Category: Beritajatim.com Regional

  • Wisata KBS Membludak, Pengunjung Dihibur Leong dan Barongsai

    Wisata KBS Membludak, Pengunjung Dihibur Leong dan Barongsai

    Surabaya (beritajatim.com) – Kebun Binatang Surabaya (KBS) menjadi salah satu destinasi wisata favorit selama libur panjang Isra Mi’raj dan Imlek 2025. Puluhan ribu pengunjung memadati ikon wisata Kota Pahlawan ini untuk menikmati berbagai atraksi dan wahana terbaru.

    Kepala Humas KBS, Lintang Ratri, menyebutkan bahwa pada puncak kunjungan Rabu (29/1/2025), jumlah pengunjung diperkirakan mencapai 25 ribu orang. “Di momen libur panjang Isra Mi’raj dan Imlek ini rincian pengunjung di hari Sabtu (25/1), terdapat 17 ribu orang, Minggu 20 ribu orang, kemudian di hari Senin 19 ribu orang, Selasa 10 ribu orang,” ungkap Lintang.

    Selain menikmati koleksi satwa, para pengunjung juga disuguhkan berbagai hiburan menarik, seperti atraksi kesenian Tionghoa, barongsai, leong, serta kesempatan mendapatkan doorprize berupa angpao.

    Menurut Lintang, salah satu daya tarik utama KBS saat ini adalah keberadaan terowongan baru, yang semakin memperkaya pengalaman wisata bagi pengunjung. Selain itu, berbagai wahana baru juga turut mendongkrak jumlah kunjungan, seperti Glow Interactive Zoo (GIZ), Kids Zoo, dan instalasi seni dengan efek cahaya yang memukau.

    “Saat ini wahana di KBS yang menjadi primadona adalah GIZ. Apabila pengunjung ingin merasakan pengalaman berbeda, ia bisa melalui ruang bermain cahaya. Lalu Kids Zoo, karena anak-anak bisa lebih puas saat bermain dengan satwa,” jelasnya.

    Untuk memastikan kenyamanan dan keamanan pengunjung, pihak KBS mengimbau orang tua agar senantiasa mengawasi anak-anak mereka serta membawa perlengkapan pribadi yang dibutuhkan, termasuk obat-obatan dan perlengkapan hujan.

    “Jaga barang bawaan seperti tas dan lainnya bisa diletakkan di area depan, jangan di belakang badan. Lalu membawa obat-obatan pribadi, serta membawa payung atau jas hujan mengingat saat ini Surabaya memasuki musim hujan,” tandas Lintang. [ram/ian]

  • Korban Banjir Tagih Bantuan yang Dijanjikan Pemkab Blitar

    Korban Banjir Tagih Bantuan yang Dijanjikan Pemkab Blitar

    Blitar (beritajatim.com) – Masyarakat Kabupaten Blitar yang terdampak banjir dan tanah longsor saat ini menunggu uluran tangan dari Pemerintah Kabupaten Blitar. Mereka kini masih menanti realisasi bantuan yang dijanjikan oleh Pemerintah Kabupaten Blitar.

    Dari data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar, ada 78 rumah masyarakat yang terdampak bencana banjir dan tanah longsor. Kondisi paling parah terjadi di Desa Sambigede sebanyak 25 rumah, Desa Birowo sebanyak 27 rumah, dan Desa Kedungwungu sebanyak 12 rumah.

    Ketiga desa tersebut berada di wilayah Kecamatan Binangun. Rumah yang terdampak bencana lainnya ada di Desa Krisik, Kecamatan Gandusari, sebanyak 2 rumah, Desa Wates sebanyak 7 rumah, dan Desa Mojorejo, Kecamatan Wates, sebanyak 5 rumah.

    “Ada puluhan rumah terdampak banjir di Desa Sambigede. Namun terparah ada dua rumah yang hancur akibat banjir. Semua korban saat ini belum menerima bantuan dari individu atau Pemkab Blitar,” ujar Kades Sambigede, Roihan Al Madzhar, Rabu (29/01/2025).

