongan tubuh korban, A juga membeberkan lokasi tempat dia mengakhiri nyawa sang istri siri. Salah satu hotel di Kediri menjadi saksi pembunuhan yang dilakukan A terhadap Uswatun.

    Polisi telah melakukan olah TKP pada Minggu (26/1/2025) siang. Ada pula tangkapan layar CCTV hotel yang menunjukkan pelaku keluar dari kamar membawa koper merah yang diduga kuat adalah koper berisi potongan jenazah Uswatun, yang dibuang di Ngawi.

    8. Keluarga Korban Ingin Bertemu Pelaku

    Handi Suprapto, ayah tiri Uswatun Khasanah, mengungkapkan keinginannya untuk bertemu dengan pelaku guna menanyakan alasan di balik tindakan pembunuhan yang disertai mutilasi itu. “Ingin bertemu saya, ya saya ingin bertanya mengapa pelaku tega dan apa permasalahannya,” ujar Handi Suprapto, Minggu (26/1/2025).

    Kematian tragis Uswatun Khasanah masih meninggalkan duka mendalam bagi keluarga. Mereka tidak menyangka bahwa perempuan berusia 29 tahun itu harus mengakhiri hidupnya dengan cara yang begitu mengenaskan. Oleh karena itu, pihak keluarga berharap pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal sesuai dengan hukum yang berlaku. Mereka menyerahkan sepenuhnya proses penyelidikan dan penegakan hukum kepada Polda Jawa Timur. “Kita tunggu saja, intinya ya semoga diadili dengan seadil-adilnya,” tandas Handi Suprapto.

    9. Diduga Dipicu Motif Asmara

    Masih belum jelas motif yang mendasari sadisnya pelaku yang tega membunuh dan memutilasi korban. Kabarnya, pembunuhan disertai mutilasi ini diduga karena masalah asmara. Pelaku kesal dengan korban yang kerap membeli kendaraan secara kredit dan membebankan pembayaran pada pelaku.

    Sampai berita ini ditulis, Polda Jawa Timur belum memberkan keterangan resmi. Konferensi pers akan dilakukan pada Senin (27/1/2025) pukul 08.00 WIB. Polisi bakal memberikan sejumlah keterangan utamanya motif pelaku. [fiq/beq]

  • Fakta-Fakta Pelaku Mutilasi Wanita dalam Koper di Ngawi: Suami Siri Korban, Punya Anak Istri Sah

    Dibawa ke Polda Jatim, Ini Tampang Rachmad Hartanto Alias A Pelaku Mutilasi Ngawi

    Surabaya (beritajatim.com) – Rachmad Hartanto atau yang dikenal dengan inisial A, sempat tertangkap kamera saat digiring oleh sejumlah anggota kepolisian berpakaian sipil.

    Penampilan pelaku yang memiliki rambut pendek ini mencuri perhatian ketika ia berjalan dengan kepala tertunduk, berusaha menghindari sorotan kamera media.

    Pelaku terlihat mengenakan pakaian kasual berupa kemeja lengan pendek berwarna hitam dengan motif flora putih.

    Kemejanya dibiarkan terbuka, memperlihatkan kaus dalam hitam yang dipadukan dengan celana jeans berwarna biru dongker. Kedua tangannya diborgol ke belakang, mempertegas statusnya sebagai tersangka dalam kasus yang sedang menjadi sorotan publik ini.

    Saat digiring melewati area parkir menuju gedung pemeriksaan, RTH terus menundukkan kepala, menghindari perhatian dari awak media yang meliput momen tersebut. Perilaku tertutup ini seolah mencerminkan upaya untuk menyembunyikan wajahnya dari lampu kamera dan sorotan publik.

    “Sudah tertangkap saat ini masih penyelidikan intensif,” kata Direktur Kriminal Khusus (Dirkrimsus) Polda Jatim Kombespol Farman SH, MH , Minggu (26/1/2025).

    Kasus mutilasi yang melibatkan RTH telah menggemparkan masyarakat, terutama setelah jasad korban ditemukan di dalam koper di wilayah Ngawi. Proses penyelidikan terus dilakukan untuk mengungkap lebih lanjut motif dan detail di balik aksi kejam ini.

