Category: Beritajatim.com Regional

  • Banjir Terjang Jombang, Tanggul Jebol dan Sejumlah Wilayah Tergenang

    Banjir Terjang Jombang, Tanggul Jebol dan Sejumlah Wilayah Tergenang

    Jombang (beritajatim.com) – Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Jombang pada Senin (27/1/2025) sore hingga malam menyebabkan banjir di sejumlah wilayah. Curah hujan tinggi dengan durasi lama membuat Sungai Catakbanteng di Dusun Kagulan, Desa Janti, Kecamatan Mojoagung, meluap hingga tanggulnya jebol sepanjang 20 meter.

    Akibat banjir tersebut, jalanan di beberapa titik tergenang air dengan kedalaman mencapai lutut orang dewasa. Arus yang cukup deras juga membahayakan pengendara motor. Sejumlah pengendara nyaris terseret arus, namun beruntung warga setempat segera memberikan bantuan dengan menarik kendaraan mereka ke tempat yang lebih aman.

    Berdasarkan catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jombang, enam kecamatan terdampak banjir dengan berbagai tingkat keparahan. Di Kecamatan Mojoagung, banjir merendam Dusun Kebodalem dan Pekunden di Desa Kademangan dengan tinggi air antara 60 hingga 130 sentimeter.

    Di Desa Mancilan, air setinggi 10 sentimeter mulai berangsur surut, sementara di Dusun Kagulan, Desa Janti, ketinggian air mencapai 60 sentimeter dengan tren penurunan.

    Kecamatan Jogoroto juga tak luput dari genangan air. Beberapa dusun seperti Bendungrejo, Jakung, Sumberpenganten, Sumberbendo, serta Dusun/Desa Jogoroto mengalami banjir dengan ketinggian air antara 25 hingga 50 sentimeter, yang kini mulai surut.

    Di Kecamatan Mojowarno, banjir menerjang Dusun Sumberwinong Desa Kedungpari, Dusun Ringinjejer Desa Gondek, serta Desa Catakgayam dan Mojowangi. Ketinggian air di wilayah ini berkisar antara 15 hingga 50 sentimeter, namun perlahan mulai berkurang.

    Sementara itu, Kecamatan Peterongan mengalami banjir di Dusun Pajaran dan Dusun Rejoso Desa/Kecamatan Peterongan dengan ketinggian air antara 15 hingga 45 sentimeter. Banjir juga melanda Kecamatan Sumobito, mencakup Dusun Grudo Desa Madiopuro, Desa Nglele, Desa Talunkidul, serta Desa/Kecamatan Sumobito dengan ketinggian air antara 30 hingga 80 sentimeter. Berbeda dari wilayah lain, tren air di Sumobito justru menunjukkan kenaikan.

    “Dua kecamatan terakhir adalah Diwek dan Jombang. Untuk Kecamatan Diwek, banjir menggenangi Desa Keras dan Kayangan, namun trennya mulai surut. Sedangkan Kecamatan Jombang yang terdampak adalah Desa Pulolor dengan ketinggian air 30 sentimeter dan tren stabil,” ujar Plt Kepala Pelaksana BPBD Jombang, Wiko F. Diaz, Selasa (28/1/2025).

    Hingga saat ini, warga yang terdampak banjir terus berupaya membersihkan rumah dan lingkungan mereka seiring dengan surutnya air di sebagian besar wilayah. BPBD Jombang juga masih melakukan pemantauan dan koordinasi dengan berbagai pihak guna menangani dampak banjir ini. [suf]

  • Magetan Banjir, Ketinggian Air Capai 50 Cm, Akses Jalan Tertutup

    Magetan Banjir, Ketinggian Air Capai 50 Cm, Akses Jalan Tertutup

    Magetan (beritajatim.com) – Banjir setinggi 50 cm melanda Desa Pencol, Kecamatan Kartoharjo, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, pada Senin malam,(27/01/2025). Banjir yang terjadi akibat luapan Sungai Ulo ini mulai menggenangi pemukiman sekitar pukul 21.30 WIB, menyebabkan kepanikan di kalangan warga.

    Banyak warga yang segera menyelamatkan harta benda mereka ke tempat aman, sementara sebagian lainnya memilih mengungsi ke rumah tetangga yang tidak terdampak.