    Kini warga terdampak banjir dan tanah longsor pun masih menunggu kapan bantuan itu benar diberikan. Pemerintah Desa Sambigede pun memastikan bantuan bencana banjir ini akan diterima pada Februari.

    Kepastian itu didapat dari Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Pertanahan (Disperkimtan) Kabupaten Blitar. Tentu saja bantuan untuk korban bencana alam dari Pemkab Blitar ini diharapkan oleh masyarakat terdampak.

    Pasalnya sejauh ini ada dua korban banjir yang rumahnya hancur dan masih menumpang di rumah saudaranya. Kondisi itu dirasakan sejak dua bulan terakhir usai tempat tinggal mereka tidak bisa dihuni lagi. Mereka hanya mendapatkan bantuan asupan makanan dari tetangganya.

    “Bantuan itu sangat penting, karena korban hanya mengandalkan uluran tangan dari Pemkab Blitar,” ungkapnya.

    Sementara itu, Kepala Disperkimtan Kabupaten Blitar, Iwan Dwi Winarto, menjelaskan bahwa bantuan stimulan untuk bencana alam belum bisa diberikan saat ini. Namun, hal itu bukannya tanpa alasan. Pihaknya mengaku terkendala pada pengadaan barang dan jasa yang kini belum bisa dilakukan oleh Pemkab Blitar. Maka dari itu, pemerintah hanya menjanjikan memberikan bantuan itu pada bulan depan.

    Disperkimtan Kabupaten Blitar sudah melakukan pemberkasan administrasi terkait bantuan tersebut. Selanjutnya hanya tinggal penyerahan bantuan kepada penerima manfaat. Pihaknya telah berkoordinasi dengan kepala desa untuk fasilitasi bantuan itu.

    “Dana stimulan untuk korban banjir yang rumahnya roboh Rp 30 juta dalam bentuk non cash atau tabungan. Sedangkan, rumah yang terdampak ringan dapat bantuan Rp 15 juta. Karena uang itu bisa digunakan secara fleksibel. Untuk beli material dan kebutuhan lainnya,” pungkasnya. (owi/ian)

     

  • Polres Madiun Selidiki Temuan Bahan Peledak di Dekat Pintu Tol Madiun

    Polres Madiun Selidiki Temuan Bahan Peledak di Dekat Pintu Tol Madiun

    Madiun (beritajatim.com) – Kepolisian Resor (Polres) Madiun bersama Tim Gegana Satbrimob Polda Jawa Timur tengah melakukan penyelidikan terkait penemuan bahan peledak di Simpang Empat Dumpil, dekat pintu masuk Tol Madiun, pada Rabu (29/1/2025).

    Berdasarkan informasi yang diperoleh, bahan peledak tersebut ditemukan pada dini hari dalam kondisi terbungkus koran dan ditempatkan di dalam karton air mineral.

    Bahan peledak yang ditemukan di dekat pintu tol Madiun.

    Dari hasil pemeriksaan awal, ditemukan empat tabung pipa dengan panjang sekitar 30 cm dan diameter 13 cm. Setiap tabung memiliki lapisan semen di bagian atas dan bawah, serta dilengkapi dengan sumbu.

    Kapolres Madiun, AKBP Mohammad Zainur Rofik, melalui pesan singkat membenarkan penemuan benda mencurigakan tersebut.

    “Yang ditemukan merupakan petasan berukuran besar,” ungkap AKBP Zainur.

    Lebih lanjut, ia mengonfirmasi bahwa pihak kepolisian telah mengamankan seseorang yang diduga terlibat dalam kasus ini. Namun, jumlah pasti pelaku yang diamankan masih dalam tahap pendalaman.

    “Saat ini kami masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut,” tambahnya.

    Kapolres Madiun menegaskan bahwa pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Tim Brimob untuk proses disposal atau pemusnahan bahan peledak, sekaligus melakukan penyelidikan lebih lanjut guna memastikan keamanan wilayah.