    Pria berinisial A, pelaku mutilasi wanita dalam koper Ngawi ternyata memiliki anak dan istri. Hal ini terungkap oleh live akun TikTok Hellboy Polisi Langit Jatanras, pada Minggu (26/01/2025) pukul 22. 00 WIB.

    Saat ditanya oleh petugas, pelaku mengaku memiliki anak istri yang tinggal di Jombang, Jawa Timur. Live TikTok tersebut di ruang pemeriksaan di Polda Jawa Timur.

    Saat jenazah Uswatun Hasanah ditemukan dalam koper di saluran air Desa Dadapan, Kendal, Ngawi, pada Kamis (23/01/2025), A mengaku mengetahui soal hal tersebut dan langsung bertolak ke Jombang dari Tulungagung untuk menemui anak istrinya. (ted)

  • Pengurus Klenteng Tri Dharma Hok Sian Kiong Kota Mojokerto Bersihkan Rupang Dewa Jelang Imlek

    Pengurus Klenteng Tri Dharma Hok Sian Kiong Kota Mojokerto Bersihkan Rupang Dewa Jelang Imlek

    Mojokerto (beritajatim.com) – Pengurus Klenteng Tri Dharma Hok Sian Kiong Kota Mojokerto mulai mempersiapkan diri jelang Tahun Baru Imlek yang jatuh pada, Rabu (28/1/2025) besok. Puluhan patung atau rupang dewa di klenteng yang berdiri sejak 1823 tersebut dibersihkan, Minggu (26/1/2025).

    Alat yang digunakan untuk membersihkan rupang dewa yakni kuas halus. Pembersihan dilakukan dengan hati-hati karena usia patung sudah tua yakni air dengan campuran kayu pohon gaharu, bunga mawar, melati sebagai wewangian. Awalnya, kuas kering disapu ke patung agar debu hilang kemudian kuas pakai air.

    Dilap dan baru dikuas pakai air campuran wewangian. Sebelumnya, doa dipanjatkan untuk meminta izin kepada para dewa. Dalam prosesi sembayang tersebut juga disajikan berbagai buah-buahan dan masakan khusus vegetarian. Mereka yang membersihkan harus vegetarian (memakan sayuran) minimal dua hari.

    Selain membersihkan rupang dewa, Klenteng Tri Dharma Hok Sian Kiong juga diberi pernak-pernik penghias. Seperti memasang lampion hingga pembersihan ornamen serta memasang harapan di pohon Bodhi yang ada di halaman Klenteng Tri Dharma Hok Sian Kiong. Bersih-bersih dilakukan bersama Gusdurian Mojokerto.

    “Bersih-bersih patung merupakan agenda rutin yang dilakukan Klenteng Tri Dharma Hok Sian Kiong Kota Mojokerto jelang tahun baru Imlek. Sebelum pembersihkan kita ritual dulu minta izin. Sebelumnya, kita juga ada di ritual di tanggal 23 kemarin,” ungkap panitia Hari Raya Imlek 2025, Okkie.

    Pengurus Klenteng Tri Dharma Hok Sian Kiong menggelar sembayang bersama mengantar dewa-dewa naik ke nirwana pada, Kamis (23/1/2025) kemarin. Sementara terkait pembersihan rupang dewa di Klenteng Tri Dharma Hok Sian Kiong dilakukan dengan air bunga, namun sebelumnya dibersihkan dengan kuas menggunakan air bersih.

    “Pada saat para dewa naik ke Nirwana, patung-patung tersebut dibersihkan dengan air yang sudah dicampur bunga dan kayu gaharu. Tanggal 5 Februari, kita ada ritual sembayang untuk menyambut dewa-dewa ini akan turun kembali. Siang tadi kita berbagi dengan umat yang lain, beras dan angpao,” katanya.

    Sementara itu, anggota Gusdurian Mojokerto, Kukun Triyoga mengatakan, teman-teman Gusdurian setiap tahun selalu melakukan pendampingan dan membantu Klenteng Tri Dharma Hok Sian Kiong. “Ini sebagai bentuk toleransi kami, kebhinekaan untuk membersamai semua elemen pemuka agama yang ada,” tambahnya.

