Category: Beritajatim.com Regional

  • Ibunda Wawali Kota Mojokerto Terpilih Tutup Usia

    Ibunda Wawali Kota Mojokerto Terpilih Tutup Usia

    Mojokerto (beritajatim.com) – Innalillahi wa inna ilaihi rojiun, kabar duka datang dari Wakil Wali (Wawali) Kota Mojokerto terpilih, Rachman Sidharta Arisandi. Ibunda mantan Rektor Universitas Mojopahit (UNIM) Mojokerto ini tutup usia di RSU Dr Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto pada, Rabu (29/1/2025) malam.

    Hj. Dewi Masyitoh, SE meninggal dunia setelah menjalani perawatan di rumah sakit milik Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto tersebut. Almarhum masuk rumah sakit pelat merah tersebut pada, Senin (27/1/2025). Namun almarhum menghembuskan nafas terakhirnya pada, Rabu (29/1/2025) pukul 22.00 WIB.

    Usai disemayamkan di rumah duka di Komplek Universitas Majapahit (UNIM) Jalan Raya Jabon, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto, almarhum langsung dimakamkan. Almarhum dimakamkan di komplek pemakaman keluarga UNIM pada, Kamis (30/1/2025) pukul 03.30 WIB.

    Almarhum dimakamkan berdampingan dengan sang suami, Machmoed Zain yang merupakan mantan Bupati Mojokerto dua periode, 1990-1995 dan 1996-2009 yang meninggal dunia pada, Sabtu (19/20/2020) lalu. Almarhum meninggalkan satu anak yakni Wawali Kota Mojokerto terpilih dan lima orang cucu.

    Almarhum Hj. Dewi Masyitoh, SE merupakan Ketua Yayasan UNIM yanh didirikan sang suami. Beliau meninggal dalam usia 75 tahun. Selain itu, almarhum juga sebagai Ketua Dewan Pengurus Wilayah Majelis Yaklim Perempuan Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (MTP-IPHI) Jawa Timur periode 2021-2025.

    Hal tersebut dibenarkan Sekretaris IPHI Kabupaten Mojokerto, Mukti Ali. Sesuai dengan Surat Keputusan (SK) Pengurus Wilayah Majelis Taklim Perempuan (MTP) Nomor 3.01/SKEP/PW-JTM/1/2021 yang diitetapkan pada tanggal 9 Februari 2021, Hj. Dewi Masyitoh, SE merupakan Ketua Dewan Pengurus Wilayah

    “Iya benar beliau merupakan Ketua Dewan Pengurus Wilayah MTP-IPHI Jawa Timur. Mungkin dua atau tiga periode IPHI, beliau selalu di kepengurusan wilayah. Di IPHI Wilayah, beliau sebagai Wakil Ketua. Di MTP kalau nggak salah dua periode ini Ketua MTP. Kalau di Mojokerto, Pengurus Daerah beliau di Dewan Pembina,” ungkapnya.

    Masih kata Kepala Seksi (Kasi) Bimbingan Masyarakat Islam (Bimais), Kantor Kementrian Agama (Kemenag) Kabupaten Mojokerto, almarhum dikenal aktif di organisasi keagaman serta dunia pendidikan. Menurutnya, almarhum selalu memberikan fasilitas kegiatan MTP maupun IPHI di UNIM.

    “Beliau selalu memfasilitasi kegiatan MTP maupun kegiatan IPHI Jawa Timur itu selalu difasilitasi di aulanya UNIM. Beliau sangat aktif, pasti beliau selalu ada di kegiatan IPHI. Kegiatan ormas lain saya kira banyak yang beliau ikuti, kami Pengurus IPHI Kabupaten Mojokerto mengucapkan turut berduia cita,” katanya. [tin/aje]

  • Pacitan Diguncang Gempa M 4,0, Warga Diminta Waspada

    Pacitan Diguncang Gempa M 4,0, Warga Diminta Waspada

    Pacitan (beritajatim.com) – Gempa bumi dengan magnitudo 4,0 Scala Richter terjadi pada Rabu (29/1/2025) pukul 21.45 WIB di koordinat 11.26 Lintang selatan dan 111.48 Bujur Timur, sekitar 344 km tenggara Pacitan, Jawa Timur. Gempa dangkal dengan kedalaman 10 km itu tidak dirasakan oleh warga setempat.

    Kepala Pelaksana BPBD Pacitan, Erwin Andriatmoko, menjelaskan bahwa meskipun tergolong gempa dangkal, jaraknya yang jauh dari daratan membuatnya tidak berdampak bagi masyarakat.