    32 Rumah Tergenang, Akses Jalan Tertutup

    Banjir ini berdampak pada lebih dari 32 rumah warga yang terendam air. Tidak hanya itu, genangan air juga melumpuhkan akses jalan utama desa, sehingga menghambat aktivitas warga. Beberapa warga yang rumahnya tergenang memutuskan bertahan untuk menjaga barang-barang berharga mereka, meskipun ketinggian air terus meningkat.

    Hujan Deras dan Drainase Buruk

    Menurut laporan, banjir disebabkan oleh hujan deras yang mengguyur Magetan sejak siang hari. Situasi semakin memburuk karena sistem drainase di wilayah tersebut tidak mampu menampung debit air yang tinggi. Hal ini menyebabkan air sungai meluap dan dengan cepat masuk ke rumah-rumah warga.

    “Kami dikepung air dari luapan sungai di sekitar. Drainase yang buruk membuat air masuk ke rumah-rumah, sehingga warga panik menyelamatkan harta benda,” ungkap Dian Kurniawati, salah satu warga terdampak.

    Ulil Fatonah, warga lainnya, juga menuturkan, “Air mulai terlihat di jalan sejak sore hari, dan pada malamnya mulai masuk ke rumah. Kami bertahan di rumah sambil menyelamatkan barang-barang penting. Anak-anak juga menolak diajak mengungsi.”

    Aparat Turun Tangan

    Petugas gabungan dari TNI, Polri, dan BPBD Kabupaten Magetan segera dikerahkan untuk membantu warga yang terdampak banjir. Mereka fokus membantu evakuasi barang-barang berharga dan mengimbau warga agar bersedia mengungsi demi keselamatan.

    “Banjir yang datang pada malam hari membuat warga panik. Kami membantu menyelamatkan harta benda mereka dan memberikan imbauan agar segera mengungsi ke tempat yang lebih aman,” ujar Darsono, salah satu petugas BPBD yang bertugas di lokasi.

    Hingga Senin malam, petugas masih berada di lokasi untuk memantau kondisi banjir. Warga diimbau tetap waspada mengingat curah hujan yang masih tinggi. Selain itu, pemerintah daerah diharapkan segera menangani masalah drainase guna mencegah terjadinya banjir di masa depan. [fiq/but]

  • Banjir Bojonegoro, 100 Rumah Warga Desa Bobol Terendam

    Banjir Bojonegoro, 100 Rumah Warga Desa Bobol Terendam

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Hujan deras yang berlangsung lebih dari tiga jam membuat sejumlah rumah warga di Desa Bobol Kecamatan Sekar Kabupaten Bojonegoro kebanjiran. Banjir dari luapan sungai desa setempat sedikitnya menggenangi 100 rumah warga, Senin (27/1/2025) malam.

    Camat Sekar Kabupaten Bojonegoro Alit Saksama Purnayoga mengonfirmasi, hujan dengan intensitas tinggi itu terjadi hampir merata di Kecamatan Sekar. Hujan mulai turun sekitar pukul 13.50 WIB. Derasnya hujan membuat debit sungai di Desa Bobol meluap hingga ke permukiman.

    “Air sungai mulai meluap dan menggenangi jalan hingga pemukiman mulai sekian pukul 15.00 WIB,” ujarnya, kepada jurnalis beritajatim.com.

    Alit menambahkan, seratusan rumah yang tergenang banjir tersebut dengan ketinggian di jalan raya sekitar 30 cm hingga lebih. Air berasal dari luapan sungai yang berada di Dusun Kaliklampok, Dawe, dan Dusun Ngronan Desa Bobol. Banjir mulai surut diperkirakan pada pukul 16.15 WIB.

    Dampak banjir tersebut sempat mengganggu akses lalu lintas antar dusun, selain itu aliran listrik juga sempat padam meski saat ini sudah kembali menyala. “Kami sudah melakukan koordinasi dengan BPBD Bojonegoro untuk kejadian tersebut,” tambahnya.

    Untuk diketahui, dampak banjir tersebut ada enam dusun yang terdampak. Dusun Dawe ada 4 RT di RT 23, 24, 25, 32, dan RT 33 dengan rumah jumlah 32 tergenang. Dusun Kaliklampok ada ada empat RT di RT 16 sampai RT 19. Dengan jumlah rumah tegenang sebanyak 30 rumah. Dusun Ngronan, RT 47 dan RT 50 yang terdampak banjir dengan jumlah rumah tergenang sebanyak 27 rumah.