    Ada empat orang Gusdurian Mojokerto secara bersama-sama membantu pengurus Klenteng Tri Dharma Hok Sian Kiong Kota Mojokerto untuk membersihkan rupang dewa. Harapannya di Shio Naga, semua umat beragama bersatu, tidak ada skat-skat, hidup rukun di Kesatuan Republik Indonesia ini menyongsong Indonesia Emas 2045.

    Sekedar diketahui, bangunan Klenteng Tri Dharma Hok Sian Kiong di Kota Mojokerto yang berdiri tahun1823 ini menghadap ke arah utara dan memiliki halaman cukup luas dengan pagar tembok tinggi. Gapura megah didominasi warna merah pada bagian depan dan bagian samping, terdapat juga pos jaga di dekat gapura sisi utara.

    Pada dinding halaman baik sisi timur maupun barat terdapat lukisan panorama alam dan taman bunga. Klenteng Hok Sian Kiong secara umum terbagi menjadi empat gedung. Sisi barat digunakan sebagai aula di lantai satu dan tempat peribadatan Budha dan Kong Hu Cu di lantai atas.

    Di antara bangunan utara dan selatan, ada kolam ikan berbentuk segi delapan dengan jembatan penghubung di antara bangunan utara dan selatan. Dinding bagian selatan kolam dihiasi lukisan panorama alam yang sangat indah. Pintu melengkung setengah lingkaran merupakan akses menuju bangunan sisi barat atau aula. [tin/ted]

  • 6 Hari Dicari, Warga Bojonegoro Tenggelam di Bengawan Solo Belum Ditemukan

    6 Hari Dicari, Warga Bojonegoro Tenggelam di Bengawan Solo Belum Ditemukan

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Pencarian terhadap korban tenggelam di Sungai Bengawan Solo turut Desa/Kecamatan Kanor Kabupaten Bojonegoro belum membuahkan hasil. Tim SAR Gabungan yang dikoordinatori BPBD Bojonegoro sudah melakukan upaya pencarian selama enam hari.

    Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Kalaksa BPBD) Bojonegoro Laela Noer Aeny mengatakan, pencarian yang dilakukan selama enam hari terhadap korban tenggelam di Sungai Bengawan Solo atas nama Tasam (60) warga RT 01 RW 04 Desa/Kecamatan Kanor belum membuahkan hasil.

    “Untuk pencarian hari keenam sudah berakhir dan korban belum ditemukan. Sementara akan dilanjut pencarian hari ketujuh dengan penyisiran darat,” ujarnya, Minggu (26/1/2025).

    Upaya pencarian sudah dilakukan dengan menggunakan berbagai cara. Pada pencarian hari sebelumnya, yakni pada hari kelima, Tim SAR berupaya melakukan fokus penyisiran ditepian sungai menggunakan perahu LCR untuk mengidentifikasi bau mayat korban. Namun, juga tidak membuahkan hasil.

    Kepala Unit Siaga Pos SAR Bojonegoro Kantor Basarnas Surabaya, Novix Heryadi mengatakan, pada pencarian korban tenggelam terseret arus sungai Bengawan Solo di Desa/Kecamatan Kanor Kabupaten Bojonegoro hari kelima ini secara teknis melakukan penyisiran sisi pinggir sungai di kanan dan kiri.

    “Semua alut LCR dari lokasi kejadian, nanti teknisnya kita bagi estafet masing-masing LCR berangkat selang waktu 15 menitan di sisi pinggir sungai saja sisi kanan dan kiri,” ujarnya saat melakukan koordinasi pencarian bersama Tim SAR Gabungan BPBD Bojonegoro.

    Novix menambahkan, untuk pencarian kali ini akan lebih didetailkan antisipasi bau yang menyengat dikarenakan air sungai sudah surut. Pencarian dilakukan dari titik awal terjadinya musibah hingga di sekitar jembatan sincim yang berbatasan dengan Babat-Lamongan.