    “Karena memang jaraknya cukup jauh dan sampai saat ini tidak ada laporan dampak gempa,” katanya saat dihubungi melalui pesan Whatsapp Kamis, (30/1/2025).

    Ia juga mengingatkan bahwa zona gempa di selatan Pulau Jawa, termasuk Pacitan, tergolong aktif. Monitoring BMKG menunjukkan peningkatan aktivitas kegempaan di zona subduksi lempeng Indo-Australia yang terletak di selatan Pacitan.

    “Terlihat adanya kluster gempa yang lebih aktif dibanding wilayah sekitarnya,” ujarnya.

    Sebagai langkah mitigasi, BPBD terus mensosialisasikan prinsip “20-20-20”, yakni jika gempa berlangsung selama 20 detik, warga harus segera melakukan evakuasi dan mencari tempat lebih tinggi dengan ketinggian minimal 20 meter untuk menghindari potensi tsunami.

    Erwin juga mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak mudah percaya pada informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Selain itu, ia mengingatkan warga untuk memeriksa kondisi bangunan tempat tinggal guna memastikan ketahanannya terhadap gempa.(end/tri/ted)

  • Sudah Empat Kali Beraksi, Pria di Bondowoso Kepergok Curi Kotak Amal Masjid

    Sudah Empat Kali Beraksi, Pria di Bondowoso Kepergok Curi Kotak Amal Masjid

    Bondowoso (beritajatim.com) – Seorang pria berinisial AA (33), warga Desa Sumber Gading, Kecamatan Sumber Wringin, Kabupaten Bondowoso, ditangkap warga setelah diduga mencuri uang dari kotak amal Masjid Nurul Yakin, Desa/Kecamatan Tegalampel, Selasa (28/1/2025).

    Kasi Humas Polres Bondowoso, Iptu Bobby Dwi Siswanto, mengatakan, penangkapan terjadi sekitar pukul 13.30 WIB. Pelaku tertangkap tangan oleh warga yang mencurigai gerak-geriknya di dalam masjid.

    “Warga melihat pelaku melaksanakan salat zuhur berjamaah, tetapi tidak segera keluar dari masjid. Karena curiga, warga membuntutinya secara diam-diam,” kata Iptu Bobby kepada beritaJatim.com, Rabu (29/1/2025).

    Saat pelaku masuk ke masjid di Desa Trebungan, Kecamatan Taman Krocok, warga langsung mengamankannya dan melaporkan ke Polsek Tegalampel dan Polsek Tamankrocok.

    “Setelah mendapat laporan, petugas kepolisian segera datang ke lokasi dan melakukan interogasi awal,” ucapnya.

    Dari hasil pemeriksaan, pelaku mengaku telah melakukan pencurian uang dari kotak amal Masjid Nurul Yakin sebanyak empat kali.

    “Polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti dari pelaku,” sebutnya.

    Barang bukti tersebut di antaranya satu unit sepeda motor Yamaha Mio merah tanpa nomor polisi, satu unit ponsel Vivo Y83, alat penyungkit berupa besi tajam, satu obeng bertangkai biru, uang tunai pecahan logam Rp 5 ribu, serta dua buah stang bertangkai merah.

    “Berdasarkan bukti-bukti yang ada, termasuk rekaman CCTV masjid, pelaku diamankan ke Mapolsek Tegalampel untuk proses penyelidikan lebih lanjut,” tutur Iptu Bobby.

    Saat ini, polisi masih melakukan pendalaman untuk mengetahui kemungkinan adanya aksi serupa yang dilakukan pelaku di lokasi lain.

    Selain mengamankan pelaku, petugas kepolisian juga telah melakukan serangkaian langkah, seperti mendatangi tempat kejadian perkara (TKP), mencatat identitas para saksi, serta mengamankan barang bukti yang berkaitan dengan tindak pidana.

    “Kami akan melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap apakah ada keterlibatan pihak lain atau aksi pencurian di lokasi lain,” pungkas Iptu Bobby.  [awi/aje]

  • Ribuan Penumpang di Stasiun Klakah Lumajang Membludak

    Ribuan Penumpang di Stasiun Klakah Lumajang Membludak

    Lumajang (beritajatim.com) – Mobilitas penumpang di Stasiun Klakah, Kabupaten Lumajang, mengalami peningkatan signifikan selama libur panjang Isra’ Mi’raj dan Tahun Baru Imlek 2025.