    Dengan temuan ini, masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan segera melaporkan ke pihak berwenang jika menemukan benda mencurigakan di sekitar lingkungan mereka. [fiq/ian]

  • Hindari Motor di Depannya, Sigra Hitam Nyungsep di Parit

    Hindari Motor di Depannya, Sigra Hitam Nyungsep di Parit

    Pasuruan (beritajatim.com) –  Kecelakaan tunggal terjadi di Jalan Raya Surabaya-Malang, tepatnya di Desa Sengonagung, Kecamatan Purwosari, Rabu (29/1/2025).

    Sebuah mobil Daihatsu Sigra mengalami kecelakaan setelah berusaha menghindari sepeda motor yang melaju di depannya.

    Kepala Poslantas Purwosari, Aiptu Abdillah, mengungkapkan bahwa kecelakaan ini disebabkan oleh kurangnya konsentrasi pengemudi saat mencoba menyalip motor.

    “Pengemudi bernama Khoir warga Sumber Porong, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang. Saat kejadian pengemudi berhasil selamat namun mobil rusak parah,” katanya.

    Menurut informasi yang dihimpun, mobil Sigra yang melaju dari arah Surabaya menuju Malang kehilangan kendali saat berusaha mendahului sepeda motor.

    Akibatnya, kendaraan tersebut banting setir ke kiri, masuk ke dalam parit, lalu menabrak warung sebelum akhirnya terbalik.

    “Rencana kami akan segera melakukan evakuasi terhadap mobil Sigra ini secepatnya, dengan mobil pancing,” ujar Abdillah.

    Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian masih melakukan penanganan di lokasi kejadian untuk mengamankan arus lalu lintas dan memastikan evakuasi kendaraan berjalan lancar. (ada/ian)

     

  • Banjir Landa Pasuruan, 8 Kecamatan Tergenang

    Banjir Landa Pasuruan, 8 Kecamatan Tergenang

    Pasuruan (beritajatim.com) – Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Pasuruan sejak Selasa (28/1/2025) sore kembali menyebabkan banjir di sejumlah wilayah. Delapan kecamatan dilaporkan terdampak dengan ketinggian air bervariasi, bahkan mencapai 110 cm di beberapa titik.

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan mencatat, banjir merendam sejumlah desa di Kecamatan Beji, Rejoso, Winongan, Pasrepan, Gondangwetan, Grati, Kraton, dan Pohjentrek. Kondisi terparah terjadi di Dusun Rujaksente, Desa Sukorejo, Kecamatan Pohjentrek, dengan ketinggian air mencapai 110 cm.

    Seorang warga Desa Winongan Kidul, Kecamatan Winongan, M Umar, mengatakan bahwa banjir datang dua kali dalam semalam. “Awalnya air masuk sekitar pukul 18.15 WIB, lalu sempat surut. Tapi sekitar pukul 00.25 WIB, air datang lagi dan lebih tinggi, mencapai 70 cm,” ujarnya, Rabu (29/1/2025).

    Umar menambahkan, selama musim hujan ini, desanya sudah delapan kali dilanda banjir. Bahkan, di desa tetangga, yakni Dusun Gambiran, Desa Bandaran, Kecamatan Winongan, banjir terjadi lebih sering. “Di sana sudah belasan kali banjir. Hampir setiap hujan deras, pasti kebanjiran,” tuturnya.

    Warga berharap pemerintah segera melakukan normalisasi sungai yang sudah dangkal agar air tidak mudah meluap. “Kalau tidak segera ditangani, banjir akan terus berulang dan makin parah,” kata Umar.

    Hingga berita ini ditulis, banjir masih belum surut. Air masih menggenangi rumah warga dan sejumlah jalan raya di Kecamatan Winongan, sehingga aktivitas warga lumpuh.