    Untuk diketahui, korban atas nama Tasam (60) warga RT 01 RW 04 Desa/Kecamatan Kanor Bojonegoro diduga terseret arus sungai saat mencari kayu saat kondisi Sungai Bengawan Solo sedang banjir, Selasa (21/1/2025) sekitar pukul 15.00 WIB. Korban diduga ikut terseret kayu yang digantol dan hilang. [lus/but]

  • Banjir Grobogan, PT KAI Daop 9 Jember Berikan Service Recovery untuk 7.647 Penumpang

    Banjir Grobogan, PT KAI Daop 9 Jember Berikan Service Recovery untuk 7.647 Penumpang

    Jember (beritajatim.com) – PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 9 Jember memberikan service recovery untuk 7.647 orang penumpang Kereta Api Pandalungan dan Kereta Api Blambangan Ekspres pada 22-26 Januari 2025.

    Layanan ini diberikan menyusul terjadinya banjir di Kabupaten Grobogan yang menghambat perjalanan kereta api sejak Selasa (21/1/2025). Dari 24 perjalanan kereta api yang dilayani di Daop 9 Jember setiap harin, banjir hanya mengganggu empat perjalanan yaitu KA Pandalungan dan KA Blambangan Ekspres, selebihnya 20 perjalanan kereta api yang lain berjalan normal.

    Manajer Hukum dan Humasda KAI Daop 9 Jember Cahyo Widiantoro mengatakan, pemberian service recovery diatur dalam Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor 63 Tahun 2019 tentang tentang Standar Pelayanan Minimum Angkutan Orang dengan Kereta Api.

    “Dalam situasi ini, KAI tetap berusaha memastikan kenyamanan pelanggan dengan pembagian service recovery,” kata Cahyo, sebagaimana dilansir Humas PT KAI Daop 9, Minggu (26/1/2025).

    Banjir menyebabkan PT KAI merekayasa pola operasi, sehingga kereta mengalami keterlambatan tiba di tujuan. Sesuai aturan, apabila kereta yang digunakan mengalami keterlambatan, penumpang memperoleh minuman ringan pada satu jam pertama. Jika keterlambatan lebih dari tiga jam, maka akan diberikan minuman dan makanan ringan.

    Jika keterlambatan lebih dari lima jam, maka akan diberikan minuman dan makanan berat. Penumpang juga membatalkan tiket jika kereta api mengalami keterlambatan perjalanan lebih dari satu jam sebelum keberangkatan. Uang pembelian tiket akan dikembalikan 100 persen di luar bea pemesanan.

    PT KAI Daop 9 Jember meminta maaf atas ketidaknyamanan yang dialami pelanggan akibat keterlambatan yang terjadi. “Banjir di Kabupaten Grobogan berada di luar kendali,” kata Cahyo. [wir]

  • Ribuan Pesepeda Ikuti Genggong Go Green Carnival 2025

    Ribuan Pesepeda Ikuti Genggong Go Green Carnival 2025

    Probolinggo (beritajatim.com) – Ribuan pesepeda dari berbagai daerah memadati halaman P5 Pesantren Zainul Hasan Genggong, Probolinggo, pada Minggu (26/1/2025) untuk mengikuti Genggong Go Green Carnival 2025. Ajang gowes tahunan yang memasuki edisi keenam ini tak hanya sekadar olahraga, tetapi juga membawa misi besar kepedulian terhadap lingkungan.

    Sejak pagi hari, antusiasme peserta sudah terlihat. Mereka datang dengan berbagai jenis sepeda, mulai dari road bike, mountain bike (MTB), hingga fun bike. Panitia telah menyiapkan tiga rute yang menantang sekaligus memanjakan mata dengan pesona alam Kabupaten Probolinggo.

    Bupati Probolinggo terpilih, Gus Haris, menegaskan bahwa acara ini bukan sekadar agenda tahunan, melainkan langkah awal menuju perubahan yang lebih besar.

    “Ini acara rutin, sudah ke-6. Ke depan, kita targetkan jadi Probolinggo Go Green. Kita tingkatkan levelnya, kita naik kelas. Bukan hanya bersepeda, tapi juga kampanye lingkungan, kesehatan, dan kebersihan. Harapan besar kita, seluruh masyarakat Kabupaten Probolinggo bisa semakin peduli terhadap alam, terutama dalam hal pengelolaan sampah,” ujar Gus Haris.