    Tercatat sebanyak 2.843 penumpang naik dan turun di stasiun ini sejak Jumat (24/1) hingga Rabu (29/1).

    Kepala Stasiun KA Klakah, Faisal mengungkapkan, penumpang kereta api kelas Eksekutif yang naik selama periode tersebut mencapai 261 orang, sedangkan yang turun sebanyak 236 orang. Total penumpang kelas Eksekutif di Stasiun Klakah dalam enam hari terakhir mencapai 497 orang.

    “Untuk kelas Eksekutif, penumpang yang naik mencapai 261 orang dan 236 orang turun dari kereta api di Stasiun Klakah” papar Faisal, Rabu (29/1/2025).

    Sementara itu, penumpang kereta kelas Ekonomi mendominasi dengan jumlah mencapai 2.346 orang. Sebanyak 1.146 penumpang naik, sementara 1.200 lainnya turun di stasiun tersebut.

    “Masyarakat cenderung memilih KA Ekonomi, terbukti dari jumlah penumpang yang jauh lebih tinggi dibandingkan kelas Eksekutif,” ujar Faisal.

    Secara keseluruhan, PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 9 Jember mencatat telah melayani 123.447 penumpang selama enam hari periode liburan ini.

    Manajer Hukum dan Humas KAI Daop 9 Jember, Cahyo Widiantoro, menjelaskan bahwa jumlah tersebut terdiri dari 61.671 penumpang yang berangkat dan 61.776 penumpang yang tiba di sejumlah stasiun di bawah naungan Daop 9 Jember, termasuk Stasiun Klakah, Kabupaten Lumajang.

    “Jumlah penumpang ini menunjukkan tingginya kepercayaan masyarakat terhadap layanan kereta api sebagai moda transportasi utama,” kata Cahyo.

    Pada hari terakhir liburan, Rabu (29/1), sebanyak 10.925 penumpang menggunakan layanan kereta api untuk berbagai tujuan, baik dalam wilayah Daop 9 Jember yang meliputi Pasuruan hingga Banyuwangi, maupun ke luar kota.

    Sebagian besar penumpang kembali ke perantauan atau kota asal mereka menjelang dimulainya kembali aktivitas kerja dan sekolah pada Kamis (30/1/2025) hari ini. (vid/ted)

  • Erosi Sungai Pikatan, Dua Rumah Warga di Mojokerto Terdampak Longsor

    Erosi Sungai Pikatan, Dua Rumah Warga di Mojokerto Terdampak Longsor

    Mojokerto (beritajatim.com) – Dua rumah di Dusun Pohjejer, Desa Pohjejer, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto terdampak tanah longsor. Dua rumah warga tersebut terdampak tanah longsor akibat erosi di sepanjang aliran Sungai Pikatan yang melintas di belakang rumah.

    Hujan deras menguyur sejumlah wilayah di Kabupaten Mojokerto pada, Selasa (28/1/2025). Sekitar pukul 21.00 WIB, longsor tiba-tiba terjadi setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut sejak sore hari. Akibatnya ada dua rumah warga yang terdampak tanah longsor.

    Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto, Abdul Khakim mengatakan, berdasarkan prakiraan BMKG Juanda, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat turun di Kabupaten Mojokerto sejak pukul 18.30 WIB.

    “Hujan deras yang terjadi pada Selasa kemarin mengakibatkan tanah longsor di sepanjang aliran Sungai Pikatan. Tepatnya di Dusun Pohjejer, Desa Pohjejer, Kecamatan Gondang. Ada dua rumah warga yang terdampak tanah longsor akibat erosi Sungai Pikatan,” ungkapnya, Kamis (30/1/2025).

    Dua rumah milik warga tersebut yakni milik Suwoto dan Ririn. Dua rumah warga tersebut mengalami dampak langsung dari tanah longsor akibat erosi Sungai Pikatan tersebut. Luas area yang terdampak mencapai panjang sekitar 15 meter, lebar 8 meter, dan tinggi sekitar 20 meter. .

    “Setelah kami lakukan assessment, diperlukan Pembangunan Tembok Penahan Tanah (TPT) guna mengurangi risiko erosi lebih lanjut di area terdampak. Sebab, setiap tahun tanah di sepanjang sungai mengalami pengikisan,” tegasnya. [tin/aje]

  • Pasca Banjir Bandang Maesan, Perhutani Bondowoso Tegaskan Nihil Indikasi Alih Fungsi Hutan

    Pasca Banjir Bandang Maesan, Perhutani Bondowoso Tegaskan Nihil Indikasi Alih Fungsi Hutan

    Bondowoso (beritajatim.com) – Banjir bandang di Dusun Peh, Desa Gunungsari, Kecamatan Maesan, Kabupaten Bondowoso pada Kamis (9/1/2025) lalu mencuri perhatian publik.