    Pemerintah Kabupaten Pasuruan terus berupaya melakukan penanganan banjir dan membantu warga yang terdampak. BPBD juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan berhati-hati, terutama saat hujan deras dengan intensitas tinggi. (ada/ian)

  • Puluhan Polisi Amankan Perayaan Imlek di Klenteng Tertua Kim Hin Kiong TITD Gresik

    Puluhan Polisi Amankan Perayaan Imlek di Klenteng Tertua Kim Hin Kiong TITD Gresik

    Gresik (beritajatim.com) – Puluhan anggota polisi diterjunkan mengamankan perayaan Tahun Baru Imlek 2576 di klenteng tertua Kim Hin Kiong TITD Gresik. Klenteng yang berada di Jalan Dr Setia Budi Gang V no 56, Kelurahan Bedilan, Kecamatan Gresik Kota, jaraknya hanya 400 meter tidak jauh dari alun-alun dan Masjid Jamik Gresik.

    Klenteng Kim Hin Kiong dibangun oleh orang China pada 1 Agustus 1153 saat melakukan perdagangan di Bandar Grisse (Gresik). Menurut ketua klenteng Tan Sutanto menuturkan, meski berada di tengah perkampungan pecinan dan muslim (Arab) toleransi beragama di tempatnya sudah berjalan ratusan tahun.

    “Kami disini saling menghormati bukti sejarah ada kampung pecinan dan arab yang sampai sekarang hidup berdampingan,” ujarnya, Rabu (29/1/2025).

    Saat perayaan Hari Raya Imlek lanjut dia, Klenteng Kim Hin Kiong selalu ramai dikunjungi warga. Kendati bangunan klenteng tidak terlalu besar. Dominasi warna merah dan kuning sangat khas mengelilingi bangunan klenteng tersebut.

    Di bagian depan ada dua patung singa, dan ornamen khas budaya China. Masuk bagian teras, klenteng tertua ini memiliki hiolo dengan ornamen kepala naga.

    Sebelum perayaan Hari Raya Imlek digelar. Pengurus Klenteng Kim Hin Kiong terlebih dulu menggelar ritual serta melakukan bersih-bersih tempat ibadah dan mensucikan patung dewa.

    Sementara itu, Kapolres Gresik AKBP Rovan Richard Mahenu mengatakan, dalam pengamanan ini menekankan pentingnya profesionalisme dan rasa tanggungjawab dalam menjalankan tugas.

    “Kami hadir di sini untuk memastikan bahwa saudara-saudara kita yang merayakan Imlek dapat melaksanakan kegiatan mereka dengan aman, nyaman. Jika ada situasi yang memerlukan tindakan, segera laporkan secara berjenjang,” ungkapnya.

    Alumni Akpol 2006 itu juga mengapresiasi warga masyarakat yang membantu pengamanan Imlek di klenteng, termasuk Banser demi menjaga toleransi dan kelancaran ibadah.

    “Saya langsung memimpin pengarahan sebelum anggota bertugas di area Klenteng Kim Hin Kiong untuk memastikan kesiapan pengamanan,” pungkasnya. [dny/ian]

  • Bojonegoro Waspada Cuaca Ekstrim, Bengawan Solo Kembali Siaga Banjir

    Bojonegoro Waspada Cuaca Ekstrim, Bengawan Solo Kembali Siaga Banjir

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Debit air sungai Bengawan Solo di wilayah Kabupaten Bojonegoro menunjukkan kenaikan. Tinggi muka air (TMA) Bengawan Solo pada papan ukur di Taman Bengawan Solo (TBS) sudah menunjukan siaga 2 atau siaga kuning pada pukul 12.00 WIB.

    Kenaikan debit air sungai terpanjang di Pulau Jawa itu terjadi saat kondisi potensi cuaca ekstrim di Bojonegoro. Sesuai peringatan dini yang dikeluarkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pada 27 Januari 2025 hingga 5 Februari 2025 Bojonegoro masuk wilayah potensi cuaca ekstrim.