    Ia juga menambahkan bahwa konsep desa tematik yang mulai diterapkan di beberapa wilayah sejalan dengan semangat Go Green. Ia berharap event ini dapat memicu kesadaran warga akan pentingnya menjaga lingkungan.

    Di tengah ribuan peserta, sosok Abu, seorang goweser asal Desa Wangkal, mencuri perhatian. Di usianya yang menginjak 98 tahun, ia tetap bersemangat mengayuh pedal. Ia bahkan mengaku sudah bersepeda sejak era Bung Karno.

    “Lebih enak, lebih sehat. Saya gowes sejak zaman Bung Karno. Sampai dicari Gus Haris dan Habib Mahdi. Umur 98 tetap gowes! Kalau ingin sehat, ya ini, bersepeda. Dulu saya bisa sampai Probolinggo, sekarang rutenya Krejengan,” kata Abu.

    Event ini juga membawa berkah bagi pelaku UMKM. Rizal, pemilik Starling (Starbucks Keliling) asal Desa Karangbong, mengungkapkan bahwa acara seperti ini membuka peluang besar bagi anak muda untuk berkarya dan mengembangkan usaha.

    “Dengan adanya UMKM di Genggong Go Green, kita bisa menambah wawasan, membuka peluang bisnis, dan meningkatkan pendapatan. Event seperti ini bukan hanya soal olahraga, tapi juga ekonomi,” ungkapnya. Banyak pedagang lain, dari penjaja minuman, makanan ringan, hingga aksesoris sepeda, juga merasakan dampak positif dari kehadiran ribuan peserta.

    Kepedulian terhadap lingkungan tetap menjadi prioritas utama. Bogel, koordinator tim sapu bersih sampah, menegaskan bahwa ajang ini bukan sekadar festival olahraga, tetapi juga gerakan nyata untuk menjaga lingkungan.

    “Kita ingin masyarakat sadar bahwa menjaga lingkungan itu penting. Dengan bersepeda, kita bisa mengurangi emisi kendaraan bermotor, sekaligus membuat tubuh lebih sehat,” ujarnya. Setelah acara, panitia dan relawan langsung membersihkan area acara, memastikan tidak ada sampah plastik yang berserakan.

    Genggong Go Green Carnival 2025 ditutup dengan harapan besar untuk terus berkembang di masa mendatang. “Insya Allah ke depan, kita tingkatkan. Lebih banyak peserta, lebih banyak rute, dan lebih banyak manfaat untuk masyarakat,” tutup Gus Haris. (ada/but)

  • Bukan Sebulan Penuh, Berikut Jadwal Libur Sekolah Selama Ramadhan 1446 H

    Bukan Sebulan Penuh, Berikut Jadwal Libur Sekolah Selama Ramadhan 1446 H

    Surabaya (beritajatim.com) – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Dalam Negeri, serta Kementerian Agama telah mengeluarkan Surat Edaran Bersama (SEB) mengenai pengaturan jadwal pembelajaran selama Bulan Ramadhan 1446 H.

    Surat edaran ini bertujuan untuk memberikan panduan bagi siswa, guru, dan orang tua agar dapat menyesuaikan aktivitas pendidikan dengan suasana Ramadhan.

    Informasi jadwal ini meliputi pembelajaran mandiri, kegiatan belajar di sekolah atau madrasah, hingga libur bersama Idulfitri.

    Dengan adanya jadwal yang terstruktur, diharapkan seluruh pihak dapat memanfaatkan bulan suci ini secara optimal tanpa mengabaikan aspek pendidikan.

    Jadwal Libur dan Pembelajaran Selama Ramadan 1446 H

    27 Februari – 5 Maret 2025

    Pembelajaran dilakukan secara mandiri di rumah. Para siswa akan menerima panduan pembelajaran dari sekolah atau madrasah, seperti tugas individu, diskusi daring, atau kegiatan tematik yang mendukung ibadah Ramadhan. Metode ini diharapkan membantu siswa untuk tetap produktif sekaligus meningkatkan kualitas spiritual.