    Pj Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono menilai bahwa banjir bandang di lereng Argopuro ada indikasi alih fungsi hutan. Hutan yang seharusnya ditanami tanaman kekayuan akar tunjang, justru berubah jadi perkebunan.

    “Artinya sudah tidak ada lagi akar yang sanggup menahan sehingga mudah terjadi banjir dan longsor,” katanya saat mengunjungi lokasi banjir bandang, Jumat (10/1/2025) lalu.

    Pj Bupati Bondowoso, Muhammad Hadi Wawan Guntoro mengaku akan segera berkolaborasi dengan Perhutani untuk penataan hutan.

    “Harus dipetakan ulang. Di mana daerah-daerah yang hutannya sudah gundul,” terangnya.

    Sementara Administratur Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bondowoso Misbakhul Munir menegaskan hingga saat ini tidak ditemukan indikasi adanya alih fungsi hutan yang menjadi penyebab banjir bandang di Dusun Peh, Desa Gunungsari, Kecamatan Maesan, pada Kamis (9/1/2025) lalu.

    Menurut Munir, pengawasan terhadap kondisi hutan terus dilakukan secara berjenjang, mulai dari petugas di tingkat kecamatan hingga ke KPH.

    Selain itu, pemantauan juga dilakukan menggunakan potret udara dan pengecekan langsung di lapangan untuk memastikan kondisi tegakan pohon di kawasan tersebut.

    “Ilegal logging memang ada, tapi tidak masif. Kami juga melaporkan kondisi ini secara berjenjang ke pimpinan, termasuk ke Polsek. Begitu juga dengan aktivitas penambangan liar (illegal mining), tetap ada namun dalam skala tertentu,” ujar Munir kepada BeritaJatim.com.

    Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa banjir bandang yang terjadi lebih disebabkan oleh faktor cuaca ekstrem dengan curah hujan tinggi serta tersumbatnya gorong-gorong, yang menyebabkan air meluap.

    Terlebih, Perhutani Bondowoso juga rutin monitoring dan evaluasi (Monev) setiap semester untuk memastikan kondisi lahan tetap terjaga.

    Munir mengimbau masyarakat untuk bersama-sama menjaga kelestarian hutan, karena hutan yang terawat akan memberikan manfaat bagi semua.

    “Hutan kita jaga, maka hutan akan menjaga kita. Kalau hutan rusak, akibatnya saat hujan turun, tidak ada resapan yang baik, sehingga terjadi banjir,” imbau Munir.

    Ia menambahkan, jika lokasi hutan tidak boleh ditebang, maka jangan ditebang. Masyarakat juga diimbau agar memelihara sumber mata air.

    “Mari kita pelihara sumber mata air. Karena kalau tidak, maka akan menjadi air mata. Mau minum pun akan susah,” ajak Munir. (awi/ted)

  • Truk Puso Tertimpa  Pohon Tumbang Akibat Hujan Deras dan Angin Kencang di Bondowoso

    Truk Puso Tertimpa Pohon Tumbang Akibat Hujan Deras dan Angin Kencang di Bondowoso

    Bondowoso, (beritajatim.com) – Cuaca ekstrem berupa hujan deras disertai angin kencang melanda wilayah Bondowoso pada Rabu (29/1/2025) malam.

    Akibatnya, sebuah pohon tumbang menimpa satu unit truk puso di Dusun Krajan, Desa Jambeanom, Kecamatan Jambesari Darusolah.

    Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bondowoso, kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 20.00 WIB.

    Kepala Pelaksana BPBD Bondowoso, Sigit Purnomo, mengungkapkan bahwa pihaknya segera menerima laporan dan langsung menerjunkan tim ke lokasi untuk melakukan penanganan.

    “Kami mendapatkan laporan adanya pohon tumbang yang menimpa truk puso bernopol B 9233 WX milik Muhamad Ishari Yanto. Tim segera bergerak ke lokasi untuk melakukan evakuasi dan pembersihan jalur,” ujar Sigit Purnomo kepada beritaJatim.com, Rabu (29/1/2025) malam.

    Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, namun akses jalan sempat tertutup akibat pohon tumbang yang melintang di tengah jalan. Proses evakuasi melibatkan personel BPBD Bondowoso, Polsek Jambesari, serta Pos Ramil Jambesari.