    Kemudian di Dusun Kaliwekas ada tiga RT. Enam rumah di RT 2, 4, dan RT 5 yang tergenang. Di Dusun Krajan juga tiga RT yang banjir yakni RT 35, 36, dan RT 37 dengan jumlah rumah tergenang ada 8 rumah. Terakhir di Dusun Kejuron tiga RT yang banjir dan menggenangi 11 rumah warga di RT 12, 13, dan RT 14. [lus/but]

  • Motor Jatuh dan Tabrak Minibus, Remaja Pamekasan Meninggal Seketika

    Motor Jatuh dan Tabrak Minibus, Remaja Pamekasan Meninggal Seketika

    Pamekasan (beritajatim.com) – Nasib nahas menimpa Iqbal Sarkasi (14 tahun), warga Desa Pademawu Barat, Kecamatan Pademawu, Pamekasan, meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas di Jl Jokotole, Pamekasan, Senin (27/1/2025).

    Peristiwa tersebut berawal ketika korban mengendarai motor dengan nopol M 4681 BY dari arah barat (pusat kota Pamekasan) menuju arah timur (Sumenep). Namun saat di lokasi kejadian, ia ia gagal mengendalikan motor dan terjatuh hingga akhirnya menabrak minibus kijang.

    “Kecelakaan lalin terjadi diduga karena korban tidak mampu mengendalikan motor, akhirnya terjatuh dan terserat sekitar 60 meter hingga menabrak sebuah minibus,” kata Kanit Gakkum Satlantas Polres Pamekasan, IPDA Slamet Riyadi.

    Akibat kecelakaan tersebut, mengalami luka berat dan dinyatakan meninggal dunia di lokasi kejadian. “Motor yang dikendarai korban juga mengalami kerusakan berat, dan pengemudi minibus meninggalkan lokasi tanpa memberikan pertolongan,” ungkapnya.

    “Jadi kendaraan minibus melarikan diri ke arah barat (pusat kota Pamekasan), dan saat ini masih dalam upaya dan penelusuran. Jika masyarakat memiliki informasi tentang minibus, segera melapor ke Satlantas Polres Pamekasan,” imbaunya.

    Tidak hanya itu, pihaknya juga mengingatkan masyarakat khususnya para pengendara agar selalu berhati-hati saat berkendara. “Kami juga mengimbau masyarakat khususnya pengendara agar selalu waspada dan berhati-hati saat berlalu lintas,” pintanya.

    “Selalu patuhi rambu maupun tata tertib lalu lintas, tujuannya demi keselamatan pribadi maupun pengendara lainnya maupun masyarakat umum,” pungkasnya. [pin/but]

  • Pencarian Warga Bojonegoro yang Tenggelam di Bengawan Solo Dihentikan

    Pencarian Warga Bojonegoro yang Tenggelam di Bengawan Solo Dihentikan

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Ops SAR orang tenggelam diduga akibat terseret arus Sungai Bengawan Solo turut Desa/Kecamatan Kanor Kabupaten Bojonegoro sudah masuk hari ketujuh. Meski belum ditemukan, pencarian yang dilakukan Tim SAR Gabungan tersebut dihentikan, Senin (27/1/2025).

    Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Kalaksa BPBD) Bojonegoro Laela Noer Aeny mengatakan, pencarian terhadap korban atas nama Taslam (60) warga Desa/Kecamatan Kanor Kabupaten Bojonegoro sebelumnya telah dilakukan dengan radius 56 kilometer.

    “Hasilnya masih nihil (belum ditemukan), pencarian dihentikan,” ujar Kalaksa BPBD Bojonegoro Laela Noer Aeny, Senin (27/1/2025) petang.

    Penghentian operasi SAR ini, lanjut Any, telah disetujui oleh pihak keluarga korban dan forum komunikasi pimpinan kecamatan (Forpimcam) Kanor, dalam apel penutupan pencarian dihari ketujuh, yang diikuti seluruh personel SAR gabungan.

    Namun, mantan Camat Kepohbaru ini menghimbau, jika suatu saat terdapat warga yang melihat korban mengapung di sepanjang Sungai Bengawan Solo, untuk segera melapor ke pihak yang berkaitan, sehingga pihaknya akan segera mengevakuasi.