    6 – 25 Maret 2025

    Kegiatan belajar mengajar kembali berlangsung di sekolah, madrasah, atau satuan pendidikan keagamaan.

    Selama periode ini, jadwal belajar akan disesuaikan dengan suasana Ramadhan, seperti pengurangan jam belajar dan pengintegrasian nilai-nilai agama dalam materi pembelajaran. Misalnya, pelajaran bertema keagamaan, penghafalan doa, atau diskusi tentang nilai-nilai Ramadhan.

    26 Maret – 8 April 2025

    Libur bersama Idulfitri. Periode ini memberikan kesempatan kepada siswa dan guru untuk merayakan Hari Raya Idulfitri bersama keluarga. Selain itu, waktu ini juga dapat dimanfaatkan untuk beristirahat sebelum kembali ke aktivitas belajar.

    9 April 2025
    Siswa kembali masuk sekolah dan melanjutkan pembelajaran seperti biasa.

    Tips Memanfaatkan Jadwal Selama Ramadan

    Selama bulan Ramadhan, siswa diharapkan tetap menjaga keseimbangan antara belajar, beribadah, dan beristirahat. Beberapa tips yang dapat diterapkan antara lain:

    -Atur waktu dengan bijak
    Buat jadwal harian yang mencakup waktu belajar, ibadah, dan istirahat.

    -Manfaatkan momen Ramadan
    Ikuti kegiatan keagamaan seperti tadarus Al-Qur’an atau ceramah untuk meningkatkan spiritualitas.

    -Jaga kesehatan
    Pastikan pola makan sahur dan berbuka mendukung stamina untuk belajar dan beraktivitas.

    Dengan mengikuti jadwal dan tips di atas, diharapkan Ramadan 1446 H dapat menjadi momen untuk meningkatkan kualitas spiritual dan pendidikan siswa secara bersamaan. [fyi/aje]

  • Mobil Rombongan Wisata Religi Bojonegoro Kecelakaan, Berikut 18 Nama Korban

    Mobil Rombongan Wisata Religi Bojonegoro Kecelakaan, Berikut 18 Nama Korban

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Mobil rombongan wisatawan asal Kabupaten Bojonegoro mengalami kecelakaan lalu lintas. Kecelakaan terjadi di Jalan Poros Utama Kecamatan (PUK) Ngasem-Ngambon, turut wilayah Desa Trenggulunan, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro, Minggu (26/1/2025).

    Dalam kejadian itu, mobil jenis minibus yang mengangkut rombongan wisatawan membawa sebanyak 18 penumpang. Rombongan saat itu hendak berwisata ke Masjid Wisata Religi di Kecamatan Margomulyo, Kabupaten Bojonegoro yang baru saja diresmikan oleh Pemkab Bojonegoro.

    Kepala Unit Penegakan Hukum (Kanit Gakkum) Sat Lantas Polres Bojonegoro Inspektur Dua (Ipda) Septian mengatakan, berdasarkan keterangan saksi-saksi di tempat kejadian perkara (TKP), kronologi kejadian bermula saat kendaraan Isuzu Elf nomor polisi E-7205-PA yang dikemudikan Ardi berjalan dari arah timur ke barat.

    Sesampainya di lokasi kejadian dari arah berlawanan, berjalan kendaraan lain yang tidak diketahui identitasnya yang mengambil haluan terlalu ke kanan. “Melihat hal tersebut pengemudi kendaraan Isuzu Elf membanting kemudi kendaraannya ke kiri hingga turun kastin,” ujar Ipda Septian.

    Diduga karena pengemudi kendaraan tersebut terkejut, selanjutnya kembali membanting kemudi kendaraannya ke kanan, namun kendaraan tersebut oleng hingga akhirnya terguling. Akibat kejadian tersebut enam penumpang mengalami luka ringan, sementara pengemudi kendaraan dan 12 penumpang lainnya tidak mengalami luka-luka.