    Tim BPBD yang terdiri dari tujuh personel menggunakan alat chainsaw, tali tampar, dan linggis untuk memotong dan menyingkirkan pohon yang tumbang. Berkat upaya cepat dari tim gabungan, akses jalan berhasil dibuka kembali dalam waktu singkat.

    Hingga laporan ini diterbitkan, cuaca di wilayah Bondowoso masih terpantau hujan dengan kondisi terkini dinyatakan aman dan terkendali.

    BPBD Bondowoso mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat menyebabkan bencana serupa.

    “Laporan cuaca menunjukkan kemungkinan hujan deras dan angin kencang masih bisa terjadi. Kami mengimbau warga agar lebih berhati-hati, terutama saat berada di sekitar pohon besar atau struktur yang rentan terhadap angin kencang,” tambah Sigit Purnomo. [awi/aje]

  • Waspada Hujan! Ini Cuaca Surabaya, Gresik, dan Sidoarjo 30 Januari 2025

    Waspada Hujan! Ini Cuaca Surabaya, Gresik, dan Sidoarjo 30 Januari 2025

    Surabaya (beritajatim.com) – Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda, prakiraan cuaca untuk wilayah Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik pada Kamis (30/1/2025) diprakirakan hujan ringan.

    “Sejumlah daerah di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik diprakirakan akan diguyur hujan dengan intensitas ringan pada pagi hari ini,” ujar Prakirawan BMKG Juanda, Oky Sukma Hakim, S.Tr..

    Berikut ini informasi lebih lengkap terkait prakiraan cuaca di Surabaya Raya hari ini.

    Cuaca di Surabaya

    Pagi ini sekitar pukul 6.00 WIB, sejumlah daerah di Kota Pahlawan diprediksi terjadi hujan ringan. Termasuk di Kecamatan Tandes, Tegalsari, Wiyung, dan Wonokromo. Adapun selebihnya, cuaca cenderung cerah.

    Untuk suhu hari ini cukup rendah, antara 24-25 derajat celcius, kelembapan sekitar 92-92 persen, dan kecepatan angin 12,2 km/jam dari Barat Daya.

    Cuaca di Sidoarjo

    Cuaca di Sidoarjo pagi ini juga diprakirakan hujan dengan intensitas ringan disejumlah titik, termasuk Krian, Prambon, Tarik, hingga Wonoayu. Selebihnya, cuaca cenderung berawan.

    Suhu di sini cukup rendah, yakni terendah di angka 24 dan tertinggi 26 derajat celcius. Sedangkan untuk kelembapannya sekitar 84-87 persen, dan kecepatan angin 20,6 km/jam dari Barat.

    Cuaca di Gresik

    Gresik pun juga sama, hujan dengan intensitas ringan mungkin terjadi sepanjang pagi hari ini. Terlebih di Kecamatan lSangkapura, Tambak, dan Ujung Pangkah. Adapun sore dan malamnya hampor semua daerah cenderung berawan.

    Suhu di sini juga cukup rendah, antara 24-25 derajat celcius, kelembapan sekitar 91-93 persen, dan kecepatan angin 19 km/jam dari Barat Daya.

    Itulah cuaca di wilayah Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik pada hari ini menurut BMKG Juanda. Prakiraan cuaca tersebut mungkin bisa berubah-ubah, sehingga masyarakat dihimbau untuk selalu antisipasi payung atau jas hujan saat berkegiatan di luar ruangan. (fyi)

  • Tinggal Sama Nenek, Korban Ombak Pantai Drini Dikenal Baik dan Supel

    Tinggal Sama Nenek, Korban Ombak Pantai Drini Dikenal Baik dan Supel

    Mojokerto (beritajatim.com) – Korban keempat yang ditemukan meninggal akibat ombak Pantai Drini, Rifky Yoeda Pratama dikenal baik dan dikenal sebagai pribadi yang baik dan suka bergaul (supel). Korban setiap magrip mengajak teman-temannya untuk sholat berjamaah.

    Pelajar kelas 7 SMPN 7 Kota Mojokerto ini tinggal di Perumahan The Suam Residence Kelurahan Kedundung, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto bersama sang nenek, Sarminah. Kedua menempat Blok N Nomor 6 lebih dari setahun yang lalu.