    “Segera melapor, jika terdapat warga yang melihat korban mengapung di Bengawan Solo,” pungkasnya.

    Sebelumnya diberitakan, seorang warga di Desa Kanor, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro dilaporkan hanyut dan tenggelam di Sungai Bengawan Solo. Korban bernama Taslam (60) ini, diduga terpeleset saat mencari kayu di pinggir sungai, Selasa (21/1/2025).

    Kalaksa BPBD Bojonegoro, Laela Nor Aeny mengatakan, kronologi kejadian bermula pada sekitar pukul 15.00 WIB, Taslam sedang mencari kayu bakar di tepian sungai bengawan solo, kemudian terpleset dan terbawa arus, dimana kondisi tinggi muka air (TMA) saat ini sedang tinggi.

    “Dan salah satu warga melihat korban tenggelam segera melapor dan mencari pertolongan,” ujarnya. [lus/but]

  • Kabupaten Madiun Diterjang Banjir Kiriman dari Bojonegoro

    Kabupaten Madiun Diterjang Banjir Kiriman dari Bojonegoro

    Madiun (beritajatim.com) – Banjir kiriman dari Kabupaten Bojonegoro menggenangi pemukiman warga di Dusun Kebonduren, Desa Kenongorejo, Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun, pada Senin (27/1/2025). Sebanyak 36 kepala keluarga KK terdampak banjir ini.

    Petugas BPBD Kabupaten Madiun, Aksa Putra Roma, mengatakan hujan deras yang turun sejak siang hari menyebabkan debit air Sungai Bulu meningkat, sehingga mengakibatkan banjir dengan ketinggian mencapai 1 meter.

    “Ketinggian air mencapai pinggang orang dewasa. Kami terus melakukan pendataan dan evakuasi warga terdampak,” ungkapnya.

    Banjir yang bercampur lumpur ini menggenangi setidaknya delapan rumah di Dusun Kebonduren. Menurut Arya Deni (27), seorang warga setempat, air mulai masuk ke rumah sekitar pukul 14.00 WIB. “Air campur lumpur ini membuat kami harus segera menyelamatkan perabotan rumah tangga,” ujarnya.

    Hal serupa disampaikan oleh Lasmiati (35), warga lainnya. Ia mengatakan bahwa air dari Bojonegoro datang secara tiba-tiba dan menggenangi rumah-rumah di empat RT. “Ketinggian air mencapai setengah meter di beberapa rumah,” katanya.

    Saat ini, BPBD Kabupaten Madiun terus memantau situasi dan menyiagakan personelnya di lokasi banjir. Meski ketinggian air perlahan surut, warga masih bertahan di tempat pengungsian sementara untuk menghindari banjir susulan. [fiq/but]

  • Pesta Pernikahan di Mojowarno Jombang Diterjang Banjir, Pelaminan Terendam

    Pesta Pernikahan di Mojowarno Jombang Diterjang Banjir, Pelaminan Terendam

    Jombang (beritajatim.com) – Sebuah peristiwa tak terduga terjadi di Dusun Rejosari, Desa Gondek, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang, saat sebuah pesta pernikahan diterjang banjir, Senin (27/1/2025) sore. Air setinggi 30 sentimeter menggenangi jalan desa, bahkan merembes hingga ke dalam tenda resepsi dan rumah tuan rumah acara.

    Pernikahan pasangan Hendra dan Vivi yang seharusnya menjadi momen bahagia berubah menjadi kepanikan. Hujan deras yang mengguyur sejak siang hingga petang menyebabkan genangan air naik hingga ke pelaminan. Kondisi ini pun berdampak pada jalannya resepsi dan mobilitas tamu undangan.

    Kepala Desa Gondek, Hisbulloh Huda, menjelaskan bahwa air mulai naik sekitar pukul 15.00 WIB setelah hujan deras berlangsung selama empat jam. “Yang punya hajat keluarga Kaji Juri. Sedangkan yang menikah Mas Hendra dan Mbak Vivi,” ujar Hisbulloh.

    Tak hanya tenda pernikahan yang terdampak, jalan poros yang menghubungkan Mojowarno dengan Cukir Kecamatan Diwek juga ikut tergenang. Akibatnya, banyak sepeda motor yang mengalami mogok karena kemasukan air. Selain Dusun Rejosari, Dusun Ringin Jejer juga mengalami dampak serupa.