    “Selanjutnya korban yang mengalami luka-luka dirawat di Puskesmas Ngasem dan Ngambon Bojonegoro,” lanjut Ipda Septian.

    Dari data yang dihimpun, kendaraan Isuzu Elf nomor polisi E 7205 PA yang dikemudikan oleh Ardi (23), warga Kelurahan Ngrowo, Kecamatan Bojonegoro Kota tersebut sedang membawa 18 orang penumpang yang merupakan rombongan yang hendak berwisata ke Masjid Wisata Religi di Margomulyo Kabupaten Bojonegoro.

    Saat ini, peristiwa laka-lantas tersebut ditangani Satuan Lalu Lintas (Sat Lantas) Polres Bojonegoro. Kedua kendaraan yang terlibat laka-lantas tersebut, untuk sementara diamankan petugas.

    Berikut ini nama-nama penumpang yang mengalami luka ringan antara lain: Sri Winarti (53); Susilowati (62); Eni Sulistiowati (50); Siti Fatonah (51); Jumirah (50), yang merupakan warga Kelurahan Ngrowo, Kecamatan Bojonegoro Kota, dan seorang penumpang lainnya bernama Reni Puspitasari (42), Warga Desa Pungpungan, Kecamatan Kalitidu, Kabupaten Bojonegoro.

    Sementara penumpang lainnya yang tidak mengalami luka-luka yaitu: Sriyatun (65), Harini (75), Wiji Lestari (52), Sulindyah (53), Sri Arsitik (63), Tutik (50), Sunarmi (51), Menik (50), Rupiah (53), Susi (55), Tiah (50), Aminah (48). Dan pengemudi kendaraan Isuzu Elf nomor polisi E-7205-PA, Ardi (23), juga tidak mengalami luka-luka. [lus/but]

  • Kasus PMK Meningkat, Pemkab Tuban Tutup Seluruh Pasar Hewan Selama 21 Hari

    Kasus PMK Meningkat, Pemkab Tuban Tutup Seluruh Pasar Hewan Selama 21 Hari

    Surabaya (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Tuban telah mengumumkan penutupan sementara seluruh pasar hewan selama 21 hari, mulai tanggal 28 Januari hingga 17 Februari 2025. Keputusan ini tertuang dalam Surat Edaran Sekretaris Daerah Kabupaten Tuban Nomor 500.7.2.4/489/414.106.05/2025.

    Adapun kebijakan tersebut diambil menyusul meningkatnya kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di wilayah tersebut.

    Terhitung hingga 16 Januari 2025, sebanyak 104 kasus PMK dilaporkan di 20 kecamatan. Dari jumlah tersebut, 94 ekor hewan masih dirawat, 6 ekor mati, 3 dipotong paksa, dan 1 ekor dinyatakan sembuh.

    Situasi ini mendorong Pemkab Tuban untuk segera bertindak guna mencegah penyebaran lebih luas.

    Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP2P) Tuban langsung mengerahkan tim dokter hewan dan paramedik di setiap Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan).

    Mereka menangani ternak yang dilaporkan sakit menggunakan stok obat yang tersedia. Selain itu, pengawasan lalu lintas ternak diperketat. Setiap hewan yang masuk ke wilayah Tuban harus memenuhi persyaratan vaksinasi dan uji laboratorium melalui Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional (ISIKHNAS).

    Sebagai tindakan pencegahan, penyemprotan disinfektan dilakukan di pasar hewan serta rumah-rumah warga yang memiliki ternak.

    DKP2P juga terus mengedukasi peternak untuk menjaga kebersihan kandang, memberikan pakan yang cukup, serta memastikan ternaknya telah divaksinasi.

    Pemkab Tuban mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan bekerja sama dalam upaya pencegahan PMK. Peternak diminta segera melaporkan jika ada ternak yang menunjukkan gejala sakit.

    Selain itu, penting untuk menjaga kebersihan kandang, memastikan ternak dalam kondisi sehat, dan menghindari membawa ternak sakit ke pasar.

    Dengan langkah-langkah ini, diharapkan penyebaran PMK dapat terkendali dan aktivitas pasar hewan kembali normal setelah masa penutupan berakhir. [fyi/aje]