    Ketua RT 02, Vivi Yuliana mengatakan, jika korban sudah ditinggal meninggal oleh ibunya, Siti Rositasari saat duduk di bangku Sekolah Dasar. “Bapaknya baru menikah dan tinggal di Krian sama ibu sambungnya. Dia tinggal di sini sama neneknya, lebih dari setahun,” ungkapnya, Rabu (29/1/2025).

    Masih kata Vivi, nenek Sarminah merupakan ayah korban, Yohanes Iskandar. Ibu korban dan dua adiknya sudah meninggal dan dimakamkan di Kecamatan Krian, Kabupaten Sidoarjo. Dua adik korban meninggal saat bayi dan berusia satu tahun sehingga korban merupakan piatu.

    “Saya tahunya tinggal di Tirta Suam sudah lama terus pindah ke sini setahun an. Neneknya Rifky ini, ibunya Pak Yohanes ayahnya Rifky. Neneknya tunggal berdua sama Rifky saja. Kurang tahu tapi tadi rundingan mau ikut anaknya yang di Malang (nenek korban),” katanya.

    Menurutnya nenek korban tak kuasa kehilangan sang cucu, nenek korban sempat shock tidak percaya cucunya pergi untuk selamanya. Lantaran sang nenek sudah lanjut usia (lansia) sehingga ia menemani nenek korban sejak kabar hilangnya korban pada, Selasa (28/1/2025) kemarin.

    “Anaknya sangat baik, kalau magrib itu pasti ngajak anak-anak kecil untuk sholat ke masjid. Ananda Rifky ini sempat ikut pengajian Isro Miroj malamnya (Minggu malam),” tambah Pengurus RW 03, Latif Sutopo.

    Sebelumnya, Rifky Yoeda Pratama dinyatakan hilang oleh Tim SAR saat ombak Pantai Drini menyeret 13 siswa SMPN 7 Kota Mojokerto pada, Selasa (28/1/2025) kemarin. Dari 13 siswa tersebut, tiga ditemukan dalam kondisi meninggal dan sembilan ditemukan selamat. [tin/kun]

  • Hujan Deras di Plosoklaten Kediri Sebabkan Banjir dan Jembatan Jebol

    Hujan Deras di Plosoklaten Kediri Sebabkan Banjir dan Jembatan Jebol

    Kediri (beritajatim.com) – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri, pada Rabu (29/1/2025) sore, mengakibatkan banjir dan kerusakan infrastruktur. Air meluap hingga menutupi jalan di Dusun Sepawon dan Dusun Ngrangkah, Desa Sepawon. Akibatnya, akses kendaraan roda dua sempat terputus, dan sebuah jembatan mengalami kerusakan.

    Berdasarkan laporan yang diterima beritajatim.com dari BPBD Kabupaten Kediri menyebutkan, hujan mulai turun sekitar pukul 14.30 WIB dengan intensitas tinggi. Setengah jam kemudian, curah hujan semakin meningkat dan menyebabkan genangan air mulai meluap ke jalan.

    “Pukul 15.00 WIB intensitas hujan mulai meningkat dan air hujan mulai meluap di Jalan Dusun Sepawon dan Dusun Ngrangkah, Desa Sepawon, Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri,” demikian laporan kejadian.

    Situasi semakin memburuk pada pukul 16.00 WIB, di mana luapan air semakin tinggi dan menggenangi jalan di dua dusun tersebut. Hingga pukul 17.10 WIB, derasnya air menyebabkan kerusakan infrastruktur.

    “Luapan air semakin deras akhirnya mengakibatkan jembatan jebol antara dari Dusun Sepawon ke arah Dusun Badek tidak bisa dilewati,” demikian keterangan dalam laporan resmi BPBD Kabupaten Kediri.

    Namun, kondisi mulai berangsur normal pada pukul 17.50 WIB, ketika debit air mulai surut dan jalan sudah kembali bisa dilewati.

    Meski tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, banjir menyebabkan beberapa dampak materiil. Antara lain :

    1. Jalan Dusun Sepawon dan Dusun Ngrangkah sempat tergenang air setinggi 30 cm, sehingga tidak bisa dilalui oleh kendaraan roda dua.
    2. Sebuah jembatan yang menghubungkan Dusun Sepawon dan Dusun Badek mengalami kerusakan akibat derasnya arus air.

    “Hingga saat ini, warga setempat masih berupaya membersihkan sisa lumpur yang terbawa banjir, sementara pihak terkait diharapkan segera melakukan perbaikan terhadap jembatan yang jebol agar akses masyarakat kembali normal,” ujar Muntaji, salah satu warga. [nm/kun]