    Meskipun diwarnai bencana, acara pernikahan tetap berlangsung dengan keterbatasan. Warga setempat berupaya mengalirkan air agar tidak semakin tinggi. Kejadian ini menjadi peringatan akan pentingnya sistem drainase yang lebih baik untuk mencegah banjir di wilayah tersebut. [suf]

  • Masuk Terminal Kertajaya Kota Mojokerto, Bus Ramp Check Acak

    Masuk Terminal Kertajaya Kota Mojokerto, Bus Ramp Check Acak

    Mojokerto (beritajatim.com) – Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Prasarana Perhubungan (P3), Lalu-lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) Mojokerto, Dinas Perhubungan (Dishub) Jawa Timur melakukan mengecek tingkat keselamatan (ramp check) armada bus. Secara acak, armada bus yang masuk ke Terminal Kertajaya Kota Mojokerto diperiksa setiap hari.

    Mulai awal bulan Januari 2025 hingga libur panjang, total 181 armada bus telah dilakukan pemeriksaan oleh petugas. Pemeriksaan dilakukan baik secara fisik maupun kelengkapan dokumen. Kegiatan yang berlangsung sejak awal bulan ini dilakukan setiap hari. Selain itu, momen libur panjang pada akhir bulan Januari ini juga menjadi atensi.

    “Pemeriksaan dilakukan setiap hari menyasar semua bus yang masuk di Terminal Kertajaya secara acak, seperti bus Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP), Antar Kota Antar Provinsi (AKAP), termasuk juga armada Bus Trans Jatim,” ungkap Kasi Dalops UPT LLAJ Mojokerto, Dishub Jawa Timur, Akhmad Yazid, Senin (27/1/2025).

    Sasaran pengecekan meliputi kelayakan mesin kendaraan, rem, penerangan kendaraan, hingga surat jalan masing-masing armada. Pemeriksaan armada bus tersebut dilakukan secara acak dan total selama bulan Januari hingga libur panjang mencapai 181 armada bus dari berbagai armada.

    “Pengecekan yang kami lakukan itu rutin dan meningkat dalam lima hari terakhir ini yang bertepatan dengan momen libur panjang akhir bulan. Karena diprediksi pengguna transportasi umum bakal mengalami peningkatan saat libur peringatan Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW dan libur Hari Raya Imlek ini,” katanya.

    Beberapa kendaraan roda empat dilakukan pemeriksaan diantaranya sistem pengereman kendaraan serta kondisi ban. Sebab kondisi dari bagian kendaraan tersebut harus dipastikan layak guna mengurangi bahkan menghindari potensi terjadinya kecelakaan lalu lintas.

    “Dari hasil pemeriksaan selama ini, hasilnya semua dipastikan laik jalan. Ramp check ini dilakukan untuk memastikan transportasi umum telah laik jalan, sekaligus antisipasi kecelakaan yang disebabkan kerusakan komponen utama armada tersebut,” tegasnya. [tin/but]

  • Sekda Sidoarjo Tinjau Langsung Banjir Waru dan Tanggulangin

    Sekda Sidoarjo Tinjau Langsung Banjir Waru dan Tanggulangin

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Sidoarjo terus berupaya menangani banjir yang melanda wilayah Kecamatan Waru dan Tanggulangin secara maksimal. Sekretaris Daerah Kab. Sidoarjo Fenny Apridawati yang ditugaskan oleh Plt. Bupati Sidoarjo untuk melakukan inspeksi langsung ke lokasi-lokasi terdampak untuk meninjau kondisi dan mencari solusi terbaik.

    Kunjungan pertama dilakukan di Desa Medaeng, Kecamatan Waru. Berbagai permasalahan  yang menjadi penyebab banjir ditemukan.  Salah satu kendala utama adalah keberadaan sudetan dan bangunan liar di sempadan sungai yang menyebabkan aliran air terganggu.

    “Masyarakat masih kurang menyadari pentingnya menjaga sempadan sungai. Bahkan, ada bangunan liar yang hampir memenuhi sepanjang aliran sungai. Hal ini sangat mengganggu aliran air dan menyebabkan sungai meluap, menggenangi wilayah lainnya, terutama saat hujan deras,” ujar Fenny.