    “Meski sudah masuk siaga 2 (kuning) sampai saat ini belum ada laporan daerah yang tergenang banjir luapan,” ujar Kalaksa BPBD Bojonegoro Laela Noer Aeny melalui Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Bojonegoro, Agus Purnomo, Rabu (29/1/2025).

    Laela Noer Aeny mengungkapkan, potensi cuaca ekstrim yang terjadi di Kabupaten Bojonegoro ini berpotensi terjadi bencana hidrometeorologi, antara lain hujan lebat, banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, puting beliung, serta hujan es.

    Sedangkan saat ini wilayah Jawa Timur berada di musim hujan dan sebagian besar wilayah sudah memasuki puncak musim hujan. Ini terjadi sebab adanya fenomena Madden Julian Oscillation (MJO), yakni fenomena atmosfer yang terjadi di lapisan troposfer.

    “Juga karena adanya gelombang atmosfer Rossby yang diprakirakan melintasi Jawa Timur mengakibatkan peningkatan pertumbuhan awan-awan penghujan di wilayah Jawa Timur,” ungkap Any,.sapaan akrab Laela Noer Aeny.

    Dijelaskan, kondisi ini didukung dengan aktifnya Monsun Asia, serta suhu muka laut di perairan sekitar Jawa Timur yang hangat sehingga terjadi peningkatan suplai uap air ke atmosfer untuk pertumbuhan awan.

    Selain itu diprakirakan terbentuknya daerah siklonik di wilayah Samudera Hindia sebelah selatan Jawa Timur yang mendukung terbentuknya daerah konvergensi dan peningkatan pertumbuhan awan-awan hujan di wilayah Jawa Timur.

    “BMKG Juanda menghimbau masyarakat dan instansi terkait agar senantiasa waspada terhadap potensi cuaca ekstrem berupa hujan lebat hingga sangat lebat yang disertai petir dan angin kencang selama sepekan ke depan,” tegasnya.

    Berkenaan hal itu, wilayah dengan topografi curam, bergunung, tebing diharapkan lebih waspada terhadap dampak yang dapat ditimbulkan akibat cuaca ekstrem seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, jalan licin, pohon tumbang serta berkurangnya jarak pandang.

    Untuk diketahui, meski kondisi debit sungai Bengawan Solo terjadi kenaikan, sejumlah warga masih menggunakan jasa transportasi penyeberangan. Seperti yang dilakukan Muslihah asal Desa Banjarsari Kecamatan Trucuk Kabupaten Bojonegoro. Ia memilih menggunakan jasa transportasi penyeberangan karena jaraknya lebih dekat.

    Perempuan baya itu setiap hari menggunakan jasa transportasi penyeberangan Sungai Bengawan Solo saat hendak beraktivitas di pasar kota sebagai pedagang. Ia menggunakan jasa penyeberangan di Taman Bengawan Solo. “Setiap hari menyeberang sungai, lebih dekat,” ujarnya.

    Meski kondisi arus deras dan debit air tinggi ia mengaku tidak khawatir. Alasannya, menyeberang Sungai Bengawan Solo dengan menggunakan perahu penyeberangan itu sudah biasa dilakukan. Selain itu, di perahu juga telah disediakan pengamanan seperti rompi pelampung dan ring boy. [lus/ian]

  • Imlek 2025, Ini Harapan Umat Konghucu di Klenteng Kwan Sing Bio Tuban

    Imlek 2025, Ini Harapan Umat Konghucu di Klenteng Kwan Sing Bio Tuban

    Tuban (beritajatim.com) – Perayaan Imlek 2025 di Klenteng Kwan Sing Bio Tuban berlangsung khidmat dengan harapan umat Konghucu agar tahun ini membawa keseimbangan dan keberuntungan, seperti makna dari Shio Ular Kayu. Umat beribadah dengan penuh penghayatan sejak malam sebelumnya hingga puncak perayaan Imlek pada Rabu (29/1/2025).

    Diketahui, sembahyang telah dilakukan sejak malam sebelumnya oleh para pengurus dan umat setempat. Namun, pada hari perayaan Imlek, umat dari berbagai kota, bahkan dari luar negeri, turut hadir untuk beribadah di klenteng yang dikenal sebagai salah satu tempat ibadah umat Konghucu terbesar di Indonesia.

    Pengurus Klenteng Kwan Sing Bio Tuban, Liana, mengungkapkan bahwa ritual sembahyang telah dimulai sejak malam sebelum Imlek. “Kalau hari ini banyak dari luar kota, bahkan dari luar negeri juga ada,” tutur Liana.

    Ia menambahkan bahwa umat yang datang beribadah berasal dari berbagai daerah di Indonesia, bahkan ada yang datang dari Makassar. “Memang setiap tahunnya pasti datang sembahyang di Klenteng Kwan Sing Bio Tuban,” imbuhnya.

    Umat beribadah sembahyang di Klenteng Kwan Sing Bio Tuban. [foto: Diah Ayu/beritajatim.com]Harapan umat pada Imlek tahun ini juga disampaikan oleh Liana. Ia berharap agar perayaan tahun baru ini membawa dampak positif dan keseimbangan seperti filosofi Shio Ular Kayu. Selain itu, ia berharap Klenteng Kwan Sing Bio Tuban semakin dikenal luas oleh masyarakat.

    Sementara itu, salah seorang umat yang beribadah, Neta (22), asal Surabaya, turut hadir bersama keluarganya untuk melakukan sembahyang di klenteng tersebut. “Iya setiap tahunnya pasti datang sembahyang ke sini,” ungkap Neta.

    Neta dan keluarganya berharap agar di tahun 2025 selalu diberikan kesehatan, umur panjang, rezeki yang melimpah, serta keseimbangan seperti filosofi Shio Ular Kayu yang diyakini membawa keberuntungan. [ayu/beq]

  • Korban Hilang Terseret Ombak Pantai Drini Dimakamkan di Krian Sidoarjo 

    Korban Hilang Terseret Ombak Pantai Drini Dimakamkan di Krian Sidoarjo 

    Mojokerto (beritajatim.com) – Sempat dinyatakan hilang, korban ombak Pantai Drini, Rifky Yoeda Pratama akhirnya berhasil ditemukan Tim SAR Gabungan, Rabu (29/1/2025) pagi. Rencananya, siswa kelas 7 SMPN 7 Kota Mojokerto ini akan dimakamkan di Kecamatan Krian, Kabupaten Sidoarjo.

    Jenazah korban langsung dievakuasi ke RSUD Saptosari Kecamatan Saptosari, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) usai berhasil dievakuasi. Setelah menjalani otopsi, jenazah korban dilepas Penjabat (Pj) Wali Kota Mojokerto, Moh Ali Kuncoro ke Kota Mojokerto.

    “Betul sekali (korban hilang ditemukan). Sekitar pukul 07.30 WIB, kami mendapatkan laporan dari Tim SAR Gunung Kidul dan beberapa personel kami yang di lokasi, termasuk orang tua korban. Korban atas nama Rifky Yoeda Pratama sudah diketemukan,” ungkapnya.

    Masih kata Mas Pj (sapaan akrab, red), jika korban sudah diotopsi dan dimandikan. Jenazah korban saat ini dalam perjalanan dari RSUD Saptosari di Kecamatan Saptosari, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ke Kota Mojokerto.

    “Insya Allah, jenazah korban akan mampir sejenak di rumah yang di Kota Mojokerto namun kemudian langsung dibawa ke Krian (Kabupaten Sidoarjo). Jenazah korban akan dimakamkan di samping makan ibundanya,” tegasnya.

    Rumah duka di Kota Mojokerto yakni di Perumahan The Suam Residence Blok N Nomor 6, Kelurahan Kedundung, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto. Sementara rumah duka di Kabupaten Sidoarjo yakni di Dusun Kraton RT 12 RW 3, Desa Kraton, Kecamatan Krian.