    Ia menambahkan bahwa pemerintah akan mendatangkan alat berat untuk melakukan pengerukan sungai. Namun, karena keterbatasan ruang akibat banyaknya bangunan liar, alat berat yang lebih kecil akan digunakan.

    Pemerintah berharap masyarakat yang memiliki bangunan di sempadan sungai segera membongkar bangunan tersebut secara sukarela sebelum tindakan tegas dilakukan.

    Sementara itu, di Kecamatan Tanggulangin, banjir telah merendam 11 desa dengan total 9.121 warga terdampak. Salah satu penyebab utama banjir adalah penurunan tanah (subsidence) yang terjadi hingga beberapa sentimeter setiap tahunnya.

    “Mohon masyarakat tetap sabar. Insya Allah, pemerintah akan mencari solusi terbaik untuk mengatasi masalah ini. Layanan kesehatan, bantuan sosial, dan dukungan dari BPBD akan terus dilakukan secara optimal. Puskesmas siaga 24 jam juga telah dikerahkan untuk melayani masyarakat terdampak,” paparnya.

    Salah satu fasilitas umum yang terkena dampak adalah SMPN 2 Tanggulangin, yang terendam banjir hingga 70 cm. Meskipun sekolah tersebut telah ditinggikan, banjir tetap terjadi karena penurunan tanah. Untuk sementara, kegiatan belajar-mengajar dilakukan secara daring.

    “Kami akan melaporkan kondisi ini kepada Plt. Bupati Sidoarjo untuk mempertimbangkan solusi terbaik, apakah sarana sekolah perlu ditinggikan lagi atau perlu dilakukan merger dengan sekolah lain,” urai Fenny.

    Selain meninjau lokasi banjir, Fenny juga menyerahkan bantuan sembako dari Baznas kepada warga terdampak yang ditampung sementara di salah satu bangunan TPQ di Desa Kedungbanteng. Sebanyak 40 jiwa saat ini berada di pengungsian.

    Selain itu, PDAM Delta Tirta juga menyalurkan bantuan air bersih bagi warga di lokasi pengungsian. Pemkab Sidoarjo terus berupaya memberikan penanganan terbaik untuk masyarakat terdampak banjir dan berharap kondisi segera membaik. (isa/but)

  • Diterjang Ombak, 1 ABK Asal Pulau Bawean Hilang, 1 Meninggal

    Diterjang Ombak, 1 ABK Asal Pulau Bawean Hilang, 1 Meninggal

    Gresik (beritajatim.com)- Dua orang anak buah kapal (ABK) asal Pulau Bawean Gresik mengalami musibah usai diterjang ombak sewaktu mencari ikan. Dalam kejadian itu, satu orang ABK hilang atas nama Sukandi (63). Satu orang dinyatakan meninggal dunia atas nama Sudariono (57). Keduanya warga asal Desa Deket Agung, Kecamatan Sangkapura.

    Informasi yang dihimpun, kejadian ini bermula 3 orang ABK bersama Sukandi (63) pemilik kapal berangkat mencari ikan. Setelah tiba di lokasi tepatnya 3 mil dari bibir pantai Pulau Bawean.

    Sukandi pemilik perahu memerintahkan anak buahnya menebar jaring dan mendapatkan hasil. Selanjutnya, mereka diminta menebar jaring lagi kedua kalinya. Namun belum sempat ditarik, ada angin kencang serta ombak besar. Sehingga, menyebabkan kapal yang ditumpangi kemasukan air dari samping.

    Kapal yang sudah miring serta kemasukkan air ditambah masih terikat sama jaring mengakibatkan kapal tengelam. Imbas kejadian ini 2 orang selamat dan 1 orang dinyatakan meninggal dunia serta 1 orang hilang.

    Kasatpolairud Polres Gresik Iptu Arifin membenarkan adanya dua ABK yang mencari ikan mengalami musibah.

    “Satu orang yang hilang masih terus dilakukan pencarian. Sedangkan satu orang dinyatakan meninggal dunia,” ujarnya, Senin (27/1/2025).

    Ia menambahkan, kapal pencari ikan tenggelam karena angin kencang dan ombak besar lalu air laut masuk dari lambung kapal.

    “Selain menyebabkan nyawa melayang, kerugian material akibat kejadian ini sebesar Rp 200 juta. Pasalnya, 1 kapal beserta alat tangkap ikan juga turut tenggelam ditelan ombak,” imbuhnya. [dny/but]