    Dengan ditemukan jenazah Rifky Yoeda Pratama, total ada empat korban meninggal akibat didulung ombak Pantai Drini pada, Selasa (28/1/2025) kemarin. Tiga korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia langsung dibawa ke rumah duka di Mojokerto usai menjalani otopsi.

    Tiga korban meninggal sebelumnya yakni Alfian Aditya Pratama warga Jalan Flamboyan, Kelurahan Wates dan Malvein Yusuf Adh Dhuqa, warga Jalan Al-Azhar, Kelurahan Kedundung, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto dan Bayhaki Faqtyansah warga Desa Penompo, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto.

    Sebelumnya, kabar duka menyelimuti dunia pendidikan di Kota Mojokerto. Sejumlah siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 7 Kota Mojokerto mengalami musibah di Pantai Drini Desa Banjarejo, Kecamatan Tanjungsari,Gunungkidul, Yogyakarta, Selasa (28/1/2025).

    Dikabarkan sejumlah siswa menjadi korban akibat diseret ombak Pantai Drini. Tiga orang siswa dikabarkan meninggal dunia, sementara sembilan orang siswa berhasil selamat. Sementara satu orang siswa masih dalam pencarian Tim SAR Gabungan. [tin/beq]

  • Gadis Bojonegoro Meninggal Kecelakaan, Motornya Tertancap di Sela Truk

    Gadis Bojonegoro Meninggal Kecelakaan, Motornya Tertancap di Sela Truk

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Gadis asal Desa Tulungrejo, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro MJ (22) akhirnya meninggal dunia saat menjalani perawatan di RSUD dr Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro.

    Ia meninggal dengan luka serius di kepala atau cedera otak berat, Rabu (29/1/2025) sekitar pukul 23.30 WIB. Saat ini, jenazah korban sudah dimakamkan okeh pihak keluarga di pemakaman umum desa setempat.

    Gadis yang meninggal itu usai tabrak truk parkir di badan Jalan Raya Bojonegoro-Cepu turut Desa Sukoharjo, Kecamatan Kalitidu, Selasa (28/1/2025). Dalam peristiwa kecelakaan itu, motor korban hingga menancap di sela truk bagian belakang.

    Kanit Penegakkan Hukum (Gakkum) Satlantas Polres Bojonegoro, IPDA Setian mengatakan, keterangan dari sejumlah saksi, truk tersebut sebelumnya berjalan dari barat ke timur, dan berhenti di badan jalan sebelah utara, yang bermaksud untuk mengganti ban.

    Saat berhenti itu, gadis yang mengendarai Yamaha Fino nopol S-2807-ABX menabrak dump truk Nopol S-9683-UA yang tengah ganti ban dan parkir di badan jalan sebelah utara jalan tersebut.

    “Karena pemotor kurang waspada terhadap situasi di depannya dan truk tersebut parkir di badan jalan, akhirnya terjadilah laka lantas,” ujarnya.

    Polisi berpangkat balok satu emas di pundaknya ini menjelaskan, akibat dari insiden tersebut, pemotor mengalami luka yang cukup berat di bagian kepalanya. Sedangkan, kendaraan yang terlibat mengalami kerusakan materiil. Sementara usai kejadian korban yang mengalami luka berat langsung dibawa ke RSUD Bojonegoro.

    “Informasi dari pihak RSUD, korban akhirnya meninggal karena mengalami cidera otak berat (COB),” ungkapnya.

    Pihaknya juga menghimbau, kepada seluruh pengguna jalan agar tidak parkir atau berhenti di badan jalan. Apabila lelah atau mengalami kendala lainnya, agar berhenti di tempat yang aman dan tidak menggunakan badan jalan.

    “Jangan berhenti di badan jalan, karena mengganggu pengguna jalan lain, dan bisa menyebabkan laka lantas,” imbuhnya. [lus/beq]